Anda di halaman 1dari 31

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : TANTAN HADIANSYAH


KELAS : 2C S1 AKUNTANSI
NPM : C1C022158

DOSEN PENGAMPU :
ISMA CORYANATA., SE.M.Si., Ak.CA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITIAS BENGKULU
2023
*BAB I
Bagaimana Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangan
Kemampuan Utuh Sarjana Atau Professional

1. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Lalu siapakah yang
termasuk warga Negara Indonesia itu? Telusuri kembali dari berbagai sumber,
siapa saja yang termasuk warga negara Indonesia itu. (Halaman 5)
Jawab :
Menurut Undang-Undang No.12 Tahun 2006 pada pasal 4 dinyatakan bahwa yang
dikatakan sebagai warga Negara Indonesia adalah :
a. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan/atau
berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;
b. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia;
c. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu warga negara asing;
d. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing
dan ibu Warga Negara Indonesia;
e. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
f. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara
Indonesia;
g. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia;
h. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing
yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan
pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun
atau belum kawin;
i. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
j. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
k. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
l. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan;

Selanjutnya pada pasal 5 dari Undang-Undang Tahun 2006 tersebut juga dijelaskan
bahwa :
(1)Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin diakui secara sah oleh
ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara
Indonesia.
(2)Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat
secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.

2. Telusuri lagi istilah pendidikan dari berbagai sumber. Apakah bedanya dengan
pengertian di atas? Selanjutnya, lihat pula istilah “kewarganegaraan” dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Apa arti dari istilah tersebut? Adakah sumber
lain yang mengemukakan istilah kewarganegaraan? Telusurilah sumber
tersebut. (Halaman 5)
Jawab :
Beberapa ahli mendefinisikan pendidikan sebagai berikut :
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) mendefinisikan
pendidikan sebagai “tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, ada pun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Sedangkan menurut
Martinus Jan Langeveld pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat
melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara
susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia
yang belum dewasa menuju kedewasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan dengan warga Negara dan
keanggotaan sebagai warga Negara. Pada Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2006
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
Istilah kewarganegaraan sendiri dapat diartikan secara Yuridis dan Sosiologis. Secara
Yuridis, Kewarganegaraan ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang
dengan negara. Sedangkan secara sosiologis kewarganegaraan tidak ditandai dengan
ikatan hukum, akan tetapi ditandai dengan ikatan emosional, seperti ikatan
perasaan,ikatan keturunan,ikatan nasib,ikatan sejarah,dan ikatan tanah air.
Di sisi lain, berikut adalah pengertian Kewarganegaraan menurut beberapa ahli :
1) Menurut Ko Swaw Sik, kewarganegaraan ialah ikatan hukum di antara negara
beserta seseorang yang disebut warga negara. Ikatan atau hubungan tersebut
menjadi suatu “kontrak politik”,yang mana sebuah negara tersebut memiliki
hukum tata negara dan kedaulatan yang diakui masyarakat dunia.
Kewaraganegaraan disini merupakan bagian dalam konsep kewargaan
(citizenship).
2) Menurut Graham Murdock (1994), kewarganegaraan merupakan suatu hak agar
dapat ikut serta maupun berpartisipasi secara utuh di dalam berbagai pola
struktur sosial,politik dan juga kehidupan kultural agar dapat menciptakan
sesuatu hal yang baru selanjutnya karena dengan begitu akan membentuk ide –
ide yang besar.
3) Menurut Soemantri, kewarganegaraan ialah sesuatu yang memiliki keterkaitan
atau hubungan antara manusia sebagai individu di dalam suatu perkumpulan
yang tertata dan terorganisir dalam hubungannya dengan Negara

3. Tentu masih banyak definisi pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli.


Anda dianjurkan untuk menelusuri definisi PKn menurut para ahli lainnya.
Cobalah Anda telusuri melalui sumber pustaka atau melalui internet. Buatlah
perbandingan pengertian PKn menurut tokoh, lalu `analisis dan buat simpulan.
(Halaman 7)
Jawab :
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut beberapa ahli :
 Menurut Soedijarto
Soedijarto berpendapat bahwa pengertian pendidikan kewarganegaraan ialah
pendidikan politik yang bertujuan demi membantu peserta didik agar mejadi
seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta
mampu berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.
 Menurut Merphin Panjaitan
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan ialah sebuah pendidikan demokrasi, yang
memiliki sebuah tujuan dalam mendidik generasi penerus supaya jadi warga negara
yang memiliki jiwa yang demokratis serta partisipatif melalui pendidikan yang
berbasis dialogial.
 Menurut Henry Rendall Waite
Pengertian Pendidikan kewarganegaraan menurut penuturan Henry Rendall Waite
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
manusia di dalam berbagai perkumpulan yang terorganisasi baik dalam organisasi
sosial, ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara.
 Menurut Azyumardi Azra
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan mempelajari dan juga mengkaji serta
membahas segala sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi,
konstitusi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara serta demokrasi. Secara
substantif, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan guna membangun karakter
bangsa dalam perkembangan di era globalisasi.
 Menurut Azis Wahab dan Cholishin
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan seperti penuturan Azis Wahab ialah
sebuah sarana untuk meng-Indonesiakan para warga negara khususnya melalui
siswa di sekolah dengan sadar, cerdas, serta penuh tanggung jawab. Dan Cholishin
berpendapat (200:18) bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah
program yang berisi beberapa konsep secara umum mengenai ketatanegaraan,
politik serta hukum negara, maupun teori umum lainnya berkenaan dengan
kewarganegaraan.

Dari berbagai pemaparan pengertian pendidikan kewarganegaraan yang


disampaikan oleh beberapa orang ahli tersebut dapat ditrarik kesimpulan bahwa
pendidikan kewarganegaraan merupakan ilmu yang meliputi hal hal yang
berhubungan tentang kenegaraan. Baik itu dalam hal tata negara, politik,
demokrasi, yang semuanya diajarkan melalui berbagai metode dan dimasukkan ke
dalam kurikulum pendidikan dengan tujuan menjadikan warga negara yang
merupakan penerus bangsa memiliki jiwa yang demokratis sehingga mampu
berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan negara secara demokratis.

1. Cobalah Anda diskusikan dalam kelompok apa sajakah kriteria good citizen
itu? Tulislah hasil diskusi Anda pada tabel atau kolom. (Halaman 7)
Jawab :
Kriteria Good Citizen
1. Memiliki pemahaman yang baik mengenai
sejarah serta cita – cita negaranya.
2. Berpartisipasi serta ikut serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara melalui
peningkatan kualitas kerja berdasarkan bidang
profesi yang dijalani masing – masing.
3. Menjunjung tinggi kerukunan antar warga
2. Guna membentuk
negara, memperkokoh rasa persatuan,gotong- Amerika Serikat (AS)
royong, serta semangat bekerjasama dan bersinergi membelajarkan warga
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. mudanya tentang sistem
4. Memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan presidensiil, mekanisme
bangsa tempat ia dilahirkan. check and balances,
5. Menjunjung tinggi persatuan dengan tidak prinsip federalisme, dan
membeda-bedakan orang berdasarkan suku,ras,dan nilai-nilai individual.
agamanya. Bentuklah kelompok kecil
6. Mendukung segala kebijakan pemerintah yang untuk mendiskusikan,
bertujuan membangun bangsa. apakah PKn di Indonesia
7. Taat akan peraturan hukum dan norma yang juga perlu membelajarkan
berlaku. hal tersebut kepada
8. Menghargai nilai-nilai demoratis dan warganya? Kemukakan
mendasarkan tindakannya pada nilai – nilai itu. alasanmu. 2
9. Menyampaikan aspirasi,kritik,serta saran pada Jawab:
pemerintah yang tentunya melalui cara yang Sebelum mendiskusikan
semestinya dan tidak melanggar norma serta apakah Pkn di Indonesia
hukum yang berlaku. jug memerlukan
10. Memiliki rasa nasionalisme dalam dirinya dan pembelajaran seperti
menghargai jasa para pahlawan yang salah satunya
ditunjukkan dengan memperingati hari besar
nasional.
11. Mendukung program – program pemerintah
dalam memajukan bangsa dan menciptakan negara
yang lebih baik.
presidensiil,mekanisme check and balances, prinsip federalism, dan nilai- nilai
individual, kita perlu mengetahui definisi dari berbagai hal tersebut terlebih dahhulu.
 Sistem presidensiil Sistem presidensial atau disebut juga dengan sistem
kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana
kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan
legislatif. Pada sistem presidensial,suatu negara dipimpin oleh presiden. Presiden
adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Dalam perkembangannya
sendiri, Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga sekarang pernah beebrapa kali
mengganti sistem pemerintahan. Namun sejak tahun 1998-sekarang Indonesia
menggunakan system presidensial dalam system pemerintahannya.
 Mekanisme check and balances atau mekanisme pengawasan dan
keseimbangan, adalah prinsip dalam pemerintahan di mana cabang kekuasaan
pemerintahan terpisah, untuk mencegah tindakan oleh cabang kekuasaan lain
yang melanggar peraturan perundang-undangan dan konstitusi. Dalam system
Trias Politika, check and balances ini dilakukandengan membagi kekuasaaan
dalam suatu negara menjadi kekuasaanEksekutif,Legislatif, dan Yudikatif.
 Prinsip Federal adalah sebuah konsep politik di mana kedaulatan secara
konstitusional dibagi antara pemerintahan pusat dan pemerintahan unit politik
konstituen (seperti negara bagian atau provinsi).
Nilai – nilai individual menurut Smith dan Schwartz (1997) adalah keyakinan yang
mengacu pada tujuan yang diinginkan, melampaui tindakan atau situasi tertentu,
berfungsi sebagai standar untuk memandu pemilihan atau evaluasi perilaku, orang
dan peristiwa, dan diperintahkan oleh kepentingan relative untuk satu sama lain.
Setelah pemaparan berbagai penjelasan dari istilah – istilah tersebut, pendapat saya
hal – hal itu sah sah saja diajarkan dalam pembelajaran PKN di Indonesia dengan
catatan tidak menyalahi pancasila dan prinsip serta aturan di Indionesia. Seperti
prinsip federal misalnya, Indonesia sendiri pernah menerapkan system federalism
saat berbentuk negara RIS sehingga perlu diajarkan sejarah perjalanan panjang
system negara kita dari awal kemerdekaan hingga sekarang
BAB II
BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI
SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER?

1. Susunlah hasil diskusi dengan mengelompokkan pengertian identitas dan


nasional dalam bentuk tabel. (Halaman 27)
Jawab :

Identitas 1. Menurut KBBI : Ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang;


jati diri
2. Dalam bahasa Inggris : ciri,tanda, atau jati diri yang melekat
pada seseorang,kelompok atau sesuatu sehingga
membedakan dengan yang lain.
3. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang
menunjukkan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau
jati diri dari factor-faktor biologis,psikologis,dan sosiologis
yang mendasari tingkah laku individu.
Nasional 1. Menurut KBBI : Bersifat kebangsaan; berkenaan atau
berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa.
2. Dalam bahasa Inggris : Bangsa, sekelompok yang memiliki
kesamaan ciri-ciri fisik, budaya, agama, bahasa, atau cita-
cita.

2. Cobalah cari kembali definisi, pengertian atau pendapat para ahli tentang konsep
identitas nasional. Hasil penelusuran Anda dapat dibuat dalam pemetaan tabel seperti
berikut ini. (Hal.29)

Koenta Wibisono (2005)

Identitas nasional merupakan "manifestasi nilai- nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa (nasion) dengan ciri khasnya,
yang membuat berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.

Dean A.Mix dan Sandra M.

Pengertian Identitas Nasional menurut dua ahli ini berarti suatu bangsa yang
memiliki bangunan politik berwujud ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial
pemerintahan yang sah, serta pengakuan bangsa lain dan sebagainya.

Toyanbee

Pengertian Identitas Nasional menurut Toyanbee adalah tingkat lokal genius suatu
bangsa dalam menghadapi tantangan dan respon. Jika tantangan yang datang besar
namun responnya kecil, maka bangsa itu akan punah. Namun jika sebaliknya
tantangan kecil dan responnya besar, bangsa tersebut akan berkembang.

3. Warna bendera negara memberi makna dan arti tersendiri bagi suatu negara.
Kemukakan mengapa bangsa Indonesia memilih warna merah dan putih
sebagai warna bendera negara? (Halaman 39)
Jawab :
Dilansir dari Ecyclopaedia Britannica (2015), bendera dengan warna merah putih
ini sebenarnya sudah digunakan sejak zaman kerajaan. Kerajaan Majapahit yang
berpusat di Jawa Timur menjadikan bendera merah putih sebagai lambang
kebesarannya pada ke-13 hingga ke-16. Konon sebelumnya, Kerajaan Kediri sudah
menggunakan warna merah putih sebagai panji kerajaan. Bahkan bendera perang
Sisingamangaraja IX dari tanah Batak memakai warna merah putih. Pada beberapa
perang di Aceh, para pejuang juga menggunakan bendera perang dengan warna
merah putih.
Kemudian di awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda, para pelajar dan
kaum nasionalis menggunakan bendera yang dinamakan Sang Merah Putih. Setelah
Perang Dunia II dan Indonesia merdeka, bendera merah putih mulai digunakan
sebagai bendera nasional. Bendera Sang Saka Merah Putih pertama kali dikibarkan
di Indonesia pada 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Jadi bisa dikatakan sejak zaman kerajaan sendiri merah dan putih sudah menjadi
warna bangsa Indonesia itu sendiri.
Selain itu bendera merah putih juga memiliki maknanya tersendiri. Menurut
Soekarno, tanah di Nusantara berwarna merah, sementara getah tumbuhan berwarna
putih. Orang Jawa sudah menyajikan bubur merah putih selama ratusan tahun.
"Merah adalah lambang keberanian, Putih adalah lambang kesucian. Bendera kami
sudah ada sejak 6.000 tahun lalu," lanjut Soekarno. Merah melambangkan tubuh
manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling
melengkapi dan menyempurnakan.

4. Apa yang dapat Anda prakirakan jika bangsa Indonesia tidak memiliki bahasa
Indonesia sebagai identitas nasionalnya? (Halaman 40)
Jawab :
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas nasionalnya
maka akan terjadi perpecahan di dalam bangsa Indonesia itu sendiri serta bangsa
Indonesia kehilangan salah satu jati diri yang membedakannya dengan negara lain.
Akan terjadi perpecahan karna bangsa Indonesia sendiri memiliki penduduk yang
heterogen. Setiap suku mempunyai budaya dan bahasanya masing-masing. Sehingga
apabila tidak ada bahasa Indonesia, maka persatuan susah untuk diwujudkan karna
tidak ada bahasa yang menjebatani tiap suku agar saling memahami.

5. Menurut sejarah, lambang negara Indonesia merupakan rancangan Sultan


Hamid II, terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, lahir di
Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Setelah mendapat masukan, perbaikan dan
penyempurnaan, rancangan lambang negara itu akhirnya disetujui oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 10 Februari 1950 dan diresmikan
pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950. Apa
sikap Anda jika ada upaya dari kalangan bangsa Indonesia sendiri untuk
mengganti lambang negara Indonesia tersebut dengan lambang yang lebih
bagus? (Halaman 41)
Jawab :
Sikap yang akan saya ambil adalah menolak hal tersebut karena menurut saya tidak
semudah itu mengganti lambang negara. Lambang negara kita saat ini adalah hasil
pemikiran dari berbagai tokoh pejuang dan pendiri bangsa. Ia sudah melalui berkali –
kali perbaikan dan penyempurnaan hingga bisa menjadi seperti sekarang. Lambang
negara yang saat ini pun menurut saya sudah sangat bagus dan mencerminkan bangsa
Indonesia, yang masih kurang adalah penerapan serta pemahaman nilai-nilainya
dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga menurut saya mengganti lambing negara
bukanlah suatu hal yang diperlukan.

BAB III
BAGAIMANA URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU
PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA?

1. Cobalah Anda cari pengertian etimologi dua kata tersebut dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) atau kamus on-line. Setelah Anda menelusuri
beberapa pengertian etimologi kata integrasi dan nasional, kemukakan
pengertian integrasi nasional berdasar simpulan Anda. (Halaman 54)
Jawab :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,yang dimaksud dengan integrasi adalah
pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat. Sedangkan nasional
menurut KBBI adalah bersifat kebangsaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi
suatu bangsa. Sehingga dari kedua definisi ini dapat disimpulkan bahwa Integrasi
Nasional adalah suatu pembauran yang dilakukan oleh suatu bangsa terhadap
berbagai elemen yang ada di dalam bangsanya hingga menjadi satu kesatuan yang
utuh.

1. Integrasi nasional umumnya dianggap tugas penting suatu negara, apalagi


negara-bangsa (nation-state) yang baru merdeka. Mengapa demikian? Apa
pentingnya? (Halaman 62)
Jawab :
Integrasi nasional berarti menjadikan berbagai elemen yang ada di dalam suatu
bangsa menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini menjadi penting karena integrasi
nasional menyatukan perbedaan yang ada dan menjadikan suatu negara menjadi
lebih kuat terutama dalam menggapai cita – cita dan tujuan negaranya. Suatu tujuan
atau cita-cita bangsa akan lebih mudah dicapai jika semua elemen bangsanya
bergerak dalam satu tujuan dan kesatuan. Hal ini sangat penting terutama bagi
bangsa yang baru merdeka, yang biasanya masih rentan akan berbagai problem yang
dating ntah dari dalam atau luar negaranya. Integrasi nasional juga menghindarkan
dari perpecahan yang terjadi diantara warga negara sehingga memperkuat kekuatan
serta pertahanan negara tersebut.
1. Berdasar gambar di atas, apakah perbedaan yang terjadi dalam diri bangsa
Indonesia sebelum dan setelah Proklamasi 17 Agustus 1945? Apakah faktor-
faktor yang menjadikan bangsa Indonesia bersedia berintegrasi sebagai satu
negara-bangsa? (Halaman 70)
Jawab :
Berdasarkan gambar tersebut perbedaan yang terjadi dalam diri bangsa Indonesia
sebelum dan sesudah kemerdekaan adalah pada masa sebelum kemerdekaan, bangsa
Indonesia belum bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh, masih terpecah belah.
Sedangkan setelah proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah berintegrasi
dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Faktor – faktor yang menjadikan bangsa
Indonesia bersedia berintegrasi sebagai suatu bangsa diantaranya adalah :
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib sepenanggungan.
2. Keinginan untuk bersatu yang telah dinyatakan dalam Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928.
3. Perasaan rela berkoban untuk kepentingan bangsa dan negara.
4. Rasa cinta tanah air.
5. Kesepakatan atau consensus nasional dalam pperwujudan Proklamasi
Kemerdekaan,Pancasila dan UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.

5. Berikan lagi satu contoh tokoh atau pemimpin yang Anda anggap mampu
menyatukan masyarakat bangsanya. Mengapa bisa? (Halaman 71)
Jawab :
Tokoh lainnya yang berhasil menyatukan masyarakat bangsanya adalah Bung Karno.
Sosoknya yang karismatik,memiliki kemampuan memimpin masyarakat serta
membangkitkan semangat para pejuang dan bangsa Indonesia membuat ia begitu
disegani. Bersama dengan Mohammad Hatta, ia memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia yang menjadi awal terbentuknya bangsa Indonesia secara satu kesatuan.

6. Mengapa pembangunan jalan bisa mengintegrasikan masyarakat? Berikan


jawaban. (Halaman 72)
Jawab :
Hal ini dikarenakan ketika pembangunan jalan merata maka mengindikasikan
pembangunan ekonomi yang berhasil dan menciptakan keadilan. Adanya
keberhasilan prmbangunan ekonomi dan keadilan ini akan membuat masyarakat dari
bangsa tersebut bisa menerima sebagai bentuk kesatuan. Sebaliknya, jika ekonomi
menghasilkan ketidakadilan maka akan muncul kesenjangan atau ketimpangan dalam
masyarakat di mana orang-orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk bersatu atau
merasa satu bangsa dengan mereka yang mendapatkan kekayaan secara tidak adil.
BAB IV
BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAKNEGARA DAN WARGA
NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBU PADA KEDAULATAN
RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT?

1. Apakah istilah lain yang memiliki makna sama dengan makna constituer? Coba
Anda periksa dalam kamus masing-masing bahasa dimaksud, yakni Kamus
bahasa Latin/Italia, Kamus bahasa Inggris, Kamus bahasa Belanda, Kamus
bahasa Jerman, dan dalam Kamus bahasa Arab. Lakukan dengan mengisi
pemetaan seperti berikut: (Halaman 88)
Jawab :
Istilah Makna 1 Makna 2 Makna 3
Constitutio Grondwet yaitu Setiap warga negara Diatur dalam tiga bagian
Undang-undang dasar. memiliki kebebasan dan utama yaitu hak dan
martabat kewajiban warga
negara,organisasi
republic, dan ketentuan
transit (final)
Constitution Mula – mula digunakan Untuk menyebut Sebagai pembuatan atau
sebagai istilah teknis peraturan-peraturan penyusunan yang
untuk menyebut the acts eklesiastik yang berlaku menentukan hakikat
of lesgislation by the di seluruh gereja pada sesuatu (the “make” or
Emperor pada zaman saat itu. Oleh karena itu composition which
kekaisaran Romawi. kitab-kitab hukum determines the nature of
Romawi sumber anything).
referensi paling awal
untuk penggunaan kata
constitution.
Constitutie Aparatur negara, Cara mengatur negara. Jumlah peraturan tertulis
menyangkut dan tidak tertulis lainnya
penggunaan,kekuatan, bersama dengan
dan yurisprudensi serta konstitusi. Seluruh
peraturan tertulis. peraturan yang berkaitan
dengan administrasi
negara dan hak – hak
dasar warga negara
Verfassung Artinya Keadaan Seluruh kondisi Tidak mengacu pada
kesulitan politik dan sistem norma hukum
tatanan sosial suatu yang mengatur informasi
negara tertentu. kemauan politik dan
pelaksanaan kekuasaan
negara tetapi mengacu
pada pengertian
menyeluruh terhadap
kondisi politik konkret
dan negara individu.
Masyrutiyah Konstitusi dikenal : hukum,dasar organik
dengan sebuttan atau prinsip
DUSTUS yang berarti pemerintahan manusia
kumpulan faedah yang yang terkandung dalam
mengatur dasar dan dokumen tertulis, atau
kerjasama antar sesame tersirat dalam institusi
anggota masyarakat dan penggunaan negara
dalam sebuah negara. atau masyarakat,
Instrumen tertulis yang
mewujudkan hukum
organik semacam itu,
dan ,meletakkan
peraturan dan prinsip
dasar untuk pelasanaan
urusan.

2. Siapkan naskah UUD NRI 1945, kemukakan dua contoh tantangan kehidupan
bernegara saat ini, yang menurut Anda perlu diantisipasi. Apakah pasal-pasal
dalam UUD NRI 1945 sekarang sudah mampu menjadi pedoman untuk
menyelesaikan tantangan tersebut? Jika belum, apakah aturan tersebut perlu
dilakukan perubahan? engapa demikian? (Halaman 104)
Jawab :
2 Contoh tantangan kehidupan bernegara saat ini adalah masuknya arus westernisasi
serta mulai melunturnya semangat persatan di antara masyarakat seiring dengan
berkembangnya sikap individualisme. Pasal – pasal dalam UUD NRI 1945 yang ada
saat ini sebenarnya sudah mencukupi dan mampu untuuk dijadikan sebagai pedoman
dalam mengahadapi dan menyelesaikan tantangan tersebut. Hanya saja yang menjadi
masalahnya adalah penerapannya di dalam masyarakat. Banyak masyarakat yang
tidak mau tau serta tidak perduli terhadap pasal – pasal tersebut, sehingga pada
akhirnya arus westernisasi serta sikap individualis tadi menjadi tak terbendung dan
menjadi tantangan tersendiri bagi negara.

3. Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi
negara Indonesia. Kemukakan kembali dengan kalimat Anda sendiri, apa
sebenarnya hakikat dari konstitusi itu? Apa pentingnya konstitusi bagi suatu
negara, seperti halnya Indonesia dengan adanya UUD NRI 1945? (Halaman
106)
Jawab :
Konstitusi adalah dasar pembentukan suatu negara yang menduduki posisi tertinggi
dalam penyelenggaraan hukum di negara tersebut. Sehingga dapat dikatakan tanpa
adanya konstitusi, mustahil suatu negara dapat terbentuk karena ia tidak memiliki
dasar hukum untuuk menjalankan negaranya. Konstitusi menjadi penting bagi suatu
negara seperti halnya Indonesia dengan UUD NRI 1945 nya, karena konstitusi
adalah memiliki peran sebagai pembagi kekuasaan, pembatas kekuasaan, sekaligus
petunjuk tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan. Konstitusi menjadi
dasar hukum bagi suatu negara, sehingga apabila nantinya akan dikembangkan
peraturan perundang – undangan di bawahnya haruslah berpedoman pada konstitusi
dan tidak boleh bertentangan padanya. Contohnya Indonesia dengan UUD NRRI
1945, apabila ingin dikembangkan peraturan perundang-undangan dibawahnya,
haruslah mengikuti dan berpedoman pada UUD NRI 1945 dan tidak boleh
bertentangan dengannya.

4. Seperti apakah tata urutan perundangan Indonesia menurut ketentuan yang


baru, yakni Undang-Undang No. 12 Tahun 2011? 2. Tuliskan tata urutan
tersebut? 3. Bandingkan dengan ketentuan yang lama, yakni Undang-Undang
No. 10 Tahun 2004. Apa yang dapat Anda simpulkan? (Halaman 107)
Jawab :
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, maka jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan sesuai urutan dari yang tertinggi adalah:
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR)
3. 3.Undang-undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(Perppu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi

Sedangkan dalam UU. No. 10 Tahun 2004, tata urutan peraturan perundang-
undangan adalah sebagai berikut:
1. UUD 1945
2. UU atau Perpu
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah, meliputi: Peraturan Daerah Provinsi, Peraturan Daerah
Kabupaten atau Kota, dan Peraturan Desa atau peraturan yang setingkat.
Perbedaan antara peraturan lama dan yang baru adalah adanya penambahan tap MPR
pada UU No. 12 tahun 2011 dan penghapusan peraturan desa yang sebelumnya juga
ikut dicantumkan dalam UU No. 10 tahun 2004.
5. Temukan dan kenali undang-undang apa sajakah yang saat ini ada berkaitan
dengan bidang ilmu yang sedang Anda tekuni. Misalnya jika Anda adalah
mahasiswa bidang ilmu kesehatan, maka undang-undang yang perlu Anda
kenali adalah bidang kesehatan. Lakukan penilaian, apakah isi undang-undang
tersebut menurut Anda bertentangan dengan UUD NRI 1945? (Halaman 108)
Jawab :
Salah satu Undang – Undang yang berkaitan dengan akuntansi adalah UU No. 5
tahun 2011 pasal 6 ayat 1 yang berisi :
1) Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) seseorang harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah;
b. berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3;
c. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
e. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan
Publik;
f. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih;
g. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri;
dan
h. tidak berada dalam pengampuan.

(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.
Contoh lainnya adalah pasal 24 yang berisi :
Akuntan Publik berhak untuk:
 memperoleh imbalan jasa;
 memperoleh perlindungan hukum sepanjang telah memberikan jasa sesuai
dengan SPAP; dan memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan pemberian jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BAB V
BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAKNEGARA DAN WARGA
NEGARA DALAMDEMOKRASI YANG BERSUMBU PADAKEDAULATAN
RAKYAT DAN MUSYAWARAHUNTUK MUFAKAT?
1. Cobalah Anda telusuri berbagai sumber lain tentang hak dan kewajiban. Dari
berbagai sumber yang Anda pelajari itu, kemukakan apa itu hak dan apa itu
kewajiban; serta bagaimana hubungan di antara keduanya. (Halaman 117)
Jawab :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hak adalah sesusatu yang benar,
milik,kewenangan, dan kekuasaan seseorang untuk berbuat sesuatu karena sudah
diatur undang – undang atau peraturan. Sedangkan jika dilihat dari buku Filsafat
Hukum: Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia (2006) karya Darji
Darmodiharjo, hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap individu
yang telah ada sejak masih di dalam kandungan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kewajiban adalah sesuatu yang
diwajibkan atau sesuatu yang harus dilaksanakan. Dilansir dari buku Filsafat
Hukum: Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia (2006) karya Darji
Darmodiharjo, kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan okeh pihak
tertentu secara tanggung jawab. Prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan.
Jadi bisa disimpulkan hak adalah segala sesuatu yang telah dimiliki oleh setiap
individu sejak ia di dalam kandungan berupa milik,kewenangan, dan kekuasaan
untuk berbuat sesuatu. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab. Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang sangat erat di mana
keduanya saling berkaitan. Apabila ada hak maka ada kewajiban, dan apabila
kewajiban sudah dilaksanakan maka juga harus mendapatkan hak. Contohnya murid
sekolah membayar spp yang merupakan kewajibannya, maka haknya adalah
mendapatkan pengajaran. Sebaliknya, apabila guru sudah memenuhi kewajibannya
untuk mengajar, maka ia harus mendapatkan haknya berupa gaji dari mengajar
tersebut.

2. Pasal 28 J UUD NRI adalah pasal yang secara khusus yang menyatakan adanya
kewajiban dasar manusia. Apa sajakah kewajiban dasar manusia itu? Apakah
dengan adanya kewajiban dasar manusia menjadikan HAM itu dibatasi?
(Halaman 130)
Jawab :
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama,keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.
Kewajiban dasar manusia tercantum dalam Bab IV UUD No.39 Tahun 1999 Pasal 67
– 70. Kewajiban dasar manusia diantaranya :
1. Setiap orang yang berada di wilayah NKRI wajib untuk mematuhi semua hukum
yang ada di Indonesia dan hukum Internasional tentang HAM.
2. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dan hak asasi
manusia yang diterima setiap orang menimbulkan kewajiban pula untuk
menghormati hak asasi manusia milik orang lain.
4. Seseorang dalam menjalankan hak dan kebebasannya memiliki pembatasan yang
ditetapkan oleh undang – undang dengan tujuan untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan hak dan kebebasan orang lain.
Adanya kewajiban dasar manusia tidak menjadikan HAM dibatasi karena masing-
masing masyarakat mengerjakan kewajiban dasar berarti sama dengan ia menjaga
hak asasi dirinya dan hak asasi orang lain serta dengan adanya HAM bukannya
membatasi namun dengan adanya HAM itu sendiri menjadikan hak asasi setiap
warga negara dan penduduk Indonesia terjaminn secara konstitusional.

3. Coba Anda baca kembali dengan seksama pasal-pasal UUD NRI 1945 tentang
hak dan kewajiban asasi manusia tersebut. Apa simpulan yang dapat Anda
kemukakan? Adakah perubahan sebelum dan sesudah adanya Perubahan UUD
NRI 1945? (Halaman 136)
Jawab :
Sebelum amandemen, persoalan HAM diatur sebagai hak dan tugas warga negara
yang memuat nilai-nilai hak asasi manusia dan termaktub dalam Pasal 5 ayat (1),
Pasal 20 ayat (1), Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32,
Pasal 33 ayat (1) dan ayat (3), serta Pasal 34 UUD 1945, juga dalam TAP MPR
Nomor XVII/MPR/I998 tentang Hak Asasi Manusia.
Sebagai tindak lanjut pasal-pasal dan TAP MPR tersebut, pada 23 September 1999
ditetapkan Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang HAM (UU HAM) . Substansi
HAM menurut UU No. 39 Tahun 1999 pada dasarnya memuat hak-hak pokok warga
negara yang terdiri dari: Hak untuk hidup, Hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh keadilan, Hak atas
kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak atas kesejahteraan, Hak untuk turut serta
dalam pemerintahan, Hak khusus bagi wanita, Hak anak.
Pasal 28 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Pasal 28 sebelum diterapkan penambahan melalui Amandemen UUD
1945 berbunyi: “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.” Hak-hak serupa juga termaktub dalam Pasal 24 ayat (1)
UU HAM yang berbunyi: “Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan
berserikat untuk maksud-maksud damai.”
Pasal 28 Setelah Amandemen UUD 1945
Pasal 28 mengalami penambahan dalam Amandemen UUD 1945 kedua yang
dilakukan melalui Sidang Umum MPR pada 14-21 Oktober 1999. Ada beberapa
tambahan pasal sebagaimana tertuang dalam Bab X A Pasal 28 A-J, yang berbunyi:
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.** )
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.** )
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.** )
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja.**)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.**) (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.** )
Pasal 28E
(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali.** )
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.**)
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.**)
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.** )
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain.** )

BAB VI
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI
INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945?

1. Carilah lagi suatu pandangan dari ahli tentang demokrasi. Anda dapat mencari
pada buku-buku tentang demokrasi. Apa simpulan Anda tentang demokrasi
dari hasil temuan tersebut? Adakah macam atau jenis demokrasi itu berdasar
pendapat lain? (Halaman 152)
Jawab :
Pengertian dari demokrasi menurut beberapa ahli di antaranya adalah sebagai berikut
:
a. Menurut Joseph A. Schemer
Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan
politik dimana individu- individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
b. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai
tanggung jawab atas tindakan—tindakan mereka diwilayah publik oleh
warganegara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan
kerjasama dengan para wakil mereka yang terpilih.
Jadi, demokrasi adalah dasar hidup dalam bermasyarakat dan bernegara yang
memberikan ketentuan daam mengambil kebijakan di suatu negara karena kebijakan
tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Negara yang menganut sistem
demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan
rakyat serta kedaulatan dan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
Sedangkan Affan Ghaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu
pemaknaan secara normatif ( demokrasi normatife) dan empirik ( demokrasi
empirik):
a. Demokrasi Normatif
adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah Negara.
b. Demokrasi Empirik
Adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik praktis

2. Silakan Anda lanjutkan untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan lain sehingga


semua persoalan ihwal demokrasi kita secara tuntas dipertanyakan. (Halaman
156)
Jawab :
1. Apakah system Demokrasi yang ada di Indonesia sudah berrjalan dengan baik?
Sudah sesuaikah praktiknya dengan cita-cita para pejuang dahulu? Berikan
alasannya.
2. Apakah adanya demokrasi adalah hal penting di Indonesia? Mengapa?
3. Apakah demokrasi dan pancasila memiliki hubungan satu sama lain? Sudahkah
demokrasi di Indonesia mencerminkan nilai-nilai pancasila?
4. Bagaimana peran media massa serta media sosial pada perkembangan demokrasi
saat ini seiring dengan majunya perkembangan teknologi?
5. Jika pada prinsip demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, lantas
apa perbedaan dari mereka yang duduk di kursi pemerintahan dengan rakyat
biasa?

3. Apa makna keberadaan DPD dalam struktur ketatanegaraan RI? Dapatkah


Anda menjelaskan apa makna keberadaan DPD dalam struktur
ketatanegaraan RI? (Halaman 169)
Jawab :
Dibentuknya DPD RI dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dimaksudkan untuk
memperkuat ikatan daerah-daerah dalam wilayah NKRI dan memperteguh persatuan
kebangsaan seluruh daerah – daerah yang ada di Indonesia. Di mana sebagaimana
kita ketahui Indonesia terdiri dari ribuan pulau, sehinggga dirasa perlu adanya
lembaga yang dapat mewakili kepentingan – kepentingan daerah, serta untuk
menjaga keseimbangan antar daerah dan antar pusat dengan daerah secara adil dan
serasi. Sehingga DPD sendiri menjadi lembaga yang diharapkan bias menyalurkan
aspirasi masyarakat di daerah kepada pemerintah pusat yang mungkin belum
tersampaikan karena ada banyaknya daerah di Indonesia. Namun, dalam prakteknya
kewenangan Dewan Perwakilan Daerah adalah terbatas dalam kaitannya dengan
fungsi legislatif.

4. Carilah satu lagi pendapat tentang dinamika demokrasi di Indonesia.Adakah


perbedaanya dengan pendapat Miriam Budiarjo di atas? Menurut Anda,
benarkah saat ini dikatakan kita mengalami demokrasi reformasi? (Halaman
163)
Jawab :
Budiardjo (2008) menyatakan bahwa dari sudut perkembangan sejarah demokrasi
Indonesia sampai masa Orde Baru dapat dibagi menjadi 4 masa, yaitu :
a. Masa Republik Indonesia I (1945-1959), yaitu masa demokrasi (konstitusional)
yang menonjolkan peranan parlemen serta partai – partai dan yang karena itu
dapat dinamakan demokrasi parlementer.
b. Masa Republik Indonesia II (1959-1965), yaitu masa demokrasi terpimpin
yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional yang
secara formal merupakan landasan dan menunjukkan beberapa aspek demokrasi
rakyat.
c. Masa Republik Indonesia III (1965-1998), yaitu masa demokrasi pancasila.
Merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensilI.
d. Masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang), yaitu masa reformasi yang
meninginkan tegaknya demokrasi di Indonesia sebagai koreksi terhadap praktik-
praktik politik yang terjadi pada masa Republik Indonesia III.
Tidak ada perbedaan antara dinamika demokrasi dari masa ke masa yang
disampaikan oleh Miriam Budiaordjo dengan pendapat-pendapat lainnya. Dan
menurut saya benar jika dikatakan kita sekarang sedang mengalami masa reformasi
di mana era reformasi merupakan masa demokrasi yang menginginkan tegaknya
demokrasi di Indonesia sebagai koreksi praktik-praktik politik yang terjadi di
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari digunakannya media sosial seiring dengan
perkembangan teknologi sebagai media penyaluran pendapat dan media kritisi oleh
masyarakat Indonesia. Contoh lainnya adalah adanya kebebasan berpendapat serta
HAM yang dijunjung tinggi di masa sekarang.

5. Untuk maksud tersebut lakukan analisis implementasi dari kesepuluh pilar


demokrasi itu dalam berbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan pertahanan keamanan serta ihwal tingkat keberhasilanya. Adakah
kesenjangan antara yang normatif dengan praktiknya? (Halaman 172)
Jawab :
No. Pilar Demokrasi Keterangan
1. Demokrasi berdasarkan Pada kenyataanya banyak pemimpin negara yang menduduki
Ketuhanan YME jabatan di pemerintahan belum berperilaku sesuai dengan
landasan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal itu dapat dilihat dari
tingginya angka korupsi, penyelewangan kekuasaan, suap
menyuap, jual beli jabatan, dan lainnya padahal ketika
melakukan sumpah jabatan mereka bersumpah atas nama
Tuhan dan menggunakan kitab suci mereka.
2. Demokrasi dengan kecerdasan Adalah demokrasi yang dilaksanakan dengan kecerdasan
rohaniah,kecerdasan aqliyah,kecerdasan rasional,dan kekuatan
emosional bukan dengan kekuatan naluri,kekuatan massa,
maupuun otot. Sehingga contoh dari implementasinya adalah
ketika rakyat ingin menyampaikan aspirasi pada pemerintah
tidak dengan menggunakan otot apalagi sampai mengacu pada
kekerasan dan perusakan property\i negara seperti yang biasa
terjadi ketika menggerakkan massa dalam jumlah besar.
Sebaliknya, penyampaian aspirasi bias dilakukan dengan cara
rapat terbuka melalui DPR maupun media massa.
3. Demokrasi berdasarkan Di Indonesia sendiri sudah menerapkan prinsp tersebut, yang
kedaulatan rakyat bisa dilihat dari diselenggarakannya pemilu baik dalam
memilih presiden dan wakil presiden, maupun wakil-wakil
rakyat lainnya.
4. Demokrasi dengan Rule of Law Berarti kekuasaan di RI haruslah
mengandung,melindungi,serta mengembangkan kebenaran
hukum (legal truth) bukan demokrasi uugal-ugalan, maupun
demookrasi manipulatif.
Namun, di Indonesia sendiri praktik demokrasi masih sering
dimanipulatif seperti dengan penghitungan suara saat pemilu
yang sering dicurangi, bermain kotor saat pemilu, dan
sebagainya.
5. Demokrasi dengan Pembagian Demokrasi di Indonesia suah menerapkan prinsip ini. Dimana
Kekuasaan badan – badan negara yang bertanggung jawab dalam struktur
kenegaraan telah dibagi sesuai dengan tanggung jawab dan
bidangnya masing-masing.
6. Demokrasi dengan HAM Terdapat beberapa kasus yang menunjukkan bahwa pilar
demokrasi yang satu ini tidak berjalan dengan semestinya. Di
sisi ekonomi, masih ada warga negara yang tidak mendapatkan
haknya yang mengakibatkan kemiskinan dan kelaparan. Di
sisi kesehatan penyebaran lembaga kesehatan serta obat-obatan
belum merata. Dan di bidang hukum masih banyak orang yang
tidak mendapatkan keadilan. Malah seringkali hukum di
Indonesia tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
7. Demokrasi dengan pengadilan Pilar ini belum berjalan dengan semestinya karena dalam
yang merdeka praktiknya masih banyak aparat penegak hukum yang bersikap
tidak adil. Aturan hukum cenderung diskriminatif terhadap
orang miskin dan secara sistematis telah menjadikan orang
miskin kehilangan haknya, mereka juga cenderung diabaikan
serta tidak dijalankannya peraturan yang berpihak pada orang
miskin.
8. Demokrasi dengan Otonomi Pada pilar ini meskipun telah dilakukan pemilu langsung
Daerah persoalan utamanya terletak pada anggaran pemilukada serta
adanya pemekaran daerah.
9. Demokrasi dengan kemakmuran Di Indonesia, kemakmuran belum merata baik di bidang
pendidikan,kesehatan,ekonomi,maupun lainnya. Ada banyak
daerah – daerah terpencil di Indonesia yang belum
mendapatkan kehidupan yang layak. Bahkan ada daerah yang
belum tersentuh sinyal internet, kesulitan sinyal, kekurangan
makanan, dan sebagainya. Sehingga Indonesia belum bias
dikatakan sebagai negeri yang makmur.
10. Demokrasi yang Berkeadilan Pada realitanya Indonesia sat ini belum mencerminkan
dekomrasi yang berkeadilan, di mana contoh kecilnya adalah
koruptor yang sangat merugikan negara hanya dihukum 3
tahun penjara sementara di sisi lain ada rakyat kecil yang
dituduh mencuri bambu malah diihukum 5 tahun penjara. Serta
masih banyak kasus lainnya yang benar – benar mencerminkan
hukum Indonesia tumpul ke atas tajam ke bawah.

BAB VII
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-
POLITIK, KULTURAL,SERTA KONTEKS KONTEMPORER PENEGAKAN
HUKUM YANG BERKEADILAN?

1. Berikut ini disajikan sejumlah sumber rujukan untuk mempelajari hukum dan
penegakan hukum, antara lain:
Departemen Kehakiman Republik Indonesia. (1982). Pedoman Pelaksanaan
Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana.

2. Anda diminta untuk membuat pertanyaan, yakni mempertanyakan secara


kritis tentang masalah penegakan hukum oleh aparat penegak hukum yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. (Halaman 188)
Jawab :
1. Hukum di Indonesia sudah sangat bagus dan tertata sedemikian rupa serta
sebagaimana kita ketahui hukum di Indonesia disusun berdasarkan nilai-nilai
yang ada pada bangsa Indonesia sehingga hukum di Indonesia menjadi cerminan
dari masyarakat Indonesia. Belum lagi hukum yang kesemuanya didasari oleh
nilai-nilai pancasila yang semuanya sudah sangat baik dan jelas. Lantas mengapa
dengan semua itu keadilan belum bisa terwujud? Kenapa dengan semua
peraturan hukum yang telah dengan sedemikian rupa disusun dan dibangga-
banggakan itu negara kita masih sarat dengan hukum yang bagaikan mata pisau,
tajam ke bawah tumpul ke atas? Siapa yang sebenarnya bertanggung jawab akan
kekacauan hukum di negara ini?
2. Di tengah situasi pandemi seperti saat ini, di mana hampir setiap lapisan
masyarakat menghadapi kesulitannya masing-masing tanpa terkecuali kenapa
masih ada pejabat pemegang kekuasaan dengan teganya mengkorupsi dana
bansos? Bukankah mereka orang yang berpendidikan bahkan tamatan dari luar
negeri? Bukankah mereka ketika dilantik bersumpah dengan kitab suci mereka
masing-masing? Dan bukankah tiap lembaga pemerintahan sudah ada badan
pengawas, lantas bagaimana bisa praktik korupsi seperti itu masih terjadi?
3. Saat ini masyarakat sudah kehilangan kepercayaan terhadap penegakan hukum di
Indonesia. Bahkan seolah jadi hal yang biasa ketika pejabat yang terpilih
korupsi,menimbun kekayaan diri dan keluarga sendiri, pencitraan,mengumbar
janji palsu, dsb. Salahkah pandangan masyarakat terhadap aparat penegak hukum
itu? Apakah hal itu memiliki pengaruh yang besar?

3. Untuk mengetahui tindakan atau perbuatan-perbuatan yang melawan hukum,


Anda diminta untuk mempelajari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP untuk hukum pidana material) dan Kitab Undang- Undang Hukum
Perdata (KUHPER untuk hukum perdata material). Selanjutkan Anda
kemukakan sejumlah pasal hukum pidana material yang mengatur tentang
kejahatan menghilangkan nyawa orang lain. (Halaman 191)
Jawab :
Berikut adalah beberapa pasal yang mengatur tentang kejahatan menghilangkan
nyawa orang lain :
Hal ini dimuat pada KUHP Bab XIX tentang Kejahatan Terhadap Nyawa.
1. Pasal 338
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
2. Pasal 339 Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan
pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun
peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk
memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum,
diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama dua puluh tahun.
3. Pasal 340 Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana,
dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun.
4. Pasal 341 Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.
5. Pasal 344 Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu
sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun.

4. Setelah Anda mengenal masalah-masalah dan tantangan yang dihadapi dalam


sistem hukum di negara kita, apakah gagasan, pendapat kritis, usulan Anda
untuk memperbaikinya? (Halaman 203)
Jawab :
Saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan berupa persoalan penegakan hukum
di tengah maraknya pelanggaran hukum di segala strata kehidupan masyarakat.
Berbagai macam permasalahan seperti uang yang mewarnai penegakan hukum,
penegakan hukum sebagai komoditas politik, penegakan hukum yang diiskriinatif
dan sebagainya telah melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap hukum yang
adil. Untuk memperbaiki berbagai masalah tersebut agar keadilan hukum dapat
terwujud menurut saya adalah dengan memperbaki berbagai elemen dalam
penegakan hukum itu sendiri. Seperti memperbaiki peraturan yang mungkin memilik
beberapa ketidakcocokan seperti antara peraturan perundang-unangan dengan hukum
tidak tertulis atau hukum kebiasaan/norma, memperbaiki mentalitas aparat peneggak
hukum antara lain hakim,polisi,jaksa,advokat, dan petugas lembaga permasyarakatan
agar terjadi keserasian antara aparat penegak hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Lalu meningkatkan fasilitas untuk mendukung penegakan
hukum. Terakhir, adanya kepatuhan serta kesadaran warga terhadap hukum. Jika hal-
hhal tersebut dapat diperbaiki, maka hukum dapat berfungsi dan berjalan dengan
baik.

5. Kemukakan strategi yang Anda dapat tawarkan/usulkan untuk melaksanakan


penegakan hukum di Indonesia. (Halaman 206)
Jawab :
Untuk melaksanakan penegakan hukum di Indonesia maka hal yang harus dimulai
terlebih dahulu adalah dengan memperbaiki fasilitas penegakan hukum terlebih
dahulu. Selanjutnya, apabila fasilitas suddah memadai dan terpenuhi memperbaiki
mentalitas para aparat penegak hukum agar sesuai dengan aturan perundang-
undangan dan nilai-nilai pancasila. Meningkatkan kesadaran serta kepatuhan
masyarakat terhadap hukum, sembari menegakkan hukum yang adil dan transparan
sehingga perlahan – lahan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat yang
sempat luntur terhadap hukum.

BAB VIII
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS, DAN URGENSI WAWASAN
NUSANTARA SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF
KEBANGSAAN INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA?

1. Dari beberapa pendapat di atas, apa yang dapat Anda kemukakan tentang
wawasan nusantara? Anda cari pendapat-pendapat lain perihal wawasan
nusantara ini. Caranya dengan mencari rujukan di perpustakaan, buku - buku
yang terkait dengan topik wawasan nusantara, jurnal, dan di media online.
(Halaman 212)
Jawab :
Dari beberapa pendapat di atas, yang dapat saya kemukakan wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang sangat beragam dari berbagai aspek kehidupan dengan mengutamakan nilai
persatuan dan kesatuan bangsa,satu tujuan serta tekad perjuangan,satu kesatuan
hukum,satu kesatuan sosial budaya,satu kesatuan ekonomi, serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan berasyarakat,berbangsa, dan bernegara unntuuk
mencapai tujuan nasional.
Munadjat Danusaputro, 1981
Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling berhubungan
serta penerapannya di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.
Sumarsono, 2002
Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga
menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.
Samsul Wahidin, 2010
Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami, cara menghayati,
cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku bagi bangsa
Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan
aspek-aspek astagatra.
M. Panggabean, 1979
Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin politik bangsa
Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan pengaruh ekonomi, geografi, demografi,
teknologi dan peluang strategis lainnya.
Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara ialah cara
pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa
demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

2. Untuk mendalami lanjut kata “nusantara”, Anda cari atau telusuri sumber -
sumber di media. Bandingkanlah dengan deskripsi di atas. (Halaman 213)
Jawab :
Secara morfologi, istilah nusantara diambil dari Bahasa Jawa Kuno. Nusa berarti
pulau dan antara berarti lain atau bisa diartikan juga sebagai seberang.
Dalam perkembangan sejarahnya, istilah nusantara ternyata sempat terluakan dan
kembali dihidupkan oleh Ki Hajar Dewantara pada awal abad ke-20. Tujuannya
adalah sebagai salah satu nama alternatif untuk meneruskan nama wilayah Hindia
Belanda sebagai suatu negara merdeka yang saat itu belum terwujud. Saaat
penggunnamaan nama Indonesia yang berarti Kepulauan India telah disetujui untuk
digunakan, kata nusantara kemudian terus dipakai sebagai sinonim dari kepulauan
Indonesia. Pemahaman inilah yang sampai saat ini masih digunakan.
Konsep Dwipantara
Dwipantara adalah kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta untuk nusantara antara
yang identik dengan nusantara. Sementara kata dwipa identik dengan istilah tanah air
yang berarti pulau.
Dari beberapa penjelasan tersebut, pengertian dari nusantara dengan yang
dideskripsikan di atas pada intinya sama, yaitu kepulauan dan seberang atau dengan
kata lain kepulauan yang berada di antara laut atau juga bisa disebut dengan
kepulauan yang dihubungkan dengan laut.

3. Sekarang Anda cari lebih banyak lagi pengertian etimologis Wawasan


Nusantara dari berbagai sumber, misalnya dari web. Bandingkanlah
pengertian di atas dengan hasil pencarian Anda. Apa simpulan Anda?
(Halaman 214)
Jawab :
Secara Etimologis Wawasan Nusantara, berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
3. Wawasan
Berasal dari kata Wawas yang berarti melihat atau memandang, Dengan akhiran
‘’an’’ yang berarti cara melihat atau cara memandang. Jadi wawasan dapat
diartikan sebagai cara melihat atau cara memandang.
2. Nusantara
Berasal dari kata Nusa dan Antara. Di mana Nusa berarti pulau,kesatuan,atau
kepulauan dan Antara berarti menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara
adalah kesatuan atau kepulauan yang terletak antara dua Benua yaitu Benua Asia
dan Australia serta dua samudera yaitu Hindia dan Pasifik.
Kesimpulannya, pengertian dari wawasan Nusantara yang telah dipaparkan dan
yang saya dapatkan dari internet merujuk pada hal yang sama, yaitu wawasan
yang berarti cara pandang dan nusantara yang berarti kepulauan yang berada di
antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik).

4. Apa itu negara kepulauan dan apa itu berciri nusantara? Sekarang Anda gali
lebih lanjut dari berbagai referensi yang ada. (Halaman 220)
Jawab :
Negara kepulauan adalah suatu negara yang wilayahnya terdiri atas satu gugus
kepulauan besar atau lebih dan dapat mencakup pulau – pulau lain. Contoh dari
negara kepulauan adalah Indonesia, Filipina,Bahama,Papua Nugini, dan Fiji.
Sedangkan berciri nusantara dapat diartikan sebagai sikap yang mencirikan nusantara
(NKRI) yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan di tengah
perbedaan agama,suku,ras,budaya,bahasa, dan lain-lain.

5. Anda cari lagi peraturan perundangan (undang-undang) yang berkaitan


dengan wilayah negara. Apa isi pokok dari undang-undang yang Anda
temukan tersebut? (Halaman 221)
Jawab :
Undang-Undang yang mengatur tentang wilayah negara adalah Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2008. Pada intinya, UU No43 Tahun 2008 tersebut mengatur
tentang:
1. Ruang lingkup wilayah Negara Indonesia yang meliputi wilayah daratan, wilayah
perairn pedalaman,perairan kepulauan,laut territorial,dasar laut, dan tanah di
bawahnya serta ruang udara di atasnya termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya.
2. Hak-hak berdaulat negara Republik Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif dan
Landas Kontinen serta hak pengawasan di Zona Tambahan.
3. Kewenangan pemerintah melakukan pengaturan pengelolaan dan pemanfaatan
wilayah negara serta kawasan perbatasan.
4. Kelembagaan yang diberi kewenangan untuk melakukan penanganan kawasan
perbatasan. Unsur keanggotaan kelembagaan ini berasal dari unsur pemerintah
dan pemerintah daerah mengingat posisi strategis wilayah perbatsan terkait dalam
hal seperti kedaulatan negara,keutuhan wilayah,penegakan hukum dan
kesejahteraan rakyat.
5. Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan wilayah negara
termasuk kawasan perbatasan.
6. Larangan dan sanksi bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran terkait
dengan wilayah negara dan batas-batasnya

BAB IX
BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN
BELA NEGARA BAGI INDONESIA DALAM MEMBANGUN KOMITMEN
KOLEKTIF KEBANGSAAN?

1. Setelah mengenal dimensi ketahanan nasional, cobalah Anda cari contoh–


contoh pemberitaan dari media yang memuat istilah ketahanan nasional dalam
suatu dimensi seperti di atas. (Halaman 248)
Jawab :
Beberapa contoh judul dari pemberitaan media yang memuat istilah ketahanan
nasional diantaranya adalah :
1. La Nyalla Minta Pemuda Pancasila Perkuat Ketahanan Sosial (Sumber :
Merdeka.com)
2. Tingkatkan Ketahanan Budaya, Pekan Kesenian Rakyat Jawa Tengah Digelar Di
Purbalingga (Sumber : LensaPurbalingga)
3. Pandemi dan Ketahanan Politik (Sumber : Kompas.id)
4. Ketahanan Ekonomi Berkat Teknologi (Sumber : republika.co.id)
5. Lemahnya Ketahanan Ideologi Jadi Pemicu Terorisme ( Sumber : kompas.id)

2. Secara berkelompok, carilah rumusan-rumusan tentang apa yang dimaksud


dengan bela negara itu? Apakah pengertian yang Anda dapatkan perihal bela
negara? (Halaman 249)
Jawab :
Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal 27 ayat (3) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi ‘’setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara’’. Artinya secara
konstitusional bela negara mengikat seluruh bangsa Indonesia sebagai hak dan
kewajiban setiap warga negara.
Sedangkan penjelasan dari Pasal 9 ayat (1) huruf a UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara menyatakan bahwa ‘’Upaya Bela Negara’’ adalah ‘’sikap dan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara dan UUD
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara.’’
Secara definisi, Bela Negara sendiri sebenarnya merupakan ; Jiwa kecintaan kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara, Kewajiban dasar manusia ; dan Kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,tangguung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa, yang ketika diwujudkan
dalam bentuk sikap dan perilaku, maka jiwa, kewajiban, dan kehormatan tersebut
menjelma menjadi ‘’Upaya Bela Negara’’.
Jadi, bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negar ayang didasari oleh rasa
cinta terhadap negaranya dan UUD 1945 yang diwujudkan dalam bentuk tanggung
jawab,rela berkorban,serta pengabdian kepada bangsa.

3. Secara berkelompok carilah rumusan tentang bela negara dari berbagai


sumber. Setelah Anda mendapatkan pengertian bela negara, bandingkanlah
dengan rumusan bela negara menurut peraturan perundangan. Apa hasilnya?
(Halaman 250)
Jawab :
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Sedangkan menurut Undang – Undang bela negara adalah :
pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi
‘’setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara’’.
Artinya secara konstitusional bela negara mengikat seluruh bangsa Indonesia sebagai
hak dan kewajiban setiap warga negara. Kemudian penjelasan dari Pasal 9 ayat (1)
huruf a UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa
‘’Upaya Bela Negara’’ adalah ‘’sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara.’’
Pengertian secara rumusan maupun menurut Undang-Undang pada intinya sama.
Penjelasan yang dimuat oleh rumusan adalah penjelasan serta cerminan dari
pengertian yang dimuat oleh Undang-Undang sehingga tidak ada hal yang
bertentangan baik antara pengertian bela negara secara rumusan maupun pengertian
secara Undang-Undang.
4. Cobalah Anda telusuri, ancaman militer dan nonmiliter itu apa saja, manakah
dari ancaman tersebut yang paling potensial saat ini terhadap kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara? (Halaman 251)
Jawab :
1. Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer ini sendiri dapat berasal dari dalam dan dari luar
negeri. Ancaman militer dari luar negeri terdiri dari Agresi militer,Pelanggaran
wilayah oleh negara lain,Mata-mata (spionase), Sabotase, dan Aksi teror dari
jaringan internasional. Sedangkan ancaman militer dari dalam negeri antara lain
adalah Pemberontakan bersenjata, Konflik Horizontal,Aksi terror, Sabotase, Aksi
kekerasan yang berbau SARA, dan Gerakan Separatis (upaya pemisahan diri
untuk membuat negara baru).

2. Ancaman non Militer


Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika
dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara,keutuhan wilayah negara dan
keselamatan negara. Ancaman nonmiliter sendiri salah satunya disebabkan oleh
pengaruh negatif dari globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan
antar bangsa disadari atau tidak dan telah menimbulkan dampak negative yang
berpotensi menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara. Ancaman nonmiliter
mencakup dimensi ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan
keamanan bahkan teknologi dan informasi. Contoh dari Ancaman non Militer
sendiri diantaranya adalah westernisasi, lebih menyukai produk luar negeri
daripada dalam negeri, perilaku hidup konsumtif, gaya hidup individualisme, serta
materialisme.
Dari ancaman tersebut yang saat ini paling potensial terhadap kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara adalah Ancaman non Militer. Hal ini dikarenakan
berbeda dengan ancaman militer yang jelas terlihat, ancaman non militer tidak
dapat terlihat dan menyebar secara perlahan-lahan ke seluruh bagian negara
hingga akhirnya warga negara tanpa disadari sudah berperilaku sesuai dengan
ancaman non miter tersebut. Ancaman non militer lebih berpotensial terhadap
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara karena ia langsung menyerang dari
dalam tubuh negara itu sendiri, bukan dari luar. Sehingga akan sangat mungkin
jika itu terjadi maka akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara dan keselamatan segenap bangsa.
5. Dari perkembangan konsep ketahanan nasional di atas, carilah rumusan
ketahanan nasional tahun 1968, 1969, 1972, dan 1973. Adakah perbedaan
rumusan? Apa yang dapat Anda simpulkan? (Halaman 254)
Jawab :
Pada tahun 1968 pemikiran tentang kesiapan menghadapi tantangan dan ancaman itu
harus diwujudkan dalam bentuk ketahanan bangsa yang dimanifestasikan dalam
bentuk perisai (tameng) yang terdiri dari unsur-unsur ideologi, ekonomi, sosial
budaya dan militer dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional).
Pada tahun 1969 lahir istilah Ketahanan Nasional, yang dirumuskan sebagai :
“Keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia”.
Pada tahun 1972 diperluas menjadi hakekat ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (ATHG). Saat itu konsepsi Ketahanan Nasional diperbaharui dan diartikan
sebagai : “Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
baik yang datang luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
yang membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara,
serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional”.
Adapun pada tahun 1973 konsep ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukkan
ke dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No.IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan
nasional dama GBHN 1973 adalah sama dengan rumusan dari Lemhanas.
Ya, terdapat perbedaan setiap kali terjadiperubahan rumusan istilah ketahanan
nasional bahkan meskipun hanya menambahkan beberapa kata. Menurut konsep
tahun 1968 dan 1969, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan. Sedangkan
pada konsep tahun 1972 ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamik yang
berisi keuletan dan ketangguhan.

Anda mungkin juga menyukai