Disusun oleh:
1. Eni Tri Sundari : 2253053001
2. Marissa Dewi Meilani : 2213053282
3. Zahra Ayu Titisari : 2213053104
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah dengan judul “Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional
bagi Indonesia dalam Membangun Komitmen Kolektif yang Kuat dari Seluruh
Komponen Bangsa untuk Mengisi Kemerdekaan Indonesia” dapat diselesaikan
tepat waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Kami banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam
penyusunan makalah ini.
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Rapani, M.Pd dan Ibu Siti Nuraini, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan semangat.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk
makalah ini.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana dinamika dan tantangan wawasan
nusantara.
2. Untuk mengetahui bagimana esensi dan urgensi wawasan nusantara.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.6 pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan
dari sila III
2.7 Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
2.8 Esensi Dari Wawasan Nusantara
2.9 Kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup
di
2.10 dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya, dan
2.11 pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan
perwujudan dari sila III
2.12 Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Esensi Dari Wawasan Nusantara
Kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di
dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan
dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Urgensi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sangat penting, berfungsi sebagai panduan dan
pedoman dasar bagi penyelenggaraan bagi kehidupan yang memberikan
motivasi dorongan untuk mencapai tujuan, juga melandasi perjuangan
bangsa Indonesia untuk bersatu dalam mencapai tujuan nasional secara
utuh, menyeluruh dan terpadu. Maka untuk menjamin agar kesatuan
Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia melahirkan Wawasan
Nusantara.
Secara historis perjuangan menegakkan hak asasi manusia terjadi
di dunia Barat (Eropa). John Locke, seorang filsuf Inggris pada abad ke-
17, yang pertama kali merumuskan adanya hak alamiah (natural rights)
yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. John Locke memberikan kontribusi terhadap
perkembangan demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Seiring dengan
perkembangan zaman yang menjadi batu loncatan dalam hal
pengembangan, pemantapan, pendewasaan kajian ilmu tentang sistem
demokrasi dan hak asasi manusia memicu terjadinya peristiwa yang
penting sebagai berikut.
Sebagaimana telah dikemukakan di muka, esensi atau hakikat dari
wawasan nusantara adalah “kesatuan wilayah dan persatuan bangsa”
3
Indonesia. Sebelumnya telah dikaji bahwa sejarah munculnya wawasan
nusantara adalah kebutuhan akan kesatuan atau keutuhan wilayah
Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah itu
merupakan satu kesatuan, tidak lagi terpisah-pisah oleh adanya lautan
bebas. Sebelumnya telah kita ketahui bahwa wilayah Indonesia itu
terpecah-pecah akibat dari aturan hukum kolonial Belanda yakni
Ordonansi 1939. Baru setelah adanya Deklarasi Djuanda tanggal 13
Desember 1957, wilayah Indonesia barulah merupakan satu kesatuan,
dimana laut tidak lagi merupakan pemisah tetapi sebagai penghubung.
Wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memiliki keunikan antara lain:
a. Bercirikan negara kepulauan (Archipelago State) dengan jumlah
17.508 pulau.
b. Luas wilayah 5.192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2.027
juta km2 dan laut seluas 3.166 juta km2. Negara kita terdiri 2/3 lautan
perairan.
c. Jarak utara selatan 1.888 km dan jarak timur barat 5.110 km.
d. Terletak diantara dua benua dan dua samudra (posisi silang).
e. Terletak pada garis katulistiwa.
f. Berada pada iklim tropis dengan dua musim.
g. Menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu Mediterania dan
sirkum pasifik.
h. Berada pada 60 LU- 110 LS dan 950 BT – 1410 BT.
i. Wilayah yang subur dan habittable (dapat dihuni).
j. Kaya akan flora, fauna, dan sumberdaya alam.
4
Bangsa Indonesia sebagai kesatuan juga memiliki keunikan yakni:
1. Memiliki keragaman suku, yakni sekitar 1.128 suku bangsa (Data BPS,
2010)
2. Memiliki jumlah penduduk besar, sekitar 242 juta (Bank Dunia, 2011)
3. Memiliki keragaman ras
4. Memiliki keragaman agama
5. Memiliki keragaman kebudayaan, sebagai konsekuensi dari keragaman
suku bangsa
Konsep Wawasan Nusantara menciptakan pandangan bahwa
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan politik,
sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan. Atau dengan kata
lain perwujudan wawasan nusantara sebagai satu kesatuan politik, sosial
budaya, ekonomi dan pertahanan dan keamanan. Pandangan demikian
penting sebagai landasan visional bangsa Indonesia terutama dalam
melaksanakan pembangunan.
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik,
memiliki makna:
a) Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal
dan milik bersama bangsa.
b) Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan
berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan
meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang
bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
c) Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta
mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d) Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi
bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan
mengarahkan.
5
e) Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara
merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f) Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan
sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional
yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
g) Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan
bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan
pada kepentingan nasional.
6
Di samping itu, implementasi wawasan nusantara pada aspek ekonomi
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik
serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
7
b) Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara
Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela
negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap
warga negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman.
Berdasar uraian di atas, wawasan nusantara berfungsi sebagai wawasan
pembangunan. Bahwa pembangunan nasional hendaknya mencakup
pembangunan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan secara terpadu, utuh dan menyeluruh.
8
mengundang potensi negatif yang bisa mengancam keutuhan bangsa
dan wilayah.
4) Wawasan nusantara sebagai konsepsi kewilayahan selanjutnya
dikembangkan sebagai konsepsi politik kenegaraan sebagai cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan tempat
tinggalnya sebagai satu kesatuan wilayah dan persatuan bangsa.
5) Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah
dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu
kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila
yakni Persatuan Indonesia.
6) Rumusan wawasan nusantara termuat pada naskah GBHN 1973
sampai 1998 dan dalam Pasal 25 A UUD NRI 1945. Menurut pasal 25
A UUD NRI 1945, Indonesia dijelaskan dari aspek kewilayahannya,
merupakan sebuah negara kepulauan (Archipelago State) yang berciri
nusantara.
7) Berdasar Pasal 25 A UUD NRI 1945 ini pula, bangsa Indonesia
menunjukkan komitmennya untuk mengakui pentingnya wilayah
sebagai salah satu unsur negara sekaligus ruang hidup (lebensraum)
bagi bangsa Indonesia yang telah menegara. Ketentuan ini juga
mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI di tengah potensi perubahan
batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa
perbatasan antar negara, dan pendudukan oleh negara asing.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketahanan nasional sebagai sebuah konsep merupakan konsep unik
bangsa Indonesia dalam mengelola administrasi publik berdasarkan ajaran
Gatra. Ketahanan nasional merupakan prasyarat bagi dinamika keadaan
bangsa Indonesia yang meliputi ketangguhan dan ketangguhan.
Ketahanan nasional sebagai metode atau strategi merupakan cara
untuk mengatasi masalah dan ancaman bangsa melalui pendekatan Asta
Gatra yang komprehensif. Ketahanan nasional memiliki dimensi seperti
ketahanan nasional ideologis. Politik dan budaya serta konsep ketahanan
berlapis, mulai dari ketahanan diri bangsa, keluarga, kewilayahan,
kewilayahan dan nasional hingga ancaman militer dan nirmiliter.
3.2 Saran
10
Urgensi dari aktualisasi upaya-upaya nyata dalam mewujudkan
Ketahanan Nasional bagi Indonesia semakin perlu diperhatikan. Sebagai
negara kestuan yang majemuk, sudah seharusnya Indonesia punya
konsepsi sistem pertahanan dan keamanan nasional yang berintegritas.
Solusi dari makalah ini perlu. dipertimbangkan mengingat urgensinnya.
Disarankan kepada pihak pemerintah untuk menguatkan dan memperbaiki
sistem pertahanan dan keamanan negara melalui perbaikan materi muatan
konstitusi indonesia.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam makalah ini, segala
kekurangan yang ada dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau
ketidaktahuan kami dalam penyusunannya. Segala hal yang tidak relevan,
kekurangan dalam pengetikan dalam makalah ini merupakan proses kami
dalam memperlajari bidang studi ini dan diharapkan kami yang menulis
ataupun bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Saputro, Niko Tesni dan Alfian Eka Pradana. 2022. MODUL 6 Dinamika
Historis dan Pentingnya Wawasan Nusantara. Yogyakarta: Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
11