BAHASA INDONESIA
()
10080022243
KELAS G
2022
KARYA ILMIAH
SEJARAH BAHASA
FIKOM UNISBA
10080022243
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada dan hanya bagi Tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan segala pengertiannya sehingga kita dapat selalu mendapat
keberkahan dan kesehatan. Terutama penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“Perjalanan Bahasa Indonesia Dari Awal Tercipta Hingga Kini”.
Dalam penulisan Makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, cinta kasih dan
kerja sama serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada orang yang ada di sekitar penulis yang telah membantu dalam doa
maupun bentuk dukungan lainnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini.
Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai pedoman di
masa mendatang. Maka penulis dengan penuh rasa syukur mempersembahkan Makalah ini
semoga bermanfaat untuk kita semua.
Desember 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 14
B. Saran ……………………………………………………………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan hidup?
2. Apa saja yang menjadi unsur-unsur dari lingkungan hidup?
3. Mengapa Lingkungan hidup sangat Penting bagi kehidupan manusia?
4. Apa saja bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya?
5. Bagaimana usaha untuk melestarikan lingkungan hidup?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian lingkungan hidup.
2. Mengetahui unsur-unsur dari lingkungan hidup.
3. Dapat paham bahwa lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.
4. Mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi dan penyebabnya.
5. Mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian Lingkungan Hidup.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin diungkapkan dari penelitian ini ialah:
1. Menyadari bahwa lingkungan hidup kita penting bagi diri kita.
2. Menumbuhkan rasa peduli dan merawat lingkungan.
3. Mengajak kepada sesama agar peduli terhadap lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human
environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan "lingkungan" saja. Unsur-
unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll.
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan hidup, dalam
bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan Millieu,
sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan environment.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
1. PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang
yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
3. MICHAEL ALLABY
Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism.
5. SRI HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk
hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya
6. JONNY PURBA
Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya
bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
e. Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat
mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih
kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin.
Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan,
memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat
membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda
beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di
Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin
topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
f. Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana
ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah
sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini
menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-
sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan
menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
2) Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun
sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah.
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau
obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian,
sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi
racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah
semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun
tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau
dimanfaatkan.
3) Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang
tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak,
dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran
sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau
pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah
rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk,
tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran Air,
disebabkan oleh :
a) Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan
insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan
biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati.
Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta
bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan
membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut
dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi),
karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh
subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air,
mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan
sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang
dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen
dan sinar matahari berkurang.
b) Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik
(misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan
manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium,
dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang
tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit
penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam
air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya
kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan
mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan
ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol.
Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator)
parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.
c) Limbah Industri
Limbah industri berupa polutan organik yang berbau
busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan
yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan
berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat
menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak
ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan
ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya
untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa
mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat
yang dapat menguraikan minyak.
d) Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan
tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran
listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak
hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
b. Degradasi Lahan
● Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain,
karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik
peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan,
misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta
dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
● Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut ini.
● Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem
irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
● Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
● Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan
sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan
pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam
usaha pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk
upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan
kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup
memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik
(abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal,
sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan.
Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat
lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri.
Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk
di tempati.
B. SARAN
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini
kiranya pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat memiliki
lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati.