Anda di halaman 1dari 15

MENJAGA KEUTUHAN NEGARA INDONESIA

Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kewarganegaraan


Dosen Pengampu: Irfan Dahnial, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 13
MAULYDA SYITA RITONGA 2102090037
BELVA ICASIA HARAHAP 2102090049

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca dalam bidang
pendidikan terutama pada bidang pendidikan kewarganegaraan.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih
baik lagi.
Kami sadar bahwa tentunya makalah ini masih banyak kekurangan. Kami ini pun juga
tidak terlepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari
bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang kami
miliki. Oleh sebab itu, kami membutuhkan masukan-masukan, kritik dan saran baik dari
Bapak/Ibu Dosen Ahli maupun dari segenap pembaca, yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas dan kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Medan, Oktober 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)......................................6
2.1.1 Definisi Negara Kesatuan Republik Indonesia..........................................................6
2.1.2 Ciri-Ciri Negara Kesatuan Republik Indonesia.........................................................7
2.1.3 Fungsi dan Tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia....................9
2.2 ANCAMAN-ANCAMAN TERKAIT KEUTUHAN NKRI......................................10
2.2.1 Ancaman Militer......................................................................................................11
2.2.2 Ancaman Non Militer..............................................................................................11
2.3 MENJAGA KEUTUHAN NKRI................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bentuk Negara Kesatuan adalah bentuk negara yang terdiri dari satu negara saja
betapapun besar maupun kecil, dan ke dalam maupun ke luar merupakan kesatuan. Bila
suatu negara tidak terjadi karena adanya beberapa negara yang bergabung dan oleh
karenanya kedaulatan negara secara utuh dan bulat ada pada tangan pusat, maka Kusnardi
dan Bintan R. Sarangih (1994:207-208) menyatakan:
“Disebut negara kesatuan apabila kekuasaan pemerintah pusat merupakan
kekuasaan yang menonjol dalam negara, dan tidak ada saingan dari badan legislatif pusat
dalam membentuk undang-undang, kekuasaan pemerintah yang ada di daerah bersifat
derivative (tidak langsung) dan sering dalam bentuk otonomi yang luas, dengan demikian
tidak dikenal adanya badan legislatif pusat dan daerah yang sederajat, melainkan
sebaliknya.”

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang dikenal


sebagai Nusantara, yang artinya negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh ratusan juta penduduk. NKRI
dikenal juga sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang
berbeda-beda sehingga tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbeda-beda tetapi tetap satu juga”.

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa
Indonesia baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan.
Persatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan Indonesia berarti persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena
persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial
budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempuh dalam jangkauan waktu yang lama
sekali.

4
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian pokok yang harus ada dalam penulisan karya
ilmiah, dengan adanya perumusan masalah diharapkan proses pemecahan permasalahan
dapat terinci secara jelas, lebih terfokus, dan terarah. Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
2. Apa fungsi dan tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia?
3. Apa saja ancaman yang dapat merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
4. Bagaimana cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia?

1.3 Tujuan Makalah


1. Agar pembaca mampu memahami definisi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Agar pembaca mampu memahami fungsi dan tujuan dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Agar pembaca dapat mengetahui dan mengantispasi ancaman-ancaman yang dapat
merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Agar pembaca mengetahui dan memahami cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)


2.1.1 Definisi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menurut Dr. Wiryono Prodjodikoro, negara adalah suatu organisasi di antara
sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan
mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Sekumpulan manusia tersebut
merupakan suatu masyarakat tertentu di dalamnya, negara bukan merupakan satu-
satunya organisasi di antara mereka.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), negara kesatuan merupakan
suatu sistem organisasi politik di mana sebagian besar atau semua kekuasaan yang
memberintah berada dalam pemerintahan terpusat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negara kesatuan adalah
negara yang berdaulat ke luar dan ke dalam dan kekuasaan untuk mengatur dan
memimpin seluruh daerah berada pada pemerintah pusat.
Maka dapat disimpulkan bahwa negara kesatuan merupakan sebuah negara
yang berdaulat, diselenggarakan sebagai satu kesatuan tungggal, dimana pemerintah
pusat merupakan yang tertinggi serta satuan-satuan sub-nasionalnya hanya
menjalankan sebuah kekuasaan yang sudah dipilih oleh pemerintah pusat untuk
didelegasikan.
Bagian pemerintahan kesatuan ini digunakan oleh banyak negara di dunia.
Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan
menteri (kabinet), serta satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintah, yaitu
pemerintah pusat yang memegang wewenang tertinggi didalam segala aspek
pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tidak
adanya badan-badan lain yang berdaulat. (Gea, M. 2021, 2)
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat,
dengan suatu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun
pada pelaksanaannya, negara kesatuan dibagi dalam dua macam sistem pemerintahan
yaitu; Sentral dan Otonomi.

6
Bentuk negara yang dianut oleh Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945 adalah kesatuan. NKRI adalah negara yang berbentuk
kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik dengan nama negara Indonesia. Hal
ini sesuai ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 1 ayat (1): “Negara Indonesia ialah
negara kesatuan, yang berbetuk republik”, dan ayat (2): “Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar”. Kedaulatan di tangan
rakyat, artinya Indonesia menganut sistem demokrasi dalam menjalankan
pemerintahannya. Dalam negara demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat.
NKRI merupakan negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah provinsi
yang dibagi atas kabupaten dan kotamadya. Hal ini sesuai dengan UUD NRI Tahun
1945, Pasal 18 ayat (1): “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang”.

2.1.2 Ciri-Ciri Negara Kesatuan Republik Indonesia


1. Terdiri dari Satu Kepala Negara
Ciri negara kesatuan yang pertama yaitu hanya terdiri dari satu kepala negara.
Itu artinya, di dalam sebuah negara kesatuan, mereka hanya akan dipimpin oleh
seorang kepala negara. Biasanya kepala negara tersebut berupa presiden atau
perdana menteri yang menyelenggarakan pemerintahan pusat. Di Indonesia
sendiri, negara dipimpin oleh seorang Presiden dan dibantu oleh Wakil Presiden.

2. Terdiri dari Satu Dewan Menteri dan Dewan Perwakilan Rakyat


Ciri negara kesatuan berikutnya adalah hanya terdiri dari dewan menteri atau
kabinet dan dewan perwakilan rakyat atau parlemen. Tak ada lagi susunan kabinet
ataupun parlemen yang bertumpuk, sebab hanya ada satu dewan menteri dan juga
DPR yang ada di tingkat pusat.
3. Terdiri dari Satu Konstitusi Undang-Undang
Di dalam negara kesatuan, hanya mempunyai satu undang-undang dasar
sebagai konstitusi dasar negara tersebut secara nasional. Hal tersebut sangat
berbeda dengan negara serikat yang mana setiap negara bagian dapat memiliki
undang-undangnya masing-masing yang berbeda, bergantung dengan

7
pemerintahan yang ada di setiap negara bagian. Indonesia memiliki Undang
Undang Dasar 1945 sebagai satu-satunya konstitusi dasar dan sumber hukum
nasional di negaranya.
4. Wewenang Tertinggi Berada di Pemerintahan Pusat
Kekuasaan pemerintah dapat diselenggarakan dan dikendalikan oleh
pemerintah pusat. Dimana pemerintah daerah hanya akan melaksanakan semua
kebijakan dan ketentuan dari pemerintah pusat. Selain itu, bisa pula pemerintah
pusat memberikan hak otonomi daerah kepada masing-masing pemerintah daerah.
Akan tetapi, kewenangan tertinggi tetap ada di tangan pemerintah pusat.
5. Kedaulatan Negara Mencakup Kedaulatan ke Dalam dan ke Luar
Kedaulatan negara yang ada di dalam negara kesatuan mencakup kedaulatan
ke dalam dan juga kedaulatan ke luar. Hal tersebut juga sudah ditandatangani oleh
pemerintah pusat, yang mana artinya pemerintah pusat memegang kedaulatan ke
dalam dan juga ke luar dalam negara kesatuan.
6. Menganut Sistem Sentralisasi dan Desentralisasi
Sistem yang ada di dalam negara kesatuan dapat berupa sistem sentralisasi dan
sistem desentralisasi. Pada sistem sentralisasi, segala persoalan dan permasalahan
akan diatur langsung oleh pemerintah pusat. Sementara untuk sistem
desentralisasi, pemerintah pusat akan memberikan kewenangan untuk setiap
daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya masing-masing.
7. Menggunakan Satu Kebijakan Secara Nasional
Di dalam negara kesatuan, pemerintah pusat hanya akan menggunakan satu
kebijakan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam lingkup
nasional. Misalnya saja seperti masalah ekonomi, politik, sosial budaya, dan
keamanan serta pertahanan.
8. Tidak Ada Negara di Dalam Negara
Ciri negara kesatuan selanjutnya yaitu tidak ada negara dalam negara. Itu
artinya, hanya ada satu negara yang bebas dan berdaulat yang mencakup semua
wilayah dan juga daerah yang ada di negara tersebut. Hal tersebut sangat berbeda
dengan negara serikat yang mempunyai beberapa negara bagian di dalam satu
negara tersebut.

8
2.1.3 Fungsi dan Tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara merupakan perkumpulan manusia yang hidup dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Tujuan negara bermacam-macam, di antaranya
memeperluas kekuasaan, menyelenggarakan ketertiban umum, dan menciptakan
kebahagiaan bagi rakyatnya. Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum di dalam
Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945, yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Keempat tujuan tersebut didasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,


Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ada banyak fungsi pembentukan sebuah negara yang perlu diketahui.


Beberapa fungsi mutlak dari setiap negara adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan Penertiban
Fungsi negara sebagai penertiban, yaitu untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan- bentrokan di dalam masyarakat, sehingga masyarakat tetap
stabil.
2. Mengusahakan Kesejahteraan Dan Kemakmuran Rakyat
Fungsi ini dianggap sangat penting terutama bagi negara-negara baru.
Pemerintah Indonesia menerapkan fungsi ini kedalam bentuk Repelita (Rencana
Pembangunan Lima Tahun).
a. Pertahanan
Fungsi pertahanan ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari
luar. Untuk menjaga kondisi keamanan, negara memfasilitasi angkatan
perangnya dengan peralatan yang lengkap beserta peralatan pertahanannya.
b. Menegakkan keadilan
Fungsi ini diharapkan dapat menciptakan supremasi hukum.

9
3. Fungsi Regular
Dalam hal ini, pemerintah menjalankan fungsinya berkaitan dengan
pelaksanaan tugas yang mempunyai akibat langsung yang dirasakan oleh seluruh
masyarakat. Fungsi regular pemerintah antara lain:
a. Negara sebagai negara politik, yaitu pemeliharaan ketenangan dan ketertiban,
serta pertahanan dan keamanan.
b. Negara sebagai diplomatik, yaitu menjalankan kerukunan dan persahabatan
dengan negara-negara lain terutama negara tetangga.
c. Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil
terhadap warga negaranya melindungihak/ harta benda setiap warganya dari
gangguan anggota masyarakat lainnya.
d. Negara sebagai administratif, fungsi ini menitik beratkan pada kekuatan di
tangan rakyat, pemerintahhanya menerima pendelegasian yang diberikan
rakyat melalui wakil-wakilnya di MPR dan DPR.
4. Fungsi Perkembangan
a. Sebagai stabilisator
Dalam hal ini pemerintah wajib melaksanakan fungsi sebagai berupa menjaga
stabilitas politik, ekonomi, sosial serta budaya.
b. Sebagai inovator
Negara menciptakan ide-ide baru terutama berhubungan dengan
pembangunan. Presiden memiliki wewenang untuk melaksanakan
pembangunan.

2.2 ANCAMAN-ANCAMAN TERKAIT KEUTUHAN NKRI


Integrasi nasional yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) menghadapi berbagai ancaman. Terlebih integrasi
nasional yang terdapat di dalam negara dengan kondisi masyarakat yang majemuk
(plural) seperti di Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyatakan bahwa, ancaman


adalah tiap usaha serta kegiatan dari dalam maupun luar negeri, yang dinilai dapat
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan segenap
bangsa. Ancaman merupakan semua bentuk usaha yang sifatnya mengubah atau

10
merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, melalui tindak
kriminal dan politis.

2.2.1 Ancaman Militer


Mengutip dari buku Penguatan Pendidikan Karakter karya Imam Musbikin
(2019:239), pengertian ancaman militer adalah ancaman menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi dan mempunyai kemampuan yang bisa membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Adapun contoh ancaman militer adalah sebagai berikut:

1. Disintegrasi bangsa melalui macam-macam gerakan separatis berdasarkan sebuah


sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap
kebijakan pemerintahan pusat.
2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak
asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu kerusuhan massal.
3. Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi lain yang ekstrem atau
tidak sesuai kebiasaan dari masyarakat Indonesia.
4. Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
5. Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
6. Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
7. Aksi terror yang dilakukan oleh terorisme internasional.

2.2.2 Ancaman Non Militer


Mengacu dari buku Penguatan Pendidikan Karakter karya Imam Musbikin
(2019:239), ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak bersifat fisik dan
bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman nonmiliter bisa berbentuk
ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan, dan
keamanan.

Adapun contoh ancaman non militer adalah sebagai berikut:

1. Ancaman sosial budaya bisa berupa isu tentang kemiskinan, kebodohan,


keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah maupun konflik horizontal,
yaitu suku, agama, ras, dan antargolongan.

11
2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat dapat memberi
manfaat sekaligus kejahatan digital.
3. Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam, seperti
gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Sedangkan ancaman yang disebabkan
oleh manusia adalah penggunaan bahan kimia dan pembuangan limbah industri.

2.3 MENJAGA KEUTUHAN NKRI


Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mempertahankan dan menjaga
keutuhan negara. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dan dapat kita lihat dari perjalanan sejarah bahwasannya
selalu ada upaya dalam menggantikan bentuk negara, namun hal demikian selalu gagal
dikarenakan adanya rakyat yang tidak setuju dengan pergantian tersebut.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ras, budaya dan
keagamaan yang heterogen. Tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya perpecahan
dan perbedaan pendapat atau pandangan yang dapat menyebabkan goyangnya keutuhan
NKRI ini. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keutuhan
NKRI adalah sebagai berikut:
1. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir pancasila dan
menerapkannya dalam kehidaupan sehari-hari.
2. Mengobarkan semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan persatuan bangsa.
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan landasan
kontitusional UUD 1945.
4. Melaksanakan usaha pertahanan negara.
5. Menghormati satu sama lain, yakni dalam suatu negara kita harus saling menjaga
dalam bentuk hal apapun, menaati segala aturan yang telah di tetapkan dan saling
menghargai baik dalam beda usia, suku, ras dan budaya ataupun agama yang dianut.
6. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
7. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara dan mempererat persatuan bangsa.

12
8. Bersikap toleransi serta menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna
kulit. Perbedaan yang adaakan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi
sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
9. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,
bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-
UndangDasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan
dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
10. Mentaati peraturan agar kehidupan berbangsa dang bernegara berjalan dengan
tertibdan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang
dapatmenimbulkan perpecahan .
11. Menerapakan keadilan dalam suatu negara, dengan terciptanya bangsa yang adil akan
menjadikan suatu bangsa yang cerdas, kreatif dan terpandang dalam bidang apapun.
Dalam negara sangat dibutuhkan tegaknya keadilan bebangsa dan bernegara. Kerena
dengan adanya keadilan akan mewujudkan keutuhan NKRI.
12. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah
maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan
nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas,
kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki wawasan nusantara
berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati dan dipelihara
oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu antara lain pancasila
sebagai landasan idiil, dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Ketentuanlainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang
mengaturkehidupan bermasyarakat.
13. Menumbukan rasa cinta pada tanah air yaitu kita sebagai negara harus membuktikan
untuk mempertahankan supaya negara kita dapat selalu utuh dan terjaga dapat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah
maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Maka dengan
tunmbuhnya rasa cinta pada tanah air akan menjadikan negara berdaulat, keutuhan
negara dan mempererat persatuan bangsa.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bentuk negara yang dianut oleh Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945 adalah kesatuan. NKRI adalah negara yang berbentuk kesatuan
dengan bentuk pemerintahan republik dengan nama negara Indonesia. Hal ini sesuai
ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 1 ayat (1): “Negara Indonesia ialah negara kesatuan,
yang berbetuk republik”, dan ayat (2): “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar”. Kedaulatan di tangan rakyat, artinya
Indonesia menganut sistem demokrasi dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam negara
demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

NKRI adalah sebuah negara yang sangat luas yang terbagi dalam beberapa pulau,
provinsi, dan kota, serta mempunyai masyarakat yang majemuk dan heterogen. Menjaga
keutuhannya tentunya tidak mudah. Diperlukan yang namanya integrasi nasional. Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu
negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

Integrasi nasional yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan


Republik Indonesia (NKRI) menghadapi berbagai ancaman. Terlebih integrasi nasional
yang terdapat di dalam negara dengan kondisi masyarakat yang majemuk (plural) seperti di
Indonesia. Ancaman-ancaman yang dapat merusak integrasi nasional terbagi menjadi 2
yaitu ancaman militer dan non militer.

3.2 Saran
Kami berharap kedepannya makalah yang kami buat dapat lebih baik lagi, dalam segi
tampilan maupun isi. Lebih banyak mencantumkan sumber-sumber yang lengkap dan
terpercaya. Juga dalam segi pemakaian kata serta tata bahasa. Dari makalah sederhana yang
telah kami selesaikan ini, kami berharap semoga dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman penulisan karya ilmiah yang baik dan benar, sehingga nantinya hasil tulisan
karya ilmiah kami dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdin, M. 2020. Kedudukan dan Peran Warga Negara dalam Masyarakat Multikultural.
Volume 1, No. 1. Jurnal Pattimura Civic. Ambon.

Cholisin. 2000. Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan-Pendidikan Kewarganegaraan.


UNY. Yogyakarta.

Gea, M. 2021. Makalah Negara Kesatuan. Jurnal Fakultas Hukum, Perguruan Tinggi
Universitas Eka Sakti, Padang.

Musbikin, I. 2009. Penguatan Pendidikan Karakter. Mitra Pustaka, Jakarta.

Suparyanto, Yudi, dkk. 2013. Ensiklopedia Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.


Cempaka Putih, Yogyakarta.

Supriatnoko.2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Penaku, Jakarta.

Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. PT Bumi Aksara, Jakarta.


Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina.
Gramedia, Jakarta.

Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi


Aksara, Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai