Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI


INDONESIA
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN)

Dosen Pangampu: Fidian Abron, M.Pd

Disusun oleh:
NAMA NPM
MUHAMMAD CHUSNI FAUZAN 2211010330
NAUFAL ANGGARA DIAS 2211010342
NURMARITA PUSPA RINI 2211010350

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah memenuhi tugas individu yang berjudul “KETAHANAN NASIONAL
SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA” untuk mata kuliah Pendidikan
Kewarga Negaraan (PKN).

Saya menyadari bahwa dalam makalah yang saya buat ini tidaklah terlepas
dari bantuan dari para pihak - pihak yang dengan saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki,
oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik. Saya berharap semoga makalah yang saya buat ini dapat berguna dan dapat
memberikan manfaat nagi yang membacanya. Saya ucapkan terimakasih.

Wassalammualaikum wr.wb

Bandar lampung, 03 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN ......................................................................................... I

KATA PENGANTAR ...................................................................................... II

DAFTAR ISI ................................................................................................... III

BAB I PEMBUKAAN ....................................................................................... 4

Latar belakang ......................................................................................... 4

Rumusan masalah .................................................................................... 5

Tujuan masalah ....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6

Pengertian ketahanan nasional ................................................................. 6

Konsep dan hakikat ketahanan nasional ................................................... 7

Azas dan sifat ketahanan nasional........................................................... 13

Aspek – aspek ketahanan nasioanl ......................................................... 15

Syarat keberhasilan ketahanan nasional .................................................. 16

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 18

Kesimpulan ........................................................................................... 18

Saran ..................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 19

3
BAB I
PEMBUKAAN

Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan
seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau
bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas
dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya
dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai
dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari
yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan
Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak
geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan
memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman
yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda
dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ketahanan
nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.

4
RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Ketahanan Nasional ?


2. Apa saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?
3. Apa asas-asas Ketahanan Nasional ?
4. Apa konsep dan hakikat dari Ketahanan Nasional ?
5. Apa saja aspek – aspek Ketahanan Nasional ?

TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian dari Ketahanan Nasional


2. Mengetahui sifat-sifat dari Ketahanan Nasional
3. Mengetahui asas-asas Ketahanan Nasional
4. Mengetahui konsep dan hakikat dari Ketahanan Nasional
5. Mengetahui aspek – aspek Ketahanan Nasional

5
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Ketahanan Nasioanal Sebagai Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia merupakan pelaksanaan kebijakan geopolitik


dalam menentukan tujuan, sarana-sarana, serta peng gunaan sarana-sarana
tersebut dalam rangka mencapai tujuan nasional melalui pemanfaatan konstelasi
geografis negara. Geostrategi Indonesia digunakan untuk mengelola sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, geostrategi
merupakan strategi nasional dengan memperhitung kan kondisi dan konstelasi
geografis sebagai faktor utama, di samping juga memperhatikan kondisi sosial,
budaya, sumber daya alam, dan lingkungan regional serta internasional.

Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud konsepsi ketahanan


nasional, yakni sebagai pengejawantahan dari nilai nilai dasar Pancasila dan UUD
1945 dalam berbagai aspek kehidupan secara terpadu, untuh dan menyeluruh
berdasarkan Wawasan Nusantara. Geostrategi Indonesia memberikan arahan
tentang bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan
masa depan bangsa dan negara yang baik, aman, dan sejahtera. Geostrategi
Indonesia bukan untuk kepen tingan politik atau perang, melainkan untuk
kepentingan men capai keamanan dan kesejahteraan. Dapat dikatakan bahwa ke
tahanan nasional merupakan geostrategi Indonesia dalam rangka mewujudkan
Wawasan Nusantara.1

Pada era globalisasi seperti saat ini, bangsa Indonesia menghadapi


tantangan global yang dapat mengikis keutuhan bangsa. Fenomena seperti ini
menghendaki agar geostrategi Indonesia dilaksanakan sebagai metode untuk
mewujudkan cita cita proklamasi sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945 melalui pembangunan nasional. Untuk itu bangsa Indonesia memerlukan
kepemimpinan nasional yang memiliki integritas moral yang kuat dan

1
Alfian, 1992, "Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Politik dalam "Pancasila sebagai
Ideologi", Jakarta: BP7 Pusat.

6
berkarakter,2 serta memiliki profesionalitas yang memberikan keteladanan bagi
seluruh lapisan masyarakat. Sementara, seluruh lapisan masyarakat Indonesia juga
perlu memiliki kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi berbagai
bentuk provokasi, termasuk menghadapi money politics sehingga bangsa
indonesia memiliki ketahanan nasional yang kokoh.

Konsep dan Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia

Secara etimologi istilah geostrategi berasal dari kata geo atau geografi
dan strategi. Geo atau geografi mengarah pada pengertian ruang hidup nasional
atau tempat hidup bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, geostrategi
merupakan metode yang dipilih untuk melaksanakan pembangunan nasional.
Dengan kata lain, geo strategi Indonesia merupakan strategi bangsa Indonesia
dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia guna
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan geostrategi adalah untuk
menunjang tugas pemerintah dalam mengembangkan potensi nasional. 3

Hans J. Morgenthau menjelaskan bahwa tata kehidupan nasional secara


makro yang ditinjau dari perspektif luar. Dijelas kan bahwa ada dua faktor yang
mendukung kekuatan suatu negara, yaitu:

1. faktor-faktor yang relatif stabil (stable factors) yang terdiri atas kondisi
geografi dan sumber daya alam
2. faktor-faktor yang relatif berubah (dynamic factors) yang terdiri atas
kemampuan industri, militer, demografi, karakter nasional, moral nasional,
kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintah. 4

Kaelan menjelaskan bahwa geostrategi merupakan metode atau aturan-


aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang

2
Andri, 2021, Ketahanan Nasional, http://sangpembelajar.stie sampit.ac.id/ ketahanan-
nasional/tersedia: Rabu, 10 Agustus 2021.
3
Armawi, A. 2019, Nasionalisme dan Dinamika Ketahanan National, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
4
Haryomataram, et al, 1980, Bunga Rampai Ketahanan Nasional (KOnsepsi dan Teori), Jakarta:
Ripres Utama

7
memberikan arahan, yaitu bagaimana membuat strategi pembangunan yang
terukur guna mewujudkan masa depan bangsa yang kebih baik dan lebih
bermartabat.

Landasan fundamental geostrategi Indonesia adalah pem bukaan UUD


1945 alinea ketiga. Dalam ilmu hukum disebutkan sebagai fundamental Indonesia
(staats fundamental norm). Ada pun isi Pembukaan UUD 1945 alinca ketiga
adalah: "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indo
nesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa..."5

Armawi menjelaskan bahwa prinsip-prinsip nasinalisme dalam


geostrategi antara lain sebagai berikut :6

1. Pertama, adanya kesatuan sejarah. Bahwa dimulai sejak zaman pra-


sejarah, zaman kerajaan Singasari-Majapahit, zaman kesultanan Demak,
zaman perjuangan interasi nasional (Kongres Pemuda), dan zaman
kemerdekaan hingga terbetuknya bangsa dan negara Indonesia.
2. Kedua, adanya kesatuan nasib. Bahwa seluruh unsur bangsa Indonesia
mengalami nasib yang sama, yaitu mengalami penderitaan selama masa
penjajahan.
3. Keriga, kesatuan kebudayaan. Bahwa aneka ragam budaya daerah telah
membentuk satu kesatuan budaya nasional Indonesia.
4. Keempat, kesatuan wilayah. Bahwa wilayah Indonesia terdiri atas ribuan
pulau yang dihubungkan oleh ribuan selat dan lautan sehingga menjadi
satu kesatuan wilayah tumpah darah, yakni tanah air Indonesia.
5. Kelima, kesatuan asas kerohanian. Bahwa terdapat kesatuan ide, tujuan,
dan cita-cita dalam filosofi bangsa dan negara Indonesia, yaitu Pancasila.

Para pendiri bangsa (founding fathers) sering menyatakan bahwa untuk


menjadi bangsa yang besar bangsa Indonesia memerlukan tiga syarat ketahanan,

5
Haryomataram, et al, 1980, Bunga Rampai Ketahanan Nasional (KOnsepsi dan Teori), Jakarta:
Ripres Utama
6
Cline, R.S. 1977, World Power Assessment, a Calculus of Strategic Drift, Westview Press:
https://openlibrary.org/publishers/Westview Press, tersedia: 10 Agustus 2022.

8
yaitu ketahanan militer, ketahanan ekonomi, dan ketahanan jiwa. Dalam
perspektif antropologi, istilah ketahanan mengandung arti kemampuan manusia
atau sekelompok manusia untuk tetap hidup. Dalam hal ini ketahanan merupakan
keuletan dan ketangguhan dalam dan mengatasi ATHG. Ketahanan suatu bangsa
merupakan satu hal yang sangat penting bagi kelangsungan bangsa yang
bersangkutan.7

Konsepsi ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia di sebut dengan


Ketahanan nasional dan dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional
(Lemhanas) pada tahun 1970-a Secara konsepsional ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia berupa keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala ATHG, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri
(Andri, 2021). Adapun rumusan baku ketahanan nasional Indonesia
dikembangkan oleh Lemhanas adalah: "Ketahanan nasional Indonesia adalah
kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang ter integrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ATHG
baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, serta untuk menjamin
identitas, integritas, kelang sungan hidup bangsa Indonesia dan negara, dan
perjuangan mencapai tujuan nasional."8

Konsepsi katahanan nasional Republik Indonesia merupa kan konsepsi


pengembangan kekuatan nasional melalui peng aturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh
aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh, dan terpadu berlandaskan Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.9

Sejarah Keahanan Nasional Indonesia

7
Kaclan, 2016, Pendidikan Kewaranegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Paradigma
8
Kartodirjo, Sartono, 1993, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Kolonialisme sampai Nasionalisme,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
9
Latif, Yudi, 2011, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

9
Sejak proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia terus-menerus menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambutan,
dan gangguan (ATHG), baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang
membahayakan kelang sungan bangsa dan negara Indonesia. ATHG tersebut
menim bulkan kesulitan dan sekaligus dampak negatif sehingga mem bahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bangsa Indonesia pun harus
bangkit untuk berjuang sehingga berhasil mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Keberhasilan bangsa Indonesia tersebut menunjukkan bahwa atas
berkah dan rahmat Allah SWT bangsa Indonesia memiliki keuletan, ketang guhan,
dan kemampuan dalam membangun kekuatan nasional berdasakan Pancasila,
UUD 1945, serta visi Wawasan Nusantara sehingga berhasil menghadapi
ATHG.10

Terdapat beberapa pokok pikiran yang mendasari konsepsi ketahanan


nasional Indonesia.

1. Pertama, eksistensi masyarakat Indonesia sebagai manusia yang


berbudaya, yakni sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan alam
terutama terkait dengan upaya mendayaguna kan sumber daya manusia
untuk mengolah sumber daya alam dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup, baik kebutuhan material maupun kebutuhan spiritual.
2. Kedua, tujuan nasional bangsa Indonesia. Sebagaimana yang tercantum di
dalam UUD 1945.
3. Keriga, filsafat dan ideologi Pancasila. Seperti yang di sebutkan di UUD
1945 dari alinea 1 sampai alinea ke-4.11

Pasca Perang Dunia II muncul dua kekuatan dunia yang terlibat dalam
Perang Dingin, yakni Amerika beserta sekutu sekutunya yang mengusung paham
liberalis-kapitalis yang ber hadapan dengan Uni Sovyet beserta sekutu-sekutunya
yang mengusung paham sosialis-komunis. Kedua kekuatan raksasa dunia tersebut

10
Mahan, A.T. 1890, The Influence of Sea Power Upon History, 1660-1783, Boston: Little, Brown
and Company.
11
Morgenthau, HJ, 1993, Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace, New York:
McGrawHill.

10
saling bersaing dalam menebar pengaruh ke seluruh dunia, tidak terkecuali ke
Indonesia.

Mengantisipasi dampak domino dari persaingan kedua raksana yang


berbeda paham tersebut, kalangan perwira militer di lingkungan Sekolah Staf
Komando Angkatan Darat (SSKAD) melakukan kajian-kajian guna melakukan
antisipasi (Sunardi, 1997: 12). Sebagaimana diketahui bahwa pasca
pemberontakan komunis tahun 1948 yang berpusat di Madiun, gerakan komunis
justru semakin masif. Gerakan komunis tersebut mencapai puncaknya pada
peristiwa yang dikenal dengan Gerakan 30 September yang didalangi oleh Partai
Komunis Indonesia (PKI).12

Pemikiran-pemikiran yang mulai dirintis oleh SSKAD ter sebut pada


tahun 1968 dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).
Lembaga ini berpandangan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki kesiapan,
ketangguhan, dan keuletan dalam menghadapi berbagai ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan. Artinya, bangsa Indonesia dipandang perlu memiliki
ketahanan nasional guna menjaga kelangsungan bangsa dan negara yang
mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan-
keamanan. Pemikiran-pemikiran ter sebut semakin berkembang hingga pada tahun
1969 muncul istilah ketahanan nasional yang dirumuskan sebagai: "Keuletan dan
daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional yang ditujukan untuk untuk menghadapi segala ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia."13

Konsepsi ketahanan nasional seperti di atas disempurna kan pada tahun


1972, bahwa ketahanan nasional adalah: "Kondisi dinamis suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketang guhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak lang sung, yang membahayakan

12
Notonagoro, 1974, Pancasia Dasar Falsafah Negara, Djakarta: Pantjuran Tudjuh.
13
Pokja Geostrategi dan Tannas, 2012, Modul Geostrategi Indonesia, Jakarta: Lemhannas RI.

11
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mengejar tujuan per juangan nasional."

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia yang dirumuskan pada tahun


1968 dan 1968 merupakan keuletan dan daya tahan bangsa dan negara Indonesia
yang mencakup lima aspek (Panca Gatra).

Lima aspek (Panca Gatra) ketahanan nasional adalah ideologi, politik,


eku. nomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keamanan. Sedangkan delapan
aspek (Asta Gatra) adalah kondisi geografi, sumber kekayaan alam, jumlah dan
kualitas penduduk, ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan
keamanan.14

Sejak tahun 1973 sampai 1998, konsepsi ketahanan nasional Indonesia


dimasukkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Rumusan konsepsi
ketahanan nasional Indonesia sebagaimana yang termaktub dalam GBHN tahun
1998 adalah sebagai berikut.

1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang


selalu harus menuju ke tujuan yang ingin di capai dan agar dapat secara
efektif dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang
timbul baik dari luar maupun dari dalam, maka pembangunan nasional di
selenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan
keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara untuh
dan menyeluruh.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakant integrasi dari
kondisi tiga aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya
ketahanan nasional adalah kemam puan dan ketangguhan suatu bangsa
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan
negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan
nasional. Selanjutnya ketal.anan nasional yang tangguh akan mendorong
pembangunan nasinal.

14
Pokja Geopolitik dan Wasantara, 2012, Modul Wawasan Nusantara, Jakarta: Lemhannas RI.

12
3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan sosial-budaya, dan ketahanan pertahanan-
keamanan.

Konsepsi ketahanan nasional yang termakstub dalam GBHN di atas


mencerminkan tiga wujud ketahanan nasional Indonesia.15

1. Pertama, rumusan pertama menunjukkan wujud ketahanan nasional


sebagai metode. Bahwa ketahanan nasional sebagai suatu metode berpikir
sekaligus sebagai pendekatan dimana seluruh aspek (gatra) dilihat dan
dipertimbangkan secara untuh dan menye luruh (integral komprehensif),
sehingga metode perpikir ketahanan nasional juga dengan metode berpikir
yang sistemik.
2. Kedua, rumusan kedua menunjukkan wujud ketahanan nasional sebagai
kondisi. Bahwa ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang
tergantung pada aspek-aspek pen dukungnya. Untuk itu, setiap elemen
bangsa harus mempelajari seluruh aspek yang berpengaruh terhadap
ketahanan nasional.
3. Ketiga, rumusan kedua menunjukkan wujud ketahanan nasional sebagai
doktrin.

Azas dan Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional Indonesia memiliki beberapa asas, yaitu asas


kesejahteraan dan keamanan, asas komprehensif dan integral, asas mawas diri,
dan asas kekeluargaan.

1. Pertama, asas kesejahteraan dan keamanan. Azas ini me nunjukkan bahwa


kesejahteraan dan keamanan merupakan suatu hal yang bersifat mendasar
bagi kehidupan masyarakat.
2. Kedua, asas komprehensif dan integral. Azas ini menun jukkan bahwa
sistem kehidupan nasional mencakup aspek alamiah dan aspek sosial-
budaya yang saling bersinergi dalam keterpaduan yang serasi, selaras, dan
seimbang.
15
Pratama, O, 2020, Konservasi Perairan sebagai Upaya Menjaga Potensi Kelautan dan Perikanan
Indonesia, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengelolaan Raung Laut.

13
3. Ketiga, asas mawas diri. Azas ini menunjukkan bahwa sistem kehidupan
nasional terwujud dalam bentuk interaksi antara masyarakat dengan
lingkungan sehingga menimbulkan dampak, baik yang bersifat positif
maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas diri, baik mawas diri
ke dalam maupun ke luar.
4. Keempat, asas kekeluargaan. Yaitu menunjukkan bahwa asas
kekeluargaan mengandung substandi keadilan, kearifan, kebersamaan,
gotong royong, dan lain sebagainya.

Sifat Ketahanan Nasional

Sifat-sifat geostrategi Indonesia dapat diperhatikan pada uraian berikut


ini :

1. Pertama, sifat mandiri. Bahwa ketahanan nasional Indonesia percaya pada


kemampuan dan kekuatan sendiri. Ketahanan nasional Indonesia juga
merupakan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak
mudah menyerah serta berdiri di atas identitas, integritas, dan kepribadian
bangsa Artinya, ketahanan nasional Indonesia berarti percaya pada
kemampuan dan kekuatan bangsa dan negara sendiri karena diiringi
dengan sifat ulet, tangguh, tidak mudah menyerah, serta bertumpu pada
integritas dan kepribadian bangsa.16
2. Kedua, sifat dinamis yang berarti ketahanan nasional dapat mensinergikan
berbagai potensi yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan nasional. sifat dinamis juga berarti dapat menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ter jadi di dalam negeri maupun di luar
negeri.
3. Ketiga, sifat manunggal yang berarti ketahanan nasional diarahkan untuk
terwujudnya persatuan dan kesatuan yang serasi, selaras, den seimbang di
antara bergagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

16
Ridhuan, S, 2019, Ketahanan Nasional, Jakarta: Universitas Esa Unggul.

14
4. Keempat, sifat wibawa yang berarti geostrategi dapat me wujudkan
kewibawaan nasional sehingga menjadi daya tangkal dan sekaligus
diperhitungkan oleh pihak-pihak asing yang akan menjalin hubungan
dengan bangsa dan negara Indonesia. Keber hasilan dalam mewujudkan
ketahanan nasional secara berke sinambungan dapat meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa. Prinsipnya, semakin tinggi daya tangkal
suatu negara berarti semakin besar kewibawaan yang dimiliki oleh negara
tersebut.
5. Kelima, sifat konsultasi dan kerjasama yang berarti ke tahanan nasional
sifat kolaboratif, konsultatif, dan saling menghargai berdasarkan kekuatan
moral dan kepri badian bangsa.

Aspek-aspek Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional Indonesia bersifat dinamis, yakni mampu


mensinergikan berbagai potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam
rangka mengatasi menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik
yang berasal dari das maupun dari luar negeri.

Tiga aspek (gatra) alamiah meliputi: (1) gatra letak dan kedudukan
geografi, (2) gatra keadaan dan kekayaan alam, dan (3) gatra jumlah dan
kemampuan penduduk. Sementara lima aspek sosial meliputi: (1) gatra ideologi,
(2) gatra politik, (3) gatra ekonomi, (4) gatra sosial-budaya, dan (5) gatra
pertahanan-keamanan (Sunardi, 1997).17

Masing-masing aspek (gatra) dapat dijelaskan sebagai berikut.

 Trigatra

Trigatra merupakan aspek alamiah yang meliputi tiga unsur, yaitu letak
dan kondisi geografis Indonesia, keadaan dan kekayaan alam Indonesia, serta
keadaan dan kemampuan pen duduk Indonesia.

 Pancagatra

17
Santosa, Kholid O, 2007, Paradigma Baru Memahand Pancasila dan UUD 1945, Bandung: Sega
Arsy.

15
Pancagatra merupakan aspek sosial budaya yang meliputi lima unsur,
yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan dan keamanan.

Syarat Keberhasilan Ketahanan Nasional

syarat keberhasilan aspek pertahanan-keamanan untuk menciptakan


ketahanan nasional adalah jika: (1) konsisten dengan pandangan bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan ke daulatan, (2) bangsa Indonesia tetap memegang prinsip per tahanan-
keamanan negara sebagai perlawanan rakyat semesta yang dilaksanakan
berdasarkan sistem pertahanan-keamanan rakyat semesta (sishankamrata), (3) TNI
dan Polri yang lahir dari rakyat, sebagai tantara rakyat, pejuang, dan tantara
nasional mendapat dukungan dari segenap rakyat Indonesia, (4) bangsa Indonesia
sadar dan tunduk pada ketentuan hokum serta memi liki kemauan untuk
melaksanakan dalam kehidupan bermasya. rakat, berbangsa, dan benegara, serta
(5) babangsa Indonesia dapat bersatu mengatasi usaha-usaha subversi dan
infiltrasi melalui isu-isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), kegiatan
politik, perekonomian, dan sosial-budaya yang dituju. kan untuk mengacaukan
kehidupan bangsa dan negara.18

Wujud Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia dirumuskan sebagai kondisi, metode, dan doktrin


untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional dalam melaksanakan
pembangunan nasional guna merealisasi kan amanat Pembukaan UUD 1945
sebagai cita-cita proklamasi, yaitu mewujudkan bangsa dan negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Wujud geostrategi Indonesia adalah ketahanan nasional Republik


Indonesia, yakni merupakan kemampuan nasional untuk memelihara keutuhan
bangsa dari berbagai bentuk ancam an, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Adapun wujud geostrategi Indonesia men

18
Sulisworo, D, et al, 2012, Geostrategi Indonesia, Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

16
cakup ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan.

Ketahanan Nasional Indonesia dalam Percaturan Global

Ketahanan nasional Indonesia merupakan sebuah kenis. cayaan dalam


percaturan global. Melalui ketahanan nasional maka bangsa Indonesia akan
memiliki daya tangkal terhadap berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan (ATHG) antara lain berupa persengketaan atau konflik, perang, subvers
dan injurensi, teror, dan sebagainya.

 Pertama, persengketaan atau konflik. Interaksi yang di Inkukan dengan


bangsa atau negara lain tidak selalu bersifat positif seperti kerja sama yang
saling menguntungkan, melain juga bisa bersifat negatif berupa
persengketaan atau konflik.
 Kedua, perang. Pada dasarnya perang merupakan pertemu an antara dua
negara atau lebih yang saling bermusuhan meng gunakan kekuatan militer.
Perang bisa berbentuk perang umum, perang terbatas, perang dingin,
perang psikologi, perang eko nomi, dan lain-lain. Perang umum adalah
perang yang melibat kan antara dun negara adikuasa dengan melibatkan
negara negara sekutunya. 19
 Ketiga, subversi dan injurensi. Subversi merupakan suatu upaya
menggulingkan suatu sistem pemerintahan untuk diganti kan dengan
sistem pemerintahan yang lain. Seperti yang terjadi pada saat
pemberontakan PKI Madiun 1948 dan Gerakan 30) September yang
didalangi oleh PKI (G30S/PKI)20
 Keempat, teror. Teror merupakan kegiatan yang bersifat sistematis melalui
kegiatan menebar rasa takut dan rasa cemas di kalangan masyarakat
banyak. Tidak jarang teroris juga melaku kan penyanderaan atau
pembunuhan terhadap kelompok lawan sehingga menimbulkan ancaman
dan ketakutan tersendiri.

19
Sudrajat, E, 1996, Keterbukaan Infrmasi dan Ketahanan Nasional, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
20
Sunardi, 1997, Teori Ketahanan Nasional, Jakarta: Hastannas.

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak


landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan
demikian katahanan nasional kita sangat solid.

Ketahanan nasional adalah suatu kondisi ideal yang dimiliki oleh suatu
negara dalam mengembangkan kekuatannya, sehingga bisa menghadapi berbagai
macam ancaman yang datang mengganggu kelangsungan hidup bangsa, baik itu
dari internal maupun eksternal.

SARAN

Menurut pendapat kami, kita harus terus merealisasikan geostrategic


sebaik – baiknya demi kelancaran untuk mewujudkan ketahanan nasional yang
baik agar bangsa kita terus terjaga dari ancaman – ancaman yang ada.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Ridhuan, S, 2019, Ketahanan Nasional, Jakarta: Universitas Esa Unggul.


2. Buku Pendidikan Kewarganegaraan, cip. Dr. Muhamad Arif, M.Pd, Prof.
Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Dr. H. Lebba, S.Ag, M.Si.
3. Sulisworo, D, et al, 2012, Geostrategi Indonesia, Yogyakarta: Universitas
Ahmad Dahlan.

19

Anda mungkin juga menyukai