Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1. Rosidah Adila (06121282328013)


2. Muhammad Fathir Rizqi (06121282328014)
3. Pauzan Juliansyah (06121282328041)
4. Aldi Setia Mukti (06121282328051)
5. Sunarlan (06121282328058)
6. Nabil Zahirsyah (06121282328015)

Dosen Pengampu:
TYAS FERNANDA ,M.Pd.,MPK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN (S1)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Tahun Akademik 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah Pendidikan kewarganegaraan ini. Makalah ini
sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen pada matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan .

Pada kesempatan kali ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman
– teman, dosen , serta kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu guna
penyelesaian makalah ini. Kami sangat menyadari makalah ini masih belum
menemukan kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun guna hasil yang lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua nya,
semoga apa yang kami bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan
teman – teman semua. Terima kasih.

Indralaya ,01 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulis .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara .................................................................... 3

2.2Konsep dan Keterkaitan Hak dan Kewajiban ........................................................................ 6

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Demokrasi .......................................................... 7

2.4 Asas-asas Kewarganegaraan dan Naturalisasi ..................................................................... 8

2.5 Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara .......................................... 12

BAB III PENUTUPAN .................................................................................................................. 18

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 18

3.2 Saran .................................................................................................................................. 18

Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau didapatkan. Hak dapat berbentuk
kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat
dari dilaksanakannya kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat diperoleh apabila kewajiban sudah
dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak mendapatkan upah apabila sudah melaksanakan
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.Hak warga negara Indonesia meliputi hak
konstitusional dan hak hukum. Hak konstitusional adalah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945), sedangkan hak-hak hukum timbul berdasarkan jaminan undang- undang dan
peraturan perundang-undangan di bawahnya.

Keseimbangan antara hak dan kewajiban dapat diwujudkan dengan cara mengetahui posisi
diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara kita harus tahu hak dan kewajiban kita.
Laksanakan apa yang menjadi kewajiban kita serta perjuangkan apa yang menjadi hak kita.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan
terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sehingga dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari harus berjalan secara seimbang. Hak
adalah segala sesuatu yang patut dan mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu sebagai
warga negara sejak masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan
bagi individu dalam menjalankan perannya sebagai warga negara agar mendapat pengakuan
hak. sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan
secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan timbul suatu permasalahan yang akan
menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa ,dan bernegara

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan lata belakang diatas ,maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.Memahami pengertian hak dan kewajiban menurut umum dan menurut para ahli?
2.Bagaimana konsep keterkaitan hak dan kewajiban ?
3.Apa saja Hak dan Kewajiban warga negara dalam demokrasi indonesia?
4.Apa saja asas-asas kewarganegaraan dan naturalisasi yang ada dinegara
Inonesia ?
5.Apa saja kasus pelanggaran hak dan kewajiban Lembaga negara dan bagaimana cara
mengatasinya?

1.3 Tujuan penulis


Tujuan penulis makalah bertujuan untuk menemukan tujuan pembahasan-
pembahasan rumusan masalah dalam makalah sebagai berikut:
1.Menjelaskan pengertian hak menurut umum dan menurut para ahli.
2.Menjabarkan keterkaitan hak dan kewajiban.
3.Memahami hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi Indonesia.
4.Menjelaskan asas-asas kewarganegaraan dan naturalisasi yang ada di Indonesia.
5.Mengetahui kasus-kasus pelanggaran hak dan kewajiban Lembaga negara dan cara
mengatasinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


A. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Secara Umum

a.Pengertian Hak Warga Negara


Hak Adalah suatu kuasa yang mutlak menjadi milik seseorang untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang seharusnya diterima atau dilakukan oleh suatu pihak dan secara prinsip
tidak dapat dituntut secara paksa oleh pihak lain.

b.Pengertian Kewajiban Warga Negara


Kewajiban Adalah suatu tindakan yang wajib dilakukan seseorang dengan penuh tanggung
jawab atas permasalahan tertentu, baik secara moral maupun hukum agar mendapatkan
haknya.Atau sebaliknya, seseorang yang harus melakukan kewajiban karena sudah
mendapatkan haknya. Dalam islam (Fiqh Muamalah) Hak berasal dari bahasa ArabHak

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban warga negara dapat diartikan
sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana
diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kewajiban asasi manusia merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain,
kewajiban asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Sementara itu, kewajiban warga negara dibatasi oleh status kewarganegaran seseorang. Akan
tetapi, meskipun demikian, konsep kewajiban warga negara memiliki cakupan yang lebih luas,
karena meliputi pula kewajiban asasi. Misalnya, di Indonesia menghormati hak hidup merupakan
kewajiban setiap orang terlepas apakah ia warga negara Indonesia atau bukan. Adapun,
kewajiban bela negara hanya merupakan kewajiban warga negara Indonesia saja, sementara
warga negara asing tidak dikenakan kewajiban tersebut.

3
B. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Para Ahli

1. Prof. Dr. Notonegoro

Pengertian hak menurut Notonegoro, hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak
dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa olehnya.

Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

2 . Srijanti

Pengertian hak menurut Srijanti, hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman
berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia
dalam menjaga harkat dan martabatnya.

Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kewajiban berarti suatu
keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksanakannya tanpa ada
alasan apapun itu.

3. Prof. Soerjono Soekanto

Menurut Prof Soerjono Soekanto, hak dibagi menjadi dua jenis, yakni hak searah (relatif)
dan hak jamak (absolut).Hak searah adalah hak yang terdapat dalam hukum dan berkaitan
dengan perjanjian. Contohnya, hak untuk menagih.sedangkan hak jamak terbagi menjadi
empat, antara lain:

- Hak dalam hukum tata negara.


- Hak kepribadian: hak kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan kebebasan.

4
- Hak kekeluargaan: hak suami, hak istri, hak orang tua, hak anak.
- Hak atas objek imateriel: hak paten, hak cipta, dan hak dagang merek.

Sedang pengertian kewajiban menurut Soerjono Sukanto yaitu: Kewajiban mutlak:


Kewajiban terhadap diri sendiri. Kewajiban publik: Kewajiban mematuhi peraturan atau hukum
yang berhubungan dengan kepentingan publik. Kewajiban positif: Kewajiban menghendaki
untuk melakukan sesuatu.

4. John Salmond

Pengertian hak menurut John Salmond adalah terbagi menjadi 4 pengertian, yaitu:

- Hak dalam arti sempit adalah suatu istilah yang umumnya diketahui sebagai pasangan dari
kewajiban.
- Hak dalam arti kemerekaan adalah hak yang memberikan kemerdekaan seorang individu
dalam melakukan, menerima, dan memiliki sesuatu.
- Hak dalam arti kekuasaan adalah hak yang diterima individu dan digunakan untuk melalui
jalan dan metode hukum.
- Hak dalam arti kekebalan yakni hak yang memiliki potensi serta kuasa untuk membebaskan
seorang individu dari kekuasaan hukum individu lain.

Sedangkan pengertian kewajiban menurut John Salmond adalah suatu hal yang harus
dikerjakan oleh seseorang dan jika tidak melakukan suatu hal tersebut, maka akan memperoleh
sanksi.

5. George Nathaniel Curzon

Curzon membagi pengertian hak menjadi 5 pengertian, yakni hak sempurna, hak positif,
hak utama, hak public, dan hak milik.

5
-Hak sempurna adalah jenis hak yang dapat memiliki potensi untuk dilaksanakan serta
dipaksakan melalui jalur hukum.
- Hak positif adalah hak menuntut adanya sebuah perbuatan ataupun tindakan.
- Hak utama adalah wujud hak yang diperjelas oleh hak-hak lain, adapun hak tambahan dalam
hak utama, kegunaannya untuk melengkapi hak utama.
- Hak publik merupakan hak yang berlaku di lingkungan umum baik lingkungan kelompok,
masyarakat, bahkan negara dan hak perdata, ada pada seorang individu.
- Hak milik adalah hak yang memiliki hubungan dengan kepemilikan barang dan hak pribadi
memiliki hubungan dengan kedudukan atau pangkat dari seorang individu.

Sedangkan pengertian kewajiban menurut Curzon adalah suatu tindakan yang harus
dikerjakan dan diselesaikan memiliki beberapa jenis. Menurut Curzon, kewajiban dibagi
menjadi lima jenis, yaitu kewajiban mutlak, kewajiban publik, kewajiban positif dan negatif,
kewajiban umum dan khusus, serta kewajiban primer.

- Kewajiban mutlak adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya
sendiri dan tidak berkaitan dengan hak serta tanpa harus mengaitkan hak di lain pihak.
- Kewajiban publik adalah jenis kewajiban yang berkaitan dengan hak-hak publik.
- Kewajiban positif dan negatif adalah kewajiban seorang manusia untuk mengerjakan atau
tidak mengerjakan sesuatu hal.
- Kewajiban umum adalah kewajiban yang ditujukan kepada semua warga yang tinggal dan
hidup pada suatu negara secara umum.
- Kewajiban primer adalah kewajiban yang bisa muncul dari tindakan atau perilaku seseorang
yang tidak melawan hukum.

2.2 Konsep Keterkaitan Hak dan Kewajiban


hak dan kewajiban saling berkaitan ialah ketika seseorang mendapatkan hak, secara
otomatis orang tersebut akan mempunyai kewajiban. Begitu pula sebaliknya, saat seseorang
memiliki kewajiban akan suatu hal, secara otomatis pasti ia mendapat apa yang menjadi haknya.

6
hak dan kewajiban saling berkaitan ialah ketika seseorang mendapatkan hak, secara otomatis
orang tersebut akan mempunyai kewajiban. Begitu pula sebaliknya, saat seseorang memiliki
kewajiban akan suatu hal, secara otomatis pasti ia mendapat apa yang menjadi haknya.

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Demokrasi

a.Hak Warga Negara dalam Demokrasi

1. Setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat berhak memilih dalam Pemilu,
sebagaimana tercantum dalam Pasal 6A ayat (1).

"Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.

2. Setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasinya tentang Indonesia.

Hal ini tercantum di dalam UU RI Nomor 9 Tahun 1998, BAB I Pasal 1 ayat (1), "Kemerdekaan
menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk meyampaikan pikiran dengan
lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku".

3.Memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan, yang mana sesuai dengan arti dari
demokrasi itu sendiri, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

4.Memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sebagamana tercantum di dalam Pasal 19 ayat
(1) UUD 1945.

"Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui Pemilihan Umum".

5. Berhak memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana tercantum di dalam pasal
22C ayat (1).

"Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum".

7
6. Memiliki kesempatan yang sama dalam pemerintahan, tercantum di dalam Pasal 28D ayat
(3).

"Setiap warga negara berhak memperolah kesempatan yang sama dalam pemerintahan".

b.Kewajiban Warga Negara dalam Demokrasi

1. Setiap warga negara wajib tunduk pada pembatasan yang sudah ditetapkan, sebagaimana
tercantum di dalam Pasal 28J ayat (2).

2. Ikut serta dalam upaya bela negara, seperti yang tercantum di dalam Pasal 27 ayat (3).

"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara".

3. Ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan, sebagaimana tercantum di dalam Pasal
30 ayat (1).

”Tiap-tiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."

4. Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan, tercantum di dalam Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945.

"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya."

2.4 Asas-Asas Kewarganegaraan dan Naturalisasi


A.Asas-asas kewarganegaraan negara Indonesia
1. Asas Kewarganegaraan Umum
Asas kewarganegaraan umum terdiri atas empat asas, yaitu ius soli, ius sanguinis, asas
kewarganegaraan tunggal dan asas kewarganegaraan ganda terbatas. Berikut penjelasannya.

8
a.Asas Kelahiran (Ius Soli)
Asas ius soli atau law of the soil adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan tempat kelahirannya. Asas ius soli lebih sesuai dengan kondisi global sekarang,
ketika kewarganegaraan serta kebangsaan seseorang tidak ditentukan oleh dasar agama, ras,
dan etnis.

b.Asas Keturunan (Ius Sanguinis)


Asas sanguinis atau law of the blood merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang sesuai dengan keturunan atau darahnya dan bukan berdasarkan tempat Ia
dilahirkan.
Negara yang menganut asas sanguinis akan mengakui kewarganegaraan seseorang apabila
salah satu dari kedua orang tua anak tersebut memiliki status kewarganegaraan dari negara
tersebut. Asas sanguinis dianut oleh sebagian besar negara di Asia dan Eropa.

c.Asas Kewarganegaraan Tunggal


Asas kewarganegaraan tunggal merupakan asas yang menentukan satu kewarganegaraan untuk
setiap orang. Menurut asas satu ini, seseorang tidak diperbolehkan memiliki kewarganegaraan
lebih dari satu.

d.Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas


Asas yang keempat ini merupakan asas yang dimana menentukan status dari kewarganegaraan
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang. Ketika anak
tersebut mencapai umur 18 tahun, maka anak tersebut harus menentukan salah satu
kewarganegaraannya.

2. Asas Kewarganegaraan Khusus


Selain keempat asas dalam asas kewarganegaraan umum, ada beberapa asas khusus yang
menjadi dasar dari penyusunan Undang-undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

9
Menurut Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, asas-asas kewarganegaraan khusus tersebut adalah
sebagai berikut.

a.Asas Persamaan dalam Hukum dan Pemerintah


Asas persamaan dalam hukum dan pemerintah adalah asas yang dapat menentukan bahwa
setiap warga negara Indonesia akan mendapatkan perlakukan yang sama dalam hukum
sekaligus pemerintahan.

b.Asas Kebenaran Substantif


Asas kebenaran substantif merupakan asas yang menerangkan bahwa prosedur dari
kewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administratif saja, tetapi juga disertai dengan
substansi dan syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

c.Asas Non-Diskriminatif
Asas non diskriminatif adalah asas yang tidak membeda-bedakan perlakuan dalam segala hal
ihwal yang memiliki hubungan dengan warga negara atas dasar ras, suku, agama, jenis kelamin,
gender, dan golongan.

d.Asas Pengakuan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia


Asas pengakuan dan penghormatan pada hak asasi manusia merupakan asas yang dalam segala
hal berhubungan dengan warga negara harus dapat menjamin, melindungi serta memuliakan
hak asasi manusia pada umumnya serta hak warga negara yang khusus.

e.Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan merupakan asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ihwal yang
memiliki hubungan dengan warga negara harus dilakukan dengan terbuka.

10
d.Asas Publisitas
Asas publisitas merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh maupun
kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia, maka akan diumumkan atau dipublikasikan,
sehingga masyarakat atau khalayak umum dapat mengetahui akan kabar tersebut.

B.Naturalisasi Kewarganegaraan

Menurut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, naturalisasi (pewarganegaraan)


adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia
melalui permohonan. Orang asling yang dimaksud dalam naturalisasi adalah mereka yang
bukan warga negara Republik Indonesia. Proses naturalisasi diatur dalam dasar hukum Pasal 9
Undang-Undang No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI.

Ada dua kategori naturalisasi yang berjalan di Indonesia, yaitu naturalisasi biasa dan naturalisasi
istimewa.

1. Naturalisasi Biasa

Naturalisasi biasa adalah naturalisasi yang dilaksanakan berdasarkan permohonan seseorang


untuk memperoleh kewarganegaraan RI.

Dalam Pasal 9 Undang-Undang No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI, tercantum
beberapa syaratnya, antara lain:

 Telah berusia 18 tahun atau sudah menikah.


 Pada waktu mengajukan permohonan, orang yang bersangkutan sudah bertempat
tinggal di wilayah RI, paling singkat lima tahun berturut-turut dan 10 tahun tidak
berturut-turut.
 Sehat secara jasmani dan rohani.
 Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945.

11
 Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana karena melakukan tindak pidana dengan
ancaman pidana satu tahun atau lebih.
 Tidak memiliki kewarganegaraan ganda setelah memperoleh kewarganegaraan RI.
 Mempunyai pekerjaan atau memiliki penghasilan tetap.
 Bersedia membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.

2. Naturalisasi Istimewa

Naturalisasi istimewa adalah proses pewarganegaran yang diberikan negara kepada seseorang
yang dinilai telah berjasa pada negara. Berdasarkan hukum Pasal 20 UU Nomor 12 Tahun 2006,
orang asing yang telah berjasa dapat diberikan kewarganeraan RI oleh Presiden setelah
dipertimbangkan DPR. Perlu diingat, naturalisasi istimewa ini tidak dapat diberikan kepada
seseorang yang jika setelah pemberian kewarganegaraan RI, memiliki kewarganegaraan ganda.

Naturalisasi istimewa ini biasanya diberikan kepada atlet dari luar negeri yang telah memiliki
prestasi untuk mengharumkan Indonesia.

Jadi, perbedaan antara naturalisasi biasa dan naturalisasi istimewa adalah perlakuan terhadap
orang asing. Maksudnya, pada naturalisasi biasa, orang asing yang memohon untuk
mendapatkan kewarganegaraan RI. Sedangkan pada naturalisasi istimewa, orang asing yang
berjasa mendapatkan kewarganegaraan RI dari Presiden dan persetujuan DPR. Ketika orang
asing telah menerima kewarganegaraan RI, maka akan dilaksanakan pengucapan janji atau
sumpah. Sumpah atau janji tersebut diucapkan di depan pejabat. Kemudian orang asing yang
telah berkewarganegaraan Indonesia harus menyerahkan dokumen imigrasi.

2.5 Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara

A. Macam-macam Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban

1.Diskriminasi Rasial:

12
Seorang pemilik usaha makanan menolak melayani pelanggan dari suku atau ras tertentu.
Tindakan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia karena melanggar hak pelanggan untuk
diperlakukan dengan adil dan setara tanpa memandang suku atau ras mereka.

2. Kecelakaan Lalu Lintas karena Melanggar Aturan:

Seorang pengemudi yang melampaui batas kecepatan dan mengabaikan lampu merah
menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan cedera serius pada orang lain. Tindakan ini
merupakan pelanggaran kewajiban hukum untuk mengikuti aturan lalu lintas dan bertanggung
jawab atas keselamatan pengguna jalan lainnya.

3. Penganiayaan dan Kekerasan:

Seorang individu menyerang dan memukul orang lain tanpa alasan yang sah. Tindakan ini
merupakan pelanggaran hak seseorang untuk hidup bebas dari ancaman dan kekerasan, dan
juga melanggar kewajiban untuk menghormati hak-hak orang lain.

4. Penyalahgunaan Kekuasaan:

Seorang pejabat pemerintah menyalahgunakan kekuasaannya dengan menerima suap atau


menyalahgunakan sumber daya publik untuk keuntungan pribadi. Tindakan ini merupakan
pelanggaran kewajiban pejabat untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik dan
melanggar hak masyarakat untuk pemerintahan yang adil dan jujur.

B. Contoh Kasus Korupsi Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara


DAKWAAN TERHADAP JOHNNY G PLATE
Modus semacam itu bukanlah hal yang baru dalam sebuah kasus korupsi. Berdasarkan
catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), dari 579 kasus korupsi yang ditangani penegak
hukum sepanjang 2022, penyalahgunaan anggaran menjadi modus yang paling banyak
dilakukan, yakni dengan 303 kasus. Kemudian disusul dengan modus kegiatan/proyek fiktif (91
kasus), penggelembungan harga (59 kasus), laporan fiktif (51 kasus), serta pungutan liar (24

13
kasus). Selain itu, masih ada modus perdagangan pengaruh, pemotongan, penerbitan izin ilegal,
dan memperdaya saksi.
Demikian pula dengan dakwaan bahwa Johnny telah memperkaya diri sendiri
ataupu.orang atau pihak lain. Johnny disebut menerima Rp 17,8 miliar. Pihak lain yang juga
disebut menerima uang dari proyek pembangunan menara BTS 4G adalah Dirut Bakti
Kementerian Kominfo Anang Achmad Latief yang mendapat Rp 5 miliar, tenaga ahli pada
Human Development Universitas Indonesia Yohan Suryanto yang mendapat Rp 453,6 juta, serta
Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera Windi Purnama yang mendapat Rp 500 juta.

Uang yang diterima Johnny terbilang relatif "kecil" jika dibandingkan dengan beberapa
pihak lain. Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan disebut mendapat Rp 119
miliar, sementara Muhammad Yusrizki Muliawan yang tidak dijelaskan peran ataupun perusa¹
tempatnya bernaung disebut mendapat Rp 50 miliar. Jumlah itu belum termasuk konsorsium
penyedia infrastruktur yang mendapatkan uang triliunan. Konsorsium perusahaan Home-PT
Telkominfra-PT Multi Trans Data (PT MTD) ang mengerjakan Paket 1 dan 2 menerima Rp 2,9
triliun; konsorsium PT Lintas Arta-PT Huawei-PT Surya Energy Indonesia (SEI) yang mengerjakan
paket 3 menerima Rp 1,5 triliun;serta konsorsium PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) dan PT
ZTE Indonesia yang mengerjakan paket 4 dan 5 menerima Rp 3,5 triliun.

Selain modus korupsi yang "biasa saja", dakwaan terhadap Johnny telah menepis segala
dugaan yang bersliweran selama ini, khususnya tentang dugaan keterkaitan kasus tersebut
dengan politisi tertentu. Muhammad Yusrizki Muliawan yang ketika ditetapkan sebagai
tersangka disebut penyidik Kejaksaan Agung sebagai Direktur Utama PT Basis Utama Prima (PT
BUP), dalam dakwaan terhadap Johnny hanya disebut memiliki grup bisnis. Padahal,
sebelumnya penyidik menyebut PT BUP terkait dengan penyediaan sistem panel surya dalam
proyek tersebut.(Belum Pasti )

Peneliti dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman,
ketika dihubungi pada Kamis (29/6/2023) berpandangan, informasi yang dimuat di dakwaan
tidak banyak berbeda dari informasi yang selama ini telah disampaikan kejaksaan. Hal itu mulai

14
dari dugaan persekongkolan jahat, aturan dan ketentuan yang diterabas, hingga adanya pihak-
pihak yang menerima uang, termasuk Johnny.

Meski demikian, kata Zaenur, uang yang diterima Johnny dinilai relatif sangat sedikit jika
dibandingkan dengan pihak lainnya, semisal jika dibandingkan dengan Yusrizki yang disebut
menerima uang Rp 50 miliar atau Irwan yang disebut menerima sampai Rp 119 miliar.
Sementara peran Yusrizki tidak banyak dijelaskan dalam dakwaan terhadap Johnny karena tidak
dijelaskan proses Yusrizki bisa menerima pekerjaan tersebut meski hanya sebagai
subkontraktor.

"Yusrizki ini menerima atas nama pribadi atau perusahaannya, yakni PT Basis Utama
Prima. Lalu perusahaan ini milik siapa? Saya melihat dakwaan ini sangat membatasi diri
khususnya membatasi diri dari menjelaskan secara utuh aktor-aktor politik yang diduga terkait
perkara ini," tutur Zaenur

Hal lain yang juga tidak jelas di dalam dakwaan adalah peran Irwan yang tampak memiliki
peran sentral, sementara siapa pihak di balik Irwan sama sekali tidak dimuat dalam dakwaan.
Selain itu, menurut Zaenur, detail lain yang belum dijelaskan adalah tentang adanya
permintaan fee 10 persen sebagai bentuk komitmen dari penyedia barang dan jasa. Namun, di
dalam dakwaan aliran uang tersebut tidak dijelaskan mengarah kepada siapa saja. Padahal,
dengan salah satu fungsi dakwaan adalah membuat jelas tindak pidana yang dilakukan.

Di sisi lain, Zaenur berharap agar penyidik Kejaksaan Agung juga mengembangkan kasus ini
ke pidana korporasi, tidak hanya berhenti pada orang per orang. Sebab, dalam dakwaan
terhadap Johnny, disebutkan bahwa korporasi juga menerima manfaat, tetapi tidak melakukan
pencegahan atau malah melakukan pembiaran. Sebab, tanpa menjerat korporasi,
dikhawatirkan pemulihan aset atas kerugian keuangan negara sebesar Rp 8,032 triliun tidak
akan maksimal. "Ke depan, publik perlu tahu bagaimana kasus yang merugikan negara sampai
Rp 8 triliun lebih ini dibagi-bagi ke banyak pihak," tutur Zaenur.

15
Perlunya penyidik untuk turut menjerat korporasi juga diutarakan pengajar hukum pidana
dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar. Menurut Fickar, dalam kasus korupsi
pembangunan menara BTS 4G Bakti Kemkominfo, perbuatan melawan hukum terjadi karena
adanya penyelewengan kewenangan yang diambil Menkominfo. Akibat dari penyelewengan
tersebut, terjadi kerugian keuangan negara. Di sisi lain, para pihak yang terkait dengan
peristiwa tersebut juga mendapatkan keuntungan, semisal suap bagi sang pejabat. Dengan
dasar itu, mestinya semua pihak yang terkait dengan proyek tersebut turut diadili.

"Karena Johnny G Plate dijerat tipikor dan dia menerima sejumlah uang yang patut diduga
adalah suap, maka pihak yang memberi uang harus ditetapkan sebagai tersangka juga,
termasuk jika pihak itu adalah korporasi yang karenaproyek itu mendapatkan keuntungan,"
kata Fickar.

Terkait dengan masih adanya banyak pertanyaan terkait peran para pihak dalam kasus
tersebut, Jaksa Agu Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah
memastikan bahwa di dalam persidangan yang akan berjalan, semua pertanyaan itu akan
terbuka. Ia pun memastikan bahwa jika ada pengakuan terkait penerimaan uang yang diungkap
di persidangan, maka akan diklarifikasi oleh penyidik.

Sementara itu, ketika ditanya terkait proses pengaturan tender proyek pembangunan
menara BTS 4G sampai ke subkontraktor, Kasubdit Penyidikan Korupsi dan Tindak Pidana
Pencucian Uang Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejagung Haryoko Ari Prabowo menolak
untuk menjawab. Menurut dia, hal itu sudah masuk materi pokok perkara, "Didengarkan saja.
Kan, sudah mulai sidang," kata Prabowo.

C. Cara Mengatasi Pelanggaran Hak dan Kewajiban


1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Cara penanganan yang pertama adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat. Hal ini
berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam bernegara yang menjunjung keadilan dan kesetaraan.

16
Upaya yang bisa dilakukan yakni melalui pendidikan formal atau nonformal. Tujuannya untuk
menyosialisasikan dampak dari pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

2. Supremasi Hukum

Supremasi hukum artinya memposisikan hukum di tempat yang tertinggi. Apalagi, Indonesia
adalah negara hukum yang tentunya menjunjung tinggi keadilan.

Dalam implementasi hak dan kewajiban tersebut, artinya pemerintah dan warga negara harus
patuh terhadap hukum-hukum yang berlaku. Berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban tentunya dapat diatasi jika Negara ini benar-benar menegakkan hukum.

3. Memaksimalkan Peran Lembaga

Lembaga yang harus dimaksimalkan perannya bukan hanya lembaga tinggi Negara, tetapi juga
berbagai lembaga independen lainnya. Sebut saja Komnas HAM, Komnas Perempuan, KPK,
KPAI, dan lain-lain. Jika berbagai lembaga tersebut didukung dengan maksimal, tentu
penegakkan hak dan kewajiban bisa lebih efektif dilakukan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh setiap orang. Dalam diri setiap orang
melekat hak asasi manusia dan hak warga negara. Hak asasi bersifat universal tanpa melihat
status kewarganegaraan, sedangkan hak warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraan
seseorang. Dengan demikian, ada jenis hak asasi yang hanya dimiliki oleh warga negara saja, yang
bukan warga negara tidak memiliki hak tersebut untuk di wilayah yang bukan negaranya.

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban warga negara dapat diartikan
sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga negara sebagaimana
diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya
dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran
hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran terhadap
kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.

3.2 Saran
Adapun saran yang tepat yang dapat disampaikan oleh pemakalah adalah bahwa tiap
warganegara harus mengetahui haknya tetapi juga harus mengetahui kewajiban sebagai warga
negara pula. Banyak hal yang menunjukan sikap ketaatan kepada pemerintah sebagai bukti
kewajiban. Salah satunya adalah mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di dalam
tatanan indonesia.

18
Penjelasan diatas adalah pembahasan umum tentang makalah hak dan kewajiban warga
negara. Harapannya makalah dapat memberikan informasi dan masukan yang positif bagi
seluruh masyarakat dan pembaca. Pembahasan sederhana ini akan lebih baik jika dijadikan
pedoman dan pembahasan yang positif sehingga terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
bangsa Indonesia.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bestari, N. (2022, Agustus 02). 5 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Para Ahli, Mulai
dari Notonegoro Hingga Curzon. Retrieved from Bobo.grid.id:
https://bobo.grid.id/read/083405226/5-pengertian-hak%20dan-kewajiban-warga-negara-
menurut-para-ahli-mulai-dari-notonegoro-hingga%20curzon?page=all (Diakses pada tanggal 29
agustus 2023)

Khansa. (2021). Pengertian Asas Kewarganegaraan dan Status Kewarganegaraan. Retrieved from
gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/asas-kewarganegaraan/#google_vignette
(Diakses pada tanggal 29 agustus 2023)

Martiar, N. A. (2023, Juni 29). Dakwaan terhadap Johnny G Plate Dianggap Belum Gambarkan Keseluruhan
Kasus. Retrieved from Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/06/29/dakwaan-
johnny-g-plate-yang-dianggap-belum-gambarkan-keseluruhan-kasus (Diakses pada tanggal 30
agustus 2023)

pasys, R. (2023, Mei 03). Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Demokrasi Sesuai UUD. Retrieved from
GridKids.id: https://kids.grid.id/read/473774913/hak-dan-kewajiban-warga-negara-dalam-
demokrasi-sesuai-uud?page=all (Diakses pada tanggal 31 agustus 2023)

Rangkuti, M. (2023, juli 2023). Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban. Retrieved from
fahum.umsu.ac.id: https://fahum.umsu.ac.id/kasus-kasus-pelanggaran-hak-dan-kewajiban/
(Diakses pada tanggal 31 agustus 2023)

20

Anda mungkin juga menyukai