Anda di halaman 1dari 33

Tugas mid

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Review 3 makalah, Merinkas materi bahan ajar pkn Hamumi 2020 bab 2, 3, dan
4 dan membuat 5 soal esai dan jawabannya )

OLEH:

YUSUF
A1N1 19 063

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
“Implementasi Hak Dan Kewajiban”

A. Latar belakang

Sejak masih dalam kandungan , manusia sudah melakukan perjanjian


dengan Allah SWT mengenai hak dan kewajiban . Salah satunya hak untuk hidup
yang diberikan oleh Allah SWT secara mutlak dalam al’Quran dijelaskan jangan
membunuh kecuali dengan alasan untuk kebenaran . Disini memiliki makna
bahwa nyawa setiap mahluk atau lebih khususnya manusia sangat dijunjung tinggi
dan tidak ada yang berhak atas penghilangan nyawa seseorang . Maka secara
otomatis hak dan kewajiban wajib hukumnya dimiliki oleh manusia.

Di Negara kita yaitu Indonesia, hak dan kewajiban warga Negara sangat di
junjung tinggi bahkan tercantum dalam UUD 1945 . Hal tersebut penting untuk
kita ketahui agar tidak terjadi pelanggaran HAM di Indonesia dan juga kita
sebagai warga Negara mampu memiliki rasa nasionalisme dan patriotism.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep hak dan kewajiban warga Negara ?

2. UUD 1945 yang mengatur tentang hak dan kewajiban Negara Indonesia.

3. Implementasi hak dan kewajiban warga Negara Indonesia di Negara


pancasila.

A. Konsep Hak Dan Kewajiban Warga Negara

1. Pengertian Hak

Secara etimologi Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh
setiap warga yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir . Namun secara
umum hak dianggap sebagai tuntutan ( claim ) yang sah yang di benarkan
(justified) yang dibuat seorang , maupun sekelompok orang terhadap orang atau
kelompok lain atau atas objek tertentu sebagai miliknya.

Sedangkan menurut sumber lainnya :


Di dalam KBBI Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar,
memiliki, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan, untuk berbuat sesuatu ( karena
telah ditentukan oleh UU, aturan, dan sebaginya). Kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu , derajat atau martabat. Didalam perjalanan
sejarah , tema hak relative lebih muda usianya di bandingkan dengan tema
kewajiban , walaupun sebelumnya telah lahir. Tema hak baru “lahir” secara
formal pada tahun 1948 melalui Deklarasi HAM PBB , sedangkan tema
kewajiban (bersifat umum )telah lebih dahulu lahir melalui ajaran agama dimana
manusia berkewajiban menyembah tuhan , dan berbuatbaik terhadap sesame .

Menurut Prof.Dr Notonegoro,

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak
lain maupun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

2. Pengertian Kewajiban

Secara etimologi kewajiban artinya sesuatu yang harus dilakukan dengan


penuh rasa tanggung jawab .

Sedangkan menurut dari para ahli pengertian dari kewajiban yaitu sebagai
berikut :Menurut KBBI Kewajiban adalah suatu yang wajib dilaksanakan ,
keharusan ( sesuatu hal yang harus dilaksanakan )

Menurut Prof.Dr Notonegoro Kewajiban berasal dari kata ‘’ wajib’’. Wajib adalah
beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melalui oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain maupun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan .Kewajiban
adalah sesuatu yang harus dilakukan .

Hak dan Kewajiban memiliki hubungan erat hubungan keduanya adalah


saling berhadapan dan berdampingan karena didalam hak terdapat kewajiban
untuk tidak melanggar hak orang lain dan tidak menyelahgunakan haknya.

3. Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara


Pengertian hak warga Negara adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang
selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa
atau tidak. Dalam hal kewarganegaraan , hak ini berarti warga Negara berhak
mendapatkan penghidupan yang layak , jaminan keamanan, perlindungan hukum
dan lain sebaginya.

Sedangkan pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan
demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewarganegaraan
merupakan hal yang harus dilakukan karena sudah mendapatkan hak tergantung
situasinya. Sebagi warga Negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga
Negara sesuai kemampuan masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai
warga Negara yang baik.

A. Kesimpulan

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiapwarga yang
telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir , sedangkan hak sebagai warga Negara
adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita terima
atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
merampasnya entah secara paksa atau tidak .Dalam hal kewarganegaraan , hak ini
berarti warga Negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak , jaminan
keamanan, perlindungan hukum.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa


tanggung jawab .Sedangkan kewajiban sebagai warga Negara adlah suatu hal
yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi hak
merupakan hal yang harus kkita lakukan karena sudah mendapatkan hak
tergantung situasinya. Sebagai warga Negara kita wajib melaksanakan peran
sebagai warga Negara sesuai kemapuan masing-masing supaya kita mendapatkan
hak kita sebagi warga Negara yang baik.

KOMENTAR
Menurut pendapat saya dapat disimpulkan bahwa Hak adalah segala
sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan
sebelum lahir mejadi suatu peran yang bersifat fakultatif artinya boleh
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan mempunyai hak dibenarkan ,dan bertindak
sah dan wajar bila menuntuk orang lain menghormatikepemilikannya atas suatu
objek.

TUGAS MAKALAH 2

“Konstitusi Dan Dinamika Konstitusi Indonesia “

A.LATAR BELAKANG

Dalam suatu negara terdapat peraturan-peraturan yang mengatur masalah-


masalahyang terjadi didalam maupun diluar, baik itu hubungan eksternal maupun
internal secara universal “Sehingga ada istilah yang sekarang sudah tak asing lagi
didengar oleh banyak kalangan masyarakat khususnya pemerintah yaitu,
Konstitusi" Kontitusi atau yang disebut Undang-undang ini merupakan salah satu
untuk menertibkan masyarakat dalam berkehidupan bernegara" Sekalipun banyak
hambatan-hambatan yang terjadi pada masyarakat untuk menjalankan itu semua,
udang-undang atau konstitusi itu merupakan suatu dasar hukum mutlak yang ada
di suatu negara" $ndang-undang atau peraturan itu  bukan hanya dibuat tetapi
harus dijalankan oleh semua pihak elemen yang terkait" Undang-undang itu akan
bisa berjalan jika semua berperan dengan akti. bukan pasi."Undang-undang
merupakan dasar hukum tertulis negara republic indonesia, yang memuat dasar
dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara sehingga menjadi
pedoman dalam pembuatan aturan-aturan hokum.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dimaksud dengan konstitusi?

2.Bagaimana perkembangan negara hukum di Indonesia?

3.Apa konstitusi yang pernah di gunakan di Indonesia?

4.Bagaimana sistem perubahan Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia?


C.TUJUAN

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, supaya pembaca


mengetahuitentang apa yang dimaksud dengan Konstitusi dan Dinamika
konstitusi Indonesia. yang mana dengan memiliki  pemahaman tentang konstitusi
dan perundang-undangan, kita sebagai generasi penerus  bangsa harus mempunyai
arah dan pedoman yang jelas dalam melanjutkan pembangunanyang akan datang,
yang pada prinsipnya semua agenda penting kenegaraan, serta prinsip- prinsip
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, telah tercover dalam
konstitusi dan dilaksanakan dalam bentuk perundang-undangan".untuk itu kami
rasa dalam penyusunan makalah ini kami mengajak rekan-rekan sekalian untuk
mempelajari semua hal yang berhubungan dengan konstitusi dan menumbuhkan
kesadaran  berkonstitusi kita sebagai warga Negara indonesia.

1.PENGERTIAN KONSTITUSI

Konsep konstitusi dari segi bahasa atau asal katanya (secara etimologis),
istilah konstitusi dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam bahasa prancis
dikenal dengan istilah constitution, dalam bahasa latin/italia digunakan istilah
constitution, dalam bahasa inggris digunkan istilah constitution, dalam bahasa
Belanda digunakan istilah constitutie, dalam bahasa Jerman dikenal dengan istilah
verfassung, sedangkan dalam bahasa arab digunakan istilah masyrutiyah (Riyanto,
2009). Constituer (bahasa Prancis) berarti membentuk, pembentukan. Yang
dimaksud dengan membentuk disini adalah membentuk suatu negara. Konstitusi
mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara atau dengan
kata lain bahwa konstitusi mengandung permulaan dari segala peratuaran
mengenai negara (Prodjodikoro, 1970), pembentukan suatu negara (Lubis, 1976)
dan sebagai peraturan dasar mengenai pembentukan negara (Machfud MD, 2001).

Pada dasarnya konstutusi itu terbagi dua, yaitu (1) konstitusi yang semata-
mata berbicara sebagai naskah hukum, suatu ketetntuan yang mengatur, the rule of
the constitution; dan (2) konstitusi yang bukan saja mengatur ketentuan-ketentuan
hukum,tetapi juga mencantumkan ideology, anspirasi, dan cita-cita politik;
pengakuan, kepercayaan dari bangsa yang menciptakannya (Mustafa Kamal
Pasha, 2002).

1.Tujuan Konstitusi

C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah


untukmembatasi kesewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak
yangdiperintah, dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh
karena itu setiap konstitusi senantiasa memiliki dua tujuan, yaitu:

Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.

Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta


menetapkan batas-batas kekuasaan bagi penguasa.

2.Fungsi Konstitusi

Menurut Henc van Maarseveen dan Ger van der Tang, fungsi
konstitusi merupakan sebagai akta pendirian negara (constitution as a birth
certificate). Konstitusi dijadikan bukti otentik tentang eksistensi dari suatu negara
sebagai badan hukum(rechstpersoon). Guna memenuhi fungsi ini, maka setiap
negara di dunia ini selaluberusaha mempunyai konstitusi. Menyangkut dengan
fungsi konstitusi dan hubungannegara dengan konstitusi sekarang ini, G.S.
Diponolo menyatakan: “Tiada orang yangberbicara tentang organisasi negara
dengan tiada berbicara tentang konstitusi”. Dengan demikian, bila dilihat dari segi
waktu, fungsi konstitusi dalam arti Undang Undang Dasar itu adalah sebagai
syarat berdirinya negara bagi negara yang belumterbentuk, atau sebagai pendirian
akte pendirian negara bagi negara yang sudahterbentuksebelum Undang-Undang
Dasarnya ditetapkan.

2. NEGARA HUKUM INDONESIA

Didalam bagian penjelasan UUS 1945, konsepsi negara hukum Indonesia


dirumuskan dalam kalimat yang bersayap yang penuh keraguan “Indonesia ialah
negara yang berdasar atas hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka,rumusan ini dapat ditafsirkan bahwa Indonesia itu sebenarnya
“machstaaf”(yang primer),namun juga “rechsstaaf”(yang sekunder). Hal tersebut
berbeda dengan konstitusi RIS 1949 dan UUD 1950 yang secara tegas dalam
mukadimah UUD dalam pasal 1 ayat (1) batang tubuh uud merumuskan bahwa
Indonesia ialah negara hukum yang demokratis.

Penegasan Indonesia adalah negara hukum yang selama ini di atur dalam
penjelasan UUD 1945, kemudia dalam pembukaan UUD 1945 telah di angkat ke
dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3), berbunti sebagai berikut “negara Indonesia
adalah negara hukum”disini supremasi hukum ditegaskan dengan menyatakan
bahwa Indonesia adalah negara hukum, bukan sekedar negara berdasar hukum.
Prinsip itu menegaskan bahwa tidak ada pihak, termaksud pemerintah yang tidak
dapat dituntut berdasarkan hukum, kekuasaan kehakiman ditegaskan merupakan
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna meneggakan
hukum dan keadilan pembentukan lembaga-lembaga negara baru dalam bidang
kekuasaan kehakiman, seperti mahkamah konstitusi dan komisi yudisial adalah
untuk meneggakan kekuasaan kehakiman yang merdeka.

Menurut Acmad Ali (2002) supremasi hukum harus tidak boleh


mengabaikan tiga ide dasar hukum,yaitu kradilan,kemanfaatan dan kepastian.
Oleh karenanya,negara dalam melaksanakan hukum harus memperhatikan tiga hal
tersebut. Di negara hukum, hukum tidaklah sekedar formalitas atau prosedur
belaka dari kekuasaan. Bila sekedar formalitas, hukum dapat menjadi sarana
pembenaran untuk dapat melakukan tindakan yang salah atau menyimpang.
Hukum harus tidak boleh mengabaikan rasa keadilan masyarakat.

3. BERBAGAI KONSTITUSI YANG PERNAH DIGUNAKAN DI


INDONESIA

Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 agustus 1945 hingga


sampai sekarang di Indonesia telah berlaku tiga macam Undang-Undang Dasar
1945, yakni sebagai berikut :
Periode Undang-Undang Dasar 1945, yaitu dari tanggal 18 agustus 1945-27
desember 1949; UUD 1945 terdiri dari 3 bagian, yaitu : pembukaan, batang tubuh
(16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat tambahan), dan berbagai
penjelasan.

Periode konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949, 27 Desember 1949-17


agustus 1950; UUD RIS terdiri atas 6 bab, 197 pasal dan beberapa bagian.

Periode Undang-Undang Dasar Sementara 1950, 17 agustus 1950-5 juli 1959;


UUDS 1950 terdiri atas 6 bab, 145 pasal dan beberapa bagian.

periode Undang-Undang Dasar 1945, 5 juli 1959-1999

Periode Undang-Undang Dasar 1945, tahun 1999-sekarang.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 18 agustus


1945 hanya berlaku dalam waktu singkat yaitu mulai tanggal agustus 1945 sampai
27 desember 1949. Sejak 27 desember 1949 diberlakukan Undang-Undang Dasar
baru yang disebut konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) tahun 1949. Hal
ini terjadi karena bentuk negara Indonesia berubah dari bentuk kesatuan ke bentuk
serikat atau faderal.Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) atau UUD RIS
1945 berlaku pada tangggal 27 Desember 1049 sampai 17 agustus 1950. Pada
tanggal 17 Agustus 1950, bangsa Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan.
Dengan demikian UUD RIS tidak diperlakukan lagi.

4. AMANDEMEN UUD 1945

Amandemen UUD 1945 merupakan prasyarat bagi terselanggarakannya


sistem ketatanegaraan yang demokratis. Hal ini mengigat sistematika
ketatanegaraan yang tertuang dalam UUD 1945 tidak memberikan ruang yang
cukup untuk mengembangkan konsep demokrasi pemerintahan dan prinsip negara
yang berkedaulatan rakyat. Amandemen atas UUD 1945 tidak mengakibatkan
konstitusi yang asli atau UUUD 1945 yang asli tidak berlaku lagi. Sistem
perubahan UUD 1945 adalah dengan addendum yaitu menyisipkan bagian
perubahan ke dalam naskah UUD 1945. Sistem perubahan ini meniru model
amandemen di Amerika Serikat. Melalui cara amandemen (addendum) seperti itu,
UUD 1945 yang asli masih tetap berlaku, hanya beberapa ketentuan yang sudah
diganti dianggap tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah ketentua-ketentuan yang
baru. Naskah perubahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari UUD NRI
tahun 1945. Dengan demikian naskah UUD 1945 kita terdiri atas : (1) Naskah asli
UUD 1945; (2) Naskah perubahan pertama UUD 1945; (3) Naskah perubahan
kedua UUD 1945; (4) Naskah perubahan ketiga UUD 1945; (5) Naskah
perubahan keempat UUD 1945.

Tujuan diilakukannya amandemen ini adalah untuk menyempurnakan


beberapa ketentuan, aturan yang menjadi dasar dalam tatatan negara Indonesia
sehingga dengan dilakukan amandemen tersebut diharapkan nantinya bisa
mencapai tujuan nasional dan juga kesejahteraan masyarakat Indonesia dan juga
bisa melindungi hak- hak asasi manusia yang sesuai dengan peradapan. Adapun
yang menjadi hasil amandemen UUD 1945 akhir yaitu dilakukannya amandemen
sebanyak 4 kali dimana yang diubah sekitar 46 butir, dan yang tidak dirubah
sekitar 25 butir. Dimana saat ini bisa dilihat bahwa terdapat sebanyak 199 butir
ketentuan dan juga dilakukan penambahan terdapat 174 ketentuan yang baru.

KESIMPULAN

Konsep konstitusi dari segi bahasa atau asal katanya (secara etimologis),
istilah konstitusi dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam bahasa prancis
dikenal dengan istilah constitution, dalam bahasa latin/italia digunakan istilah
constitution, dalam bahasa inggris digunkan istilah constitution, dalam bahasa
Belanda digunakan istilah constitutie, dalam bahasa Jerman dikenal dengan istilah
verfassung, sedangkan dalam bahasa arab digunakan istilah masyrutiyah (Riyanto,
2009). Secara kuantitatif peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rule
of law banyak dihasilkan negara kita, namun implementasi dan penegakannya
belum mencapai hasil yang optimal, sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan
pelaksanaan rule of law belum dirasakan sebagian besar masyarakat.

KOMENTAR

Menurut pendapat saya meskipun kesemua perubahan atau juga


amandemen tersebut dilakukan namun pada bagian pembukaannya tidak
dilakukan perubahan, hal ini sesuai dengan persetujuan bersama dan juga untuk
menjaga susunan NRKI dan juga untuk menegaskan sistem pemerintahan
Indonesia yang berbentuk presidensil.

TUGAS MAKALAH 3

“Konstitusi Nasional, Nasionalisme, Dan konsepsi Negara Bangsa”

A.Latar Belakang

Hakikatnya, sebagai sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan apa saja yang terkandung dalam identitas nasional,
nasionalisme, dan konsepsi negara-bangsa. Nasionalisme melahirkan upaya untuk
membentuk kebangsaan yang terencana dan sistematis untuk menanamkan
kesadaran bahwa walaupun dari keanekaragaman ras,etnik, agama ataupun
budaya, namun itu semua merupakan dalam satu wadah yaitu
bangsa.Nasionalisme di Indonesia muncul dari adanya keadaran yang terus
terkembang, yaitu kesadaran terhadap situasi ketertindasan yang melahirkan
keinginan untuk bebas dan merdeka.Berhubungan dengan konsepsi negara
kesatuan Republik Indonesia yang merupakan dasar dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah.

B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan identitas nasional ?

2.Jelaskan pengertian dan konsep nasionalisme ?

3.Jelaskan konsepsi Negara-bangsa ?

C.Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan identitas nasional

Untuk Mengetahui pengertian dan konsep nasionalisme

Untuk mengetahui konsepsi Negara-bangsa.

1 Identitas Nasional

Pengertian identitas nasional

Dua jenis identitas, yakni identitas primer dan sekunder (Tilaar, 2007: Winamo,
2013). Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang
mengawali terjadinya identitas sekunder, sedangkan identitas sekunder adalah
identitas yang dibentuk atau direkontruksi berdasarkan hasil kesepakatan
Bersama. Identitas nasional dibentuk oleh dua kata yaitu “identitas” dapat
diartikan sebagai ciri khas, tanda atau jati dri yang melekat pada suatu bangsa,
Sedangkan “nasional” dalam konteks pembicaraan ini berarti kebangsaan
(identitas bangsa). Dengan demikian, identitas nasional merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu
bangsa (nation).

Faktor pendukung kelahiran identitas nasional

Menurut Joko Suryo (2002), kelahiran identitas nasional (Indonesia) dikaitkan


dengan (1) faktor obyektif bangsa (2) faktor subyektif bangsa itu. Faktor obyektif
yang dimaksudkan adalah faktor yang dikaitkan dengan aspek geografis-ekologis
dan demografis, sedangkan faktor subyektif adalah faktor yang berkaitan dengan
faktor historis (sejarah bangsa) politik, sosial, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa itu. Hasil interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses
pembentukan masyrakat, bangsa, dan negara-bangsa.

2.Nasionalisme

Pengertian dan Konsep Nasionalisme

Nasionalisme merupakan salah satu unsur penting dalam pembinaan Kebangsaan


atau nation-building. Dalam proses pembinaan Kebangsaan, semua anggota
masyarakat bangsa dibentuk agar berwawasan kebangsaan serta berpola tata laku
secara khas yang mencerminkan budaya maupun ideologi.Proses pembinaan
Kebangsaan memang unik bagi setiap bangsa.Bagi masyarakat Indonesia yang
plural dan heterogen akan lebih mengedepankan wawasan kebangsaan, yang
unsur-unsurnya adalah rasa kebangsaan, semangat kebangsaan atau nasionalisme,
dan paham kebangsaan.

KESIMPULAN

Identitas Nasional, merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh


dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan
ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain.
Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah
pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam arti luas.

Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan


bersama merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial dan Negara merupakan
bangsa yang memiliki bangunan politik. Menurut penganutnya paham
nasionalisme bukanlah nasionalisme yang berwatak sempit (chauvinism)
melainkan bersifat toleran dan tidak memaksa.

KOMENTAR

Menurut pendapat saya ada beberapa paham yang bertentangan dengan


nasionalisme, seperti sukuisme , chauvinisme, dan ekstrimisme. Sukuisme, yaitu
paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha
memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain. Chauvinisme, yaitu rasa cinta
tanah air yang berlebihan dengan mengagung-agungkan bangsa sendiri, dan
merendahkan bangsa lain. Ekstrimisme, yaitu tindakan suatu golongan atau
kelompok
Meringkas materi Bahan Ajar PKN Hamumi bab 2, 3, dan 4

BAB II

IDENTITAS NASIONAL, NASIONALISME, NEGARA-BANGSA


(NATION STATE)

A. Pengertian Identitas Nasioanal

Menurut Tilaar (2007) dan Winamo (2012) ada jenis identitas


yakni identitas primer dan sekunder. Identitas primer dinamakan juga
identitas etnis yakni identitas yang mengawali terjadinya identitas
sekunder, sedangkan identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk
atau direkonstruksi berdasarkan hasil keputusan bersama. Bangsa
indonesia yang memiliki identitas primer atau etnis atau suku bangsa lebih
700 suku bangsa telah sepakat untuk membentuk negara kesatuan republik
indonesia dengan menyatakan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus
1945.

Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang


tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation)
dengan ciri-ciri khas, dan negara ciri-ciri khas tadi suatu bangsa yang
berbeda dengan bangsa lain kehidupannya. Identitas nasional suatu bangsa
merupakan bagian tak terpisahkan dengan eksitensi negara (state) yang
terus berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Konsep identitas nasioanal sebagai atribut bangsa iyu sendiri


sesungguhnya memiliki banyak dimensi, baik dimensi politik, sosial
budaya, ekonomi, ideologi, maupaun pertahanan keamanan.

1. Dari dimensi politik, identitas nasional merupakan suatu konsep politik


untuk mempersatukan dan menyatuhkan berbagai kelompok masyarakat
yang berbeda dari suku bangsa, ras, agama, budaya, adat istiadat, bahasa,
dan lain-lain ke dalam politik kebangsaan yang bersifat integratif.
2. Dimensi sosial budaya, identitas nasional merupakan suatu konsep sosial
budaya untuk mengangkat budaya nasional sebagai puncak budaya-budaya
daerah yang tersebar mulai dari sabang sampai meraoke yang kemudian
menimbulkan ikatan nasionalisme budaya. Bahwa budaya nasional bangsa
kita berbeda dengan budaya bangsa lain.
3. Dimensi ekonomi, identitas nasional merupakan suatu konsep ekonomi
nasional yang berlandaskan pada konsep ekonomi pancasila, suatu model
ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dengan dijiwai pada sila kelima
pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh indonesia. Dengan demekian
dapat dikatakan bahwa identitas nasioanal dari dimensi ekonomi tampak
pada kekuatan ekonomi nasional berdasarkan sila kelima pancasiladan
pasal 33 UDD 1945
4. Dimensi ideologi, identitas nasional dicirikan melalui ideologi pancasila
yang kemudian membedakan dengan ideologi nasional bangsa dan negara
lain, seperti ideologi liberalis kapitalis negara-negara barat dan idelogi
komunis sosialis negara cina, korea utara, dan negara komunis lainnya.
5. Dimensi pertahanan keamanan, identitas nasioanal dicirikan melalui
konsep pertahanan keamanan rakyat semesta dalam dalam rangka menjaga
eksistensi dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesaia.
B. Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

Menurut Joko Suryo (2002), kelahiran identitas nasional indonesia


dikaitakan dengan: (1) faktor obyektif; dan (2) faktor subyektif bangsa itu.
Faktor obyektif yang dimaksudkan adalah faktor-faktor yang berkaitan
dengan aspek geografis ekologis dan demografis, sedangkan faktor
subyektif adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan faktor
historis(sejarah bangsa), politik, sosial, dan kebudayaan di miliki bangsa
itu.

Secara teoris empiris, kelahiran identitas suatu bangsa menurut Robert


de Ventos sebagaiman yang dikutip oleh Joko Suryo (2002) di pengaruhi
oleh hasil interaksi historis antara empat faktor penting yakni faktor
primer, faktor pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Secara rinci
penjelasan empat faktor tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut.
1. Faktor primer atau faktor utama, meliputi etnisitas, teritorial, bahasa,
agama dan lain-lain yang sejenisnya. Bangsa indonesia yang terdiri atas
berbagai macam suku bangsa (etnis), bahasa, agama, wilyah (region) dan
bahasa daerah merupakan satu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan
kekhasnnya masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang
masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan dalam
suatu persekutuan hidup bersama ke dalam ikatan yang disebut bangsa
indonesia.
2. Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern, sentralisasi, dan pembangunan
lainnya dalam kehidupan bernegara. Hal ini menjadi bagian penting karena
bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pembanguana negara dan bangsanya juga merupakan identitas nasioanal
yang bersiafat dinamis. Oleh karena itu, bagi bangsa indonesia proses
pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh
tingkat kemampuan prestasi bangsa indonesia dalam membangun bangsa
dan negaranya. Sebagai contoh faktor pendorong ini, Yaitu ketika bangsa
indonesia mampu membuat pesawat melalui PTDI.
3. Faktor penarik, meliputi kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan penetapan sistem pendidikan nasional. Bagi
bangsa indonesia unsur bahasa telah mempersatukan dan menyatukan
berbagai suku bangsa yang berdian dinegara indonesia. Bahasa indonesia
merupakan bahasa resmi atau formal negara dan dipergunakan untuk alat
komunikasi antar suku bangsa indonesia.
4. Faktor reaktif, meliputi penindasan, dominasi dan pencarian identitas
alternatif melalui memori kolektif rakyat Bagi bangsa indonesia hampir
setengah abad dikuasai oleh bangsa lain yaitu, bangsa belanda, inggris dan
jepang sehingga sehingga mendorong reaksi balik dari seluruh suku
bangsa indonesia untuk bersatu dan dipersatukan oleh persaman nasib.

Dari sekian faktor yang mendorong lahirnya identitas nasional, bagi


bangsa indonesia faktor yang keempat adalah merupakan faktor dominan.
C. Parameter Identitas Nasional

Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patoakan yang


dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu
bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas, seperti kebudayaan
yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat, teknologi sesuatu yang alami
atau ciri-ciri sudah terbentuk seperti geografi. Pada dasarnya parameter
identitas nasional meliputi:

1. Pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-hari


menyangkut adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, ramah tamah, hormat
kepada orang tua dan gotong royong.
2. Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolik
mengambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Lambang-lambang negara
biasanya dinyatakan dalam UU seperti garuda pancasila, bendera, bahasa
dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan, seperti
bangunan, teknologi dan peralatan manusia. Bangunan seperti borobudur,
prambanan, masjid dan gereja. Peralatan manusia seperti pakaian adat,
teknologi, bercocok tanam, pesawat terbang, kapal laut dan lain-lain.
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa, identitas yang bersumber dari
tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti prestasi dan bidang
tertentu.
D. Nasionalisme
1. Arti Penting Nasionalisme

Nasionalisme merupakan salah satu unsur dalam pembinaan


kebangsaan atau nation bullding. Dalam proses pembinaan kebangsaan
semua anggota masyarakat bangsa dibentuk agar berwawasan kebangsaan
serta berpola tata laku secara khas yang mencermingkan budaya maupaun
ideologi.

2. Prinsip Nasionalisme dalam Pancasila


Bangsa indonesia berpandanngan mododualistik yaitu suatu paham
yang menganggap bahwa hakikat sesuatu merupakan dua unsur yang
terikat menjadi satu kebulatan. Monopuralis yaitu mengaku bahwa bangsa
indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka ragam walaupan
demikian keseluruhan unsur yang berbeda tetap merupakan satu kesatuan
yang utu yaitu bagian dari bangsa indonesia serta berpandangan
intergralistik, kebersamaan, kekeluargaa.

3. Paham yang Bertentangan dengan Nasionalisme

Ada beberapa paham yang bertentangan dengan nasionalisme


seperti sukuisme, ekstrimisme. Sukuisme yaitu paham kecintaan yang
berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha memisahkan diri dari
kehidupan suku-suku lain. Chauvinisme yaitu rasa cinta tanah air yang
berlebiahan dengan mengagung-agungkan bangsa sendiri dan
merendahkan bangsa lain. Ektremisme yaitu tindakan suatu golongan atau
kelolompok yang berusaha menggulingkan pemerintah yang sah melalui
cara-cara yang tidak konstitusioanl.

4. Nilai-Nilai Nasioalisme

Nilai-nilai nasionalisme pada hakiakatnay tercermin dalam


semangat kebangsaan kita. Dari perjuangan sebagai generasi muda harus
mampu menggali nilai nilai kepahlawana yang terdapat dalam nilai
perjuangan bangsa indonesia dapat disimpulakan menjadi nilai persatuan,
nilai kecintaan, nilai kebangsaan dan nilai pengorbanan.

Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasioanlisme berupa


kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, nepotisme, pencemaran
lingkungan hidup, dekadensi moral, apatisme, ketidakpedulian sosial,
ketergantungan, kemerosotan nilai upacara, nilai seni, kemerosotan sejarah
, kenakalan remaja, dan lain sebainya.

5. Pengaruh negatif Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasioalisme


Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran sehingga tidak
penutupi kemungkinan berubah arah dari ideologi pancasila ke ideologi
liberalisme. Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif
globalisasi terhadap nilai-nilai nasioanalisme antara lain yaitu: (1)
menumbuhkan nasionalisme yang tangguh misal, mencintai produk dalam
negri (2) menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasiala dengan
sebaik-baiknya (3) Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama denagan
sebaik-baiknya (4) mewujudkan supremasi hukum menerapkan dan
menegakan hukun dalam arti sebenar-benarnaya dan seadil-adilnya (5)
selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa.

E. Negara Banga (Nation State)


1. Pengertian Bangsa

Bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan setiap


anggota persekutuan hidu tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama
dan adat istiadat. Dalam arti sosiologis bangsa termasuk kelompok paguyuban
yang secara kodarati ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasip
sepanamggungan di dalam suatu negara misal, negara rpublik indonesia
ditakdirkan terdiri dari Dari berbagai suku.

Menurut KBBI bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat


karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Karena itu bangsa
secara umum merupakan kumpulan dari masyarakat yang membentuk negara.

2. Pengertian Negara

Negara tidaklah identik dengan bangsa. Negara merupakan wadah atau institusi
politik yang mepersatuakan bansa secara nyata. Menurut Roger F. Soltau, negara
adalah alat atau wewenang yang menagatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama atas nama masyarakat.

3. Terbentuknya Negara
Di dalam konsepsi hukum negara memiliki batas-batas wilayah dan
batas-batas wilyah itu terkait dengan hukum. Ada dua pendekatan yang
digunakan untuk mengetahui asal mula terbentuknya negara yaitu pendekatan
faktual dan pendekatan teoritis. Pendekatan faktual sangat menekangkan pada
kenyataan sejarah. Berdasrkan kenyataan sejarah suatu negara dapat di bentuk
antara lain karena:

a. Pemberontakan terhadap suatu penjajah


b. Occupatie (Pendudukan)
c. Fusi (Peleburan)
d. Innovation (pembentukan baru atau pemecahan)
e. Proklamasi
f. Anexasi (Pencaplokan atau penguasaan)

Berdasarkan pendekatan teoritis menjelaskan bahwa terbentuknya


suatu negara ditentukan melalui pendugaan-pendugaan berdasarkan
kerangka pikiran yang logis berdasarkan bersifat hipotetik. Beberapa teori
terbentuknya negara sebagai berikut:

a. Teori Teokrasi (ketuhanan)


b. Teori hukum alam
c. Teori kekuasaan atau kekuatan
d. Teori perjanjian masyarakat

4. Sifat-Sifat Negara

Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari


kedaulatan yang dimilikinya dan hanya terdapat pada negara sajadan tidak
terdapat ada asosiasi atau organisasi lainnya. Umumnya dianggap bahwa
setiap negara mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sifat
mencangkup semua.

5. Unsur-Unsur Negara
Terwujudnya suatu negara sebagai kesatuan politik apabila telah
memenuhi tiga unsur konsitutif atau yang bersiaafat mutlak yaitu, adanya
wilayah, pemerintah yang berdaulat; sedangkan unssur deklarasinannya atau
yang bersiafat tambahan adalah pengakuan dari negara lain.

6. Fungsi dan Tujuan Negara

Fungsi negara dapat diartiakan sebagai tugas dari negara diadakan.


Fungsi negara secara umum adalah untuk mengatur kehidupan dalam negara
sehingga tujuan negara dapat tercapai. Menurut Muhammad Kusnardi, Miriam
Budiarjho (2009) fungsi negara yaitu:

a. Menjamin ketertiban atau law and order.


b. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
c. Pertahanan
d. Menegakan keadilan

Negara indonesia sebagai negara yang menganut prinsip demokrasi


konsitusional menegaskan tujuan negara ialah; (1) melindungi segenap bangsa
indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, (2) memajukan kesejahteraan
umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, (4) mewujudkan kertertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pengertian Warga Negara dan Penduduk

Pada dimensi hukum, warga negara adalah subjek hukum dalam suatuo
organisasi yang disebut negara. Artinya dia adalah pendukung hak dan
kewajiban dalam kehidupan bergnegara. Warga negara secara sederhana
diartikan sebagai anggota dari suatu negara.

Menurut AS Hikam warga negara yang merupakan terjemahan dari


citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu
sendiri, sedangkan Darmadi menjelaskan bahwa warga negara adalah rakyat
yang menetap disuatu wilyah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan
negara.

Penduduk adalah merekan yang bertempat atau berdomisili didalam


wilyah negara. Sedangkan mereka yang berada dalam wilyah negara, tetapi
tidak bermaksud bertempat tinggal di negara itu adalah bukan penduduk atau
dapat pula dijelaskan bahwa setiap warga negara adalah penduduk suatu
negara , sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara, karena
mungkin seorang orang asing.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara


1. Hak-Hak Warga Negara

Pokok-pokok ketentuan mengenai hak-hak warga negara yang di atur


dalam UUD 1945 yaitu:

1. Kesamaan dalam hukum dan pemerintahan ( pasal 27 ayat 1)


2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak pasal 27 ayat 2
3. Ikut seta dalam upaya pembelaan negrar pasal 27 ayat 3
4. Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul pasal 28
5. Hak ikut serta dalam usaha pertahananan dan keamanaan negara pasal 30 ayat
1
6. Hak mendapat pendidikan pasal 31 ayat 1
7. Kesejahteraan sosial pasal 33 ayat 1,2 dan 3
8. Hak untuk mendapatkan jaminan keadilan sosial pasal 34 dan lain
sebagainya.
2. Kewajiban Warga negara

Pasal-pasal yang memuat kewajiban warga negara jauh lebih sedikit


dibandingkan yang memuat hak-hak warga negara yaitu antara lain:

(1) Kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1


(2) Kewajiban ikut serta dalam upaya pembelaan negara pasal 27 ayat 3
(3) Setia membayar pajak negara pasal 23A
(4) Kewajiban ikut serta dalam usaha pembelaan atau pertahanan negara dan
keamanan pasal 30 ayat 1
(5) Kewajiaban mengikuti pendidikan dasar pasal 31 ayat 2
Kewajiban warga negara mrupakan aspek dalam tanggung jawab warga
negara.
3. Maslah kewarganegaraan

Sejak proklamasi kemedekaan indonesia sampai saat ini undang-


undang yang mengatur perihal kewarganegaraan adalah sebagai berikut;

1. UU no. 3 tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk negara


2. UU No. 6 tahun 1947 tntang perubahan atas UU no. 3 tahun 1946 tentang
warga negara dan penduduk warga negara
3. UU No. 8 tahun 1947 memperpanjang waktu lagi untuk mengajukan
pernyataan berhubung dengan kewarganegaraan indonesia
4. UU No. 11 tahun 1948 tentang memperpanjang waktu unutk mengajukan
pernyataan Berhubung dengan kewarganegaraan indonesia
5. UU No. 62 tahun1958 tentang kewarganegaraan RI
6. UU No. 3 tahun 1976 tentang perubahan atas pasal 18 UU No. 62 tahun 1958
tentang kewarganegaraan epublik indonesia
7. UU No. 12 tahun 2006 tenyang kewarganegaraan Republik indonesia.
Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang, paling tidak dapat dilihat
dari dua segi yaitu dari segi kelahiran dan segi perkawinan.

a. Dari Segi kelahiran

Ada dua macam asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran inin


yaitu ius soli dan ius sangiuinis. Kedua istilah ini berasal dari bahasa latin , ius
berarti hukum, dalil atau pedoman sedangak soli berasal dari kata solum yang
beararti negri, tanah, atau daerah. Dengan demikian ius soli berarti pedoman
yang berdasarkan tempat atau daerah .

Sangius sendiri berasal dari kata sanguis yang berarti darah. Ius
sanguinis berarti pedomanan berdasarkan pertalian darah atau keturunan.
Setiap negara bebas menentukan kewaranegaraan seseorang. Dalam kaitannya
dengan asas kewarganegaraan ius sangius berarti kewrganegran di tentukan
oleh keturunannya atau kewarganeraan orang tuanya.

b. Dari Segi Perkawinan

Di samping dari sudut kelahiran hukum kewarganegaraan juga


mengenal dua asas yang erat kaitannya dengan masalah perkawinan yaitu asas
kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.

Asas-asas umum kewarganegraan yang di anut dalam UU no.12 tahun


2006 tentang kewarganegaraan repblik indonesia sebagai berikut:

(1) Asas ius sanguinus law of the blood adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan buka berdasarkan negara
tempat kelahiran.
(2) Asan ius soli law of the soil secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang di atur
dalam UU kewarganegaraan RI
(3) Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
(4) Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
menentukankewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam undang-undang kewarganegaraan RI.
D. Syarat dan Tata cara Memperoleh kewaraganegaraan Republik
indonesia.

Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan republik indonesia


menurut UU no.3 tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia
diatur dalam pasal 22 sebagai berikut:

(1) Pasal 8 kewarganegaraan RI dapat juga diperoleh melalui


pewarganegaraan
(2) Pasal 9 permohonan pewarganegaraan dapat diajuakan oleh pemohon jika
memenuhi sebagai berikut telah berusia 18 tahun, atau sudah kawin, pada
waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
RI paling singakat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak
berturut-turut, sehat jasmani dan rohani, dapat berhasa indonesia dan
mengakui dasar negara pancasila dan UUD negara RI tahun 1945, tidak
pernah dijatuhi pidana 1 tahun atau lebih, jika memperoleh
kewarganegraan RI tidak menjadi kewarganegaraan ganda, mempunyai
pekerjaan atau berpenghasilan tetap, dan membayar uang
pewarganegaraan ke kas negara.
(3) Pasal 10 permohonanan kewarganegaraan diajuakan di indonesia oleh
pemohon secara tertulis dalam bahsa indonesia diatas kertas bermaterai
cukup kepada presiden melalui mentri, berkas permohonan
pewarganegaraan sebagaiman yang dimaksud pada ayat 1 disampaikan
kepada pejabat
(4) Pasal 11 menteri meneruskan permohonan sebagiman sebgaimana yang
diamaksud dalam pasal10 disertai dengan pertimbangan kepada presiden
dan waktu paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan
diterima.
E. Kehilangan Kewaganegaraan RI

Mengenai kehilangan kewarganegaraan RI dapat di lihat dalam UU no.


12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI yang salah satunya pasal 24 yaitu
Ketentuan bagiamana dimaksud dengan dalam pasal 23 huruf D tidak berlaku
bagi mereka yang mengikuti program pendidikan di negara lain yang
mengharuskan mengikuti wajib militer.
BAB IV

KONSITUSI DAN RULE OF LAW

A. Pengertian Konstitusi

Secara etimologi istilah dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam


bahasa Prancis di kenal dengan istilah constituer dalam bahasa latin atau italia
digunakan istialah constitutio dalam bahasa inggris digunakan istilah constition
dalam bahasa belanda di gunakan istilah constitutie, dalam bahasa jerman di
kenal dalam istialh verassung sedangkan dalam bahasa arab digunakan istilah
masyrutiyah (Riyanto 2009). Constituer bahasa prancis berarti membentuk,
pemebentukan. Yang diamaksud dengan pembentukan adalah membentuk suatu
negara.

Konsitusi adalah hukum dasar bagi suatu negara yang dijadikan pegangan
dalam penyelenggaraan suatu negara. Dalam bahasa indonesia konsitusi di kenal
dengan sebutan UUD terjemahan dari bahasa belanda grondwet. Grond
mengandung arti dasar tanah dan wet berarti UU

Herman Heller membagi konsitusi menjadi tiga yaitu; (1) konsitusi dalam
pengertian politik sosilogis. Konsitusi mencermingkan kehidupan politik di
dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan, (2) konsitusi merupakan satu
kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat selanjutnya dijadikan suatu
kesatuan hukum. Konsitusi dalam hal ini sudah mengandung pengertian yuridis
dan, (3) Konsitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai Uuyang tinggi yang
berlaku dalam suatu negara.

Konsitusi berfungsi sebagai berikut; (a) membantasi atau mengendalikan


kekuasaan penguasa agar dalam menjalangkan kekuasannya tidak sewenang-
wenang terhadap rakyat (b) memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat yang dicita citakan tahap berikutnya, (c) dijadikan landasan
penyelanggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu yang di
junjung tinggi semua warga negaranya, dan (d) menjamin hak-hak asasi warga
negara.
B. Berbagai Konsitusi yang Pernah Digunakan di Indonesia

Dalam sejarahnya sejak proklamasi 17 agustus 1945 hingga sekarang di


indonesia telah berlaku 3 macam UUD dalam lima periode yaitu sebagai berikut;

a. Periode UUD 1945 yakni dari tanggal 18 agustus 1945 tanggal 27 desember
1949 UUD 1945 terdiri dari tiga bagian yaitu, pembukaan, batang tubuh 16
bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan, dan bagian
penjelasan.
b. Periode konstitusi RIS 1949, 27 desember 1949, 17 agustus 1950, UUD RIS
terdiri atas 6 bab, 197 pasal dan bebetapa bagian.
c. Periode UUDS 1950, 17 agustus 1950, 5 juli 1959, UUDS 1950 terdiri dari
atas 6 bab, 146 pasal dan beberapa bagian.
d. Periode UUD 1945, 5 juli 1959-1999
e. Periode UUD 1945, tahun 1999-sekarang.
C. Amandemen UUD 1945

Amandemen dalam bahasa inggris yaitu amadement artinya perubahan.


Mengamandemen artinya mengubah atau mengadakan perubahan. Istialah
amandemen sebenarnya merupakan hak-hak parleman mengubah atau
mengusulkan perubahan rancangan UU. Istilah peruban konsitusi itu sendiri
mencangkup dua pengertian konstitusi yaitu; (a) amandemen konstitusi atau
constitutional amandement, (b) pembarauan konstitusi.

Berkaitan dengan akan dilaksanakan amandemen terhadap UUD 1945,


panitia Ad Hoc MPR telah menghasilakan kesepakatan tentang perubhan UUD
1945 yaitu;

1. Tidak mengubah pembukaan UUD 1945, sistematika, aspek kesejarahan, dan


orisnilanitas.
2. Tetap mempertahangkan NKRI
3. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial
4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan serta hal-hal normatif dalam penjelasan
dimasukan dalam pasal-pasal
5. Perubhan dilaukan dengan cara adendum.
Ada beberapa sifat perubhan terhadap UUD 1945 yaitu;
1. Perubhan yang bersiafat peralihan kekuasaan misalnya peralihan kekuasaan
membentuk UU. Menurut ketentuan asli kekuasaan membentuk UU secaara
harfiahb ada pada presiden. Sekarang kekuasaan membentuk UU ada di DPR
2. Perubahan yang bersiafat penegasan pembatasan kekuasaan misalnya
presiden dan wakil presiden hanya dapat memangku jabatan paling lama dua
kali masa jabatan berturut-turut
3. Perubhan yang bersifat pengimbnagan kekuasaan. Misalnya soal-saoal yang
berkaitan dengan pemberian amnesti, abolusi, pengkatan duta dan penerimaan
perwakilan negara asing harus mengindahkan pendapat DPR. Perubahan ini
agak berlebihan karena tidak sesuai dengan kelaziman.
4. Perubhan yang bersiafat rincian atau penegasan ketentuan yang suadah ada
misalnya semua anggota DPR dipilih melalui pemilu. Prinsip tersebut telah
ada dalam UUD, tetapi selama ini tidak dijalangak sebagai mestinya.
5. Perubahan yang bersifat tambahan sebagai suatu yang baru. Misalnya bab
mengenai DPD, bab tentang pertahanan dan keamanan, bab mengenai BPK
6. Perubahanyang bersiafat meniadakan hal-hal yang tidak perlu. Misalnay
penghapusan penjelasan
7. Perubahan yang bersifat membangun paradigma baru. Misalnaya dalam
pembentuakan UU penyelenggaraan otonomi.
D. Rule of Law dan Negara Hukum Indonesia
1. Rule of Law

Istilah negara hukum berkaitan dengan paham rechitsstaat dan the of


law juga berkaitan dengan paham nomacracy yang berasal dari prkataan
nomos dan cratos, nomos berarti norma, sedangakan crtos adalah kekuasaan,
ialah kekuassan hukum oleh norma kedaulatan hukum.

Unsur-unsur rechtsstaat dikemukakan oleh Friedrich Julius Stahl dari


kalangan ahli hukum eropa barat kontimental sebagai berikut;

a. Mengakui dan melindungi HAM


b. Untuk melindungi hak asasi tersebut maka penyelanggaraan negara
harus berdasrkan pada teori Trias politica
c. Dalam menjalangkan tugasnya pemerintah berdasar atas UU atau
wetmatig bestuur
d. Apabila dalam menjalangkan tugasnya berdasarkan UU pemerintahan
masih melanggar hak asasi atau campur tangan pemerintah dalam
kehidupan pribadi seseorang, maka ada pengadialan administrasi yang
akan menyelesaiakan

Rule of Law adalah kekuasaan UU yang terorganisasi. Penegakan


hukum atau rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai
mucul pada abad ke-19, bersamaan dengan kelahiran negara berdasr
hukum atau konsitusi dan demokrasi. Kehadiran rule of law dalam abad
tersebut boleh disebut sebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolut
atau kekuasaan di tangan penguasa yang telah berkembang sebelumnya.

2. Negara Hukum Indonesia

Di dalam bagian penjelasan UUD 1945 konsepsi negara hukum


indonesia dirumuskan dalam kalimatyang bersyap yang penuh dengan
keraguan indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum tdak berdasrkan
kekkuasaan belaka.

Penegasan indonesia adalah negara hukum yang selama ini diatur


dalam penjelasan UUD 1945 kemudian perubahan UUD 1945 telah diangakat
kedalam UUD 1945 pasal 1 ayat 3 berbunyi sebagai berikut “negara
indonesia adalah negara hukum”.Disini supremasi hukum ditegaskan dengan
menyatakan bahwa indonesia adalah negara hukumbukan sekedar berdasar
hukum. Menurut Acmad Ali supremasi hukum harus tidak boleh
mengabaikan tiga ide dasar hukum yaitu keadilan, kemanfaatan, dan
kepastaian.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam
pasal-pasal UUD 1945 yaitu;

1. Negara indonesia adalah negara hukum pasal 1 ayat 3


2. Kekuasaan kehakiaman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan
keadialan pasal 24 ayat 1
3. Segenap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wjib menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya pasal 27 ayat1
4. Dalam bab XA tentang HAM memuat 10 pasal antara lain bahwa
setaiap orang berhak atas pengakuan, jamianan, perlindungan, dan
kepastaian hukum yang adil seta perlakuan yang sama dihadapan
hukum pasal 28D ayat 1
5. Setiap orang berhak untuk berkerjasma untuk mendapat imbalan
dan perlakuan yang adil ada layak dalam hubungan kerja pasal
28C ayat 2.

5 SOAL ESAI DAN JAWABANNYA.

(1) Tulisakn empat (4) dasar parameter sebagai identitas nasional ?

Jawab:

1. Pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-hari


menyangkut adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, ramah tamah, hormat
kepada orang tua dan gotong royong.
2. Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolik
mengambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Lambang-lambang negara
biasanya dinyatakan dalam UU seperti garuda pancasila, bendera, bahasa
dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan, seperti
bangunan, teknologi dan peralatan manusia. Bangunan seperti borobudur,
prambanan, masjid dan gereja. Peralatan manusia seperti pakaian adat,
teknologi, bercocok tanam, pesawat terbang, kapal laut dan lain-lain.
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa, identitas yang bersumber dari
tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti prestasi dan bidang
tertentu.
(2) Jelaskan pengertian warga negara menurut pandangan AS Himan dan
Darmadi ?

Jawab: Menurut AS Hikam warga negara yang merupakan terjemahan dari


citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu
sendiri, sedangkan Darmadi menjelaskan bahwa warga negara adalah rakyat
yang menetap disuatu wilyah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan
negara.

(3) Tuliskan salah-satu pasal syarat memperoleh kewarganegaraan menurut


Undang-Undang N0. 3 tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik
indonesia ?

Jawab: Pasal 9 permohonan pewarganegaraan dapat diajuakan oleh pemohon


jika memenuhi sebagai berikut telah berusia 18 tahun, atau sudah kawin, pada
waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara RI
paling singakat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak
berturut-turut, sehat jasmani dan rohani, dapat berhasa indonesia dan
mengakui dasar negara pancasila dan UUD negara RI tahun 1945, tidak
pernah dijatuhi pidana 1 tahun atau lebih, jika memperoleh kewarganegraan
RI tidak menjadi kewarganegaraan ganda, mempunyai pekerjaan atau
berpenghasilan tetap, dan membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.
(4) Tuliskan lima fungsi konstitusi ?
Jawab:
1. membantasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam
menjalangkan kekuasannya tidak sewenang-wenang terhadap
rakyat
2. memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat
yang dicita citakan tahap berikutnya
3. dijadikan landasan penyelanggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang di junjung tinggi semua warga
negaranya dan
4. menjamin hak-hak asasi warga negara.
(5) Jelaskan pengertian Rule of Law ?
Jawab: Rule of Law adalah kekuasaan UU yang terorganisasi. Penegakan
hukum atau rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai
mucul pada abad ke-19, bersamaan dengan kelahiran negara berdasr hukum
atau konsitusi dan demokrasi. Kehadiran rule of law dalam abad tersebut
boleh disebut sebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolut atau
kekuasaan di tangan penguasa yang telah berkembang sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai