Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


Dosen Pengampu :
Yuyu Yuliati, M.Pd.

Disusun Oleh :
Nena Nurmaulani 202210065

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas berkat dan
rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini, yaitu makalah tentang Makhluk Hidup
dan Lingkungannya. Saya juga berterimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun pihak pihak tersebut adalah:
1. Ibu Yuyu Yuliati, M.Pd. Selaku dosen pembimbing dan pengajar mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Alam
2. Pihak pihak lain
Dalam pembuatan makalah ini saya juga menyadari adanya kesalahan kesalahan dalam
metode penulisan makalah ini, oleh sebab itu besar harapan saya agar semua yang membaca
makalah ini dapat memberi kritik dan saran agar makalah ini lebih baik lagi. Saya juga berharap
bahwa makalah ini juga berguna untuk memperluas wawasan kita.

Majalengka, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan............................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1. Lingkungan hidup ........................................................................................................ 2
A. Pengertian Lingkungan Hidup ....................................................................................... 2
B. Organisasi Kehidupan .................................................................................................... 2
C. Hubungan Antar Mahluk Hidup ................................................................................ 3
D. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya................................................. 4
E. Upaya Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan ................ 5
2.2. Ekosistem ..................................................................................................................... 7
A. Pengertian Ekosistem.................................................................................................... 7
B. Komponen-komponen dalam Ekosistem ................................................................... 7
C. Pola Makanan Dalam Ekosistem ................................................................................ 8
D. Jenis-jenis Ekosistem ................................................................................................. 8
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem.......................................................... 9
2.3. Jenis Makanan Dan Daur Hidup Hewan ....................................................................... 9
A. Jenis-Jenis Makanan Hewan .......................................................................................... 9
B. Daur Hidup Hewan ................................................................................................. 10
BAB III .................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................ 13
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 13
3.2. Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak,
dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup
sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk
hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di
atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan
semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya
semuanya memerlukan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana Lingkungan Hidup ?
b. Apa pengertian Ekosistem?
c. Bagaimana Jenis Makanan dan Daur Hidup Hewan?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang Lingkungan Hidup
b. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Ekosistem
c. Mengetahui bagaimana jenis makanan dan Daur hidup Hewan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Lingkungan hidup


A. Pengertian Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur- unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
b. Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial.
c. Unsur fisik (abiotik)
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda tidak
hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk
manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal
dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup
dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
a. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan
berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam
kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau
individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat
tunggal. Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain-
lain.
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud
sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan. Contoh : pupulasi manusia, populasi
tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.

2
c. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa
populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh
saling ketergantungan anggota-anggotanya.
d. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh
banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan,
dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik,
contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
d. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi
untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer.
C. Hubungan Antar Mahluk Hidup
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua
polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak
dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak
diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :
Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa
serangga- serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan
dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contoh :
Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang menempel pada tanaman inang
akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati
karena makanannya diserap oleh benalu.
c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu
pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh :

3
Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari,
sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan
dapat membuat makanannya sendiri.
D. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan
komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi
suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem ditandai
dengan tidak terputusnya rantai makanan. Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia
telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
a. Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
1. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang
menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air
minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak
lagi digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah
limbah industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah
pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat
berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan
yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.
Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan
mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
a. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richter yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang dalam
sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
1) Letusan Gunung Berapi
2) Gempa Bumi
4
3) Angin Topan
b. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antaralain :
1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industri
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
3. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa
dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
2. Perburuan liar
3. Merusak hutan bakau
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
5. Pembuangan sampah si sembarang tempat
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

E. Upaya Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin. Pembangunan berwawasan
lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan
memperhatikan faktor lingkungan. Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan
sebagai berikut :
1. Menjamin pemerataan dan keadilan
2. Menghargai keanekaragaman hayati
3. Menggunakan pendekatan integratif
4. Menggunakan jangka panjang
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian
lingkungan hidup antara lain :
1. Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan
tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan

5
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan,
sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
2. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan
udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.Udara yang kotor karena debu
ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat
untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar
kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakanindustri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap
pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan
ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di
pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3. Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b. Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c. Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
4. Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar
pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

6
5. Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan
fauna di antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.

2.2. Ekosistem
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme
dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian
ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-
sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di
bumi cocok untuk kehidupan"
B. Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
a. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup
atau benda mati, meliputi :
1. Tanah Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,
kematangan, dan kemampuan menahan air.
2. Air Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan
hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup
adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
3. Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen
merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.

7
4. Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan
dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses
fotosintesis.
5. Suhu atau temperature Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk
kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
b. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang
meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam
ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
2. Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun
tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen.
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
2. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
3. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
4. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan
teratas dalam peristiwa makan dimakan.
c. Pengurai Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk
lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur.
C. Pola Makanan Dalam Ekosistem
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi
matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama
tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof
ini yaitu :
a. Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan
anorganik menjadi bahan organik.
b. Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk
membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam
menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
D. Jenis-jenis Ekosistem
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :
a. Ekosistem Alamiah

8
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari
manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah
ekosistem laut dan sungai.
b. Ekosistem Buatan.
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan
manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman
hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan darimembuat ekosistem ini. Contohnya adalah
sawah.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
a. Penggunaan Bahan Kimia, Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan
bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan
pemupukan dan pemberantasan,hama.
b. Penebangan Hutan, Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa
terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan
tanah longsor.
c. Pemburuan Liar, Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan
dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi punah.
d. Penggunaan Kendaraan Bermotor, Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan
kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan
bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon
diokasida.
e. Pembuangan Limbah Sampah, Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar,
terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau
busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di
sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.
2.3. Jenis Makanan Dan Daur Hidup Hewan
A. Jenis-Jenis Makanan Hewan
Jenis-jenis makanan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan dan berupa hewan lain.
a. Makanan Berupa Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber makanan yang banyak dimanfaatkan oleh makhluk hidup.
Hampir semua bagian tumbuhan dapat di makan oleh hewan.
1. Daun
2. Bagian tumbuhan yang paling umum dijadikan makanan hewan adalah daun. Ulat
banyak terdapat di daundaun tumbuhan. Selain ulat, masih banyak hewan lain yang
makanan utamanya adalah daun. Misalnya, kambing, zarafah, kijang, zebra, dan kelinci.
3. Batang
Tumbuhan lain yang biasa dimakan batangnya adalah pohon bambu. Panda sangat
menyukai batang bambu muda.
4. Buah

9
Ada beberapa jenis ulat yang makanan utamanya adalah buah. Jenis ulat ini biasanya
dianggap hama bagi para petani buah karena merugikan.
5. Biji
Biji merupakan bagian tumbuhan yang disukai oleh berbagai jenis hewan, terutama jenis
burung. Biji padi dan jagung merupakan makanan lezat bagi burung pipit. Biji kenari
banyak diincar tupai.
b. Makanan Berupa Hewan
Hewan yang bertubuh besar juga dapat menjadi makanan hewan lain. Tikus menjadi mangsa
kucing. Kelinci menjadi makanan elang. Bahkan di hutan, hewan besar seperti zarafah, kijang,
dan kerbau dijadikan mangsa oleh harimau dan singa. Hewan dapat digolongkan menjadi 3
Penggolongan Hewan yaitu :
a. Herbivor
Hewan yang makanannya hanya berupa tumbuhan saja (rumput, daun-daunan, biji-
bijian, dan buah- buahan) digolongkan sebagai hewan pemakan tumbuhan. Hewan
pemakan tumbuhan juga disebut herbivor.
Contoh Hewan Herbivor : Kijang, Sapi,Gajah.Tupai
b. Karnivora
Karnivora adalah jenis binatang yang memakan makanan yang berasal dari tubuh
hewan laiinya, seperti daging,darah dan sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai
hewan predator. Contoh hewan karnivora adalah Singa, harimau,piranha,burung
bangkai,ikan arwana dan lain sebagainya.
b. Omnivora
Omnivora adalah jenis hewan yang memakan makanan keduanya baik tumbuhan
maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara keduanya . Contohnya adalah:
Tikus,Ikan Mas, ikan mujaer,ayam,bebek, dan lain-lain

B. Daur Hidup Hewan


Pernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika
kamu memelihara hewan, kamu pasti mengetahuinya. Coba kamu amati anak ayam yang baru
menetas dan anak kucing yang baru lahir. Bagaimana rupa anak ayam dan kucing itu? Tentu
saja lucu. Apakah anak-anak hewan itu mirip dengan induknya? Anak ayam dan anak lucing
mirip dengan induknya. Jika ada perbedaan, mungkin hanya pada warna bulu atau rambutnya.
Tahukah kamu rupa anak katak yang baru menetas? Anak katak yang baru menetas amat
berbeda dengan induknya. Bentuk anak katak itu seperti ikan teri. Anak katak yang baru
menetas diebut kecebong. Kecebong tumbuh dan mengalami tahap perubahan bentuk menjadi
katak dewasa. Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas
sampai dewasa disebut metamorfosis.Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup
selama hidupnya disebut daur hidup.
a. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam, kambing,
ikan, burung, dan banyak hewan lain.

10
1. Daur Hidup Ayam
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu perlu dierami kira-kira 21
hari agar dapat menetas. Setelah pertumbuhan bakal anak dalam telur sempurna, telur menetas
menjadi anaka ayam. Anak ayam ini tampak lucu dengan bulu-bulu halus. Semakin lama, anak
ayam tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya.
Bulu ayam dewasa lebih besar dan memiliki semacam poros di tengahnya. Akhirnya, semua
bulu halus berganti menjadi bulu seperti induknya. Ayam betina menjadi indik betina. Ayam
jantan menjadi ayam jago dewasa. Setelah dewasa, ayam berkembangbiak dan menghasilkan
telur. Dari telur ini, daurhidup ayam yang baru akan dimulai kembali.
2. Daur Hidup Kucing
Kucing menghasilkan anak melalui cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya lahir, kucing
dewasa mengalami masa mengandung kira-kira 3 bulan. Setelah itu, lahirlah anak kucing yang
belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini belum dapat makan sendiri. Dia menyusu
ke induknya. Setelah umurnya lebih dari sebulan, snsk kucing baru dapat memakan makanan
lain. Setelah lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya
saja yang berubah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan
melompat dari tempat yang tinggi.
3. Daur Hidup Kanguru
Kanguru banyak hidup di benua australia. Beberapa jenis kanguru juga hidup di Papua ( Irian
Jaya). Kanguru menghasilkan anak dengan cara beranak (malahirkan). Berbeda dengan kucing,
kanguru megandung kira-kira hanya sebulan. Anak kangguru yang lahir pun masih sangat kecil
dan lemah. Begitu keluar dari tubuh induknya, anak kangguru merambat perlahan ke kantong
induknya yang ada di depan perut. Di kantong itu, anak kanguru menyusu sampai berbulan-
bulan. Setelah tubuhnya cukup besar, barulah anak kanguru keluar dari kantung induknya
b. Daur Hidup Dengan Metamorfosis
Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 golonga sebagai
berikut .
a. Metamorfosis sempurna (lengkap)
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentukny dengan hewan
dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain :
1. Daur Hidup Kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur.
Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat
mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-Hari, ulat makan. Akan
tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian pula, gerakan ulat makin lama
makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Walaupun tidak
makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu tidak mati. Ulat segera membuat sarang dari air
liurnya. Air liurnya mengeras dan membentuk semacam benang sutera. Benang-benang itu
melekat pada daun atau batang. Akhirnya, benang-benang itu menutup selurh tubuh ulat.
Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong. Selama masa
kepompong, ulat berubah menjadi kppu-kupk. Masa kepompong berlangsung selama berhari-
hari. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu hidup
11
dengan memakan nektar ( madu) yang ada dalam bunga. Kupu-kupu dewasa berkembangbiak
dengan bertelur. Dari telur ini daur hidup kupu-kupu yang baru dimulai lagi.
2. Daur Hidup Nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur.
Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik (tempayak). Jentik-jentik
hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik mendapat makanan di air. Jentik-jentik terus
bergerak-gerak. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak
bergerak. Pupa dapat berpindah karena dorongan air. Selanjutnya, pupa berubah menjadi
nyamuk. Nyamuk trebang ke udara. Nyamuk dewasa akan kembali ke air untuk
bertelur.beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air kotor. Beberapa jenis nyamuk
meletakkan telurnya di air jernih.
3. Daur Hidup Lalat dimulai dari telur.
Telur lalat biasanya berada di tempat- tempat yang kotor, misalnya di atas timbunan sampah
dan kotora. Telur meneras menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Belatung
bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat sampah
dan kotoran. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Belatung
bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat kotor
dan bau. Kemudian, belatung tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa
menempel di tempat kotor. Setelah beberapa hari, pupa berubah menjadii lalat. Lalat terbang
dan mencari makan di tempat kotor. Lalat dewasa bertelur di tempat itu juga. Dari telur ini,
daur hidup lalat baru dimulai lagi.
4. Daur Hidup Katak Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di darat dan
air. Sepanjang hidupnya, katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup jika tinggal
di air saja atau di darat saja. Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air.
Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Bentuk kecebong seperti ikan. Kecebong hidup dan
tumbuh di air. Kecebong bernafas dengan insang. Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang
kaki belakangdan disusul sepasang kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak berekor.
Semakin lama, ekor katak semakin mengkerut. Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi
katak muda. Akhirnya, ekor katak menghilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa
yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup
di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di air. Dari sini, mulailah telur katak menjalani daur
hidupnya.
b. Metamorfosis tidak sempurna ( tidak lengkap)
Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda
dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pda kecoa dan belalang. Seperti
Daur Hidup kecoak Daur hidup kecoak dimulai dari telur.
Telur kecoak menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak
dewasa. Bedanya kecoak muda tidak bersayap. Kecoak mudah tumbuh dan berubah menjadi
kecoak dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu, perubahan atau
metamorfosis kecoak merupakan metamorfosis tidak sempurna (lengkap). Kecoak dewasa
memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa bertelur di air kotor. Dari sini, daur
hidup kecoak baru dimulai lagi.

12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata
lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai
tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi
semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat
lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk
itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di
tempati.

3.2. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah
diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka Cipta

SEQIP. 2004. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta.SEQIP

Alfian & Erwin. 1997.IPA Modern. PN Balai Pustaka

SEQIP. 2003. Buku IPA Guru. Jakarta. SEQIP

14

Anda mungkin juga menyukai