Dosen Pengampu:
Dr. Nurasia Natsir, M.Hum
Disusun Oleh:
Ratnawati
NIM: 202302014
PRODI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
INSTITUT TRI TUNAS NASIONAL
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Seraya puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
anugerah dan kasihnya yang begitu besar kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan ,
tugas mata kuliah saya yang berjudul " Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara " ini bisa dirampung.Tugas Makalah ini saya susun berdasarkan data-data
yang didapat dari berbagai sumber. pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya
membahas mengenai pelanggaran-pelanggaran hak dan kewajiban yang ada di Indonesia.
Makalah ini saya susun sebagai pelengkap tugas dan mempunyai tujuan untuk menambah
pengetahuan bagi pembacanya dan pihak yang terkait didalamnya, Saya sebagai penulis telah
berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi, saya menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna terdapat banyak kekurangan dalam penyususnan makalah ini
. Oleh karena itu,semua kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini, sangat diharapkan dan
saya sambut dengan senang hati. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr
Nurasia Natsir,M.Hum. selaku dosen pengampuh pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
yang telah membimbing saya dalam membuat karya tulis ini,sehingga tugas makalah ini
dapat terwujud.
Makassar, 16 November
Ratnawati
NIM: 202302014
DAFTAR ISI
BAB 1 ………………………………………………………………………………..3
1.1 PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.4 TUJUAN………………………………………………………………………….4
BAB 11………………………………………………………………………………..5
PEMBAHASAN……………………………………………………………………..5
BAB 111……………………………………………………………………………….11
PENUTUP…………………………………………………………………………….11
3.4 SARAN…………………………………………………………………………….15
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dari penulisan dari makalah ini yaitu :
PEMBAHASAN
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Hak warga negara harus dipenuhi oleh negara, sedangkan kewajiban warga
negara harus dilaksanakan oleh warga negara. Pelanggaran hak dan kewajiban warga negara
merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik terhadap
individu, masyarakat, maupun negara. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dan
penanggulangan pelanggaran hak dan kewajiban warga negara yang melibatkan semua pihak,
baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga-lembaga non-pemerintah.
Hak adalah sesuatu yang harus didapatkan atau diterima secara penuh dan
bertanggung jawab oleh masing-masing warga negara. Hak warga negara merupakan
kekuasaan yang diberikan oleh negara kepada warganya untuk melakukan sesuatu atau
menuntut sesuatu dari negara. Menurut Prof. Dr. Notonagoro Hak adalah kuasa untuk
menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan dengan penuh tanggung jawab
oleh warga negara kepada negara. Kewajiban warga negara merupakan tanggung jawab yang
harus dipikul oleh warga negara sebagai warga negara yang baik.Warga negara adalah
seseorang yang menjadi anggota dari suatu negara dan memiliki hak dan kewajiban yang
sama dengan warga negara lainnya. Warga negara Indonesia adalah seseorang yang
berdomisili di Indonesia dan memiliki paspor Indonesia. Menurut R.M.T. Sudikno
Mertokusumo, kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya diberikan
oleh seseorang.
Warga negara Indonesia adalah seseorang yang berdomisili di Indonesia dan memiliki
paspor Indonesia. Menurut Notonegoro, warga negara adalah orang yang secara hukum
menjadi anggota dari suatu negara dan karena itu mempunyai hak dan kewajiban yang diatur
oleh hukum negara itu. 1
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Beberapa hak warga negara Indonesia yang diatur dalam UUD 1945 antara lain:
Sementara itu, beberapa kewajiban warga negara Indonesia yang diatur dalam UUD 1945
antara lain:
1
docplayer.info/53069473-Implementasi-nilai-ni
Wajib ikut serta dalam pembangunan
Keberadaan hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling terkait dan
tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban warga negara merupakan keseimbangan yang
harus dijaga agar tercipta kehidupan bernegara yang harmonis. Hak warga negara harus
dipenuhi oleh negara, sedangkan kewajiban warga negara harus dilaksanakan oleh warga
negara. Dengan demikian, hak dan kewajiban warga negara dapat saling melengkapi dan
saling menguatkan.2
Dasar hukum hak dan kewajiban warga negara Indonesia adalah Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). UUD 1945 merupakan hukum
tertinggi di Indonesia yang mengatur segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
termasuk hak dan kewajiban warga negara.
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia diatur dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal
34 UUD 1945. Pasal-pasal tersebut mengatur hak dan kewajiban warga negara dalam
berbagai bidang, seperti:
Berikut adalah beberapa contoh hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang diatur
dalam UUD 1945:
2
https://itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/view/59
Hak untuk beragama (Pasal 28E ayat 1)
Hak untuk berserikat dan berkumpul (Pasal 28E ayat 3)
Hak untuk menyampaikan pendapat (Pasal 28E ayat 3)
Hak untuk membela negara (Pasal 27 ayat 3)
Selain UUD 1945, hak dan kewajiban warga negara Indonesia juga diatur dalam peraturan
perundang-undangan lainnya, seperti:
Dengan memahami dasar hukum hak dan kewajiban warga negara, kita dapat mewujudkan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan sejahtera.3
3
docplayer.info/152620317-lokakarya-pengutamaan-bahasa-negara-di-ruang-publik-perkuat-
pengawasan.
itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/v
2.4 Pelanggaran Hak Warga Negara
Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan yang melanggar hak warga negara
yang telah diatur dalam hukum. Pelanggaran hak warga negara dapat dilakukan oleh
siapapun, baik oleh perorangan, kelompok, maupun pemerintah. Pelanggaran hak asasi
manusia adalah pelanggaran terhadap hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, tanpa
memandang ras, agama, suku, jenis kelamin, atau status sosial. Contoh pelanggaran hak asasi
manusia antara lain:
Bentuk-bentuk pelanggaran hak warga negara dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara
lain:
Pelanggaran hak asasi manusia oleh aparat negara, seperti kasus pembunuhan aktivis
HAM, kasus penyiksaan tahanan, dan kasus diskriminasi terhadap kelompok
minoritas.
Pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya, seperti kasus kemiskinan, kelaparan,
dan ketidakadilan dalam pendidikan.
Pelanggaran hak sipil dan politik adalah pelanggaran terhadap hak-hak yang berkaitan
dengan kebebasan individu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Contoh
pelanggaran hak sipil dan politik antara lain:
Pembatasan kebebasan beragama, seperti pembatasan hak untuk beribadah,
pembatasan hak untuk berdakwah, dan pembatasan hak untuk mendirikan tempat
ibadah.
Pembatasan kebebasan berpendapat, seperti pembatasan hak untuk berserikat,
pembatasan hak untuk berkumpul, dan pembatasan hak untuk menyampaikan
pendapat.
Pembatasan kebebasan berserikat, seperti pembatasan hak untuk membentuk
organisasi, pembatasan hak untuk ikut serta dalam organisasi, dan pembatasan hak
untuk melakukan kegiatan organisasi.
Pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
ketidakadilan dalam pendidikan. Pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya adalah
pelanggaran terhadap hak-hak yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia, seperti hak
untuk hidup, hak untuk bekerja, hak untuk mendapatkan pendidikan, dan hak untuk
mendapatkan kesehatan. Contoh pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya antara lain:
Pelanggaran hak warga negara dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
Pelanggaran hak warga negara dapat menyebabkan kerugian fisik, seperti luka-luka, cedera,
atau bahkan kematian. Selain itu, pelanggaran hak warga negara juga dapat menyebabkan
kerugian mental, seperti trauma, ketakutan, dan kecemasan.
Pelanggaran hak warga negara dapat menyebabkan kerugian materi, seperti kehilangan harta
benda, kehilangan pekerjaan, dan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau
pekerjaan.
Kerusakan mental dan sosial, seperti rasa takut, cemas, dan tidak percaya diri.
Pelanggaran hak warga negara dapat menyebabkan kerusakan mental dan sosial, seperti rasa
takut, cemas, dan tidak percaya diri. Hal ini dapat berdampak pada kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
Pelanggaran hak warga negara dapat menyebabkan distorsi demokrasi, seperti hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini dapat berdampak pada
penyelenggaraan pemerintahan yang tidak demokratis.
Upaya pencegahan dan penanggulangan pelanggaran hak warga negara dapat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain:
Penegakan hukum, yaitu dengan menindak tegas pelaku pelanggaran hak warga
negara.
Pembentukan sistem hukum dan pemerintahan yang demokratis dapat mencegah terjadinya
pelanggaran hak warga negara. Sistem hukum dan pemerintahan yang demokratis
memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat
mencegah terjadinya pelanggaran hak warga negara karena masyarakat dapat menyuarakan
aspirasinya.
Penegakan hukum, yaitu dengan menindak tegas pelaku pelanggaran hak warga
negara.
Pembentukan sistem hukum dan pemerintahan yang demokratis, yaitu dengan
memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Pemberdayaan masyarakat, yaitu dengan memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada masyarakat agar mereka dapat memahami dan memperjuangkan hak-haknya.
Peran warga negara dalam mencegah dan menanggulangi pelanggaran hak warga negara
Warga negara juga memiliki peran penting dalam mencegah dan menanggulangi pelanggaran
hak warga negara. Peran tersebut antara lain:
Dengan memahami materi pelanggaran hak warga negara, kita dapat mencegah dan
menanggulangi pelanggaran hak warga negara sehingga tercipta kehidupan berbangsa dan
bernegara yang harmonis dan sejahtera.4
Pengingkaran kewajiban adalah tindakan yang tidak melaksanakan kewajiban warga negara
yang telah diatur dalam hukum. Pengingkaran kewajiban dapat dilakukan oleh siapapun, baik
oleh perorangan, kelompok, maupun pemerintah.
Kerusakan dan kekacauan, seperti pelanggaran hukum, konflik sosial, dan bencana
alam.
Kemunduran bangsa, seperti kemiskinan, keterbelakangan, dan hilangnya
kepercayaan dunia internasional.
Ketidakadilan, seperti kesenjangan sosial, diskriminasi, dan ketidakmerataan
pembangunan.
Hak asasi manusia (HAM), yaitu hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia,
tanpa memandang ras, agama, suku, jenis kelamin, atau status sosial. Hak asasi
manusia merupakan hak yang tidak dapat dikurangi atau dihilangkan oleh siapapun,
termasuk oleh pemerintah.
Hak sipil dan politik, yaitu hak-hak yang berkaitan dengan kebebasan individu dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hak sipil dan politik meliputi hak untuk
hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan, hak untuk beragama, hak untuk berserikat,
dan hak untuk memilih.
Hak ekonomi, sosial, dan budaya, yaitu hak-hak yang berkaitan dengan kebutuhan
dasar manusia, seperti hak untuk bekerja, hak untuk mendapatkan pendidikan, dan
hak untuk mendapatkan kesehatan. Hak ekonomi, sosial, dan budaya meliputi hak
untuk bekerja, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan
kesehatan, dan hak untuk mendapatkan perumahan.
Kewajiban hukum, yaitu kewajiban yang diatur dalam hukum dan peraturan
perundang-undangan. Kewajiban hukum meliputi kewajiban untuk membayar pajak,
kewajiban untuk menaati hukum, dan kewajiban untuk membela negara.
Kewajiban moral, yaitu kewajiban yang didasarkan pada norma-norma moral yang
berlaku di masyarakat. Kewajiban moral meliputi kewajiban untuk menghormati
5
docplayer.info/15262031-pengawasan.html
itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/view/59
orang lain, kewajiban untuk menjaga lingkungan, dan kewajiban untuk menolong
sesama.
Kewajiban sosial, yaitu kewajiban yang berkaitan dengan tanggung jawab warga
negara terhadap masyarakat dan negara. Kewajiban sosial meliputi kewajiban untuk
ikut serta dalam pembangunan, kewajiban untuk menjaga ketertiban umum, dan
kewajiban untuk membayar zakat.
Hak dan kewajiban warga negara memiliki hubungan yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Hak warga negara merupakan dasar bagi kewajiban warga negara. Dengan
kata lain, hak warga negara memberikan legitimasi bagi kewajiban warga negara.
Hak warga negara harus dipenuhi oleh negara agar warga negara dapat melaksanakan
kewajibannya dengan baik. Sebaliknya, kewajiban warga negara harus dilaksanakan oleh
warga negara agar hak warga negara dapat terpenuhi.6
6
www.hukumonline.com/berita/a/faktor-penye
BAB 111
PENUTUP
3.3. KESIMPULAN
Keberadaan hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
terkait dan tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban warga negara merupakan
keseimbangan yang harus dijaga agar tercipta kehidupan bernegara yang harmonis.
Hak warga negara harus dipenuhi oleh negara, sedangkan kewajiban warga negara
harus dilaksanakan oleh warga negara. Dengan demikian, hak dan kewajiban warga
negara dapat saling melengkapi dan saling menguatkan.
Dengan mencegah dan menanggulangi pelanggaran hak warga negara maka
tercipta kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan sejahtera.
Dengan memahami dasar hukum hak dan kewajiban warga negara, kita dapat
mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan sejahtera.
Pengingkaran kewajiban dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh
karena itu, diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan pengingkaran
kewajiban.Pengingkaran kewajiban merupakan masalah serius yang dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu, diperlukan upaya
pencegahan dan penanggulangan pengingkaran kewajiban yang melibatkan semua
pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga-lembaga non-pemerintah.
3.4. SARAN
1. docplayer.info/53069473-Implementasi-nilai-ni
2. https://itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/view/59
3. docplayer.info/152620317-pengawasan.html
4. itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/v
5. docplayer.info/15262031-pengawasan.html
6. itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/view/59
7. www.hukumonline.com/berita/a/faktor-penye