com/2014/10/asuhan-keperawatan-pasien-
tenggelam.html
1. Konsep Kunci
a. Pengertian Tenggelam
b. Penyebab Tenggelam
c. Klasifikasi Tenggelam
d. Manifestasi Klinis tenggelam
e. Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian Korban Tenggelam
f. Komplikasi Tenggelam
g. Kegawatdaruratan Pada Pasien Tenggelam
h. Penanganan Pertama Pada Pasien Tenggelam
i. Penanganan Klinik
j. Penatalaksanaan medis
k. Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam
2. Petunjuk
a. Pelajari materi BAB I dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk,
kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan
materi, tugas dan latihan, rangkuman,dan soal-soal akhir bab dan disertai kunci
jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tunutnan
pembaca dalam memahami uraian mata ajar bagian demi bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bbt dengan tekun dan dispilin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan
wawasan anda
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap
g. Selamat belajar dan semoga sukses.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar tenggelam
b. Tujuan Khusus Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami :
a. Mampu menjelaskan pengertian tenggelam
b. Mampu menjelaskan penyebab tenggelam
c. Mampu menjelaskan klasifikasi tenggelam
d. Mampu menjelaskan manifestasi klinis tenggelam
e. Mampu menjelaskan kondisi umum dan faktor resiko pada kejadian korban
tenggelam
f. Mampu menjelaskan komplikasi tenggelam
g. Mampu menjelaskan kegawatdaruratan pada pasien tenggelam
h. Mampu menjelaskan penanganan pertama pada pasien tenggelam
i. Mampu menjelaskan penanganan klinik
j. Mampu menjelaskan penatalaksanaan medis
k. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada korban tenggelam
BAB II
PENYAJIAN MATERI
A. PENGERTIAN TENGGELAM
Tenggelam adalah orang yang berhenti bernafas hanya mempunyai waktu 4
menit untuk tetap hidup. (Werner David,1989). Mati tenggelam adalah sebagai
kematian karena asfiksia akibat tenggelam (Betz.L.Cecily,2002). Hampir mati
tenggelam adalah sebagai bertahan hidup, setidaknya sementara, dari efek hipoksia
yang mematikan.(Betz.L.Cecily,2002).
Tenggelam dapat menyebabkan kematian atau kecacatan. Menurut Kongres
Tenggelam Sedunia tahun 2002, tenggelam adalah suatu kejadian berupa gangguan
respirasi akibat tenggelam atau terendam oleh cairan. Menurut Dr. Boedi
Swidarmoko SpP, tenggelam (drowning) adalah kematian karena asfiksia pada
penderita yang tenggelam. Istilah lain, near drowning adalah untuk penderita
tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan berisiko besar mengalami
disfungsi organ berat dengan mortalitas tinggi.
Menurut ILCOR (internasional Liaison Committee on Resuscitation)
tenggelam didevinisikan sebagai proses yang menyebabkan gangguan pernafasan
primer akibat submersi/imersi pada media cair. Sumersi merupakan keadaan
dimana seluruh tubuh, termasuk sistem pernafasan, berada dalam air atau cairan.
Sedangkan imersi adalah keadaan dimana terdapat air/ cairan pada sistem konduksi
pernafasan yang menghambat udara masuk. Akibat dua keadaan ini, pernafasan
korban terhenti, dan banyak air yang tertelan. Setelah itu terjadi laringospasme.
Henti nafas atau laringosspasme yang berlanjut dapat menyebabkan hipoksia dan
hiperkapnia. Tanpa penyelamatan lebih lanjut, korban dapat mengalami bradikardi
dan akhirnya henti jantung sebagai akibat dari hipoksia.
B. PENYEBAB TENGGELAM
Meurut Levin,dkk. (1993) terdpat banyak penyebab tenggelam antara lain adalah
1. Tergagguanya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
2. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera atau kelelahan.
3. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang.
C. KlASIFIKASI TENGGELAM
a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban
1. Typical Drawning
Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban
tenggelam.
2. Atypical Drawning
a. Dry Drowning
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam
saluran pernapasan.
b. Immersion Syndrom
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu <
20°C ) yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu,
bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan
terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.
c. Submersion of the Unconscious
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung
khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma
kepala saat masuk ke air .
d. Delayed Dead
Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah
diselamatkan dari suatu episode tenggelam.
b. Berdasarkan Kondisi Kejadian
1. Tenggelam (Drowning)
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak
sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya
bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas
menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.
2. Hampir Tenggelam (Near Drowning)
Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar.
F. KOMPLIKASI TENGGELAM
Menurut Levin, dkk. (1993), beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada keadaan
near drowning adalah :
1. Ensefalopi Hipoksik
2. Tenggelam Sekunder
3. Pneumonia aspirasi
4. Fibrosis interstisial pulmoner
5. Disrimia ventricular
6. Gagal ginjal
7. Infeksi
8. Nekrosis pankreas
I. PENANGANAN KLINIK
Tersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan ditempat kejadian
merupakan hal yang sangat penting karena beratnya cedera pada sistem saraf pusat
tidak dapat dikaji dengan cermat pada saat pertolongan diberikan. Pastikan
keadekuatan jalan napas, pernapasan dan Sirkulasi. Cedera lain juga harus
dipertimbangkan dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan
keparahan kejadian dan evaluasi klinis. Pasien dengan gejala respiratori, penurunan
saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi.
perhatian harus difokuskan pada oksigenasi, ventilasi, dan fungsi jantung.
Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema serebri merupakan hal yang
sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir.
J. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pastikan keadekuatan ABC ( Airway, Breathing, Circulation ).
2. Pertimbangkan cedera lain selain pada pernafasan saat tenggelam.
3. Lakukan hospitalisasi jika terdapat; gangguan respiratori, penurunan saturasi
oksigen, serta perubahan tingkat kesadaran.
4. Observasi pemberian oksigenasi, ventilasi, serta fungsi jantung.
5. Pemberian obat-obatan; vekuronium (untuk otot skeletal paralis), furosemid/ lasix
(untuk diuresis, manitol/ manitor (untuk mengendalikan hipertensi intrakarnial dan
untuk sedasi