Anda di halaman 1dari 7

N Pembimbing Sistem Kasus Absen

1 Muhammad Amrullah, Ns., Imunologi dan 1 1


M.Kep Hematologi 2 2
2 Erwin Wiksuarini, Ns., Integumen 3 3
M.Kep 4 4, 20
3 Haris Suhamdani, Ns., Neurologi 5 5
M.Kep 6 6
4 Beti Haerani, Ns., M.Kep Kardiovaskular 7 7, 24
8 8
5 L. Hersika Asmawariza, Endokrin 9 9, 25
M.Tr.Kep 10 10
6 Amalia Mastuti, Ns., M.Kep Muskuloskeleta 11 11, 21
l 12 12, 22
7 Yayan Hardiansyah, Ns., Sensori persepsi 13 13
M.Kep 14 14
8 Reza Indra Wiguna, Ns., Urinaria 15 15, 23
M.Kep 16 16
9 Suswinda Yuli Sutomo, Ns., Digestive 17 17, 28
M.KM 18 18
10 Teguah Ahmalona, Ns., Respiratory 19 19, 27
M.KM 26 20

I. Mekanisme Pembelajaran
Masa pembelajaran stase KMB selama 3 minggu, di mulai dari hari Rabu 22 Juli 2020
s/d Selasa 11 Agustus 2020.
- 22 – 28 Juli : Analisis kasus dalam bentuk asuhan keperawatan
- 29 Juli – 4 Agustus : Simulasi pengkajian dan Implementasi tindakan (LAB),
- 5 – 11 Agustus : Responsi kasus
- 12 – 14 Agustus : Pengumpulan tugas
Askep : Soft file dn hard file
Simulasi : Video pengkajian dan tindakan
II. Ketentuan Penulisan Kasus
1. Definisi
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
4. Patofisiologi, Pohon masalah (WOC)
5. Pemeriksaan diagnostik
6. Penatalaksanaan medis
7. Pengkajian Keperawatan
8. Masalah keperawatan
9. Intervensi
10. Implementasi
11. Evaluasi
(Kasus yang di buat wajib di konsulkan ke masing-masing pembimbing, sebelum di
simulasikan)
III. Simulasi
Simulasi di lakukan di laboratorium yaitu bagaimana mahasiswa melakukan pengkajian
dan pemeriksaan berdasarkan kasus yang di dapat serta tindakan yang akan di berikan
(Lab Skill). Semua kegiatan tersebut wajib di dokumentasikan dalam bentuk vidio.
Simulasi di lakukan dengan tetap mengedepankan protokol pencegahan penularan Covid
19 (Physical distancing/tidak berkerumun, dan menggunakan APD)
IV. Responsi
Responsi kasus dilakukan di masing – masing pembimbing dalam bentuk seminar via
zoom dan mahasiswa lain wajib ikut sebagai audience.
V. Kasus
1. Tn.A usia 60 thn. Datang ke UGD dengan keluhan nyeri sendi dan tulang yang telah
berlangsung selama 1 bulan lebih. Dia juga mengatakan sering mengalami mimisan
dan terkadang memar tanpa sebab pada kulitnya, mimisan terakhir terjadi 1 jam
sebelum datang ke UGD. Dari pemeriksaan DL di hasilkan HGB 6 g/dL dan WBC
303/ul. Selanjutnya Tn.A akan di bawa ke ruang IRNA 2 untuk perawatan yang lebih
lanjut. Tentukan diagnosa kasus diatas dengan melanjutkan pengkajian serta
pemeriksaan yang di butuhkan untuk mendukung prognosis penyakit Tn.A.
Selanjutnya buatlah ASUHAN keperawatan pada kasus tersebut.

2. Ny.B dirawat di IRNA 2 dengan keluhan lemas dan Sakit kepala. Hasil pemeriksaan
fisik singkat menemukan bahwa kulit Ny.B tampak pucat atau kekuningan, detak
jantung tidak teratur, napas pendek, akral dingin dan klien juga mengatakan cepat
lelah. Dari pemeriksaan DL menunjukkan nilai HGB = 8 g/dL, MCV = 65 fL, MCHC
= 28%. Tentukan diagnosa kasus diatas dengan melanjutkan pengkajian serta
pemeriksaan yang di butuhkan untuk mendukung prognosis penyakit Ny.B.
Selanjutnya buatlah ASUHAN keperawatan pada kasus tersebut.

3. Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan pusing,
panas dan nyeri pada tangan dan kaki akibat luka bakar tersiram air panas. Dari tanda-
tanda vital klien didapatkan data bahwa tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi
96x/ menit, RR 30x/ menit, nadi 92x/ menit, suhu 38,10C. Dari hasil observasi
didapatkan keadaan umum pasien lemas, terdapat luka bakar pada tangan kiri 9%,
kaki kanan 14 %, kaki kiri 9%. Terdapat cairan atau bula di sekitar luka yang terbakar,
wajah pasien tampak meringis kesakitan. Setelah pasien dikonsultasikan ke dokter
jaga, pasien didiagnosis mengalami luka bakar grade II dan diberi terapi. Bagaimana
asuhan keperawatan pada klien tersebut agar kondisi klien lebih baik.

4. Seorang laki-laki usia 42 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dan
demam akibat luka bakar yang dialami, kondisi tersebut sudah dialami sejak 7 hari di
rumah. saat pemeriksaan pasien mengalami luka bakar pada daerah kedua kaki dan
tangan sebelah kanan, hal ini menyebabkan pembuluh darah dan tulang terlihat, luka
tampak kotor dan berbau, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 68x/menit, respirasi 18x/
menit, suhu 380C. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien tersebut agar kondisi
klien lebih baik.

5. Neuro 1

6. Neuro 2

7. Ny. S usia 57 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sejak 8 jam Sebeum
datang ke RS. Hasil pengkajian nyeri, skala 7, nyeri seperti leher tercekik dan dada
tertindih. TD 140/80 MmHg, frekuensi nadi 94x/menit, frekuensi nafas 22x/menit.
Ners Y melakukan pemberian posisi semi fowler, dan memasang oksigen nasal kanul
4 lpm. Dokter DPJP menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
kolesterol dan pemeriksaan enzim jantung serta dirawat diruang intensive cardiac care
unit. Saat tiba di ruang ICCU ners X memasang elektrode dan bed side monitoring.
Gambaran EKG terihat asistol. Sehingga Ners X menekan tombol panggilan
emergensi. Pada kasus Ny. S, sebutkan pemeriksaan enzim jantung yang tepat untuk
diakukan pada pasien jantung dengan onset nyeri lebih dari 8 jam. Jika anda sebagai
Ners di ruang ICCU dan bertanggung jawab untuk merawat Ny. S, buatlah asuhan
keperawatan lengkap sampai dengan proses evaluasi pada kasus tersebut?

8. Ny S pasien kiriman dari ruang catheter jantung post op pemasangan kateter jantung
dirawat di ruang ICCU dengan kondisi tangan kanan dipasang elastis perban,
Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm, nadi 80x/menit, RR 18x/menit, TD 110/70
MmHg, saturasi oksigen 95 % , tangan kanan dan kaki kanan tidak boleh digerakkan
dan tidak boleh ditekuk. Klien terpasang syringe pump heparin. Saat dikaji Ny S
mengeluh merasa lemas dan pusing. Jika anda sebagai Ners penanggung jawab Ny. S
tentukan pengkajian yang harus anda lengkapi pada kasus tersebut dan buatah asuhan
keperawatannya?..

9. Ny. S usia 55 tahun, mengeluh luka di tumit kiri dan terasa nyeri skala 5-6, nyeri
hilang timbul, nyeri pada saat kaki digerakkan, pasien tampak merintih jika nyeri tiba.
Pasien mengatakan duaminggu sebelum masuk RS, pasien terkena luka di tumit kiri
namun tidak mengetahui penyebabnya. Satu minggu sebelum masuk RS keluhan pada
tumit pasien semakin bertambah, luka semakin membengkak dan akhirnya pasien
dibawa oleh keluarga ke RS karena merasa tidak kuat menahan sakit pada tumitnya.
Pasien menderita tekanan darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu. Pasien mengatakan
bahwa ayahnya meninggal karena penyakit diabetes dan stroke. Pasien belum pernah
dirawat di RS sebelumnya. Pasien mengatakan selama di RS hanya menghabiskan ¼
porsi makanan karena tidak nafsu untuk makan. Pasien mengatakan mempunyai
pantangan makanan yaitu daging kambing. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan tanda-
tanda vital didapatkan data ; luka ulkus dengan diamaeter ±5 cm, kedalaaman ± 1 cm,
terdapat jaringn nekrotik warna putih.
BB/TB : 70 kg/150 cm, TD= 150/100mmhg, N=88x/mnt, RR=20x/mnt, t=36,5 C,
SpO2=98%
Hb : 12,8 g/dl, Hematokrit : 40%, Leukosit : 13.800 uL Trombosit=279.000, GDS :
515 mg/dl, Na : 135 mEq/L, K : 3,5 mEq/L, Cl : 94 mEq/L. Konsul dr. D advice:
1. Diit DM (1700 kalori)
2. InfusNaCl 30 tpm
3. Injeksi regular insulin 3x14 ui
4. Metronidazol 3x500 gr (IV)
5. Captopril 2x12,5 mg (oral)
6. Ceftriaxon 2x1 gr (IV)
7. Perawatanluka ; nekrotomi
8. Cek GDN dan 2 jam PP

10. Endokrin 2

11. Tn “P” usia 50 Tahun bekerja sebagai kuli panggul, datang ke Rumah Sakit dengan
keluhan lutut sebelah kiri nyeri, pegel-pegel, kemeng, kaku dan sakit jika ditekuk
sudah selama 5 hari. Pasien mengatakan terpeleset dikamar mandi dan mulai saat itu
lutut kiri terasa sakit untuk beraktifitas. Pasien selama 4 hari dirumah hanya di urut
tapi tidak kunjung membaik kemudian keesokan harinya dibawa ke Puskesmas
selanjutnya diberi rujukan ke Rumah Sakit. Didapatkan KU Composmentis, TD
120/80, N 85x/menit, RR 20x/menit, S 36,5*C. Pasien mengatakan skala nyeri 7 (1-
10).

12. Tn “A” usia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah
kanan seperti ditusuk-tusuk dan nyeri hilang timbul. Terdapat luka post op pada kaki
sebelah kanan dengan 7 jahitan akibat kecelekaan 3 hari yang lalu. Nampak raut
wajah menyeringai dan pucat. Didapatkan KU Composmentis, TD 150/100 mmHg, N
120x/menit, RR 25x/menit, S 36*C. Pasien mengatakan skala nyeri 8 (1-10).

13. Tn. A usia 32tahun datang kepoli Rumah Sakit Islam Mataram, mengeluh hidung
tersumbat sebelah kanan, penciuman menurun bahkan kadang-kadang tidak bisa
mencium aroma sejak 6 bulan yang lalu, disertai kadang-kadang ada epistaksis dengan
sendirinya, pendengaran pada telinga sebelah kanan rasa berdengung dan ada
penurunan, hasil pemeriksaan garputala dikatakan bahwa Tn. A tuli konduktif (tuli
sedang), pada leher sebelah kanan nada pembesaran KGB yang menggangu
pergerakan leher untuk bergerak kekanan disertai adanya gangguan menelan, hasil
pemeriksaan di dalam mulut terlihat adanya palatum mole.

14. Nn. D ( 27 tahun ) saat ini dirawat karena direncanakan operasi polip dihidungnya.
Sudah 2 bulan ini ia mengeluh dihidungnya seperti ada sumbatan dan sering banyak
keluar secret dan selalu bersin-bersin dan penciumannya pun terganggu. Dari hasil
pemeriksaan dokter spesialis THT dengan menggunakan iluminator : polipnya
menggantungpada konkha media dan masuk rongga hidung. Walaupun dirinya belum
siap untuk operasi namin Nn. D tetap mau menjalani operasi ini, nemun dia meminta
pada suster ruangan untuk menjelaskan padanya mengenai pengobatan dan perawatan
jika dia sudah dioperasi. Satu hal lagi yang dia khawatirkan apakah nanti hidungnya
akan menjadi pesek? Karena saat ini pekerjaan dia sebagai model harus menunjukkan
performance wajah yang cantik. Tanda-tanda vital saat ini : TD 120/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 37,9o C, pernafasan 28x/menit. BB 60 kg, TB 180 cm.

15. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam di Rumah Sakit
Wuhan, dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat buang air kecil dan
tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK. Pada saat pengkajian setelah masuk
rumah sakit perawat menanyakan tentang penyakitnya; tampak ekspresi wajah
meringis kesakitan, skala nyeri 6, hasil USG abdomen ada gambaran batu di daerah
vesika urinaria, dia mengeluhkan sakit seperti ini sejak 2 minggu yang lalu !

16. Seorang laki – laki paruh baya berusia 56 tahun masuk ke Rumah Sakit kemudian
dirawat di ruang bedah dengan keluhan susah buang air kecil sejak seminggu yang
lalu. Dan tadi malam saat buang air kecil terasa nyeri dan panas seperti anyang-
anyangan, pasien juga mengeluh nyeri daerah perut bagian bawah, susah tidur, hasil
pemeriksaan fisik ditemukan distensi daerah supra pubik, keadaan umum lemah
dengan hasil GCS 8, TD 110/80 mmHg, RR 24 x/i, Nadi 80 x/i, Temp 38,5 ºC.

17. Digestive 1
Ny.A berusia 25 tahun dengan keluhan diare dan mual muntah. Setelah makan
makanan pedas di pinggir jalan, pasien buang air 6 kali sehari dengan konsistensi cair,
kelopak mata cekung, mukosa bibir kering. Hasil pemeriksaan suhu tubuh 39 derajat
celcius, TD 100/80mmhg, RR 20 x/menit. Saat ini pasien dianjurkan untuk dirawat
dengan terapi cairan RL 1500mL habis dalam 2 jam. Tentukan diagnosa kasus diatas
dengan melanjutkan pengkajian serta pemeriksaan yang di butuhkan untuk
mendukung prognosis penyakit Ny.A. Selanjutnya buatlah asuhan keperawatan pada
kasus tersebut.

18. Digestive 2
Tn M. berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan tidak bisa
menelan. Hasil pengkajian TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/mnt, frekuensi nafas
20x/mnt. Diagnosis medis pasien mengalami Stroke Non Hemoragik. Tentukan
diagnosa kasus diatas dengan melanjutkan pengkajian serta pemeriksaan yang di
butuhkan untuk mendukung prognosis penyakit Tn.M. Selanjutnya buatlah asuhan
keperawatan pada kasus tersebut.

19. Ny. S alamat pagutan berusia 35 tahun diantar oleh anaknya ke RSUD Provinsi NTB
dengan keluhan utama sesak nafas disertai batuk kering mulai dirasakan sejak 2 hari
yang lalu semakin lama semakin memberat. Hasil pengkajian : adanya pernafasan
cuping hidung, penggunaan otot bantu pernafasan, bentuk dada simetris, gerakan
ekspansi dada simetris, adanya suara napas tambahan yaitu ronchi, irama nafas tidak
teratur. Keadaan umum lemah, pasien tampak cemas, gelisah, aktivitas dibantu
keluarga TD : 110/70mmHg, Frekuensi Napas: 34 x/menit, Frekuensi Nadi :
100x/menit, Suhu : 370C, SPO2 75%. Terpasang IVFD RL 20 tts/menit dan O2 nasal 4
LPM. Hasil pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin 10,7 gr/ml, PCO2 55 mmhg,
PO2 73 mmhg, Ph 3,34.

20. Seorang laki-laki berusia 63 tahun dirawat diruang isolasi rawat inap penyakit dalam
RSUD Praya dengan keluhan utama saat ini yaitu batuk, dahak susah dikeluarkan,
disertai sesak nafas dan demam sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengatakan
keringat dingin pada malam hari, dada terasa sakit pada saat batuk seperti tertusuk,
skala nyeri 5, selama1 menit, kemudian istirahatnya sering terganggu karena batuk
dan merasa cepat lelah. Hasil pengkajian : Keadaan umum lemah, pasien tampak
sesak, badan tampak kurus, akral hangat, tekanan darah 110/70 mmhg, frekuensi nafas
26 x/menit, frekuensi nadi 92 x/menit, suhu 38derajat celcius, terdengar ronkhi pada
bronchus basalis posterior kanan. Saat ini terpasang IVFD RL 20 tts/menit dan O2
nasal 2 LPM. Dari hasil pemeriksaan sampel darah dilaboratorium : Hemoglobin 9,7
gr/ml, Leokosit 10.900 nm, WBC 11,7 mm3, LED 15-30 mm/jam. Hasil pemeriksaan
rontgen diketahui TB paru dengan efusi pleura dektra.

No. Absen Nama


1 ABDUL QORIBI
2 ALI BUDIMAN
3 ANDRY GOVANO
4 BAITUL HAPIS
5 BAIQ LARASATI SEPTAMI
6 BAIQ ZIADATUL ULYA
7 DEBY AYU ALANDARI
8 DWI INDAH LESTARI
9 ELYSA SUSIANA
10 HIRMA RISLIANI
11 JASMINAH HULMARINI
12 JUNIATI
13 KHAERURRAZAK
14 MANSYUR JUNAIDI
15 MARIANI
16 MEIJIHADI HAQIQI
17 MUSTAPA ZAINI
18 NUR ISNAINI
19 NURUL ATIKA
20 NURUL MIFTAHUL JANNAH
21 RAMLI
22 SAMSUL ANWAR
23 YULIANTI
24 L. MUH. KADAR
25 INA ARDILA
26 BAIQ SOLIHATUN
27 HUSAINI
28
HAMDANI

Anda mungkin juga menyukai