MAKALAH
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini yang berjudul
“Hak dan Kewajiban Perawat” hingga selesai. Meskipun dalam makalah ini
penulis mendapat banyak yang menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari
beberapa pihak baik secara moril, materil maupun spiritual.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan........................................................................................................................
1.4 Manfaat.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak-hak
manusia atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan
merupakan kewajiban setiap negara/pemerintah untuk menentukan batas-batas
kemerdekaan yang dapat dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan
kepentingan umum.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian hak.
2) Untuk mengetahui jenis hak.
3) Untuk mengetahui peranan dak dan kewajiban.
4) Untuk mengetahui hak dan kewajiban perawat.
5) Untuk mengetahui undang-undang hak dan kewajiban.
4
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan
mengenai Undang-undang Keperawat
2) Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang Undang-undang Keperawat serta dapat
menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan khususnya di
bidang keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk
hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya,
seorang perawat wanita yang bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat memakai
seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan berwarna putih bersih dan sopan
sesuai dengan batas-batas Dalam contoh tersebut terdapat 2 hal penting, yaitu
sebagai berikut:
6
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan RS.
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat
2. Hak kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan
standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.
Misalnya, hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk
untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-lain
3. Hak Legislatif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan
Misalnya, seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-
mena oleh suaminya. Badman dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak
legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat, yaitu membuat peraturan,
mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil,
memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan
7
dimilikinya. Dalam hal ini, perawat tersebut mempunyai hak melakukan asuhan
keperawatan pasien/klien. sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
8
8) Perawat berhak di ikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
9) Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan
lainnya.
10) Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik
melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik
keperawatan perundangundangan lainnya.
11) Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak dari
jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang
berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan.
12) Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat
dengan bidang profesinya.
9
8) Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya sesuai
dengan batas kemampuannya.
9) Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai
dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien
10) Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan
11) Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan
secara terus-menerus
12) Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan
sesuai dengan batas-batas kewenangan.
13) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
14) Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang
telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
15) Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang
telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
16) Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit
17) Menghormati Hak Pasien
18) Memakai pakaian dinas perawat (baju putih)ketika melaksanakan perawatan
homecare.
19) Menunjukan identitas diri sebagai tim Homecare
20) Melakukan pelayanan tindakan medik yang hanya dapat dilakukn atas dasar
per intaan tertulis Dokter.
10
kewajiban dibagi diatas terdapat dua macam yaitu kewajiban sempurna yang
selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban yang tidak sempurna yang
terkait dengan hak Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan
kewajiban tidak orang lain. sempurna berdasarkan moral, kewajiban merupakan
segala bentuk beban yang diberikan oleh hukum kepada orang ataupun Badan
Hukum
11
bila terjadi suatu kesalahan/kelalaian, maka perawat dapat bertanggung jawab.
Oleh karena itu lahirnya hak dan kewajiban perawat, maka hubungan anggota
masyarakat dilindungi oleh hukum, maka mereka harus mentaati hubungan
hukum ini.
Kehendak untuk mentaati hubungan hukum ini disebut tanggung jawab
hukum (legal liability), Tanggung jawab hukum dimaksudkan sebagai terhadap
ketetntuan-ketentuan hukum. Seorang perawat dalam memberikan jasa pelayanan
kemungkinan melakukan kesalahan/kelalaian. Hal ini akan menimbulkan tuntutan
terhadap perawat oleh pasien maupun keluarganya agar perawat bertanggung
jawab. Perawat melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka perawat berhak
memperoleh haknya sebagaimana dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai
hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan
yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari
sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975). Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak
kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran hak dan kewajiban, yaitu
hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik antara
seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu
tindakan, dan hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan
kewajiban pasien atau klien yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam
pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992
Berikut ini adalah isi undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan
Kewajiban tenaga medis, perawat dan pasien.
3.2 Saran
1) Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai
bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan
3) Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan.
13
4) Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan salingmemuaskan
dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komiteetik disetiap
Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan
mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, A. G., Putri, E. M. I., Arifudin, N., Patriyani, R. E. H., Udani, G.,
Hartini, S., & Khoiri, M. M. (2023). ETIKA KEPERAWATAN &
HUKUM KESEHATAN: ASPEK LEGAL PERAWAT
INDONESIA. Penerbit Tahta Media.
14
15