Mengetahui,
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatNya, referat Lembaga Kesehatan Angkatan Laut
yang berjudul Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Peningkatan
Volume Maksimal Oksigen Paru-paru ini dapat terselesaikan. Referat ini
kami susun sebagai bagian dari proses belajar mengajar.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengajar dan semua pihak yang telah membantu kami
mengerjakan referat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami sadar bahwa referat ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kami terbuka atas saran dan kritik yang dapat meningkatkan kinerja kami.
Kami berharap referat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
bagi siapa saja yang membaca.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknologi dalam bidang ilmu kedokteran semakin dituntut
kemajuannya. Karena kesehatan adalah harta terbesar bagi
setiap individu. Untuk itu berbagai macam penelitian lebih lanjut
dilakukan guna memajukan tingkat kesehatan makhluk hidup,
khususnya manusia. Selain obat-obatan kimia, perkembangan
pada peralatan medis juga diperlukan untuk kemajuan pada ilmu
kedokteran. Bidang engineering juga mengambil bagian penting
dalam
upaya
pengembangan
peralatan
medis
untuk
hiperbarik
adalah
ruangan
tempat
dimana
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi
Saluran nafas manusia dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
Saluran nafas bagian atas dan bagian bawah. Dimana saluran
nafas bagian atas terdiri atas nasal, cavum nasi, faring, dan laring,
sedangkan saluran nafas bagian bawah terdiri dari trakea, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus.
Pulmo
manusia
berbentuk
kerucut/piramid
dan
berjumlah
intrapulmonary
tampak
bulat
dan
tidak
saluran
merupakan
saluran
pendek,
lebih
berdekatan
dengan
bercabangnya
bronkiolus
respiratorius.
Bronkiolus respiratorius yang lebih besar dilapisi oleh epitel
kubis bersilia yang akan menjadi epitel selapis kubis pada saluran
yang lebih kecil dan dilanjutkan dengan epitel selapis gepeng yang
membatasi alveolus pada muara alveolus. Di luar lamina epitel,
dindingnya disusun oleh anyaman berkas otot polos dan jaringan
ikat fibroelastis
4. Duktus Alveolaris
Duktus Alveolaris adalah saluran berdinding tipis, berbentuk
kerucut, dilapisi oleh epitel selapis gepeng. Di luar epitel,
dindingnya dibentuk oleh jaringan fibroelastis. Di sekeliling muara
duktus alveolaris terdapat banyak alveolari tunggal dan sakus
berdampingan
dipisahkan
oleh
septum
interalveolaris,
sempurna.
memungkinkan
Terdapat
hubungan
celah
antara
pada
dua
septum
alveoli
sehingga
yang
saling
berhubungan
dengan
pertukaran
gas
yaitu
antara
oksigen
dan
internal
adalah
absorpsi
oksigen
dan
menghasilkan
jumlahkan,
sama
dengan
volume
maksimal
paru
yang
1.
Volume tidal
Adalah volume udara udara yang diinspirasi atau diekspirasi
4.
Volume residu
Adalah volume udara yang masih tetap berada dalam paru
2.4 HIPERBARIK
Definisi
Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) adalah suatu cara
pengobatan dimana pasien masuk ke dalam suatu ruangan tertutup
(chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi )
kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara
normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan
oksigen murni (100%). Terapi ini dapat merupakan terapi utama
atau terapi penunjang untuk berbagai pengobatan penyakit dan
dapat dikombinasikan dengan terapi medis konvensional.
Ruangan Hiperbarik
Adalah ruang berbentuk seperti kapsul yang terbuat dari
baja dan aluminium yang memiliki lubang jendela akrilik.
Ruangan/chamber terdiri dari ruang dengan dua pintu, satu untuk
ke luar chamber dan satu ke ruang utama dari chamber, yang
dapat diberi tekanan masing-masing sehingga memungkinkan
pasien untuk masuk atau keluar ruang utama chamber saat masih
bertekanan.
Adanya airlock memungkinkan obat-obatan, instrumen atau
makanan dimasukkan ke dalam ruang utama chamber. Melalui
televisi sirkuit tertutup, teknisi dan staf medis di luar chamber dapat
memantau keadaan di dalam ruangan chamber. Komunikasi dua
arah antara bagian dalam chamber dan bagian luar dapat dilakukan
melalui intercom. Karbondioksida scrubber terdiri dari sebuah
kipas yang mengalirkan gas di dalam ruang melalui soda lime
canister. Panel kontrol di luar chamber digunakan untuk membuka
dan menutup katup yang memungkinkan udara untuk memasuki
atau meninggalkan ruangan serta oksigen yang dipasok untuk
masker.
Sejarah
Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) pertama kali oleh Behnke
1930 digunakan untuk rekompresi (mengembalikan tekanan) para
penyelam untuk menghilangkan simptom penyakit dekompresi
(Caissons Disease) setelah menyelam. Penyakit dekompresi
adalah penyakit yang terjadi karena perubahan tekanan. Misalnya
saat kita menyelam atau kalo kita naik pesawat terbang tekanan
naik), akan terjadi pelepasan dan mengembangnya gelembunggelembung gas dalam organ. Jika kita kembali ke tekanan awal,
maka akan terjadi perubahan tekanan yang dapat menganggu
fungsi beberapa organ tubuh/penyakit dekompresi.
Pemakaian Oksigen Hiperbarik dikembangkan sebagai
komplemen terhadap efek radiasi pada perawatan kanker oleh
Churchill Davidson pada tahun 1950 selain dikenal sebagai
perawatan penunjang selama pembedahan jantung, perawatan gas
gangrene klostridial, dan perawatan terhadap keracunan karbon
monoksida. Oksigen hiperbarik mulai dikenal untuk menunjang
penyembuhan luka pada tahun 1965 pada korban luka akibat
ledakan
pada
tambang
minyak
dengan
keracunan
karbon
10
11
volume
gelembung
gas
pada
penyakit
dekompresi
2. Meningkatkan penyaluran oksigen pada jaringan yang
kekurangan oksigen
3. Mendorong / merangsang pembentukan pembuluh darah
baru
4. Menekan pertumbuhan kuman
5. Mendorong pembentukan jaringan dan meningkatkan daya
bunuh kuman oleh sel darah putih.
6. Mengeleminasi dan menurunkan zat beracun.
7. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan
tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang
8. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk
meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang.
9. Menyebabkan
pelebaran
arteri
rebound
sehingga
meningkatkan diameter pembuluh darah, dibanding pada
permulaan terapi.
10. Merangsang fungsi adaptif pada peningkatan superoxide
dismutase (SOD), merupakan salah satu antioksidan dalam
tubuh untuk pertahanan terhadap radikal bebas dan
bertujuan mengatasi infeksi dengan meningkatkan kerja sel
darah putih sebagai antibiotic pembunuh kuman.
Fungsi TOHB Dalam Terapi Penyakit
Terapi Primer:
Penyakit Dekompresi
12
Emboli Gas
Keracunan CO
Terapi Sekunder
yang
setara
dengan
permukaan
laut.
VO 2max
bersamaan
dengan
penghentian
latihan
karena
14
Satuan
VO2max dinyatakan sebagai volume total oksigen yang
digunakan permenit (ml/menit). Semakin banyak massa otot
seseorang,
semakin
banyak
digunakan
selama
latihan
perbedaan
ukuran
tubuh
pula
oksigen
maksimal.
dan
massa
(ml/menit)
Untuk
otot,
yang
menyesuaikan
VO 2max dapat
Satuan
ini
yang
akan
dipergunakan
dalam
pembahasan selanjutnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai VO 2max
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai VO 2max
dapat disebutkan sebagai berikut.
1. Umur
Penelitian cross-sectional dan longitudinal nilai VO 2max pada
anak usia 8-16 tahun yang tidak dilatih menunjukkan kenaikan
progresif
dan
linier
dari
puncak
kemampuan
aerobik,
beberapa
hal,
termasuk
reduksi
15
denyut
jantung
dan
progesteron
untuk
memantau
fase-fase
suhu
basal
tubuh.
Efek
termogenik
dari
pada
kerja
kardiovaskuler
dan
akhirnya
16
konsumsi
ini
menyebabkan
pengiriman
oksigen
ke
jaringan
17
2. Fungsi kardiovaskuler
Respon kardiovaskuler yang paling utama terhadap aktivitas
fisik adalah peningkatan cardiac output. Peningkatan ini
disebabkan oleh peningkatan isi sekuncup jantung maupun
heart rate yang dapat mencapai sekitar 95% dari tingkat
maksimalnya. Karena pemakaian oksigen oleh tubuh tidak
dapat
lebih
dari
kecepatan
sistem
kardiovaskuler
18
Tes-tes
ini
haruslah
dapat
diukur
dan
mudah
2.
Treadmill
Beberapa protokol yang dapat digunakan dalam pemeriksaan
dengan treadmill adalah : (1) Metode Mitchell, Sproule, dan
Chapman, (2) Metode Saltin-Astrand, dan (3) Metode OSU.
Keuntungan menggunakan treadmill meliputi nilai beban kerja
yang konstan, kemudahan mengatur beban kerja pada level
yang diinginkan, serta mudah dilakukan karena hampir semua
orang terbiasa dengan keahlian yang dibutuhkan (berjalan dan
berlari). Meskipun demikian, karena alatnya mahal dan berat,
tes ini tidak praktis dilakukan di tempat kerja melainkan di
tempat kebugaran yang memiliki fasilitas treadmile.
19
20
BAB III
KESIMPULAN
Terapi
hiperbarik
sangat
berperan
dalam
berbagai
macam
kebugaran
lebih
baik,
baik
digunakan
untuk
atlet
yang
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Astorin T, Robergs R, Ghiasvand S, Marks D, Burns S. Incidence of
the Oxygen Plateauat VO2 max during Exercise Testing to Volitional
Fatigue. Journal of The American Society of Exercise Physiologists.
2000; 3:2
2. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 11. Jakarta: EGC
3. Junqueira,LC., 2007.Histology Dasar: teks dan atlas. Edisi 10.
Jakarta : EGC.
4. http://elektromedik.blogspot.com/2012/11/terapi-hbot-hiperbaricoxygen-theraphy.html#sthash.vIm3YyWy.dpuf
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbaric_medicine
6. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/02/25/terapihiperbarik-oksigen-solusi-sehat-tni-angkatan-laut-surabaya/
7. http://pkhi.blogspot.com/p/artikel.html
8. http://sehatnegeriku.com/menkes-terima-brevert-kehormatankesehatan-penyelaman-dan-hiperbarik/
9. http://yulikyeppeo.wordpress.com
10. Uliyandari Adhikarmika: Pengaruh Latihan
Fisik
Terprogram
22