Anda di halaman 1dari 20

KETAHANAN NASIONAL

DISUSUSUN OLEH KELOMPOK 4

ELISA P OP SUNGGU 1409114047


TRY AISYAH 1409114482
SULUHSY LUHUR HARITA 1409113992
MUHAMMAD IQBAL 1409114157
MUHAMMAD RIDWAN 1409114141
TEGUH RISQAN PUTERA 1409114097
HAMZAH 1409119625
ANDIKA G LUBIS 1409114790

UNIVERSITAS RIAU
FAKLULTAS HUKUM
T.A 2014/2015

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Kami mengakui bahwa kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini hanya dengan kemampuan kami sendiri, melainkan atas bantuan
pihak yang mau memberikan motivasi,bimbingan dan arahan yang sangat membantu.

Penulisan makalah ini merupakan penunjang proses belajar mengajar terutama dalam
matakuliah Pendidikan Kewarganeraan yang di ampuh oleh ibu Mardalena yang merupakan
unsur pemenuhan tugas kuliah yaitu tugas kelompok dan menjadi dasar pemberian nilai
mahasiswa pada akhir semester. Selain itu penulisan makalah ini menjadi sarana bagi
mahasiswa untuk bekerjasama, saling berbagi pengetahuan dan diharapkan mahasiswa
mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat diperkuliahan dalam peranan dan
kedudukannya serta kepentingannya sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat dan
warga negara yang terdidik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan makalah
ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pekanbaru, Mei 2015

Penulis

Kelompok 4

DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................2

2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang........................................................................................................4
b. Rumusan Masalah...................................................................................................5
c. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional.......................6
B. Landasan dan Asas-Asas Ketahanan Nasional........................................................7
C. Sifat Ketahanan Nasional........................................................................................9
D. Kedudukan serta Fungsi Ketahanan Nasional.........................................................10
E. Pengarauh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara................................................................................................................11
a. Ketahanan Nasional Pada Aspek Ideologi...................................................12
b. Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik.....................................................14
c. Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi..................................................16
d. Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya.........................................18
e. Ketahanan Nasional Pada Aspek Pertahanan Keamanan............................18
f. Ketahanan Nasional Pada Aspek Ilmu Pengetahuan...................................21
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................22
B. Saran........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan
negara tidak luput dari berbagai gejolak dari ancaman dari dalam maupun dari luar negeri
yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernergara. Meskipun

3
demikian, bangsa dan negara Indonesia telah mampu mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatann terhadap ancaman dari luar antara lain agresi militer Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintah dengan menumpas gerakan separatis, pemberontakan PKI,
DI/TII bahkan merebut kembali Irian Jaya. Dengan posisi geografis potensi kekayaan sumber
daya alam serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya, Indonesia
menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar dan
adikuasa. Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak
negatif terhadap segenap aspek kehidupan dan mempengaruhi bahkan membahayakan
kelangsungan hidup dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan Negara Kesatuan Republik Indonesia
masih tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu dan
berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan
ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari manapun datangnya. Dalam rangka
menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa kini dan di masa yang akan datang, bangsa
Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten
dan berkelanjutan.
Republik Indonesia bukanlah negara kekuasaan yang penyelenggaraannya
didasarkan atas kekuasaan semata sehingga menciptakan sistem dan pola kehidupan politik
totaliter, melainkan negara hukum. Di dalam negara hukum penyelenggaraan kekuasaan
dibenarkan dan diatur menurut hukum yang berlaku. Hukum sebagai pranata sosial disusun
bukan untuk kepentingan golongan atau perorangan tetapi untuk kepentingan seluruh rakya
dan bangsa sehingga dapat menjaga ketertiban seluruh masyarakat.
Republik Indonesia adalah negara yang memiliki UUD 1945 sebagai konstitusinya.
Dalam semangat konstitusinysa tersebut kekuasaan pemerintah tidak bersifat absolut atau
tidak tak terbatas. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, sedangkan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan dituangkan
lebih lanjut ke dalam kelambagaan tinggi negara dan tata kelembagaan negara. Sistem negara
bersifat demokratis. Sifat ini tercermin dalam proses pengambilan keputusan yang bersumtber
dan mengacu kepada kepentingan serta aspirasi rakyat.
Dengan demikian kondisi Kehidupan Nasional merupakan pencerminan Ketahanan
Nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945 dan
landasan visional Waywasan Nusantara. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus
dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang
akan dibahas secara lebih mendalam pada makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional?
2. Apa saja yang menjadi landasan hukum serta asas-asas Ketahanan Nasional?
3. Bagaimana sifat Ketahanan Nasional?
4. Bagaimana kedudukan serta fungsi Ketahanan Nasional?
5. Bagaimana dampak Ketahanan Nasional dalam aspek kehidupan bangsa
Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme;
2. Untuk mengisi kemerdekaan yang telah dimiliki;
3. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional;
4. Untuk memahami landasan hukum serta asas-asas Ketahanan Nasional;
5. Untuk memahami sifat Ketahanan Nasional;
6. Untuk mengetahui kedudukan serta fungsi Ketahanan Nasional.
7. Untuk mengdampak Ketahanan Nasional dalam aspek kehidupan bangsa
Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Ketahanan Nasional Dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Rumusan baku Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis
bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Ketahanan Nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya.1
a. Ketangguhan adalah suatu kemampuan untuk bertahan, kuat menderita atau dapat
menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras untuk mecapai tujuan.
c. Identitas adalah ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara
sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas adalah kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur
sosial maupun alamiah, baik bersifat potensial maupun fungsional.

5
e. Ancaman yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal, dan politis.
f. Hambatan dan gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri
yang bertujuan melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional.
Konsepsi Ketahanan Nasional pada hakekatnya merupakan pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan di dalam kehidupan nasional. Konsepsi ini
memeberi petunjuk yang bulat dan menyeluruh untuk mengatur kehidupan dalam bidang
ipeleksom. Konsepsi ini bersifat inward-looking. Jadi mengutamakan pengaturan masalah
dalam negeri tanpa mengabaikan persoalan luar negeri.2

_____________________
1
Drs. S. Sunarsono, MBA, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,PT. Gramedia, Jakarta, hlm.
2
GPH. S. Haryomataram, 1980 Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm. 371.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaruran dan


penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam
seluruh aspek kehidupan nasional.

B. Landasan Dan Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia


Pada tahun 1946 berdasarkan UU No. 6 tahun 1946 tentang Keadaan Bahaya
dibentuk Dewan Pertahanan Negara yang mempunyai fungsi sebagai pemegang kekuasaan
keadaan darurat.
Pada tahun 1954 berdasarkan UU No. 29 tahun 1954 tentang Pertahanan Negara
dibentuk Dewan Keamanan yang dalam keadaan perang berubah menjadi Dewan Keamanan
mempunyai fungsi sebagai pembantu Presiden memberi pertimbangan soal keamanan dan
pengerahan sumber-sumber kekutan bangsa dan Negara.
Pada tahun 1961 berdasarkan Keppres N0. 618 tahun 1961 dibentuk Dewan
Pertahanan Negara dalam rangka upaya bela negara membebaskan Irian Barat.
Pada tahun 1970 berdasarkan KeppresNo. 51 tahun 1970 Dewan Pertahanan
Keamanan Nasional yang mempunyai fungsi sebagai pembantu Presiden menetapkan
kebijakan Nasional tertinggi pemecahan masalah keamanan nasional dan pengerahan sumber-
sumber kekuatan bangsa dan negara serta perkiraan resiko. Wanhankamnas diperkuat UU No.
20 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara RI.

6
Pada tahun 1999 berdasarkan Keppres No.101 tahun 1999 tentang Dewan Ketahanan
Nasional dan Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) secara resmi
diberlakukan sebagai ganti Wanhankamnas.
Ada beberapa landasan Ketahanan Nasional yaitu Landasan Idil, Landasan
Kontitusional, dan Landasan Visional.
1. Landasan Idill
Pancasila merupakan falsafah dasar dan ideologi negara yang berisi nilai nilai moral dan
etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut
meliputi keselarasan, keserasian, keseimbangan, persatuan dan kesatuan, kerakyatan,
kekeluargaan dan kebersamaan. Nilai-nilai Pancasila telah teruji diyakini kebenarannya
sebagai pemersatu bangsa dalam membangun dan menata kehidupan berbangsa serta
bernegara yang lebih baik dan berdaya saing
2. Landasan Konstitusional
UUD 1945 adalah sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945 memberikan landasan
seta arah dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan ketahanan negara.
Substansi ketahanan negara yang terangkum dalam Pembukaandan pasal-pasal UUD
1945 diantaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan
lingkungannya, tujuan negara,sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara
3. Landasan Visional
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik
Indonesia dimana wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara beserta
segenap isinya sebagai suatu kesatuan untuk wadah serta sarana untuk membangaun dan
menata dirinya manjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam dinamika lingkungan
strategis
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:3
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian,
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilain intrinsik yang ada pada sistem kehidupan
nasional itu sendiri. Kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada dan berdampingan
pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan
nasional yang dicapai merupakan tolak ukur Ketahanan Nasional.
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

7
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mecakup
ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu
(komprehensif integral).

_____________________
3
Drs. S. Sunarsono, MBA, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,PT. Gramedia, Jakarta, hlm.

3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar


Sistem kehipupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak,
baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam
maupun ke luar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini
tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme
sempit.
b. Mawas ke Luar
Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi
dan ketergantungan dengan dunia internasioanl. Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasioanal untuk memberikan dampak ke luar dalam
bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilam, kearifan, kebersamaan, gotong-royong,
tenggang rasa dan tanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembagkan
secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat saling menghancurkan.

C. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia


Sifat Ketahanan Nasional Indonesia memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai
yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya yaitu:4
1. Mandiri

8
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatn sendiri serta pada keuletan

_____________________
4
Drs. S. Sunarsono, MBA, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,PT. Gramedia, Jakarta, hlm.
dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah dengan tumpuan pada
identitas, integritas dan kepribadia bangsa. Kemandirian (indepedency) ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan
global (interdependent).
2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidak tetap dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi
kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat
bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa
berubah pula. Karena itu upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi
tingkat Ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat
daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrintatif dan
antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih
mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling mengandalkan kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.

D. Kedudukan Serta Fungsi Ketahanan Nasional

Kedudukan dan fungsi ketahanan nasioanal dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kedudukan:
Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu diimplementasikan serta
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan
konseptual yang didasari oleh Pancasila sebagi landasan ideal dan UUD sebagi
landasan konstitusional dalam paradigama pembangunan nasional.

b. Fungsi:

9
Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami
untuk menjamin tetap terjdinya pola pikir, sikap, tindakan, kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral maupun multi
disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berpikir yang terkotak-kotak
(sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul
pemborosan waktu, tenaga dan sarana yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan Nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan
nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.5

E. Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara


Menysusun suatu konsep berlandaskan ajaran ASTA-GATRA yang pembagian dan
penggolongannya dalam delapan aspek bidang, yaitu:6
A. TRI-GATRA, yang mencakup aspek alamiah:
1. Letak Geografis Negara
2. Keadaan Kekayaan Alamnya
3. Keadaan dan Kemampuan Penduduknya
B. PANCA-GATRA, yang mencakup aspek/bidang sosial:
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial-Budaya
5. Militer/ HANKAM

_____________________
5
Agung, Ketahanan Nasional, gilatugas.blogspot.com/p/2013/ketahanan_nasional.
6
GPH. S. Haryomataram, 1980, Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm.110
Pada pembahasan ini, kami akan lebih membahas hal yang mencakup aspek sosial,
yaitu:
a. Ketahanan Nasional pada Aspek Ideologi
1. Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi
Ideologi dimaksudkan pedoman atau guilding principles yang
dijadikan dasar bagi arah dan tujuan kehidupan nasional suatu bangsa dan
negara. 7
Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-
citakan oleh suatu negara. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada

10
rangkaian nilai yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi
kehidupan manusia baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Ketahanan Ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini mengandung keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan , ancaman dan hambatan serta gangguan dari dalam maupun dari luar
secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan
kehidupan ideologi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.8
Perwujudan ketahanan ideologi tersebut memerlukan kondisi mental
bangsa yang berlandaskan keyakinan dan kebenaran ideologi Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara serta berlandaskan pengalaman Pancasila secara
konsisten dan berlanjut.
Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negar, sumber hukum
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pencapaian Ketahanan Ideologi
memerlukan penghayatan dan pengalaman Pancasila secar murni dan
konsekuen, baik obyektif maupun subyektif. Pelaksanaan obyektif adalah
pelaksanaan nilai-nilai yang secar tersurat terkandung dalam ideologi atau
paling tidak secar tersirat dalam UUD 1945 serta segala peraturan perundang-
undangan di bawahnya dan segala kegiatan penyelenggaraan negara.
Pelaksanaan subyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai tersebut oleh masing-
masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagi pribadi, anggota
masyarakat dan warga negara.
_____________________
7
GPH. S. Haryomataram, 1980, Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm.110
8
Ibid., hlm 6
Pancasila mengandung sifar idealistik, realstik dan fleksibel sehingga
terbuka terhadap perkembangan yang terjadi. Tetapi keterbukaan itu sesuai
dengan idealisme yang terkandung di dalamnya.9
2. Pembinaan Ketahanan Ideologi
Upaya memeperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan
berikut:
a. Pengalaman Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan
serta ditingkatkan.
b. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan
diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan
mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

11
selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan cepat tanpa
kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
c. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara yang
bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan
dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga
persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal dan
bangga terhadap bangsa dan negara. Di samping itu anggota masyarakat
dan pemerintah perlu bersikap wajar terhadap kebhinekaan bangsa dan
dasara Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan
secara nyata oleh setiap penyelenggara negara, kelembagaan negara,
lembaga kemasyarakatan, serta setiap warga negara Indonesia agar
kelestararian dan keampuhannya terjaga dan tujuan nasional serta cita-cita
bangsa Indonesia terwujud.
d. Pembanguanan sebagai pengalaman Pancasila harus menunjukkan
keseimbangan antara fisik material dengan fisik spritual untuk
menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme. Dengan
memperhatikan kondisi geografis Indonesia, pembangunan harus adil dan
merata di seluruh wilayah untuk memupuk rasa persatuan bangsa dan
kesaan wilayah.

_____________________

9
Drs. S. Sunarsono, MBA, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,PT. Gramedia, Jakarta, hlm.

e. Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran lain. Pendidikan Moral
Pancasila juga perlu diberikan kepada masyarakat luas secara non formal.
b. Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.10
Politik dilakukan dalam rangka kehidupan negara dimana kekuasaan
(political power) berpusat pada pemerintah yang bersangkutan. Sebab pemerintah

12
yang bertindak atas nama negara dan pemerintah juga yang menenukan
kebijaksanaan umum.11
Perwujudan ketahanan pada aspek politik memerlukan kehidupan politik
bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
1. Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri.
a. Sistem pemerintahan yang berlandaskan hukum, tidak berdasarkan
kekuasaan yang bersifat absolut di mana kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan
seluruh rakyat.
b. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
Namun perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar sehingga
tidak menjurus pada konflik fisik. Di samping itu, timbulnya diktator
mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.
c. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat dan tetap berada dalam lingkup Pancasila,
UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

_____________________

10
Drs. S. Sunarsono, MBA, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,PT. Gramedia, Jakarta, hlm.

11
GPH. S. Haryomataram, 1980, Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm.142

d. Terjalin komunikasi politik timbal balik anatara pemerintah dan


masyarakat dn antarkelompok/golongan dalam mayarakat dalam
rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional
2. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri
a. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatan kerjasama
internasional di berbagai bidang atas dasar sikap saling
menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri
dan memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
b. Politk luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabantatan dan kerjasama antarnegara
berkembang serta antara negara berkembang dengan negar naju
sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. Peran Indonesia
dalam membina dan mempererat persahabatan dan kerjasama
antarbangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan

13
ditingkatkan. Kerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN
terutama di bidang ekonomi, IPTEK dan sosial budaya terus
dilanjutkan dan dikembangkan. Peran aktif Indonesia dalam Gerakan
Non Blok dan OKI serta mengembangkan hubungan demi kerjasama
antarnegara di kawasan Asia Pasifik perlu terus ditingkatkan.
c. Citra positf Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain
melalui proses promosi, peningkatan diplomasi, lobi internasional,
pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olahraga.
d. Perkembagan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji
dengan seksama agar terjadinya dampak negatif yang dapat
mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat kelancaran
pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan
secara dini.
e. Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju
untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan
perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagagan internasional serta
kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.
f. Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
melalui penggalangan, pemumukan solidaritas, kesamaan sikap serta
kerjasama internasioanal dalam berbagai forum regional dan global.
Peran aktif Indonesia dalam perlucutan senjata, pengiriman, serta
pelibatan pasukan perdamaian dan penyelesaian konflik antarbangsa
perlu terus ditingkatkan. Upaya restrukturisasi PBB terutama Dewan
Keamanan agar efektif, efisien dan demokratis harus terus
dilaksanakan.
g. Peningkatan kualitas suamber daya manusia perlu dilaksanakan
dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab
tantangan tugas yang mereka hadapi. Selain itu, aspek-aspek
kelembagaan dan sarana penunjang lainnya perlu ditingkatkan.
h. Perjuangan bangsa Indonesi yang menyangkut kepentingan nasional
seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi
negatif negara lain dan melindungi hak-hak warga negara Republik
Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.
c. Ketahanan Nasional pada Aspek Ekonomi

14
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguahan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dengan ekonomi diartikan segala kegiatan daripada pemerintah dan
mayarakat dalam pengolahan faktor-faktor produksi bagi kesejahteraan materiil
dan spiritual daripada masyarakat sebagai keseluruhan.12
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi
dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.

_____________________
12
GPH. S. Haryomataram, 1980, Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm.143
Dengan demikian, pembangunan ekonomi melalui iklim usaha yang
sehat serta pemanfaatan IPTEK , tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya
fungsi lingkungan hidup sert meningakatkan daya saing dalam lingkup
perekonomian global.
Pencapaian tingakat ketahanan ekonomi diinginkan memerlukan
pembinaan berbagai hal, antara lain:
1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi
kerakyatan serta untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan:
a. Sistem free fight liberalism hanya menguntungkan pelaku ekonomi
kuat dan tidak memungkinkan berkembagnya ekonomi kerakyatan.
b. Sistem etatisme dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara
besifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-
cita keadilan sosial.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keselarasan dan keterpaduan antara sektor pertanian dan perindustrian serta jasa.

15
4. Pembangunan ekonomi yang merupakan usaha bersama atas dasar asas
kekeluargaan di bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan
mendorong peran serta masyarakat secara aktif. Keterkaitan dan kemitraan
antar pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi yaitu pemerintah, badan usaha milik
negara, koperasi, badan usaha swasta dan sektor infornal harus diusahakan demi
mewujudkan pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas ekonomi.
5. Pemerataan pesmbangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa
dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan
antar wilayah dan antar sektor.
6. Kemampuan bersaing harus ditubuhkan secara sehat dan dinamis untuk
mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian ekonomi
nasioanal. Upaya ini dilakukan dengan memafaatkan sumber daya nasional secar
optimal serta sarana IPTEK yang tepat guna menghadapi setiap permasalahan dan
dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.
Dengan demikian ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan
perekonomian bangsa berlandaskan Pancasila yang mampu memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta menciptakan kemandirian perekonomian
nasional dengan daya saing yang tinggi.
d. Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya
Adapun faktor-faktor yang biasanya mempunyai pengaruh atas
perkembangan Ketahanan Nasional di bidang sosial budaya adalah:
a. Tradisi
b. Pendidikan untuk pembaharuan tradisi yang sudah usang
c. Kepemimpinan nasional yang dapat bersifat tradisional, rasional,
maupun karismatik
d. Kepribadian nasional yang tumbuh dalam sejarah dengan cita-cita
nasionalnya
e. Tujuan nasional yang menunjukkan identitas nasional yang jelas
Dalam arus modernisasi yang sedang berlangsung di seluruh dunia
perlu diperhatikan secara khusus penyesuaian tradisi dengan pengaruh-pengaruh
modernisasi sehingga melalui proses integrasi antara tradisi dan pengaruh-
pengaruh modernisasi dapat diciptakan kontinuitas antara yang lama dan yang
baru. Dalam hal ini pendidikan mempunyai peranan yang penting.13
e. Ketahanan Nasional pada Aspek Pertahanan Keamanan
Keamanan Nasional merujuk kepada kebijakan pemerintah untuk
menjamin kelangsungan hidup (survival) dan keamananan negara bangsanya
(nation-state), tetapi tidak dibatasi pada pelaksanaan kekuatan diplomatik,
ekonomi, militer baik dalam situasi damai maupun perang.14

16
_____________________
13
GPH. S. Haryomataram, 1980, Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm.145
14
Bantarto Bandoro, 2005, Perspektif Baru Keamanan Nasional, Centre for Strategic and International Studies,
hlm 5
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Ketahanan Nasional di
bidang pertahanan keamanan adalah:15
a. Pertahanan terhadap kemungkinan invasi dari luar,
b. Pemeliharaan keamanan dalam negeri
c. Perwujudan serta pemeliharaan stabilitas keamanan bangsa dan negara serta
daerah sekelilingnya
d. Pelaksanaan wawasan nasional yang menghendaki adanaya kekompakan,
kesatuan, persatuan dan integrasi antara Pemerintah, Angkatan Bersenjata dan
Rakyat
e. Perpaduan yang serasi antara wawasan-wawasan geografis
f. Moral yang tinggi karena keyakinan atas kebenaran dari pada motivasi
perjuangannya
g. Perhatian terhadap perkembangan politik dunia yang menunjukkan mulainya
timbul persoalan-persoalan politik yang penting di wilayah Asia
Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya bela negara , yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan
melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankarata) untuk menjamin
kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan kedaulatannya. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan
kedaulatan negara yang mencakup wilayah tanah air beserta segenap isinya
merupakan suatu kehormatan demi martabat bangsa dan negara. Oleh karena itu,
haruslah diselenggarakan dengan mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan
sendiri.
Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan yang diabdikan
untuk kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara.

_____________________
15
GPH. S. Haryomataram, 1980, Ketahanan Nasional (Konsepsi & Teori,PT RIPRES UTAMA, Jakarta hlm.146

17
Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai
harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan, agar dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan lahir dan bathin segenap lapisan masyarakat bangsa
Indonesia.
Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan
dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus dihasilkan oleh
industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana
indutri dalam negeri masih terbatas kemampuannya. Oleh karena itu, iptek militer
dalam negeri senantiasa harus ditingkatkan kemampuannya.
Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan haruslah diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi
luhur, arif bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dan menghayati
makna nilai dan hakikat perang dan damai. Kelangsungan hidup dan
perkembangan hidup bangsa, memerlukan dukungan manusia-manusia yang
bermutu tinggi, tanggap dan tangguh serta bertanggung jawab, kerelaan berjuang
dan berkorban demi kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan
dan pribadi.
Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI
berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran Pancasila. Sebagai
kekuatan pertahanan, dalam keadaan damai TNI dikembangkan dengan kekuatan
kecil, profesional, efektif, efisien dan modern bersama segenap kekuatan
perlawanan bersenjata dalam wadah tunggal TNI disusun dalam Siskamnas
(Sishankamrata) dengan strategi penangkalan.Masyarakat secara terus menerus
perlu ditingkatkan kesadaran dan ketaatanya kapada hukum.16
Dengan demikian ketahanan pertahanan dan keamanan yang
diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela
negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan
dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.

_____________________

16
Drs. S. Sunarsono, MBA, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan,PT. Gramedia, Jakarta, hlm.

18
f. Ketahanan Nasional Pada Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mencapai percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dilakukan lewat penguatan based
ekonomi (KBE), yaitu:17
a. Sistem Pendidikan
b. Infrastruktur masyarakat
c. Kerangka kelembagaan, peraturan perundang-undangan dan ekonomi
d. Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
e. Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya IPTEK

_____________________
17
Agus, Ketahanan Nasional, 2013,gilatugas.blogspot.com/p/ketahanannasional

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ketahanan Nasional mempunyai wajah lebih dari satu. Dengan kata lain
Ketahanan Nasional berwajah ganda. Ketahanan Nasional mempunyai arti yang berbeda-
beda, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Pertama, Ketahanan Nasional dapat
dipandang sebagai suatu konsepsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu bangsa
dan negara. Kedua, Ketahanan Nasional juga diberi arti sebagai suatu kondisi dinamis.
Dengan menggunakan konsepsi Ketahanan Nasional sebagai alat untuk menilai dan
mengadakan analisa, kita dapat mengetahui kondisi bangsa sendiri ataupun kondisi bangsa

19
lain, khususnya kemampuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kondisi ini
lah yang dikatakan dinamis karena senantiasa berubah. Untuk menghadapi segala ancaman
dan hambatan yang datang dari dalam maupun dari luar dibutuhkan strategi. Strategi ini lah
yang disebut strategi Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi
tiap-tiap aspek kehidupan Bangsa dan Negara. Pada hakekatnya Ketahanan Nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu Bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan dan kesejahteraan Bangsa dan Negara.

B. SARAN
Ketahanan Nasional adalah hal yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa
Indonesia ingin mempertahankan Negara dari gangguan bangsa / negara lain, maka harus
memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional, merupakan
cara paling ampuh karena telah mencakup banyak landasan seperti:
Pancasila sebagai Landasan Ideologi
UUD 1945 sebagasi Landasan Konstitusional
Wawasan Nusantara sebgai Landasan Visional.

DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
SUNARSONO, S. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. JAKARTA: PT
GRAMEDIA, 2005.

HARYOMATARAM,GPH.S. KETAHANAN NASIONAL (KONSEPSI & TEORI).


JAKARTA: PT RIPRES UTAMA, 1980.

BANDORO, BANDORO. PERSPEKTIF BARU KEAMANAN NASIONAL.


YOGYAKARTA: PERCETAKAN KANISIUS, 2005.

B. ARTIKEL
Agus. Ketahanan Nasional.gilatugas.blogspot.com/p/2013/ketahanan_nasional

Demokrasi Indonesia. Ketahanan Nasional, Pengertian, Fungsi dan


Tujuan.demokrasiindonesia.blogspot.com>home>ketahanannasional

20

Anda mungkin juga menyukai