Jun18
pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai hak
asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada orang lain dan
menrima sesuatu dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak tersebut dapat dimiliki oleh
setiap orang. Dalam menuntut suatu hak, tanggung jawab moral sangat diperlukan agar dapat
terjalin suatu ikatan yangmerupakan kontrak sosial, baik tesurat maupun yang tersirat,
Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat, semakin perlu pula pemahaman
tentang hak-hak tersebut agar terbentuyk sikap saling menghargai hak-hak orang lain dan
Hak-hak pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak-hak manusia
atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan merupakan
dsb.
oleh pemerintah termasuk hak untuk mengadakan suatu perjanjian dengan bebas.
Yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum dan
pemerintahan.
Yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan dengan ikut memilih atau dipilih,
5. Social and Cultural Rights (hak asasi sosial dan kebudayaan), diantaranya hak untuk
6. Procedural Rights, yaitu hak untuk memperoleh tata cara peradilan dan jaminan
Dalam UUD 1945 baik pada pembukaan maupun batang tubuh telah diuraikan dengan jelas
beberapa hak asasi manusia. Pada pembukaan disebutkan hak kemerdekaan, hak asasi
ekonomi berupa kemakmuran dan hak asasi sosial serta kebudayaan. Kemudian dalam batang
6. Pasal 33 (ekonomi)
Hak menurut C. Fagin ( 1975) mengemukakan bahwa hak adalah tuntutan terhadap
sesuatu, dimana seseorang berhak seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa
Hak dapat dipandang dari sudut hukum dan pribadi. Dari sudut hukum hak mempunyai
atau memberi kekuasaan tertentu untuk mengendalikan sesuatu. Ex. Seseorang mepunyai hak
untuk masuk restoran dan membeli makanan yang diinginkannya. Dalam hal ini jika ditinjau
dari sudut hukum orang yang bersangkutan mempunyai kewajiban tertentu yang
menyertainya yaitu orang tersebut diharuskan untuk berprilaku sopan dan membayar
makanan tersebut. Dari sudut pribadi mempunyai hal yang harus diperhatikan yaitu
berdasarkan konsep benar salah, baik buruk yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan
Peranan hak-hak.
1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang
dengan kelompok
Contoh :
terhadap pasien, hal ini mmerupakan haknya selaku penanggung jawab medis.
Contoh :
terlalu lama menghabiskan waktunya bersama pasien. Perawat tersebut dapat mengatakan
bahwa ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk
pasien sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini, perawat tersebut
mempunayi hak melakukan asuhan keperawatan sesuai denga kondisi dan kebutuhan
pasien.
menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga dapat diakui oleh orang
lain.
Contoh :
Seorang perawat menyarankan pada pasien agar tidak keluar ruangan selama dihospitalisasi.
Pada situasi tersebut pasien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan pasien
tersebut mengatakan pada perawat bahwa ia juga mempunyai hak untuk keluar dari ruanagan
bilamana ia mau. Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak
merugikan kesehatan pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien,
Jenis-jenis hak :
1.Hak untuk memilih/kebebasan
Yaitu hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang telah
ditentukan.
Contoh :
Seorang perawat wanita yang bekerja dirumah sakit dapat mempergunakan seragam yang
diiginkan (haknya) asalkan berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas.
Batas-batas ini merupakan kebijakan RS dan suatu norma yang ditetapkan perawat.
2. Hak kesejahteraan
Yaitu hak-hak yang diberikan secara hukum untuk untuk hal-hal yang merupakan standar
Contoh :
Hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk memperoleh air
3. Hal legislatif
Contoh :
Seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh
suaminya.
Bandman dan Bandman (1986) menyatakan bahwa hak legislatif mempunyai 4 peranan
perselisihan.
5 syarat yang mempengaruhi penentuan hak-hak seseorang (Bandman and Bandman, 1985)
1. Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh seseorang lain, orang yang
Contoh :
Pasien mempunyai hak untuk pengobatan yang ditetapkan oleh dokter, tapi dia
2. Seseorang mempunyai tugas untuk memberikan kemudahan bagi orang lain untuk
menggunakan hak-haknya.
Contoh :
Perawat mempunyai tugas untuk meyakinkan dan melindungi hak paisen untuk
mendapatkan pengobatan.
3. Hak harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu persamaan, tidak memihak dan
kejujuran.
Contoh :
Semua pasien mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.
4.Hak untuk dapat dilaksanakan.
Contoh :
Dibeberapa Rs, para penentu kebijakan mempunyai tugas untuk memastikan bahwa
5. Apabila hak seseorang bersifat membahayakan, maka hak tersebut dapat dikesampingkan
atau ditolak dan orang tersebut akan diberi kompensasi atau pengganti.
Contoh :
Apabila nama pasien tertunda dari jadwal pembedahan dengan tidak disengaja, pasien
Hak-hak pasien sekarang sudah sering dibicarakan, tumbuh dari mata rantai pasal 25 The
United Nations Universal Declaration Of Human rights 1948; pasal 1 The United Nations
Kemudian dari Deklarasi Hesinki, oleh The 18th World Medical Assembly, Finland 1964
Ada 4 hak dasar yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962) yaitu :
3. Hak memilih
4. Hak mendengar
Consent mengandung arti suatru tindakan atau aksi beralasan yang diberikan tanpa
paksaan oleh seseorang yang memiliki pemgetahuan yang cukup tentang keputusan yang
ia berikan, dimana secara hukum orang tersebut secara hukum mampu memberikan
consent. Consent diterapkan pada prinsip bahwa setiap manusia dewasa mempunyai hak
untuk menentukan apa yang harus dilakukan terhadapnya. Kriteria consent yang sah :
a. Tertulis
oleh pasien dewasa yang secara fisik dan mental mampu membuat keputusan
Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan standar medis oleh dokter, salah satu
kriteria kematian adalah mati otak atau brain death. Hak untuk memilih mati sering
keputusan sendiri tentang hidup dan matinya misal dalam keadaan koma. Dalam situasi
peralatan mekanik.
Yang dimaksudkan dengan golongan orang yang tidakberdaya disini adalah orang dengan
gangguan mental dan anak-anak dibawah umur serta remaja dimana secara hukum
mereka tidak dapat membuat keputusan tentang nasibnya sendiri, serta golongan usia
lanjut yang sudah mengalami gangguan pola berpikir maupun kelemahan fisik.
penggunaan obat atau cara penanganan baru yang melibakan pasien harus memperhatikan
aspek hak pasien. Sebelum pasien terlibat, kepada mereka harus diberikan informasi
secara jelas tentang percobaan yang dilakukan, bahaya yang timbul dan kebebasan pasien
untuk menolak atau menerima untuk berpartisipasi. Apabila perawat berpartisipasi dalam
penelitian yang melibatkan pasien, maka perawat harus yakin bahwa hak pasien tidak
dilanggar baik secara etik maupun hukum. Untuk itu perawat harus memahami hak-hak
lengkap, menghentikan partisipasi tanpa sangsi, mendapat privasi, bebas dari bahaya atau
resiko cidera, percakapan tentang sumber-sumber pribadi dan hak terhindar dari
Hak-hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan keperawatan (Annas dan Healey, 1974),
3.Hak untuk memelihara pengambilan keputusan untuk diri sendiri sehubungan dengan
kesehatan
4.Hak untuk memperoleh catatan medis baik selama dan sesudah dirawat di rumah sakit
Pernyataan hak-hak pasien (Patient;s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American Hospital
Association (AHA) pada tahun 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
2.Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan
dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti
3.Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan
tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko penting yang kemungkinan
4.Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum dan diinformasikan
asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan
6.Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan
7.Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang lebih lengkap dan
memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan RS yang
8.Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan RS dengan instansi lain,
seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang
diterimanya.
9. Pasein berhak untuk memberi pendapat atau menolak bila diikutsertakan sebagai suatu
10.Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya ke
11. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang diperlukan
12.Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan RS yang harus dipatuhinya
1. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih besarnya
3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien
4. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang kesehatan dan
penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan pendidikan dan bila pasien tidak
Kewajiban Pasien :
Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang
memang harus dilakukan, agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai sesuai dengan haknya.
1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada diinstitusi
2. Pasien wajib mematuhi segala kebijakan yanga da, baik dari dokter ataupun perawat yang
memberikan asuhan.
3. Pasien atau keluarga wajib untuk memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
perawatan.
5. Pasien atau keluarga wajib untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan sesuai dengan
B. KEWAJIBAN KLIEN
Menurut Fred Ameln, kewajiban pasien adalah :
1. Memberi informasi lengkap perihal penyakitnya kepada tenaga kesehatan.
2. Mematuhi nasehat tenaga kesehatan.
3. Menghormati privasi tenaga kesehatan yang mengobatinya.
4. Memberi imbalan jasa.
Selain itu, menurut buku Pengantar Pendidikan Keperawatan karya A. Aziz Alimul
H., S.Kep.,Kewajiban pasien antara lain :
1. Pasien dan keluarga berkewajiban untuk mentaati segala peraturan tata tertib rumah sakit.
2. Pasien wajib menceritakan sejujurnya tentang segala sesuatu mengenai penyakit yang
diderita.
3. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam rangka
pengobatan.
4. Pasien beserta penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit atau dokter.
5. Pasien dan penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi segala perjanjian yang
ditandatangani.
Sedangkan menurut M. Jusuf Hanafiah dalam buku Etika Kedokteran & Hukum
Kesehatan edisi 3, kewajiban pasien adalah :
1. Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokter.
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya.
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter.
4. Menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat di rumah sakit dan lain lainnya.
5. Yakin pada dokternya, dan yakin akan sembuh.
6. Melunasi biaya perawatan di rumah sakit, biaya pemeriksaan dan pengobatan serta
honorarium dokter.