Anda di halaman 1dari 24

TENGGELAM

BY. HARIYONO,S.KEP.,NERS
PENGERTIAN
 Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi
cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh
ke dalam cairan.
 Nyaris tenggelam adalah kondisi bertahan hidup dari peristiwa tenggelam
hingga menyebabkan ketidaksadaran atau paru-paru terisi air yang bisa
mengakibatkan komplikasi sekunder yang serius, termasuk kematian setelah
terjadinya insiden. Kasus hampir tenggelam umumnya ditangani oleh
profesional di bidang kedokteran.
 Tenggelam sekunder (secondary drowning) adalah kematian akibat perubahan
kimiawi dan biologi pada paru-paru setelah insiden nyaris tenggelam
PENYEBAB TENGGELAM
 Panik
 Melawan arus
 Kecelakaan : penyelaman atau terjatuh
 Cardiac arithmia yg tdk terditeksi
 Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
 Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan
 Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang
TANDA-TANDA KORBAN TENGGELAM
 Panik saat di dalam air
 Berteriak minta tolong
 Melambaikan tangan
 Kepala timbul tenggelam
GEJALA

 Sesak nafas s/d Apnea  ARDS


 cyanosis
 retrosternal chest pain tu wkt inspirasi
 Asystole, tachycardia, bradycardia
 vomiting, abdominal distention,
 cough
KLASIFIKASI TENGGELAM

1. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban :


1) Typical Drawning
Yaitu keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban
tenggelam.
2) Atypical Drawning
• Dry Drowning
Yaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
• Immersion Syndrom
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu < 20°C ) yang
menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, bradikardia, dan vasokonstriksi dari
pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.
• Submersion of the Unconscious
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary
atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air.
• Delayed Dead
Yaitu keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari
suatu episode tenggelam.
KLASIFIKASI TENGGELAM :

2. Berdasarkan Kondisi Kejadian


1) Tenggelam
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam
jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran
pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis
akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas
menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang
sangat sedikit.

2) Hampir Tenggelam
Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan
membatukkan air keluar.
KONDISI UMUM DAN FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN
KORBAN TENGGELAM

 Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama


dengan usia 18-24 tahun
 Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun
ke bawah
 Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air
 Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang
sangat dalam
 Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan
membunuh,kekerasan atau permainan di luar batas.
KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN
TENGGELAM
1. Perubahan Pada Paru-Paru
 Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban tenggelam dan 80 – 90% pada

korban hampir tenggelam.


 Jumlah dan komposisi aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita,  isi
lambung, organism pathogen, bahan kimia toksik dan bahan asing lain dapat
memberi cedera pada paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas.

2. Perubahan Pada Kardiovaskuler


 Pada korban hampir tenggelam kadang-kadang menunjukkan bradikardi berat.
 Bradikardi dapat timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air dingin atau
karena hipoksia.
 Perubahan pada fungsi kardiovaskuler yang terjadi pada hampir tenggelam
sebagian besar akibat perubahan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) dan
gangguan keseimbangan asam-basa.
KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM :
3. Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat
 Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi semua organ tetapi
penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi karena iskemi otak.

 Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, reperfusi dan


peningkatan tekanan intra kranial akibat edema serebral. Kesadaran korban
yang tenggelam dapat mengalami penurunan. Biasanya penurunan
kesadaran terjadi 2 – 3 menit setelah apnoe dan hipoksia.

 Kerusakan otak irreversibel mulai terjadi 4 – 10 menit setelah anoksia dan


fungsi normotermik otak tidak akan kembali setelah 8 – 10 menit anoksia.
KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM

4. Perubahan Pada Ginjal


 Fungsi ginjal penderita tenggelam yang telah  mendapat resusitasi biasanya tidak
menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi albuminuria, hemoglobonuria, oliguria
dan anuria.

 Kerusakan ginjal progresif akan mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat


terjadinya hipoksia berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah ke ginjal.
KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM

5. Perubahan Cairan dan Elektrolit


 Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian besar cairan tetapi selalu menelan
banyak cairan.
 Air yang tertelan, aspirasi paru, cairan intravena yang diberikan selama resusitasi dapat
menimbulkan perubahan keadaan cairan dan elektrolit.
 Aspirasi air laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit dan  perubahan cairan karena
tingginya kadar Na dan Osmolaritasnya.
 Hipernatremia dan hipovolemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. Sedangkan
aspirasi air tawar yang banyak dapat mengakibatkan hipervolemia dan hipernatremia.
 Hiperkalemia dapat terjadi karena kerusakan jaringan akibat hipoksia yang luas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Riwayat tenggelam (air tawar / asin)
 Thorax foto
 ECG
 Laboratorium : Analisa gas darah & e-
leukositosis
TERAPI

 Di Tempat Kejadian (live saving)


1).Bawa kepermukaan  keluarkan dari air
2). bebaskan jalan nafasLakukan pernafasan
buatan : oxyviva  beri O2
3).Raba denyut nadi, bila (-) pemijatan jantung
4).Atasi shock dg kaki ditinggikan, berikan infus
TERAPI DI RUMAH SAKIT

1. Anti Biotik
2. Corticosteroid
3. Antioxidant.
KOMPLIKASI
 Ensefalopati Hipoksi
 Tenggelam sekunder
 Pneumonia aspirasi
 Fibrosis interstisial pulmoner
 Disritmia ventricular
 Gagal Ginjal
 Nekrosis pancreas
 Infeksi
PERTOLONGAN PADA KORBAN TENGGELAM

1. Prinsip pertolongan di air :


1. Raih ( dengan atau tanpa alat ).
2. Lempar ( alat apung ).

2. Dayung     ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ).


3. Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung
).
CARA MENOLONG KORBAN TENGGELAM
1. Segera meminta pertolongan
berteriak untuk menarik perhatian orang lain di sekitar anda. Tidak ada salahnya meminta bantuan orang agar lebih mudah
memberikan pertolongan.

2. Cari alat yg dapat membantu


Jangan panik saat melihat korban tenggelam. Lihat sekeliling untuk mencari alat yg dapat membantu. Jika korban tidak terlalu
jauh cobalah untuk menenangkannya dan raih korban untuk mengeluarkan korban dari dalam air.

3. Menolong dengan perlengkapan yg memadai


cara menolong dengan menghampirinya, hanya dapat dilakukan oleh tenaga terlatih atau pun orang yg memiliki kemampuan
berenang yg mencukupi. Jangan sampai anda ikut menjadi korban karena lalai dalam memberikan pertolongan.

4. Memberikan pertolongan pernapasan dengan hati hati.


ketika korban berhasil di bawa kedarat, segera baringkang. Jika korban tidak bernafas lakukan pertolongan CPR Resusitasi
Jantung Paru
PERTOLONGAN PADA KORBAN TENGGELAM
Penanganan Korban
 Pindahkan penderita secepat mungkin dari air ke daratan dengan cara teraman.
 Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung
dalam satu garis lurus.
 Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah
sebelum menaikan penderita ke darat.
 Buka jalan nafas penderita, periksa nafas.
 Bila tidak ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas
sepanjang perjalanan.
 Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.
PERTOLONGAN PADA KORBAN TENGGELAM

 Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.
 Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.
 Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.
 Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.
 Segera bawa ke fasilitas kesehatan
TEKNIK MEMBAWA KORBAN

 CEPAT.
 MULUT KORBAN TETAP DI ATAS AIR.
 PENOLONG MENGONTROL GERAKAN KORBAN.
 PENOLONG DAPAT BERGERAK BEBAS.
 DIBUTUHKAN STAMINA DAN KEKUATAN.
TEKNIK MENOLONG KORBAN TENGGELAM

a. Tehnik satu penolong


- Raih korban ketepi
- Posisikan siap korban diangkat kedarat
- Rebahkan keposisi nyaman
- Berikan pertolongan dengan D,R,C,C,A,B

b. Tehnik dua penolong


- pastikan penolong posisi stabil
- raih korban ke tepi
- posisikan korban siap di angkat
- pada saat mengangkat pastikan memegang bagian belakang korban
- rebahkan ke posisi nyaman
- berikan pertolongan bantuan hidup dasar
TEHNIK MENOLONG KORBAN TENGGELAM

c.Tehnik dengan alat bantu


- berikan alat bantu ke korban.
- tarik korban ke tepi
- rebahkan pada posisi yg nyaman
- berikan bantuan hidup dasar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai