Oleh :
DITA ROSWINDA
NIM : 13.113082.10745
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
efektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antar
pribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah)
2012)
Menarik diri merupakan reaksi yang ditampilkan individu yang
dapat berupa reaksi fisik maupun psikologis. Reaksi fisik yaitu individu
dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai
dapat menjadi berat dan lebih sukar dalam penyembuhan bila tidak
dewasa muda natara usia 18-21 tahun, ha ini dikarenakan pada usia
Dari hasil data yang diperoleh dibulan Mei 2016 diruang Elang
Mahakam Samarinda”
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Isolasi Sosial.
Sosial.
Isolasi Sosial.
C. Metode Penulisan
sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan
2. Studi kasus
asuhan keperawatan.
a. Teknik Wawancara
dibutuhkan.
b. Teknik Observasi
c. Studi Dokumentasi
D. Sistematika Penulisan
Penyusunan karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yang disusun
dengan urutan :
Bab I Pendahuluan
penulisan.
pelaksanaan, evaluasi.
Bab IV Pembahasan
pelaksanaan, evaluasi.
Bab V Penutup
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat & Akemat, 2006).
B. Faktor Predisposisi
1. Faktor Perkembangan
a. Masa Bayi
b. Masa Kanak-kanak
orang lain.
pertumbuhan diri.
2. Faktor Biologik
norma, perilaku dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki
tingkah laku.
a. Sikap bermusuhan.
anak.
meningkat).
(Dalami,2009).
C. Faktor Presipitasi
1. Stressor Sosiokultural
2. Stressor Psikologik
3. Stressor Intelektual
lain.
4. Stressor Fisik
D. Rentang Respon
1. Menyendiri (Solitude)
kegiatan.
2. Otonomi
sosial.
3. Kebersamaan (Mutualisme)
menerima.
interpersonal.
5. Kesepian
dari lingkungannya.
6. Isolasi Sosial
orang lain.
7. Ketergantungan
mendalam.
9. Impulsif
10. Narkisisme
mendukung.
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
c. Faktor Predisposisi
klien.
e. Aspek Psikososial
keputusan.
c.) Peran
PHK.
hidup.
makan.
pakaian.
terlihat rapi.
dengan benar.
orang lain.
orang lain.
keputusan.
berikut :
oleh perawata.
2) Menarik diri
3) Tidak komunikatif
terdekat dengannya?
berlalu?
hidup?
Perawat dapat menyimpulkan kebutuhan atau masalah
terhadap masalah.
Effect
Isolasi Sosial
Core Problem
Causa
Gambar 2.2 Pohon Masalah Isolasi Sosial (Yosep & Sutini, 2014)
2. Diagnosis Keperawatan
Iskandar, 2012).
Ada beberapa diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
a. Isolasi sosial
3. Perencanaan
keperawatan :
a. Diagnosa : Isolasi Sosial
Tujuan :
bertahap
Intervensi:
tanda-tandanya.
lain.
Rasional :
lain.
Strategi Pelaksanaan :
1.) Sp 1p :
orang.
harian.
2.) Sp 2p :
3.) Sp 3p :
kegiatan harian.
4.) Sp 1 K :
isolasi sosial.
5.) Sp 2 K :
Tujuan :
Intervensi :
klien.
negatif.
penggunaan.
kondisi klien.
lakukan.
dirawat.
Rasional :
asuhan keperawatan.
dirinya sendiri.
kehidupannya.
mandiri dirumah.
14.) Support system keluarga akan sangat berpengaruh
klien dirumah.
Strategi Pelaksanaan :
1.) Sp 1p :
dimiliki klien.
klien.
kegiatan harian.
2.) Sp 2p :
harian.
3.) Sp 1 K:
diri rendah.
rendah.
4.) Sp 2 K :
5.) Sp 3 K :
Tujuan :
halusinasi.
Intervensi :
halusinasi.
secara bertahap.
mengalami halusinasi.
merasakan manfaatnya.
Rasional :
mengontrol halusinasi.
halusinasi.
secara bertahap.
Strategi Pelaksanaan :
1.) Sp 1p :
halusinasi klien.
klien.
2.) Sp 2p :
kegiatan harian.
3.) Sp 3p :
melakukan kegiatan.
kegiatan harian.
4.) Sp 4p :
teratur.
5.) Sp 1 K :
halusinasi.
dengan halusinasi.
7.) Sp 3 K :
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
dilakukan
A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif untuk
masalah baru
pada respon pasien yang terdiri dari tindak lanjut klien, dan
akan dilakukan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Isolasi Sosial
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk perbaikan dalam hal
berikut:
1. Bagi Institusi Pendidikan
jiwa.
3. Bagi Perawat
Medika.
Yosep & Sutini (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama.
Nuha Medika
Mukhripah Damaiyanti dan Iskandar, (2012). Asuhan Keperawatan
Jakarta: EGC.