Disusun Oleh :
- Aldi M.Imani
- Yuliatifani Bonean
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji Syukur Kita Panjatkan Kepada Tuhan Yang
Maha Esa Yang Telah Memberikan Rahmat Dan Karunia-nya Sehingga Makalah Yang Berjudul
Tentang “ Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara “ Ini Dapat
Diselesaikan Dengan Baik.
Makalah Ini Kami Buat Untuk Melengkapi Tugas ”Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan”.
Kami Ucapkan Terimakasih Kepada Pihak Yang Telah Membantu Dalam Pembuatan Dan Penyusunan
Makalah Ini , Bahan Makalah Ini Di susun Berdasarkan Data-Data Yang Didapat Dari Berbagai Sumber
Buku Dan Internet.
Kami Sebagai Penulis Telah Berusaha Menyusun Makalah Ini Sebaik Mungkin. Akan Tetapi, Kami
Menyadari Bahwa Makalah Ini Belumlah Sempurna. Oleh Karena Itu, Semua Kritik Dan Saran Demi
Perbaikan Makalah Ini Akan Kami Sambut Dengan Senang Hati.
Akhir Kata, Kami Ucapkan Terima Kasih Kepada Pak Joni Basolung SPd. Selaku Guru Pengajar
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Yang Telah Membimbing Kami Dalam Membuat
Makalah Ini, sehingga dapat terwujud. Dan Semoga Makalah Ini Dapat Bermaanfaat Bagi Kita Semua.
Penulis
BAB I
2
PENDAHULUAN
Secara garis besar, Hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau di dapatkan. Hak baru
bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penih tanggung jawab. Hak seseorang di batasi oleh hak orang lain sehingga,
seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan hak nya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang tentunya merugikan orang
lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak. Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat
terselesaikan oleh hukum di indonesia.
1.3 Tujuan
BAB 2
3
PEMBAHASAN
Hak Merupakan Semua Hal Yang Harus Kita Peroleh Atau Dapatkan. Hak Dapat Berbentuk
Kewenangan Atau Kekuasaan Untuk Melakukan Sesuatu. Hak Yang Diperoleh Merupakan
Akibat Dari Dilaksanakannya Kewajiban. Dengan Kata Lain, Hak Dapat Diperoleh Apabila
Kwajiban Sudah Dilakukan, Misalnya Seorang Pegawai Berhak Mendapatkan Upah Atau Gaji
Apabila Sudah Melaksanakan Tugas Atau Pekerjaan Yang Dibebankan Kepadanya.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia. Karena itu,
hak asasi manusia itu berbeda pengertian nya dengan hak warga negara. Hak warga negara
merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai
anggota dari sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal, tidak terpengaruh status
kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi hak warga negara dibatasi oleh status
kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi
manusia.
Bagaimana dengan konsep kewajiban warga negara? Kewajiban secara sederhana dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan
yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Apa yang membedakannya dengan kewajiban asasi?
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain, kewajiban asasi
terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya
dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.
Hak Warga Negara Indonesia Dibedakan Menjadi 2 Yaitu Hak Konstitusional Dan Hak
Hukum. Hak Konsititusional Adalah Hak Hak Yang Dijamin Didalam Dan Oleh UUD NRI Tahun 1945
4
(UUD NRI Tahun 1945), Sedangkan Hak Hukum Yaitu Hak Hak Yang Timbul Berdasarkan Jaminan
Undang Undang Dan Peraturan Undang Undang Dibawahnya.
2.2 Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Nilai Dasar Sila Sila Pancasila
• Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai
dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan
Hubungan Antara Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dengan Pancasila Sebagai berikut:
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang religius bukan bangsa Atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan
kebebasan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antar umat beragama. Kewajiban Negara Pada Sila Pertama:
a. Membina Kerja Sama Dan Tolong Menolong Dengan Pemeluk Agama Lain Sesuai Dengan Situasi
Dan Kondisi Lingkungan Kondisi Lingkungan Masing Masing.
5
b. Mengembangkan Toleransi Antar Umat Beragama Menuju Terwujudnya Kehidupan Yang Serasi,
Selaras, Dan Seimbang, Serta
C. Tidak Memaksakan Suatu Agama Dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kepada Orang
Lain
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati Serta Memiliki Hak Hak Yang Sama
Untuk Mendapat Jaminan Dan Perlindungan Hukum. Kewajiban Warga Negara Pada Sila Kedua
a.Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. Seperti Mengembangkan Budaya Daerah Untuk Memperkaya Budaya Nasional. Kewajiban
Warga Negara Pada Sila Ketiga:
6
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
Diperlukan.
4.Nillai Kerakyatan / Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Memiliki Bentuk Kebebasan
Berpendapat Dan berorganisasi Serta Hak berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum. Kewajiban Warga
Negara Pada Sila Keempat :
7
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna Untuk Mengakui Hak
Milik Perorangan Dan Dilindungi Pemanfaataannya Oleh Negara Serta Memberi Kesempatan Sebesar
Besarmya Kepada Masyarakat. Kewajiban Warga Negara Pada Sila Kelima :
8
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari negara
sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Pengakuan Hak sebagai warga negara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu
masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru
hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk
“bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan hak – hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak
warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di
negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga
negara yang mampu membeli hak – hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan
untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka
dioerhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih
memihak kepada mereka.
SARAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga pelaksanaan hal
tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan
timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .
9
DAFTAR ISI
10