Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH NON REBREATHING MASK (NRM)

A. Definisi

Non Rebreathing Mask (NRM) merupakan suatu alat yang digunakan untuk terapi

oksigen dengan prinsip kerja aliran udar ekspirasi dan inpirasi dari alat hanya mengalir satu

arah keluar saat ekspirasi. Saat inspirasi udara luar tidak dapat masuk ke dalam alat

sedangkan saat ekspirasi udara CO2 yang tinggi dapat dibuang.

B. Prinsip Kerja Alat

Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100%

dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Hal ini memungkinkan karena pada NRM

terdapat kantong reservoar yang mampu menampung oksigen. Bagian NRM terdiri dari

strap, Oxygen delivery tube, Inhalation valve, exhalation valve, dan reservoir bag. .

Reservoir bag memiliki daya tampung oksigen yang bervariasi dari 600 ml-1,5 L. Inhalation

valve atau katup inhalasi berfungsi untuk mengendalikan arus O2, Sedangkan Exhalation

valve atau katup inhalasi berfungsi untuk mengendalikan arus CO2 saat Ekhalasi. Seperti

gambar berikut :

Exhalation
valve

valve

Reservoir bag
Pada prinsipnya O2 dialirkan melelui Oxygen delivery tube yang tertampung pada

reservoir bag, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2

katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup

yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada

saat ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37). Prinsip kerja NRM seperti pada gambar

berikut :

C. Kondisi yang membutuhkan NRM

Tujuan Penggunaan NRM adalah memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang-

tinggi melalui masker dengan konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kanul. Indikasi pada klien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi seperti karena

keracunan CO2, keberadaan CO2 di dalam tubuh akan sangat berbahaya jika dihirup karena

akan menggantikan posisi O2 yang berikatan dengan hemoglobin dalam darah. Pasien

COPD, karena dengan peningkatan O2 dalam jumlah tinggi dapat menurunkan resiko
terjadinya hipoksia. Pasien dengan status pernapasan yang tidak stabil dan pasien yang

memerlukan intubasi.

Adapun harapan dari penggunaan NRM adalaha untuk mengobati hipoksemia dan / atau

hipoksi, Untuk mengurangi beban kerja dalam bernafas, dan memungkinkan untuk untuk

mengurangi kerja miokard. NRM mungkin tidak dapat diterapkan pada kondisi pasien

dengan hambatan CO2 kronis dan pasien dengan luka pada bagian wajah yang

menyebabkan ketidak nyamanan penggunaan NRM

D. Jenis NRM

a. NRM Anak

b. NRM Dewasa
E. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Didapatkan FiO2 > 80% oksigen untuk pasien hipoksemia berat, jika tidak ada

fasilitas atau kompetensi untuk pemasangan endotracheal tube atau sengaja menunda

intubasi.

b. Kekurangan
Terasa tidak nyaman bila masker terpasang ketat di muka, dengan kemungkinan
perasaan claustrophobia
Keterbatasan akses ke mulut untuk makan, minum dan pengeluaran dahak
Kemungkinan katup menempel, sehingga lubang tidak bisa terbuka
Iritasi mata akibat aliran oksigen yang cepat dan pemasangan masker yang kurang
tepat.

F. Prosedur Pemakaian

a. Jelaskan kepada pasien/ keluarga alasan prosedur pemasangan NRM

b. Atur posisi pasien

c. Membuka regulator untuk menentukan tekanan oksigen sesuai dengan

kebutuhan.(menjaga kelembaban udara, mencegah iritasi mukosa jalan nafas dan mulut)

d. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan, terapi oksigen dengan sungkup non

rebreathing mempunyai efektifitas aliran 6-7 liter/menit dengan konsentrasi O2 (FiO2)

55-90 % (menjaga kepatenan sungkup, menjamin ketepatan dosis)

e. Isi O2 kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup

minimal 2/3 bagian kantong reservoir. (mencegah kantong terlipat, terputar)

f. Mengikat tali non rebreathing mask dibelakang kepala melewati bagian atas telinga.

(mencegah kebocoran sungkup)

g. Memasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali pengikat (untuk

mencegah iritasi kulit).

h. Jelaskan standar keselamatan pasien kepada keluarga, ataupun pengunjung lainya yang

bersangkutan.
i. Muka pasien dibersihkan tiap 2 jam. (observasi terhadap iritasi,muntah,aspirasi akibat

terapi, dan menjaga kenyamanan pasien)

j. Sungkup dibersihkan/diganti tiap 8 jam (menjaga kepatenan alat, mencegah infeksi,

meningkatkan kenyamanan)

k. Periksa tanda vital pasien tiap 72 jam untuk mengevaluasi apakah penggunaan NRM

tetap dilanjutkan, dihentikan dan penggantian lainya.

Pada beberapa rumah sakit, salah satu katup di sisi masker dilepas dengan alasan

keamanan, misalnya bila aliran oksigen terhenti (dengan / tanpa sengaja) pasien masih bisa

menghirup udara kamar. Keputusan tersebut akan menurunkan FiO2 yang dihasilkan,

karena dengan dilepaskannya katup maka lebih banyak udara luar yang masuk ke dalam

masker Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemakaian Non Rebreathing Mask
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Procedure Non-Rebreathing Mask. UTMB Respiratory Service; hal 1-3.
Anonim. 2014. Nonbreathing Mask. http://www.klikparu.com/2014/09/nonrebreathing-
mask.html. Diakses pada 19 Oktober 2017

Pujianto, Ahmat. 2014. Teknik Pemberian Oksigen Low Flow High Concentration .
http://fijaytrangki.blogspot.co.id/2014/08/teknik-pemberian-oksigen-low-flow-high.html.
Diakses pada 19 Oktober 2017

Caroline Bunker Rosdahl,Mary T. Kowalski. 2008. Texbook of Basic Nursing. Wolters


Kluwer Health. Hal 1327
Constantino, Claire. 2014. Basics of Oxygen Therapy.
https://www.slideshare.net/cvconstantino/basics-of-oxygen-therapy. Diakses pada tanggal
19 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai