Disusun Oleh:
Zainun Yunus
411420044
JURUSAN MATEMATIKA
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah, atas karunia-Nya lah saya akhirnya
bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang materi kewarganegaraan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
Zainun Yunus
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................121
Daftar Pusaka...............................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
A. Setiap orang yang berdasarkan peraturan per - undang-undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sblm UU ini berlaku sudah menjadi WNI
B. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah & ibu WNI
C. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu WNA
D. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu WNI
E. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI; tetap ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara ayah nya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tsb.
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang
besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya
ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan
bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari
yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang
satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa
4
yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang
serbaberubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis.
Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberi
pengetahuan dan wawasan agar kita dapat memahami dan mengetahui apa pengertian dari
kewarganegaraan, serta memberi pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.
1.3.5 Seperti apa Tugas dan Kewajiban warna negara serta pemerintah?
a) Pendidikan
b) Sosial
Makalah yang saya buat ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk memberi
pengetahuan tentang pentingnya sebuah kewarganegaraan dalam kehidupan bernegara.
Metode yang digunakan pemakalah dalam penyusunan makalah ini dengan menggunakan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan referensi dan buku-buku dan internet sebagai
landasan teoritis mengenai masalah yang akan diselesaikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Warganegara dan Kewarganegaraan
Warganegara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu
Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Istilah
kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan antara
Negara dan kewarganegaraan. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu
Negara yang mengakibatkan adanya kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang
bersangkutan. Adapun menurut undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan Negara. Seorang Warga
Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik
Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau
(khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini
akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah
berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara
kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum
internasional.
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) yaitu:
1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI,
2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI,
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya,
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut,
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI,
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI,
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia
18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
6
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
A. Asas kewarganegaraan
1. Asas Ius Soli (Law of The Soli) Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan Negara tempat kelahiran. , ius soli adalah penentuan status kewarganegaraan
berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat menjadi warga
7
negara dimana dia dilahirkan. Contoh negara yang menganut asas kewarganegaran ini,
yaitu negara Amerika Serikat, Brazil, Argentina, Bolivia, Kamboja, Kanada, Chili,
Kolombia, Kosta Rika, Dominika, Ekuador, El Savador, Grenada, Guatemala, Guyana,
Honduras, Jamaika, Lesotho, Meksiko, Pakistan, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay,
Venuzuela, dan lain-lain.
2. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood) Penentuan Kewarganegaraan berdasarkan
keturunan/kewarganegaraan orang tuanya. ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan
yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang mendapat warga
negara jika orang tuanya adalah warga negara suatu negara. Misalkan seseorang yang
lahir di Indonesia, namun orang tuanya memiliki kewarganegaraan dari negara lain, maka
ia mendapat kewarganegaraan dari orang tuanya. Contoh negara yang menggunakan asas
ini adalah negara China, Bulgaria, Belgia, Replublik Ceko, Kroasia, Estonia, Finlandia,
Jepang, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, India, Irlandia, Israel, Italia, Libanon,
Filipina, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Rwanda, Serbia, Slovakia, Korea Selatan,
Spanyol, Swedia, Turki, dan Ukraina.
B. Unsur kewarganegaraan
8
3. Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Seseorang yang tidak memenuhi syarat kewarganegaraan ius soli dan ius sanguinis tetap
bisa mendapatkan atau memperoleh kewarganegaraan, yaitu dengan pewarganegaraan
atau naturalisasi. Syarat-syarat dan prosedur unsur ini di berbagai negara itu berbeda.
Perbedaan tersebut dikarenakan kondisi dan situasi setiap negara itu berbeda, jadi
persyaratannya itu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi negaranya. Jawaban atas
tuntutan situasional ini adalah dengan berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Adanya Undang-undang ini maka Undang-
undang Nomor 62/1958 dan menjadi tidak berlaku lagi karena bersifat diskriminatif
menghantui warga keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan sebagainya.
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor
pemerintahan. Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah:
9
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
1. Apatride
Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Contohnya: Anda warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius
sanguinus) maka Anda tidaklah menjadi warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi
warga negara B. Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara sama sekali.
2. Bipatride
Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai dua kewarganegaraan sekaligus
(kewarganegaraan rangkap). Contohnya: Anda keturunan bangsa B (ius sanguinus) lahir di
bangsa B maka Anda dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga
menganggap warga negaranya karena berdasarkan tempat lahir Anda.
Untuk memahami masalah kewarganegaraan baik apatride maupun bipatride, maka perlu
juga dikaji tentang dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius soli dan ius sanguinus. Mengapa
demikian? Karena negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinus akan menimbulkan
apatride dan bipatride.
Setiap warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, tidak pilih
kasih. Gagasan tentang persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan sebenarnya sudah
ada sejak berabad yang lalu. Sikap WNI, WNA dan Pemerintah dalam Menjalankan Tugas,
Kewajiban dan Kewenangan.Khususnya di Indonesia bertitik tolak dari pendapat bahwa Tiap
negara hukum, sumber kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Sementara hukum
merupakan perwujudan rasa kesadaran hukum dari rakyat yang didasarkan kepada persamaan
derajat dan kedudukan antara warga negara dengan pemerintah atau penguasa. Adapun tugas dan
kewenangan warga negera dan pemerintah adalah sebagai berikut :
10
menyukseskan Pemilu baik sebagai peserta atau petugas penyelenggara
mendahulukan kepentingan negara/umum dari pada kepentingan pribadi
melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara
kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional
hak untuk mendapat perlindungan atas diri dan harta benda
hak untuk mendapatkan dan menikmati kesejahteraan negara
hak untuk mendapatkan dan menikmati hasil pembangunan
hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
hak untuk mengembangkan minat dan kemampuan pribadi tanpa mengganggu
kepentingan umum dan sebagainya
BAB III
11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa kewarganegaraan
merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap warga negara.Ini dikarenakan bahwa
dengan pemahaman kewarganegaraan yang baik maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan
menjadi tentram dan jelas.Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap
masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan
prinsip serta nilainilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki
harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam
kehidupan bernegara.
Daftar Pustaka
12
4.1 DAFTAR PUSTAKA AECT. 1994. Instructional Technology: The Definition and
Domainsof The Field. Washington DC.Arikunto, Suharsimi. 2006.
4.2 Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.Merrill, Paul. 1995.
Computers in Ed ... PUSTAKAKawasan Teknologi Pembelajaran terbagi atas Pengambangan,
desain, pemanfaatan,manajemen, serta evaluasi.(Seels&Richey, 1994:1).
13