KONSEP NEGARA
Madinatuzzahrah
Linda Parlina
Najamudin Ahmad
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Pujisyukur penyusun ucapkan kehadirat Allah yang maha esa sehingga makalah
mengenai konsep Negara ini dapat penyusun selesaikan sebagaimana mestinya terlepas
dari maksud penyusunan darimakalah ini sebagai bahan penilaian dan evaluasi untuk
metide pembelajaran matakuliah pendidikan kewarga negaraan disini penyusun dengan
niattulus menmpersembahkan makalahini sebagai sumbangsih dalam ilmu pengatahuan
yang tentunya atau khusussnya dalam memberukan pengatahuan tentang gnerasi muda
bangsa kita yang akan mewarisi Negara ini penyusun menyadari akan kekurangan
darimakalah ini yang jauh darukata sempurna sehinggakeritik dansaran yang membangun
sangat penyusun harapkan intukpenyusunnan beikutnya
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... i
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sebagaimana dikemukakan olehBenyamin Hosseinyang kemudian diikuti oleh pendapat
Philip Mowhod dan kemudiadisimpulkan oleh Jayadi N.K dalam Siswanto Sunarno adalah
sebagaiberikut: 3
Dari defenisi kedua pakar diatas, menurut Jayadi N.K. bahwa mengandung
“…Akan tetapi, sistem pemerintahan Indonesia yang salah satunya menganut asas
2
yang diurus sendiri sehingga menimbulkan hubungan timbal balik yang melahirkan
keperdataan, yaitu adanya pemberi hak dan penerima hak. Berikut ini
B RUMUSAN MASALAH
Diantara rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain :
3
1. Apa saja bentuk negara
2. Apa yang dimaksud dengan bentuk negara
3. Bagaimana bentukmkesatuan negara republic Indonesia
C TUJUAN MAKALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
terminologi negara adalah suatu organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok manusia
yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintah yang berdaulat. Pengertian Negara secara EtimologisSecara etimologis istilah
“negara” merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yaitustate (bahasa Inggris), staat
(bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa Prancis). Kata state, staat, dan etat itu
diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa Latin pada abad ke-15,yaitu dari kata statum
atau status yang berarti keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang bersifat tetap dan
tegak.Istilah negara ini muncul bersamaan dengan munculnya istilah Lo Stato yang
dipopulerkan Niccolo Machiavelli lewat bukunya II Principe. Saat itu, Lo Stato
didefinisikan sebagai suatu sistem tugas dan fungsi publik dan alat perlengkapan yang
teratur dalam wilayah tertentu.Di Indonesia sendiri, istilah “Negara” berasal dari bahasa
Sansekerta nagara atau nagari, yang berarti kota. Sekitar abad ke-5, istilah nagara sudah
dikenal dan dipakai di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh adanya penamaan Kerajaan
Tarumanegara di Jawa Barat.Selain itu, istilah nagara juga dipakai sebagai penamaan kitab
Majapahit Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca. Jadi, istilah “negara” sudah
dipakai terlebih dahulu di Indonesia jauh sebelum bangsa Eropa. Negara adalah suatu
kumpulan orang yang telah mempunyai kehendak/tujuan yang sama untuk membangun
masa depan bersama-sama. Kelompok masyarakat tersebut memiliki rasa senasib dan
sepenanggungan untuk menjalankan hidup bersama-sama di dalam suatu wilayah di
permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya. membentuk organisasi masyarakat dan memiliki pemerintahan yang sah untuk
mengatur warga atau masyarakatnya
.
B.BENTUK-BENTUK NEGARA
Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno Pada masa yunani kuno dahulu hanya
dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara. Pada waktu itu pengertian dari negara,
6
pemerintahan dan masyarakat masih belum dibedakan, hal ini disebabkan karena susunan
negara masih sangat sederhana sekali, bila dibandingkan dengan luas daerah negara dan
julah penduduknya belu sebesar asa sekarang ini. Negara hanya seluas kota saja oleh karena
itu pada hakikatnya hanya merupakan negara-kota saja.Negara-kota ini ada istilahnya yaitu
“polis”. Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali. Dalam pandangan
masyarakat dan para ahli negara, belu ada p.
.Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang.
Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara
kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi)[2]
a Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun
dalampelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem
pemerintahan yaitu:Sentral dan Otonomi.
a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang
langsungdipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di
bawahnyamelaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde
Baru di bawahpemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem
pemerintahan model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah
diberikankesempatan dan kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan
diwilayah sendiri.Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra.
Sistem pemerintahan
negara Malaysia dan pemerintahan paske Orde Baru di Indonesia dengasistem
otonomikhusus dapat dimasukan kedalam model ini[3].
2. Negara serikat
7
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri
darinbeberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara
bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah
memnggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut yang bersifat
strategis seperti kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan negara.
Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara pemerintahan federasi dan
peerintahan negara-negara bagian yang disebut adalah urusan-urusan yang diselenggarakan
oleh pemerintah negara-negara bagian, yang berarti bahwa bidang kegiatan federal adalah
urusan-urusan kenegaraan selebihnya (reseduary powers).[4]
Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk
Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
A. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau
ratu.Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki
konstutional.
a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu
orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae,
Swazilan, bhutan, dll.
b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya
(perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek monarki
konstitusional ini adalah yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti
Thailand, Jepang, Inggris, jordania dan lan-lain.[5]
c) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab
ataspemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara Inggris,
Belanda, dan Malaysia. Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki
adalah negara dimana cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja
yang sebelumya.[6]
8
B. Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa
orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu[7] (.....).
C. Demokrasi
Pemerintahan model demikrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan
rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rrakyat malalui
mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aan, dan adil.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi
menjadi dua yaitu: monarchie dan republic Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi
menjadi3 :republic mutlak ,absolut dan parlemen
C, BENTUK KENEGARA
Adapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang pernah ada antara
lainsebagai berikut:
anberdaulat penuh baik kedalam maupun keluar. Pada umumnya Konfederasi dibentuk
berdasarkanperjanjian untuk mengadakan kerjasama dalam bidang tertentu, misalnya
penyelenggaraanpolitik luar negeri, pertahanan keamanan bersama. Konfederasi
bukanlah merupakan negaradalam pengertian hukum internasional, karena negara–
negara anggotanya secara masing–masingtetap mempertahankan kedudukan nya secara
ina).Serikat Negara (konfedarasi): Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka
dternasional. Contoh konfederasi: Persekutuan Amerika Utara (1776 – 1787).
b) Negara Domonion: Bentuk seamacam ini khusus terdapat dalam lingkungan
negarakerajaan inggris. Negara domonion ini ialah suatu negara yang tadinya daerah
jajahan Inggris, yang telah merdeka dan berdaulat, yang mengakui raja Inggris sebagai
rajanya, sebagai lambangpersatuan mereka.
c) Negara Protektorat: suatu negara yang berada dibawah lindungan negara lain.
Biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat itu dengan
persetujuan diserahkan kepada negara pelindung.Contoh negara protektorat;
9
d) Negaran Trustee (Perwalian):bentuk negara yang pemerintahannya berada di
bawahpengawasan Dewan Perwalian PBB. Munculnya Trustee merupakan hasil
perjanjian San
Francisco sesudah perang dunia II.
e) Negara Koloni atau jajahan: bentuk negara yang berada di bawah kekuasaan
negaralain. Contoh: Indonesia sebelum 17 Agustus 1945.
f) Negara mandat: bentuk negara bekas jajahan negara–negara yang kalah dalam
Perang Dunia I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–negara yang
menang perang di bawah pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–Bangsa. Contoh :
Kamerun bekas
.g) Negara Uni: bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja.
Ada 2 (dua) macam uni :
ua negara yang tergabung secarakebetulan
mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda –Luxemburg (1839 –
1890), Uni Inggris – Skotlandia (1603 – 1707).
–negara yang tergabung
memilikikelengkapan Negara yang sama untuk menyelenggarakan
kepentinganbersama, yang dibentuk melalui perjanjian.entuk Negara
Abu Daud Busroh menyatakan
bahwa negara kesatuan adalah negara yang sifatnya tunggal artinya tidak ada negara di
dalam negara, hanya ada satu pemerintahan tunggal yaitu pemerintahan pusat yang
memiliki kekuasaan serta kewenangan tertinggi dalam negara.
A. Teori Negara Kesatuan
10
Negara kesatuan menurut Cohen dan Peterson dapat dipahami sebagai suatu negara
dimana pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi dalam negara tersebut. Agar
pemerintah pusat dapat menjalankan tugasnya dengan efektif maka aktivitasnya diawasi
dan dibatasi langsung oleh undang-undang. Seluruh unit pemerintahan yang dibentuk
dibawah pemerintahan pemerintah pusat harus tunduk kepada pemerintah Pusat secara
organisasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.2 Fred Isjwara
mengemukakan bahwa negara kesatuan adalah bentuk kenegaraan yang paling kokoh jika
dibandingkan dengan negara federal atau konfederasi, karena dinegara kesatuan terdapat
persatuan ( union ) serta kesatuan ( unity ).
a) Negara Kesatuan bersistem sentralisasi A. Teori Negara Kesatuan
Negara kesatuan menurut Cohen dan Peterson dapat dipahami sebagai suatu negara
dimana pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi dalam negara tersebut.1
Agar pemerintah pusat dapat menjalankan tugasnya dengan efektif maka aktivitasnya
diawasi dan dibatasi langsung oleh undang-undang. Seluruh unit pemerintahan yang
dibentuk dibawah pemerintahan pemerintah pusat harus tunduk kepada pemerintah Pusat
secara organisasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Fred
Isjwara mengemukakan bahwa negara kesatuan adalah bentuk kenegaraan yang paling
kokoh jika dibandingkan dengan negara federal atau konfederasi, karena dinegara kesatuan
terdapat persatuan ( union ) serta kesatuan ( unity ).
Abu Daud Busroh menyatakan bahwa negara kesatuan adalah negara yang sifatnya tunggal
artinya tidak ada negara di dalam negara, hanya ada satu pemerintahan tunggal yaitu
pemerintahan pusat yang memiliki kekuasaan serta kewenangan tertinggi dalam negara
tersebut. Negara kesatuan memiliki 2 bentuk
a) Negara Kesatuan bersistem sentralisasi A. Teori Negara Kesatuan
Negara kesatuan menurut Cohen dan Peterson dapat dipahami sebagai suatu negara
dimana pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi dalam negara tersebut.1
11
Agar pemerintah pusat dapat menjalankan tugasnya dengan efektif maka aktivitasnya
diawasi dan dibatasi langsung oleh undang-undang. Seluruh unit pemerintahan yang
dibentuk dibawah pemerintahan pemerintah pusat harus tunduk kepada pemerintah Pusat
secara organisasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.2 Fred
Isjwara mengemukakan bahwa negara kesatuan adalah bentuk kenegaraan yang paling
kokoh jika dibandingkan dengan negara federal atau konfederasi, karena dinegara kesatuan
terdapat persatuan ( union ) serta kesatuan ( unity ).
b) Negara Kesatuan bersistem desentralisasi
Didalam negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, daerah-daerah diberikan
kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri ( otonomi daerah ) yang
disebut daerah otonom. Dalam negara kesatuan bagian-bagian negara disebut dengan
daerah, istilah tersebut adalah istilah teknis untuk menyebut suatu bagian teritorial yang
memiliki pemerintahan sendiri dalam negara tersebut.6 Kata daerah ( gebiedsdeel )
dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa ada sebuah lingkungan yang terbentuk dengan
membagi kesatuan didalam lingkungannya yang disebut dengan wilayah ( gebied ), atau
dengan kata lain daerah bermakna bagian atau unsur dari satu kesatuan lingkungan yang
lebih besar.7 Adanya pelimpahan wewenangdaripemerintah pusat kepada daerah otonom
menurut Sri Soemantri adalah suatu wewenang yang diberikan bukan karena ditetapkan
oleh konstitusinya melainkan karena hal itu adalah hakikat dalam negara kesatuan.8 Alasan
pemerintah pusat mendominasi pelaksanaan pemerintahan dengan mengesampingkan hak
pemerintah daerah untuk terlibat langsung adalah untuk menjaga kesatuan dan integritas
negaranya memunculkan gagasan mengenai perubahan bentuk negara menjadi negara
federal.9 Menurut Utrech diperlukan adanya sentralisasi kekuasaan dalam permulaan
perkembangan kenegaraan dengan maksud melenyapkan kekuatan yang ingin meruntuhkan
kesatuan yang baru saja terbentuk itu, apabila telah lenyap maka sentralisasi dapat diubah
menjadi desentralisasi bahkan dapat menjadi desentralisasi yang bersifat federasi.10
Pemencaran penyelenggaraan negara dan pemerintahan dalam satuan-satuan teritorial dapat
12
berbentuk dekonsentrasi teritorial, satuan otonomi teritorial atau federal. Paling tidak ada 3
perbedaan bentuk hubungan pemencaran penyelenggaraan negara dan
pemerintahan :11
a) Hubungan pusat dan daerah berdasarkan dekonsentrasi teritorial
b) Hubungan pusat dan daerah berdasarkan otonomi teritorial
c) Hubungan pusat dan daerah berdasarkan federal.
( Hakikat negara kesatuan adalah negara yang kedaulatannya tidak terbagi, atau
dengan kata lain, negara yang kekuasaan pemerintah pusatnya tak terbatas karena
konstitusi negara kesatuan tidak mengakui adanya badan pembuat undang-undang
selain badan pembuat undang-undang pusat. )
Bentuk negara kesatuan Republik Indonesia merupakan amanat UndangUndang
Dasar 1945. Pasal 1 ayat (1) dengan tegas menyatakan bahwa "Negara Indonesia ialah
negara kesatuan, yang berbentuk Republik". Prinsip yang terkandung pada negara
kesatuan ialah, bahwa yang memegang tampuk kekuasaan tertinggi atas segenap urusan
negara adalah Pemerintah Pusat (central government) tanpa adanya gangguan oleh delegasi
atau pelimpahan kekuasaan kepada pemerintah daerah (local government).14 M. Solly
Lubis mengatakan :15
“Dalam negara kesatuan terdapat asas bahwa segenap urusan-urusan Negara ini idak dibagi
antara Pemerintah Pusat (central government) sedemikian rupa, sehingga urusan-urusan
Negara dalam Negara Kesatuan itu tetap merupakan suatu kebulatan (eenheid) dan bahwa
pemegang kekuasaan tertinggi di negara itu adalah Pemerintah Pusat”. Tanggungjawab
pelaksanaan pemerintahan tetap berada di tanagan pemerintah pusat, namun dikarenakan
salah satu asas yang dipergunakan dalam sistem pemerintahan di Indonesia adalah asas
negara kesatuan yang didesentralisasikan maka ada tugas-tugas yang diurus sendiri oleh
daerah sehingga lahirlah hubungan kewenangan dan pengawasan antara pusat dan
daerah.16 Negara kesatuan adalah landasan batas dan isi dari otonomi sehingga muncul
13
aturan yang mengatur mekanisme keseimbangan tuntutan kesatuan dengan tuntutan otomi y
kemudian memunculkan kemungkinan spanning dari kondisi tarik menarik antara dua
kecenderungan tersebut.17 Negara kesatuan harus diartikan sebagai kesatuan yang tidak
menghilangkan keragaman dari unsur-unsur yang membuatnya menyatu ( unitary
).Perbedaan baik yang bersifat lahiriah yaitu terkait kondisi daerah masing-masing maupun
yang bersifat batiniah yaitu terkait pemikiran anak bangsa yang beraneka ragam akan dapat
dilakukan dengan adanya pemerintahan yang menganut asas konstitusionalisme dimana
kekuasaan pemerintah terbatas (oleh hukum) dan bertanggungjawab kepada rakyat.18 C.F.
Strong mengemukakan tiga ciri negara kesatuan, yang seharusnya juga tergambar di negara
kesatuan yang desentralistis, sebagai berikut ini:19
1. Adanya supremasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Pusat Dalam negara kesatuan
hanya ada satu lembaga legislatif atau pembentuk undang-undang yaitu Dewan
Perwakilan Rakyat Pusat. Dewan ini mempunyai supremasi dalam menjalankan
fungsi perundang-undangan (regelgeving), sehingga produk yang dibuatnya
merupakan produksi hukum yang berderajat lebih tinggi dibanding dengan produk
hukum yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat di Daerah.20
2. Tidak adanya badan-badan lainnya yang berdaulat. Ciri ini menegaskan bahwa dalam
negara kesatuan tidak ada lembaga lain yang memegang kedaulatan selain dewan
perwakilan rakyat yang berkedudukan di pusat. Dengan demikian daerah hanya
menjalankan kewenangan yang diberikan oleh pusat.
14
Unsur deklaratif ini sangatlah penting karena pengakuan dari negara
Unsur untuk melengkapi arti negara perlu kiranya diuraikan unsur - unsur negara ada
bagiannya untuk menjadi negara itu ada. Unsur - unsur negara dikenal dalam tiga hal yaitu :
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa rakyat mustahil
negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, " Negara tidak akan berdiri tanpa
adanya
sekelompok orang yang mendiami bumi ini" . Banyak yang menimbulkan pertanyaan dari
sebuah penjelasan tersebut. Berapa banyak jumlah penduduk untuk membuat suatu negara?.
Plato menjelaskan suatu wilayah membutuhkan 5040 penduduk atau orang.
Rakyat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk. Penduduk ialah semua orang yang
ingin menetap disebuah wilayah atau negara tertentu. Mereka yang ada dalam wilayah yang
bertujuan tidak ingin menetap, tidak dapat disebut penduduk. Misalnya orang yang ingin
berkunjung karena wisata
.2. Wilayah
Wilayah adalah kekuasaan negara dimana hokum kekuasaan negara berlaku diluar
daerah.adapun eksteritorial yang artinya kekuasaan negara bisa berlaku diluar daerah
kekuasaannya sebagai pengecualian misalnya ditempat kediaman kedutaan asing berlaku
kekuasaan negara asing itu
berupa kondisi alam, ekonomi, demografi, dan sosial-budaya.
Secara umum suatu wilayah terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Wilayah formal
Wilayah ini identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau
kawasan di muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan
dari wilayah lain di sekitarnya.
2. Wilayah fungsional
15
Suatu kawasan yang terdiri atas beberapa pusat wilayah yang berbeda fungsinya. Contoh
jelas dari wilayah fungsional adalah perkotaan. Dilihat dari konsepnya, wilayah perkotaan
terdiri atas tiga komponen, yaitu: pusat kota,wilayah sekitar kota dan area jalur penghubung
pusatkota dengan wilayah sekitar kota .
3. Pemerintah
Pemerintah merupakan alat bagi negara dalam menyelenggarakan segala
kepentinganwarganya dan merupakan alat dan juga dalam mewujudkan tujuan yang sudah
ditetapkan. pemerintah memiliki kewenangan dalam membuat dan menerapkan hukum di
suatu wilayah. Pemerintah merupakan lembaga atau badan publik yang bertugas
mewujudkan tujuan negara. Lembaga itu juga diberikan kewenangan untuk melaksanakan
kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari berbagai
lembaga dimana mereke ditempatkan
16
perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada diluar ruang-lingkup aktivitas negara, maka
usaha negara kearah tercapainya masyarakat yang dicita-
citakan akan gagal.2
2
edi imam. SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA.
https://www.academia.edu/17603191/SIFAT_DAN_HAKIKAT_NEGARA
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di dunia ialah: negara
kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi). Disamping 2 bentuk itu, dari sisi
pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga
kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi. Dan monarki terbagi menjadi tiga
yaitu: Monarki absolute, Monarki konstitusional, dan Monarki parlamenter. Dalam teori
Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi menjadi dua
yaitu: monarchie dan republik. Jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris
atau keturunan maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut
raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan
yang ditentukan, maka bentuk negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah
seorang Presiden.
Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi. Penyelesaian makalah ini memerlukan
berbagai data, informasi serta pengarahan - pengarahan. Maka pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20