Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,

yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai

hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,

kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah

atau mengerjakan. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur"

dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan

masyarakat.

Budaya adalah sebuah ciri atau identitas dari sekumpulan orang yang

mendiami wilayah tertentu. Budaya ini timbul dari perbuatan yang dilakukan

oleh masyarakat secara berulang-ulang sehingga membentuk suatu kebiasaan

yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya dari masyarakat itu sendiri. Budaya

yang telah terbentuk itu akan masuk dan mengakar di dalam kehidupan

manusia, sehingga tanpa kita sadari budaya ini telah mempengaruhi kehidupan

manusia. Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan

mempengaruhi manusia dalam berperilaku. Manusia akan didekte oleh budaya

dalam hal berperilaku, baik perilaku baik maupun buruk.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang yaitu

lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, dimana lingkungan

sosial ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Manusia sebagai makhluk

sosial yang saling ketergantungan satu sama lain dengan lingkungannya sangat

1
membutuhkan pertolongan dari orang lain, dalam memecahkan berbagai

masalah individu maupun masalah-masalah sosial yang terjadi dalam

lingkungan sekitar manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perilaku budaya di daerah Magelang ?

2. Bagaimana dampak perilaku budaya tersebut bagi kesehatan ?

C. Tujuan

Mampu mengetahui dan memahami :

1. Perilaku budaya di daerah Magelang

2. Dampak perilaku budaya tersebut bagi kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peilaku Budaya di Daerah Magelang

Perilaku budaya di sekitar daerah Magelang adalah masyarakat

banyak yang belum sadar akan membuang sampah pada tempatnya.

Sebagian dari warga Magelang membuang sampah tidak pada

tempatnya. Masyarakat banyak yang membuang sampah di selokan, di

sungai bahkan membuang sampah ditempat yang seharusnya tidak ada

sampah. Budaya membuang sampah sembarangan ini sangatlah buruk

dan merugikan bagi kesehatan tubuh. Kuman yang terdapat di dalam

sampah akan menjangkit tubuh kita. Jika kita tidak segera

menanggulangi masalah ini akibatnya kita akan jatuh sakit. Sampah akan

menghambat saluran air yang seharusnya bisa mengalir dengan lancar.

Selain itu sampah yang menumpuk di sungai maupun di tempat-tempat

lain akan mengakibatkan bau menyengat yang tidak sedap. Jika orang

tidak kuat dengan aroma baunya maka orang tersebut bisa pusing bahkan

pingsan.

Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat telah tertanam

di benak masyarakat sejak usia dini. Ini bukan tanpa alasan, orang tua

secara tidak sadar mengajarkan cara membuang sampah yang tidak benar

kepada anak-anak mereka. Melempar sampah ke sungai atau di depan

rumah adalah hal yang paling mudah dilakukan. Masyarakat punya

kesadaran yang rendah dalam hal memikirkan konsekuensinya.

3
Perilaku membuang sampah sembarangan ini, tidak mengenal tingkat

pendidikan maupun status sosial. Keberadaan sampah di kehidupan

sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah

sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak

memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri.

Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi faktor yang

paling dominan, di samping itu kepekaan masyarakat terhadap

lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui bahaya apa

yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar. Salah

satu bentuk perilaku membuang sampah. Pada masyarakat adalah dengan

membuang sampah di sungai. Kondisi ini menyebabkan lingkungan di

sekitar tepi sungai terlihat sangat kotor akibat tumpukan sampah, lalat

beterbangan, banyak tikus dan nyamuk, bahkan menyebarkan aroma

yang tidak sedap.

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk

lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak

sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-

mana. Akibatnya banyak orang yang mengeluh sakit. Beberapa hal yang

mnyebabkan orang membuang sampah sembarangan adalah kurangnya

fasilitas atau tempat pembuangan sampah yang dapat menyebabkan

orang menjadi kesulitan dalam membuang sampah, mungkin ada tempat

sampah besar tapi jauh. Selanjutnya adalah tempat pembuangan akhir

(TPA) yang jauh dari tempat tinggal, ini juga dapat mengakibatkan

4
seseorang untuk membuang sampah ke sungai. Selain itu fasilitas

pengangkutan sampah yang terbatas dan tidak mampu mengangkut

seluruh sampah, hal ini menyebabkan sampah menumpuk dan

menimbulkan bau.

Budaya hidup bersih memang harus ditanamkan sejak dini.

Membuang sampah pada tempatnya, tidak membuat timbunan sampah

dan mencuci tangan sebelum makan memang harus digalakan sejak saat

ini. Agar budaya membuang sampah sembarangan dapat dikurangi

bahkan dihapus dari kebiasaan sehari-hari. Sehingga masyarakat tidak

akan terjangkit penyakit.

B. Dampak Perilaku Budaya tersebut bagi Keshatan

 Dampak yang merugikan bagi kesehatan :

1. Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan

tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai

binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

2. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur

dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di

daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

3. Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).

4. Menimbulkan bau Busuk (pencemaran udara). Di tempat umum seperti

taman, jalan dan tempat rekreasi, sampah yang berserakan, jelas

berpengaruh ketika orang sedang beristirahat sambil menikmati alam.

5
Hal ini diakibatkan bau yang timbul dari sampah tersebut yang dapat

mengganggu pernafasan.

5. Menimbulkan Penyakit. Sampah yang menumpuk tanpa ada tindakan

selanjutnya, akan mengalami pembusukan dan menjadi sarang nyamuk

untuk bertelur, sehingga yang dirugikan masyarakat itu sendiri. Penyakit

yang ditimbulkan yaitu demam berdarah, gangguan pernapasan, gatal-

gatal dll.

6. Dapat menyebabkan banjir. Sampah yang setiap harinya kita buang di

sungai dan selokan, walaupun hanya sedikit, tapi lama kelamaan akan

menumpuk dan mengakibatkan penumpukan di gorong-gorong dan

bendungan sungai. Pada gilirannya, penumpukan yang terjadi akan

menghambat aliran sungai dan mengakibatkan air sungai meluap. Alhasil

terjadilah banjir.

7. Dapat mencemari air sungai . Sampah yang dibuang di sungai selain

mengakibatkan banjir, juga mengakibatkan pencemaran air, baik dari

warna, bau dan rasa dari air tersebut.

 Dampak yang menguntungkan bagi kesehatan :

Sampah organik yang dibuang sembarangan di bawah tumbuhan akan

bermanfaat sebagai pupuk organik alami yang dapat menyuburkan

tumbuhan tersebut sehingga tumbuhan tersebut dapat menghasilkan

oksigen (O2) dengan optimal sehingga manusia dapat menghirup udara

segar setiap harinya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan

hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan

pada sumber-sumber sosial, budaya dan personal. Selain berdampak

merugikan ternyata membuang sampah sembarangan juga memiliki hal

yang dapat menguntungkan bagi kesehatan yaitu tumbuhan yang

tumbuh subur akibat sampah organik yang dibuang sembarangan akan

memproduski oksigen (O2) dengan optimal yang akan dihirup oleh

manusia dan baik bagi sistem pernapasan.

B. Saran

Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan

berbahaya di atas, kita sebagai warga yang baik dapat

mengantisipasinya dengan cara membuang sampah di tempatnya,

memilah-milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan

memanfaatkan sampah yang masih layak pakai untuk kita jadikan

barang yang berguna.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Koentjaraningrat, 1996, Pengantar Anthropologi

Anda mungkin juga menyukai