Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HAKIKAT KEWARGANEGARAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan


Desem Pengampu : Alvi Ratna Y,S.Kep,Ns,M.Kep

Disusun Oleh :
1. Anggi Oktavia Dewi (20201537)
2. Dion Ko’wilda Prstama (20201549)
3. Fita Nur Fathdia (20201553)
4. Lia Marlinda Sari (20201560)
5. Risa Mirartul Khasanah (20201571)
6. Rizka Maulidya (20201572)
7. Wida Lestari (20201579)
8. Yovie Audina Septia D (20201581)

D3 KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat
Kewarganegraan” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang Hakikat Kewarganegraan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alvi selaku dosen Mata


Kuliah Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 16 Feberuari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Pengertian Hakikat Kewarganegaraan................................................................................3
B. Pengertian Hak dan Kewajiban WNI..................................................................................3
C. Apa Saja Hak dan Kewajiban WNI....................................................................................4
D. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Penyebab Pelanggaran ........................................10
E. Contoh Kasus Tentang Pelanggaran Hak dan Kewajiban.................................................11
BAB III.......................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewarganegaraan sangat wajib dimiliki oleh setiap warga negara yang hidup,
tinggal, dan melakukan semua aktifitasnya disuatau negara. Setiap warga negara akan
memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Setiap prang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkanstatus kewarganegaraan, sehingga dapat
menghindarkan terjadinya ‘stateles’ atau berkewarganegaraan.

Hakikat Kewarganegaraan adalah sebuah upaya sadar dan terencana dalam


mencerdaskan kehidupan bangsa untuk warga negaranya dengan memupuk jati diri dan
moralitas bangsa sebagai dasar untuk pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara
demi keberlanjutan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.

Indonesia adalah suatu Negara demokrasi yang kekuasaan pemerintahannya


berasal dari warga negara. Warga negara disini sangat berperan dalam pembangunan
suatu Negara. Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi
warga negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan
kewajiban terhadap Negaranya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina
dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Seperti apakah hak dan
kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh rakyat tersebut.

Perjuangan yang dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap
memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan
mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap
utuh dan tegaknya NKRI. Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air
dan bersendikan kebudayaan, wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri
para mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu hakekat Kewarganegaraan ?


2. Jelaskan pengertian dari hak dan kewajiban WNI?
3. Apa saja Hak dan kewajiban WNI ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi penyebab pelanggran hak dan kewajiban
WNI?
5. Mencari dan menganalisis contoh kasus tentang pelanggaran hak dan kewajiban

1
C. Tujuan

1. Dapat memahami hakikat kewarganegaran


2. Dapat memahami pegertian halk dan kewajiban WNI
3. Dapat memahami dan mengerti apa saja hak dan kewajiban WNI
4. Dapat mengerti apa saja faktor penyebab pelanggaran hak dankewajiban WNI
5. Mampu menganalisi contoh kasus tentang pelanggar an hak dan kewajiban yang
ada di Indonesia

D. Manfaat

Agar para pembaca dan generasi muda mempelajari pendidikan


kewarganegaraan untuk menyadarkan kita bahwa semangat perjuangan bangsa yang
merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam
masa perjuangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Kewarganegaraan

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membekali mahasiswa dengan


kemampuan dasar dan pengetahuan mengenai hubungan warga negara Indonesia dengan
Negara dan dengan sesama warga negara. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
bagian ilmu pengetahuan yang memiliki landasan filsafat baik ontologi, epistemologi
maupun aksiologi (Karsadi, 2018).

Menurut Zamroni (Tim ICCE,2005;7) mengemukakan bahwa pengertian pendidikan


kewarganegaraan adalah Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindakdemokratis,melalui aktifitas menanamkan
kesadaran kepada generasi baru,bahwa demokrasi adalah bentukkehidupan masyarakat.

B. Pengertian Hak dan Kewajiban WNI

Pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli dimulai dari Prof. Dr.
Notonegoro. Beliau mengungkapkan bahwa hak adalah sebuah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau dilakukan. Dalam hal
ini, tidak bisa dilakukan atau diterima oleh pihak yang lain.

Prof. Dr. Notogeoro menyatakan kewajiban sebagai sebuah beban memberikan suatu
hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu. Dalam hal ini tidak bisa
diberikan oleh pihak yang lain dan sifatnya bisa dituntut secara paksa jika tidak dipenuhi.
Kewajiban juga diartikan sebagai suatu hal yang harus dilakukan.

Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat dipaksakan melalui
hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak tambahan. Hak publik adalah hak
yang dimiliki masyarakat. Hak positif adalah hak melakukan perbuatan tertentu. Hak
milik adalah hak yang berhubungan dengan barang atau kedudukan.

Curzon juga membagi 5 kelompok kewajiban. Kewajiban mutlak yaitu kewajiban diri
sendiri. Kewajiban publik yaitu kewajiban mematuhi hak publik. Kewajiban positif yaitu
kewajiban menghendaki dilakukan sesuatu. Kewajiban umum yang berlaku untuk umum.
Kewajiban primer yang tidak timbul dari perbuatan melawan hukum.

Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua pengertian yaitu hak searah atau
relatif dan hak jamak arah atau absolut. Hak searah merupakan hak yang ada dalam
hukum perjanjian. Contohnya adalah hak menagih yang artinya sudah ada perjanjian atau
ikatan untuk ditagih.

3
Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama, hak dalam hukum tata
negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan kebebasan. Ketiga, hak kekeluargaan atas
suami, orang tua, dan anak. Keempat, hak cipta dan hak atas merek atau paten.

John Salmond membagi hak ke dalam 4 pengertian. Hak dalam arti sempit yaitu hak
yang berpasangan dengan kewajiban. Hak kemerdekaan yaitu hak kebebasan tanpa
melanggar hukum. Hak kekuasaan yaitu hak mengambil keputusan tanpa melanggar
peraturan hukum. Hak kekebalan yaitu hak dibebaskan dari kekuasaan orang lain.

Kewajiban menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro adalah sesuatu yang harus


dilakukan oleh pihak tertentu dan bisa dituntut paksa oleh orang yang berkepentingan.
Kewajiban dapat timbul karena keinginan dari diri sendiri dan orang lain. Kewajiban ini
bisa muncul dari hak yang dimiliki oleh orang lain.

Selain pengertian menurut ahli, hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara
juga bisa diartikan secara umum. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh
setiap warga negara. Tujuannya adalah untuk memastikan semua warga negara bisa
menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta melakukan kewajibannya.

Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak umum atau hak alami dan hak khusus atau hak
hukum. Hak secara umum merupakan apa yang kita ketahui tentang suatu hak.
Sementara itu hak secara khusus merupakan hak yang sudah diatur oleh negara dalam
ketentuan khusus dan memiliki ikatan hukum.

Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga bisa
memahami hak sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu hal yang
harus dilakukan karena sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak dilakukan maka
akan ada hukuman atau konsekuensinya.

C. Apa Saja Hak dan Kewajiban WNI

Hak dan kewajiban warga negara indonesia menurut UUD 1945 adalah
menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau
pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945.

Wujud hubungan warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan (role).
Hak dan kewajiban warga negara indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 34 UUD 1945.

1. Hak WNI

a Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak

4
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
2).

b Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

c Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

d Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”.

e Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya


dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1).

f Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

g Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1).

h Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

2. Kewajiban WNI

a Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya”.

b Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.

c Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 berbunyi
“Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.”

d Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.


Pasal 28J ayat 2 menyatakan: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,

5
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain danuntuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

e Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. Menyatakan: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Contoh Hak dan Kewajiban Sebagai WNI :

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai
rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama
satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung
tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu
berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki
banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan
kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.

1) Contoh Hak WNI


a) Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
b) Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
c) Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum
dan di dalam pemerintahan
d) Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
e) Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
f) Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau NKRI dari serangan musuh
g) Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai
undang-undang yang berlaku

2) Contoh Kewajiban WNI


a) Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh
b) Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang
telahditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
c) Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar
negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan
dengan sebaik-baiknya
d) Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap

6
segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia.
e) Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke
arah yang lebih baik.

3. Undang undang Yang Berbicara Mengenai Hak dan Kewajiban WNI

PASAL 26
1) Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang

PASAL 27
1) Segala warga Negara bersamaan kededukannya di dalam hukum dan
pemerintahhan wajib menjungjung hukum dan pemerintahan itu tanpa
pengecualian.
2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.

PASAL 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

PASAL 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.

PASAL 28B
1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

PASAL 28C
1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi menigkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

PASAL 28D
1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jasmani, perlindungan dan kepastian hokum

7
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
3) Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan
4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

PASAL 28E
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya serta berhak
kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan
pikirandan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.

PASAL 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

PASAL 28G
1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi.
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
Negara lain.

PASAL 28H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
peradilan.
3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinnya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh di ambil secara sewenang-wenang oleh siapapun.

8
PASAL 28I
1) Hak untuk hidup,hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hakhati
nurani, hak beragama,hak untuk tidak diperbudak, hak untuk di akui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisonal dihormati selaras dengan
perkembangan zaman peradaban.
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab Negara, terutama pemerintah.
5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
Negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, di
atur dan di tuangkan dalam peraturan perundang-undangan.

PASAL 28J
1) Setiap orang berhak menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Dalam menjalankan hak dan pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keagamaan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.

PASAL 30A
Tiap-tiap warga Negara behak dan wajib iku serta dalam usaha pertahanandan
keamanan Negara.

PASAL 31 A dan B
1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasr dan pemerintah wajib
membiayainya.

PASAL 34
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar di pelihara oleh Negara.
2) Negara mengembangkan system jaminan sosial bagi seluruh rakyat
danmemberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
danfasilitas pelayanan umum yang layak.

9
10
D. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Penyebab Pelanggaran Hak dan
Kewajiban WNI

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
warga negara sendiri.

Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia,


penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan
sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri
yang malas untuk bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di
garis kemiskinan.

Faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara :


a Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun
caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.

b Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati.
Sikap tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

c Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang
lain.

d Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di
sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk
kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-
hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.

e Ketidaktegasan aparat penegak hukum

11
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas
akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan
merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas
perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak
sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran
yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat
juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.
Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari
pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila
kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu
saja akan menjadi penyebab timbulnya pelanggaran hak warga negara. Selain itu
juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

E. Contoh Kasus Tentang Pelanggaran Hak dan Kewajiban

Kasus Penunggakan Pajak Pada Warga Gunung Kisul Mencapai 9 M

Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom: Papan berisi pemberitahuan penyitaan aset dari Kantor Wilayah
DJP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terpasang di aset milik S

12
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
bekerja sama dengan KPP Wonosari menyita aset milik warga Kalurahan Baleharjo,
Kapanewon Wonosari berinisial S karena menunggak membayar pajak dengan total
mencapai Rp 9,4 miliar. Hasilnya ada 3 aset tidak bergerak milik S yang disita Juru Sita
Pajak Negara (JSPN) KPP Wonosari.

"Aset Wajib Pajak S yang disita oleh Juru Sita Pajak Negara (JSPN) KPP Pratama
Wonosari berupa tiga aset tidak bergerak yaitu tanah dan bangunan di Kalurahan Baleharjo,
Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul," ucap Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak (Kanwil DJP) DIY Yoyok Satiotomo dalam keterangan tertulis yang diterima
detikcom, Jumat (19/11/2021).

Menurutnya, S memiliki hutang pajak sebesar Rp. 9,485 miliar sesuai dengan hasil
Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2019 atas tahun Pajak 2015 dan 2016. Tindakan
penagihan aktif mulai dilakukan apabila setelah jatuh tempo Surat Ketetapan Pajak (SKP),
dan Wajib Pajak (WP) belum melakukan pembayaran atas pajak terutang yang tercantum
pada SKP tersebut.

"Berdasarkan UU No 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,


tindakan penagihan pajak dimulai dengan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Pemberitahuan
Melakukan Penyitaan dan dilanjutkan dengan eksekusi sita," ucapnya.

Yoyok menabahkan, barang yang dapat disita adalah barang bergerak atau barang
tidak bergerak yang dimiliki oleh WP dan penanggung pajak serta nilainya sesuai dengan
utang pajak yang masih harus dilunasi oleh penunggak pajak. Dengan penyitaan tersebut
Yoyok berharap menimbulkan efek jera dan menjadi pelecut bagi wajib pajak untuk taat
membayar pajak.

"Tindakan penyitaan ini merupakan komitmen Direktorat Jenderal Pajak untuk


bertindak tegas dalam menjalankan aturan terhadap penunggak pajak sekaligus untuk
mengamankan penerimaan pajak Tahun 2021, dan diharapkan dapat menimbulkan efek jera
bagi wajib pajak lain supaya selalu mematuhi hukum perpajakan di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wonosari Kabupaten Gunungkidul
menyita aset tidak bergerak milik S, warga Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul. Hal itu karena S nunggak pajak sekitar Rp 9 miliar.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) Yoyok Satiotomo menjelaskan, bahwa wajib pajak (WP) memiliki hutang
pajak sebesar Rp 9,4 miliar. Hal itu sesuai dengan hasil surat ketetapan pajak (SKP) tahun
2019 atas tahun pajak 2015-2016.

"Karena itu hari ini kita menyita aset wajib pajak milik S karena memiliki hutang ke
KPP sebesar Rp 9,485 miliar," katanya saat ditemui wartawan di Kapanewon Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Rabu (17/11/2021).

13
Terlebih, sebelum penyitaan setidaknya ada 3 tahap yang sudah dilakukan pihaknya
yakni dengan Surat Teguran, Surat Paksa, dan Surat Pemberitahuan Melakukan Penyitaan.
Untuk itu hari ini pihaknya melakukan eksekusi terhadap aset milik S di Kalurahan
Baleharjo.
"Dan hari ini kami lakukan eksekusi sita. Aset milik S disita oleh negara mengacu
pada UU Nomor 19/2009 tentang Penagihan Pajak," ujarnya.

Analisis Kasus Pajak Pada Warga Gunung Kidul

Kasus Penunggakan Pajak Pada Warga Gunung Kidul Mencapai 9 M

Kasus mengenai penunggakan pajak bukan merupakan kasus baru. Berbagai peraturan
perpajakan yang telah dibentuk seiring kemajuan teknologi belum efektif dalam
menyelesaikan kasus ini.

Dari analisa yang kami dapat mengenai berita diatas, ternyata masih kurangnya
kesadaran pada warga tentang membayar pajak, atau bisa jadi kurang pengetahuan warga
tentang pembayaran pajak. Pemerintah juga melakukan pembaharuan yang menyangkut
kebijakan perpajakan, adminstrasi perpajakan, dan undang-undang perpajakan yang saling
berhubungan satu sama lain untuk mencapai target penerimaan pajak secara optimal.

Negara juga memberi tanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk
bertindak sebagai law enforcement agent, yaitu tindak penegakan hukum yang meliputi
pemeriksaan, penyidikan, dan penagihan. Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
Dirjen Pajak. untuk meningkatkan penerimaan pajak selain setoran pembayaran pajak secara
sukarela.

Pada Rabu, 17 November 2021 aset wajib pajak milik seorang warga berinisial “S”
dilakukan penyitaan karena memiliki hutang KPP ssebesar Rp. 9.485 Miliar, dalam kasus ini
sebelum sebelum dilakukan penyitaan terdapat 5 tahap yang sudah dilakukan yaitu dengan
surat teguran, surat paksa & surat pemberitahuan melakukan penyitaan. Untuk itu Rabu, 17
November 2021 dilakukan eksekusi sita yaitu tanah dan bangunan dikelurahan Baleharjo,
Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul oleh negara mengacu pada UU Nomor
19/2009 tentang penahihan pajak.

Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan akan
dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam membayarkan
hutang pajaknya. Dalam pelaksanaaanya penagihan pajak haruslah dilandaskan pada
peraturan perundang undangan yang berlaku., sehingga mempunyai kekuatan hukum baik
bagi wajib pajak maupun aparatur pajaknya.

14
Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang
pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan
penagihan seketika. dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita
(Pasal 1 angka 9 UU No. 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa).

Dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan atau KUP. Dasar penagihan pajak yaitu:
1. Pasal 18 ayat (1) UU KUP menyebutkan dasar penagihan pajak adalah:
a. Surat Tagihan Pajak (SPT)
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
d. Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan. Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah
pajak yang harus dibayar bertambah.

2. Pasal 12UU PBB menyebutkan dasar penagihan pajak adalah


a. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
b. Surat ketetapan pajak
c. Surat Tagihan Pajak (SPT) merupakan dasar penagihan pajak.

Tahap-tahap awal dalam penagihan pajak yaitu Penerbitan Surat Teguran, Surat
peringatan, atau Surat lain yang sejenis. Tahap tersebut merupakan awal tindakan penagihan
pajak sehingga hal tersebut menjadi pedoman tindakan penagihan pajak berikutnya yaitu
penyampaian Surat Paksa dan sebagainya.

Menurut KUP Surat Paksa merupakan kegiatan pelaksanaan penagihan pajak yang
dilakukan setelah penerbitan Surat Teguran Surat Peringatan atau sejenisnya. Surat Paksa
adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.

Menurut pasal 8 ayat (1) UU PPSP Surat Paksa diterbitkan apabila:


1. Penanggung pajak tidak melunais utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau
surat lain yang sejenis.
2. Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan penagihan pajak seketika dan sekaligus.
3. Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan
persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah upaya sadar dan


terencana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk warga negaranya dengan
memupuk jati diri dan moralitas bangsa sebagai dasar untuk pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam bela negara demi keberlanjutan kehidupan dan kejayaan bangsa dan
negara.

Indonesia adalah suatu Negara demokrasi yang kekuasaan pemerintahannya


berasal dari warga negara. Warga negara disini sangat berperan dalam pembangunan
suatu Negara. Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban
bagi warga negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan
kewajiban terhadap Negaranya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina
dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Seperti apakah hak dan
kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh rakyat tersebut.

B. Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih


mengefisienkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini. Pendidikan
Kewarganegaraan dinilai masih kurang, dengan pembelajaran yang hanya diadakan
satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran lebih diefektifkan lagi.
Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan
Kewarganegaraan, harus dapat memahami dan mempraktekkan dalam kehidupan
sehari-hari bukan hanya menjadi sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai
masyarakat juga harus mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi
setiap permasalahan di negeri ini. Sehingga dapat tercipta indonesia yang lebih baik
kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Karsadi. (2018). Pensdidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.Kendari:Pustaka Pelajar

Zamroni (Tim ICCE). Paradigme Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : BIGRAF Publising

Eddy, 2015, Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma

Bakry, Noor Ms, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pustaka Belajar : Yogyakarta

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5818464/warga-gunungkidul-nunggak-
pajak-rp-9-m-ini-dia-aset-yang-disita

17

Anda mungkin juga menyukai