Anda di halaman 1dari 17

STIKES RS.

BAPTIS KEDIRI

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

MAKALAH

ETIKA KEPRIBADIAN

(HAK DAN KEWAJIBAN DALAM ETIKA KEPERAWATAN)

NAMA KELOMPOK :

1. Juan Fery Nababan


2. Julian Happy Nurcahya Purnamasari
3. Katarina Reni
4. Kezia Nikita Souhoka

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah memberikan
rahmadnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “ Hak
dan kewajiban dalam etika keperawatan” dan makalah ini disusun sebagai salah satu bentuk
tuags dari mata kuliah ‘etika kepribadiaan dengan baik’

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Ibu Aries Wahyuningsih, S.Kep.Ns.,M.Kep, Ibu Rimawati, S.Kep.Ns.,M.kep,


Ibu Erawaty,SST.,M.Kep sebagai dosen penanggung jawab
2. Dan semua orang yang mendukung keberlangsungan pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan penulis sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis berharap dari pembaca adanya kritik atau saran
demi memperbaiki penulisan makalah ini.

Semoga tersusunnya makalah ini dapat berguna sebagai mana mestinya.

Kediri, 09 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN  
A. LATAR BELAKANG ............................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................ 1
C. TUJUAN .................................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN ............................ 3  
B. HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT ............................. 5
C. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN ................................... 8 
BAB  III PENUTUP 
A. KESIMPULAN ...............................................................  13
B. SARAN ............................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan


pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai
hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain
dan menrima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki
oleh setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat diperlukan
agar dapat terjalin suatu ikatan yangmerupakan kontrak sosial, baik tesurat maupun yang
tersirat, sehingga segala sesuatunya dapat memberikan dampak positif.

Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat, semakin perlu pula pemahaman
tentang hak-hak tersebut agar terbentuyk sikap saling menghargai hak-hak orang lain dan
tercipta kehidupan yang damai dan tentram.

Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas puladengan hak-hak manusia atau lebih
dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan merupakan kewajiban setiap
Negara/ Pemerintah untuk menentukan batas-batas kemerdekaan yang dapat dilaksanakan dan dilindungi
dengan mengutamakan kepentingan umum.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,maka kami merumuskan masalah dalam makalah
ini adalah untuk mengetahui kemampuan penulis terhadap materi tentang:
1. Pengertian hak dan kewajiban secara umum
2. Hak dan kewajiban perawat
3. Hak dan kewajiban pasien

1
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari mendiskusikan daan menyusun makalah ini adalah sebaagai
alat ataupun median pembelajaran dan sumber informasi ataupun
pengetahuan bagi pembaca agar mengetahui dan memahami tentang hak
dan kewajiban menjadi perawat maupun pasien.

2
A. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN
Hak adalah tuntutan terhadap sesuatu yang seseorang berhak, seperti
kekuasaan atau hak istimewa. Hak dipandang dari sudut hukum adalah hak – hak
memberi kekuasaan tertentu untuk mengontrol situasi. Contoh : Seseorang memiliki
hak untuk masuk ke restoran dan membeli makan. Hak dipandang dari sudut pandang
pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak mempunyai banyak hal yang harus
dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis. Contoh : Seseorang mengatur
kehidupannya dengan keputusan yang dibuatnya,dan dengan konsep benar dan salah,
serta baik dan buruk.Setiap manusia memiliki hak asasi untuk berbuat, menyatakan
pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain,dan menerima sesuatu dari orang
lain atau lembaga tertentu.
Hak menurut C. Fagin (1975) merupakan tuntutan terhadap sesuatu,dimana
seseorang mempunyai hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak – hak istimewa
yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas, atau legalitas. Hak asasi
manusia mengacu pada hak – hak istimewa hak – hak asasi setiap orang. Misalnya
seseorang dapat mengekspresikan rasa iba,simpati,dan pemikiran – pemikirannya.
HAM adalah hak untuk dapat mengekspresikan dirinya,secara bebas agar dapat
berkembang dengan layak untuk tumbuh,menerima upah atas pekerjaan yang
dilakukannya secara bertanggung jawab.
Jenis – jenis Hak:
1. Hak Kebebasan
Mengenai kebebasan,diekspresikan sebagai hak orang untuk hidup sesuai
dengan pilihannya dalam batas – batas yang ditentukan (Fromer,1981). Misal :
seorang perawat dapat memakai seragam yang dia inginkan (sesuai haknya)
asal berwana putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas yang sudah
ditentukan oleh Rumah Sakit.
2. Hak Kesejahteraan
Hak yang diberikan secara hukum untuk hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misal : Hak
untuk memperoleh asuhan keperawatan,hak penduduk untuk memperoleh air
bersih,dan lain lain.

3
3.Hak Legislatif
Diterapkan oleh hukum berdasarkan konsep keadilan. Misal : Seorang
wanita memiliki hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh
suaminya.
Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan,agar dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Jika diartikan secara umum,
kewajiban adalah sebuah tindakan yang harus dikerjakan oleh seseorang.
Setiap tindakan yang dikerjakan tersebut merupakan bentuk dari penuh rasa
tanggung jawab dari permasalahan yang sedang terjadi, baik itu secara hukum
atau moral. Oleh sebab itu, kewajiban akan selalu melekat pada kehidupan
manusia dalam melakukan sosial bermasyarakat, mulai dari anak-anak hingga
orang yang sudah dewasa.
Menurut KBBI kewajiban adalah (sesuatu) yang diwajibkan atau
sesuatu yang harus dilaksanakan atau keharusan . Prof. R. M. T. Sukamto
Notonagoro mengungkapkan bahwa kewajiban adalah sesuatu hal yang harus
dikerjakan oleh pihak-pihak tertentu dengan penuh rasa tanggung jawab serta
dengan prinsip yang bisa dituntut secara paksa oleh pihak yang
berkepentingan.

Jenis-jenis kewajiban :
1.Kewajiban Mutlak
Kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri dan
tidak berkaitan dengan hak serta tanpa harus mengaitkan hak di lain pihak.
Contohnya adalah seseorang yang wajib menjalankan ibadah yang
dipercayanya
2.Kewajiban Publik
Kewajiban yang berkaitan dengan hak-hak publik. Contohnya adalah menaati
rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara dan membangun ketertiban dalam
bermasyarakat.
3.Kewajiban positif dan negative
Kewajiban seorang manusia untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan
sesuatu hal. Contoh dari kewajiban positif adalah seseorang wajib melapor
kepada pihak berwajib ketika haknya sudah diambil dengan paksa. Sementara

4
itu, contoh dari kewajiban negatif berupa untuk tidak melakukan tindakan
pencemaran nama baik walaupun haknya sudah diambil.
4.Kewajiban Umum dan Khusus
Kewajiban umum adalah kewajiban yang ditujukan kepada semua warga yang
tinggal dan hidup pada suatu negara secara umum. Sementara itu, kewajiban
khusus adalah jenis kewajiban yang hanya dilakukan atau dikerjakan oleh
beberapa golongan saja, seperti orang-orang yang ada pada bidang perjanjian
atau pada bidang hukum. Contoh kewajiban umum berupa semua masyarakat
wajib menaati peraturan yang ada pada suatu negara, baik itu yang datang ke
negara tersebut atau yang sudah tinggal di negara tersebut. Contoh dari
kewajiban khusus dapat kita lihat pada seseorang yang sudah membayar
barang atau jasa dari kesepakatan yang telah disetujui
5. Kewajiban Primer
Kewajiban yang bisa muncul dari tindakan atau perilaku seseorang yang tidak
melawan hukum. Contoh kewajiban untuk membayar pajak dan kewajiban
untuk tidak melakukan pencemaran nama baik orang lain.

B. HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT


Hak perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesi. Standar profesi : pedoman yang harus digunakan sebagai
petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik.
2. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya.
3. Mendapatkan perlakuan adil dan jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan, klien
atau pasien, dan keluarganya.
4. Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat.
5. Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
6. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi
sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
7. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang ber tentangan dengan
peraturan perundang-undangan serta standar dan kode etik profesi.

5
8. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari klien atau
keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan
yang diberikan.
9. Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
keperawatan/kesehatan secara terus menerus.
10. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
11. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui
anjuran maupun pengumuman tenulis karena diperlukan, untuk melakukan
tindakan yang be tentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawat
an atau aturan perundang-undangan lainnya.
12. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas
jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang
berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan.
13. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai
dengan bidang profesinya.

Hak perawat menurut Claire Fagin (1975)


1. Hak untuk memperoleh martabat dalam rangka meng ekspresikan dan
meningkatkan dirinya melalui penggunc an kemampuan khususnya dan latar
belakang pendidikannya.
2. Hak untuk memperoleh pengakuan sehubungan dengan kontribusinya melalui
ketetapan yang diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan, serta
imbalan ekonomi sehubungan dengan profesinya.
3. Hak untuk mendapatkan lingkungan kerja dengan stres fisk dan emosional,
serta risiko kerja yang seminimal mungkin.
4. Hak untuk melakukan praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
5. Hak untuk menetapkan standar yang bermutu dolom perawatan yang
dilakukan.
6. Hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakanyang berpengaruh
terhadap keperawatan.
7. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili
perawat dalam meningkatkan asuhan

6
Kewajiban Perawat
1. Kewajiban Perawat Secara Umum.
 Mencegah terjadinya malpraktik dan kelalaian dengan mematuhi
semua standar praktik yang telah ditetapkan.
 Menjalin hubungan empati dengan klien atau pasien.
 Bekerja teliti dan obyektif dalam kegiatan keperawatan yang sedang
dilakukan.
 Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
 Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan ke perawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas kegunaannya.
 Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, selama tidak ber tentangan dengan
peraturan atau standar profesi yang ada.
 Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan
masing-masing selama tidak mengganggu klien yang lainnya.
 Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau deu tenaga
kesehatan terkait lainnya dalam memberikan Apelayanan kesehatan
dan keperawatan kepada klien.
 Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan atau kesehatan secara terus menerus.
 Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas
kemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya.
 Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian
yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.

2. Kewajiban perawat secara khusus adalah sebagai berikut :


Perawat wajib memiliki :
 Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan pekerjaan Keperawatan di seluruh
wilayah Indonesia.
 Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; Sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana Kesehatan.

7
 Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang
diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat
perorangan atau kelompok.
 Perawat wajib menghormati hak-hak klien atau pasien.
 Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani.
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui nya tentang
klien, kecuali jika diminta keterangan oleh pihak berwenang.
 Perawat wajib memberikan informasi kepada pasien atau keluarga
yang sesuai batas kewenangan perawat.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


Hak-Hak Pasien/Klien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan
muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan
mutu asuhan kesehatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsif
terhadap kebutuhan klien.
Kebutuhan atas hak klien merupakan perluasan dari dua keadaan berikut ini,

Kerentanan klien terhadap penyakit dapat terjadi karena:

1. Pada saat sakit, pasien sering tidak mampu untuk menyatakan hak-haknya.
2. Pasien memerlukan energi dan kesadaran untuk menyatakan hak.
3. Pasien yang lemah dan terikat oleh penyakit yang dideritanya mungkin tidak
mampu untuk menyatakan haknya.
4. Setiap orang/pasien tidak semua menyadari hak-hak mereka karena kurangnya
pengetahuan terhadap lingkungan kesehatan.
5. Kebutuhan untuk dapat merahasiakan informasi tentang kesehatan pasien tidak
ada

8
Kompleksitas hubungan dalam tatanan asuhan keperawatan

Kompleksitas dan macam-macam hubungan asuhan kesehatan dapat


meningkatkan kebutuhan akan hak-hak pasien/klien.

Pada pola asuhan keperawatan kesehatan “tradisional”, pasien atau klien


kehilangan rasa kemandirian dan pengendalian dirinya karena dalam hubungan antara
pasien dan pemberi asuhan yang masih bersifat tradisional karena terdapat perbedaan
yang menyolok.
Pola baru tentang hubungan asuhan kesehatan muncul akibat beberapa
kekuatan masyarakat, antara lain:
1. Pasien yang lebih berpengetahuan (berpendidikan tinggi).
2. Pengakuan dari gaya hidup orang sakit (keadaan perilaku orang sakit) yang
menuntut agar haknya selaku pasien/klien dapat diakui.
3. Tujuan asuhan kesehatan dan keperawatan adalah mengembalikan otonomi
dan kemandirian klien.
4. Menerima asuhan kesehatan secara optimal sebagai tanggung jawab antara
pemberi asuhan, klien, dan masyarakat.

Hak-hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan kesehatan (Annas dan Healey,
1974), terdiri dari 4 kategori yaitu:
1. Hak kebenaran secara menyeluruh.
2. Hak privasi dan martabat pribadi (kerahasiaan dan keamanannya).
3. Hak untuk memelihara pengambilan keputusan untukdiri sendiri sehubungan
dengan kesehatan.
4. Hak untuk memperoleh catatan medis, baik selama dan sesudah dirawat di
rumah sakit.

Pernyataan Hak Pasien/Klien


1. Klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan.
2. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi terbaru dan lengkap dari
dokter tentang diagnosis, pengobatan, dan prognosisnya.
3. Klien mempunyai hak untuk menerima informasi penting dari dokternya
untuk memberikan persetujuan tenta dilakukannya tindakan atau prosedur.

9
4. Klien memmpunyai hak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh
hukum dna informasi tentang konsekuensinya.
5. Klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasi
yang menyangkut program asuhan medis yang dilakukan secara cermat dan
rahasia.
6. Klien mempunyai hak untuk meminta semua komunikasi dan catatan
asuhannya disimpan sebagai rahasia.
7. Klien mempunyai hak untuk mengerti informasi dan menerima jika
diperlukan rujukan ke tempat yang lebih lengkap fasilitasnya.
8. Klien mempunyai hak untuk mengetahui hubungan rumah sakit dengan
instansi lain.
9. Klien mempunyai hak untuk diberi penasehat apabila rumah sakit
mengajukan eksperimen manusia yang mempengaruhi asuhan maupun
pengobatannya.
10. Klien mempunyai hak untuk asuhan kelanjutannya dapat diterima.
11. Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit
yang harus diikuti.
12. Klien berhak untuk memberikan pendapat atau menolak bila di ikut sertakan
sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan dan
pengobatannya.

Faktor yang mempengaruhi hak klien:


 Meningkatnya kesadaran konsumen terhadap hak asuhan kesehatan terhadap
asuhan kesehatan dan lebih besarnya partisipasi mereka dalam perencanaan
asuhan.
 Meningkatnya jumlah malpraktik.
 Legislasi yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien.
 Konsumen memperhatikan masalah tentang meningkatnya jumlah penelitian
yang dilakukan.

10
Menurut National League For Nursing (1997), hak-hak pasien adalah:

1. Hak mempperoleh asuhan kesehatan yang sesuai dan tanpa memandang


tatanan kesehatan yang ada.
2. Hak untuk diperlakukan sopan dan santun serta ramah dari perawaat tanpa
membedakan.
3. Hak mendapatkan informasi tentang diagnosis penyakitnya dan pengobatan
yang diberikan.
4. Hak legal untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan.
5. Hak menolak observarsi dari tim kesehatan.
6. Hak mendapatkan privasi
7. Hak menolak pengobatan dan partisipasi dari pelaksanaan pengobatan dan
eksperimen.
8. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berrkelanjutan.
9. Hak menerima instruksi yang tepat dari petugas kesehatan.
10. Hak kerahasiaan terhadap dokumen.

Hak individu yang cacat fisik dan mental

1. Mereka berhak memperoleh tindakan medis, psikologis, fungsional yang


memungkinkan mereka agar dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilan.
2. Mereka berhak mendapatkan pemenuhan kebutuhan spesifik baik sosial
maupun ekonomi.
3. Mereka berhak mendapat penghormatan/martabat sebagai manusia.
4. Organisasi orang cacat dapat berkonsultasi dalam segala hal yang
menyangkut hak mereka.
5. Mereka berhak mendapat keamanan sosial dan ekonomi dan tingkat kehidupan
yang layak.
6. Individu dengan kecacatan, keluarganya, dan masyarakat harus secara penuh
diberi informasi tentang hal-hal yang tercantum dalam deklarasi General
Assembly of The United Nations, 1975.

11
Hak individu yang akan meninggal
1. Hak diperlakukan secara pantas sebagai manusia yang hidup hingga ajal tiba.
2. Hak untuk mempertahankan harapannya meskipun ada atau tidaknya
perrubahan.
3. Hak untuk mendapatkan peraawatan yang dapat mempertahankan harapannya.
4. Hak untuk mengekspresikan emosi da perasaan.
5. Hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan untuk setiap
perawatannya.
6. Hak untuk memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan secara
berkesinambungan.

Kewajiban Pasien

Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu


yang memang harus dilakukan, agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
haknya. Agar pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan
semaksimal mungkin, diperlukan suatu kewajiban sebagai berikut:

1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang
ada di institusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan
kepadanya.
2. Pasien diwajibkan untuk mematuhi segala kebijakan yang ada baik dari dokter
ataupun perawat yang memberikan asuhan.
3. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang
lengkap dan jujur tentang penyakit yang dide ritanya kepada dokter atau
perawat yang merawatnya.
4. Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab terhadapnya, berkewajiban
untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang
diperlukan selama perawatannya.

Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang


diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujui
sebelumnya.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hak-hak pasien untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuat
sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan klien. Dewasa ini,
pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri dan mengendalikan diri
sendiri bila ia sakit. Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan haknya. Agar pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat
dilakukan semaksimal mungkin.
Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan
dirinya melalui penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.Claire Fagin (1975) perawat sebagai suatu profesi yang bertanggung
jawab dan bertanggung gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang di berikan.
Maka dari itu pemberian asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum
dan etika keperawatan.

B. SARAN
Dalam melakukan pelayanan Kesehatan hubungan antara perawat dengan pasien
hendaknya saling memperhatikan dan menghargai hak serta kewajiban dalam layanan
kesehatan secara professional

13
DAFTAR PUSTAKA

Hj Nila Islami. (2001). Etika Keperawatan ORIGINAL. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. (2004). Etika Keperawatan. Penerrbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
K. Bertens. (2007). ETIKA. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai