Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANERAAN

WAWASAN NUSANTARA

Dosen Pengampu : Chairul Azhar, M.Si

Disusun Oleh :

YULIANDA TASYA
(0701191116)

JURUSAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan untuk Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas makalah
Kewarganegaraan tentang Wawasan Nusantara. Tugas ini merupakan salah satu
pemenuhan nilai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Pada saat ini penghayatan nilai kewarganegaraan masih kurang untuk
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesadaran akan nasionalisme
menjadi melemah. Maka sesuai tujuan pendidikan tinggi pada mulanya,
diadakanlah pendidikan kewarganegaraan. Materi wawasan nusantara yang
menjadi objek kajian penulis juga dipelajari dengan baik agar ilmu yang diperoleh
dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan
Bapak Chairul Azhar, M.Si selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi dan
makalah ini selesai pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar memperluas pengetahuan para
pembaca tentang wawasan nusantara terutama persatuan dan kesatuan serta
implementasinya dalam kehidupan. Harapannya, makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu,kritik dan saran sangat penulis harapkan dari dari para
pembaca.

Medan, 24 April 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan kedudukan Wawasan Nusantara...........................3
B. Latar belakang konsepsi Wawasan Nusantara...............................5
C. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia.......................6
D. Perwujudan Wawasan Nusantara……………………………….7
E. Otonomi daerah di Indonesia……………………………………8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................11
B. Saran..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhinneka,


negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan
kaya akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri
bangsa ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
Indonesia tercermin dalam momentum Sumpah Pemuda tahun 1928.
Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan kemerdakaan yang puncaknya
terjadi pada saat merdeka.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
interaksidan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau
internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip
dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan
nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut wawasan nusantara.
Dewasa ini, semakin banyak kasus-kasus yang terjadi terutama kasus
penyimpangan terhadap hukum dalam keseharian bernegara. Kasus ini
merupakan suatu cerminan bagi warga negara terhadap implementasi
wawasan nusantara. Selain itu kasus ini juga menjadi tolok ukur apakah suatu
kesatuan dan persatuan bangsa sudah diperjuangkan dengan baik atau belum.
Tercapainya tujuan nasional dengan melibatkan ketahanan nasional sebagai
landasan konsepsional negara juga dapat dilihat. Dari permasalahan ini penulis
mengangkat topik persatuan dan kesatuan untuk mengkaji setiap permasalahan
di Indonesia yang berhubungan dengan wawasan nusantara, memaparkan
setiap teori yang ada dan mencari hubungan serta menganalisa antara teori
dengan kenyataan yang terjadi.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Makalah di bawah ini adalah :
1. Apa pengertian dan kedudukan Wawasan Nusantara?
2. Apa yang melatarbelakangi konsepsi Wawasan Nusantara?
3. Apa Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia?
4. Apa saja perwujudan Wawasan Nusantara?
5. Apa saja otonomi daerah di Indonesia?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dan kedudukan Wawasan Nusantara
2. Mengetahui latar belakang konsep Wawasan Nusantara
3. Mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
4. Mengetahui perwujudan Wawasan Nusantara
5. Mengetahui otonomi daerah di Indonesia

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Kedudukan Wawasan Nusantara.


Kata wawasan nusantara sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa)
yang mempunyai arti pandangan atau penglihatan indrawi dan nusantara
yang terdiri atas kata nusa dan antara.
Istilah nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang artinya pulau-pulau, dan
‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal. Istilah Nusantara dipakai untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau di
Indonesia yang terletak di antara samudera Pasifik dan samudera Indonesia
serta di antara benua Asia dan Australia.
Wawasan nasional diartikan sebagai cara pandang suatu bangsa tentang
diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa
itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai
tujuan atau cita-cita nasionalnya. Sementara wawasan nusantara mempunyai
arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-
cita nasionalnya.
Sedangkan dalam Tap MPR Tahun 1993 dan Tap MPR Tahun 1998
tentang GBHN, wawasan nusantara diartikan sebagai sebuah cara pandang
dan juga sikap dari bangsa Indoneisa tentang diri pribadinya berikut
lingkungannya yang tetap mengutamakan adanya persatuan dan kesatuan
bangsa dan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan juga bernegara demi  mewujudkan cita cita nasional yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Wawasan nusantara mempunyai tujuan yang sangat mulia dimana
adanya wawasan nusantara ini diharapkan dapat mewujudkan sikap
nasionalisme yang tinggi dalam segala bidang kehidupan masyarkaat
Indonesia dengan tetap mengutamakan dan memfokuskan diri pada
kepentingan nasional dibandingkan kepentingan perorangan atau pribadi,
4

kepentingan kelompok, kepentingan suku bangsa, ataupun kedaerahan.


Kepentingan kepentingan tersebut tetap akan dihargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional yang harus dijunjung tinggi.
Adapun fungsi dari wawasan nusantara diantaranya adalah digunakan
sebagai konsepsi dalam ketahanan nasional baik itu konsepsi
pembangunan, konsepsi pertahanan, maupun konsepsi keamanan dan
konsepsi kewilayahan.
Fungsi lain dari wawasan nusantara adalah untuk digunakan dalam
sistem pembangunan nasional baik itu dalam politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan pertahanan serta keamanan. Fungsi berikutnya berkaitan
dengan sistem pertahanan dan keamanan dimana wawasan nusantara
dijadikan pandangan geopolitik dari bangsa Indonesia sebagai sebuah
kesatuan yang ada dalam seluruh wilayah nusantara dan tertanam dalam
jiwa segenap kekuatan yang dipunyai oleh negara.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Dalam sebuah paradigma nasional, wawasan nusantara ini mempunyai
kedudukan yang sangat penting, yaitu :

 Pancasila sebagai sebuah falsafah, ideologi bangsa dan juga


dijadikan dasar negara sebagai sebuah landasan idiil.
 UUD 1945 menjadi landasan konstitusional.
 Wawasan nusantara menjadi sebuah visi nasional yang menjadi
landasan visional.
 Ketahanan nasional dijadikan sebagai sebuah konsepsi nasional
yang dijadikan landasan konsepsional.
 GBHN atau garis besar haluan negara dijadikan sebagai politik
serta strategi nasional yang menjadi landasan dalam meberikan
kebijakan dasar nasional sehingga disebut sebagai landasan
operasional.
Asas wawasan nusantara yang dianut oleh Bangsa indonesia ditentukan
sebagai sebuah ketentuan dasar yang memang wajib untuk dipatuhi,
dipelihara, dan juga ditaati guna mewujudkan kesetiaan dan rasa taat pada
5

tiap tiap komponen pembentuk bangsa Indonesia atas sebuah kesepakatan


bersama yag telah disepakati.
Asas wawasan nusantara tersebut adalah asas tujuan yang sama, asas
keadilan, asas kejujuran, asas solidaritas, asas kerjasama, dan asas setia
terhadap apa yang telah disepakati.

B. Latar Belakang konsepsi Wawasan Nasional.


Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan nusanatara
adalah sebagai berikut :
1) Falsafah Pancasila
Pancasila merupakan dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari
nilainilai yang terdapat dalam Pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain
sebagai berikut:
• Penerapan HAM (Hak Asasi Manusia). misalnya pemberian
kesempatan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
• Mengutamakan pada kepentingan masyarakat dari pada kepentingan
indivud dan golongan
• Pengambilan keputusan berdasarkan dalam musyawarah mufakat.
2) Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi
bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal
yaitu :
a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan
terpecah, kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah
penederitaaan, kesengsaraan, kemiskinan dan kebodohan. Penjajah
juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia.
b. Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang
Indonesia justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan
melawan penjajah selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat
bangsa.
6

c. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis


wilayah Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah
Hindia Belanda ini masih terpisah-pisah berdasarkan ketentuan
Ordonansi 1939 dimana laut territorial Hindia Belanda adalah sejauh 3
(tiga) mil. Dengan adanya ordonansi tersebut , laut atau perairan yang
ada diluar 3 mil tersebut merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai
perairan internasional. Sebagai bangsa yang terpecah-pecah dan
terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa Indonesia.
Keadaan tersebut tidak mendudkung kita dalam mewujudkan bangsa
yang merdeka, bersatu dan berdaulat.Untuk bisa keluar dari keadaan
tersebut kita membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan
visi bangsa yang bersatu.

C. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia.


Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “Geo” dan “Politik”. “Geo” artinya
bumi/ planet bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang
yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Dengan
demikian, geografi berkaitan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungan
tempat hidupnya. “Politik” berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional.
Jadi, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-
peraturan dalam wujud kebijaksanaan nasional yang didukung oleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dijalankan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik sebuah
negara. Geopolitik juga dimaknai sebagai penyelenggaraan Negara yang setiap
kebijakannya dihubungkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal sebuah bangsa.suatu negara membutuhkan geopolitik untuk menentukan
pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi dan situasi geografis dalam
mencapai tujuan negara tersebut. Indonesia sebagai negara kepulauan dan bangsa
yang majemuk mempunyai geopolitik tersendiri, yaitu wawasan nusantara.
7

Wawasan Nusantara Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan


bangsa Indonesia yang berdasarkan falsafah pancasila dan oleh pandangan
geopolitik Indonesia yang berdasarkan pemikiran kewilayahan dan kehidupan
bangsa Indonesia. Karena dasar pemikiran Wawasan Nusantara terdiri atas dasar
pemikiran berdasarkan filsafat, kewilayahan, sosial budaya, dan kesejarahan.

Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


1. Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang
serba berubah, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social serta
mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.
2. Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, social budaya,
pertahanan keamanan.

Manfaat Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional.
2. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
3. Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang
keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa
Indonesia.
4. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi
sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
5. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.

D. Perwujudan Wawasan Nasional.


Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

a. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan
aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan
8

keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian


dunia.
b. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
 Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
 Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
 Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk
perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan, serta
menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu
tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta
golongan berdasarkan status sosialnya.
 Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara
Indonesia.
 Implementasi wawasan nusantara dalam bidang wilayah. Adalah
diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga
terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Pertambahan luas
wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam
yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Pertambahan
luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama
negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.

E. Otonomi daerah di Indonesia.


Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur
danmengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
9

(Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah).Daerah


Otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakathukum yang
mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan menguruskepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasimasyarakat
dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-Undang No. 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
PemerintahDaerah).

Kaitan Otonomi Daerah dengan Wawasan Nusantara

Otonomi daerah memberikan keleluasaan pada daerah untuk mengelola


dan mendapatkan potensi sumber-sumber daya alamnya sesuai dengan proporsi
daya dukung yang dimiliki oleh daerahnya. Dengan demikian, tidak ada
kecemburuan dan ketidakadilan yang terjadi antara pemerintah pusat dengan
daerah..
 Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah ini
merupakan modal berharga dalam melaksanakan pembangunan. Wawasan
Nusantara juga mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi,
sistem sosial, sistem budaya, dan sistem pertahanan-keamanan dalam lingkup
negara nasional Indonesia.
Namun demikian semangat perlunya kesatuan dalam berbagai aspek
kehidupan itu jangan sampai menimbulkan negara kekuasaan. Negara menguasai
segala aspek kehidupan bermasyarakat termasuk menguasai hak dan kewenangan
yang ada di daerah-daerah di Indonesia. Tiap-tiap daerah sebagai wilayah (ruang
hidup) hendaknya diberi kewenangan mengatur dan mengelola sendiri urusannya
dalam rangka mendapatkan keadilan dan kemakmuran.
Oleh karena itu, tidak ada yang salah dengan otonomi daerah atau dengan kata
lain otonomi daerah tidak bertentangan dengan prinsip wawasan nusantara.
Otonomi dan desentralisasi adalah cara atau strategi yang dipilih agar
penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bisa menciptakan
pembangunan yang berkeadilan dan merata di seluruh wilayah tanah air.
Pengalaman penyelenggaraan bernegara yang dilakukan secara tersentralisasi
justru banyak menimbulkan ketidakadilan di daerah.
10
11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Kesimpulan dari makalah ini adalah:

 Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri


dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai
dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa
dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
 Persatuan/kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
 Persatuan dan kesatuan harus dijaga sebagai upaya bela negara sebagai
bentuk implementasi wawasan Nusantara. Sebaliknya, wawasan Nusantara
juga perlu dihayati dan diterapkan sehingga tercapai tujuan nasional, serta
pemahaman nilai Pancasila yang salah-satunya adalah persatuan dan
kesatuan dapat terwujud.
 Tidak ada yang salah dengan otonomi daerah atau dengan kata lain
otonomi daerah tidak bertentangan dengan prinsip wawasan nusantara.
Otonomi dan desentralisasi adalah cara atau strategi yang dipilih agar
penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bisa
menciptakan pembangunan yang berkeadilan dan merata di seluruh
wilayah tanah air.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat pemakalah
paparkan, Besar harapan pemakalah agar makalah ini dapat bermanfaat untuk
kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
12
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, H. dan Zubaidi, H. A. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk


Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
http://calonsarjanabangsa.blogspot.com/2018/12/makalah-wawasan-
nusantara.html
https://www.google.com/search?
q=pengertian+dan+kedudukan+wawasan+nasional&oq=pengertian+dan+ke
dudukan+wawasan+nasional&aqs=chrome..69i57.12453j0j7&sourceid=chr
ome&ie=UTF-8
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/9c056473bed4391fb510
da1bbe51fd5f.pdf
https://kodim-0818.id/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-indonesia/
http://filemongulo.blogspot.com/2013/07/keterkaitan-wawasan-nusantara-
dan.html

13

Anda mungkin juga menyukai