Disusun Oleh :
Kelompok VI
Fara Difa Aulya 0701193230
Roro Nurul Syadda 0701193131
1
KATA PENGANTAR
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membuka pola fikir penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu saya ucapkan
terima kasih sebanyak banyaknya.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide yang dapat
membantu pembelajaran.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN..............................................................................4
1.1Latar Belakang.........................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN...............................................................................6
BAB IIIPENUTUP.....................................................................................31
3.1 Kesimpuan............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Puasa
Puasa adalah meninggalkan makanan, minuman, pernikahan dan
pembicaraan (Ibnu Manzur, 1968).
Pengertian menurut etimologi pada dasarnya menunjukkan bahwa puasa
memiliki makna menahan, meninggalkan dan menjauhkan.
B. Rukun Puasa
Rukun puasa ada dua yaitu :
C. Macam-macam Puasa
Berikut merupakan macam-macam puasa:
1. Puasa Fardu
6
Fardu tidak tertentu yaitu tidak memiliki waktu tertentu seperti
pelunasan puasa kafarat membunuh, puasa menyamakan istri dengan
ibu kandungnya, dll.
2. Puasa Wajib
Puasa wajib terdiri dari :
3. Puasa Sunnah
7
D. Tujuan Puasa
Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 183 menyebut tujuan puasa yaitu
takwa.
Taqwa yang dalam Bahasa Indonesia berarti menjaga atau memelihara diri.
Sedangkan menurut termonologi taqwa berarti menjaga atau memelihara
diri agar terbebas dari azab, dari siksa, laknat dan murka dari kutukan Allah
SWT.
E. Hikmah Puasa
Hikmah ibadah adalah manfaat atau nilai taubah diluar tujuan yang
diperoleh dari pengalaman beribadah.
Allah membolehkan orang sakit dan orang bepergian untuk berbuka puasa.
(Qs. 2 : 184).
8
2. Landasan Hukum
a. Al-Qur`an
1) Al-Baqarah ayat 183 (Qs. 2 : 183)
2) Al-Baqarah ayat 185 (Qs. 2 : 185)
b. As-Sunah
G. Batalnya Puasa
Adapun hal-hal yang membatalkan puasa yaitu ada dua macam yaitu :
1. Batal puasa dan wajib mengqada
H. Sunnah-Sunnah Puasa
9
Orang-orang yang berpuasa dusunnahkan antara lain :
1. Menyegarkan berbuka
2. Berbuka dengan kurma atau minum air
3. Berdoa seusai berbuka
4. Makan sahur
5. Mengakhirkan makan sahur
K. Mengqada Puasa
10
Barang siapa yang berbuka (maksudnya tidak berpuasa) di bulan ramadhan
karena alasan syar`i yang mengharuskan qada, maka ia berkewajiban
mangqadanya pada hari-hari lain selain ramadhan (Qs. 2 : 184-185).
1. Al-Qur’an
11
Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)
maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam
2. Al-Hadits
“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari
sesuatu halangan yang akan merintanginya”.
12
1. Haji Tamattu’ : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga
selesai. Kemudian pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah
melakukan ibadah haji besar sampai selesai.
2. Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
3. Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji
saja, sedang umroh dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai
mengerjakan haji didalam tahun itu juga.
a) Islam
b) Berakal
c) Baligh
d) Merdeka
e) Mampu (kuasa)
C. Wajib Haji
13
a) Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah
ditentukan. Batas-batas tempat dan waktu itu dinamakan “Miqaat”.
b) Bermalam di Muzdalifah,yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.
c) Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.
d) Melontar Jumrah ‘Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar
Jumrah ketiga-tiganya pada hari-hari Tasyriq.
e) Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena
ihram.
D. Sunnah Haji
4. Dam / Denda
14
A. Macam-macam dam(denda)
Denda ini diberikan kepada seseorang yang melakukan salah satu hal-
hal di dalam ihram yaitu:
3. Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor
sapi kalau tidak mungkin dapat diganti menyembelih 7 ekor kambing kalau
tidak bisa harga seekor unta ditaksir harganya sebanyak harganya dibelikan
makanan untuk disedekahkan kepada fakir miskin kalaupun tidak sanggup
maka wajiblah diganti dengan puasa untuk tiap-tiap 1 mud makanan harga
unta itu dengan puasa 1 hari. Denda ini di jatuhkan kepada orang yang
bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.
15
4. Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajib
membayar dam sebagai berikut:
B. Tempat membayar denda
16
b) Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah
tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu’an
c) Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
d) Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap
mental dan akhlak yang mulia.
e) Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia
menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
f) Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang
peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan
Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.
g) Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah
merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat,
biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam
menghadapi segala godaan dan rintangan.
h) Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah,
banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan
pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
i) Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina
persatuan dan kesatuan umat Islam seduni
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpuan
18
4. Haji mabrur : ‘Maknanya adalah haji yang diterima, yaitu haji yang
tidak tercampur dengan dosa apapun, dan diantara indikasi
diterimanya adalah ia kembali melakukan kebaikan yang pernah ia
lakukan dan ia tidak kembali melakukan kemaksiyatan.
5. Banyaknya hikmah yang didapat dari puasa dan berhaji dari segi
jasmani maupun rohani
19
DAFTAR PUSTAKA
http://ilhamberkuliah.blogspot.com/2015/12/makalah-haji-dan-umroh.html?m=1
http://tugasnyapelajar.blogspot.com/2017/11/makalah-tentang-puasa.html?m=1
20