Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTROENTERITIS

DISUSUN OLEH :
NAMA : APRIANTI PURNAMASARI
NIM : (004STYC18)
TK/SMSTR : II/IV
PRODI : S1 KEPERAWATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTROENTERITIS

Laporan penyuluhan ini telah dikoreksi dan disahkan oleh pembimbing akademik pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Akademik

(Hapipah, Ners., M.Kep)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTROENTERITIS

Pokok Bahasan :Penyakit Gastroenteritis

Sub Topi :Mengenal Dan Mencegah Gastroenteritis Sejak Dini

Sasaran :Warga

Jumlah Peserta :30 Orang

Waktu :40 menit

Hari/Tanggal : Kamis, 10 April 2020

Tempat :-

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Diare merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia. Karenanya tidak
mengherankan jika bahan-bahan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit
tersebut menempati tempat yang khusus dalam sejarah kedokteran. Dokter Sumeria
pada tahun 3000 SM telah menggunakan sediaan antidiare dari opium. Penyakit
diare atau juga disebut gastroenteritis masih merupakan salah satu masalah utama
negara perkembang termasuk Indonesia (Goodman dan Gilman, 2003).
Dua penyakit yang menonjol sebagai penyebab utama kematian pada anak
kelompok umur 1 sampai 4 tahun adalah diare dan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, yaitu campak, batuk rejan dan tetanus (Anggarini, 2004).
Gastroenteritis atau diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari, dengan
tau tanpa darah pada tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi mendadak pada
orang yang sebelunya sehat dan berlangsung kurang dari 2 minggu (Noerasid dkk.,
1988)
Angka kesakitan penyakit diare adalah sekitar 200 – 400 kejadian di antara 1000
penduduk setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia dapat ditemukan
penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya, dengan sebagian besar
(70% - 80%) penderita ini adalah anak dibawah umur lima tahun, yang disebabkan
karena dehidrasi. Hal inilah yang menyebabkan sejumlah 350.000 - 500.000 anak
di bawah umur 5 tahun meninggal setiap tahunnya (Noerasid dkk., 1988). Diare
sebenarnya bukan merupakan hal asing bagi masyarakat, karena sebagian besar dari
anggota masyarakat pernah menderita penyakit ini. Namun, angka kematian yang
tinggi akibat diare terutama pada bayi dan anak-anak yaitu sebesar 23,2% di
wilayah Surabaya (Zeinb, 2004).
Kematian akibat diare biasanya bukan karena adanya infeksi dari bakteri atau
virus, tetapi terjadinya dehidrasi pada diare hebat yang serius disertai dengan
muntah–muntah, sehingga tubuh akan kehilangan banyak cairan tubuh. Sehingga
bisa berakibat dehidrasi, asidosis, hipokalemia yang tidak jarang akan berakhir
dengan kejang dan kematian. Pada bayi dan anak-anak kondisi ini lebih berbahaya
karena cadangan intrasel dalam tubuh mereka kecil dan cairan ekstrasel lebih
mudah dilepaskan jika dibandingkan orang dewasa. Pada pasien diare akut yang
parah harus segera masuk rumah sakit untuk rawat inap, selanjutnya dilakukan
upaya pengobatan (Setiawan, 2005).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan warga mampu mengetahui cara-cara
pencegahan dan penanganan gastroenteritis dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari- hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit warga mampu :
a. Menekan angka kejadian penyakit gastroenteritis di wilayah tersebut
b. Mengetahui tindakan preventif dan kuratif dari penyakit gatroenteritis

C. WAKTU DAN TEMPAT


1. Hari/tanggal : Kamis, 10 April 2020
2. Pukul : 09.00 WITA
3. Tempat :

D. MATERI
Terlampir

E. MEDIA
1. Lefleat

F. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

G. MANFAAT PENYULUHAN
1. Mengetahui penjelasan mengeani penyakit Gastroenteritis
2. Mengetahui apa saja penyebab Gastroenteritis
3. Mengetahui apa saja tanda dan gejala yang di alami bagi seseorang yang
mengalami Gastroenteritis
4. Mengetahui bagaimana cara penanganan gastroenteritis di rumah
5. Mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit Gastroenteritis
6. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan bagi penderita Gastroenteritis
H. SUSUNAN KEGIATAN

No. Acara Kegiatan Waktu

1. Pembukaan 1. memberi salam 5 menit


2. perkenalan
3. menyampaikan pokok bahasan
4. menjelaskan tujuan
2. Kegiatan inti Penyampaian materi : 20 menit
1. Pengertian Gastroenteritis
2. Bagaimana penyebab dari
Gastroenteritis
3. Bagaiman tanda dan gejala dari
Gastroenteritis
4. Bagaimana cara penanganan
Gastroenteritis dirumah
5. Bagaimana pencegahan
Gastroenteritis
6. Apa saja hal-hal yang perlu
diperhatikan pada pasien
Gastroenteritis
3. Evaluasi/ Tanya jawab 1. Apakah pengertian penyebab 8 menit
Gastroenteritis
2. Sebutkan cara pencegahan
penyakit Gastroenteritis
3. Sebutkan bagaimana cara
penanganan Gastroenteritis
dirumah
4. Penutup Salam penutup 2 menit
45   40 Menit

I. EVALUASI
1. Menjelaskan kembali pengertian gastroenteritis
2. Menjelaskan kembali penyebab gastroenteritis
3. Menjelaskan kembali tanda dan gejala gasteroenteritis
4. Menjelaskan kembali cara penanganan gastroenteritis di rumah
5. Menjelaskan kembali pencegahan gastroenteritis
6. Menjelaskan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan bagi pasien gastroenteritis.

LAMPIRAN: MATERI
A. PENGERTIAN GASTROENTERITIS
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus.
Gastroenteritis akut ditandai dengan diare, dan pada beberapa kasus, muntah-muntah
yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn Betz, 2009).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang di
tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz, 2002).
Gastroenteritis adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali
pada bayi dan lebih 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Sudaryat Suraatmaja.
2005).
Jadi Gastroenteritis adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh
berbagai enterogen termasuk, bakteri, virus, dan parasite, tidak toleransi terjadap
makanan tertentu atau pencerna toksin yang ditandai dengan muntah-mutah dan diare
yang berkaitan kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit.

B. PENYEBAB GASTROENTERITIS
Menurut Mansjoer ( 2000 ) etiologi gastroenteritis adalah :
1. Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis. meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis. seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada bayi dan anak.
3. Faktor Makanan
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).

C. KLASIFIKASI
Menurut major dkk, (2006) jenis diare di bagi menjadi 4 bagian :
1. Diare Akut
Diare akut adalah berlangsungnya kurang dari 14 hari umumnya kurang dari 7 hari
sehingga mengakibatkan dehidrasi yang merupakan penyebab utama kematian bagi
penderita diare.
2. Diare persisten
Diare persisten adalah berlangsung 14 hari secara terus-menerus sehingga
mengakibatkan penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
3. Diare disentri
Diare disentri disertai darah dalam tinja. Akibat disentri adalah anorexia sehingga
mengakibatkan penurunan bera badan dengan cepat, kemungkinan terjadi komlikasi
pada mukosa.
4. Diare Masalah Lain
Anak yang menderita diare akut persiten mungkin juga disertai penyakit lainnya
seperti gangguan gizi, demam dan penyakit lainnya.

D. TANDA DAN GEJALA GASTROENTERITIS


Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secara
menetap atau berulang pada panderita akan mengalami penurunan berat badan.
2. BAB kadang bercampur dengan darah.
3. Tinja yang berbuih.
4. Konsistensi tinja tampak berlendir.
5. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak
6. Penderita merasakan sekit perut.
7. Rasa kembung.
8. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
9. Kadang-kadang demam.

E. PENANGANAN GATROENTERITIS DI RUMAH


1. Mencegah terjadinya dehidrasi
Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan dengan memberikan minum lebih
banyak atau cairan pengganti seperti air tajin, kuah sayur dan air sup.
2. Mengobati dehidrasi
Bila terjadi dehidrasi, pengobatan yang cepat dan tepat adalah pemberian oralit
dengan takaran oralit; 1 bungkus oralit 200 cc dimasukkan kedalam 1 gelas air di
aduk sampai larut, kemudian diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok. Jika
muntah berikan satu sendok oralit, tunggu 5-10 menit dan lanjutkan lagi sedikit
demi sedikit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberi cairan
intravena Ringer Laktat sebelum dilanjutkan terapi oral.
3. Memberikan makanan
a. Anak yang masih diberikan ASI jangan dihentikan, justru dianjurkan agar lebih
sering diberi ASI. Sangat penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup
selama diare terutama anak dengan gizi kurang, karena pulihnya mukosa usus
tergantung dari nutrisi yang cukup.
b. Maknan yang diberikan tidak merangsang (bumbu tajam, tidak menimbulkan
gas dan rendah serat).
c. Makanan diberikan bertahap mulai dengan yang mudah dicerna ke bentuk yang
sesuai umur dan keadaan penyakit.
d. Makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
e. Khusus untuk penderita diare karena melabsorpsi, makanan yang diberikan
disesuaikan dengan penyebabnya :
1) Malabsorpsi lemak (berikan trigliserida rantai menengah).
2) Intoleransi laktosa (berikan makanan rendah atau bebas laktosa).
3) Panmalabsorpsi (berikan makanan rendah laktosa atau disakarida lain,
glukosa polimer, trigliserida rantai menengah dan protein hidrolisat yang
bersifat isomolar dan hipoalergis).

F. CARA-CARA PENCEGAHAN GASTROENTERITIS


1. Menggunakan air bersih dan sanitasi yang baik
2. Memasak makanan dan air minum hingga matang
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
4. Menghindari makanan yang telah terkontaminasi oleh lalat.
5. Tidak mengkonsumsi makanan yang basi
6. Menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
7. Makan dan minum secara teratur
8. Segera cuci pakaian-pakaian kotor.

G. HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN BAGI PENDERITA DIARE


(GASTROENTERITIS)
1. Minum obat dengan teratur
2. Memperhatikan gizi yang cukup, terutama makanan yang mengandung protein
tinggi.
3. Istirahat yang penuh
4. Rutin memeriksakan diri untuk control ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Lewis, S, M. et al.2000. Medical-surgical Nursing. Assessment and Management of
clinical problem. Missouri : Mosby Company
Cecily Lynn betz & Linda A.Gowden.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, ed.5.
Jakarta : EGC
Bresee, J. S., et al., 2012. The Etiology of Severe Acute Gastroenteritis Among Adults
Visiting Emergency Departments in the United States. The Journal of Infectious
Disease. 205 : 1374-1381.
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Jilid 2. Edisi ke-3. Jakarta:Media Aesculapins.
Muttaqin A. 2011. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika.
SimadibrataM., 2009. Diare Akut dalam . Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. Jakarta:Interna
publishing .
Saferi, andra & mariza y. (2013). KMB 1 (Keperawatan Medikal Bedah). Yogyakarta:
Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai