Anda di halaman 1dari 29

Deteksi Dini Perburukan Kondisi

Pasien oleh Perawat IGD

EARLY WARNING SCORE


SYSTEM (EWSS) .
MENGAPA????? ?????
Latar Belakang
Sejumlah pasien di luar area
perawatan kritis mengalami
kejadian kritis , laporan pasien
tiba-tiba apnoe dan meninggal
TMRC merupakan salah satu
strategi yang diterapkan
untuk menangani
kegawatan/ code blue di RS TMRC lebih cenderung
bersifat pasif
menunggu panggilan
code blue
CRITICAL REVIEW
• Hasil studi menunjukkan banyak pasien memperlihatkan
tanda-tanda dan gejala kerusakan klinis yang tidak
ditangani sebelum serangan jantung (Duncan & McMullan,
2012)
• Pasien rawat inap yang mengalami cardiorespirasy arrest
sering menunjukan tanda vital yang abnormal beberapa
saat sebelum tindakan atau event tertentu (Goldhill dan
McGinley, 2005).
• Pengawasan terhadap tanda tanda klinis tertentu dapat
membantu mengurangi kemungkinan cardiac arrest (Leary
dan Ridley, 2003)
• Scoring Peringatan dini (early warning scored) dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan klinis
CRITICAL REVIEW
The Critical Care Stakeholder Forum (2005)
mengidentifikasi tiga masalah utama yang
menyebabkan keterlambatan dalam identifikasi
dan rujukan:
Kurangnya observasi di bangsal umum dan
Standar dokumentasi yang rendah
Kurang pengetahuan tentang penyakit kritis
Treatment yang tidak optimal pada pasien yang
beresiko, keterampilan dan pengetahuan yang
tidak memadai dan tidak adanya standar
CRITICAL REVIEW
Andrew dan Waterman (2001) menyatakan
bahwa EWS dapat digunakan sebagai alat
untuk mengatasi masalah klinis pasien dan
hambatan dalam berkomunikasi, karena tools
ini memberikan perawat kesempatan untuk
mempresentasikan dan bertindak sesuai
dengan kondisi pasien.
Critical Review
Endacott et al (2009) melakukan meta analisis
Untuk mengeksplorasi kegiatan dan outcomes
pasien ICU dari Inggris. Mereka menemukan
angka kematian di ICU berkurang, begitu pula
dengan angka re-admissions pasien.
Penelitian ini juga mengidentifikasi peningkatan
komunikasi, pengetahuan, keterampilan dan
kepercayaan diri perawat dalam melakukan
keperawatan kritis (Endacott et al, 2009).
Critical Review
Endacott et al (2009) melakukan meta analisis
Untuk mengeksplorasi kegiatan dan outcomes
pasien ICU dari Inggris. Mereka menemukan
angka kematian di ICU berkurang, begitu pula
dengan angka re-admissions pasien.
Penelitian ini juga mengidentifikasi peningkatan
komunikasi, pengetahuan, keterampilan dan
kepercayaan diri perawat dalam melakukan
keperawatan kritis (Endacott et al, 2009).
IGD RSCM
• Angka kematian tahun 2014 sebanyak 1326 pasien
dengan kasus kuning yang menjadi merah 26 %
• Angka kematian diruang merah bulan jan 2015 : 51
pasien dengan kasus kuning 12 pasien, Feb 2015 : 47
pasien dengan kasus kuning 8 pasien, maret 2015 :
40 pasien dengan kasus kuning 2 pasien
• NEWSS di IGD diberlakukan mulai jan 2015
• Kesimpulan : terjadi penurunan angka kematian
diruang IGD RSCM pasca Implentasi NEWSS
TUJUAN

1.Pengawasan keadaan perburukan yang cepat


2. Deteksiperburukanklinis
3. Inisiasitanggapanklinis yang cepatdantepat
Update Standar JCI Edisi 5
COP.3.1 – Deteksi dini perburukan kondisi pasien (NEW
STANDARD)

1.Perawat harus dilatih untuk dapat mengenali dan berespon


terhadap perubahan kondisi pasien
2. RS mengembangkan pendekatan sistematis prosedur
deteksi dini perburukan kondisi pasien
3. Pengembangan dan penerapan kriteria tsb harus
menggambarkan tanda peringatan dini perburukan
kondisi pasien
4. Berdasarkan kriteria yg ada, perawat harus dapat mencari
bantuan awal terhadap perburukan kondisi pasien
5. Pasien dan keluarga harus di informasikan bagaimana
mereka mencari bantuan ketika terjadi perburukan kondisi
Measurable Elements of COP.3.1
1. RS mengembangkan dan menerapkan proses yang
sistematis agar staf dapat mengenali dan berespons thd
perburukan kondisi.
2. RS mengembangkan dan menerapkan metoda
pendokumentasian criteria tanda awal perburukan kondisi
pasien dan kapan harus mencari bantuan lanjut
3. Berdasarkan kriteria yg telah dibuat oleh RS, perawat harus
melakukan tindakan tertentu sesuai dng kondisi pasien .
4. RS harus menginformasikan kepada pasien dan keluarga
bagaimana mereka mencari bantuan pada saat terjadi
perburukan kondisi pasien.
KENDALA DALAM TTV
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa TTV
tidak secara konsisten dikaji, dicatat dan
diinterpretasikan
• Penyebab hal ini adalah:
– Tingginya beban kerja
– Menurunnya kesadaran thd pentingnya
monitoring TTV
– Tidak jelasnya kewenangan dalam pengambilan
keputusan(Rose, 2010)
EWSS
EWSS adalah sebuah sistem skoring fisiologis
yang umumnya digunakan diunit medikal bedah
sebelum pasien mengalami kondisi kegawatan
SKORING EWSS
Algoritma tindakan

Berdasarkan
hasil skoring pengkajian
pasien
Metoda Early Warning Score System
• EWSS melengkapi sistem Tim Medik Reaksi
Cepat (Rapid Response Team) dalam
menangani kondisi kegawatan pada pasien
atau biasa kita kenal dengan istilah code blue
BAGAIMANA MENGGUNAKAN
? ?

1.EWSS dapat digunakan pada pasien anak ataupun


dewasa dengan parameter yang berbeda.
2. Pada pasien dewasa parameter yang dinilai :
Frekuensi Nadi; Tekanan Darah Sistolik; Laju
Pernapasan; Tingkat Kesadaran dan Suhu Tubuh.
3. Pada pasien anak parameter yang dinilai : Perilaku;
Status Kardiovaskular dan Status Pernapasan
Early warning scoring system
1. Setiap parameter diberikan skor dengan
S rentang 0-3.
K
2. Jumlah skor dari seluruh parameter
O
kemudian diberikan kode warna dan
R
memiliki algoritme yang harus dilakukan
I
oleh perawat
N
G
NEWSS Pasien Dewasa

3 2 1 0 1 2 3
Frekuensi
Pernapasan <8 8 9-17 18-20 21-29 >30
x/menit
Frekuensi
Nadi <40 40-50 51-100 101-110 111-129 >130
x/menit
Tekanan
darah
<70 71-80 81-100 101-159 160-199 200-220 >220
Sistolik
(mmHg)
Tingkat Respon Respon Alert/ Gelisah Onset baru
Kesadaran Tidak
terhadap terhadap Compos atau gelisah atau
respon
nyeri suara Mentis Bingung bingung
Suhu Tubuh 35.05- 36.05- 38.05-
(oC) <350C >38.50C
360C 38.0C 38.50C

Hijau Kuning Orange Merah


0-1 2-3 4-5 >6
NEWSS Pasien Anak
0 1 2 3
Perilaku Sesuai Cenderung murung/ Sensitif Letargik/ Bingung/
diam Penurunan respon
terhadap nyeri
Kardio Pink atau Pucat atau CRT 3 Abu abu/ Biru Abu abu/ Biru, mottled
vaskular CRT 1-2 detik detik CRT 4 detik atau CRT>5 atau Taki
Tekanan darah Takikardia: Nadi Kardi, Nadi lebih tinggi
sistolik 10 mmHg di lebih tinggi/rendah atau lebih rendah 30
atas atau di bawah 10 kali/menit kali/menit
nilai normal
Respirasi Normal tidak RR >10 di atas RR>20 di atas 5 di bawah normal
ada retraksi normal, normal, terdapat dengan retraksi dan atau
menggunakan otot retraksi dada grunting (mendengkur)
otot aksesoris
pernapasan
Hijau Kuning Orange Merah Nilai normal sesuai Usia
Frekuensi Nadi Tekanan Darah Frekuensi
0-2 3 4 >5 Usia
(x/menit) Sistolik (mmHg) Napas (x/menit)
0-3 bulan 100 -180 50 60
4-12 bulan 100 - 180 60 50
1-4 tahun 90 - 160 70 40
5-12 tahun 80 - 140 80 30
>12 tahun 60 - 130 90 30
Pasien dalam kondisi stabil
Pengkajian ulang harus dilakukan oleh Perawat
HIJAU
Primer/ PJ Shift. Jika skor pasien akurat maka perawat
A primer atau PP harus menentukan tindakan terhadap
L kondisi pasien dan melakukan pengkajian ulang setiap
2 jam oleh perawat pelaksana. Pastikan kondisi pasien
G tercatat di catatan perkembangan pasien
O KUNING
Pengkajian ulang harus dilakukan oleh Perawat
R
Primer/ PJ Shift dan diketahui oleh dokter jaga
I residen. Dokter jaga residen harus melaporkan ke
T DPJP dan memberikan instruksi tatalaksana pada
M ORANGE
pasien tersebut. Perawat pelaksana harus
E memonitor tanda vital setiap jam.

Aktifkan code blue, TMRC melakukan tata laksana


EWSS kegawatan pada pasien, dokter jaga dan DPJP
diharuskan hadir disamping pasien dan
MERAH
berkolaborasi untuk menentukan rencana perawatan
pasien selanjutnya. Perawat pelaksana harus
memonitor tanda vital setiap jam
Contoh lembar observasi dengan kode warna (Lembar Observasi pada Pasien Dewasa
RSCM
FORMULIR OBSERVASI TERINTEGRASI PASIEN
GAWAT DARURAT

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo


Jl.Diponegoro 71. Jakarta Pusat
Telp: (021)3918301 Fax: (021)3148991

Tanggal Masuk IGD:………………………20…….. Pukul:……………..

Tekanan
Kategori Skala Resiko Neurologi Kesada Konfirmasi
Darah Nadi RR Suhu Sat.O₂ EKG Instruksi Medis Implementasi
NEWSS Nyeri Jatuh -ran
Jam S D GCS Pupil Perawat Dokter
/meni /meni
mmhg mmhg ⁰C % KA KI
t t

Terima Kasih Atas Kerjasamanya telah mengisi formulir


dengan benar dan jelas
0599/rev00/IGD/2013
TMRC RSCM
ANY
QUESTION
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai