0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
514 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tenggelam, yang merupakan penyebab kematian paling sering. Kunci dalam penanganannya adalah mengembalikan fungsi ventilasi dan sirkulasi secepat mungkin melalui CPR dan oksigenasi, diikuti perawatan lanjutan seperti manajemen hipotermia, komplikasi paru, dan elektrolit. Pencegahan melalui pengawasan ketat terhadap anak dan orang dewasa di dekat perairan sangat penting.
Dokumen tersebut membahas tentang tenggelam, yang merupakan penyebab kematian paling sering. Kunci dalam penanganannya adalah mengembalikan fungsi ventilasi dan sirkulasi secepat mungkin melalui CPR dan oksigenasi, diikuti perawatan lanjutan seperti manajemen hipotermia, komplikasi paru, dan elektrolit. Pencegahan melalui pengawasan ketat terhadap anak dan orang dewasa di dekat perairan sangat penting.
Dokumen tersebut membahas tentang tenggelam, yang merupakan penyebab kematian paling sering. Kunci dalam penanganannya adalah mengembalikan fungsi ventilasi dan sirkulasi secepat mungkin melalui CPR dan oksigenasi, diikuti perawatan lanjutan seperti manajemen hipotermia, komplikasi paru, dan elektrolit. Pencegahan melalui pengawasan ketat terhadap anak dan orang dewasa di dekat perairan sangat penting.
PENDAHULUAN Penyebab kematian paling sering. Kematian pd korban terjadi krn sumbatan jalan nafas dan hipoksia Segera dibawa ke permukaan utk dilakukan RJP Pertolongan pertama atau RJP di air adalah tindakan yang memiliki risiko tinggi bagi korban dan juga penolong.
Tindakan pembersihan jalan nafas seperti penyapuan mulut dengan
jari tidak perlu dilakukan karena sudah hampir pasti penyebab henti jantung pada korban tenggelam adalah akibat hipoksia Air tdk dianggap sebagai benda asing yg dpt menyebabkan sumbatan.
Tenggelam bisa terjadi di: laut, danau, bahkan di lingkungan sekitar
seperti kolam renang. Hal ini sering terjadi pd anak-anak, krn orang tua kadang membiarkan anaknya berenang tanpa pengawasan padahal hal tsb sangat berbahaya Drowning: Definitions
Drowning A suffocation resulting in death < 24 hours of being submerged in water Near Drowning An incident resulting in survival > 24 hours after being submerged in water MEKANISME
Pada peristiwa tenggelam terjadi apnea,
yang diikuti inspirasi hebat sehingga air akan masuk ke dalam alveolus dalam jumlah besar. Refleks larings yang timbul menyebabkan spasme larings, yang dalam waktu lama menyebabkan anoksi otak dan berlanjut sebagai kelumpuhan pusat pernapasan dan penurunan kesadaran Tenggelam dibagi menjadi:
1. Tenggelam dalam air tawar
Inhalasi air tawar menyebabkan hemodilusi hebat yang menimbulkan gangguan elektrolit dan melanjut sebagai fibrilasi ventrikel
2. Tenggelam dalam air laut
Inhalasi air laut menyebabkan hemokonsentrasi sehingga beban jantung bertambah, yang tampak sebagai melambatnya denyut nadi, hipotensi dan edema paru. GEJALA
Asfiksi dengan atau tanpa kegagalan
sirkulasi dan edema otak. Muntah akibat masuknya air dalam lambung. Dapat menyebabkan aspirasi Asphyxia
Relaxation of the airway
Laryngospasm maintained Water enters lungs Respiratory arrest Surfactant washout Cardiac arrest V / Q mismatch*
“Dry drowning” “Wet drowning”
*mechanism in fresh and salt water slightly different PENATALAKSANAAN Bila mungkin tetaplah berada di daratan dan korban ditarik dg sarana spt tongkat, kayu, lemparkan tali atau pelampung. AWAS! PERHATIKAN! Bila anda tdk bisa berenang, jgn coba-coba utk menolong korban tenggelam langsung menyelam ke air. Gunakan alat-alat yg ada utk menarik korban yg masih sadar dari dalam air.
Bila anda benar-benar terlatih dan situasinya sangat
memungkinkan utk menolong, anda dpt berenang menuju korban utk menyelamatkan korban. Bila tdk bisa berenang, jgn lakukan ini.
Ketika membawa korban keluar dari dlm air, kepala
korban hrs lebih rendah dari dada utk menghindari bahaya bila muntah. PENATALAKSANAAN Tindakan darurat Tindakan terpenting dalam setiap peristiwa tenggelam adalah mengembalikan fungsi ventilasi yang efektif dan mempertahankan sirkulasi. Resusitasi harus segera dilakukan sekalipun korban masih dalam air. Tak perlu berusaha mengeluarkan air dari paru atau lambung.Pada peristiwa yang tidak berat, pernapasan spontan dapat segera timbul dalam 30 menit. Tindakan definitif
Setelah kesadaran dan pernapasan spontan pulih, harus
dijaga agar jalan napas selalu bebas. Penderita diletakkan miring dengan kepala lebih rendah. Pada tenggelam di air laut maka tindakan pernapasan buatan harus diteruskan beberapa saat untuk mencegah edema paru. Koreksi keseimbangan asam basa, elektrolit dan pemberian obat: - Na-bikarbonat. - Antibiotik untuk mencegah/mengobati radang paru. Kortikosteroid untuk mencegah edema otak dan memperbaiki surfaktant paru, tappering off . Bila perlu dilakukan transfusi darah untuk mengatasi hemolisis akibat tenggelam di air tawar; atau pemberian plasma pada hemokonsentrasi akibat tenggelam di air laut Essential First Aid Management
Conscious Unconscious
Evaluate for CPR
(prolonged) Aspiration 100% oxygen
NO YES
Observe 100% oxygen transfer to
hospital Immediate hospital management Assess and manage ABC 100% oxygen Pulse oximetry (watch for false readings caused by peripheral shutdown and acidosis) ABGs, FBC, U&E CXR Observation Management of associated hypothermia The problem with looking well... Aspiration of water can cause late complications:
Hindari minum minuman keras sblm berenang / dekat kolam renang Pintu masuk ke kolam renang hrs selalu dlm pengawasan Peralatan penyelamat spt pelampung, ban penyelamat harus dekat dgn kolam renang Bila punya kolam renang di rumah, letakkan telepon dekat dg kolam renang. Agar anda bisa mengangkat telepon tanpa meninggalkan pengawasan anak anda saat berenang Hindari meletakkan meja dan kursi dekat kolam renang agar anak anda tidak dapat memanjatnya Tenggelam pun bisa terjadi pada orang dewasa, jadi pengawasan tetap dibutuhkan Ikutkan anggota keluarga anda di dalam pelatihan RJP agar bila dibutuhkan suatu saat ia dapat menolong.