PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban
dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat, bahkan bisa saja dikarenakan
negara terpadat di dunia gagal untuk melaporkan insiden hampir tenggelam. Ini,
2009).
Berdasarkan data statistik yang diambil dari halaman website e-medicine, satu
lelaki adalah tiga kali lebih sering mati akibat tenggelam berbanding golongan
wanita. Di Indonesia, kita tidak banyak mendengar berita tentang anak yang
tetapi mengingat keadaan Indonesia yang dikelilingi air, baik lautan, danau
maupun sungai, tidak mustahil jika banyak terjadi kecelakaan dalam air seperti
1
hanyut dan tenggelam yang belum diberitahukan dan ditanggulangi dengan
sebaik-baiknya. Hampir setiap saat, terutama pada saat musim liburan, di objek
wisata laut. Banyak terjadi kasus wisatawan yang tenggelam, karena akibat air
pasang atau kecerobohan diri wisatawan tersebut. Selain itu, kasus tenggelam
terendam dalam air, diperlukan pemeriksaan autopsi luar dan autopsi dalam pada
untuk menemukan tanda intravital tersebut. Hal tersebut tidak mudah, terutama
bagi mayat yang telah lama tenggelam, atau pada mayat yang tidak lengkap, atau
Pada pemeriksaan mayat terendam dalam air perlu ditentukan apakah korban
masih hidup saat tenggelam yang terdapat tanda intravital, tanda kekerasan dan
ditemukan pada korban bukan merupakan tanda pasti korban mati akibat
masih hidup saat tenggelam. Tanda tersebut adalah ditemukannya tanda cadaveric
spasme, perdarahan pada liang telinga, adanya benda asing (lumpur, pasir,
tumbuhan dan binatang air) pada saluran pernapasan dan pencernaan, adanya
2
bercak paltoufdi permukaan paru, berat jenis darah pada jantung kanan dan kiri,
Sedangkan tanda pasti mati akibat tenggelam ada limayaitu terdapat tanda
asfiksia, diatome pada pemeriksaan getah paru, bercak paltoufdi permukaan paru,
berat jenis darah yang berbeda antara jantung kiri dan kanan dan mushroom-like
mass (Kerr, 1954). Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan dengan adanya
penelitian ini pihak forensik dan masyarakat umum bisa langsung mengenali
B. Rumusan Masalah
5. Jelaskan kondisi umum dan faktor resiko pada kejadian korban tenggelam?
3
C. Tujuan
Tujuan dari makalah “Trauma Hampir Tenggelam” ini adalah agar mahasiswa
5. Mampu menjelaskan kondisi umum dan faktor resiko pada kejadian korban
tenggelam
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
menit untuk tetap hidup. (Werner David,1989). Mati tenggelam adalah sebagai
gangguan respirasi akibat tenggelam atau terendam oleh cairan. Menurut Dr.
pada penderita yang tenggelam. Istilah lain, near drowning adalah untuk penderita
tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan berisiko besar
dimana seluruh tubuh, termasuk sistem pernafasan, berada dalam air atau cairan.
Sedangkan imersi adalah keadaan dimana terdapat air/ cairan pada sistem
konduksi pernafasan yang menghambat udara masuk. Akibat dua keadaan ini,
5
pernafasan korban terhenti, dan banyak air yang tertelan. Setelah itu terjadi
dapat mengalami bradikardi dan akhirnya henti jantung sebagai akibat dari
hipoksia.
B. Etiologi
C. Klasifikasi
1. Typical Drawning
korban tenggelam.
2. Atypical Drawning
a) Dry Drowning
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke
6
b) Immersion Syndrom
d) Delayed Dead
1. Tenggelam (Drowning)
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang
banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas
7
2. Hampir Tenggelam (Near Drowning)
keluar.
D. Manifestasi Klinis
1. Frekuensi pernafasan berkisar dari pernapasan yang cepat dan dangkal sampai
apneu.
2. Syanosis
4. Kolaps sirkulasi
5. Hipoksemia
6. Asidosis
7. Timbulnya hiperkapnia
8. Lunglai
8
4. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat
dalam.
F. Komplikasi Tenggelam
Menurut Levin, dkk. (1993), beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada
1. Ensefalopi Hipoksik
2. Tenggelam Sekunder
3. Pneumonia aspirasi
5. Disrimia ventricular
6. Gagal ginjal
7. Infeksi
8. Nekrosis pancreas
Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban tenggelam dan 80 – 90%
9
bahan kimia toksisk dan bahan asing lain dapat member cedera pada paru dan
berat. Bradikardi dapat timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air
penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi karena iskemi otak. Iskemi
setelah apnoe dan hipoksia. Kerusakan otak irreversibel mulai terjadi 4–10
menit setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan kembali setelah
10
mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia berat, asidosis
selalu menelan banyak cairan. Air yang tertelan, aspirasi paru, cairan
keadaan cairan dan elektrolit. Aspirasi air laut dapat menimbulkan perubahan
Hipernatremia dan hipovolemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang
2. Penanganan Korban
11
Circulation: pijat jantung, posisi shock
I. Penanganan Klinik
merupakan hal yang sangat penting karena beratnya cedera pada sistem saraf
pusat tidak dapat dikaji dengan cermat pada saat pertolongan diberikan. Pastikan
keadekuatan jalan napas, pernapasan dan Sirkulasi. Cedera lain juga harus
jantung. Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema serebri merupakan
hal yang sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir.
J. Penatalaksanaan Medis
12
3. Lakukan hospitalisasi jika terdapat; gangguan respiratori, penurunan saturasi
13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KORBAN TENGGELAM
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Intervensi:
2) Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d supresi reflek batuk sekunder akibat
Intervensi:
3) Pola nafas tidak efektif b/d imobilisasi sekunder akibat depresi system saraf
pusat
Intervensi:
14
b. Pantau adanya pucat dan sianosis
Intervensi:
nyeri.
Intervensi:
a) pantau dan catat tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan dan
status mental.
15
b. Pantau dan catat keseimbangan cairan.
16
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
kehidupan jantung dasar dengan menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari
C. Saran
terlebih dahulu kesadaran, system pernafasan, denyut nadi, dan proses observasi
17
DAFTAR PUSTAKA
http://materikedokteran.blogspot.com/2014/04/near-drowning-hampir-
http://fy-zaira.blogspot.com/2010/07/drowning-tenggelam-dan-near-drowning.html
http://trihatala.blogspot.com/2012/11/askep-klien-dengan-kasus-anak-tenggelam.html
http://id.scribd.com/doc/80731935/asuhan-keperawatan-pada-korban-
18