TENGGELAM
OLEH
KELOMPOK 1 :
FAKULTAS KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-nya maka kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah tentang “Tenggelam”.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kelompok,. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kelompok harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Drawning ( Tenggelam )........................................................................................................5
B. Kegawatdaruratan Pada Korban Tenggelam.......................................................................7
C. Penanganan Pertama Pada Korban Tenggelam....................................................................8
D. Penanganan Klinik dan Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam..........................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat
dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau
terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini menggunakan fasilitas dan peralatan yang
tersedia pada saat itu dan di tempat yang dibutuhkan.
Pada korban dengan kasus tenggelam pertolongan pertama merupakan tindakan wajib yang
harus dilakukan segera mengingat pada kondisi tenggelam seseorang akan kehilangan pola
nafas yang adekuat karena dalam hitungan jam korban tenggelam akan mengalami
hipoksemia, yang selanjutnya akan mengalami anoksia susunan syaraf pusat, hingga terjadi
kegagalan resusitasi dan jika tidak segera diberikan pertolongan akan menimbulkan kematian
dalam 24 jam setelah kejadian.
Dalam hal ini, maka pertolongan kegawatdaruratan dengan pasien tenggelam harus
dilakukan secara cepat dan tepat untuk menghindari terjadinya kolaps pada alveolus, lobus
atas atau unit paru yang lebih besar. Penatalaksanaan tindakan kegawatdaruratan ini tentunya
harus dilakukan secara benar dengan tujuan untuk mencegah kondisi korban lebih buruk,
mempertahankan hidup serta untuk peningkatan pemulihan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang konsep tenggelam!
2. Jelaskan kegawatdaruratan pada korban tenggelam!
3. Bagaimana penanganan pertama korban tenggelam ?
4. Bagaimana penanganan klinis dan asuhan keperawatan pada korban tenggelam ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui tentang konsep tenggelam
2. Untuk Mengetahui kegawatdaruratan pada korban tenggelam
3. Untuk Mengetahui penanganan pertama korban tenggelam
4. Untuk Mengetahui penanganan klinis dan asuhan keperawatan pada korban tenggelam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Drawning ( Tenggelam )
1. Definisi
Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke
dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
2. Etiologi
3. Manifestasi Klinik
Koma
Peningkatan edema paru
Kolaps sirkulasi
Hipoksemia
Asidosis
Timbulnya hiperkapnia
Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia 18-24
tahun
Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun ke bawah
Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air
Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat dalam
Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh,kekerasan
atau permainan di luar batas.
5. Komplikasi
Ensefalopati Hipoksik
Tenggelam sekunder
Pneumonia aspirasi
Fibrosis interstisial pulmoner
Disritmia ventricular
Gagal Ginjal
Nekrosis pancreas
Infeksi
6. Klasifikasi Tenggelam
Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban
1) Typical Drawning
Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam.
2) Atypical Drawning
a) Dry Drowning
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran
pernapasan.
b) Immersion Syndrom
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu < 20°C )
yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, bradikardia, dan
vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah
koroner dan sirkulasi serebaral.
c) Submersion of the Unconscious
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya
coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke
air .
d) Delayed Dead
Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan
dari suatu episode tenggelam.
b) Diagnosa Keperawatan
c) Intervensi Keperawatan
1. Buat dan pertahankan jalan napas yang paten.
Hisap dan jalan napas seperlunya
Pasang selang nasogastrik (untuk mencegah aspirasi muntahan)
2. Pantau dan catat respons anak terhadap terapi oksigen
Lakukan pengkajian pernapasan (frekuensinya tergantung pada keadaan)
Pantau penggunaan ventilator dan alat respirasi lainnya.
Pantau tekanan vena sentral (CVP) dan jalur arteri
Pantau penggunaan pernapasan tekanan positif intermiten (IPPB) atau
tekanan akhir ekspiratori posisti (PEEP)
3. Pantau dan catat tingkat fungsi neurologik anak
Lakukan pengkajian neurologik (frekuensinya tergantung status)
Observasi dan catat tanda-tanda TIK (letargi,peningkatan tekanan darah, penurunan
frekuensi napas, peningkatan denyut apeks, pupil dilatasi)
4. Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan
Catat asupan dan haluaran
Jaga kepatenan dan lakukan perawatan kateter Foley
Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema serebri
5. Pantau dan pertahankan pengaturan suhu homeostatik (penurunan dan kebutuhan
oksigen)
Pantau suhu
Sediakan kasur pendingin (mencegah menggigil)
Berikan antipiretik
6. Berikan dan pertahankan asupan nutrisi yang adekuat
Kaji kemampuan anak untuk mendapatkan asupan nutrisi melalui selang nasogastrik
atau oral (NG po)
Kaji kapasitas anak untuk mentolerir makanan melalui selang nasogastrik atau per-
oral ( periksa adanya sisa dan muntah )
Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi
7. Observasi dan catat tanda-tanda komplikasi
Pantau respons anak terhadap tata cara terapi fisik
Pantau respons terapeutik anak dan efek samping dari pengobatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan masalah pernapasan dan
kardiovaskuler yang penanganannya memerlukan penyokong kehidupan jantung dasar
dengan menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi, dan mencegah
insufisiensi
B. Saran
Penanganan kegawatdaruratan korban tenggelam sebaiknya memastikan terlebih
dahulu kesadaran, system pernapasan, denyut nadi, dan proses observasi dan interaksi yang
konstan dengan korban.
DAFTAR PUSTAKA
https://fendygoo.blogspot.com/2015/05/makalah-tenggelam.html?m=1