Anda di halaman 1dari 24

Pendidikan Kewarganegaraan

Materi Kuliah Minggu II

FOTO/VIDEO

Dosen
Masidin Nasrip, S.H., M.H.
Tim Dosen MKU Universitas Nasional

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Kewarganegaraan Dalam Dinamika Dan
Tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan

Sub Materi:
1. Konsep Dasar
2. Pengertian Warganegara
3. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan FOTO/VIDEO
4. Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politik
a. Sumber Historis Pendidikan Kewarganegaraan
b. Sumber Sosiologis Pendidikan Kewarganegaraan
c. Sumber Politis Pendidikan Kewarganegaraan

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Konsep Dasar
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, menegaskan bahwa program
sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu
mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
penalaran ilmiah. Lulusan program sarjana diharapkan akan
menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu
memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dikemukakan bahwa profesional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber
penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau kecakapan,
memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui
pendidikan profesi. UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
PENGERTIAN WARGA NEGARA
a. Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara
modern atau negara kebangsaan (nation-state) dikenal
sejak adanya perjanjian Westphalia 1648 di Eropa
sebagai kesepakatan mengakhiri perang selama 30
tahun di Eropa.
b. Warga negara biasanya terkait dengan masalah
pemerintahan dan lembaga-lembaga negara seperti
lembaga Dewan Perwakilan Rakyat, Pengadilan,
Kepresidenan dan sebagainya.
c. Dalam pengertian negara modern, istilah “warga negara”
dapat berarti warga, anggota (member) dari sebuah
negara. Warga negara adalah anggota dari sekelompok
manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum
tertentu yang memiliki hak dan kewajiban. UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
PENGERTIAN WARGA NEGARA
d. Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah terjemahan dari istilah
bahasa Belanda, staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa
Belanda dikenal pula istilah onderdaan.
e. Menurut Soetoprawiro (1996), istilah onderdaan tidak sama dengan
warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula
negara.
f. Munculnya istiah tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan
yang bersifat feodal sehingga dikenal istilah kawula negara sebagai
terjemahan dari onderdaan. Dalam pengertian negara modern, istilah
“warga negara” dapat berarti warga, anggota (member) dari sebuah
negara.
g. Warga negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau
tinggal di wilayah hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.
UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
PENGERTIAN WARGA NEGARA

h. Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern,


istilah kawula negara telah mengalami pergeseran.
i. Istilah kawula negara sudah tidak digunakan lagi dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini.
j. Istilah “warga negara” dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan
istilah “civic”, “citizen”, atau “civicus”.
k. Apabila ditulis dengan mencantumkan “s” di bagian belakang kata
civic mejadi “civics” berarti disiplin ilmu kewarganegaraan.
l. Menurut Soetoprawiro (1996), istilah onderdaan tidak sama
dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau
kawula negara.

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
PENGERTIAN WARGA NEGARA

m. Menurut undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


disebutkan bahwa warga negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
n. istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan istilah warga
negara.
o. Selanjutnya ia juga berkaitan dengan istilah pendidikan kewarganegaraan
Dalam literatur Inggris ketiganya dinyatakan dengan istilah citizen,
citizenship dan citizenship education.

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
PENGERTIAN WARGA NEGARA

 adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan


peraturan perundang-undangan (Penjelasan UUD-NIR Tahun
1945 Psl 26)
 Adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat
tertentu dalam hubungannya dengan negara.
 Dalam hubungannya antara negara dan warganegara,
warganegara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap
negara, sebaliknya warganegara juga mempunyai hak-hak
yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
WARGA NEGARA INDONESIA
MENURUT UU 12 TAHUN 2006 TENTANG
KEWARGANEGARAAN
a. orang orang bangsa indonesia dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang undang sebagai warga negara.
b. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan atau
berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku
sudah menjadi warga negara Indonesia.
c. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu
warga negara indonesia
d. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu asing
e. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah asing dan ibu warga negara indonesia
f. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu warga negara indonesia
dan ayah tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum warga negara asal
ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak itu.

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Pasal 4 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
WARGA NEGARA INDONESIA
MENURUT UU 12 TAHUN 2006 TENTANG
KEWARGANEGARAAN
g. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia
h. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu seorang warga negara asing yang
diakui oleh seorang ayah warganegara indonesia sebagai anaknya dan pengakuan
tersebut dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun dan atau tidak kawin.
i. Anak yang lahir di wilayah negara Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya
j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya tidak
diketahui
k. Anak yang lahir di wilayah negara RI dari seorang warga negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan
l. Anak dari seseorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah dan ibu meninggal dunia sebelum mengucapkan
atau menyatakan janji setia.
UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Pasal 4 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
Asas Kewarganegaraan

 Seorang menjadi suatu warganegara


didasarkan pada asas sebagai
berikut:
 Ius Soli (asas kelahiran)
 Ius Sanguinis (asas perkawinan)

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Asas Kewarganegaraan

Asas Ius Soli


 Kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat
kelahirannya
 Negarayang menganut asas ius soli menjadi
kompleks ketika terdapat kebebasan keluar-
masuk, sehingga terdapat warganegara asing
melahirkan anaknya di negara tersebut.
UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Asas Kewarganegaraan

Ius Sanguinis
 Kewarganegaraan seseorang didasarkan atas
kewarganegaraan orangtuanya (Keturunan Darah)
 Asas ini dipakai di seluruh negara di dunia
 Namun asas ini menjadi kompleks ketika kedua
orangtuanya berbeda kewarganegaraan
 Beberapa negara menganut asas ius sanguinis
berpedoman pada kewarganegaraan Bapaknya
UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Status Kewarganegaraan

 Apatride (tanpa kewarganegaraan)


 Monopatride (berkewarganegaraan tunggal),
dianut oleh diantaranya Indonesia, Jepang
 Bipatride (berkewarganegaraan ganda), dianut
oleh negara-negara Eropa (biasanya untuk
kepentingan olah raga)
 Multipatride (berkewarganegaraan rangkap)

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
SISTEM KEWARGANEGARAAN GANDA
DI INDONESIA

 Hanya berlaku untuk orang berusia di bawah


18 tahun atau belum menikah (diberi waktu 3
tahun untuk menetukan kewarganegaraan
tunggal)
 Orang tersebut merupakan anak dari orangtua
berwarganegara asing dan Indonesia

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Pasal 6 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
PENGERTIAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Ahli:


1. Azyumardi Azra “Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang
mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga
demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warganegara serta proses
demokrasi.”
2. Zamroni “Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis.”
3. Merphin Panjaitan “Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi
yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warganegara yang
demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.”
4. Soedijarto “Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang
bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warganegara yang
secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang
demokratis.”

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
PENGERTIAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya di berikan di Indonesia, tetapi


juga diberikan oleh negara-negara lain, seperti hasil penelusuran Udin S.
Winataputra (2006) dan diperkaya oleh Sapriya (2013) sebagai berikut:

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Secara historis, pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh sebelum
Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka.
Dalam sejarah kebangsaan Indonesia, berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai
bangsa walaupun belum menamakan Indonesia.
Setelah itu, berdiri pula organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan lain seperti Syarikat Islam,
Muhammadiyah, Indische Party, PSII, PKI, NU, dan organisasi lainnya yang tujuan akhirnya ingin melepaskan
diri dari penjajahan Belanda. Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah Nusantara berikrar
menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia.
Pada tahun 1930-an organisasi-organisasi tersebut bergerak dan bertujuan membangun rasa kebangsaan dan
mencita-citakan Indonesia merdeka. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta, atas nama
bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka bangsa Indonesia masih
terus berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Oleh karena itu, diperlukan adanya proses pendidikan dan pembelajaran bagi warga negara yang dapat
memelihara semangat perjuangan kemerdekaan, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air.
UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Secara Sosiologis, Pendidikan Kewarganegaraan pada saat permulaan atau awal


kemerdekaan lebih banyak dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para
pemimpin negara bangsa.
Dalam pidato-pidatonya, para pemimpin mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah air
dan bangsa Indonesia.
Seluruh pemimpin bangsa membakar semangat rakyat untuk mengusir penjajah yang
hendak kembali menguasai dan menduduki Indonesia yang telah dinyatakan merdeka.
Pidato-pidato dan ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai di
pondok pesantren yang mengajak umat berjuang mempertahankan tanah air merupakan
PKn dalam dimensi sosial kultural.
Secara sosiologis sangat diperlukan oleh masyarakat dan akhirnya negara-bangsa untuk
menjaga, memelihara, dan mempertahankan eksistensi negara bangsa.
UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Secara Politik, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah


pada tahun 1957, sebaaimana terdapat dalam dokumen kurikulum. Sebagaimana
dapat diidentifikasi dari pernyataan Somantri (1972) bahwa pada masa Orde Lama
mulai dikenal istilah: (1) Kewarganegaraan (1957); (2) Civics (1962); dan (3)
Pendidikan Kewargaan Negara (1968) Pada masa awal Orde Lama sekitar tahun 1957,
isi mata pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan
kewarganegaraan, sedangkan dalam Civics (1961) lebih banyak membahas tentang
sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yang terutama
diarahkan untuk "nation and character building” bangsa Indonesia.

Pada awal pemerintahan Orde Baru, Kurikulum sekolah yang berlaku dinamakan
Kurikulum 1968. Dalam kurikulum tersebut di dalamnya tercantum mata pelajaran
Pendidikan Kewargaan Negara. Dalam mata pelajaran tersebut materi maupun metode
yang bersifat indoktrinatif dihilangkan dan diubah dengan materi dan metode
pembelajaran baru yang dikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila,

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dalam Kurikulum 1968 untuk jenjang SMA, mata pelajaran Pendidikan Kewargaan
Negara termasuk dalam kelompok pembina Jiwa Pancasila bersama Pendidikan Agama,
bahasa Indonesia dan Pendidikan Olah Raga. Mata pelajaran Kewargaan Negara di SMA
berintikan: (1) Pancasila dan UUD 1945; (2) Ketetapan-ketetapan MPRS 1966 dan
selanjutnya; dan (3) Pengetahuan umum tentang PBB. Dan merupakan mata pelajaran
wajib.

Kurikulum Sekolah Tahun 1975. Nama mata pelajaran pun berubah menjadi Pendidikan
Moral Pancasila dengan kajian materi secara khusus yakni menyangkut Pancasila dan
UUD 1945 yang dipisahkan dari mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, dan ekonomi. Hal-
hal yang menyangkut Pancasila dan UUD 1945 berdiri sendiri dengan nama Pendidikan
Moral Pancasila (PMP), sedangkan gabungan mata pelajaran Sejarah, Ilmu Bumi dan
Ekonomi menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (lPS).

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) telah mengeluarkan Penjelasan Ringkas


tentang Pendidikan Moral Pancasila (Depdikbud, 1982), (l) P4 merupakan sumber dan tempat
berpijak, baik isi maupun cara evaluasi mata pelajaran PMP melalui pembakuan kurikulum 1975;
(2) melalui Buku Paket PMP untuk semua jenjang pendidikan di sekolah maka Buku Pedoman
Pendidikan Kewargaan Negara yang berjudul Manusia dan Masyarakat Baru lndonesia (Civics)
dinyatakan tidak berlaku lagi; dan (3) bahwa P4 tidak hanya diberlakukan untuk sekolah-
sekolah tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya melalui berbagai penataran P4.

Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dikemukakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib
memuat: (1) Pendidikan Pancasila; (2) Pendidikan Agama; dan (3) Pendidikan Kewarganegaraan.

Pasal 35 ayat 3 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menegaskan bahwa
“KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI WAJIB MEMUAT” Agama, Pancasila,
Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Daftar Pustaka

a. Nurwardani, Paristiyanti. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi,


Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
b. Hukum Tata Negara Indonesia, B. Restu Cipto Handoyo, Edisi Revisi, Cahaya Atma
Pustaka, Yogyakarta, 2015
c. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
d. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
e. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
f. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan

UNIVERSITAS NASIONAL
MATAKULIAH WAJIB UNIVERSITAS
Terimakasih

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

Anda mungkin juga menyukai