Anda di halaman 1dari 16

URGENSI KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI

PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan
yang diampu oleh Bpk. Khoirurrosyidin, S.IP, M. Si

Di susun oleh :

SYARIFAH HANIFATA ZZAHRO

22190044

PROGAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ponorogo, 15 Januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1. Latar belakang...............................................................................................4
1.2.Rumusan masalah...........................................................................................4
1.3.Tujuan penelitian............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
KAJIAN TEORI......................................................................................................6
2.1.1.Urgensi........................................................................................................6
2.1.2.Geostrategi...................................................................................................6
2.1.3.Ketahanan Nasional.....................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.2.1.Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia......................................................7
2.2.2.Sifat-sifat Ketahanan Nasional....................................................................9
2.2.3.Esensi dan urgensi Ketahanan Nasional....................................................10
2.2.4.Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan bela negara...............11
2.2.5. Pengertian geostrategi..............................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1.1.Analisisa penulis........................................................................................13
3.2.1.Kesimpulan................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, yang terdiri
beberapa aspek kehidupan guna untuk menjaga keteraturan dan perubahan yang
terjadi tetap sejahtera. Latar belakang ketahan nasional suatu bangsa terdiri pada
kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi berbagai gangguan dan ancaman pada
suatu perubahan yang terjadi.

Bangsa Indonesia sangat membutuhkan ketahanan nasional untuk


mempertahankan kemerdekaan, menciptakan suatu perceived power, kedaulatan,
dan untuk keberlangsungan hidup bangsa dan negara serta menghadapi segala
ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan yang di hadapi negara Indonesia
saat ini maupun pada masa yang akan datang, ketahan nasional juga merupakan
konsep kekuatan yang diharapkan untuk memperkokoh intergrasi nasional.

Ketahanan nasional indonesia berisi aspek kehidupan nasional yang


terintergasi, keuletan, dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan
nasional, untuk menghadapi ancaman, tantangan, dan hambatan yang datang dari
luar maupun dalam negeri guna untuk menjamin identitas, integerasi, dan
keberlangsungan hidup banga dan negara.

Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHI) yang dihadapi bangsa


Indonesia mempunyai sisi lain yang selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi
dan situasi internal dan eksternal, serta kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, jika bangsa Indonesia mampu menghadapi tersebut maka kedaulatan,
kemerdekaan, integerasi nasional, dan identitas dapat di pertahankan dan mampu
membawa menuju kejayaan bangsa dan negara di masa yang akan datang.1

1.2.Rumusan masalah
1. Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia ?

1
:‘:’ Tatl --L’ 1’, Integrasi PIPS Pascasarjana UNM, 1 (2015), 247–57.
2. Apa saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?
3. Bagaimana esensi dan urgensi Ketahanan Nasional ?
4. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan bela negara ?
5. Apa itu Geostrategi?

1.3.Tujuan penelitian
1. Mengetahui hakekat Ketahanan Nasional Indonesia
2. Mengetahui sifat-sifat dari ketahanan nasional
3. Mengetahui esensi dan urgensi Ketahanan Nasional
4. Mengetahui dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan bela negara
5. Mengetahui pengertian Geostrategi
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1.1.Urgensi
Urgensi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), adalah sebuah
keharusan yang mendesak. Dari pengertian tersebut dapat di katakan bahwa
urgensi merupakan sebuah tingkat kepentingan dan kebutuhan yang dipilih dan
didahulukan, sehingga ketika menentukan sebuah keputusan dan pilihan kita harus
mampu memilih kebutuhan yang urgen dan mendahulukan pemenuhan diantara
kebutuhan atau kegiatan yang lainya.2

Bedasarkan pengertian diatas urgensi merupakan kondisi mendesak yang


dimana kita harus memilih keadaan yang benar-benar sangat dibutuhkan.

2.1.2.Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata “Geo” dan “Strategi”. Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia.
Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.3

Geostrategi merupakan strategi suatu kondisi nasional dengan


memperhitungkan keadaan geografi sebagai faktor utama.

2.1.3.Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, yang terdiri
beberapa aspek kehidupan guna untuk menjaga keteraturan dan perubahan yang
terjadi tetap sejahtera.

2
B A B Ii, A Urgensi Kerjasama, and Pengertian Urgensi, ‘Ernawati, Berhenti Sesaat Untuk Melesat
, (Yogyakarta: Budi Utama, 2021), 133. Husain Usman, Manajemen Teori, Praktik Dan Riset
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 47.’
3
‘Ketahanan Nasional’.
Konsep ketahanan nasional merupakan pengetahuan dan pelaksanaan
kesejahteraan serta keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam segala
aspek kehidupan bangsa.4

Ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa


Indonesia. Dengan kta lain, geostartegi bangsa Indonesia diwujudkan melalui
konsep ketahanan nasional.5

PEMBAHASAN

2.2.1.Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia


Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis bangsa, berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala macam bentuk TAHG
(Tantangan, Ancaman, Hambatan, dan Gangguan) yang datang dari luar atau dari
dalam, yang langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan Nasional.6

Istilah konsep ini telah mencakup secara luas. Pada tahun 1960-an konsep
ini diperkenalkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia
(Lemhanas RI) sampai saat ini telah terjadi perkembangan dan dinamika
konsepsinya. Harjomataram(1980 : 76) mengemukakan pengertian Ketahanan
Nasional sebagai keuletan, kemampuan, dan daya tahan bangsa untuk
megembangkan kekuatan negara dalam menghadapi berbagai ancaman dan
tantangan yang datang dari dalam maupun dari luar negeri, yang langsung dan
tidak langsung, yang membahayakan kehidupan suatu bangsa bernegara.
Sedangkan menurut Suradinata (2005 : 47) bahwa Ketahanan Nasional yaitu suatu

4
Rizqi Amalia Setyaningrum, Anita Trisiana, and Adityar Kirana, ‘GEOSTRATEGI INDONESIA
MELALUI PENDEKATAN KESEJAHTERAANDALAM KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL DI
BIDANGEKONOMI’, Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10.1
(2021), 1 <https://doi.org/10.33061/jgz.v10i1.4705>.
5
‘Ketahanan Nasional’.
6
Luh Suryatni, ‘Bela Negara Sebagai Pengejawantahan Dalam Ketahanan Nasional Berdasarkan
Uud Nri 1945’, Bela Negara Sebagai Pengejawantahan Dalam Ketahanan Nasional Berdasarkan
UUD NRI 1945, 10.1 (2019), 49–62.
kondisi dinamis suatu bangsa yang mengandung keuletan, ketangguhan juga,
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
ancaman, ganguan, tantangan, dan hambatan baik dari luar negeri maupun dalam
negeri, langsung maupun tidak langsung yang membahayakan integritas, identitas
bangsa bernegara serta perjuangan dalam mengejar tujuan bangsa Indonesia.
Bedasarkan dari uairan-uraian diatas hakekat Ketahanan Nasional adalah
ketangguhan dan kesanggupan bagi suatu bangsa untuk menjamin dan
kelangsungan hidup menuju kejayaan sebagai bangsa dan bernegara. Sedangkan
hakekat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia yaitu mengatur dan
menyelenggarakan kesejahteraan dan pengamanan secara selaras dan seimbang
dalam seluruh aspek kehidupan bangsa dan bernegara. GPH S. Suryomataraman
(1980), menurutnya karena penyusun definisi Ketahanan Nasional melihat dari
sudut yang berbeda-beda maka definisi Ketahanan Nasional juga berbeda. Lalu
menurut (Himpunan Lemhanas, 1980), ketahanan nasional memiliki berbagai
wajah, yakni bahwa ketahanan nasional sebagai konsepi nasional, dan ketahanan
nasional sebagai strategi nasional.

Berdasarkan pendapat di atas, terdapat tiga pengertian ketahanan nasional


atau disebut sebagai wajah ketahanan nasional, yakni : Ketahanan nasional
sebagai konsepsi atau doktrin, Ketahanan nasional sebagai kondisi, Ketahanan
nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan7

Pengertian pertama ketahanan nasional sebagai konsepsi, yaitu bangsa


indonesia menggunakan untuk menanggulangi semua ancaman dan tantangan
yang ada. Dalam konsepi ini terapkan dengan menggunakan ajaran “Asta Gastra”.
Ketahanan nasional yang melandaskan ajaran “Asta Gatra” yaitu dengan
menggabungan dua aspek, yang pertama, aspek alamiah yang memiliki tiga unsur
untuk memengaruhi kehidupan nasional(Tri Gatra). Kedua, kedidupan nasional
juga harus di pengaruhi oleh lima unsur aspek sosial (Panca Gatra). Menjelaskan
ketahan nasional sebagai doktrin sebagaimana yang di jabarkan oleh GPH S.
Suryomataraman (1980), apabila bangsa Indonesia menganggap ketahanan
nasional merupakan sebagai kebenaran yang dijadikan pedoman untuk
menentukan kebijakan. Dengan tersebut ketahanan nasional dapat dianggap
7
:‘:’ Tatl --L’ 1’.
doktrin. Pengertian kedua, kondisi Indonesia bersifat tidak statis atau dapat di
katakan berubah ubah bisa meningkat dan menurun, jika dirumuskan dalam
konsepsi “ Asta Gatra”. Pengertian ketiga, Indonesia menggunakan strategi pada
konsepsi “Asta Gatra.

2.2.2.Sifat-sifat Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional memiliki berbagai sifat sifat sebagai berikut:

a) Manunggal
Ketahanan nasional dalam hal ini bersifat integratif. Dimana hal
tersebut sebagai perwujudan perpaduan dan kesatuan yang seimbang,
serasi, dan selaras diantara semua aspek kehidupan nasional

b) Mawas Ke Dalam
Pada sifat ini ketahanan nasional bertujuan untuk mewujudkan
hakekat, sifat, dan kondisinya ke bangsa dan negara itu sendiri. Dalam hal
ini bukan berarti ketahanan nasional mengandung sikap nasionalisme dan
isolasi yang sempit.

c) Berkewibawaan
Ketahanan nasional sebagai sebuah hasil yang bersifat manunggal
tersebut mewujudkan kebiwaan nasional yang nantinya akan
diperhitungkan oleh pihak lain. Sehingga menjadi daya tangkal nasional.

d) Berubah Menurut Waktu


Kondisi suatu bangsa tidak bisa menetap, dapat menigkat maupun
menurun. Tergantung pada situasi bangsa bernegara tersebut.

e) Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan.


Pada sifat ini menujukan ketahanan nasioal tidak mengutamakan
pada kekuatan fisik namun ketahanan nasional memanfaatkan pada
kekuatan moral yang ada pada bangsa.
f) Percaya pada diri sendiri (self confidence)
Ketahanan nasional harus memiliki sifat percaya kepada
kemampuan, ketangguhan, keuletan, dan kekuatanya. Serta harus memiliki
prinsip tidak mudah menyerah.

g) Tidak bergantung kepada pihak lain (self relience)


Ketahanan nasional harus memiliki prinsip dan sifat tidak bertumpu
pada identitaas, harus bisa memiliki kemandirian untuk menjalin kerjasama
global yang saling menguntungkan.

2.2.3.Esensi dan urgensi Ketahanan Nasional


Seperti tiga pengertian ketahanan nasional yang telah dijabarkan diatas.
Sebagaimana cara pandang melihat ketahanan yaitu dengan ketiga cara yaitu
ketahanan sebagai kondisi, ketahan sebagai konsepsi dan ketahan sebagai doktrin.
Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang dimiliki
bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini
spektrumnya semakin luas dan kompleks.8 Dalam hal ini ketahanan nasional
dijadikan sebagai konsepsi khas bangsa indonesia dengan menggunakan ajaran
delapan aspek dari “Asta Gatra”. Seperti yang dikembangkan oleh lembaga
ketahanan nasional Republik Indonesia (lemhanas), tentang kekuatan nasional
bangsa indonesia di pengaruhi oleh (Tri Gatra) dan (Panca Gatra). Faktor-faktor
kekuatan nasional seperti yang dikatakan oleh Hans J Morgenthau, sebagai
berikut:

1) Unsur yang tidak mudah berubah (Stable Factors)


a. Kemampuan industri
b. Sumber daya alam (National Resource)
2) Unsur yang mudah berubah (Dinamic Factors)
a. Kesiagaan militer
b. Jumlah dan kualitas penduduk

8
:‘:’ Tatl --L’ 1’.
c. Kemampuan industri.
Sedangkan menurut Alfred Thayer Mahan dalam buku The Influence
Seapoer an History mengatakan kekuatan nasional dapat dipenuhi jika bangsa
tersebut telah memenuhi, unsur letak geografis, unsur bentuk atau wajah bumi,
unsur watak nasional, jumlah penduduk, dan sifat pemerintahan. Ditambahkan
menurut (Armawi, 2012 : 10), kekuatan besar akan muncul pada suatu bangsa
apabila memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik wilayahnya besar,
dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. (Armawi, 2012).Cline dalam
bukunya World Power Assesment, A Calculus of Strategic Drift, mempersepsikan
ketahanan nasional sebagaimana faktor-faktor berikut: Potensi demografi dan geografi;
kemampuan militer; dan kemampuan ekonomi merupakan faktor yang tangible,
sedangkan strategi nasional dan kemauan nasional merupakan intangible factors.

2.2.4.Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan bela negara


Ketahanan nasional bangsa Indonesia dapat kita lihat pada pengalaman
bangsa Indonesia membuktikan bahwa mampu menangkal ancaman-ancaman
yang terjadi, seperti contoh ancaman komunisme tahun 1965 dan yang lebih
aktual menghadapi krisis ekonomi dan politik pada tahun 1997 – 1998. M. Erwin
(2012 : 212) masalah pokok pertama dan ketahanan nasional Indonesia jika dilihat
dari sudut geopolitik dapat dilihat dari bagaimana menghadapi paham geopolitik
negara-negara lain, terutama negara yang mengandalkan power concept dan
bertujuan menciptakan kondisi “penguasaan” dan “dominasi.

Lalu permasalah pokok lain ketahanan nasional Indonesia adalah


bagaimana menciptakan hubungan bilateral yang “simetris” dengan negara-negara
lain. Hubungan simetris ini dimaksudkan sebagai hubungan yang didasari
motivasi kerjasama saling menguntungkan dan saling menghormati, dalam arti
“duduk sama rata dan tegak sama tinggi”.Dalam kenyataan, tipe hubungan
simetris ini sulit dilaksanakan terutama dalam interaksi dengan negara-negara
maju. Sebagai contoh hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Eropa
dan Amerika Serikat. Hubungan itu pada umumnya bersifat asymetris. Indonesia
dianggap hanya berpotensi sebagai negara menegah atau kekuatan “regional”
dimana ekonominya belum begitu kuat dalam percaturan internasional. Indonesia
dianggap sebagai negara phery-phery dalam sistem politik internasional yang
dikuasai negara ini dalam hal ini Amerika Serikat. Selain itu permasalahan
ketahanan nasional Indonesia terletak pada masalah sengketa perbatasan,
pengaturan zona ekonomi eksklusif, Sea Lane of Communication (SLOC),
penguasaan sumber kekayaan alam, maupun pengaturan fasilitas atau sarana
perdagangan yang mengandung dimensi kepentingan internasional.9 Bukan hanya
itu ketahanan nasional Indonesia juga terletak pada ancaman terhadap penyakit-
penyakit berbahaya, kemiskinan dan pengangguran, ancaman terhadap sosial
politik, ancaman faktor militer, dan ancaman terhadap pengedaran narkotika dan
zat adiktif lainya.

2.2.5. Pengertian geostrategi


Geostrategi berasal dari bahasa Yunan, yaitu “goes” yang berarti
ruang/wilayah (geografi) dan “strategos” yang berarti strategi/cara/metode.

Untuk mempertahankan eksistensi suatu bangsa kita memperlukan


pemahaman tentang geopolitik dan perlu meimplemantasikan dalam
kehidupan nasional. Menurut Kaelan dan Achmad Zubaidi (2007 : 143),
geostrategi yaitu tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan
arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan
yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman, dan bermartabat. Pada saat ini geostrategi di Indonesia
dikatakan sebagai suatu cara atau metode dalam memanfaatkan segenap
konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan kebijakan, arahan
serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan
berdasarkan asas kemanusiaan dan keadilan sosial (Kaelan dan Achmad
Zubaidi, 2007:145). Sebagaimana pengertian tersebut geostrategi di
Indonseia masih dalam mepertahankan integritas mengingat kemajemukan
bangsa ini dikatakan sangat rawan disentegrasi. Menurut Heri Herdiawanto
dan Jumanta (2010:138), tujuan geostrategi diarahkan untuk :

a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order).


9
:‘:’ Tatl --L’ 1’.
b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (walfare and
prosperity)
c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and safety)
d. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (juridical justice
and social justice).
e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktulisasikan diri
(freedom of the people).

Teori national power telah banyak dikembangkan oleh para ilmuwan


dari berbagai negara. Seperti Hans. J. Morgenthau dalam bukunya Politic
Among Nation menjelaskan tentang apa yang disebutnya sebagai “The
Elements of National Powers” yang berarti beberapa unsur yang harus
dipenuhi suatu negara agar memiliki kekuatan nasional.
Herdiawanto dan Jumanta (2010 : 138) juga menyatakan bahwa
geostrategi Indonesia (yang diwujudkan dalam konsep Ketahanan Nasional
Indonesia) memiliki dua sifat pokok, yaitu :

a. Bersifat daya tangkal, dimana sifat ini berupaya untuk menangkal segala
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap identitas,
integritas, dan eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
b. Bersifat developmental/pengembangan, yaitu pengembangan potensi
kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
hankam, sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

BAB III

PENUTUP
3.1.1.Analisisa penulis
Menurut analisa penulis ketahanan nasional bangsa Indonesia masih saja
banyak mengalami berbagai ancaman ancaman yang berat, seperti contoh yang
disebutkan pada point ke-empat pada pembahasan yaitu permasalahan tentang
sengketa perbatasan, pengaturan zona ekonomi eksklusif, Sea Lane of
Communication (SLOC), penguasaan sumber kekayaan alam, maupun pengaturan
fasilitas atau sarana perdagangan yang mengandung dimensi kepentingan
internasional, ancaman terhadap sosial politik, ancaman terhadap penyakit-
penyakit berbahaya, ancaman militer, ancaman terhadap kemiskinan dan
pengangguran, dan ancaman pengedaran narkotika dan zat adiktif lainya.

Sedangkan analisis tentang geostrategis di Indonesia, sebagaimana yang


dipaparkan diatas geostrategis Indonesia masih mempertahankan integritas dan
sangat rawan terjadi disentegrasi.

3.2.1.Kesimpulan
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis bangsa, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan Nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala macam
bentuk TAHG (Tantangan, Ancaman, Hambatan, dan Gangguan) yang
datang dari luar atau dari dalam, yang langsung dan tidak langsung
membahayakan integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan Nasional. Ketahanan nasional Indonesia
berlandaskan pada ajaran astra gatra yang meliputi dua aspek yaitu, tiga
unsur alamiah yang memengaruhi kehidupan nasional(Tri Gatra). Kedua,
lima unsur aspek sosial yang memengaruhi kedidupan nasional (Panca
Gatra). Geostrategi Indonesia dianggap masih sebagai kekuatan regional
oleh dimensi internasional karena ketahanan nasional Indonesia terletak
pada masalah sengketa perbatasan, pengaturan zona ekonomi eksklusif, Sea
Lane of Communication (SLOC), penguasaan sumber kekayaan alam,
maupun pengaturan fasilitas atau sarana perdagangan. Tujuan geostrategi
Indonesia diarahkan untuk enegakkan hukum dan ketertiban (law and
order), terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (walfare and
prosperity), terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and safety)
, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (juridical justice and
social justice), tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktulisasikan diri
(freedom of the people). Geostrategi Indonesia memliki dua dua sifat pokok,
yaitu : Bersifat daya tangkal, dimana sifat ini berupaya untuk menangkal
segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap
identitas, integritas, dan eksistensi bangsa dan negara Indonesia, bersifat
developmental/pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan
bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam,
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

:‘:’ Tatl --L’ 1’, Integrasi PIPS Pascasarjana UNM, 1 (2015), 247–57

Ii, B A B, A Urgensi Kerjasama, and Pengertian Urgensi, ‘Ernawati, Berhenti


Sesaat Untuk Melesat , (Yogyakarta: Budi Utama, 2021), 133. Husain
Usman, Manajemen Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), 47.’

‘Ketahanan Nasional’

Setyaningrum, Rizqi Amalia, Anita Trisiana, and Adityar Kirana,


‘GEOSTRATEGI INDONESIA MELALUI PENDEKATAN
KESEJAHTERAANDALAM KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL DI
BIDANGEKONOMI’, Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian
Pendidikan Kewarganegaraan, 10.1 (2021), 1
<https://doi.org/10.33061/jgz.v10i1.4705>

Suryatni, Luh, ‘Bela Negara Sebagai Pengejawantahan Dalam Ketahanan


Nasional Berdasarkan Uud Nri 1945’, Bela Negara Sebagai
Pengejawantahan Dalam Ketahanan Nasional Berdasarkan UUD NRI 1945,
10.1 (2019), 49–62

Anda mungkin juga menyukai