Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5 KELAS B INDRALAYA :

1. CHELSEA GEBY MAURA CHERRY : 03021282126048


2. MARSHANDA NABILLA FAREZA : 03021182126020
3. FAHMI SAFANI WORETMA : 03021081924122
4. MUHAMMAD MERLY PUTRA PRATAMA : 03021182126014
5. NATHANAEL SARAGIH : 03021282126052
6. RIYOGI HIKMAHZI : 03021182126022
7. MUHAIKEL ZULKIFLI JAFAR BAUW : 03021082126044
8. TOYIB APRIO ARMANDA : 03021282126078

DOSEN PEMBIMBING:

JANUAR EKO ARYANSAH, S.IP., SH., M.SI

TEKNIK PERTAMBANGAN INDRALAYA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Masalah dan
status kewarganegaraan di Indonesia” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ” Masalah dan status
kewarganegaraan di Indonesia” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Januar Eko Aryansah, S.IP.,
SH., M.Si selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami ketahui. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Indralaya, September 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dipelajari oleh semua kalangan.


Oleh sebab itu, pendidikan Nasional Indonesia menjadikan pendidikan kewarganegaraan
sebagai pelajaran pokok dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah.
Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan
disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai
program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah
sebagai sutuan crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran
individual dan kelompok pakar terkait Serta kewarganegaraan merupakan hal yang sangat
penting di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan seorang warga negara tidak
akan diakui oleh sebuah negara. Dan dalam makalah ini kami akan sedikit menjelaskan
tentang masalah kewarganegaraan, agar warga negara Indonesia paham dan mengerti apa itu
kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena di-era sekarang ini banyak warga negara yang
tidak mengetahui dan memahami tentang kewarganegaraan. Warganegara: warga suatu
negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan (supaya dibedakan
dengan kewarganegaraan & pewarganegaraan) pasal l UU No 12 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan RI) Warganegara Indonesia menurut Pasal 4 UU No. 12

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.


Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan
suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
1.2. Rumusan Masalah

Dalam tugas kelompok ini kami memiliki tiga rumusan masalah, yaitu :

1. apakah pengertian dari kewarganegaraan ?

2. apakah asas dan unsur dari kewarganegaraan ?

3. apakah tugas dan kewajiban warga negara serta pemerintah ?

1.3. Ruang Lingkup

a) Pendidikan Makalah tentang kewarganegaraan bisa dijadikan pembelajaran dalam


pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa, karena makalah ini
sangat penting dalam mengetahui status kewarganegaraan sorang warga.

b) Sosial Makalah yang kami buat ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk
memberi pengetahuan tentang pentingnya sebuah kewarganegaraan dalam kehidupan
bernegara.

1.4. Teknik Penulisan

Metode yang digunakan pemakalah dalam penyusunan makalah ini dengan


menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan referensi dan buku-buku dan
internet sebagai landasan teoritis mengenai masalah yang akan diselesaikan.

1.5. Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberi
pengetahuan dan wawasan agar kita dapat memahami dan mengetahui apa pengertian dari
kewarganegaraan, serta memberi pengetahuan tentang Masalah dan status kewarganegaraan
di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kewarganegaraan dan Status Kewarganegaraan

A. Kewarganegaraan

 kewarganegaraan bisa diartikan sebagai hubungan antar warga negara dengan


negaranya. Hubungan ini dapat berupa pemberian status atau identitas, partisipasi, hak dan
kewajiban, atau hubungan lainnya yang bersifat timbal balik. Kewarganegaraan ialah setiap
orang yang menurut undang-undang kewarganegaraan termasuk warga negara.
Berdasarkan pada pasal berdasar UUD pasal 26 dinyatakan sebagai warga negara adalah
sebagai berikut:
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

2) Seseorang dapat menjadi kewarganegaraan negara Indonesia karena faktor-faktor sebagai


berikut :
➢ Karena kelahiran.
➢ Karena pengangkatan.
➢ Karena dikabulkannya permohonan.
➢ Karena pewarganegaraan.
➢ Karena perkawinan.
➢ Karena turut ayah dan atau ibu

3). Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan atau berdasarkan
perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga
negara Indonesia.

4). Adapun bukti menjadi warga negara adalah sebagai berikut :


a). Akta kelahiran
b). Surat bukti kewarganegaraan (kutipan pernyataan sah buku catatan pengangkatan anak
asing)
c). Surat bukti kewarganegaraan (petikan keputusan Presiden) karena permohonan atau
pewarganegaraan.
d). Surat bukti kewarganegaraan.
B. Status Kewarganegaraan

Kewarganegaraan RI diatur oleh Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia (UU 12/2006) yang disahkan dalam Sidang Paripurna
DPR RI pada 11 Juli 2006 dan berlaku efektif sejak 1 Agustus 2006. 1. Status WNI

Definisi umum WNI ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.  Yang dimaksud dengan bangsa
Indonesia asli dalam hal ini ialah orang Indonesia yang menjadi WNI sejak lahir dan tidak
pernah menjadi WNA atas kemauan sendiri.

Beberapa kriteria WNI, yakni:

a. Setiap orang yang sudah menjadi WNI berdasarkan peraturan atau perjanjian Pemerintah
RI dengan negara lain sebelum berlakunya UU 12/2006.
b. Anak yang lahir dari perkawinan sah antar pasangan WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan sah antar ayah WNI dan ibu WNA.
d. Anak yang lahir dari perkawinan sah antar ibu WNI dan ayah WNA.
e. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ibu WNI, tetapi ayahnya tanpa kewarganegaraan,
atau hukum di negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut.
f. Anak yang lahir dari perkawinan sah di mana ayahnya WNI tapi telah meninggal dunia,
dan lahirnya anak itu dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal.  Tenggang
waktu tersebut diperlukan sebagai salah satu cara untuk membuktikan bahwa ia adalah anak
biologis dari sang almarhum ayah yang WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari ibu WNI.
h. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari ibu WNA namun diakui oleh ayah WNI
sebagai anaknya, sebelum anak itu berusia 18 tahun atau belum kawin.  Pengakuannya harus
dibuktikan secara sah dengan penetapan pengadilan.
i. Anak yang lahir di wilayah RI, tapi pada waktu kelahirannya status kewarganegaraan kedua
orangtuanya tidak jelas.
j. Anak yang baru lahir dan ditemukan di wilayah RI, tapi tidak diketahui siapa kedua
orangtuanya (diterlantarkan).
k. Anak yang lahir di wilayah RI, tapi kedua orangtuanya tanpa kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
l. Anak yang lahir di luar wilayah negara RI dan kedua orangtuanya WNI, tapi kepadanya
diberikan kewarganegaraan setempat menurut ketentuan di negara tempat anak itu lahir.
m. Anak dari ayah / ibu WNA yang telah dikabulkan permohonannya menjadi WNI,
kemudian ayah / ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah / menyatakan janji
setia kepada NKRI.
 

2. Kewarganegaraan Ganda Terbatas

Berbeda dengan aturan yang berlaku sebelumnya di Indonesia, UU 12/2006 telah mengakui
status kewarganegaraan ganda terbatas.  Maksudnya ialah diperbolehkannya seorang anak
memiliki status WNI dan WNA sekaligus, namun setelah usia 18 tahun, atau
sudah kawin secara sah sebelum usia tersebut, maka ia harus memilih  apakah  akan  menjadi
WNI atau WNA. Dalam uraian Pasal 4 di atas, yang boleh memiliki kewarganegaraan ganda
terbatas hanya butir c, g, h, l dan m.

Di samping itu, dengan tetap memperhatikan batasan usia dan status perkawinan pada pasal 4
di atas, Pasal 5 UU 12/2006 juga memberikan status kewarganegaraan ganda terbatas kepada:

a. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan sah namun belum berusia 18 tahun dan belum
kawin, tapi telah diakui secara sah oleh ayahnya yang WNA.

b. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah (diadopsi) oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan.

2.2. Asas dan Unsur Kewarganegaraan

Secara umum, asas kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan
kelahiran dan perkawinan. Berdasarkan kelahiran asas kewarganegaraan terdiri dari ius
sanguinis dan ius soli. Sedangkan berdasarkan perkawinan, asas kewarganegaraan terdiri dari
asas persamaan hukum dan persamaan derajat.

A. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran

1. Asas Ius Sanguinis


Asas ius sanguinis bisa disebut juga dengan asas hubungan darah atau keturunan. Asas ini
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya.

2. Asas Ius Soli


Asas ius soli atau disebut juga asas tempat atau daerah kelahiran adalah asas yang
menetapkan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat atau daerah orang tersebut
dilahirkan.

B. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan

1. Asas Persamaan Hukum


Asas persamaan hukum adalah asas yang memandang bahwa suami istri merupakan keluarga
yang saling terikat satu sama lain, sehingga diusahakan status kewarganegaraan keduanya
sama.

2. Asas Persamaan Derajat


Asas persamaan derajat adalah asas yang memandang bahwa perkawinan tidak menjadikan
ketundukan salah satu pihak terhadap hukum yang lain. Artinya, baik suami maupun istri
diberikan kebebasan untuk menentukan status kewarganegaraan mereka masing-masing.

Di Indonesia, asas kewarganegaraan telah diatur dalam Undang-undang. Berdasarkan UU


Nomor 12 Tahun 2006, asas kewarganegaraan Indonesia terdiri dari ius sanguinis, ius soli,
tunggal, dan ganda terbatas. Berikut penjelasannya:

~ Asas Ius Sanguinis


Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

~ Asas Ius Soli


Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal


Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas


Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. Perbedaan
asas yang digunakan dalam menentukan kewarganegaraan memungkin seseorang memiliki
kewarganegaraan ganda (bipatride) atau bahkan tidak memiliki kewarganegaraan (apatride).

2.3. Tugas dan Kewajiban Warga Negara serta Pemerintah

Setiap warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, tidak pilih
kasih. Gagasan tentang persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan sebenarnya
sudah ada sejak berabad yang lalu. Sikap WNI, WNA dan Pemerintah dalam Menjalankan
Tugas, Kewajiban dan Kewenangan.Khususnya di Indonesia bertitik tolak dari pendapat
bahwa Tiap negara hukum, sumber kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Sementara
hukum merupakan perwujudan rasa kesadaran hukum dari rakyat yang didasarkan kepada
persamaan derajat dan kedudukan antara warga negara dengan pemerintah atau
penguasa.Adapun tugas dan kewenangan warga negera dan pemerintah adalah sebagai
berikut :

a.Tugas dan kewajiban warga negara


❖ menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku membayar pajak, bea
dan cukai yang dibebankan negara kepadanya
❖ membela negara dari segala bentuk ancaman, baik yang datang daridalam maupun dari
luar negeri.
❖ menyukseskan Pemilu baik sebagai peserta atau petugas penyelenggara
❖ mendahulukan kepentingan negara/umum dari pada kepentingan pribadi
❖ melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara
❖ kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional
❖ hak untuk mendapat perlindungan atas diri dan harta benda
❖ hak untuk mendapatkan dan menikmati kesejahteraan negara
❖ hak untuk mendapatkan dan menikmati hasil pembangunan
❖ hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu
❖ hak untuk mengembangkan minat dan kemampuan pribadi tanpa mengganggu kepentingan
umum dan sebagainya

b. Tugas dan kewajiban pemerintah

❖ melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia


❖ memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa
❖ mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial
❖ mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara
❖ memelihara keamanan, ketertiban, ketenteraman bangsa dan negara
❖ menghormati dan melindungi hak asasi warga negara
❖ menegakkan hukum/perundang-undangan dan keadilan sesuai dengan§ ketentuan yang
berlaku, dan melaksanakan program pembangunan nasional
❖ membuat dan mencabut kebijakan demi pelaksanaan pemerintahan negara
❖ Sikap Pemimpin dalam Menjalankan Tugas, Kewajiban, dan Kewenangan
❖ melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku

2.4. Masalah Kewarganegaraan

Masalah kewarganegaraan meliputi :

1.Apatride
Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan.
Contohnya : Anda warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinus) maka Anda
tidaklah menjadi warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi warga negara B.
Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara sama sekali.

2.Bipatride
Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai dua kewarganegaraan sekaligus
(kewarganegaraan rangkap).
Contohnya : Anda keturunan bangsa B (ius sanguinus) lahir di bangsa B maka Anda
dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga menganggap warga negaranya
karena berdasarkan tempat lahir Anda.

Untuk memahami masalah kewarganegaraan baik apatride maupun bipatride, maka perlu
juga dikaji tentang dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius soli dan ius sanguinus. Mengapa
demikian? Karena negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinus akan
menimbulkan apatride dan bipatride
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa kewarganegaraan
merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap warga negara.Ini dikarenakan bahwa
dengan pemahaman kewarganegaraan yang baik maka kehidupan berbangsa dan bernegara
akan menjadi tentram dan jelas.Dan kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab
terhadap masyarakat, bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan
pengamalan prinsip serta nilainilai luhur bangsa terutama memahami manusia yang pada
dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan,agar
tercipta suatu keadilan dalam kehidupan bernegara.

3.2 Kritik dan saran


Akhirnya terselesaikannya makalah ini kami selaku pemakalah menyadari dalam
penyusunan makalah ini yang membahas tentang kewarganegaraan masih jauh dari
kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi
penyajian materinya. Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat kami
harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai