Anda di halaman 1dari 15

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK V

❖ AZZAHRA DITA PRATAMA : 10031382328097


❖ MELLY TIANA : 10031282328055
❖ PUTRI WULANDARI : 10031282328081
❖ SENIA LIA RAHMADHANI : 10031282328039
❖ TRI ZAHWA MAULANA : 10031282328045

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat,
anugerah, dan kekuatan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Makalah ini berjudul Hak dan Kewajiban Warga Negara. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Sriwijaya.
Makalah ini berisi pembahasan mengenai hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia.
Penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik-baiknya, tetapi kekurangan dan
kesalahan pasti ada. Memang benar bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna
adalah kesempurnaan itu sendiri. Maka dari itu saran serta kritik dari para pembaca yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan sebagai proses pembelajaran untuk kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat memberikan
contoh yang baik sebagai bangsa Indonesia.

Indralaya, 1 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN.............................................................................................. Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................................. 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 6
2.1 Konsep Hak dan Kewajiban Menurut Para Ahli .................................................................................. 6
2.2 Konsep Keterkaitan Hak dan Kewajiban ............................................................................................. 9
2.3 Hak dan Kewajiban dalam Negara Demokrasi Indonesia.................................................................... 9
2.4 Asas-Asas Kewarganegaraan Negara Indonesia dan Naturalisasi .................................................... 11
2.5 Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara dan Cara Mengatasinya ........................... 12
BAB III .......................................................................................................................................................... 14
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................................ 14
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu
yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara
sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu
keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan dengan seimbang dalam praktik
kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya tidak tersentuh oleh pemerintah.
Dalam artian pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,
tidak memperdulikan pendidikannya, tidak mengobati penyakit yang dideritanya dan lain
sebagainya yang menggambarkan seakan-akan pemerintah tidak melihat penderitaan
yang dirasakan mereka. Selain mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara
belum didapat, ada juga orang-orang yang benar-benar merasa hak mereka sebagai warga
negara telah didapat, akan tetapi mereka tidak mau menunaikan kewajibannya sebagai
warga negara.
Sungguh masih banyak sekali fenomena-fenomena yang menimpa Indonesia. Hal
ini terjadi karena masyarakat kurang paham tentang hak dan kewajibannya sebagai warga
negara. Atau mereka paham tetapi tidak mau berkontribusi dalam mengambilan peran
untuk Negara Indonesia. Oleh karena itu, disusunlah makalah Hak dan Kewajiban Warga
Negara ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
penulisan makalah ini juga bertujuan agar pembaca dapat memahami hak dan kewajiban
mereka sebagai warga negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Konsep Hak dan Kewajiban menurut Para Ahli
2. Konsep Keterkaitan Hak dan Kewajiban
3. Hak dan Kewajiban dalam Negara Demokrasi Indonesia
4. Asas- Asas Kewarganegaraan Negara Indonesia dan Naturalisasi
5. Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara dan Cara
Mengatasinya

4
1.3 Tujuan
➢ Mengetahui konsep hak dan kewajiban menurut para ahli
➢ Mengetahui keterkaitan hak dan kewajiban
➢ Memahami hak dan kewajiban dalam Negara Demokrasi Indonesia
➢ Memahami asas-asas Kewarganegaraan Indonesia
➢ Mengetahui kasus pelanggaran hak dan kewajiban Lembaga negara yang terjadi
di Indonesia
➢ Mengetahui cara mengatasi kasus pelanggaran hak dan kewajiban yang terjadi di
Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Hak dan Kewajiban Menurut Para Ahli


Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah sesuatu hal yang benar,
milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan
(sesuatu hal yang harus dilaksanakan).
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa, hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita
lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak. Sedangkan
kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita.
Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak.
Dapat diketahui bahwa hak dan kewajiban ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan, namun
dalam pemenuhannya harus seimbang.

Pengertian Hak Menurut Para Ahli


❖ Pengertian Hak Menurut Prof. Soerjono Soekanto.
Hak dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Hak Searah atau Relatif
Pada umumnya hak ini muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Contohnya hak
menagih atau hak melunasi prestasi.
2. Hak Jamak Arah atau Absolut
Hak jenis ini terdiri dari:
• Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada warga hak
asasi.
• Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan kebebasan.
• Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak.
• Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

6
❖ Pengertian Hak Menurut George Nathaniel Curzon
Curzon mengelompokkan Hak menjadi 5, yaitu:
1. Hak Sempurna
Contoh hak yang bisa dilaksanakan dan dipaksakan dengan melalui hukum, dan hak yang
tak sempurna. Contohnya hak yang dibatasi oleh kadaluwarsa.
2. Hak Utama
Adalah hak yang diperluas oleh hak lainnya, hak tambahan dan hak yang melengkapi hak
utama.
3. Hak Publik
Adalah hak yang ada di dalam masyarakat, negara serta hak perdata yang ada pada
seseorang.
4. Hak Positif
Merupakan hak yang menuntut dilakukannya suatu perbuatan, hak negatif supaya tidak
melakukan suatu hal.
5. Hak Milik
Adalah hak yang berhubungan dengan barang dan hak pribadi yang berhubungan dengan
kedudukan seseorang.
❖ Pengertian Hak Menurut Menurut Srijanti
Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi kebebasan,
kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya. (Srijanti,2007:121)
❖ Pengertian Hak Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihat lain manapun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. (Prof. Dr. Notonegoro,2010:30)
❖ Pengertian Hak Menurut John Salmond
Menurut John Salmond, Hak dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hak dalam arti sempit adalah suatu istilah yang umumnya diketahui sebagai pasangan
dari kewajiban.
2. Hak dalam arti kemerdekaan adalah hak yang memberikan kemerdekaan seorang
individu dalam melakukan, menerima, dan memiliki sesuatu.

7
3 Hak dalam arti kekuasaan adalah hak yang diterima individu dan digunakan untuk
melalui jalan dan metode hukum.
4. Hak dalam arti kekebalan yakni hak yang memiliki potensi serta kuasa untuk
membebaskan seorang individu dari kekuasaan hukum individu lain.

Pengertian Kewajiban Menurut Para Ahli


❖ Pengertian Kewajiban Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. (Prof. Dr.Notonegoro,
2010:31)
❖ Pengertian Kewajiban Menurut George Nathaniel Curzon
Menurut Curzon kewajiban dikelompokkan menjadi 5, yaitu:
1. Kewajiban Mutlak
Yaitu kewajiban yang tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan
nisbi, yang melibatkan hak di lain pihak.
2. Kewajiban Publik
Di dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik adalah wajib mematuhi hak
publik dan juga kewajiban perdata, yang muncul dari perjanjian yang berkolerasi dengan
hak perdata.
3. Kewajiban Positif
Adalah hal yang menghendaki yang dilakukan dengan sesuatu dan kewajiban yang
negatif, yang tidak melakukan sesuatu.
4. Kewajiban Universal/Umum
Adalah kewajiban yang ditujukan pada semua warga negara, atau secara umum yang
ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban yang khusus dan muncul dari bidang
hukum tertentu.
5. Kewajiban Primer
Kewajiban ini tidak muncul dari perbuatan melawan hukum. Contohnya adalah
kewajiban yang tidak mencemarkan nama baik, dan kewajiban yang sifatnya membesi
sangsi, timbul dari sebuah perbuatan melawan hukum contohnya membayar kerugian di
dalam hukum perdata.

8
❖ Pengertian Kewajiban Menurut Srijanti
Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kewajiban berarti suatu
keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksanakannya tanpa ada
alasan apapun itu.
❖ Pengertian Kewajiban Menurut John Salmond
Kewajiban menurut John Salmond adalah suatu hal yang harus dikerjakan oleh seseorang dan
jika tidak melakukan suatu hal tersebut, maka akan memperoleh sanksi

2.2 Konsep Keterkaitan Hak dan Kewajiban


Menurut Tasum dan Rani Apriani dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(2019), hak dan kewajiban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban
membentuk hubungan kausalitas atau sebab akibat yang saling berkaitan. Alasan mengapa hak
dan kewajiban saling berkaitan ialah ketika seseorang mendapatkan hak, secara otomatis orang
tersebut akan mempunyai kewajiban. Begitu pula sebaliknya, saat seseorang memiliki kewajiban
akan suatu hal, secara otomatis pasti ia mendapat apa yang menjadi haknya.
Dikutip dari buku Kedisiplinan Pegawai (Dalam Tinjauan Motivasi Pelayanan Publik melalui
Tanggung Jawab dan Reward and Punishment) (2022) karangan Adrianus Aprilius dan Elizabeth
Lia Riani Kore, setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Seperti mata
rantai yang saling berkaitan, hak adalah apa yang akan dimiliki seseorang setelah melaksanakan
kewajibannya. Sedangkan kewajiban merupakan apa yang harus dikerjakan. Jika seseorang
memiliki kewajiban tetapi tidak punya hak, ini bersifat tidak manusiawi atau tidak bermoral.
Sebaliknya, apabila seseorang mempunyai hak tetapi tidak punya kewajiban, ini adalah hal yang
tidak adil dan sia-sia.
Hak dan kewajiban saling berkaitan, karena keduanya merupakan hubungan sebab akibat.
Hak akan timbul jika seseorang telah memenuhi kewajibannya. Begitu pula dengan kewajiban
yang muncul, apabila seseorang memiliki hak. Contohnya seseorang bekerja di perusahaan. Ia
berkewajiban bekerja sesuai tugas yang diberikan. Karena telah memenuhi tanggung jawabnya,
tiap bulan ia mendapat gaji sebagai hak yang wajib dimilikinya. Contoh lainnya, kita sebagai
warga Indonesia memiliki hak untuk bisa menggunakan fasilitas umum sebaik mungkin. Sebagai
kewajibannya, kita harus memenuhi tanggung jawab kita dengan tepat waktu membayar pajak
dan merawat fasilitas umum.

2.3 Hak dan Kewajiban dalam Negara Demokrasi Indonesia


Negara demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang kekuasaan pemerintahannya
berada di tangan rakyat. Di mana pemerintah dipilih melalui pemilihan umum dari rakyat dalam
mengambil keputusan politik. Di negara demokrasi, rakyat memiliki hak yang sama untuk
memilih dan dipilih serta kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat mereka.Setiap

9
individu memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masyarakat yang demokratis. Indonesia
merupakan negara demokrasi yang menganut sistem pemerintahan demokrasi diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam
demokrasi.

❖ Hak Warga Negara dalam Demokrasi

1. Setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat berhak memilih dalam Pemilu, sebagaimana
tercantum dalam Pasal 6A ayat (1). "Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat.

2. Setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasinya tentang Indonesia.


Hal ini tercantum di dalam UU RI Nomor 9 Tahun 1998, BAB I Pasal 1 ayat (1), "Kemerdekaan
menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk meyampaikan pikiran dengan
lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku".

3. Memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan, yang mana sesuai dengan arti dari
demokrasi itu sendiri, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

4. Memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sebagamana tercantum di dalam Pasal 19 ayat
(1) UUD 1945. "Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui Pemilihan Umum".

5. Berhak memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana tercantum di dalam pasal
22C ayat (1). "Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan
umum".

❖ Kewajiban Warga Negara dalam Demokrasi

1. Setiap warga negara wajib tunduk pada pembatasan yang sudah ditetapkan, sebagaimana
tercantum di dalam Pasal 28J ayat (2).

2. Ikut serta dalam upaya bela negara, seperti yang tercantum di dalam Pasal 27 ayat (3). "Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara".

3. Ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan, sebagaimana tercantum di dalam Pasal 30
ayat (1). "Tiap-tiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara."

4. Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan, tercantum di dalam Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945. "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya."

5. Wajib menghormati hak orang lain, seperti yang tercantum di dalam Pasal 28J ayat (1).

10
2.4 Asas-Asas Kewarganegaraan Negara Indonesia dan Naturalisasi
❖ Asas-Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah pedoman dasar bagi suatu negara untuk menentukan warga
negaranya. Terkait asas kewarganegaraan ini, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia atau UU Kewarganegaraan memuat sejumlah
asas-asas kewarganegaraan sebagai berikut.

1. Asas ius sanguinis atau (law of the blood) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat
kelahiran. Secara sederhana, dengan asas ini, kewarganegaraan seorang anak ditentukan
berdasarkan kewargangeraan orang tuanya.
2. Asas ius soli atau (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan tempat kelahiran. Di Indonesia, asas ini diberlakukan secara
terbatas bagi anak-anak yang kemudian peraturannya diatur lebih rinci dalam undang-
undang.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak yang ketentuannya diatur lebih rinci dalam undang-undang.

❖ Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Negara Republik Indonesia memberi kesempatan kepada orang asing (bukan warga
negara) untuk menjadi warga negara. Dalam hal permohonan kewarganegaraan atau
naturalisasi. Naturalisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu naturalisasi biasa dan istimewa.

a. Naturalisasi Biasa Persyaratan menjadi kewarganegaraan Republik Indonesia menurut


undang-undang kewarganegaran adalah sebagai berikut:

1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin


2. Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah negara
sedikitnya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang diancam sanksi penjara 1
tahun atau lebih. Tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.

b. Naturlisasi Istimewa (Luar Biasa) Nauralisasi istemewa di neara RI dapat diberikan


kepada warga negara asing yang status kewarganegaraannya sebagai berikut.

1. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum
kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun secara sah sebagai anak oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI.

11
3. Perkawinan WNI dan WNA baik sah maupun tidak sah dan diakui orang tuanya yang
WNI, atau perkawinan yang melahirkan anak di wilayah RI meskipun status
kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas berakibat anak berkewarganegaraan ganda
hingga usia 18 tahun atau sudah kawin.

c. Akibat Pewarganegaraan Pewarganegaraan membawa akibat hukum pasangan kawin


campuran dan anak- anaknya yang menjadi warga negara karena pewarganegaraan. Berikut
adalah akibat dari pewarganegaraan:

1. Setiap orang yang bukan WNI diperlakukan seperti orang asing


2. Kehilangan kewarganegaraan RI bagi suami atau istri yang terikat perkawinan sah
tidak menyebabkan kehilangan status kewarganegaraan itu.
3. Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai hubungan
hukum kekeluargaan dengan ayahnya sebelum ayah itu memperoleh
kewarganegaraan RI turut memperoleh kewarganegaraan RI.

2.5 Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Lembaga Negara dan Cara Mengatasinya

❖ Kasus-kasus pelanggaran hak dan kewajiban oleh Lembaga negara,yaitu:

1. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, contohnya masih sering terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para
pelanggar hukum yang sering terjadi dengan dasar kekayaan, jabatan, dan sebagainya.
Hal itu merupakan bukti bahwa pasal 27 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa "segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak
ada kecualinya", belum sepenuh dilaksanakan. Seperti yang pernah sering kita dengar
Orang yang melakukan tindak pidana bisa bebas karena faktor kekayaan untuk menyogok
oknum penegak hukum.
2. Penyalahgunaan Wewenang Kekuasaan

Menurut Hiariej dapat diartikan dalam 3 wujud, yaitu:

• Penyalahgunaan melakukan tindakan-tindakan yang kepentingan dengan bertentangan


umum atau untuk menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.

• Penyalahgunaan wewenang dalam arti

bahwa tindakan pejabat tersebut adalah untuk kepentingan benar ditujukan umum, tetapi
menyimpang tujuan apa kewenangan tersebut diberikan oleh undang-undang atau
peraturan-peraturan lain

12
• Penyalahgunaan wewenang dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya
dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Contoh kasus pelanggaran hak warga negara yang kedua di era globalisasi saat ini
kemiskina dan angka penganguran di indonesia masih cukup tinggi. padahal ada pasal 27
ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi "tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penhidupan yang layak bagi kemanusiaan" belum
sepenuhnya terlaksanakan juga.

❖ Cara Mengatasinya

1. Memperbaiki Kualitas Pemerintahan dan Aparat Pemerintah harus memperbaiki


kualitas aparatnya sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan
oleh aparat pemerintah serta pemerintah juga harus memaksimalkan lembaga
lembaga yang sudah ada.
2. Mengoptimalkan Peran Lembaga-Lembaga Negara

Pemerintah juga bisa mengoptimalkan peran lembaga-lembaga lain selain lembaga tinggi
negara yang juga berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara.
Beberapa lembaga negara yang memiliki peran penegakan hukum hak dan kewajiban
adalah:
• Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK
• Lembaga Ombudsman RI,
• Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,
• Komisi Perlindungan Anak Indonesia,
• Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

3.Meningkatkan Hukuman Bagi Pelanggar

Pemerintah bisa menguatkan hukuman untuk memberikan efek jera bagi pelaku
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Hal ini akan menjadi pelajaran bagi
masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas
sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Sedangkan Kewajiban dapat
diartikan sebagai suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap
warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap orang. Kehidupan negara akan
berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya
secara tepat dan proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran
kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh
setiap warga negara.

3.2 Saran
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Juga melaksanakan
hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak pelanggaran hak warga negara atau pengingkaran
kewajiban warga negara. Sebaiknya negara dan warga negara meningkatkan komitmen agar
dapat
menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen. Kita sebagai mahasiswa sebaiknya
menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban
sebagai pelajar dan warga negara Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, D., Manik, T. S., & Riyanti, D. (2021). Konseptualisasi hak dan kewajiban warga negara
dalam upaya bela negara. Jurnal Pancasila Dan Bela Negara, 1(1), 1-7.
Muniroh, M. (2019). MAKALAH MODUL 3 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KETERKAITAN HAK DAN KEWAJIBAN

Afifah, F. P. 2021. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Lengkap dengan Penjelasan
dan
Jenis-Jenisnya. https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hak-dan-kewajiban-warga
negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?page=all. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2022.
Listiani, A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK.
Banjarnegara:
Guepedia.
Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum
Positif
Indonesia. Makassar.

15

Anda mungkin juga menyukai