Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Konsep Ipa sd 2

Dosen Pengampu : Pratomo Adi Nugroho, S.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Andika Yudha Saputra

Nim : 143278620620043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH MANOKWARI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Hubungan Makhluk Hidup Dan Lingkungannya" dengan lancar.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kulah Konsep IPA
SD 2 yang diampu oleh Bapak Pratomo Adi Nugroho, S.Pd.
Dalam proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat, umumnya, dan untuk saya sendiri, khususnya.

Oransbari, 08 Oktober 2022

Penyusun

Andika Yudha Saputra

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1................................................................ Latar Belakang Masalah
......................................................................................................1
1.2.......................................................................... Rumusan Masalah
......................................................................................................1
1.3............................................................................................ Tujuan
......................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1. Lingkungan Hidup


A. Pengertian dan Organisasi Lingkungan Hidup............................. 2
B. Hubungan antar Makhluk Hidup................................................... 5
C. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya..................... 6
D. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup.......................................... 10
2.2. Ekosistem
A. Pengertian Ekosistem................................................................... 12
B. Komponen – komponen dalam Ekosistem................................... 12
C. Pola Makan Dalam Ekosistem..................................................... 14
D. Jenis – jenis dan faktor yang mempengaruhi Ekosistem............. 14
2.3. Jenis Makanan dan Daur Hidup

A. Jenis Makanan............................................................................. 15

B. Daur Hidup Hewan..................................................................... 16

BAB III. PENUTUP........................................................................................ 21

3.1..................................................................................... Kesimpulan
....................................................................................................21

iii
3.2.............................................................................................. Saran
....................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti
bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa
tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini,
tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup
tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya,
mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk
menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan
lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya
semuanya memerlukan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

A. Bagaimana Lingkungan Hidup ?


B. Apa pengertian Ekosistem?
C. Bagaimana Jenis Makanan dan Daur Hidup Hewan?

1.3. Tujuan

iv
A. Untuk mengetahui tentang Lingkungan Hidup
B. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Ekosistem
C. Mengetahui bagaimana jenis makanan dan Daur hidup Hewan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Lingkungan Hidup
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-
unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi
oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
yang dominan adalah teman-teman atau manusia.
b. Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c. Unsur fisik (abiotik)
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda
tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan

v
fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara
yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan,banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri,
termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan.
Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan
peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan
sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
a. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan
sehari-hari, akan ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit
dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya
memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari
serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain-
lain.
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang
tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat
morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah
menghasilkan keturunan. Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi
harimau, populasi gajah.
c. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari
beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat
sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya.

vi
Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga
sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas
tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2
macam yaitu :

a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di


perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup
yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang
pasir, dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari,
pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi
cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-
alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah,
dst.
d. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik,
contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh
benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban,
sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).
Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang,
kolam, dan akuarium.
e. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan
yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer.

vii
Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup
dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.

C. Hubungan Antar Mahluk Hidup


Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis
komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat
keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika
keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan
baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan
dan kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :
1. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh
makanan berupa serangga- serangga kecil yang menempel pada tubuh
kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-
serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2. Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil nektar dari
bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah
membantu terjadinya penyerbukan.
b.Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contoh :
1. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang

viii
menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan
tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap
oleh benalu.
2. Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh hewan
mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan
kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.

c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang
menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan.
Contoh :
1. Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh
sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena
anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
2. Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora berada
dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil,
sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikankarena ikan remora yang ukuran
tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.

D. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya


Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan
pengurai, sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu,
dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam
sehingga terjadi suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem.
Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.

ix
Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol
alami terhadap keseimbangan ekosistem.

a. Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa
komponen biotic maupun abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam.
Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat
bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam
waktu yang singkat.
Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau.
Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi
terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan
mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu
sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik
yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan,
eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
1. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air
yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya
sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai
yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber polutan
pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah padat
maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta
tumpahan minyak.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia
dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang
dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
3. Pencemaran tanah

x
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara.
Air permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan
pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air
hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan
oleh sampah .

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup


dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup.
Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi
serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang meratakan
kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup
antara lain :
1. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
a. Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
b. Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
c. Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
d. Gas yang mengandung racun
Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-
lain.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar

xi
samudra.Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun
manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung,
di antaranya :
a. Beberapa bangunan roboh
b. Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
c. Tanah longsor akibat goncangan
d. Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
3. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi
karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi
negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang
biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si
kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan
bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim
Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting
beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
1. Merobohkan bangunan
2. Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
3. Membahayakan penerbangan
4. Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
b. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antaralain :
1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan industri

xii
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan
3. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
2. Perburuan liar
3. Merusak hutan bakau
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
5. Pembuangan sampah si sembarang tempat
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

E. Upaya Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan


Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Adapun ciri-
ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :
1. Menjamin pemerataan dan keadilan
2. Menghargai keanekaragaman hayati
3. Menggunakan pendekatan integratif
4. Menggunakan jangka panjang

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian


lingkungan hidup antara lain :
1. Pelestaraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan

xiii
tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor
disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya
sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung,
maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam
pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di
bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran
hujan.

2. Pelestarian Udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.Udara
yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup
setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran
udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar
kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya
hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang
keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara
adalah dengan menggunakanindustri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk

xiv
kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3. Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b. Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c. Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
4. Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea
sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

2.2. Ekosistem
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan
penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu

xv
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"

B. Komponen-komponen dalam Ekosistem


Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
a. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup
atau benda mati, meliputi :
1. Tanah Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi
tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
2. Air Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan
tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan,
dan kedalaman air.
3. Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen
merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
4. Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam
proses fotosintesis.
5. Suhu atau temperature Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal
untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.

b. Komponen biotik

xvi
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup
yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen
biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
2. Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri
dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung
maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
2. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen I. Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
3. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen
II Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
4. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan
teratas dalam peristiwa makan dimakan.
c. Pengurai Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat
menguraikan makhluk lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur.
C. Pola Makanan Dalam Ekosistem
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau
mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik
dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang
mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof.
Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
a. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
b. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia
untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah
bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka Membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat
makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari

xvii
organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3
tingkatan yaitu :
Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain Pengurai yang
mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai Detritivor yang
merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh
nya adalah lintah dan cacing.
D. Jenis-jenis Ekosistem
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :
a. Ekosistem Alamiah
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur
tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah.
Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.
b. EkosistemgBuatan.
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur
tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun
keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan darimembuat
ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
a. Penggunaan Bahan Kimia, Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang
menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para
petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.
b. Penebangan Hutan, Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa
terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi,
dan tanah longsor.
c. Pemburuan Liar, Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu
hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan
menjadi punah.
d. Penggunaan Kendaraan Bermotor, Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan
kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran
bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas
karbon diokasida.

xviii
e. Pembuangan Limbah Sampah,Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan
benar, terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor
dan berbau busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah
dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya
mati.

2.3. Jenis Makanan Dan Daur Hidup Hewan


A. Jenis-Jenis Makanan Hewan
Jenis-jenis makanan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan dan berupa hewan lain.
a. Makanan Berupa Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber makanan yang banyak dimanfaatkan oleh makhluk
hidup. Hampir semua bagian tumbuhan dapat di makan oleh hewan.
1. Daun
Bagian tumbuhan yang paling umum dijadikan makanan hewan adalah daun. Ulat
banyak terdapat di daundaun tumbuhan. Selain ulat, masih banyak hewan lain yang
makanan utamanya adalah daun. Misalnya, kambing, zarafah, kijang, zebra, dan
kelinci.
2. Batang
Tumbuhan lain yang biasa dimakan batangnya adalah pohon bambu. Panda sangat
menyukai batang bambu muda.
3. Buah
ada beberapa jenis ulat yang makanan utamanya adalah buah. Jenis ulat ini
biasanya dianggap hama bagi para petani buah karena merugikan.
4. Biji
Biji merupakan bagian tumbuhan yang disukai oleh berbagai jenis hewan, terutama
jenis burung. Biji padi dan jagung merupakan makanan lezat bagi burung pipit. Biji
kenari banyak diincar tupai.
b. Makanan Berupa Hewan
Hewan yang bertubuh besar juga dapat menjadi makanan hewan lain. Tikus
menjadi mangsa kucing. Kelinci menjadi makanan elang. Bahkan di hutan, hewan

xix
besar seperti zarafah, kijang, dan kerbau dijadikan mangsa oleh harimau dan singa.
Hewan dapat digolongkan menjadi 3 Penggolongan Hewan yaitu :
a. Herbivor
Hewan yang makanannya hanya berupa tumbuhan saja (rumput, daun-daunan, biji-
bijian, dan buah- buahan) digolongkan sebagai hewan pemakan tumbuhan. Hewan
pemakan tumbuhan juga disebut herbivor.
Contoh Hewan Herbivor : Kijang, Sapi,Gajah.Tupai
b.Karnivora
karnivora adalah jenis binatang yang memakan makanan yang berasal dari tubuh
hewan laiinya, seperti daging,darah dan sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai
hewan predator. Contoh hewan karnivora adalah Singa, harimau,piranha,burung
bangkai,ikan arwana dan lain sebagainya.
c. Omnivora
Omnivora adalah jenis hewan yang memakan makanan keduanya baik tumbuhan
maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara keduanya . contohnya
adalah : Tikus,Ikan Mas, ikan mujaer,ayam,bebek, dan lain-lain
B. Daur Hidup Hewan
Pernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika
kamu memelihara hewan, kamu pasti mengetahuinya. Coba kamu amati anak ayam
yang baru menetas dan anak kucing yang baru lahir. Bagaimana rupa anak ayam
dan kucing itu? Tentu saja lucu. Apakah anak-anak hewan itu mirip dengan
induknya? Anak ayam dan anak lucing mirip dengan induknya. Jika ada perbedaan,
mungkin hanya pada warna bulu atau rambutnya. Tahukah kamu rupa anak katak
yang baru menetas? Anak katak yang baru menetas amat berbeda dengan induknya.
Bentuk anak katak itu seperti ikan teri. Anak katak yang baru menetas diebut
kecebong. Kecebong tumbuh dan mengalami tahap perubahan bentuk menjadi
katak dewasa. Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan
sejak menetas sampai dewasa disebut metamorfosis.Seluruh tahap perubahan yang
dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut daur hidup.
a. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam,
kambing, ikan, burung, dan banyak hewan lain.

xx
1. Daur Hidup Ayam
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu perlu dierami
kira-kira 21 hari agar dapat menetas. Setelah pertumbuhan bakal anak dalam telur
sempurna, telur menetas menjadi anaka ayam. Anak ayam ini tampak lucu dengan
bulu-bulu halus. Semakin lama, anak ayam tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus
berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya. Bulu ayam dewasa lebih besar dan
memiliki semacam poros di tengahnya. Akhirnya, semua bulu halus berganti
menjadi bulu seperti induknya. Ayam betina menjadi indik betina. Ayam jantan
menjadi ayam jago dewasa. Setelah dewasa, ayam berkembangbiak dan
menghasilkan telur. Dari telur ini, daurhidup ayam yang baru akan dimulai kembali.
2. Daur Hidup Kucing
Kucing menghasilkan anak melalui cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya
lahir, kucing dewasa mengalami masa mengandung kira-kira 3 bulan. Setelah itu,
lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini
belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya. Setelah umurnya lebih dari
sebulan, snsk kucing baru dapat memakan makanan lain. Setelah lahir sampai
dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja yang
berubah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan
melompat dari tempat yang tinggi.

3. Daur Hidup Kanguru


Kanguru banyak hidup di benua australia. Beberapa jenis kanguru juga hidup di
Papua ( Irian Jaya). Kanguru menghasilkan anak dengan cara beranak (malahirkan).
Berbeda dengan kucing, kanguru megandung kira-kira hanya sebulan. Anak
kangguru yang lahir pun masih sangat kecil dan lemah. Begitu keluar dari tubuh
induknya, anak kangguru merambat perlahan ke kantong induknya yang ada di
depan perut. Di kantong itu, anak kanguru menyusu sampai berbulan-bulan. Setelah
tubuhnya cukup besar, barulah anak kanguru keluar dari kantung induknya
b. Daur Hidup Dengan Metamorfosis
Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2
golonga sebagai berikut .
a. Metamorfosis sempurna (lengkap)

xxi
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentukny
dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain :
1. Daur Hidup Kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur.
Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi
ulat. Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-
Hari, ulat makan. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian
pula, gerakan ulat makin lama makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan
tampak tidak bergerak. Walaupun tidak makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu
tidak mati. Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras dan
membentuk semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau
batang. Akhirnya, benang-benang itu menutup selurh tubuh ulat. Keadaan ulat yang
terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong. Selama masa kepompong,
ulat berubah menjadi kppu-kupk. Masa kepompong berlangsung selama berhari-
hari. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-
kupu hidup dengan memakan nektar ( madu) yang ada dalam bunga. Kupu-kupu
dewasa berkembangbiak dengan bertelur. Dari telur ini daur hidup kupu-kupu yang
baru dimulai lagi.
2. Daur Hidup Nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur.
Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik (tempayak).
Jentik-jentik hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik mendapat makanan di
air. Jentik-jentik terus bergerak-gerak. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah
menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa dapat berpindah karena dorongan air.
Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk trebang ke udara. Nyamuk
dewasa akan kembali ke air untuk bertelur.beberapa jenis nyamuk meletakkan te3.
Daur Hidup Lalat Perhatikan gambar di bawah ini Daur hidup lalat dimulai dari
telur.
Telur lalat biasanya berada di tempat- tempat yang kotor, misalnya di atas timbunan
sampah dan kotora. Telur meneras menjadi belatung. Bentuk belatung seperti
cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung
paling banyak berada di tempat sampah dan kotoran. Telur menetas menjadi
belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap
mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat kotor dan bau.

xxii
Kemudian, belatung tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa
menempel di tempat kotor. Setelah beberapa hari, pupa berubah menjadii lalat.
Lalat terbang dan mencari makan di tempat kotor. Lalat dewasa bertelur di tempat
itu juga. Dari telur ini, daur hidup lalat baru dimulai lagi.lurnya di air kotor.
Beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air jernih.
3. Daur Hidup Lalat Perhatikan gambar di bawah ini Daur hidup lalat dimulai dari
telur.
Telur lalat biasanya berada di tempat- tempat yang kotor, misalnya di atas timbunan
sampah dan kotora. Telur meneras menjadi belatung. Bentuk belatung seperti
cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung
paling banyak berada di tempat sampah dan kotoran. Telur menetas menjadi
belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap
mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat kotor dan bau.
Kemudian, belatung tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa
menempel di tempat kotor. Setelah beberapa hari, pupa berubah menjadii lalat.
Lalat terbang dan mencari makan di tempat kotor. Lalat dewasa bertelur di tempat
itu juga. Dari telur ini, daur hidup lalat baru dimulai lagi.
4. Daur Hidup Katak Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup
di darat dan air.
Sepanjang hidupnya, katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup
jika tinggal di air saja atau di darat saja. Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur
katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Bentuk kecebong
seperti ikan. Kecebong hidup dan tumbuh di air. Kecebong bernafas dengan insang.
Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakangdan disusul sepasang
kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak berekor. Semakin lama, ekor katak
semakin mengkerut. Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi katak muda.
Akhirnya, ekor katak menghilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang
tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa
hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di air. Dari sini, mulailah telur
katak menjalani daur hidupnya.
b. Metamorfosis tidak sempurna ( tidak lengkap)

xxiii
Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda
dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pda kecoa dan
belalang. Seperti dibawah ini :
1. Daur Hidup kecoak Daur hidup kecoak dimulai dari telur.
Telur kecoak menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan
kecoak dewasa. Bedanya kecoak muda tidak bersayap. Kecoak mudah tumbuh dan
berubah menjadi kecoak dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu,
perubahan atau metamorfosis kecoak merupakan metamorfosis tidak sempurna
(lengkap). Kecoak dewasa memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa
bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoak baru dimulai lagi.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur
Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan
lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai
tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat
di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi

xxiv
rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita
harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di
tempati.

3.2. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih
kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik
membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka
Cipta
SEQIP. 2004. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta.SEQIP
Alfian & Erwin. 1997.IPA Modern. PN Balai Pustaka
SEQIP. 2003. Buku IPA Guru. Jakarta. SEQIP
http://pgsdametro.blogspot.com/2016/01/makalah-makluk-hidup-dan-
lingkungannya.html

xxv
xxvi

Anda mungkin juga menyukai