HAKIKAT KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
1. Anggi Oktavia Dewi (20201537)
2. Dion Ko’wilda Prstama (20201549)
3. Fita Nur Fathdia (20201553)
4. Lia Marlinda Sari (20201560)
5. Risa Mirartul Khasanah (20201571)
6. Rizka Maulidya (20201572)
7. Wida Lestari (20201579)
8. Yovie Audina Septia D (20201581)
D3 KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat
Kewarganegraan” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang Hakikat Kewarganegraan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Pengertian Hakikat Kewarganegaraan................................................................................3
B. Pengertian Hak dan Kewajiban WNI..................................................................................3
C. Apa Saja Hak dan Kewajiban WNI....................................................................................4
D. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Penyebab Pelanggaran ........................................10
E. Contoh Kasus Tentang Pelanggaran Hak dan Kewajiban.................................................11
BAB III.......................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewarganegaraan sangat wajib dimiliki oleh setiap warga negara yang hidup,
tinggal, dan melakukan semua aktifitasnya disuatau negara. Setiap warga negara akan
memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Setiap prang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkanstatus kewarganegaraan, sehingga dapat
menghindarkan terjadinya ‘stateles’ atau berkewarganegaraan.
Perjuangan yang dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap
memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan
mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap
utuh dan tegaknya NKRI. Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air
dan bersendikan kebudayaan, wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri
para mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli dimulai dari Prof. Dr.
Notonegoro. Beliau mengungkapkan bahwa hak adalah sebuah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau dilakukan. Dalam hal
ini, tidak bisa dilakukan atau diterima oleh pihak yang lain.
Prof. Dr. Notogeoro menyatakan kewajiban sebagai sebuah beban memberikan suatu
hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu. Dalam hal ini tidak bisa
diberikan oleh pihak yang lain dan sifatnya bisa dituntut secara paksa jika tidak dipenuhi.
Kewajiban juga diartikan sebagai suatu hal yang harus dilakukan.
Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat dipaksakan melalui
hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak tambahan. Hak publik adalah hak
yang dimiliki masyarakat. Hak positif adalah hak melakukan perbuatan tertentu. Hak
milik adalah hak yang berhubungan dengan barang atau kedudukan.
Curzon juga membagi 5 kelompok kewajiban. Kewajiban mutlak yaitu kewajiban diri
sendiri. Kewajiban publik yaitu kewajiban mematuhi hak publik. Kewajiban positif yaitu
kewajiban menghendaki dilakukan sesuatu. Kewajiban umum yang berlaku untuk umum.
Kewajiban primer yang tidak timbul dari perbuatan melawan hukum.
Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua pengertian yaitu hak searah atau
relatif dan hak jamak arah atau absolut. Hak searah merupakan hak yang ada dalam
hukum perjanjian. Contohnya adalah hak menagih yang artinya sudah ada perjanjian atau
ikatan untuk ditagih.
3
Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama, hak dalam hukum tata
negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan kebebasan. Ketiga, hak kekeluargaan atas
suami, orang tua, dan anak. Keempat, hak cipta dan hak atas merek atau paten.
John Salmond membagi hak ke dalam 4 pengertian. Hak dalam arti sempit yaitu hak
yang berpasangan dengan kewajiban. Hak kemerdekaan yaitu hak kebebasan tanpa
melanggar hukum. Hak kekuasaan yaitu hak mengambil keputusan tanpa melanggar
peraturan hukum. Hak kekebalan yaitu hak dibebaskan dari kekuasaan orang lain.
Selain pengertian menurut ahli, hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara
juga bisa diartikan secara umum. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh
setiap warga negara. Tujuannya adalah untuk memastikan semua warga negara bisa
menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta melakukan kewajibannya.
Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak umum atau hak alami dan hak khusus atau hak
hukum. Hak secara umum merupakan apa yang kita ketahui tentang suatu hak.
Sementara itu hak secara khusus merupakan hak yang sudah diatur oleh negara dalam
ketentuan khusus dan memiliki ikatan hukum.
Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga bisa
memahami hak sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu hal yang
harus dilakukan karena sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak dilakukan maka
akan ada hukuman atau konsekuensinya.
Hak dan kewajiban warga negara indonesia menurut UUD 1945 adalah
menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau
pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945.
Wujud hubungan warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan (role).
Hak dan kewajiban warga negara indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 34 UUD 1945.
1. Hak WNI
a Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
4
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
2).
b Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
d Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”.
g Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1).
h Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
2. Kewajiban WNI
a Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya”.
b Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
c Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 berbunyi
“Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.”
5
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain danuntuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
e Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. Menyatakan: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai
rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama
satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung
tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu
berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki
banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan
kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
6
segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia.
e) Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke
arah yang lebih baik.
PASAL 26
1) Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang
PASAL 27
1) Segala warga Negara bersamaan kededukannya di dalam hukum dan
pemerintahhan wajib menjungjung hukum dan pemerintahan itu tanpa
pengecualian.
2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.
PASAL 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
PASAL 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
PASAL 28B
1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
PASAL 28C
1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi menigkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
PASAL 28D
1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jasmani, perlindungan dan kepastian hokum
7
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
3) Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan
4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
PASAL 28E
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya serta berhak
kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan
pikirandan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
PASAL 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
PASAL 28G
1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi.
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
Negara lain.
PASAL 28H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
peradilan.
3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinnya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh di ambil secara sewenang-wenang oleh siapapun.
8
PASAL 28I
1) Hak untuk hidup,hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hakhati
nurani, hak beragama,hak untuk tidak diperbudak, hak untuk di akui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisonal dihormati selaras dengan
perkembangan zaman peradaban.
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab Negara, terutama pemerintah.
5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
Negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, di
atur dan di tuangkan dalam peraturan perundang-undangan.
PASAL 28J
1) Setiap orang berhak menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Dalam menjalankan hak dan pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keagamaan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.
PASAL 30A
Tiap-tiap warga Negara behak dan wajib iku serta dalam usaha pertahanandan
keamanan Negara.
PASAL 31 A dan B
1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasr dan pemerintah wajib
membiayainya.
PASAL 34
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar di pelihara oleh Negara.
2) Negara mengembangkan system jaminan sosial bagi seluruh rakyat
danmemberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
danfasilitas pelayanan umum yang layak.
9
10
D. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Penyebab Pelanggaran Hak dan
Kewajiban WNI
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
warga negara sendiri.
d Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di
sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk
kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-
hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.
11
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas
akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan
merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas
perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak
sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran
yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
f Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat
juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.
Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari
pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila
kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu
saja akan menjadi penyebab timbulnya pelanggaran hak warga negara. Selain itu
juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom: Papan berisi pemberitahuan penyitaan aset dari Kantor Wilayah
DJP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terpasang di aset milik S
12
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
bekerja sama dengan KPP Wonosari menyita aset milik warga Kalurahan Baleharjo,
Kapanewon Wonosari berinisial S karena menunggak membayar pajak dengan total
mencapai Rp 9,4 miliar. Hasilnya ada 3 aset tidak bergerak milik S yang disita Juru Sita
Pajak Negara (JSPN) KPP Wonosari.
"Aset Wajib Pajak S yang disita oleh Juru Sita Pajak Negara (JSPN) KPP Pratama
Wonosari berupa tiga aset tidak bergerak yaitu tanah dan bangunan di Kalurahan Baleharjo,
Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul," ucap Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak (Kanwil DJP) DIY Yoyok Satiotomo dalam keterangan tertulis yang diterima
detikcom, Jumat (19/11/2021).
Menurutnya, S memiliki hutang pajak sebesar Rp. 9,485 miliar sesuai dengan hasil
Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2019 atas tahun Pajak 2015 dan 2016. Tindakan
penagihan aktif mulai dilakukan apabila setelah jatuh tempo Surat Ketetapan Pajak (SKP),
dan Wajib Pajak (WP) belum melakukan pembayaran atas pajak terutang yang tercantum
pada SKP tersebut.
Yoyok menabahkan, barang yang dapat disita adalah barang bergerak atau barang
tidak bergerak yang dimiliki oleh WP dan penanggung pajak serta nilainya sesuai dengan
utang pajak yang masih harus dilunasi oleh penunggak pajak. Dengan penyitaan tersebut
Yoyok berharap menimbulkan efek jera dan menjadi pelecut bagi wajib pajak untuk taat
membayar pajak.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) Yoyok Satiotomo menjelaskan, bahwa wajib pajak (WP) memiliki hutang
pajak sebesar Rp 9,4 miliar. Hal itu sesuai dengan hasil surat ketetapan pajak (SKP) tahun
2019 atas tahun pajak 2015-2016.
"Karena itu hari ini kita menyita aset wajib pajak milik S karena memiliki hutang ke
KPP sebesar Rp 9,485 miliar," katanya saat ditemui wartawan di Kapanewon Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Rabu (17/11/2021).
13
Terlebih, sebelum penyitaan setidaknya ada 3 tahap yang sudah dilakukan pihaknya
yakni dengan Surat Teguran, Surat Paksa, dan Surat Pemberitahuan Melakukan Penyitaan.
Untuk itu hari ini pihaknya melakukan eksekusi terhadap aset milik S di Kalurahan
Baleharjo.
"Dan hari ini kami lakukan eksekusi sita. Aset milik S disita oleh negara mengacu
pada UU Nomor 19/2009 tentang Penagihan Pajak," ujarnya.
Kasus mengenai penunggakan pajak bukan merupakan kasus baru. Berbagai peraturan
perpajakan yang telah dibentuk seiring kemajuan teknologi belum efektif dalam
menyelesaikan kasus ini.
Dari analisa yang kami dapat mengenai berita diatas, ternyata masih kurangnya
kesadaran pada warga tentang membayar pajak, atau bisa jadi kurang pengetahuan warga
tentang pembayaran pajak. Pemerintah juga melakukan pembaharuan yang menyangkut
kebijakan perpajakan, adminstrasi perpajakan, dan undang-undang perpajakan yang saling
berhubungan satu sama lain untuk mencapai target penerimaan pajak secara optimal.
Negara juga memberi tanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk
bertindak sebagai law enforcement agent, yaitu tindak penegakan hukum yang meliputi
pemeriksaan, penyidikan, dan penagihan. Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
Dirjen Pajak. untuk meningkatkan penerimaan pajak selain setoran pembayaran pajak secara
sukarela.
Pada Rabu, 17 November 2021 aset wajib pajak milik seorang warga berinisial “S”
dilakukan penyitaan karena memiliki hutang KPP ssebesar Rp. 9.485 Miliar, dalam kasus ini
sebelum sebelum dilakukan penyitaan terdapat 5 tahap yang sudah dilakukan yaitu dengan
surat teguran, surat paksa & surat pemberitahuan melakukan penyitaan. Untuk itu Rabu, 17
November 2021 dilakukan eksekusi sita yaitu tanah dan bangunan dikelurahan Baleharjo,
Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul oleh negara mengacu pada UU Nomor
19/2009 tentang penahihan pajak.
Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan akan
dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam membayarkan
hutang pajaknya. Dalam pelaksanaaanya penagihan pajak haruslah dilandaskan pada
peraturan perundang undangan yang berlaku., sehingga mempunyai kekuatan hukum baik
bagi wajib pajak maupun aparatur pajaknya.
14
Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang
pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan
penagihan seketika. dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita
(Pasal 1 angka 9 UU No. 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa).
Dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan atau KUP. Dasar penagihan pajak yaitu:
1. Pasal 18 ayat (1) UU KUP menyebutkan dasar penagihan pajak adalah:
a. Surat Tagihan Pajak (SPT)
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
d. Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan. Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah
pajak yang harus dibayar bertambah.
Tahap-tahap awal dalam penagihan pajak yaitu Penerbitan Surat Teguran, Surat
peringatan, atau Surat lain yang sejenis. Tahap tersebut merupakan awal tindakan penagihan
pajak sehingga hal tersebut menjadi pedoman tindakan penagihan pajak berikutnya yaitu
penyampaian Surat Paksa dan sebagainya.
Menurut KUP Surat Paksa merupakan kegiatan pelaksanaan penagihan pajak yang
dilakukan setelah penerbitan Surat Teguran Surat Peringatan atau sejenisnya. Surat Paksa
adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Zamroni (Tim ICCE). Paradigme Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : BIGRAF Publising
Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5818464/warga-gunungkidul-nunggak-
pajak-rp-9-m-ini-dia-aset-yang-disita
17