DI
Oleh:
Kelompok 4
RUQIAH
CINTA NURATIZYA
KARLINA
NURFAQIRA
NURLAELA
NURJANNAH
MAN JENEPONTO
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul "Hakikat Negara kesatuan Republik Indonesia".
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan kesempurnaan
karena kekurangan dan keterbatasan literatur. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan Terima kasih kepada guru pembimbing mata
pelajaran fikih yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan penbaca
Peyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Saran............................................................................................................. 8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Pendapat C.F Strong tersebut dapat dimaknai bahwa negara kesatuan adalah
negara bersusun tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada
di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya,
baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat
dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada
satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu
parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang
memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.
Pada saat ini, Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut sistem
desentralisasi melalui mekanisme otonomi daerah. Dengan sistem ini. pemerintah
pusat memberikan sebagian kewenangan pemerintahan kepada daerah otonom
(provinsi dan kabupaten kota). Akan tetapi, ada kewenangan yang tidak diberikan
kepada daerah otonom, yaitu kewenangan dalam bidang politik luar negeri, agama,
yustisi, pertahanan, keamanan, moneter dan fiscal.
Pasal 1 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang merupakan naskah asli
mengandung prinsip bahwa "Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang
berbentuk Republik." Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak
bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu
bangsa, satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
1. Pro patria dan primus patrialis yaitu mencintai tanah air dan utamakan
kepentingan negara.
2. Jiwa solidaritas dan setia kawan
3. Jiwa toleransi dan tenggang rasa antaragama, antarsuku, antar golongan dan
antarbangsa.
5. Jiwa kesatria dan keagungan jiwa yang tidak mengandung unsur balas
dendam.
Kesatuan Republik Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal
18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD NRI Tahun
1945 serta rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keberadaan lembaga-lembaga dalam UUD NRI Tahun 1945.
Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam
alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yaitu ".... dalam upaya
membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia".
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran