Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun bisa menyelesaikan makalah hak dan kewajiban warga negara sebelum
dan sesudah amandemen UUD 1945.

Makalah ini sudah selesai penyusun buat dengan maksimal melalui


bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, penyusun terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan
makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata penyusun berharap semoga makalah tentang hak dan kewajiban
warga negara sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945, dapat memberi
manafaat ataupun inpirasi bagi pembaca.

. Surabaya, 20 Maret 2018

. Yahya Ardian Yuma Pracesa

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….……….…………………………………..………. i

KATA PENGANTAR ………….…………………………………………….… ii

DAFTAR ISI …………………….…………………………………………….... iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….…… 1

A. Latar Belakang ….…..…………………………………………………... 1


B. Rumusan Masalah ..……………………………………………………... 2
C. Tujuan …………..……………………………………………………….. 2
D. Manfaat ………..……………,,………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN…... ………….……………………..………….……. .. 3

A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara


B. Siapakah yang Berhak Menjadi Warga Negara Indonesia
C. Asas-asas yang Menentukan Kewarganegaraan
D. Hak dan Kewajiban Negara
E. Keterkaitan Antara Hak dan Kewajiban Warga Negara dengan Negara
F. Penyebab diadakannya Amandemen UUD 1945
G. Hak dan Kewajiban Warga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen
UUD 1945

BAB III PENUTUP …………………………………………..……………..… 18

A. Simpulan ………………………………………………………..….….… 18

B. Saran ……………………………………………………………..….……. 18

DAFTAR PUSTAKA …………..…………………………………………..…. 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala
sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota
warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan, kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan
secara seimbang dalam praktik kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan
yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .

Indonesia yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya


mempunyai elemen, seperti masyarakat. Negara mempunyai hak dan kewajiban
bagi warga negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak
dan kewajiban terhadap Negaranya. Negara merupakan alat dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam
masyarakat, dan yang paling nampak adalah unsur-unsur dari Negara yang berupa
rakyat, wilayah dan pemerintah. Hak dan kewajiban warga Negara telah diatur
oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimana
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengalami
empat kali amandemen, yang secera tidak langsung merubah pasal pasal yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara.

Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas tentang hak dan
kewajiban warga negara sebelum dan sesudah amandemen, apakah hak dan
kewajiban warga negara bertambah atau berkurang.

1
B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian hak, kewajiban dan warga negara ?


 Siapakah yang berhak menjadi warga Negara Indonesia?
 Asas-asas apa saja yang menentukan kewarganegaraan?
 Apa hak dan kewajiban negara ?
 Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban warga negara dengan
negara ?
 Apa penyebab terjadinya amandemen UUD 1945 ?
 Apa hak dan kewajiban warga negara sebelum dan sesudah amandemen
UUD 1945 ?

C. Tujuan

 Mengetahui pengertian hak, kewajiban dan warga negara.


 Mengetahui asas-asas yang menentukan kewarganegaraan.
 Mengetahui penyebab diadakann amandemen UUD 1945.
 Mengetahui hak dan kewajiban negara.
 Mengetahui hak dan kewajiban warga negara.
 Mengetahui seseorang yang berhak menjadi warga Negara Indonesia.
 Mengetahui keterkaitan antara hak dan kewajiban warga negara dengan
negara.
 Mengetahui hak dan kewajiban warga Negara sebelum dan sesudah
amandemen UUD 1945.

D. Manfaat

 Agar mengetahui pengertian hak, kewajiban dan warga negara


 Agar mengetahui hak dan kewajiban warga Negara sebelum dan sesudah
amandemen UUD 1945.
 Agar mengetahui keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga
negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara

1. Pengertian Hak

 Menurut Dr. Notonegoro

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

 Menurut Menurut Soerjono Soekanto

Hak dibedakan menjadi 2 :

Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Misal hak
menagih atau melunasi prestasi. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :

a) Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada
warga hak asasi;

b) Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan
kebebasan;

c) Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak;

d) Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

 Menurut Salmond,

Di dalam hak terdapat 4 pengertian :

1) Dalam arti sempit, hak berpasangan dengan kewajiban


a) Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik;
b) Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang kewajiban
antara hak dan kewajiban berkorelatif;

3
c) Hak dapat berisikan untuk kewajiban kepada pihak lain agar
melakukan perbuatan (comission) atau tidak melakukan (omission)
suatu perbuatan;
d) Hak dapat memiliki objek yang timbul dari comission dan
omission;
e) Hak memiliki titel, ialah suatu peristiwa yang menjadi dasar
sehingga hak itu melekat pada pemiliknya.
2) Kemerdekaan, hak memberikan kemerdekaan kepada seseorang untuk
melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum namun tidak untuk
menggangu, melanggar, menyalahgunakan sehingga melanggar hak orang
lain, dan pembebasan dari hak orang lain.
3) Kekuasaan, hak yang diberikan untuk, melalui jalan dan cara hukum,
untuk mengubah hak-hak, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban atau
lain-lain dalam hubungan hukum.
4) Kekebalan atau imunitas, hak untuk dibebaskan dari kekuasaan hukum
orang lain.

2. Pengertian Kewajiban

 Menurut Prof. Dr. Notonegoro

Kewajiban berasal dari kata wajib. Wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak
dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.

 Menurut Curzon

Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :

1) Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan


dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak;

4
2) Kewajiban publik, dakam hukum publik yang berkorelasi dengan hak
publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari
perjanjian berkorelasi dengan hak perdata;
3) Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif,
tidak melakukan sesuatu;
4) Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara
atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban
khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian;
5) Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang
bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum misal
membayar kerugian dalam hukum perdata.

Kewajiban memiliki beberapa arti :

1) Dari segi ilmu fiqih kewajiban mempunyai arti, sesuatu yang harus
dikerjakan apabila dijalankan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan
mendapat dosa.
2) Dari segi ilmu tauhid kewajiban memiliki arti sesuatu yang benar adanya.

3. Pengertian Warganegara

1) Pengertian Warga Negara menurut KBBI(2002) adalah penduduk sebuah


negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga dari negara itu.
2) A.S Hikam (2000)mendefenisikan Warga Negara (citizenship) adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
3) Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalah sebagai angota
Negara dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal
balik terhadap negaranya.Jadi warga Negara adalah orang-orang yang
menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari suatu

5
Negara tertentu,atau dengan kata lain warga negara adalah warga suatu
Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(Khurozi,2017)

B. Siapakah yang Berhak Menjadi Warga Negara Indonesia

Pribumi adalah setiap masyarakat Indonesia asli yang lahir di negara


Indonesia dan menetap di Indonesia. Pribumi bersifat autochton (melekat pada
suatu tempat). Secara lebih khusus, istilah pribumi ditujukan kepada setiap orang
yang terlahir dengan orang tua yang juga terlahir di suatu tempat tersebut. Pribumi
memiliki ciri khas, yakni memiliki bumi (tanah atau tempat tinggal yang berstatus
hak miliki pribadi). Sedangkan non pribumi adalah setiap masyarakat Indonesia
yang menetap di Indonesia yang berasal dari luar Indonesia dan lahir di luar
Indonesia, contohnya Cina, Arab, Belanda, dan lainnya.

Dalam pasal 26 UUD 1945, disebutkan :

(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.

(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.

(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Penduduk merupakan sekelompok orang atau individu yang tinggal di kota


maupun yang di desa dalam suatu negara. Dan dalam ilmu sosiologi, penduduk
adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografis dan ruang tertentu.
Sedangkan Warga Negara adalah keanggotaan seseorang dalam satuan politik
tertentu (dalam negara) dan mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
politik.

6
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah:

1) Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau


berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia.

2) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia.

3) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu Warga Negara Asing.

4) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Asing dan ibu Warga Negara Indonesia.

5) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara
asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

6) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia.

7) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia.

8) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya
dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas)
tahun atau belum kawin.

9) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

7
10)Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.

11)Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

12)Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan.

13)Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

(Munzier,2011)

C. Asas-asas yang Menentukan Kewarganegaraan

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 menyebutkan,


Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
negara. Dan Undang-Undang Kewarganegaraan yang baru ini tengah memuat
asas-asas kewarganegaraan umum ataupun universal. adapun asas-asas yang
dianut dalam undang-undang ini antara lain :

1) Asas Ius Sanguinis (law of blood) merupakan asas yang menentukan


kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan
negara tempat kelahiran.
2) Asas Ius Soli (law of the soil) secara terbatas merupakan asas yang
menetukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat
kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
3) Asas Kewarganegaraan Tunggal merupakan asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.

8
4) Asas Kewarganegaraan Ganda terbatas merupakan asas yang menetukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam undang-undang ini
(Biantri,2012)

D. Hak dan Kewajiban Negara

1. Hak Negara

Hak negara antara lain sebagai berikut :

a) Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan (pasal 27ayat (1)).


b) Hak untuk dibela (pasal 27 ayat (3)).
c) Hak untuk dipertahankan (pasal 30 ayat (1)).
d) Hak untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan alam untuk kepentingan
rakyat (pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)).

2. Kewajiban Negara

Kewajiban negara antara lain sebagai berikut:

a) Menjamin persamaan kedudukan warga negara dihadapan hukum dan


pemerintahan (pasal 27 ayat (1)).
b) Menjamin kehidupan dan pekerjaan yang layak (pasal 27 ayat (2)).
c) Menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat baik lisan maupun tulisan (pasal 28).
d) Menjamin hak hidup serta hak mempertahankan hidup (pasal 28A).
e) Menjamin hak mengembangkan diri dan pendidikan (pasal 28C ayat (1)).
f) Menjamin sistem hukum yang adil (pasal 28D ayat (1)).
g) Menjamin hak asasi warga negara (pasal 28I ayat (4)).
h) Menjamin kemerdekaan untuk memluk agam dan menjalankan agama
masing-masing (pasal 29 ayat (2)).
i) Menjamin pembiayaan pendidikan dasar (pasal 31 ayat (2)).
j) Menjamin pemberian jaminan sosial (pasal 34).
(Anonim,2018)

9
E. Keterkaitan Antara Hak dan Kewajiban Warga Negara dengan Negara

Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan
unsur terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan
dan memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal
balik. Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan
membelanya. Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan
mensejahterakan kehidupan warga negaranya.

Sementara untuk hak, warga negara memiliki hak untuk mendapatkan


kesejahteraan dan penghidupan yang layak dari negara, sedangkan negara
memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan penjagaan nama baik dari warga
negaranya.

Dapat disimpulkan bahwa hak negara merupakan kewajiban warga negara dan
sebaliknya kewajiban negara merupakan hak warga negara. Selain itu, tentunya
kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, memiliki banyak kewajiban yang
harus kita laksanakan untuk negara. Diantaranya yang terpenting adalah mematuhi
hukum-hukum yang berlaku. Negara membuat suatu peraturan dan hukum, pasti
bertujuan yang baik untuk kelangsungan hidup dan tertatanya suatu negara.
Hukum di Indonesia jika diklasifikasikan menurut wujudnya ada 2, yaitu Hukum
tertulis (UUD, UU, Perpu, PP) dan Hukum tidak tertulis (Inpres, Kepres). Dengan
hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus diperintah dapat
berperan aktif dalam melaksanakan bela negara.

Hubungan negara dengan warga negara sangat erat kaitannya karena


dalam hal ini dianggap negara terbentuk karena adanya masyarakat bentukan
manusia. Fungsi negara adalah menertibkan kekacauan yang terjadi di
masyarakat. Walaupun negara merupakan bentukan dari masyarakat, namun
kedudukan negara merupakan penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar
tidak terjadi konflik, pencurian, dan lain-lain. Permasalahan yang terjadi di dalam
negara bagi masyarakat mengenai hak dan kewajiban. Mengapa hal ini penting?

10
Hal ini sangatlah penting karena dalam kaitannya hak dan kewajiban yang
dipegang dan diberikan seutuhnya kepada masyarakat biasanya terjadi hal yang
sangat tumpang tindih, yaitu tidak teratur adanya.

(Teguh,2017)

F. Penyebab diadakannya Amandemen UUD 1945

1. Karena UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan


landasan dalam penyelenggaraan Negara maka harus sesuai dengan
aspirasi tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia. Mengingat kehidupan
masyarakat Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
peradaban manusia pada umumnya maka UUD 1945 diamandemen oleh
MPR. Perubahan UUD 1945 memiliki arti yang sangat penting dalam
kehidupan bangsa Indonesia;
2. Karena menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD 1945
merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti, dikaji mendalam
tentang kebenaran seperti doktrin yang diterapkan pada masa orde baru;
Karena perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa
Indonesia untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan
yang sesuai dengan kondisi dan aspirasi masyarakat;
3. Karena perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demoktrasi yang sudah
dipelopori oleh MPR pada waktu mengadakan perubahan UUD itu sendiri,
sehingga lembaga Negara, badan badan lainnya serta dalam kehidupan
masyarakat berkembang jiwa demokrasi;
4. Karena perubahan UUD 1945 menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang
sentralistik dan otoriter sebab dengan adanya amandemen UUD 1945 masa
jabatan presiden dibatasi, kekuasaan presiden dibatasi, system
pemerintahan dsentralisasi dan otonomi;
5. Karena perubahan UUD 1945 menghidupkan perkembangan politik kea
rah keterbukaan;

11
6. Karena perubahan UUD 1945 mendorong para cendekiawan dan berbagai
tokoh masyarakat untuk lebih proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah
(demi kebaikan) sehingga mendorong kehidupan bangsa yang dinamis
(berkembang) dalam segala bidang, baik politik, ekonomi, social budaya
sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang maju dan sejahtera sejajar
dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
7. Struktur ketatanegaraan indonesia yang terlalu bertumpu pada MPR
sebagai pelaku kedaulatan rakyat;
8. Terlalu besarnya kekuasaan eksekutif;
9. Adanya pasal-pasal yang terlalu luwes dan multi interpretatif;
10. Banyaknya kewenangan presiden yang mengatur hal-hal penting dengan
undang-undang;
11. Rumusan asli UUD 1945 tentang semangat penyelenggaraan negara tidak
didukung dengan ketentuan konstitusi yang memuat aturan dasar
kehidupan yang demokratis, bersupremasi hukum,pemberdayaan rakyat,
ham, serta mengenai otonomi daerah;
12. Menyempurnakan UUD yang sudah ada agar tetap sesuai dengan
perkembangan zaman;
13. Agar mampu membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik di
berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan
rakyat;
14. Memiliki banyak kelemahan baik secara konstektual ataupun secara
konstruksi hukum;
15. Terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
(Nurdin,2013)

12
G. Hak dan Kewajiban Warga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen UUD
1945

1.Hak Warga Negara

 Sebelum Amandemen UUD 1945


1. Pasal 27 ayat 2 : Tiap-tiap warga Negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2. Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.
3. Pasal 28 B ayat 1 : Tidak Ada
4. Pasal 28 B ayat 2 : Tidak Ada
5. Pasal 28 C ayat 1 : Tidak Ada
6. Pasal 28 C ayat 2 : Tidak Ada
7. Pasal 28 D ayat 1 : Tidak Ada
8. Pasal 28 D ayat 2 : Tidak Ada
9. Pasal 28 D ayat 3 : Tidak Ada
10. Pasal 28 E ayat 1 : Tidak Ada
11. Pasal 28 E ayat 2 : Tidak Ada
12. Pasal 28 E ayat 3 : Tidak Ada
13. Pasal 28 F : Tidak Ada
14. Pasal 28 G ayat 1 : Tidak Ada
15. Pasal 28 G ayat 2 : Tidak Ada
16. Pasal 28 H ayat 1 : Tidak Ada
17. Pasal 28 H ayat 2 : Tidak Ada
18. Pasal 28 H ayat 3 : Tidak Ada
19. Pasal 28 H ayat 4 : Tidak Ada
20. Pasal 28 I ayat 1 : Tidak Ada
21. Pasal 28 I ayat 2 : Tidak Ada
22. Pasal 28 I ayat 3 : Tidak Ada

13
23. Pasal 30 ayat 1 : Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.
24. Pasal 31 ayat 1 : Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat
pengajaran.
 Sesudah Amandemen UUD 1945
1. Pasal 27 ayat 2 : Tiap-tiap warga Negara berhak atas
pekerdyaan dan penghidupan yang lajak bagi kemanusiaan.
2. Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.
3. Pasal 28 B ayat 1 : Setiap orang berhak membentuk keluarga
dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
4. Pasal 28 B ayat 2 : Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.
5. Pasal 28 C ayat 1 : Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia.
6. Pasal 28 C ayat 2 : Setiap orang berhak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya
7. secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya.
8. Pasal 28 D ayat 1 : Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukumyang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
9. Pasal 28 D ayat 2 : Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yangadil dan layak dalam
hubungan kerja.

14
10. Pasal 28 D ayat 3 : Setiap warga negara berhak memperoleh
kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
11. Pasal 28 E ayat 1 : Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali.
12. Pasal 28 E ayat 2 : Setiap orang atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati
nuraninya.
13. Pasal 28 E ayat 3 : Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
14. Pasal 28 F : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
15. Pasal 28 G ayat 1 : Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
16. Pasal 28 G ayat 2 : Setiap orang berhak untuk bebas dari
penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
17. Pasal 28 H ayat 1 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
18. Pasal 28 H ayat 2 : Setiap orang mendapat kemudahan dan
perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang
sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

15
19. Pasal 28 H ayat 3 : Setiap orang berhak atas jaminan sosial
yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
20. Pasal 28 H ayat 4 : Setiap orang berhak mempunyai hak milik
pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun.
21. Pasal 28 I ayat 1 : Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun.
22. Pasal 28 I ayat 2 : Setiap orang berhak bebas atas perlakuan
yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
23. Pasal 28 I ayat 3 : Identitas budaya dan hak masyarakat
tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban
24. Pasal 30 ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
25. Pasal 31 ayat 1 : Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan.

2. Kewajiban Warga Negara

 Sebelum Amandemen UUD 1945


1. Pasal 27 ayat 1 : Segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
2. Pasal 28 J ayat 1 : Tidak Ada

16
3. Pasal 30 ayat 1 : Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.
4. Pasal 30 ayat 2 : Syarat-syarat tentng pembelaan diatur
dengan undang-undang.
5. Pasal 31 ayat 2 : Tidak Ada
 Sesudah Amandemen UUD 1945
1. Pasal 27 ayat 1 : Segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
mendjundjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
2. Pasal 28 J ayat 1 : Setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Pasal 30 ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
4. Pasal 30 ayat 2 : Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Repbulik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat, segabai
kekuatan pendukung.
5. Pasal 31 ayat 2 : Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
(Lakha,2014)

17
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kelemahan atau kekurangan yang bersifat mendasar dari UUD 1945


sebelum-amandemen menyebabkan UUD 1945 tidak bisa berlaku sebagai
konstitusi yang hidup khusus nya dalam mengatur hak dan kewajiban warga
negara. Dimana sebelum diadakannya amandemen UUD 1945 hanya terdapat
segelintir pasal yang mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara, berbeda
dengan setelah amandemen UUD 1945 yang telah banyak memuat pasal yang
mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara beserta penjabarannya.

B. Saran

Agar hak dan kewajiban warga negara dapat terlaksanakan dengan baik
harus ada hubungan timbal balik antara warga negara dengan negara, yang
dimaksud disini adalah negara harus memenuhi kewajibannya terhadap warga
negara berupa hak warga negara agar warga negara mau untuk melaksanakan
kewajibannya sebagai warga negara dan warga negara tidak boleh mengingkari
kewajibannya. Apabila itu sudah terjadi maka akan dirasakan manfaat nya berupa
berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan kodusif.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2018.”Hak dan Kewajiban Negara Terhadap Warga Negara”.


(http://www.freedomsiana.com/2018/01/hak-dan-kewajiban-negara-
terhadap-warga.html). Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 04.50
WIB.

Biantri.2012.”Asas-asas Untuk Menentukan Kewarganegaraan”.


(http://biantri.blogspot.co.id/2012/04/asas-asas-untuk-menentukan.html).
Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 05.50 WIB.

Khurozi.2017.”Hak dan Keajiban Warga Negara”.


(https://alifakhrurrozi.wordpress.com/2017/07/27/hak-dan-kewajiban-
warga-negara/).Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 10.00 WIB.

Lakha.2014.”Perubahan UUD 1945 Sesudah dan Sebelum Amandemen”.


(http://lakha702.blogspot.co.id/2014/09/perubahan-uud-1945-sesudah-dan-
sebelum.html).Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 09.50 WIB.

Munzir.2011.”Siapa yang Menjadi Warga Negara di Indonesia”.


(http://munzirblackmarket.blogspot.co.id/2011/03/siapa-yang-menjadi-
warganegara-di.html).Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 10.15
WIB.

Nurdin,Alfian.2013.”Mengapa UUD 1945 Perlu di Amandemen”.


(https://alfiannurdin.wordpress.com/2013/09/23/mengapa-uud-1945-perlu-
di-amandemen/).Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 04.50 WIB

Teguh.2017.”Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara”.


(http://teguhimamp.blogspot.co.id/2017/04/hubungan-hak-dan-kewajiban-
warga-negara.html).Diakses pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 05.50
WIB.

19
20

Anda mungkin juga menyukai