Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RANGKUMAN MATERI KEWARGANEGARAAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kewarganegaraan

Dosen Pengampuh: Mohamad Taufiq Zulfikar Sarson, S.H., M.H., M.Kn

Disusun Oleh:
Zainun Yunus
411420044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah, atas karunia-Nya lah saya akhirnya
bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang materi kewarganegaraan.

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.

Gorontalo, 15 Januari 2021

Zainun Yunus

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar belakang masalah..........................................................................................................4

1.2 Tujuan penulisan....................................................................................................................5

1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................................5

1.4 Ruang lingkup........................................................................................................................5

1.5 Teknik penulisan...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

2.1 Pengertian Warga Neagara dan Kewargaranegaraan.............................................................6

2.2 Asas dan Unsur Kewarganegaraan........................................................................................7

2.3 Hakekat Kewarganegaraan Republik Indonesia....................................................................9

2.4 Masalah Kewarganegaraan....................................................................................................10

2.5 Tugas dan Kewajiban warna negara serta pemerintah..........................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................121

3.2 Kritik dan Saran ....................................................................................................................12

Daftar Pusaka...............................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua kalangan.


Oleh sebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan pendidikan kewarganegaraan sebagai
pelajaran pokok dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai
mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu
pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai program
pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah
sebagai sutuan crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran
individual dan kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan hal yang sangat
penting di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan seorang warga negara tidak akan
diakui oleh sebuah negara. Dan dalam makalah ini kami akan sedikit menjelaskan tentang
masalah kewarganegaraan, agar warga negara Indonesia paham dan mengerti apa itu
kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena di-era sekarang ini banyak warga negara yang tidak
mengetahui dan memahami tentang kewarganegaraan. Warganegara: warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan (supaya dibedakan dengan
kewarganegaraan & pewarganegaraan) pasal l UU No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
RI) Warganegara Indonesia menurut Pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan
RI adalah:

A. Setiap orang yang berdasarkan peraturan per - undang-undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sblm UU ini berlaku sudah menjadi WNI
B. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah & ibu WNI
C. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu WNA
D. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu WNI
E. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI; tetap ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara ayah nya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tsb.

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang
besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya
ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan
bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari
yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang
satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa

4
yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang
serbaberubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberi
pengetahuan dan wawasan agar kita dapat memahami dan mengetahui apa pengertian dari
kewarganegaraan, serta memberi pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apa Pengertian Warga Neagara dan Kewargaranegaraan?

1.3.2 Bagaimana Asas dan Unsur Kewarganegaraan?

1.3.3 Bagaimana Hakekat Kewarganegaraan Republik Indonesia?

1.3.4 Seperti apa Masalah Kewarganegaraan?

1.3.5 Seperti apa Tugas dan Kewajiban warna negara serta pemerintah?

1.4 Ruang Lingkup

a) Pendidikan

Makalah tentang kewarganegaraan bisa dijadikan pembelajaran dalam pendidikan untuk


menambah ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa, karena makalah ini sangat penting dalam
mengetahui status kewarganegaraan seorang warga.

b) Sosial

Makalah yang saya buat ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk memberi
pengetahuan tentang pentingnya sebuah kewarganegaraan dalam kehidupan bernegara.

1.5 Teknik Penulisan

Metode yang digunakan pemakalah dalam penyusunan makalah ini dengan menggunakan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan referensi dan buku-buku dan internet sebagai
landasan teoritis mengenai masalah yang akan diselesaikan.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Warganegara dan Kewarganegaraan

Warganegara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu
Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Istilah
kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan antara
Negara dan kewarganegaraan. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu
Negara yang mengakibatkan adanya kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang
bersangkutan. Adapun menurut undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan Negara. Seorang Warga
Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik
Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau
(khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini
akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah
berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara
kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum
internasional.
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) yaitu:
1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI,
2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI,
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya,
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut,
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI,
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI,
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia
18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

6
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:


1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
 Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan Negara.
 Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum,
tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib,
ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
 Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukan pada tempat kewarganegaraan.
Dalam arti sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum
publik.
 Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukan pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga Negara.

2.2 Asas dan Unsur Kewarganegaraan

A. Asas kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya


seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia melalui kelahiran,
pewarganegaraan, pengangkatan anak, pemberian oleh negara terhadap seseorang yang berjasa,
atau karena alasan kepentingan negara. Setiap negara mempunyai kebebasan menentukan pihak
yang menjadi warga negaranya melalui penentuan asas kewarganegaraan yang hendak
diterapkan. Dilihat dari segi kelahiran, terdapat dua asas kewarganegaraan untuk menentukan
status kewarganegaraan seseorang.

1. Asas Ius Soli (Law of The Soli) Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan Negara tempat kelahiran. , ius soli adalah penentuan status kewarganegaraan
berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat menjadi warga

7
negara dimana dia dilahirkan. Contoh negara yang menganut asas kewarganegaran ini,
yaitu negara Amerika Serikat, Brazil, Argentina, Bolivia, Kamboja, Kanada, Chili,
Kolombia, Kosta Rika, Dominika, Ekuador, El Savador, Grenada, Guatemala, Guyana,
Honduras, Jamaika, Lesotho, Meksiko, Pakistan, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay,
Venuzuela, dan lain-lain.
2. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood) Penentuan Kewarganegaraan berdasarkan
keturunan/kewarganegaraan orang tuanya. ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan
yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang mendapat warga
negara jika orang tuanya adalah warga negara suatu negara. Misalkan seseorang yang
lahir di Indonesia, namun orang tuanya memiliki kewarganegaraan dari negara lain, maka
ia mendapat kewarganegaraan dari orang tuanya. Contoh negara yang menggunakan asas
ini adalah negara China, Bulgaria, Belgia, Replublik Ceko, Kroasia, Estonia, Finlandia,
Jepang, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, India, Irlandia, Israel, Italia, Libanon,
Filipina, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Rwanda, Serbia, Slovakia, Korea Selatan,
Spanyol, Swedia, Turki, dan Ukraina.
B. Unsur kewarganegaraan

Unsur yang menentukan kewarganegaraan:

1. Unsur Darah Keturunan (ius sanguinis)


Dalam unsur ini cara memperoleh suatu kewarganegaraan didasarkan pada
keawarganegaraan orang tuanya. Maksudnya, kewarganegaraan orang tuanya menentukan
kewarganegaraan anaknya. Misalkan jika seseorang dilahirkan dari orang tua yang
berkewarganegaraan Indonesia, maka ia dengan sendirinya telah berkewarganegaraan
Indonesia.
Prinsip ini merupakan prinsip asli yang telah berlaku sejak dahulu, hal tersebut terbukti
dalam sistem kesukuan, dimana seorang anak yang lahir dalam suatu suku dengan sendirinya
ia langsung menjadi anggota suku tersebut. Sekarang prinsip tersebut diterapkan pada
beberapa negara di dunia, yaitu negara Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Jepang, dan juga
negara yang kita cintai, Indonesia.
Jadi, pada cara penentuan kewarganegaraan ini didasarkan pada salah satu asas
kewarganegaraan, yaitu asas keturunan (ius sanguinis), yang dimana seseorang dengan
sendirinya atau secara langsung tanpa melalui beberapa tahap yang rumit dapat memiliki
kewarganegaraan seperti yang dimiliki oleh kedua orang tuanya.
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli)
Pada unsur ini, kewarganegaraan seseorang dapat ditentukan berdasarkan daerah tempat
ia dilahirkan. Misalkan ada seseorang dilahirkan di dalam daerah atau wilayah hukum negara
Indonesia, maka dengan sendirinyapun ia memiliki kewarganegaraan Indonesia. Terkecuali
anggota-anggota korps diplomatik dan anggota tentara asing yang masih dalam ikatan dinas.
Di samping dan bersama-sama dengan prinsip ius sanguinis, prinsip ius soli ini juga berlaku
di negara Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan juga Indonesia.

8
3. Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Seseorang yang tidak memenuhi syarat kewarganegaraan ius soli dan ius sanguinis tetap
bisa mendapatkan atau memperoleh kewarganegaraan, yaitu dengan pewarganegaraan
atau naturalisasi. Syarat-syarat dan prosedur unsur ini di berbagai negara itu berbeda.
Perbedaan tersebut dikarenakan kondisi dan situasi setiap negara itu berbeda, jadi
persyaratannya itu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi negaranya. Jawaban atas
tuntutan situasional ini adalah dengan berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Adanya Undang-undang ini maka Undang-
undang Nomor 62/1958 dan menjadi tidak berlaku lagi karena bersifat diskriminatif
menghantui warga keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan sebagainya.

2.3 Hakekat Kewarganegaraan Republik Indonesia

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor
pemerintahan. Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah:

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya.
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia
18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya

9
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

2.4 Masalah Kewarganegaraan

Masalah kewarganegaraan meliputi:

1. Apatride
Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Contohnya: Anda warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius
sanguinus) maka Anda tidaklah menjadi warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi
warga negara B. Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara sama sekali.
2. Bipatride
Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai dua kewarganegaraan sekaligus
(kewarganegaraan rangkap). Contohnya: Anda keturunan bangsa B (ius sanguinus) lahir di
bangsa B maka Anda dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga
menganggap warga negaranya karena berdasarkan tempat lahir Anda.

Untuk memahami masalah kewarganegaraan baik apatride maupun bipatride, maka perlu
juga dikaji tentang dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius soli dan ius sanguinus. Mengapa
demikian? Karena negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinus akan menimbulkan
apatride dan bipatride.

2.5 Tugas dan kewajiban warga negara serta pemerintah

Setiap warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, tidak pilih
kasih. Gagasan tentang persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan sebenarnya sudah
ada sejak berabad yang lalu. Sikap WNI, WNA dan Pemerintah dalam Menjalankan Tugas,
Kewajiban dan Kewenangan.Khususnya di Indonesia bertitik tolak dari pendapat bahwa Tiap
negara hukum, sumber kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Sementara hukum
merupakan perwujudan rasa kesadaran hukum dari rakyat yang didasarkan kepada persamaan
derajat dan kedudukan antara warga negara dengan pemerintah atau penguasa. Adapun tugas dan
kewenangan warga negera dan pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Tugas dan kewajiban warga negara:


 menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku membayar pajak, bea
dan cukai yang dibebankan negara kepadanya
 membela negara dari segala bentuk ancaman, baik yang datang daridalam maupun dari
luar negeri.

10
 menyukseskan Pemilu baik sebagai peserta atau petugas penyelenggara
 mendahulukan kepentingan negara/umum dari pada kepentingan pribadi
 melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara
 kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional
 hak untuk mendapat perlindungan atas diri dan harta benda
 hak untuk mendapatkan dan menikmati kesejahteraan negara
 hak untuk mendapatkan dan menikmati hasil pembangunan
 hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
 hak untuk mengembangkan minat dan kemampuan pribadi tanpa mengganggu
kepentingan umum dan sebagainya

2. Tugas dan kewajiban pemerintah:


 melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
 memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa
 mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial
 mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara
 memelihara keamanan, ketertiban, ketenteraman bangsa dan negara
 menghormati dan melindungi hak asasi warga negara
 menegakkan hukum/perundang-undangan dan keadilan sesuai dengan§ ketentuan yang
berlaku, dan melaksanakan program pembangunan nasional
 membuat dan mencabut kebijakan demi pelaksanaan pemerintahan negara
 Sikap Pemimpin dalam Menjalankan Tugas, Kewajiban, dan Kewenangan
 melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku
 berani membela kebenaran dan keadilan
 memperlakukan bawahan secara adil dan beradab
 menerapkan prinsip among Tut Wuri Handayani
 tidak semena-mena terhadap bawahan
 menghormati hak dan kewajiban hak asasi warga negara
 mampu memberikan perlindungan, bantuan dan pertolongan pada bawahan
 memperlakukan warga negara sederajat atau sama kedudukannya di dalam hukum
 menghargai hasil karya bawahan sebagai pelaksanaan tugas, kewajiban dan kewenangan
 mendahulukan melaksanakan tugas dan kewajiban sebelum menuntut haknya sebagai
pemimpin
 tidak membeda-bedakan, pilih kasih, dan menganakemaskan bawahan

BAB III
11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa kewarganegaraan
merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap warga negara.Ini dikarenakan bahwa
dengan pemahaman kewarganegaraan yang baik maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan
menjadi tentram dan jelas.Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap
masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan pengamalan
prinsip serta nilainilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada dasarnya memiliki
harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar tercipta suatu keadilan dalam
kehidupan bernegara.

3.2 Kritik dan saran

Akhirnya terselesaikannya makalah ini saya selaku pemakalah menyadari dalam


penyusunan makalah ini yang membahas tentang kewarganegaraan masih jauh dari
kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi
penyajian materinya. Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat kami harapkan
supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.

Daftar Pustaka

12
4.1 DAFTAR PUSTAKA AECT. 1994. Instructional Technology: The Definition and
Domainsof The Field. Washington DC.Arikunto, Suharsimi. 2006.

4.2 Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.Merrill, Paul. 1995.
Computers in Ed ... PUSTAKAKawasan Teknologi Pembelajaran terbagi atas Pengambangan,
desain, pemanfaatan,manajemen, serta evaluasi.(Seels&Richey, 1994:1).

4.3 DAFTAR KEPUSTAKAAN Armawi, Armaeidi. 2006. Geostrategi Indonesia. Makalah


Pelatihan Dosen Kewarganegaraan. ... Pustaka Pelajar. Kaelan. 2007.

13

Anda mungkin juga menyukai