Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HADIST TARBAWI

“MOTIVASI BELAJAR DALAM HADIST”

Dosen Pengampu:
Dr. H. Suhendra, M. M.
KELOMPOK 9
Dhipa Rizki Syawaludin 221105013211
Irfahn Irhamna 111111111111
Syarif Abdullah A.A. 111111111111
Ita Wardani Putri 111111111111
Siti Mulyaningrum 111111111111

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR JAWA BARAT
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulisan makalah “Kewaspadaan Nasional” ini dapat dikerjakan sesuai dengan
arahan, tujuan, dan orientasi yang telah di rencanakan. Makalah ini dikerjakan berdasarkan
kegiatan perkuliahan “Pendidikan Pancasila Negara”
Makalah ini disusun dengan maksud untuk menjelaskan kepada pembecira tentang
Kewaspadaan Nasional.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembingbing atau pengampu
pelajaran ini, Dr. H. Suhendra, M. M. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
tentang mata kuliah Pendidikan Pancasila Negara. Ucapan terima kasih tak lupa penulis
ucapkan kepada orang tua kami dan juga pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini. Dan juga terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
dalam memberikan semangat serta dorongan dalam membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dalam menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan
perbaikan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Senin, 04 April 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................
1. Latar Belakang................................................................................................
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………...
BAB II.........................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................
1. Pengertian Kewaspadaan Nasional………………………………………...
2. Fungsi Kewaspadaan Nasional……………………………………………..
3. Hakikat dan Pengolongan Ancaman………………………………….........
4. Pelaksanaan Pembangunan Kewaspadaan Nasional……………………..
BAB III……………………………………………………………………………...
PENUTUP……………………………………………………………………..........
1. Kesimpulan…………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini ancaman terhadap keutuhan NegaraKesatuan Republik
Indonesia tidak hanya berasal dari aspek militer saja, namun juga dari aspek non militer yang
sering disebut sebagai aspek nirmiliter. Aspek nirmiliter ini juga sering dikenal sebagai aspek
asimetris atau asimetris.
Peperangan di era modern ini, tidak selalu diwujudkan dalam perang konvensional
berteknologi tinggi, namun juga dapat dilakukan melalui berbagai cara yang tidak terlihat
maupun dirasakan oleh kebanyakan Negara di dunia. Pada saat ini dikenal ada perang dengan
senjata biologi, sebagai contohnya adalah penggunaan mediavirus, hama, bakteri dan lain
sebagainya. . Ada pula perang ideologi dan politik, perang tersebut adalah pemaksaan ideologi
dan politik suatu negara asing terhadap negara kita, agar kita dapat dikendalikan dan
memberikan keuntungan kepada negara asing tersebut.
Beberapa fenomena yang akhir-akhir ini dirasakan oleh banyak negaraberkembang
adalah pengaruh pengaruh budaya barat yang masuk ke dalam kehidupan sendi-sendi tanpa dapat
dilakukan filterisasi dan pembendunganlagi. Pengaruhbudaya tersebut memang ada sisi
positifnya, namun lebih banyak sisi negatifnyadikarenakan kekurangsiapan bangsa Indonesia
dalam meresponnya .
Hal-hal tersebut diatas merupakan sebagian kecil dari dampak globalisasi sekarang ini,
padahal banyak hal yang harus direspon efek akibat globalisasi tersebut. Peningkatan
kewaspadaan nasional hanya dapat dicapai dengan adanya pembangunan kewaspadaan secara
nasional yang tepat, cepat dan berkelanjutan.

2. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan kewaspadaan nasional ?
2.Mengapa perlu kewaspadaan nasional ?
3.Apa saja yang mengancam keutuhan NKRI?
4.Apa fungsi kewaspadaan nasional?
5.Bagaimana cara membangun kewspadaan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewaspadaan Nasional
Kewaspadaan nasional adalah kualitas kesiapan dan kesiagaan yang dimiliki oleh bangsa
indonesia untuk mampu mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan aksipencegahan
terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap NKRI. Kewaspadaan nasional juga
bisa diartikan dengan suatu sikap dalam hubungannya dengan nasionalisme yang dibangun dari
rasa peduli dan tanggung jawab seorang warga negara terhadap pembebasan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari suatu ancaman. Terdapat sikap/strata sikap
waspada, yaitu :
1.Kewaspadaan individu.
2.Kewaspadaan keluarga.
3.Kewaspadaan kelompok.
4.Kewaspadaan RT/RW,
5.Kewaspadaan lurahan.
6.Kabupaten/daerah otonomi.
7.Kewaspadaan provinsi.
8.Kewaspadaan nasional.

2. Fungsi Kewaspadaan Nasional


1.Membina kepastian hukum.
2.Membina ketenteraman dan selamat tinggal masyarakat.
3.Penegakan hukum dan keadilan.
4.Membangun kemampuan pertahanan.
Melindungi rakyat dari berbagai bencana (alam, kesengajaan, lalai) termasuk
perlindungan hak-hak rakyat.Hubungan Kewaspadaan nasional tidak terlepas dari paradigma
nasional. Paradigmanasional adalah pola nasional yang digunakan dalam menjalankan sistem
kehidupan nasional.Segala permasalahan nasional harus ditempatkan dalam kerangka paradigma
nasional sebagaikomitmen bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya.
Dalam paradigma nasional ditemukan paham kebangsaan, rasa kebangsaan, wawasan
kebangsaan, jiwa dan semangat kebangsaan. Paradigma tersebut meliputi Pancasila, UUD 1945,
ketahanan nasional dan wawasan nusantara.
A.Pancasila adalah landasan idiil dalam menjalankan kehidupan nasional. Pancasila yang
diformulasikan dalam pembukaan UUD 1945 adalah suatu pandangan hidupatau nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan
adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai kehidupan nasional kehidupan nasional
yang dimaksud adalah kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
membangun semua sumberhukum yang ada di Indonesia atau dikatakn sebagai sumber dari
segala sumberhukum yang ada di Indonesia.
B.UUD 1945 UUD 1945 merupakan landasan konstitusional bangsa dan negaraIndonesia,
merupakan hukum dasar tertulis serta menjadi pedoman pokok dalamkehidupan nasional,
sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukumdari seluruh produk hukum atau
kebujaksanaan pemerintah baik pusat maupundaerah.
C.wawasan nusantara merupakan landasan visional bangsa Indonesia yangdikembangkan dan
dirumuskan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuannasional, dengan mempertimbangkan
geopolitik Indonesia, sejarah perjuangan dankondisi sosial budaya bangsa. Wawasan nusantara
mengamanatkan perserikatan dan kesatuan wilayah tanah air sebagai wadah dan ruang hidup
bangsa, merupakan pedoman dan pemberi motivasi bagi setiap penyelenggaraan negara, warga
negara dan komponen bangsa baik dalam berpikir, bertindak, dan membeda-bedakan.
Wawasannusantara memberikan tuntunan seluruh komponen bangsa untuk memiliki visi
kebangsaan atau nasionalisme ke Indonesiaan.
D.ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bangsa yang merupakankondisi dinamis
bangsa Indonesia yang terintegrasi, berisi : keuletan danketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk menghadapi dan mengatasisegala macam bentuk ancaman, maupun hambatan
baik datang dari dalam maupun luar negeri, langsung maupun tak langsung
membahayakanidentitas, mempertahankan hidup berbangsa dan bernegara serta tujuan nasional.

3. Hakikat dan Pengolongan Ancaman


Persepsi Indonesia tentang ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari luar
maupun dari dalam negeri, yang dinilai mengancam atau membahayakan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan bangsa. Berdasarkan sifat ancaman,hakikat ancaman
digolongkan ke dalam ancaman.
1)Nirmilitera.
A.Ideologi :
Meskipun sistem politik internasional telah mengalami perubahan, terutama setelah keruntuhan
Uni Soviet sehingga paham komunis semakin tidak populer lagi, bagi Indonesia yang pernah
menjadi basis perjuangan kekuatankomunis, ancaman ideologi komunis tetap merupakan bahaya
laten yang harus diperhitungkan. Bentuk-bentuk baru dari ancaman ideology yang bersumberdari
dalam maupun luar negeri, yakni metamorfosis dari paham komunisyang telah melebur ke dalam
elemen-elemen masyarakat, sewaktu-waktu dapatmengancam IndonesiaUsaha pihak-pihak
tertentu melalui penulisan buku-buku sejarah dengan tidak mencantumkan peristiwa G30S/PKI
dan Dewan Revolusi, atau gerakanradikalisme yang brutal dan anarkis, memberikan indikasi
bahwa ancamanideologi masih potensial. Dalam Buku Putih pertahanan Indonesia tahun
2003mengangkat gerakan kelompok radikal sebagai salah satu ancaman nyata. Motif yang
melatarbelakangi dapat berupa dalih agama, etnik, atau kepentingan rakyat. Pada saat ini masih
terdapat anasir-anasir radikalisme yang menggunakan atributkeagamaan berusaha mendirikan
negaea dengan ideologi lain, seperti yang dilakukan oleh NII (Negara Islam Indonesia). Bagi
Indonesia keberadaankelompok tersebut merupakan ancaman terhadap eksistensi NKRI dan
mengancamkewibawaan pemerintah sehingga harus ditumpas.
B.Politik :
Dapat bersumber dari luar negeri maupun dari dalam negeriDari luar negeri, ancaman
berdimensi politik dilakukan oleh suatu negara denganmelakukan tekanan politik terhadap
Indonesia : intimidasi, membangkitkan, blokadepolitik. Ke depan, diperkirakan masih berpotensi
terhadadap Indonesia, yangmemerlukan peran dan fungsi pertahanan nir militerDari luar negeri,
ancaman berdimensi politik dilakukan oleh suatu negara denganmelakukan tekanan politik
terhadap Indonesia : intimidasi, memicu, blokadepolitik . Ancaman politik dapat menumbangkan
suatu rezim pemerintahan, bahkan dapat menghancurkan suatu negara secara total.
C.Perekonomian:
Ekonomi tidak saja menjadi alat stabilitas dalam negeri, tetapi juga merupakan salah satu
penentu posisi tawar setiap negara dalam hubungan antarnegara atau persekutuan internasional
Negara dengan kondisi perekonomian yang lemah sering menghadapi kesulitandalam
berhubungan dengan negara lain yang posisi ekonominya lebih kuat.Ekonomi yang kuat
biasanya diikuti pula dengan politik dan militer yang kuat .Berpotensi menghancurkan
pertahanan sebuah negara dapat menyusutmenjadi dua, yaitu internal dan eksternal.
-Ancaman internal dapat berupa inflasi dan aktivasi yang tinggi, infrastruktur yang tidak
memadai, pengaturan sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan distribusi pendapatan dan
penghematan biaya tinggi
-Ancaman eksternal dapat berupa indikator kerja ekonomi yang buruk, daya saing
rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan tingkat ketergantungan yang cukup
tinggi terhadap asing.
D.Sosial dan budaya:
Pertumbuhan penduduk yang terus berlangsung telahmengakibatkan daya dukung dan kondisi
lingkungan hidup yang terus menurunMerebaknya wabah penyakit pandemi seperti flu burung,
demam berdarah,HIV/AIDS, dan malaria merupakan tantangan serius yang dihadapi di masa
datang. Didorong oleh terjadinya isu-isu kemiskinan, kelemahan, keterbelakangan,ketidakadilan.
Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti :separatisme, terorisme,
kekerasan , dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut lama kelamaan menjadi “kuman”
penyakit yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme. Watak
kekerasan yang melekat dan berurat berakar berkembang seperti api dalam sekam di
kalanganmasyarakat yang menjadi pendorong konflik-konflik antar masyarakat, ataukonflik
vertikal antara pemerintah pusat, dan daerah. Konflik horisontal yang berdimensi suku,agama,ras
dan antargolongan (SARA) pada dasarnya menimbulkanakibat watak kekerasan yang sudah
melekat.Watak kekerasan mendorong tindakankejahatan termasuk pengrusakan lingkungan dan
bencana buatan manusia . -faktor berproses secara meluas serta menghasilkan efek domino
sehingga dapat melemahkan kualitas bangsa Indonesia.
E.Teknologi dan informasi:
Kemajuan IPTEK pada dasarnya membawa manfaat yang besar bagi umat manusia. Seiring
dengan kemajuan IPTEK berkembang pulakejahatan yang memanfaatkan kemajuan IPTEK
tersebut, antara lain kejahatancyber dan kejahatan perbankan. Lambatnya perkembangan
kemajuan IPTEK di Indonesia menyebabkan ketergantungan teknologi terhadap negara-negara
majusemakin tinggi. Kondisi ketergantungan terhadap negara lain tidak sajamenyebabkan
Indonesia menjadi pasar produk negara-negara lain, tetapi lebih dari itu, sulit bagi Indonesia
untuk mengendalikan ancaman potensial teknologi yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk
mengakali Indonesia. Tantangan yang dihadapi tidak hanya berupa ancaman teknologi dari luar
negeri, tetapi juga polasikap masyarakat dalam negeri dalam menghargai karya-karya teknologi
anak bangsa. Pada dasarnya, Indonesia memiliki SDM yang kualitasnya berdaya saing tinggi
dibandingkan dengan SDM negara-negara maju. Setiap tahun Indonesiamencetak juara-juara
olimpiade Sains, memiliki tenaga-tenaga terampil di bidang teknologi tinggi, namun belum ada
wadah yang menjamin kegairahan untuk membangun kemampuan bangsa di bidang teknologi.
Berakibat terjadinya arus “eksodus” tenaga ahli Indonesia ke luar yang menawarkan
kehidupan lebih baik.
F.Keselamatan umum :
secara geografis NKRI berada di kawasan rawan bencana, baik bencana alam, keselamatan
transportasi, maupun bencana kelaparan. Bencana alam berakibat baik langsung maupun tidak
langsung mengancam keselamatanmasyarakat Keamanan transportasi merupakan salah satu
dimensi keselamatanumum yang cukup serius di Indonesia. Dewasa ini kebutuhan masyarakat
akansarana transportasi semakin tinggi sehingga terjadi persaingan usaha yang tidak sehat, antara
lain berupa penurunan tarif penumpang yang berdampak terhadapkeselamatan. Rendahnya
pemahaman masyarakat untuk mematuhi peraturanperundang-undangan yang berlaku. Masih
lemahnya kepatuhan aparat dalampenegakan hukum dan aturan.
2)Militer.
Adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai
memiliki kemampuan membahayakan kerugian negara, keutuhanwilayah negara, dan
keselamatan korban bangsa. Ancaman militer yang dapat mengganggu keutuhan negara adalah
agresi militer dari luar negeri, pemberontakanbersenjata dalam negeri, sabotase, spionase,
terorisme, gangguan keamanan di laut dan gangguan udara di laut dan udara merupakan bentuk
ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah yurisdiksi nasional Indonesia.
Konflik komunal yang pasa pada dasarnya merupakan gangguan keamanan dalam negeri yang
terjadi antar kelompok masyarakat.

4. Pelaksanaan Pembangunan Kewaspadaan Nasional


A.Pembangunan Kewaspadaan Nasional
Pembangunan kewaspadaan nasional bagi bangsa Indonesia harus dimulai darisejak dini
dan dari wilayah terkecil dalam mengirimkan kehidupan bermasyarakat danbernegara.
Dilaksanakan secara komprehensif, integral, sistemik, sinergis, objektif dan positif. Berdasar
pada potensi ancaman yang sekiranya muncul baik saat inimaupun prediksi di masa yang akan
datang.
B.Ideologi
Difokuskan dan digerakkan pada aspek pendidikan, perilaku, budi pekerti danpenanaman
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan formal dan keseharian non
formal. Memperhatikan metode dan cara yang tepat,aplikasinya tidak boleh
monoton dan variatif.
C.Politik
Meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang berbasis pada pemerataan dan
keadilan dalam pembangunan politik sehingga tidak mudah dipengaruhi secara ekonomi untuk
kepentingan pihak asing. Meningkatkan kehidupanberdemokrasi yang tepat dan sesuai dengan
kondisi situasional bangsa Indonesiasehingga tidak ada alasan pihak asing ikut campur tangan
sistem perpolitikan negara.Meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan negara
sehingga secara politiktidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.
D.Ekonomi
Pembangunan ekonomi harus mampu mengatasi beberapa permasalahan mendasardi
bidang ekonomi. Program pembangunan ekonomi yang tepat,tepat guna dan tepatsasaran mampu
meningkatkan daya saing saya, meningkatkan indikator kinerja tim ekonomi,kesiapan dalam
menghadapi wabah serta mengurangi tingkat ketergantunganterhadap negara lain. Asas keadilan
dan pemerataan yaitu dengan cara melaksanakanpelibatan dan memberi kesempatan rakyat untuk
ikutserta dalam proses pembangunan nasional. Dan yang terkhir adalah Peningkatan
status perekonomian.
E.sosial budaya
Pembangunan yang memperhatikan kebutuhan masyarakat lokal pengguna hasil
pembangunan, memperhatikan nilai-nilai yang ada dan pelibatan masyarakat lokal secara aktif
dalam pembangunan di daerahnya. Pembangunan di bidang pendidikanMelakukan audit
pelaksanaan anggaran pendidikan APBN apakah sampaimenyentuh rakyat kecil atau tidak.
F.teknologi dan informasi
Peningkatan kualitas sumber daya manusia baik secara mental maupun kemampuan
profesionalisme sesuai bidangnya. Menjadi pasar produk dalam negeri,tidak menjadi konsumen
utama produk luar negeri, belajar mencintai produksi dalam negeri. Pemberian penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada ahli-ahli teknologi yang ikut aktif membangun negara.
G.keselamatan umum
Menyebabkan terjadinya bencana alam dan melakukan upaya pemulihan sedapat
mungkin sehingga mengurangi kerugian akibat yang ditimbulkan. Pembangunan peralatan
transportasi yang memenuhi standar kelayakan pakai, sistem operasi standar prosedur yang
memenuhi persyaratan serta kemampuan sumber daya manusia yang ahli dalam
pengoperasian tercapai.
BAB II
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kewaspadaan nasional harus selalu ditanamkan pada diri kita untuk
mempertahankankeutuhan NKRI. Adanya globalisasi tidak mungkin dihindari, mahasiswa harus
melakukan kewaspadaan nasional terhadap pengaruh budaya asing. Konsep bela negara dapat
diartikan secara fiksi dan non-fiksi. Secara fiksi dengan cara mengangkat senjata menghadapi
serangan atau agresi musuh, secara non-fiksi dapat diartikan secara sbagai segala upaya unutuk
mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme yakni kesadaran
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah dan udara, serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara. Guna menjamin tetaptegaknya Negara Republik Indonesia
dan mempertahankan hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral
bangsa yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi mengatasi yang mampu
melaksanakan pembangunan maupun segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (ATHG) yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

2. Saran
Dari uraian makalah diatas ada beberapa hal yang perl diperhatikan diantaranyaminimnya
memberikan contoh yanglebih ril dan kekurangan referensi/sumber yang diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, H prof Dr. 2007. Model-model pembelajaran untuk memebangkitkan sikap
pembelajarn yang aktif, kreatif dan sungguh-sungguh.
Jurnal pendidikan LMPM Jateng. Nomor : 2 : 2007.
Margono , Drs M,Pd 2008. bentuk-bentuk kenegaraan. Jakarta: Rineka cipta
Dwiyono, Agus dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Yudistira, 2006
Tim Abdi Guru. Pendidikan Kwarganegaraan SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2006
Sunarso, Anis K., 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas VI”, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai