Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
Tentang
KETAHANAN NASIONAL

Disusun oleh:

Dona : 2212040040

Ismail Harahap :2212040042

Dosen Pengampu:

Sri Meiweni Basra, M.Pd

PROGRAM STUDI PENGEMANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWA DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

IMAM BONJOL PADANG

1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang tela memerikan ramat dan hidayahnya
sehingga pemakala dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat beriringan salam tak
lupa juga kita ucapkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah membimbing kita kepada jalan
agama yang benar yaitu agama Islam.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewarganegaraan”. Pemakalah
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu pemakalah butuhkan
kritik dan saran dari para pembaca. Akhir kata, pemakalah berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat kepada kita semua.

Sarilamak, 29 APRIL 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI -----------------------------------------------------------------------------------------------ii

PEMAASAN -----------------------------------------------------------------------------------------------1

A. Konsepsi Ketahanan Nasional---------------------------------------------------------------------1

B. Asas-asas Ketahanan Nasional di Indonesia----------------------------------------------------2

C. Sifat Ketahanan Nasional--------------------------------------------------------------------------3

D. Faktor-faktor yang Mepengaruhi Ketahanan Nasional----------------------------------------4

E. Nilai Kearifan Lokal dan Ketahanan Nasional-------------------------------------------------5

KESIMPULAN---------------------------------------------------------------------------------------------6

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------------------------7
PEMBAHASAN

A. Komsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi ketahanan nasional adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk


meningkatkan daya tahan bangsa dan mengembangkan kekuatan nasional dengan
menggunakan pendekatan kesejahtaan tanpa melepaskan unsur keamanan di dalamnya.

Pedoman yang digunakan dalam konsepsi ketahanan dasar nasional adalah Astagatra.
Astagatra merupakan suatu perangkat hubungan yang saling berkaitan dalam membentuk
prilaku masyarakat.

Kesejahtraan dan keamanan memang berbeda, tetapi tidak dipisahka. Sebab dalam
prakteknya, penyelenggaraan kesejahtaan ini membutuhkan keamanan dan
sebaliknya.kesejahtraan dan keamanan ini tidak bisa di pisahkan dari kehidupan nasional
karena keberlangsungan suatu negara ditentukan oleh hal tersebut.

Kesejahtraan ini dimaksud sebagai kemampuan bangsa untuk mewujudkan


kemakmuran bangsa yang adil dan merata bagi rakyatnya. Sementara keamanan merupakan
kemampuan untuk melindungi dan menjaga nilai-nilai yang di anut terhadap ancaman,
gangguan, dan hambatan. Yang dating dari pihak internal maupun eksternal. Tingkat
kesejahtraan dan keamanan nasional ini biasannya dijadikan tolak ukur dalam mencapai
kesuksesan ketahanan nasional.

B. Asas-asas Ketahanan Nasional di Indonesia

Asas ketahanan nasional merupakan tata laku yang berdasarkan pada nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945, serta wawasan nusantara. Asas-asas tersebut
antara lain:

1. Asas kesejahtraan dan keamanan


Asas yang pertama adalah kebutuhan yang paling mendasar dan wajib
dipenuhi untuk individu maupun masyarakat dan juga kelompok. Dengan
begitu, kesejahtraan dan juga keamanan adalah asas didalam kehidupan
nasional. Tanpa adanya kesejahtaan dan juga keamanan, maka system
kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraan ataupun keamanan harus selalu
ada, berdampingan dengan konsep apapun. Tingkat keamanan dan
kesejahtraan nasional yang bisa dicapai

2. Asas mawas kedalam dan mawas keluar

System kehidupan nasional adalah perpaduan seluruh aspek kehidupan


bangsa yang saling berkomunikasi. Selain itu, system kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam proses interaksi itu bisa timbul
berbagai dampak, baik berupa sifat yang positif ataupun negative.dengan
begitu, dibutuhkan sifat mawas, baik itu kedalam ataupun keluar.

Mawas kedalam bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan juga


kondisi kehidupan nasional itu sendiri yang berdasarkan pada nilai-nilai
kemandirian yang proporsional guna meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang Tangguh dan ulet. kalau mawas keluar memiliki
tujuan untuk bisa mengantisipasi dan juga berperan serta dalam mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negri. Tak hanya itu saja, tapi juga bertujuan
untuk menerima kenyataan dengan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional.

3. Asas kekeluargaan

Asas yang satu ini bersikap keadilan, kesamaan, kebersamaan, gotong


royong, tenggang rasa, dan juga tanggung jawab di dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal itu, hidup dengan asas
kekeluargaan telah diakui adanya perbedaan. Kenyataan real tersebut
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat destruktif atau tidak merusak.

4. Asas komprehensif integras atau menyeluruh terpadu

System kehidupan nasional mencangkup seluruh aspek kehidupan


bangsa dalam bentuk persatuan dan perpaduan yang seimbang, selaras, serta
serasi pada seluruh aspek kehidupan nasional, berbangsa, dan bernegara.
Ketahanan nasional sendiri mencangkup ketahanan seluruh aspek kehidupan
secara menyeluruh, utuh, dan terpadu.

C. Sifat Ketahanan Nasional


Berikut ini adalah beberapa sifat ketahanan nasional diantaranya:
1. Mandiri

Mandiri adalah ketahanan nasional yang bersifat percaya kepada


kemampuan dan juga kekuatan sendiri dengan keuletan serta ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah dan bertumpu pada identitas,
kepribadian bangsa, dan juga integritas. Kemandirian tersebut adalah salah
satu prasyarat untuk menjalin sebuah kerja sama yang saling menguntungkan
dalam perkembangan global

2. Dinamis

Dinamis artinya ketahanan nasional bersifat tidak tetap, melainkan bisa


meningkat atau menurun bergantung dengan kondisi dan situasi bangsa dan juga
negara, serta kondisi lingkungan yang ada di sekitar. Hal tersebut sesuai dengan
hakikat dan juga pengertian bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini akan
selalu berubah. Oleh karena itu, upaya dalam peningkatan ketahanan nasional
harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamika yang ada di
dalamnya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih
baik.

3. Manunggal

Manunggal artinya ketahanan nasional mempunyai sifat yang integrative.


Dimana hal itu diartikan sebagai terwujudnya kesatuan dan juga perpaduan yang
seimbang, selaras, dan serasi diantara semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

4. Wibawa

Wibawa artinya ketanan nasinal sebagai sebuah hasil pandangan yang


sifatnya manunggal, yaitu bisa mewujudkan kewibawaan nasional yang nantinya
akan diperhitungkan oleh pihak lain. Sehingga bisa menjadi daya tangkal suatu
negara. Semakin tinggi daya tangkal yang dimiliki suatu negara, maka akan
semakin besar juga kewibawaannya.

5. Konsultasi dan kerja sama


Ini artinya ketahanan nasional Indonesia tidak mengedepankan sikap
konfrontatif dan antagonis. Selain itu, bangsa Indonesia juga tidak mengandalkan
kekuatan fisik dan kekuasaan saja. Namun lebih kepada sifat konsultatif dan kerja
sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional


Faktor yang mempengaruhi pertahanan nasional yaitu:
1. Anggaran pertahanan
2. Jumlah penduduk suatu negara
3. Ancaman konvensional dan non konvesional
4. Anggaran pertahanan negara lain
5. Kemampuan keuangan pemerintah
6. Harga alutsista
7. Jumlah personal system pertahanan
E. Nilai Kearifan Lokal dan Ketahanan Nasional
Kearifan lokal dalam ketahanan nasional akan dikupas berdasarkan asta-gatra
ketahanan nasional yang saling berhubungan :
1. Gatra geografi, yang mencerminkan letak dan kedudukan geografi
Indonesia dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan yang
senan tiasa harus mempertimbangkan kearifan lokal yang berkenaan
dengan antara lain: kondisi iklim dimana kepulauan Indonesia terletak di
daerah katulistiwa, kondisi lingkungan di wilayah pantai maupun daratan
dan sebagainya. Kearifan lokal yang perlu dipertahankan dan
ditumbuhkembangkan contohnya ajaran pikukuh (ketentuan adat pokok)
masyarakat baduy di desa.
2. Gatra sumber kekayaan alam, yang mencerminkan keadaan dan kekayaan
alam dalam menghadapi ancaman terhadap ketersediaan sumber kekayaan
alam yang menjadi modal dasar pembangunan berkelanjutan. Kearifan
lokal yang perlu dipertahankan dan ditumbuhkembangkan contohnya ilmu
tiga hutan, bagi suku sakai di riau, hutan adalah harta yang harus di rawat
sebaik-baiknya.
KESIMPULAN

Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi deluruh segi


kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial kehidupan, yang dimana system
keamanan nasional meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan hankam. Juga
meliputi aspek alam, yaitu geografi, penduduk dan kekayaan alam. Dilingkungan ketahanan
nasional seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan astra gatra, terdiri dari panca gatra
(sosial) dan tri gatra (alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan
peranannya dalam perwujudan kesejahtraan dan keamanan.
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.undip.ac.id

http://lib.lemhannas,go.id

jurnal_Edisi_26_Juni_2016.pdf-Lemhannas RI

Anda mungkin juga menyukai