D
I
S
U
S
U
N
Oleh: KELOMPOK 5
3.ERLINA HARAHAP
5.WASIAH
DOSEN PENGAMPU:
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “ Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”.
Terima kasih saya sampaikan kepada selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang
tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-
saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 3
A… Latar Belakang………………………………………………………………………. 3
B… Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 4
C… Tujuan…………………………..…………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 5
B… Warga Negara………………………………………………...……………………… 5
A… Kesimpulan………………………………………….………………………………. 8
B… Saran……………………………………..………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan segala
sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota
warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan
peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Jika hak dan kewajiban tidak
berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan , maka akan terjadi suatu
ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan
kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun
bernegara .
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban , terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap
warga negara . Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hal yang perlu diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
menjelaskan bahwa “ Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Secara garis besar dapat
dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak
untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak .
Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya
makalah ini pembaca dapat mengerti hak dan kewajiban warganegara Indonesia
lalu menggunakan sekaligus melakukan hak dan kewajibannya secara
berimbang.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
PEMBAHASAN
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak
lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
1. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian.
Misal hak menagih atau melunasi prestasi.
2. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :
3. a) Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak,
pada warga hak asasi;
4. b) Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan
kebebasan;
5. c) Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak;
6. d) Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.
Menurut Salmond,
2.Pengertian Kewajiban
Kewajiban berasal dari kata wajib. Wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang
harus dilakukan.
2. Menurut Curzon
Dari segi ilmu fiqih kewajiban mempunyai arti, sesuatu yang harus
dikerjakan apabila dijalankan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan
mendapat dosa.
Dari segi ilmu tauhid kewajiban memiliki arti sesuatu yang benar adanya.
Menurut Curzon kewajiban dikelompokan menjadi 5 antara lain :
1. Kewajiban mutlak adalah tertuju kepada diri sendiri maka tidak
berpasangan dengan hak dan nisby. Melibatkan hak dilain pihak
2. Kewajiban publik adalah wajib mematuhi hak public dan
kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak
perdata.
1. Pengertian Warganegara
1. Pengertian Warga Negara menurut KBBI(2002) adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan
hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
2. A.S Hikam (2000)mendefenisikan Warga Negara (citizenship)
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
3. Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalahsebagai
angota Negara dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negaranya.Jadi warga Negaraadalah
orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota resmi dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain
warganegara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
WARGANEGARA
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah
sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000),
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang
menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang
dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi
warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1)
UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara
dapat diklasifikasikian menjadi :
1. Kriterium kelahiran
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan .
Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban .
1. Pasal 27
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
1. Pasal 28 A
Pasal 28 B
(2) Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
1. Pasal 28 C
(1) Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar nya,
Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya
(2) Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif.
1. Pasal 28 D
(1) Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil
dan perlakuan yang sama di depan hukum.
(2) Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja
1. Pasal 28 E
(1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya,
memilih pekerjaannya, kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk kembali.
(2) Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap
sesuai hati nuraninya.
Pasal 28 F
(1) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Pasal 28 G
(1) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda, Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi manusia.
(2) Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia.
1. Pasal 28 H
(1) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, Hak untuk memperoleh
pelayanankesehatan .
(2) Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai
persamaandan keadilan
(3) Hak atas jaminan sosial
(4) Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh
siapapun.
1. Pasal 28 I
(1) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif)
(2) Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan berhak
mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminatif tersebut
1. Pasal 31
1. Kewajiban warganegara
Ø Membayar pajak.
1. Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
1. Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan
Pasal 31
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian
khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan Hak sebagai
warga negara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu
masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak
warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati
warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan pengakuan akan
hak – hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk
mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di
negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak
hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak – hak tersebut dengan
uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung
kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka diperhatikan
kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih
memihak kepada mereka.
Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih mengutamakan hak
– hak dari pada kewajiban – kewajiban asasi warga negara. Ada kecenderungan
menuntut hak – hak yang berlebihan sehingga merugikan orang lain.penuntutan
hak – hak yang berlebih – lebihan atau tanpa batas akan merugikan orang lain
yang memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu, pelaksanaan hak – hak warga
negara perlu dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan.
Berikut ini adalah beberapa Kasus pelanggaran ataupun kontroversi HAM dan
Hak Warga Negara khususnya yang terjadi di Negara kita.
1. Perlindungan Hukum
1. Tragedi Trisakti
1. Pergusuran Rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang kota
selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang
merugikan bagi sebagian warga kota itu.Kebijakan pemerintah melakukan
penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.
Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contoh dari sekian
banyaknya kasus pelanggaran Hak di Indonesia contohnya seperti Buruh
Marsinah, dan Tragedi Tanjung Priok serta masih banyak lagi.
Semua akan terealisasi jika kita sebagai warga negara memiliki kesadaran
masing-masing, dengan di dukung oleh infrastruktur jalan agar warganegara
bisa mengerti tujuan membayar pajak pada dasarnya dari kita oleh kita dan
untuk kita.
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan
, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak
dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap – tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan
sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti :
pangan , sandang , dan papan .
1. SARAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan .
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11
http://hakkitani.blogspot.com/
http://costoendnow.blogspot.com
http://heriimarun.blogspot.com/