memiliki 17.508 pulau, 360 suku bangsa, memiliki 718 bahasa daerah. Menurut data, jumlah penduduk Indonesia pada 2022 secara keseluruhan tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa per Juni 2022 atau semester I. Kekayaan dan Kerawanan Dengan modal luas wilayah, kekayaan sumber daya alam (SDA), keanekaragaman suku, budaya dan bangsa serta jumlah penduduk atau sumber daya manusia (SDM), maka sekaligus mengandung dua hal: Kekayaan sekaligus kerawanan, kekuatan sekaligus juga ancaman perpecahan. Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah akronim dari Strengths,
Weaknesses, Opportunities, and Threats analysis, atau diartikan sebagai kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi. Indonesia Kekuatan: Luas wilayah.......
Kelemahan: Korupsi......
Peluang: Penduduk usia muda.......
Ancaman: Pengangguran........ Arti Kewarganegaraan
Kewarganegaraan dikenal dengan kata
citizenship, artinya keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan negara dengan warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warga negara adalah penduduk dalam sebuah negara berdasarkan keturunan, tempat kelahiran. Mereka punya hak dan kewajiban penuh sebagai warga di negara itu. Hubungan Individu dengan negara Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan negara.
Kewarganegaraan menunjukan kebebasan dan
warga warga negara memiliki hak, tugas, dan tanggung jawab tertentu. UU tentang Kewarganegaraan Dikutip dari situs resmi kementerian luar negeri (kemenlu), di Indonesia tentang kewarganegaraan sudah tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. UU tersebut adalah pengganti UU Kewarganegaraan yang lama, yaitu UU Nomor 63 tahun 1958. Karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat dan ketatanegaraan Republik Indonesia. Setiap WNI diberi KTP Setiap warga negara di Indonesia akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ini berdasarkan kabupaten, provinsi, tempat terdaftar sebagai penduduk. Mereka juga akan diberikan nomor identitas, yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK). Saat ini ada kecenderungan KTP akan berubah menjadi KTP digital. Jenis Kewarganegaraan Asas lus Sanguinis (Asas Keturunan) Ini adalah asas seseorang yang ditentukan berdasarkan pada keturunan. Dicontohkan, jika seseorang dilahirkan di Indonesia, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan Malaysia maka jadi warga negara Malaysia. Asas lus Soli (Asas Kedaerahan)
Asas ini adalah kewarganegaraan ditentukan
berdasarkan tempat kelahiran. Jika dilahirkan di Indonesia, sedangkan orang tuanya dari Malaysia maka jadi warga Indonesia. Ini tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tua, karena patokannya tempat kelahiran. Asas Kewarganegaraan di Indonesia Di Indonesia ada beberapa jenis asas kewarganagaraan yang terkandung pada UU adalah: Asas ius Sanguinis. Asas ini yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan bukan negara tempat kelahiran. Tempat Kelahiran Asas ius Soli Ini merupakan asas yang secara terbatas menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahiran. Ini yang diberlakukan terbatas bagi anak-
anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam UU. Kewarganegaraan mirip kebangsaan Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan yang membedakana adalah hak- hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh secara hokum berpartisispasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara. Otonomi Daerah Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya. Memberi keuntungan dan beban (tanggung jawab) Nationality (kebangsaan) sebagai suatu pertalian hukum harus dibedakan dari citizenship (kewarganegaraan). Citizenship adalah suatu status menurut hukum dari suatu negara yang memberi keuntungan-keuntungan hukum tertentu dan membebankan kewajiban- kewajiban tertentu kepada individu. Hukum Internasional Nationality sebagai istilah hukum internasional menunjuk kepada ikatan, yaitu ikatan seorang individu terhadap suatu negara yang memberi kepada suatu negara hak untuk mengatur dan melindungi nationals-nya, meskipun di luar negeri. Pembatasan Walaupun pada umumnya nationality itu dirimbag (derived, derivasi) dari citizenship, tetapi baik nationality maupun citizenship berasal dari hukum suatu negara, sedangkan international law memberi pembatasan- pembatasan tertentu terhadap hak dari suatu negara untuk memberikan nationality dan perjanjian-perjanjian (treaties) mungkin mengadakan pembatasan-pembatasan tertentu pula. Ikatan negara dengan warga negara Istilah kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dan warga negara. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan negara. Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, 1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang- orang dengan negara. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air. Formil dan materil 2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara. WNI menurut UU 12/2006 Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah: Lahir dari perkawinan yang sah Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI Anak yang lahir dari perkawinan yang sah
dari ayah dan ibu WNI
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah
dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya Ayah tidak memiliki kewarganegaraan Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300
hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI Anak di luar perkawinan yang sah Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah
dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin Lahir di wilayah RI Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya. Anak yang baru lahir yang ditemukan di
wilayah negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui Lahir di luar wilayah RI Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik
Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan Permohonan kewarganegaraan Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia. Pustaka, Referensi Dr Damri MPd, Fauzi Eka Putra 2020, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Kencana. Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma Terbaru Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa Bandung: Penerbit Alfabeta. Prof Dr H Kaelan, 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi Yogyakarta: Paradigma. Pengertian Kewarganegaraan https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-kewarganega raan.html Ari Wilianto, Kewarganegaraan: Arti, Sejarah, Jenis, dan Macamnya, https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/28/0800006 69/