Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ASPEK ALAMIAH / TRIGATRA DALAM

KETAHANAN NASIONAL

NAMA ANGGOTA:
1. ANACI HUMAU KOLE (2201050057)
2. SALOMINA GETREDA LEWAR (2201050015)
3. ADEL FIDELVIA NAIBOBE (2201050054)
4. DESIANA SUSANA LAUDIKA(2201050050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022 /2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang bertema “ASPEK ALAMIAH / TRIGATA DALAM
KETAHANAN NASIONAL” ini dengan baik.

Kami dengan ini menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna adanya, baik dari segi isi,
tata penulisan, dan lain sebagainya. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritikan
guna untuk memperbaiki pembuatan makalah di hari yang akan datang.

Demikianlah sedikit penghantar kata yang dapat kami ucapkan,besar harapan kami semoga
makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Terutama untuk mahasiswa/I
UNDANA prodi pendidikan fisika yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai hakikat
pendidikan dan konsep dasar pendidikan.

Atas perhatiannya, kami mengucapkan limpah terimakasih, semoga Tuhan senantiasa


memberkati.

Kupang,30 Oktober, 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................5
1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................5
1.2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................5
1.3. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. KETAHANAN NASIONAL.....................................................................................................................6
1. Pendekatan Ketahanan Nasional.....................................................................................................6
2. Hakikat Ketahanan Nasional............................................................................................................7
3. Sifat-Sifat Dari Ketahanan Nasional.................................................................................................8
4. Asas-Asas Ketahanan Nasional........................................................................................................8
5. Kedudukan Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional............................................................................9
6. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara..................................................9
7. Hal-Hal Yang Dapat Melemahkan Ketahanan Nasional.................................................................12
B. . Trigatra (Aspek alamiah), terdiri dari:............................................................................................13
1). Geografi........................................................................................................................................13
2). Kekayaan Alam (Gatra Kekayaan Alam)........................................................................................13
3). Kependudukan (Gatra Kependudukan)........................................................................................14
Hubungan antar gatra dalam Astagatra 1) Hubungan antara Trigatra dan Pancagatra.........................15
Hubungan antar gatra dalam Trigatra..................................................................................................15
Hubungan antar gatra dalam Pancagatra.............................................................................................15
BAB III PENUTUPAN..............................................................................................................................17
1. Kesimpulan........................................................................................................................................17
2. Saran.................................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh
bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain,
karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan
alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga
dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,
ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik
sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen
bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa
yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan
dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Ketahanan Nasional ?
2. Apa saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?
3. Apa asas-asas Ketahanan Nasional ?
4. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional ?
5. Apa saja yang termasuk ruang lingkup Ketahanan Nasional ?
6. Apa saja yang dapat melemahkan Ketahanan Nasional ?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui pengertian dari Ketahanan Nasional
2. Mengetahui sifat-sifat dari Ketahanan Nasional
3. Mengetahui asas-asas Ketahanan Nasional
4. Mengetahui kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional
5. Mengetahui ruang lingkup Ketahanan Nasional
6. Mengetahui hal yang dapat melemahkan Ketahanan Nasiona

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KETAHANAN NASIONAL

1. Pendekatan Ketahanan Nasional


Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu
organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap
menghadapi.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keulatan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

Adapun konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia sebagai berikut :


Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya
di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an
pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang sekarang berubah menjadi
SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh
komunisme seperti Laos, Vietnam dan sebagainya sampai ke Indonesia.
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konsep
tual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupa
ideologi politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan
nasional sendiri terdapat konsep kekuatan.

Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalam


GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional
dalam GBHN 1998 sebagai berikut:

1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu


harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif
diletakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul dari
dalam maupun dari luar.

2) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari


kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

3) Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan


budaya serta pertahanan dan keamanan.

4) Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang

5
berlandaskan keyakinan dan kebenaran ideologi pancasila yang mengandung
kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasiona, kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

5) Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang


berlandaskan demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.

6) Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang


berlandaskan demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan merata.

7) Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya yang
dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial da budaya
manusia dan masyarakat Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
TYME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

8) Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsa


yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang
dinamis. Mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

2. Hakikat Ketahanan Nasional


Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan
bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan
negara. Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan
nasional dan keamanan nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan
intuk mencapai ketahanan nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsa
menumbuhkan dan menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi kemakmuran
sebesar-besarnya yang adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkan
ketahanan nasional adalah kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya dan nilainilai
nasionalnya terhadap ancaman dari dalam maupun luar.

3. Sifat-Sifat Dari Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a) Manuggal

6
Antara trigatra (aspek alamiah)dan pancagatra (aspek sosial). Sifat
integratif tidak dapat diartikan mencampuradukan semua aspek sosial tetapi
integrasi dilaksanakan secara serasi dan selaris.

b) Marwas Ke Dalam
Tannas terutama di arahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri,
karena bertujuan mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini
tidak berarti bahwa dianut sikap isolasi atau nasionalisme sempit.

c) Berkewibawaan
Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut
mewujudkan kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak lain
dan mempunyai daya pencegah.

d) Berubah Menurut Waktu


Suatu bangsa tidaklah tetap adanya, dapat meningkat atau menurun
dan bergantung kepada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri.

e) Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan


Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumpu pada kekuatan
fisik, maka sebaliknya ketahanan nasional tidak mengutamakan kekuatan
fisik saja tapi memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya, seperti kekuatan
moral yang da pada suatu bangsa.

f) Percaya Pada Diri Sendiri


Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan
sikap mental percaya pada diri sendiri.

g) Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.

4. Asas-Asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

a. Asas kesejahtraan dan keamanan


Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib
dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam
kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan
keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan
nasional.

b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu


Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara

7
selaras, serasi, dan seimbang.

c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini
diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi
dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.

5. Kedudukan Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional

a. Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam
paradigma pembangunan nasional.

b. Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional
perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola
tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –
regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini
perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,
tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan
nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

6. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara


Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek yang mempengaruhi
ketahanan nasional meliputi :

8
a) Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Suatu ideologi bersumber dari
suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah
itu sendiri.
Ideologi-ideologi di dunia antara lain:
Liberalisme (individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas
kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak
lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa
terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme
mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi
yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Komunisme (class theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum
buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan
negara dari kaum kapitalis & borjuis.
Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual
religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara
melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya
bangsa Indonesia.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari
luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan
kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

b) Pengaruh Aspek Politik


Politik di indonesia:
Dalam Negeri : Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-unsurnya
adalah struktur politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi politik.
Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD 1945
yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan
kemanusiaan dan keadilan.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti
Indonesia tidak memihak kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti Indonesia dalam pergaulan

9
internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan
atas dasar cita-citanya.

c) Pengaruh Aspek Ekonomi


Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang besangkutan.
Sistem ekonomi liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan
sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh dari luar.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda
perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat
disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

d) Pengaruh Aspek Sosial Budaya


Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia,
lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif
budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus
berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya
terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba selaras
- Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan
sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional.

e) Pengaruh Aspek Hankam


Pertahanan Keamanan Indonesia : Kesemestaan daya upaya seluruh

10
rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan
salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan
Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam
rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur kekuatan
- Tingkat kemampuan
- Gelar kekuatan

7. Hal-Hal Yang Dapat Melemahkan Ketahanan Nasional


Segala macam kesulitan dan masalah-masalah yang merupakan ancaman dan
tantangan yang harus diatasi/ditanggulangi oleh Negara dan segenap rakyat
Indonesia, terutama setelah Indonesia merebut kemerdekaan, maka dapat dikatakan
bahwa kesulitan, ancaman, dan tantangan itu timbul dalam bidang-bidang kehidupan
masyarakat.

B. . Trigatra (Aspek alamiah), terdiri dari:

1). Geografi
Sebagai Negara Archipelego dengan wilayah laut dan pedalaman yang luas, wilayah Indonesia
berada pada posisi silang dunia, yakni posisi silang antar benua Asia dan Australia dan Posisi silang
antar samudera: Samudera Pasifik dan samudera Hindia. Hal ini menyebabkan Indonesia sangat
terbuka oleh pengaruh-pengaruh di luar dirinya, baik pengaruh ideologi, politik, sosial budaya,
ekonomi, maupun pertahanan keamanan. Selain itu, karena secara geografis berada pada posisi
silang dunia itu juga Indonesia sungguh mempunyai posisi strategis baik dalam kepentingan
mondial maupun dalam hubungan bertetangga, berbangsa, dan bernegara.

Pengaruh letak geografis tersebut menyebabkan Indonesia mengembangkan konsep geopolitik dan
geostrategi yang berciri khusus dan berbeda yakni dikenal dengan wawasan nusantara dan

11
ketahanan nasional. Wawasan maupun ketahanan tersebut menyangkut baik wilayah laut maupun
meyangkut wilayah dirgantara.

Dengan luas wilayah sebesar wilayah negara eropa dan Amerika tersebut, wilayah Indonesia tentu
membutuhkan pengembangan konsep wawasan nasional dan ketahanan nasional yang menyeluruh
dan utuh dalam mengelola keterbukaan wilayah berdasar corak dan sifat sebagai negara dengan
laut luas yang ditaburi oleh pulau-pulau di atasnya.

Selain itu secara klimatologi, Indonesia mengenal dua musim (hujan dan kemarau) sehingga
terbebas dari bahaya thypoon yang merugikan. Namun begitu, di wilayah timur Indonesia sangat
terpengaruh pada angin kering dari benua australia sehingga daerah-daerah ini sering mengalami
kekeringan. Pengaruh musim ini menyebabkan beberapa perbedaan satwa di Indonesia timur dan
di Barat.

Berperan dalam persoalan global positif maupun negatif. Topografinya: o


Banyak pulau o Perbandingan luas wilayah darat:laut = 2:3 o
Berbatasan dengan banyak Negara.

2). Kekayaan Alam (Gatra Kekayaan Alam)


Secara umum kekayaan alam yang dimiliki atau yang terkandung dalam seluruh wilayah Indonesia
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

o Menurut Jenisnya: Hewani, Nabati, Mineral, Tanah, Udara, Potensi ruang angkasa,
Energi alami air dan lautan.
o Menurut Sifatnya: Dapat diperbarui, tidak dapat diperbarui, dan tetap.
Kekayaan Alam yang sungguh melimpah ini sungguh harus menjadi modal utama bagi
pembangunan Indonesia dan dimanfaatkan secara optimal dengan mengembangkan penguasaan
teknologi yang tepat guna, sumber daya manusia yang tangguh, serta harus penjagaan konsep
kelestarian alam untuk warisan anak cucu kita.

3). Kependudukan (Gatra Kependudukan)


Dari segi kependudukan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepadatan penduduk
yang sangat tinggi. Berikut adalah poin-poin/hal-hal yang perlu dipertimbangkan terkait corak dan
karakteristik kependudukan yang ada di Indonesia.

1). Komposisi penduduk o Jumlah penduduk berubah-ubah dan terus bertambah.


Pertambahan ini jika tidak diimbangi oleh konsep pembangunan ekonomi dan
kebudayaan yang matang akan menimbulkan dampak-dampak negatif, seperti
ketimpangan ekonomi, pengangguran, dll.

o Susunan penduduk, pendekatan umur, kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan


yang berbeda-beda dan diperlukan untuk memperkuat kondisi ketahanan nasional.
Selain itu, susunan kependudukan Indonesia yang beragam juga harus dikelola
dalam konteks persatuan dan kesatuan nasional.

12
2). Persebaran Penduduk

Persebaran tidak merata, banyak di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Ketidak merataan ini tentu
menjadi problem tersendiri bagi bangsa Indonesia. Persebaran penduduk yang tidak merata ini
salah satunya juga disebabkan oleh ketidakmerataan “pembagian kue” yang ada di dunia. Ketidak
merataan ekonomi menyebakan terjadinya arus urbanisasi ke kota-kota besar, sehingga
menyebakan kepadatan penduduk di kota yang menyebabkan masalah-masalah baru seperti
munculnya permukiman kumuh, kriminalitas, kemacetan, dll.

3). Kualitas o Faktor fisik: kesehatan, gizi, dan


kebugaran. o Faktor nonfisik: mentalitas dan
intelektualitas.
Tingkat kualitas penduduk sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan, kecerdasan suatu
bangsa, dan persebaran informasi dan pengetahuan. Selain itu, kualitas penduduk juga dicerminkan
oleh kemampuan daya kreatifitas, etos kerja, dan produktivitas kerja. Masalah yang dihadapi
Indonesia seperti pendapatan perkapita yang rendah, jumlah angka kelahiran yang besar, rasio
ketergantungan yang tinggi, maupun rendahnya tingkat pendidikan merupakan faktor-faktor yang
menentukan terkait konsep ketahanan nasional bangsa Indonesia.

Apalagi di era globalisasi-informasi saat ini faktor peningkatan kualitas penduduk merupakan
prasyarat utama untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dibawanya. Dengan kualitas
penduduk yang tinggi, bangsa Indonesia akan dapat menjemput era globalisasiinformasi secara
matang dan dewasa sehingga pembangunan bangsa Indonesia akan menuju apa-apa yang dicita-
citakan selama ini.

Hubungan antar gatra dalam Astagatra 1) Hubungan antara Trigatra dan Pancagatra
Trigatra dan Pancagatra mempunyai hubungan timbal balik yang erat dalam bentuk
korelasi dan interdependensi. Hubungan antara Trigatra dan Pancagatra merupakan suatu
kesatuan yang bulat dan dinamakan Astagatra.

(a) Ketahanan Nasional pada hakikatnya tergantung kepada kemampuan bangsa dan
negara dalam memanfaatkan dan mempergunakan aspek alamiah (Trigatra) sebagai
dasar penyelenggaraan kehidupan nasional di bidang sosial (Pancagatra).
(b) Ketahanan Nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana terdapat saling
hubungan antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra).
(c) Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
(d) Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan
segenap gatranya, melainkan suaturesultante keterkaitan yang integratif dari kondisi-
kondisi dinamik kehidupan bangsa di seluruh aspek kehidupannya.

13
Hubungan antar gatra dalam Trigatra
Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra adalah bersifat hubungan timbal balik
dan saling mempengaruhi.

(a) Antara gatra geografi dan gatra kekayaan alam.


Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas, dan persebaran kekayaan alam
dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi.

(b) Antara gatra geografi dengan gatra kependudukan


Bentuk-bentuk kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat
kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi
kependudukan.

(c) Antara gatra kependudukan dengan gatra kekayaan alam


Kehidupan dan penghidupan penduduk dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas, dan
persebaran kekayaan alam demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas, dan
persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan. Kekayaan
alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki
kemampuan dan teknologi.

Hubungan antar gatra dalam Pancagatra


Hubungan antar gatra dalam Pancagatra merupakan hubungan timbal balik yang erat dan
saling terkait secara utuh dan menyeluruhdalam arti saling mempengaruhi, saling mengisi,
dan saling tergantung secara seimbang, serasi, dan selaras. Dengan demikian maka
perubahan di salah satu gatra akan berpengaruh terhadap gatra lain. Dalam rangka
mencapai tujuan nasional dengan peningkatan Ketahanan Nasional maka setiap gatra
dalam Pancagatra memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya
setiap gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi sebagai berikut:

(a) Hubungan antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan landasan idiil
negara merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra
dalam Pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian
tujuan nasional.
(b) Hubungan antara gatra politik dengan gatra ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan dalam arti kehidupan politik Indonesia yang dilandasi oleh ideologi dan
falsafah Pancasila, dipengaruhi oleh kehidupan ekonomi dan sosial budaya serta
ditunjang oleh situasi keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam
hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat
kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama,
keakraban sosial dan rasa keamananannya. Keadaan politik yang stabil dan dinamis
memungkinkan pembangunan disegala bidang dan memberikan rasa aman.

14
(c) Hubungan antara gatra ekonomi dengan gatra politik, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan dalam arti kehidupan ekonomi Indonesia yang dilandasi oleh ideologi dan
falsafah Pancasila dipengaruhi oleh kehidupan politik nasional, kehidupan sosial budaya
dan situasi keamanan yang berfungsi sebagai penunjang. Keadaan ekonomi yang stabil,
maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan di bidang lain.
(d) Hubungan antara gatra sosial budaya dengan gatra politik, ekonomi, dan pertahanan
keamanan dalam arti kehidupan sosial budaya yang dilandasi oleh ideologi dan falsafah
Pancasila, dipengaruhi oleh kehidupan politik, ekonomi dan ditunjang oleh situasi
keamanan. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya,
dan berkepribadian hanya dapat berkembang dalam suasana aman dan damai.
Kebesaran dan keluhuran nilai sosial budaya bangsa mencerminkan tingkat
kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik materiil maupun mental spiritual.
Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan
memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi revolusi
sosial.
(e) Hubungan antara gatra pertahanan keamanan dengan gatra politik, ekonomi, dan
sosial budaya dalam arti situasi keamanan perlu ditunjang oleh kehidupan ideologi,
politik, ekonomi, dan sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil,
dinamis, maju, dan berkembang diseluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan
menunjang kehidupan Ideologi, Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya.
(Lemhannas, 1997:26-30)

BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga
negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka
kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara
paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi
kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam,
yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan
Nasioanal seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca

15
Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk
memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan
tujuan pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional
meliputi keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya;
keamanan publik yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan
pemerintah Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat;
keamanan internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi
seluruh perikehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional
yang meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada umumnya.

2. Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam
dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita
sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan
mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan
dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan
mudah menerima ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh dari
ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan
semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu
dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Muhammad, (2010), Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia,PT. Refika Aditama,


Bandung

Harsawaskita, A. 2007. “Great Power Politics di Asia Tengah: Suatu Pandangan Geopolitik”, dalam
Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Bandung: Graha Ilmu

Hidayat, I.Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia,
Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha Nasional
Ichlasul Amal dan Armaedy Armawi (ed). 1996. Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Nasional.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

16
Lemhannas, 1997, Ketahanan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka-Lemhannas

Srijanti dkk, 2011, Pendidikan Kewarganegaraan di PT: Mengembangkan Etika Berwarga Negara,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta

TIM Dosen Pancasila Undip, Kewarganegaraan, UPT Bidang Studi Universitas Padjajaran, Bandung

TIM ICCE UIN Jakarta, 2003, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Predana Media.

Kaelan, Prof. Dr. M.S., dan Zubaidi, H. Ahmad M.Si, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Perguruan Tinggi Negeri, Yogyakarta, Penerbit Paradigma.

Soemarsono dkk, 2001, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Gramedia Pustaka.

Sunarso dkk, 2008, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: UNY Press

Karsono, Dedi, 1999, Kewiraan, Tinjauan Strategis dalam Berbangsa dan Bernegara, Jakarta, Grasindo.
Pusat Studi Kewiraan Universitas Brawijaya, 1980, Ilmu Kewiraan, Malang, Lembaga Penerbitan UB.

17

Anda mungkin juga menyukai