Anda di halaman 1dari 15

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT

MAKALAH

Disusun Oleh :

Amrina Rosadah (04021282328067)

Dosen Pengampu :

Nurma Ningsih, S. Kp., M. Kes.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul
“Hak dan Kewajiban Perawat” hingga selesai. Meskipun dalam makalah ini
penulis mendapat banyak yang menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari
beberapa pihak baik secara moril, materil maupun spiritual.

Oleh karena itu, penulis menghanturkan terimah kasih kepada guru


pembimbing serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas
selesainya penulis makalah ini. Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari
bahwa masih ada kekurangan-kekurangan meningat keterbatasannya pengetahuan
dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan makalah ini dan
berikutnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1.............................................................................................................. Latar Belakang


.....................................................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................

1.3. Tujuan........................................................................................................................

1.4 Manfaat.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak............................................................................................................

2.2 Jenis-jenis Hak............................................................................................................

2.3 Peranan Hak dan Kewajiban.......................................................................................

2.4 Hak Perawat................................................................................................................

2.5 Kewajiban Perawat.....................................................................................................

2.6 Undang-undang Hak dan Kewajiban Perawat..........................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan..............................................................................................................

3.2. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan


pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai
hak asasi untuk berbuat menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain
dan menrima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki
oleh setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat diperlukan
agar dapat terjalin suatu ikatan yangmerupakan kontrak sosial, baik tesurat maupun yang
tersirat, sehingga segala sesuatunya dapat memberikan dampak positif.

Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat, semakin perlu pula


pemahaman tentang hak-hak tersebut agar terbentuk sikap saling menghargai hak-hak
orang lain dan tercipta kehidupan yang damai dan tentram.

Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak-hak
manusia atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan
merupakan kewajiban setiap negara/pemerintah untuk menentukan batas-batas
kemerdekaan yang dapat dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan
kepentingan umum.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian dari hak?
2) Apa saja jenis-jenis hak?
3) Apa peranan hak dan kewajiban?
4) Apa saja hak dan kewajiban perawat?
5) Apa Undang-undang hak dan kewajiban perawat?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian hak.
2) Untuk mengetahui jenis hak.
3) Untuk mengetahui peranan dak dan kewajiban.
4) Untuk mengetahui hak dan kewajiban perawat.
5) Untuk mengetahui undang-undang hak dan kewajiban.

4
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan
mengenai Undang-undang Keperawat
2) Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang Undang-undang Keperawat serta dapat
menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan khususnya di
bidang keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak

Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai


hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan
yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari
sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975)

Hak adalah kekuasaan kewenangan yang di miliki oleh seseorang atau


suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus di perbuat atau yang harus di lakukan oleh
seseorang atau suatu badan hukum.

Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi


kekuasaan tertentu untuk mengontrol situasi Contoh, seseorang mempunyai hak
untuk masuk ke restoran dan membeli makan (darisudut hukum, hak mempunyai
kewajiban tetentu yang menyertai Individu dengan hak makan di restoran
diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar makanannya). Hak
dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak
mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis
Dengan cara seseorang megatur kehidupannya. dengan keputusan yang dibusmya,
dan dengan konsep benar dan salah, serta baik dan buruk Fromer, 1981)

2.2 Jenis-jenis Hak

1. Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk
hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya,
seorang perawat wanita yang bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat memakai
seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan berwarna putih bersih dan sopan
sesuai dengan batas-batas Dalam contoh tersebut terdapat 2 hal penting, yaitu
sebagai berikut:

6
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan RS.
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat

2. Hak kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan
standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.
Misalnya, hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk
untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-lain

3. Hak Legislatif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan
Misalnya, seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-
mena oleh suaminya. Badman dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak
legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat, yaitu membuat peraturan,
mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil,
memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan

2.3 Peranan Hak dan Kewajiban

1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara


seseorang dengan kelompok.
Contoh: seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak untuk
mengintruksikan pengobatan yang ia inginkan pada kliennya. Disini terlihat
bahwa dokter tersebut mengekspresikan kekuasaannya untuk mengintruksikan
pengobatan kepada klien. Hal ini merupakan hak yang selaku penanggung jawab
medis.

2. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.


Contoh: Seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya,mendapat
kritikan karena terlalu lama menghabiskan waktunya bersama klien. Perawat
tersebut dapat mengatakan bahwa ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan
keperawatan yang terbaik untuk klien sesuai dengan pengetahuan yang

7
dimilikinya. Dalam hal ini, perawat tersebut mempunyai hak melakukan asuhan
keperawatan pasien/klien. sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

3. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan


Seseorang sering kali dapat menyelesaikan sesuatu perselisihan dengan menuntut
hak yang juga dapat diakui oleh orang lain.
Contoh: seorang perawat menyarankan kepada pasien agar tidak keluar ruangan
selama di hospitalisasi. Pada situasi tersebut, klien marah karena tidak setuju
dengan saran perawat dan klien tersebut mengatakan kepada perawat bahwa ia
juga punya hak untuk keluar dari ruangan bilamana ia mau. Dalam hal ini,
perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan
pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berati ia
mengingkari kebebasan pasien.

2.6 Hak Perawat

1) Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalammelaksanakan


tugas sesuai dengan profesinya.
2) Perawat berhak untuk kemampuanspesialisasi pendidikannya.
mengembangkan sesuai dengan diri latar melalui belakang
3) Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yangbertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, serta standar dan kode etik profesi.
4) Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasienatau klien
atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasaanya terhadap
pelayanan yang diberikan
5) Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannyaberdasarkan
perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan, kesehatan secara terus-
menerus.
6) Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi
pelayanan maupun oleh pasien/klien.
7) Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja
yang dapat menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional

8
8) Perawat berhak di ikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
9) Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan
lainnya.
10) Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik
melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik
keperawatan perundangundangan lainnya.
11) Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak dari
jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang
berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan.
12) Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat
dengan bidang profesinya.

2.7 Kewajiban Perawat


1) Perawat wajib mematuhi bersangkutan. semua peraturan institusi yang
2) Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya.
3) Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
4) Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan
lain yang lebih baik, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya
sendiri.
5) Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan atau standar profesi yang ada.
6) Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuati dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
7) Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
pasien/klien.

9
8) Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya sesuai
dengan batas kemampuannya.
9) Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai
dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien
10) Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan
11) Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan
secara terus-menerus
12) Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan
sesuai dengan batas-batas kewenangan.
13) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
14) Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang
telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
15) Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang
telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
16) Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit
17) Menghormati Hak Pasien
18) Memakai pakaian dinas perawat (baju putih)ketika melaksanakan perawatan
homecare.
19) Menunjukan identitas diri sebagai tim Homecare
20) Melakukan pelayanan tindakan medik yang hanya dapat dilakukn atas dasar
per intaan tertulis Dokter.

2.8 Undang-undang Hak dan Kewajiban Perawat


Tanggung jawab perawat dalam melaksanakan kewajiabn dan hak
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kewajiban dan hak perawat
berdasarkan undang-undang nomor 38 Tahun 2014 tentang keperawatan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan Kewajiban
adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan sesorang atau suatu
Badan Hukum. Kewajiban merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan,

10
kewajiban dibagi diatas terdapat dua macam yaitu kewajiban sempurna yang
selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban yang tidak sempurna yang
terkait dengan hak Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan
kewajiban tidak orang lain. sempurna berdasarkan moral, kewajiban merupakan
segala bentuk beban yang diberikan oleh hukum kepada orang ataupun Badan
Hukum

Kewajiban yang dimaksud disini adalah kewajiban perawat yang


melaksanakan praktik mandiri perawat, dimana perawat, baik di fasilitas
kesehatan maupun dirumah pasien. Perawat adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara
bersangkutan untuk memberikan pelayanan, dan bertanggung jawab dalam
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Oleh karena itu pengertian perawat dapat dilihat pada; 1) Perawat berdasarkan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Registrasi dan praktik Perawat
yaitu: Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) 2) Perawat
Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1239 Tahun 2001 Tentang Registrasi dan
Praktik Perawat yaitu: Seseorang yang telah lulus Pendidikan Keperawatan, baik
didalam maupun di Luar Negeri sesuai dengan ketentuan peratuan
perundangundangan yang berlaku, sehingga perawat dalam menjalankan praktik
mandiri perawat, berkewajiban memenuhi syarat-syarat tersebut.
Ketentuan dalam Pasal 37 Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan, mewajibkan perawat untuk melengkapi prasarana pelayanan
keperawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan, memberikan
pelayanan, merujuk pasien kepada perawat lain jika perawat tidak dapat
menangani, mendokumentasikan asuhan keperawatan, memberikan informasi
yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah dimengerti oleh pasien tentang
tindakan keperawatan yang akan diberikan kepadanya sesuai dengan batas
kewenangan perawat, melaksanakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lain seperti dokter dengan syarat memberikan delegasi secara tertulis dari dokter.
Dengan demikian perawat melaksanakanstandar pelayanan keperawatan, sehingga

11
bila terjadi suatu kesalahan/kelalaian, maka perawat dapat bertanggung jawab.
Oleh karena itu lahirnya hak dan kewajiban perawat, maka hubungan anggota
masyarakat dilindungi oleh hukum, maka mereka harus mentaati hubungan
hukum ini.
Kehendak untuk mentaati hubungan hukum ini disebut tanggung jawab
hukum (legal liability), Tanggung jawab hukum dimaksudkan sebagai terhadap
ketetntuan-ketentuan hukum. Seorang perawat dalam memberikan jasa pelayanan
kemungkinan melakukan kesalahan/kelalaian. Hal ini akan menimbulkan tuntutan
terhadap perawat oleh pasien maupun keluarganya agar perawat bertanggung
jawab. Perawat melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka perawat berhak
memperoleh haknya sebagaimana dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai
hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan
yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari
sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975). Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak
kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran hak dan kewajiban, yaitu
hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik antara
seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu
tindakan, dan hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan
kewajiban pasien atau klien yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam
pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992
Berikut ini adalah isi undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan
Kewajiban tenaga medis, perawat dan pasien.

3.2 Saran
1) Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai
bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan
3) Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan.

13
4) Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan salingmemuaskan
dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komiteetik disetiap
Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan
mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, A. G., Putri, E. M. I., Arifudin, N., Patriyani, R. E. H., Udani, G.,
Hartini, S., & Khoiri, M. M. (2023). ETIKA KEPERAWATAN &
HUKUM KESEHATAN: ASPEK LEGAL PERAWAT
INDONESIA. Penerbit Tahta Media.

Hamzah, M. F. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Orang Tua Terlantar Pada


Pasal 10 Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT (Studi
Kasus Panti Jompo Tresna Werdha Perspektif Hukum Islam).

Lubis, S. C. (2020). Pengambilan Keputusan Etis Dalam Keperawatan.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi


7. Penerjemah, Nggie, FA & Albar Marina. Editor Hartanti Yayuk.
Salemba Medika: Jakarta.

Rustiyanto, E. (2009). Etika Profesi Perekam Medis & Informasi


Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

14
15

Anda mungkin juga menyukai