Anda di halaman 1dari 12

DROWNING/TENGGELAM

DEFINISI

Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan tersbut
terhisap masuk ke jalan nafas sampai alveoli paru-paru. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus
kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor lain seperti korban dalam keadaan
mabuk atau dibawah pengaruh obat, atau bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan
(Wilianto, 2012). Hampir tenggelam (near drowning) adalah keadaan gangguan fisiologi tubuh akibat
tenggelam tetapi tidak terjadi kematian (Onyekwelu, 2012).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pasien dengan drowning harus melakukan X-ray dada c. Serum elektrolit, glukosa, laktat, factor koagulasi
dan monitoring saturasi oksigen.Radiografi dada d. Liver enzymes :
mungkin menunjukkan perubahan akut, seperti infiltrasi e. Aspartate aminotransferase dan alanine
alveolar bilateral.Selain itu, pemeriksaan sistem saraf minotransferase,
pusat, EKG, dan analisis gas darah juga diperlukan f. Renal function tests (BUN, creatinine)
(Elzouki, 2012). Berikut pemeriksaan diagnostic lainnya g. Drug screen and ethanol level
yaitu: h. Continuous pulse oximetry and cardiorespiratory
monitoring
a. Laboratorium i. Cardiac troponin I testing
b. ABG + oksimetri, methemoglobinemia dan
carboxyhemoglobinemia CBC prothrombin time, partial
thromboplastin time, fibrinogen, D-dimer, fibrin
◦ ETIOLOGI
◦KLASIFIKASI

Terdapat beberapa penyebab tenggelam antara Klasifikasi tenggelam menurut Levin (dalam
lain (Levin dalam Arovah, 2009) Arovah, 2009) adalah :
a. Kemampuan fisik yang terganggu akibat pengaruh a. Berdasarkan paru korban
obat 1) Typical Drowning
b. Ketidakmampuan fisik akibat hipotermia, syok, Kondisi ketika cairan masuk ke dalam saluran
cedera, atau kelelahan pernapasan saat korban tenggelam
c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika 2) Atypical Drowning
berenang 3) Dry Drowning
Cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan
hanya sedikit bahkan tidak ada.
4) Immersion Syndrom
KLASIFIKASI
◦ Terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke
b) Berdasarkan Kondisi Kejadian
dalam air dingin (suhu < 20°C), menyebabkan terpicunya
reflex vagal sehingga mengakibatkan apneu, bradikardia, dan
vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan mengarah ke
terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.
1) Tenggelam (Drowning)
5) Submersion of the Unconscious
◦ Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy ◦ Penderita meneguk air dalam jumlah yang

atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, banyak hingga air masuk ke dalam saluran
hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat pernapasan. Bagian apiglotis akan mengalami spasme
masuk ke air. yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup
6) Delayed Dead dan hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.
◦ Kondisi ketika seorang korban masih hidup setelah
1) Hampir Tenggelam (Near Drowning)
lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode
◦ Kondisi korban masih bernafas dan membatukkan air
tenggelam.
keluar.
◦ 
PATOFISIOLOGI

Hipoksia merupakan hal utama yang terjadi setelah seorang individu tenggelam. Keadaan terhambatnya
jalan nafas akibat tenggelam menyebabkan adanya gasping dan kemudian aspirasi, dan diikuti dengan
henti nafas (apnea) volunter dan laringospasme. Hipoksemia d an asidosis yang persisten dapat
menyebabkan korban beresiko terhadap henti jantung dan kerusakan sistem syaraf pusat. Laringospasme
menyebabkan keadaan paru yang kering, namun karena asfiksia membuat relaksi otot polos, air dapat
masuk ke dalam paru dan menyebabkan edema paru.
Next..........
◦ Efek fisiologis aspirasi pun berbeda antara tenggelam di air tawar dan air laut. Pada tenggelam di air
tawar, plasma darah mengalami hipoktonik, sedangkan pada air laut adalah hipertonik. Aspirasi air tawar
akan cepat diabsorbsi dari alveoli sehingga menyebabkan hipervolemia intravaskular, hipotonis, dilusi
elektrolit serum, dan hemolisis intravaskular. Aspirasi air laut menyebakan hipovolemia,
hemokonsentrasi dan hipertonis.
◦ Aspirasi air yang masuk kedalam paru dapat menyebabkan vagotonia, vasokontriksi paru, dan hipertensi.
Air segar dapat menembus membran alveolus dan menggangu stabilitas alveolus dengan menghambat
kerja surfaktan. Selain itu, air segar dan hipoksemi dapat menyebabkan lisis eritrosit dan hiperkalemia.
Next....
◦ Sedangkan, air garam dapat menghilangkan surfaktan, dan menghasilkan cairan eksudat yang kaya
protein di alveolus, intertitial paru, dan membran basal alveolar sehingga menjadi keras dan sulit
mengembang. Air garam juga dapat menyebabkan penurunan volume darah dan peningkatan
konsentasi elektrolit serum.
◦ Hipoksia merupakan salah satu akibat dari tenggelam, dan merupakan faktor yang penting dalam
menentukan kelangsungan hidup korban tenggelam. Karena itu, ventilasi, perfusi, dan oksigenasi
yang cepat dibutuhkan untuk meningkatkan tingkat survival korban.
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang sering muncul ialah tanda dan gejala sistem kardiorespiratori dan neurologi. Distres respiratori awalnya
tidak terlihat, hanya terlihat adanya perpanjangan nilai RR tanpa hipoksemia. Pasien yang lebih parah biasanya menunjukkan
tanda hipoksemia, retraksi dinding dada, dan suara paru abnormal. Manifestasi neurologi yang muncul seperti penurunan
kesadaran, pasien mulai meracau, iskemik-hipoksia pada sistem saraf pusat sehingga menunjukkan tanda peningkatan ICP
(Elzouki, 2012). Sedangkan menurut sumber lain, manifestasi drowning yang muncul antara lain:

a. Frekuensi pernafasan berkisar dari


b. pernapasan yang cepat dan dangkal sampai apneu. Timbulnya hiperkapnia
c. Lunglai
d. Postur tubuh deserebrasi atau dekortikasi
e. Koma dengan cedera otak yang irreversible
f. Timbulnya hiperkapnia
g. Lunglai
h. Postur tubuh deserebrasi atau dekortikasi
i. Koma dengan cedera otak yang irreversible
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pasien dengan drowning harus melakukan X-ray dada dan monitoring saturasi oksigen.Radiografi dada mungkin menunjukkan perubahan akut,
seperti infiltrasi alveolar bilateral.Selain itu, pemeriksaan sistem saraf pusat, EKG, dan analisis gas darah juga diperlukan (Elzouki, 2012). Berikut
pemeriksaan diagnostic lainnya yaitu:

a. Laboratorium
b. ABG + oksimetri, methemoglobinemia dan carboxyhemoglobinemia CBC prothrombin time, partial thromboplastin time, fibrinogen, D-dimer, fibrin
c. Serum elektrolit, glukosa, laktat, factor koagulasi
d. Liver enzymes :
e. Aspartate aminotransferase dan alanine minotransferase,
f. Renal function tests (BUN, creatinine)
g. Drug screen and ethanol level
h. Continuous pulse oximetry and cardiorespiratory monitoring
i. Cardiac troponin I testing
j. Urinalisis
k. Imaging:
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaannya sebagai berikut :

a. Bantuan Hidup Dasar


Penanganan ABC merupakan hal utama yang harus dilakukan, dengan fokus utama pada perbaikan jalan
nafas dan oksigenesasi buatan. Penilaian pernapasan dilakukan dengan tiga langkah, yaitu :

1) Look yaitu melihat adanya pergerakan dada


2) Listen yaitu mendengar suara nafas
3) Feel yaitu merasakan ada tidaknya hembusan nafas
b. Bantuan hidup lanjut
Bantuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi, yang
dapat dilakukan dengan BVM (Bag Valve Mask) atau tabung oksigen.

c. Perawatan pre hospital


Pada fase ini, penatalaksanaan difokuskan pada Airway (A), Breathing (B), dan Circulation (C).Pasien
harus dipindahkan dari air secepatnya, namun menyelamatkan pernafasan dapat dimulai walau korban
masih berada di air

Anda mungkin juga menyukai