Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

NAMA : AHMAD FARHAN MULYADI

NPM : 2110631110072

KELAS : 1 B

DOSEN PENGAMPU : Rani Apriani, S.E., S.H., M.H. .

DAFTAR KEHADIRAN SELAMA KULIAH : HADIR 14 ( SELALU MASUK,TIDAK


PERNAH IZIN ATAUPUN SAKIT)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT. Atas rahmat-Nya dan keberkahan-Nya Saya dapat
meenyelesaikan tugas makalah ini, dengan makalah yang berjudul “Pendidikan
Kewarganegaraan”. Makalah ini dibuat untuk tugas Ujian Akhir Semester 1 dengan mata kuliah
Kewarganegaraan. Dan kami banyak mengucapkan terima kasih kepada :
Rani Apriani, S.E., S.H., M.H. .
Semoga makalah ini dapat mudah dipahami dan dimengerti bagi para pembacanya..Dan
Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan penulisan atau kata yang tak dapat dipahami dalam
penuyusunan makalah ini. Oleh karena itu Saya berharap adanya kritik dan saran untuk
memperbaiki di makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan menambah
wawasan ilmu bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN………...........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. RUMUSAN MASALAH

BAB II

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….3

A. KEWARGANEGARAAN

BAB III

PENUTUP……………………………………………………………………………………..8

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….9
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Warga adalah sebuah unsur penting dalam suatu negara, karena jikalau tidak ada warga
negara tidak bisa disebut Negara yang haqiqi.Warga negara juga merupakan pendukung
berdirinya suatu negara dan juga kemajuan negar tersebut.Dalam hal ini ada sebuah hal pokok
yang penting dalam bernegara, yaitu Kewarganegaraan. Kewarganegaraan meupakan sangat
pentig dalam suatu negara dan juga untuk dipelajari, oleh karena itu ada yang Namanya
Pendidikan Kewarganegaraan dalam suatu Pendidikan Nasional untul membangun para generasi
anak Pendidikan dalam mebela bagaimana pentingnya suatu Kewarganegaraan dalam suatu
negara.Dan juga pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dijadikan sebagai pelajaran pokok
dalam lima status.Yang pertama yaitu sebagai pelajaran pokok di sekolah.kedua, sebagai
pelajaran mata kuliah di Perguruan Timggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang Pendidikan
disiplin ilmu pengetahuan Pendidikan dalam kerangka program Pendidikan guru. Keempat,
sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola
oleh Pemerintah sebagai sutuan crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam
bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan hal
yang sangat penting di dalam suatu negara.

Negara Indonesia merupakan suatu negara yang dilatar belakangi oleh perjuangan yang
sangat tinggi melalui beberapa penjajahan dari bangsa luar.Setelah melewati beberapa fase
penjajahan, bangsa Indonesia perlahan mulai bangkit dari keterpurukan selama 350 tahun dijajah
oleh Belanda dan beberapa tahun oleh Jepang dan juga masih ada bangsa lain yang ingin
mencoba menjajah Negara tercinta kita ini.Namun dengan adanya persatuan warga negara yang
membentuk suatu kerwarganegaraan Indonesia berhasil terlepas dari penjajahan bangsa lain
hingga saat ini Bangsa negara Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam sebuah
negara.Meskipun begitu banyak yang banyak diincar oleh bangsa luar terhadap bangsa Indonesia
salah satunya adalah kekayaan alama yang dimiliki Indonesia yang membuat ancaman bukan
hanya dari luar tetapi dari dalam, terbukti setelah kemerdekaan Indonesia masih ada yang
melakukan pemberontakan terhadap bangsa ini. Oleh karena itu persatuan kewarganegaraan

1
sangat penting bagi bangsa ini bukan hanya dalam melawan penjajah dari luar saja tapi kita harus
Bersatu dalam hal membela negara dari dalam.Dorongan kesadaran bangsa dipengaruhi oleh
letak geografis bangsa ini yang dihadapkan dengan lingkungan dunia yang berubah dalam
membentuk motivasi dalam menciptakan sebuah perdamaian.

Sampai saat ini negara Indonesia masih bertahan dengan kokoh dari segala ancaman yang
datang, baik dari luar maupun dari dalam. Hal ini dikarenakan semboyan yang menjadi
pedomoan persatuan bagi kita yaitu Bhineka Tunggal Ika.

B. RUMUSAN MASALAH
 Kewarganegaraan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kewarganegaraan

Kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang menunjukan


hubungan atau ikatan negara dengan warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
warga negara adalah penduduk dalam sebuah negara berdasarkan keturunan, tempat kelahiran.
Mereka punya hak dan kewajiban penuh sebagai warga di negara itu. Dilansir dari
Encyclopaedia Britannica (2015), kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan negara.
Kewarganegaraan menunjukan kebebasan dan warga warga negara memiliki hak, tugas, dan
tanggung jawab tertentu.

Dalam Sejarahnya Konsep kewarganegaraan pertama kali muncul di kota-kota Yunani Kuno.
Ini sebagai reaksi ketakutan soal berbudakan. Di Yunani mengembangkan konsep demokrasi
langsung. Setiap warga negara berperan secara aktif dalam menentukan nasibnya maupun
kehidupan masyarakatnya. Setiap warga negara di Kota Yunani berhak dalam kehidupan
demokratis dengan memilih wakil-wakil rakyat secara resmi. Selain itu dalam kegiatan rutin
sehari-hari dalam persoalaan administrasi dan hukum. Bangsa Romawi pertama kali
menggunakan kewarganegaraan sebagai alat untuk membedakaan penduduk Kota Roma dari
orang-orang yang wilayahnya telah ditaklukan dan disatukan oleh Roma. Ketika kekaisaran terus
tumbuh, orang-orang Romawi memberikan kewarnegaraan kepada sekutu di seluruh Italia dan di
provinsi Romawi lainnya. Kewarganegaraan di Romawi memberikan hak hukum penting di
dalam kekaisaran. Di Eropa konsep kewarganegaraan nasional Pendid hilang selama pertengahan
abad. Itu diganti oleh pendidikan hak dan kewajiban pendidikan. Pada akhir Abad Pertengahan,
kepemilikan kewarganegaraan di berbagai kota di Italia dan Jerman berubah menjadi jaminan
kekuatan bagi pedagang dan orang-orang istimewa. Konsep kewarganegaraan modern terjadi
perubahan pada abad ke-18 selama Revolusi Amerika dan Perancis. Konsep warga negara
datang untuk menyarankan kepemilikan kebebasan tertentu dalam menghadapi kekuatan paksaan
dari raja-raja absolut. Di Inggris, konsep warga negara merujuk pada keanggotaan kerajaan di
daerah atau kota setempat. Ini digunakan untuk menekan posisi warga negara kepada raja atau
negara. Konsep ini didahulukan untuk warga negara yang memakai Undang-Undang
kebangsaan.

3
Dikutip dari situs resmi kementerian luar negeri (kemenlu), di Indonesia tentang
kewarganegaraan sudah tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan. UU tersebut adalah pengganti UU Kewarganegaraan yang lama, yaitu UU
Nomor 63 tahun 1958. Karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
ketatanegaraan Republik Indonesia. Warga negara di Indionesia akan diberikan Kartu Tanda
Penduduk (KTP). Hal Ini berdasarkan kabupaten, provinsi, tempat terdaftar sebagai penduduk.
Mereka juga akan diberikan nomor identitas, yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Bentuk tersebut Sebagian konsep dalam kewarganegaraan di Indonesia yang bagi kita sangat
penting dalam menjaga kelestarian negara yang tercinta ini.Berikut adalah beberapa jenis dalam
Kewarganegaraan yang ada di Indonesia.

a) Asas lus Sanguinis (Asas Keturunan)


Ini adalah asas seseorang yang ditentukan berdasarkan pada keturunan. Dicontohkan,
jika seseorang dilahirkan di Indonesia, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan
Malaysia maka jadi warga negara Malaysia.
b) Asas lus Soli (Asas Kedaerahan)
Asas ini adalah kewarganegaraan ditentukan berdasarkan tempat kelahiran. Jika
dilahirkan di Indonesia, sedangkan orang tuanya dari Malaysia maka jadi warga
Indonesia. Ini tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tua, karena patokannya
tempat kelahiran.

Selain jenis dalam Kewarganegaraan ada juga beberapa macam asas dalam
Kewarganegaraan di negara Indonesia, yang dimana ini sudah termasuk dalam UU negara
Indonesia yaitu sebagai berikut.

a) Asas ius Sanguinis


Asas ini yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan
bukan negara tempat kelahiran.
b) Asas ius Soli
Ini merupakan asas yang secara terbatas menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan tempat kelahiran.

4
Dan yang dibawah ini diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UU negara Indonesia.

a) Asas kewarganegaraan tunggal


Ini adalah yang menentukan satu kewargenagaraan bagi setiap orang.
b) Asas kewarganegaraan ganda terbatas
Asas ini yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
ketentuan yang diatus dalam UU.

Setelah mengetahui arti kewargenegaraan dari hal yang pentingnya, ada juga arti
kewarganegaraan dalam artian Yuridis dan Sosiologis. Menurut Rosmawati dan Hasanal Mulkan
dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020), secara yuridis, kewarganegaraan diartikan
sebagai ikatan hukum yang terjalin secara legal atau resmi, antara penduduk suatu negara (warga
negara) dengan negaranya. Hubungan secara yuridis ini bersifat mengikat dan dapat
menimbulkan sejumlah akibat hukum tertentu. Kewarganegaraan secara yuridis juga bisa
dimaknai warga negara berada di bawah kekuasaan suatu negara. Mau tidak mau, warga negara
harus patuh terhadap hukum yang berlaku. Dikutip dari buku Ilmu Kewarganegaraan (Civics)
(2020) karya Titik Susiatik, hal terpenting dalam pengertian kewarganegaraan secara yuridis
ialah terjalinnya ikatan hukum, yang ditandai dengan adanya ketegasan dari individu untuk
menjadi bagian atau penduduk suatu negara. Ikatan hukum dalam ranah kewarganegaraan secara
yuridis dapat berbentuk akta kelahiran, surat pernyataan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu
Keluarga (KK), bukti kewarganegaraan, dan lain sebagainya. Dalam buku Paradigma Baru
Pendidikan Kewarganegaraan (2019) karya Winarno, secara sosiologis, kewarganegaraan
merupakan ikatan emosional yang terjalin antara warga negara dengan negaranya. Ikatan
emosional tersebut berupa ikatan perasaan, keturunan, ikatan nasib, sejarah dan tanah air. Ikatan
yang terjalin ini tidak bersifat legal, resmi atau disahkan di mata hukum. Karena ikatan
emosional ini hanya bisa terjadi dan didapat dari penghayatan orang yang bersangkutan (warga
negara terhadap negaranya).

Ikatan emosional tersebut tumbuh dari lingkungan masyarakat dan kebudayaan tempat
tinggalnya. Seseorang dapat dikatakan memiliki kewarganegaraan secara sosiologis, jika
memiliki penghayatan budaya, tingkah laku, dan cara hidupnya seperti warga negara dari negara
tersebut. Apabila dilihat dari segi ikatan emosionalnya, seseorang dapat dikatakan memiliki

5
kewarganegaraan secara sosiologis. Namun, tidak berlaku untuk kewarganegaraan secara yuridis,
karena syarat yang diperlukan bukanlah ikatan emosional, melainkan pengesahan dokumen
resmi terkait kewarganegaraan. Sebaliknya, seseorang dapat memiliki kewarganegaraan secara
yuridis, tetapi tidak secara sosiologis. Karena orang tersebut kurang menghayati hidupnya
sebagai warga negara, serta tidak memiliki ikatan emosional dengan negaranya.

Dari beberapa pengertian di atas sudah saatnya untuk Pendidika membela negara dalam
posisi kita sebagai Kewarganegaraan.Di era masa kini sudah sangat penting hal itu semua untuk
kita ketahui dan kita bela tanah air yang kita cinta ini.Sudah saatnya kita untuk mendapat
cerminan dari Kewarganegaraan yang dapat membantu kita di era masa kini . Saat mendengar
kata kewarganegaraan,secara tidak langsung kita teringat dengan pelajaran kewarganegaraan
pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kita kuliah. Bisa jadi kata
kewarganegaraan sudah tersimpan kuat di dalam memori kita karena dari sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang harus dipelajari, dan ternyata saat
kuliah juga ada.

Dan di dalam bangku perkuliahan kita akan mempelajari lebih dalam seberapa
pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Penghambat
peningkatan pendidikan kewarganegaraan yaitu alokasi waktu yang kaku dalam proses
pembelajaran, sehingga waktu pembelajaran kewarganegaraan dengan pendidikan muka di kelas
menjadi sangat dominan.

Sehingga mengakibatkan guru/ dosen tidak dapat berimprovisasi secara kreatif untuk
melakukan program pembelajaran lainnya diluar jam tatap muka,selain itu pembelajaran
kewarganegaraan didominasi oleh peningkatan kognitif mengakibatkan peningkatan dimensi
lainnya terbengkelai dan terbatasnya fasilitas media pendukung pembelajaran. Pendidikan
kewarganegaraan mempunyai tanggung jawab besar untuk membangun karakter toleransi dan
sebagai proses pembentuk karakter pemuda bangsa ,dampaknya adalah banyaknya pendidik
kriminalitas yang dilakukan pemuda. Pendidikan kewarganegaraan adalah solusi untuk
menyelesaikan permasalahan yang menyelimuti pendidikan Indonesia yaitu kurang maksimal
dalam pembangunan karakter peserta didik,disamping itu keluarga,tokoh-tokoh agama dan
lingkungan dapat kerja sama memberikan kontribusi terhadap tanggung jawab pendidikan

6
kewarganegaraan ini.Dan tentunya tidak Cuma di dapatkan ilmunya tetapi harus di praktekkan
dalam kehidupan sehari hari .

Pentingnya Kewarganegaraan bagi kita pasti sudah mengetahuinya tetapi kita harus lebih
mengingat bagaimana pentingnya akan hal itu.Oleh karena itu di makalah ini akan mengingatkan
bagi kita generasi muda akan hal itu. Dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi
muda diharapkan memiliki kesadaran penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal keadaran
ini, mereka akan memberikan kontribusi yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dengan
cara-cara yang damai dan cerdas. Mencetak generasi muda yang bertanggungjawab atas
keselamatan dan kejayaan tanah air adalah tujan berikutnya. Rasa tanggung jawab ini akan
tercermin dalam partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan. Generasi muda yang
bertanggung jawab akan menyaring pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan
menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa.
Akhirnya, Pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu menumbuhkan sikap setia kepada
tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk menyumbangkan setiap potensinya demi
kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau harta dari pihak-pihak lain.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki


wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara
Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa. Pendidikan ini tentunya harus
dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah generasi masa depan
yang kelak bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan adanya sisitem Pendidikan kewarganegaraan sudah sehurusnya bagi kita untuk
lebih dalam lagi dalam menaalah arti dari warga negara.Kerena kalua bukan kita siapa lagi,
sebagai generasi mud akita harus meningkatkan diri dalam belajar yang lebih tentang bagaimana
Kewarganegaraan itu bisa dilakasanakan di negara Indonesia ini.Kerena itu semua sangat penting
untuk memajukan suatu bangsa.

8
DAFTAR PUSTAKA

 DAFTAR PUSTAKA AECT. 1994. Instructional Technology: The Definition and Domains of The
Field. Washington DC.Arikunto, Suharsimi. 2006.
 Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.Merrill, Paul.1995.
Computers in Ed ... PUSTAKAKawasan Teknologi Pembelajaran terbagi atas Pengambangan,
desain, pemanfaatan ,manajemen, serta evaluasi.(Seels&Richey, 1994:1).
 DAFTAR KEPUSTAKAAN Armawi, Armaeidi. 2006. Geostrategi Indonesia. Makalah Pelatihan
Dosen Kewarganegaraan. ... Pustaka Pelajar. Kaelan. 2007

Anda mungkin juga menyukai