1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat,
anugerah, dan kekuatan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Makalah ini berjudul Hak dan Kewajiban Warga Negara. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Sriwijaya.
Makalah ini berisi pembahasan mengenai hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia.
Penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik-baiknya, tetapi kekurangan dan
kesalahan pasti ada. Memang benar bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna
adalah kesempurnaan itu sendiri. Maka dari itu saran serta kritik dari para pembaca yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan sebagai proses pembelajaran untuk kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat memberikan
contoh yang baik sebagai bangsa Indonesia.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
➢ Mengetahui konsep hak dan kewajiban menurut para ahli
➢ Mengetahui keterkaitan hak dan kewajiban
➢ Memahami hak dan kewajiban dalam Negara Demokrasi Indonesia
➢ Memahami asas-asas Kewarganegaraan Indonesia
➢ Mengetahui kasus pelanggaran hak dan kewajiban Lembaga negara yang terjadi
di Indonesia
➢ Mengetahui cara mengatasi kasus pelanggaran hak dan kewajiban yang terjadi di
Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
❖ Pengertian Hak Menurut George Nathaniel Curzon
Curzon mengelompokkan Hak menjadi 5, yaitu:
1. Hak Sempurna
Contoh hak yang bisa dilaksanakan dan dipaksakan dengan melalui hukum, dan hak yang
tak sempurna. Contohnya hak yang dibatasi oleh kadaluwarsa.
2. Hak Utama
Adalah hak yang diperluas oleh hak lainnya, hak tambahan dan hak yang melengkapi hak
utama.
3. Hak Publik
Adalah hak yang ada di dalam masyarakat, negara serta hak perdata yang ada pada
seseorang.
4. Hak Positif
Merupakan hak yang menuntut dilakukannya suatu perbuatan, hak negatif supaya tidak
melakukan suatu hal.
5. Hak Milik
Adalah hak yang berhubungan dengan barang dan hak pribadi yang berhubungan dengan
kedudukan seseorang.
❖ Pengertian Hak Menurut Menurut Srijanti
Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi kebebasan,
kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya. (Srijanti,2007:121)
❖ Pengertian Hak Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihat lain manapun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. (Prof. Dr. Notonegoro,2010:30)
❖ Pengertian Hak Menurut John Salmond
Menurut John Salmond, Hak dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hak dalam arti sempit adalah suatu istilah yang umumnya diketahui sebagai pasangan
dari kewajiban.
2. Hak dalam arti kemerdekaan adalah hak yang memberikan kemerdekaan seorang
individu dalam melakukan, menerima, dan memiliki sesuatu.
7
3 Hak dalam arti kekuasaan adalah hak yang diterima individu dan digunakan untuk
melalui jalan dan metode hukum.
4. Hak dalam arti kekebalan yakni hak yang memiliki potensi serta kuasa untuk
membebaskan seorang individu dari kekuasaan hukum individu lain.
8
❖ Pengertian Kewajiban Menurut Srijanti
Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kewajiban berarti suatu
keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksanakannya tanpa ada
alasan apapun itu.
❖ Pengertian Kewajiban Menurut John Salmond
Kewajiban menurut John Salmond adalah suatu hal yang harus dikerjakan oleh seseorang dan
jika tidak melakukan suatu hal tersebut, maka akan memperoleh sanksi
9
individu memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masyarakat yang demokratis. Indonesia
merupakan negara demokrasi yang menganut sistem pemerintahan demokrasi diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam
demokrasi.
1. Setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat berhak memilih dalam Pemilu, sebagaimana
tercantum dalam Pasal 6A ayat (1). "Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat.
3. Memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan, yang mana sesuai dengan arti dari
demokrasi itu sendiri, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
4. Memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sebagamana tercantum di dalam Pasal 19 ayat
(1) UUD 1945. "Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui Pemilihan Umum".
5. Berhak memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana tercantum di dalam pasal
22C ayat (1). "Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan
umum".
1. Setiap warga negara wajib tunduk pada pembatasan yang sudah ditetapkan, sebagaimana
tercantum di dalam Pasal 28J ayat (2).
2. Ikut serta dalam upaya bela negara, seperti yang tercantum di dalam Pasal 27 ayat (3). "Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara".
3. Ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan, sebagaimana tercantum di dalam Pasal 30
ayat (1). "Tiap-tiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara."
4. Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan, tercantum di dalam Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945. "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya."
5. Wajib menghormati hak orang lain, seperti yang tercantum di dalam Pasal 28J ayat (1).
10
2.4 Asas-Asas Kewarganegaraan Negara Indonesia dan Naturalisasi
❖ Asas-Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah pedoman dasar bagi suatu negara untuk menentukan warga
negaranya. Terkait asas kewarganegaraan ini, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia atau UU Kewarganegaraan memuat sejumlah
asas-asas kewarganegaraan sebagai berikut.
1. Asas ius sanguinis atau (law of the blood) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat
kelahiran. Secara sederhana, dengan asas ini, kewarganegaraan seorang anak ditentukan
berdasarkan kewargangeraan orang tuanya.
2. Asas ius soli atau (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan tempat kelahiran. Di Indonesia, asas ini diberlakukan secara
terbatas bagi anak-anak yang kemudian peraturannya diatur lebih rinci dalam undang-
undang.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak yang ketentuannya diatur lebih rinci dalam undang-undang.
❖ Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Negara Republik Indonesia memberi kesempatan kepada orang asing (bukan warga
negara) untuk menjadi warga negara. Dalam hal permohonan kewarganegaraan atau
naturalisasi. Naturalisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu naturalisasi biasa dan istimewa.
1. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum
kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun secara sah sebagai anak oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI.
11
3. Perkawinan WNI dan WNA baik sah maupun tidak sah dan diakui orang tuanya yang
WNI, atau perkawinan yang melahirkan anak di wilayah RI meskipun status
kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas berakibat anak berkewarganegaraan ganda
hingga usia 18 tahun atau sudah kawin.
2.5 Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara dan Cara Mengatasinya
1. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, contohnya masih sering terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para
pelanggar hukum yang sering terjadi dengan dasar kekayaan, jabatan, dan sebagainya.
Hal itu merupakan bukti bahwa pasal 27 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa "segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak
ada kecualinya", belum sepenuh dilaksanakan. Seperti yang pernah sering kita dengar
Orang yang melakukan tindak pidana bisa bebas karena faktor kekayaan untuk menyogok
oknum penegak hukum.
2. Penyalahgunaan Wewenang Kekuasaan
bahwa tindakan pejabat tersebut adalah untuk kepentingan benar ditujukan umum, tetapi
menyimpang tujuan apa kewenangan tersebut diberikan oleh undang-undang atau
peraturan-peraturan lain
12
• Penyalahgunaan wewenang dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya
dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Contoh kasus pelanggaran hak warga negara yang kedua di era globalisasi saat ini
kemiskina dan angka penganguran di indonesia masih cukup tinggi. padahal ada pasal 27
ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi "tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penhidupan yang layak bagi kemanusiaan" belum
sepenuhnya terlaksanakan juga.
❖ Cara Mengatasinya
Pemerintah juga bisa mengoptimalkan peran lembaga-lembaga lain selain lembaga tinggi
negara yang juga berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara.
Beberapa lembaga negara yang memiliki peran penegakan hukum hak dan kewajiban
adalah:
• Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK
• Lembaga Ombudsman RI,
• Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,
• Komisi Perlindungan Anak Indonesia,
• Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Pemerintah bisa menguatkan hukuman untuk memberikan efek jera bagi pelaku
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Hal ini akan menjadi pelajaran bagi
masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas
sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Sedangkan Kewajiban dapat
diartikan sebagai suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap
warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap orang. Kehidupan negara akan
berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya
secara tepat dan proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran
kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh
setiap warga negara.
3.2 Saran
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Juga melaksanakan
hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak pelanggaran hak warga negara atau pengingkaran
kewajiban warga negara. Sebaiknya negara dan warga negara meningkatkan komitmen agar
dapat
menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen. Kita sebagai mahasiswa sebaiknya
menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban
sebagai pelajar dan warga negara Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, D., Manik, T. S., & Riyanti, D. (2021). Konseptualisasi hak dan kewajiban warga negara
dalam upaya bela negara. Jurnal Pancasila Dan Bela Negara, 1(1), 1-7.
Muniroh, M. (2019). MAKALAH MODUL 3 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KETERKAITAN HAK DAN KEWAJIBAN
Afifah, F. P. 2021. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Lengkap dengan Penjelasan
dan
Jenis-Jenisnya. https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hak-dan-kewajiban-warga
negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?page=all. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2022.
Listiani, A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK.
Banjarnegara:
Guepedia.
Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum
Positif
Indonesia. Makassar.
15