GEOSTRATEGI DI INDONESIA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelompok 2 :
PENDIDIKAN BIOLOGI
2022
KATA PENGANTAR
Penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran sehingga lebih
baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Apa contoh kasus geostrategi di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan fungsi geostrategi
2. Untuk mengetahui sifat-sifat geostrategi
3. Untuk mengetahui perkembangan konsep geostrategi di Indonesia
4. Untuk mengetahui kaitan geostrategi Indonesia dengan ketahanan nasional
5. Untuk mengetahui komponen strategi astagatra
6. Untuk mengetahui implementasi ketahanan nasional
7. Untuk mengetahui contoh kasus geostrategi di Indonesia.
1.4 Manfaat
1. Mampu menjelaskan pengertian, tujuan dan funsi geostrategi
2. Mampu menjelaskan sifat-sifat geostrategi
3. Mampu menjelaskan perkembangan konsep geostrategi di Indonesia
4. Mampu menjelaskan kaitan geostrategi Indonesia dengan ketahanan
nasional
5. Mampu menjelaskan komponan strategi astagatra
6. Mampu menjelaskan implementasi ketahanan nasional
7. Mampu menjelaskan contoh kasus geostrategi di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
eksistensi bangsa, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi
bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek:
a. Ketahanan pada aspek ideologi. Ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan Negara
republik Indonesia.
b. Ketahanan pada aspek politik. Untuk mengejar ketinggalan dari Negara
maju, kita perlu mengadakan proses perubahan atau moderenisasi,
penegakan hukum, dan menegakan displin nasional.
c. Ketahanan pada aspek ekonomi. Ketangguhan kekuatan nasional dalam
kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik
secara individu maupun kelompok.
d. Ketahanan pada aspek sosial budaya. Ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan social budaya bangsa dan Negara
Republik Indonesia.
e. Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan. Ketangguhan kekuatan
pertahanan nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan bangsa
dan Negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup
bangsa.
4
2. Mawas ke Dalam: Geostrategi/Ketahanan Nasional ditujukan ke dalam
diri bangsa dan Negara sendiri karena bertujuan untuk mewujudkan
hakikat dan sifat nasionalnya.
3. Kewibawaan: Geostrategi/Ketahanan Nasional bertujuan untuk me
wujudkan kewibawaan nasional, dan harus diperhitungkan oleh pihak lain.
4. Berubah menurut waktu: Geostrategi/Ketahanan Nasional ber- sifat
dinamis dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi bangsa Tidak
membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan
5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan:
Konsepsi Ketahanan Nasional dapat dipandang sebagai alternative lain
dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu
kekuatan yang masih dianut Negara-negara maju pada umumnya.
6. Percaya pada diri sendiri: Geostrategi/Ketahanan Nasional dikem-
bangkan dan ditingkatkan berdasarkan sifat percaya pada diri sendiri.
7. Tidak tergantung pada pihak lain: Geostrategi/Ketahanan Nasional
dibangun dan dikembangkan atas dasar kemampuan sendiri de- ngan
memanfaatkan segenap aspek kehidupan nasional.
8. Bersifat developmental/pengembangan: Yaitu pengembangan potensi
kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
5
untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan
nsional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Dalam gagasan agak lebih
progresif tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekedar
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan
pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi
Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode
untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan
keamanan dan kesejahteraan guna menajga identitas kelangsungan serta
integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya
dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan
doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan
oleh negara-negara yang lain, bertujuan untuk:
Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang
berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam mupun
aspek-aspek alamiah, bagi upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara
dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamsi dan tujuan nasional.
Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
Menegakkan hukum dan ketertiban (Law and Order)
Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (Welfare and Prosperity)
Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (Defense and Prosperity)
Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (Yuridical Justice and
Social Justice)
Tersedianya kesempatn rakyat untuk mengaktualisasikan diri (Freedom of
the People).
6
1) Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan
geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi
bangsa dan negara Indonesia.
2) Bersifat developmental/pengembangan yaitu pengembangan potensi
kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam
sehingga tercapai kesejaheraan rakyat.
7
2. Model Morgenthau: Morgenthau mengadakan observasi atas
tatakehidupan nasionalsecara mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan
masyarakat bangsa ditampilkan sebagai kekuatan. Secara matematis,
model ini dapat dirumuskan sebagai
K(n) = f(Unsur Stabil), (Unsur Berubah)
K(n) = f(GA). (T. M, D, C,1,0)
Keterangan:
K (n) = Kekuatan Nasional
G = Kemampuan Geografi
A = Kemampuan SDA
T = Kemampuan Industri
M = Kemampuan Milner
D = Kemampuan Demografi
C = Karakter Nasional
I = Moral Nasional
O = Kualitas Diplomasi
8
Geostrategi dan ketahanan nasional pun saling berkaitan, geostrategi
memberikan bantuan agar ketahanan nasional dapat terjaga dan berlangsung
dengan menjadi strategi untuk menangkal berbagai ancaman bagi negara,
merancang berbagai cara agar bangsa dapat memiliki masa depan yang lebih
aman, damai dan sejahtera jauh dari ancaman - ancaman, kaitan geostrategi
danketahanan nasional lainnya juga dapat kita lihat dari sisi dimana
geostrategi juga digunakansebagai metode dalam mengembangkan potensi
ketahanan nasional melalui cara pendekatan dankesejahteraan agar integrasi
negara dapat terjaga dan tujuan nasional pun tercapai
9
b) Sumber Daya Alam: kekayaan yang terkandung dalam sumber daya
alam (SDA) Indonesia dapat dibagi tiga golongan yaitu:
1. Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber
bahan makanan berasal dari binatang (hewan).
2. Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang dapat menjadi sumber
bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan.
3. Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai
tambah bagi devisa Negara yang berasal dari eksplorasi dalam
bumi.
c) Keadaan dan Kemampuan Penduduk penduduk adalah orang yang
mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat
suatu kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Masalah yang
dihadapi dalam kependudukan yaitu meliputi:
1) Jumlah penduduk: makin meningkatnya jumlah pendu- duk yang
tidak memiliki kualitas, baik dirinya, masyarakat dan Negara
2) Komposisi penduduk: susunan penduduk menurut usia, jenis
kelamin, agama, suku bangsa, dan pendidikan.
3) Distribusi penduduk: penyebaran penduduk yang tidak merata ke
seluruh wilayah Negara (tanah air).
Pancagatra: komponen yang meliputi lima aspek Ketahanan Nasional
dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen panca- gatra meliputi:
a) Ketahanan di bidang ideologi: adalah Ketahanan Nasional yang
berintikan pemahaman dan pengamalan nilai ideologi Pancasila yang
dapat menjadi landasan sikap dan prilaku untuk mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari
luar negeri maupun dari maupun dari dalam yang membahayakan
kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi
bangsa dan Negara Indonesia.
b) Ketahanan Nasional di bidang politik: Ketahanan Nasional yang
berintikan kehidupan politik yang damai, tertib, adil, jujur, dan
demokratis, serta terdapat stabilitas politik, yang dapat untuk mengatasi
segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam
10
negeri yang dapat membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa dan
Negara Indonesia.
c) Ketahanan Nasional di bidang ekonomi: Ketahanan Nasional yang
berintikan tersedianya pangan, sandang, lapangan kerja, perumahan,
menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat mengatasi segala
ATHG, baik yang datang dari luar negeri mau- pun yang datang dari
dalam negeri yang membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi
bangsa dan Negara Indo- nesia.
d) Ketahanan Nasional di bidang social dan budaya: Ketahanan Nasional
yang berintikan tersedia pendidikan murah dan berkualitas, hormat-
menghormati, sopan santun, beretika, dan bangga menjadi anak
Indonesia.
e) Ketahanan Nasional di bidang hankam: Ketahanan Nasional yang
berintikan adanya rasa amam, damai, tidak sengketa dengan bangsa dan
Negara lain, percaya kepada kemampuan sendiri.
11
2. Hubungan Antarkomponen Dalam Pancagatra
Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial.
Komponen ini meliputi:
a. Gatra Ideologi
Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara, berfungsi meng
arahkan perjuangan bangsa mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
b. Gatra Politik
Politik dalam arti kebijakan merupakan suatu proses alokasi sistem
nilai dan norma kehidupan bernegara yang diyakini benar oleh suatu
bangsa yang dilakukan oleh sebuah institusi yang berwe- nang, agar
menjadi pedoman pelaksanaan dalam mewujudkan cita- citanya.
c. Gatra Ekonomi
Proses kehidupan ekonomi mempunyai pengaruh yang positif dalam
meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan antara pengadaan,
permintaan dan distribusi barang dan jasa.
d. Gatra Sosial Budaya
Pada kenyataannya nilai budaya hanya dapat berkembang dalam
situasi aman dan damai. Kondisi yang baik, stabilitas nasional yang
aman dan damai merupakan persyaratan bangsa untuk dapat membina
dan mengembangkan aspek aspek kehidupan bangsa.
e. Gatra Hankam
Ketahanan dan keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain.
Keadaan stabil maju, maju, dan berkembang dibidang deologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya memperkokoh pertahanan keamanan
nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa pertahanan
keamanan nasional yang memadai akan melemahkan ketahanan
nasional suatu bangsa.
12
menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati di dunia. Untuk menjadikan
bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus mampu
memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efisien, transparan, dan
accountable.
Beberapa permasalahan besar adalah masalah politik yang terkait
dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negeri yang bebas dan
aktif, masalah disintergrasi dan otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.
Permasalahan dalam bidang ekonomi adalah ekonomi dengan biaya tinggi
dengan adanya pungutan liar (pungli), kebijakan ekonomi yang tidak
beorientasi produk domestik, ekspor kebutuhan pangan, dan masih kecilnya
investasi.
Masalah dalam bidang sosial budaya dicerminkan rendahnya angka
HDI (human development index) pada tahun 2004 pada no 117 dari 175
negara, pendidikan 60% penduduk masih SD, kesadaran akan lingkungan dan
disiplin yang masih rendah. Kondisi ini di atas tahun 2007 menurut data HDI,
Indonesia masih berada pada posisi yang banyak berubah yaitu berada pada
urutan 103 dari 133 negara. Masalah dalam bidang hukum adalah lemahnya
penegakan hukum, banyaknya kasus korupsi, dan pelanggaran HAM.
1. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka setelah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang
kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa Beberapa hal yang arus
dilaksanakan harus dilaksanakan adalah Dalam rangka menghadapi
globalisasi, maka perlu diambil langkah-langkah mengadakan proses
perubahan atau modernisasi Mengembangkan politik luar negeri yang
bebas dan aktif. Hal ini di lakukan dengan berperan serta dalam proses
perdamaian di dunia internasional dan berpartisipasi aktif dalam peristiwa
yang bersifat global.
Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa harus
diselesaikan dengan baik. Banyak kasus disintegrasi disebabkan adanya
ketidakadilan dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan budaya
Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintah.
13
Pengembangan demokrasi berupa pemilihan umum langsung ternyata
berjalan damai, baik DPR, Presider, maupun Kepala Daerah.
Sistem birokrasi yang efisien. Efisien birokrasi dilakukan dengan
penataan tanggung jawab yang sesuai dengan fungsinya, sistem penilaian
kinerja yang adil dan terbuka serta sistem numerasi yang memadai dan
layak. Dalam bidang birokrasi juga perlu dilakukan penataan peran
lembaga pemerintahan dan penyempumaan peraturan perundang-
undangan.
2. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ekonomi
Untuk menghadapi masalah dalam bidang ekonomi, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi perekonomian yang
kondusif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemera- taan hasil
pembangunan. Berbagai hal yang harus dilaksanakan adalah:
a. Menata kebijakan fiskal terutama yang terkait dengan pajak serta
restribusi. Peraturan baik UU maupun Perda yang memberatkan dunia
industri harus dicabut. Kebijakan fiskal harus mampu membuat industri
efisien dan efektif serta berdaya saing ekspor.
b. Mengembangkan industri yang berorientasi pada produk dalam negeri,
Krisis moneter sudah meruntuhkan industri etektronika dan tekstil Oleh
sebab itu, perlu dikembangkan industri berbasis pertanian, karena
kondusi Indonesia sangat cocok utuk pertanian dan hampir 50%
penduduknya hidup dari pertanian.
c. Menggiatkan swasembaga pangan, Pangan adalah kebutuhan po kok,
krisis pangan dapat membuat stabilitas politik terganggu. Indonesia
merupakan Negara dengan penduduk mencapai 200 juta jiwa dan
kebutuhan pangan mencapai 50 juta ton.
d. Mengembangkan iklim investasi yang baik. Pembenahan sistem
investasi dilakukan dengan mempermudah prosedurperizinan dan
memberi insentif yang memadai seperti keringanan pajak, sarana
infrastruktur, dan kepastian hukum dalam ketenagakerjaan.
e. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan mendorong usaha
kecil dan menengah dengan mengembangkan kredit mikro dan
14
penunjang yang memadai seperti pengembangan informasi pasar dan
teknologi.
f. Mengembangkan sistem pasar dengan mengurangi campur tangan
dengan mendirikan lembaga yang mengawas persaingan usaha sehingga
tidak terjadi monopoli yang merugikan konsumen.
g. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, dan efisien untuk
menjadi sumber permodalan
h. Mengelola kebijakan mikro dan makro secara hati-hati sehingga tingkat
suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
i. Meningkatkan efisiensi BUMN dan BUMD dengan melakukan
reorganisasi dan restrukturisasi, sehingga fungsi dan tanggung jawab
BUMN berjalan dengan baik.
3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial dan Budaya.
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya,
maka sejumlah tindakan harus dilakukan, sehingga tercipta kondisi sosial
budaya yang mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber
daya manusia yang kompeten, kondisi sosial yang stabil, dan
berkembangnya budaya sebagai hasil karya manusia Indonesia. Beberapa
hal yang harus dilaksanakan adalah:
a. Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: Peningkatan mutu
pendidikan dengan penerapan standardisasi pendidikan, meningkatkan
wajib belajar sembilan tahun, meningkatkan daya saing perguruan
tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan fasilitas
lingkungan.
b. Meningkatkan pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih tinggi
dengan memberikan dana pendidikan minimal 20% dari APBN.
c. Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: Penataan daerah
industri melalui tata guna laha, pengendalian konversi hutan,
pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran udara, air, dan
tanah.
15
d. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara
untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan, kematian, dan
pelayanan hari tua.
4. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Hukum
Untuk menghadapi masalah dalam bidang hukum, maka sejumlah
tindakan harus dilakukan, sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan
menjamin kepastian hukum, tertib sosial dan kondusif bagi investasi dalam
mendukung perkembangan bangsa Indonesia. Hal yang harus dilakukan:
a. Meningkatkan profesionalitas aparat penegak hukum dan dukungan
saran penunjang yang memadai.
b. Meningkatkan pemberantasan korupsi.
c. Meningkatkan kesadaran HAM.
d. Mengembnagkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat.
e. Menyelenggarakan proses pengadilan yang cepat, mudah, murah, dan
terbuka untuk meningkatkan kepastian hukum.
Keberhasilan dari implementasi Ketahan Nasional juga ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Kepercayaan diri akan kompetensi, kemampuan, dan kekuatan sendiri
yang didasari sikap jujr dan disiplin.
b) Kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
c) Menjaga keseimbangan diri antara tuntutan hak dan menjalankan
kewajiban.
d) Mengembangkan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan perkembangan
zaman dan mendayagunakan terhadap kebutuhan masyarakat.
e) Meningkatkan etos kerja, pengabdian, disiplin, dalam rangka
meningkatkan kesadaran akan cinta tanah air.
f) Mengembangkan kepribadian yang berisi semangat kerja sama tim
(team work) dan beriman kepada Tuhan.
16
sudah dilakukan pemerintahan Singapura, dimana seharusnya mendapatkan
persetujuan terlebih dulu di Indonesia.
Karena terdapat aktivitas penambangan tersebut menyebakan suatu
kerusakan parah di ekosistem pada bagian pesisir panai sehingga banyak
sekali para nelayan di Indonesia kehilangan pekerjaan mereka.
Bahkan keberadan pulau kecil di negara Indonesia kian terancam akibat
penambangan pasir laut yang sangat serius dikarenakan sudah terdapat kasus
seperti halnya pulau nipah yang pada akhirnya tenggelam.
Dikarenakan hal ini pada nantinya dapat menyebabkan adanya
pergeseran serta perubahan diantara batasan laut Indonesia dan wilayah
singapura, dikarenakan bentuk geografis Indonesia menjadi berubah.
Makan kementrian pertahanan negara Indonesia melakukan upaya
dalam reklamasi pulau nipa pada tahun 2008 menjual pasir pantai yang ada di
pulau ke pemerintah Singapura.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geostrategi berasal dari kata “Geo” yang berarti “bumi” dan “strategi”
diartikan sebagai “ilmu dan seni”. Geostrategi adalah suatu strategi dalam
memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional. Tujuan Geostrategi diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas
pokok pemerintah, sedangkan fungsinya yaitu sebagai daya tangkal.
Geostrategi terdiri dari delapan sifat, yaitu menunggal, mawas ke dalam,
kewibawaan, berubah menurut waktu, tidak membenarkan sikap adu
kekuasaan dan adu kekuatan, percaya pada diri sendiri, tidak tergantung pada
pihak lain, serta bersikap developmental/pengembangan. Model Ketahanan
Nasional meliputi model astagatra dan model Morgenthau. Dalam gatra
(aspek) dapat diklasifikasikan dalam dua bagian yang meliputi trigatra dan
pancagatra. Geostrategi dapat dijadikan sebagai fungsi dalam membantu
pertahanan nasional seperti menjadi daya tolak untuk segala bentuk ancaman
bagi Negara. Implementasi Ketahanan Nasional terdiri dari bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya, serta hukum. Contoh kasus tentang geostrategi di
Indonesia, yaitu salah satu sengketa yang dimana melibatkan negara
Indonesia dan Singapura mengenai adanya penambangan pada pasir laut di
dekat kepri yang sudah dilakukan pemerintahan Singapura, dimana
seharusnya mendapatkan persetujuan terlebih dulu di Indonesia.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita
tentang geostrategi di Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan baik dari rujukan atau referensi maupun
penulisan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan pada kesempatan berikutnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Nurdiana, Della Nita dan Safi’i, Herry Rachmat. 2015. Geostrategi Indonesia.
Makalah, Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan.
19