Anda di halaman 1dari 28

SOAL UTS

PATIENT SAFETY
1. Sifat dan karakteristik pelayanan kesehatan yang menyebabkan tinggi potensi
insiden keselamatan pasien adalah:
a. Pelayanan kesehatan menjadi pusat perhatian masyarakat dan pemerintah.
b. Proses pelayanan kesehatan melibatkan banyak unsur (orang dan
teknologi) serta tidak bisa diprediksikan.
c. Pelayanan kesehatan memerlukan teknologi kesehatan yang sophisticated dan
mahal.
d. Provider pelayanan kesehatan merupakan orang dengan keahlian tinggi sekaligus
dengan tingkat stress yang tinggi.
e. Bukan salah satu di atas.
2. Pada saat resusitasi karena kegawatan di ICU,
seorang dokter memberikan perintah secara
lisan untuk memberikan epinefrin dengan
dosis tertentu pada perawat. Perawat
tersebut memberikan epinefrin dengan dosis
10 kali lebih tinggi dan akhirnya pasien
tersebut meninggal. Kasus tersebut
merupakan contoh dari:
a. Medical error, near miss.
b. Medical error, adverse event.
c. Non error, adverse event.
d. Violation and negligence.
e. Bukan salah satu di atas.
3. Seorang pasien yang mengalami depresi berat
dan mengingkari telah me lakukan bunuh diri
ditempatkan pada ruang observasi ketat di

bagian psikiatrik. Lima belas menit setelah


observasi terakhir dilakukan, pasien
ditemukan gantung diri menggunakan pipa air
yang terpapar di luar tembok dengan
sabuknya. Kasus ini merupakan cont oh dari:
a. Medical error, near miss.
b. Medical error, adverse event.
c. Non error, adverse event.
d. Violation and negligence.
e. Bukan salah satu di atas.
4. Seorang apoteker tidak bisa membaca tulisan
tangan dokter pada resep: sehingga
memberikan resep anti psikotik dari yang
seharusnya yaitu obat anti asam lambung.
Pasien mengenali bahwa pil yang diberikan
tidak sama dengan contoh yang diberikan
tidak sama dengan contoh dari dokter
sehingga menanyakan ke petugas apotek.
a. Medical error, near miss.
b. Medical error, adverse event.
c. Non error, adverse event.
d. Violation.
e. Bukan salah satu di atas.
5. Seorang ahli bedah merencanakan amputasi
kaki kiri. Dalam pelaksanaannya kaki kanan
pasien yang diamputasi. Kasus tersebut

merupakan bentuk adverse event yang dapat


digolongkan sebagai:
a. Rencana salah dan pelaksanaan salah.
b. Rencana betul tetapi pada
pelaksanaan terjadi lapse (error of
omission).
c. Rencana betul tetapi pada
pelaksanaan terjadi slip (error of
commission).
d. Rencana betul tetapi terjadi violation
(pengabaian).
e. Bukan salah satu di atas.
Seorang dokter muda setelah menjalani shift tugas
selama 32 jam, menjalani tugas di UGD untuk
observasi ketat tanda vital (tekanan darah dan nadi)
pada pasien dengan kegawatan. Setelah 1 jam
diketahui pasien tersebut meninggal, sementara
dokter muda yang bertugas meskipun tetap mencatat
perkembangan tanda vital pasien tidak menyadari dan
melaporkan adanya kondisi kritis.
6. Solusi yang kuat dengan pendekatan sistem
pada kasus di atas adalah:
a. Memperbaiki jam kerja atau shift
dokter muda.

b. Memberikan peringatan pada dokter


muda dengan hukuman tugas
tambahan.
c. Memaparkan kejadian tersebut pada
pertemuan dengan tujuan agar semua
dokter muda waspada dan kejadian
sama tidak terulang lagi.
d. Memasang monitor tanda vital
dengan alarm pada semua pasien
dengan kasus kegawatan tinggi.
e. Bukan salah satu di atas.
7. Kasus dokter muda tersebut merupakan
contoh bentuk insiden keselamatan pasien:
a. Near miss.
b. Lapse.
c. Slip.
d. Violation.
e. Bukan salah satu di atas.
8. Ketika melakukan transfusi ke pasien yang
sedang anda rawat, pasien mengeluhkan
tubuh menggigil kedinginan dan gatal di
seluruh tubuh, langkah segera apa yang paling
tepat harus anda kerjakan demi patient
safety:
a. Menghubungi supervisor jaga untuk

konsultasi.
b. Memberikan adrenalin IV.
c. Menghentikan transfuse darah,
segera mengganti dengan cairan
isotonis.
d. Memposisikan pasien pada posisi
shock, kepala lebih rendah dari
badan.
e. Memberitahukan kepada keluarga
bahwa telah terjadi reaksi penolakan
tubuh terhadap transfusi.
9. Kondisi pasien di bawah ini paling potensial
menimbulkan masalah pasien safety di IGD:
a. Pasien dengan kondisi gawat.
b. Pasien dalam jumlah yang besar.
c. Kelelahan petugas kesehatan.
d. Kurangnya fasilitas.
e. Waktu tugas malam.
10. Seorang pasien stroke terjatuh dari stretcher
ketika dirawat di IGD, dari pemeriksaan
pasien mengalami memar dan oedema di
kepalanya, sikap apa yang harus anda
dikerjakan:
a. Memberikan komunikasi, informasi,
dan edukasi (KIE) kepada pasien dan
keluarganya tentang apa yang terjadi.

b. Mengikat pasien di stretcher.


c. Memanggil dan menjelaskan keluarga
pasien bahwa semua yang terjadi
karena kesalahan pasien.
d. Merahasiakan apa yang terjadi pada
pasien.
e. Melakukan perawatan terbaik pada
pasien.
11. Musibah massal dapat menimbulkan masalah
patient safety, untuk mencegahnya cara yang
paling efektif adalah:
a. Minta bantuan tenaga tambahan
tenaga medis dan paramedis.
b. Mengaktifkan disaster hospital plan.
c. Mengirim pasien ke rumah sakit lain.
d. Mengaktifkan komunikasi medik.
e. Melibatkan petugas keamanan atau
polisi.
12. Semua hal di bawah ini akan meningkatkan
mutu pelayanan pada situasi musibah missal
di IGD, kecuali:
a. Mengaktifkan komprehensif triage.
b. Mengaktifkan walking/ cepat/ simple
triage.
c. Mengaktifkan field triage.
d. Mengaktifkan komunikasi medis.

e. Mengaktifkan media center.


13. Seorang pasien di IGD protes terhadap
pelayanan yang diberika n kepadanya:
mengapa dia tidak segera mendapatkan
pelayanan, padahal dia datang lebih dulu dan
menunggu lebih dari 2 jam. Dia mengancam
melaporkan ke pihak managemen rumah
sakit. Penyebab utama timbulnya hal ini
terutama karena:
a. Banyaknya pasien yang harus dilayani.
b. Kurangnya tenaga dokter yang
melayani pasien.
c. KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi) kepada pasien yang tidak
memadai.
d. Kurangnya fasilitas, sarana, dan
prasarana IGD.

e. Pasien seharusnya diarahkan ke poli


sejak awal oleh karena bukan pasien
gawat.
14. Tindakan yang tepat yang harus anda kerjakan
ketika mengetahui bahwa obat yang anda
berikan secara intravena ternyata salah,
sementara sampai saat ini belum ada
perubahan klinis yang muncul pada pasien
tersebut:
a. Merahasiakan kejadian tersebut.
b. Melaporkan ke supervisor jaga dan
monitor gejala klinis yang muncul.
c. Memberikan antidot yang tepat.
d. Memberikan pasien cairan resusitasi
dengan harapan terjadi efek dilusi.
e. Mengawasi gejala klinis yang muncul
dan segera mengirim pasien ke
perawatan kritis.
15. Pernyataan berikut BENAR tentang kesalahan
laboratorium yang dapat berpengaruh pada
keselamatan penderita:
a. Tahap pre analisis merupakan
sumber kesalahan utama yang
mempengaruhi hasil tes.
b. Salah satu sumber kesalahan utama

pada tahap postanalisis antara lain


spesimen lipemik.
c. Misinterpretasi sering terjadi karena
kurangnya ilmu pengetahuan.
d. A dan B benar.
e. A dan C benar.
16. Berikut ini adalah kesalahan yang sering
terjadi pada pengumpulan spesimen:
a. Puasa yang tidak benar.
b. Misidentifikasi sampel.
c. Spesimen tidak disertai lembar
permintaan lab.
d. A dan B benar.
e. A, B, dan C benar.
17. Pernyataan berikut BENAR tentang
misinterpretasi hasil tes laboratorium:
a. Misinterpretasi berarti bahwa klinisi
menerima hasil yang benar tetapi
tidak melakukan tindakan yang benar.
b. Salah satu alasan misinterpretasi
adalah interpretasi yang berlebihan
terhadap nilai hasil lab.
c. Salah satu permasalahan pada tahap
postanalisis adalah tidak dapat
menghubungkan antara hasil tes
dengan klinis.

d. A dan B benar.
e. A, B, dan C benar.
18. Hasil urinalisis seorang laki laki 45 tahun
dengan glukosa plasma 211 mg/dl adalah
sebagai berikut: pH 7, protein 1+, eritrosit
negatif, dan glukosa negatif. Penyebab
ketidaksesuian antara urinalisis dengan
glukosa plasma adalah:
a. Pemaparan terhadap sinar.
b. Terlambat dikirim ke laboratorium.
c. Hemolisis.
d. A dan B benar.
e. A, B, dan C benar.
19. Hasil laboratorium perempuan gemuk usia 51
tahun dengan perdarahan GI tract adalah
sebagai berikut: Hb 8 g/dl, leukosit 9.800 /l,
trombosit 78.000 /l, pada evaluasi hapusan
darah tepi jumlah tr ombosit normal.
Kemungkinan kesalahan:
a. Hemolisis.
b. Sentrifugasi kurang.
c. Terlambat dikirim ke laboratorium.
d. Kesalahan perbandingan antikoagulan
darah.
e. Kesulitan dalam venapungsi
(membeku sebagian).

20. Pernyataan berikut BENAR tentang golongan


darah dan rhesus:
a. HDN adalah penyakit yang terkait
dengan golongan darah Rh.
b. Antigen Rh yang terkuat adalah C.
c. Anti Rh lazimnya adalah IgM.
d. A dan B benar.
e. A, B, dan C benar.
21. Informed consent merupakan persetujuan
sepihak atas informasi yang diberikan pada
pasien dan atau keluarga, dengan syarat
tertentu berupa:
a. Usia lebih dari 16 tahun yang akan
menjalani tindakan resiko tinggi.
b. Usia 21 tahun dengan gangguan
kesehatan mental.
c. Usia 18 tahun dalam pengaruh obat.

d. Usia 18 tahun dan telah menikah.


e. Usia 15 tahun yang akan menjal ani
tindakan resiko rendah.
22. Berikut adalah kunci pemberian informasi
menurut Konsil Kedokteran Indonesia:
a. Berikan informasi pengobatan
kedokteran saja, tidak diperlukan
alternatif lain.
b. Jelaskan hanya keuntungan dan
keberhasilan dari tindakan
pengobatan agar pasien tidak takut.
c. Jelaskan hanya tentang diagnosa pasti
atau diagnosa kerja saja agar pasien
tidak bingung.
d. Disampaikan dengan tidak menekan
dan memperdaya.
e. Penjelasan diberikan pada keluarga
pasien tanpa perlu ijin dari pasien
yang bersangkutan.
23. Berikut dinyatakan bahwa persetujuan yang
telah diberikan oleh pasien dianggap sah, bila:
a. Dalam membuat keputusan pasien
dipengaruhi oleh pihak lain.
b. Pasien gagal untuk meretensi
informasi yang sudah disampaikan.

c. Pasien memahami dan mempercayai


informasi.
d. Pasien merupakan keluarga dekat dari
dokter penanggung jawab.
e. Pasien tidak sepakat dengan dokter
atas tindakan yang akan dilakukan.
24. Suatu tindakan medis tanpa dilengkapi
informed consent, berarti terdapat
pelanggaran:
a. Etik.
b. Undang undang.
c. Etik dan hukum.
d. Norma adat.
e. Kompetensi.
25. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia 2007,
standar kompetensi dokter Indonesia yang
memuat patient safety masuk dalam: (pilih
jawaban yang benar) (D)
a. Area 1.
b. Area 3.
c. Area 5.
d. Area 7.
e. Area 2.
26. Yang bukan merupakan komponen dari
patient safety adalah:
a. Hubungan baik dokter pasien.

b. Perilaku bersahaja dokter.


c. Ketrampilan klinis.
d. Pengembangan dan evaluasi diri
dokter.
e. Standar profesi medis.
27. Perbedaan etik dan hukum adalah:
a. Etik ditentukan oleh Negara,
sedangkan hukum disusun oleh
organisasi profesi.
b. Hukuman etik berupa sanksi perdata,
sedangkan hukum sanksi pidana.
c. Etik umumnya berupa tulisan,
sedangkan hukum umumnya tak
tertulis.
d. Etik dinilai baik dan buruk, sedangkan
hukum dinilai benar atau salah.
e. Etik masuk wilayah yang jelas
perbedaannya seperti hitam dan
putih, sedangkan hukum masuk
wilayah abu abu.
28. Dasar dasar etik profesi kedokteran di
Indonesia adalah:
a. Sumpah Hippocrates, deklarasi
Geneva, lafal sumpah kedokteran
Indonesia.
b. Sumpah Hippocrates, deklarasi

Helsinki, Undang undang tentang


praktek kedokteran.
c. Lafal sumpah kedokteran Indonesia,
Undang undang praktek
kedokteran, deklarasi Helsinki.
d. Sumpah Hippocrates, undang
undang kesehatan, kode etik
kedokteran Indonesia.
e. Lafal sumpah kedokteran Indonesia,
kode etik kedokteran In donesia,
deklarasi Geneva.
29. Pernyataan di bawah ini yang termasuk 7
langkah menuju Patient Safety di RS adalah,
kecuali:
a. Kembangkan sistem pelaporan.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Berbagi pengalaman tentang
keselamatan tenaga kesehatan.

d. Cegah cedera melalui implementasi


sistem keselamatan pasien.
e. Pimpin dan dukung staf.
30. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai
Patient Safety adalah:
a. Tidak adanya kesalahan atau dari
cedera karena kecelakaan.
b. Salah satu dimensi mutu untuk
menjamin keselamatan pasien dalam
pelayanan kesehatan.
c. Kebijakan lembaga pelayanan
kesehatan yang diterapkan pada
pelayanan kesehatan.
d. B dan C benar.
e. Benar semua.
31. Kejadian di RS yang dapat merugikan pasien,
antara lain di bawah ini, kecuali:
a. Beban ekonomi.
b. Gangguan neurologi permanen.
c. Kematian.
d. Rendahnya pengetahuan pasien.
e. Disability.
32. Harvey Mannikin adalah pengembangan jenis
model pada Patient Safety yaitu:
a. Model interaktif.

b. Model aktif.
c. Kombinasi kedua model.
d. Semua benar.
e. Semua salah.
33. Selain keselamatan pasien, yang tidak harus
diselamatkan adalah keselamatan:
a. Rumah Sakit.
b. Petugas.
c. Limbah RS.
d. Alat alat RS.
e. Semua harus diselamatkan.
34. Patient safety sudah merupakan keharusan
karena:
a. Sudah merupakan model terkini.
b. Menjadi syarat untuk membuat RS
dipercaya.
c. Membuat biaya RS menjadi murah.
d. Semua benar.
e. Semua salah.
35. Di antara pernyataan di bawah ini, yang benar
adalah:
a. Safety culture adalah budaya mencari
kesalahan seseorang.
b. Blaming culture adalah budaya
mencari kesalahan satu kelompok
tim.

c. Safety culture adalah budaya mencari


kesalahan dalam satu sistem.
d. Semua benar.
e. Semua salah.
36. Yang bukan ERROR adalah:
a. Melakukan sesuatu yang diyakini
sebagai sesuatu yang benar.
b. Melakukan sesuatu yang tidak
seharusnya dilakukan.
c. Tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan.
d. Sengaja melakukan sesuatu di luar
standar operasional.
e. Semua benar.
37. Yang bukan termasuk macam macam
Error adalah:
a. Wrong Button.
b. Lapses.
c. Rule based mistakes.
d. Knowledge based mistakes.
e. Semua di atas termasuk macam
macam Error.
38. Yang tidak termasuk faktor predisposisi
terjadinya Mistakes adalah:
a. Kelelahan.
b. Lupa pamit.

c. Bahasa dan budaya.


d. Stress.
e. Semua merupakan faktor predisposisi.
39. HALT adalah singkatan dari:
a. Hurry, Angry, Lapse, and Tired.
b. Hurry, Angry, Late, and Tired.
c. Hungry, Angry, Lost, and Time.
d. Hungry, Abuse, Late, and Tired.
e. Hungry, Angry, Late, and Tired.
40. Yang bukan termasuk langkah langkah
manajemen risk adalah:
a. Identifikasi resiko.
b. Menilai berat dan kekerapan suatu
resiko.
c. Meningkatkan kemungkinan
terjadinya resiko.
d. Menghitung besarnya kerugian yang
disebabkan oleh suatu resiko.

e. Semua benar.
41. Organ yang paling sensitif terhadap radiasi
adalah:
a. Kelenjar thyroid.
b. Gonad.
c. Ovarium.
d. Supra renalis.
e. Testis.
42. Langkah langkah yang harus dilakukan untuk
mengurangi radiasi primer:
a. Pemeriksaan radiologi sesuai klinis
penderita.
b. Pengulangan foto dibatasi.
c. Gunakan posisi yang sesuai.
d. Jumlah ekspose terhadap organ
dikurangi.
e. Semua tersebut di atas benar.
43. Pengurangan dosis untuk pasien:
a. Pengaturan kV dan mAS.
b. Pengurangan waktu fluoroscopy.
c. Gunakan shielding.
d. Memposisikan pasien dengan benar.
e. Gunakan collimator.
44. Swiss cheese model, kesalahan tranfusi dapat
terjadi pada pemberian transfusi darah pada

pasien anemia perdarahan post partum. Siapa


yang menjadi penyebab suatu kesalahan
dapat terjadi?
a. Pihak PMI yang lalai memberi kan
darah keliru.
b. Pihak keluarga yang tidak mau
mencocokkan jenis darah dan
identitas.
c. Pihak perawat yang sebelum
memasukkan darah tidak mengecek
identitas penderita dan golongan
darah.
d. Pihak dokter yang menyerahkan
pelaksanaan transfusi pada tenaga
paramedic.
e. Semua pihak petugas PMI, keluarga
penderita, perawat, dan dokter.
45. Untuk mengatasi permasalahan terjadinya
kesalahan pemberian obat obatan, pemberian
identitas yang mempunyai resiko terjadi
kesalahan terbesar adalah:
a. Nama panggilan.
b. Nama lengkap.
c. Nama dan alamat.
d. Nama dan nama orang tua.
e. Nama dan nama suami.

46. Untuk menghindari tertukarnya bayi baru


lahir, pemberian identitas yang mempunyai
kesalahan terkecil adalah:
a. Nama panggilan ibu pada status bayi
yang warnanya sama.
b. Nama lengkap ibu pada status bayi
yang warnanya sama.
c. Gelang yang warnanya sama dengan
yang dipakai ibu dan nama ibu.
d. Nama sama dengan ibu dengan warna
status yang sama.
e. Nama ibu dan nama ayah ditulis
dalam status yang sama.
47. Berikut ini termasuk yang dianjurkan dalam
patient safety dalam tindakan operasi:
a. Mengirim sampel operasi ke
laboratorium PA setiap yang dicurigai
jinak.
b. Mengirim sampel operasi ke
laboratorium PA setiap yang dicurigai
ganas.
c. Mengirim sampel operasi ke
laboratorium PA apabila ragu ragu
dengan jenis tumor.
d. Mengirim sampel operasi ke
laboratorium PA setiap melakukan

operasi.
e. Mengirim sampel operasi ke
laboratorium PA apabila terjadi
kesalahan diagnosis.
48. Berikut ini termasuk yang dianjurkan dalam
patient safety dalam perawatan luka infeksi
pasca operasi:
a. Memberikan antibiotik broad
spectrum dan langsung dilakukan
operasi segera mungkin.
b. Memberikan antibiotik narrow
spectrum dan langsung dilakukan
operasi sesegera mungkin.
c. Melakukan debridement dan
pemberian antibiotika.
d. Melakukan kultur dan sensitivity test
dan kepekaan antibiotika dan
perawatan luka operasi.

e. Melakukan perawatan dan operasi


ulang dan menaikkan dosis
antibiotika.
49. Terdapat perbedaan keberhasilan operasi
appendektomi di dua kota yang berbeda.
Kondisi tersebut menjelaskan tentang
komponen berikut di bawah in i yang termasuk
dalam The science of improvement:
a. Appreciation of a system.
b. Understanding a variation.
c. Theory of knowledge.
d. Psychology.
e. Activities and tools.
50. Di dalam suatu ruangan perawatan pasien,
terdapat sejumlah petugas medis yang
memiliki bermacam macam karakter dalam
merespon suatu masalah yang terjadi
misalnya dalam menyampaikan kejadian yang
tidak diinginkan (KTD). Kondisi tersebut
menjelaskan tentang komponen berikut di
bawah ini yang termasuk dalam science of
improvement:
a. Appreciation of a system.
b. Understanding of variation.
c. Theory of knowledge.

d. Psychology.
e. Activities and tools.
51. Berikut di bawah ini adalah parameter yang
digunakan untuk pembelajaran dan proses
perbaikan (learning and process
improvement):
a. Bertujuan untuk menemukan sesuatu
yang baru (new knowledge).
b. Mendapatkan data hanya pada kasus
tertentu.
c. Berupaya untuk menstabilkan kondisi
bias yang mungkin terjadi.
d. Membutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan hasil.
e. Sedapat mungkin mengontrol bias.
52. Siklus PDSA adalah model yang digunakan
untuk melakukan perbaikan kualitas.
Pernyataan yang muncul sebelum kita
melakukan kegiatan tersebut adalah:
a. Upaya untuk menyempurnakan
sesuatu.
b. Perbaikan tidak berhubungan dengan
perubahan.
c. Perlu keseimbangan antara
perubahan dan perbaikan.
d. Hasil siklus PDSA tidak diperlukan.

e. Tidak diperlukan strategi dalam siklus


PDSA.
53. Berikut di bawah ini adalah kegiatan yang
ditujukan untuk menjaga kelanjutan proses
perbaikan:
a. Training dan edukasi staff.
b. Penggunaan system dan proses yang
lama.
c. Penggunaan prosedur standard yang
biasa digunakan.
d. Dokumentasi dilakukan bila dianggap
perlu.
e. Tidak perlu dilakukan standardisasi.
54. Tipe kesalahan medis yang paling sering
terjadi adalah:
a. Diagnosis.
b. Gagal mencegah injury.
c. Kesalahan obat.
d. Tidak bisa komunikasi.
e. Kesalahan teknis.
55. Engaged with patient memerlukan hal hal
berikut ini:
a. Diagnosis penyakit.
b. Riwayat penyakit dahulu.
c. Tanda tangan pasien.
d. Perhatian ke pasien.

e. Pekerjaan pasien.
56. Di bawah ini berkaitan dengan steps of open
disclosure:
a. Remember.
b. Conclude.
c. Document.
d. Science.
e. Smile.
57. Mengenai SPIKES pada komunikasi dengan
pasien yang benar adalah:
a. Mendengar dan perhatian.
b. Memutuskan dengan benar.
c. Memperhatikan keluarga pasien.
d. Bicara seperlunya.
e. Mencari tipe kesalahan medis.
58. Fungsi utama pelaporan insiden adalah:
a. Rekomendasi untuk perubahan
proses/ SOP.

b. Meningkatkan keselamatan pasien


melalui pembelajaran.
c. Menurunkan biaya.
d. Meningkatkan tanggung jawab.
e. Membuktikan kesalahan.
59. Undang undang tentang praktik kedokteran
diatur dalam:
a. Undang undang no. 29 tahun 2004.
b. Undang undang no. 24 tahun 2009.
c. Undang undang no. 29 tahun 2009.
d. Undang undang no. 24 tahun 2004.
e. Undang undang no. 19 tahun 2004.
60. Syarat standard of care adalah:
a. Evidence based.
b. Bersifat menetap.
c. Dapat diubah sesuai kebutuhan.
d. Bersifat umum.
e. Tidak mengikat.

Anda mungkin juga menyukai