Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DAN PASIEN

Dosen Pengampu:

Firmina Theresia Kora., S.Kep., Ns., M.P.H

Nama anggota:

1. Jeklin Elisabet Hermina Y_231100688


2. Aisyah Silvi Rahmawati_231100690
3. Jasmine Ayu Eka Putri_231100717
4. Mila Aulya_231100724

S1 KEPERAWATAN
STIKES YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 4 desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan masalah............................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................4
D. Manfaat...........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. Hak dan Kewajiban.........................................................................................................4
1. Pengertian hak.............................................................................................................4
2. Pengertian kewajiban...................................................................................................4
3. Jenis jenis hak..............................................................................................................4
B. Hak dan kewajiban pasien...............................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien
dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien
yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib
menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku.
Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali
bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam
konteks ini memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini,
pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera dapat
dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara
perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk
daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan
menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi
keselamatan jiwa klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja hak perawat?
2. Apa yang menjadi kewajiban perawat?
3. Apa peran perawat?
4. Apa hak pasien?
5. Apa saja kewajiban pasien?

C. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang apa itu kewajiban dan hak
2. Memberikan pengetahuan tentang apa saja kewajiban dan hak pasien

D. Manfaat
1. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban
2. Mengetahui tentang apa saja yang menjadi hak dan kewajiban pasien
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hak dan Kewajiban
1. Pengertian hak
Hak adalah peluang yang diberikan kepada setiap individu untuk bisa
mendapatkan, melakukan, serta memiliki sesuatu yang diinginkan oleh individu
tersebut. Seorang individu yang mendapatkan hak memiliki potensi untuk
menyadari bahwa mereka memiliki kekuasaan serta kemampuan untuk
mendapatkan, melakukan, serta memiliki sesuatu.
2. Pengertian kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak lain maupun yang pada prinsipnya dapat dituuntun
secara paksa oleh yang berkempentingan (Prof. Dr. Notonagoro)
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
3. Jenis jenis hak
a. Hak absolut
Hak absolut diartikan sebagai suatu hak yang memiliki mutlak atau telak tanpa
pengecualian, hak absolut dapat berlaku di mana saja asalkan tidak dipengaruhi
oleh situasi serta keadaan tertentu.
b. Hak positif dan negative
Hak Negatif adalah jenis hak yang memiliki sifat negatif, hak ini dapat
dijabarkan dengan permisalan seperti jika seseorang memiliki kebebasan untuk
melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu, maka orang lain tidak boleh
menghalangi saya untuk melakukan atau memiliki hal tersebut.
Hak positif adalah jenis hak yang memiliki sifat positif, hak ini dapat dijabarkan
dengan permisalan seperti jika seseorang memiliki hak bahwa orang lain boleh
berbuat sesuatu untuk dirinya.
c. Hak legal dan Hak moral
Hak legal merupakan jenis hak yang menjadikan hukum menjadi dasar serta
landasan dalam membentuk hak tersebut. Pembicaraan yang terdapat dalam hak
legal ini sebagian besar membicarakan tentang kebenaran hukum.
Sedangkan untuk hak moral adalah jenis hak yang menggunakan prinsip serta
aturan etnis sebagai landasan yang digunakan untuk membentuk hak tersebut.
Hak moral memiliki karakteristik yang cenderung lebih bersifat individu atau
solidaritas.
d. Hak Khusus dan Hak Umum
Hak Khusus muncul dalam suatu hubungan tertentu yang terjadi antara
beberapa individu atau karena memiliki kegunaan khusus yang dimiliki oleh
satu individu terhadap individu lain.
Hak Umum bisa dimiliki oleh seorang individu bukan disebabkan oleh relasi
atau kegunaan khusus, tapi karena ia adalah seorang individu. Hak umum dapat
dimiliki oleh semua individu tanpa membeda-bedakan aspek apapun. Nah
seperti yang sudah kita singgung diawal, hak ini disebut juga dengan Hak Asasi
Manusia (HAM).
e. Hak Individu dan Hak Sosial
Hak individu diartikan sebagai hak yang dimiliki individu-individu terhadap
Negaranya. Negara dilarang keras untuk menghalangi atau mengganggu
individu yang juga warga negaraan dalam mewujudkan serta meraih hak-hak
yang individu tersebut milki.
Hak Sosial memiliki hubungan bukan sekedar hanya untuk hak kepentingan
terhadap Negara saja, akan tetapi hak ini juga menyangkut individu sebagai
anggota masyarakat bersama dengan individu lainnya.
B. Hak dan kewajiban pasien
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan
pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan
oleh tenaga kesehatan.
a) Hak hak pasien
Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan. Ketentuan mengenai hak
atas rahasia kondisi kesehatan pribadi ini tidak berlaku dalam hal :
1) Perintah undang-undang;
2) Perintah pengadilan;
3) Izin yang bersangkutan;
4) Kepentingan masyarakat; atau
5) Kepentingan orang tersebut.
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya. Tuntutan ganti rugi
sebagaimana dimaksud ini tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat. Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan ini diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, yang menjadi hak pasien adalah :
Tercantum dalam Pasal 52, pasien dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran, mempunyai hak :
a. Mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3);
b. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
c. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
d. Menolak tindakan medis; dan
e. Mendapat isi rekam medis.
Tercantum dalam Pasal 32, setiap pasien mempunyai hak:
a. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit;
b. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
c. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
d. memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
e. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
f. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
g. memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit;
h. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
i. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
j. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
k. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
l. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
m. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya;
n. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit;
o. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
p. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Uraian pernyataan hak pasien (a Patient’s Bill of Rights) adalah sebagai berikut :
1. Klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan.
2. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi terbaru dan lengkap dari
dokter mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosisnya.
3. Klien mempunyai hak untuk menerima informasi penting dari dokternya untuk
memberikan persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta
risiko kemungkinan dialaminya, kecuali dalam sistem darurat.
4. Klien mempunyai hak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hukum
dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakannya.
5. Klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya
yang menyangkut program asuhan medis diskusi medis konsultasi, pemeriksaan,
dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.
6. Klein mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan
mengenai asuhannya harus diberlakukan sebagai rahasia.
7. Klien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang
lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan
tersebut, dan rumah sakit yang ditunjuk dapat menerimanya.
8. Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah
sakit dengan instansi lain, seperti pendidikan institusi atau instansi lainnya
sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.
Contoh : hubungan individu yang merawatnya, nama yang merawat dan
sebagainya.
9. Klien mempunyai hak untuk diberikan penasehat apabila rumah sakit mengajukan
untuk terlibat atu berperan dalam eksperimen manusiawi yang memengaruhi
asuhan atau pengobatannya. Klien mempunyai hak untuk menolak berpartisipasi
dalam proyek riset tersebut.
10. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan asuhan berkelanjutan yang dapat
diterima. Klien mempunyai hak untuk mengetahi lebih jauh waktu perjanjian
dengan dokter yang ada. Klien mempunyai hak untuk mengharapkan rumah sakit
menyediakan mekanisme sehingga ia mendapat informasi dari dokter atau staf
yang didelegasikan oleh dokter tentang kesehatan klien selanjutnya.
11. Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit
yang harus diikitunya sebagai klien.
12. Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit
yang diikutinya.
Menurut Fred Ameln hak-hak tersebut meliputi hak atas informasi, hak memberikan
informasi, hak memilih dokter, hak memilih sarana kesehatan, hak atas rahasia
kedokteran, hak menolak pengobatan, hak menolak sesuatu tindakan medik tertentu,
hak untuk menghentikan pengobatan, hak melihat rekam medis, hak second opinion.
Hak-hak pasien yang paling menonjol dalam hubungannya dengan pelayanan
kesehatan, yaitu (1) rekam medis, (2) persertujuan tindakan medis, (3) rahasia medis.
Ketiga hak tersebut dengan tiga doktrin kesehatan ( Poernomo, 2000).
Selain itu, menurut buku Pengantar Pendidikan Keperawatan karya A. Aziz Alimul
H., S.Kep.,Kewajiban pas
Hak yang dimiliki oleh pasien, antara lain :
A. Hak atas informasi
Hak untuk mendapatkan informasi dari dokter tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatannya, dalam hal terjadi hubungan dokter-pasien.
Idealnya isi minimal informasi yang harus disampaikan, yaitu :
a. Diagnosis (analisis penyakit menurut pengetahuan kedokteran)
b. Resiko dari tindakan medis
c. Alternatif terapi, termasuk keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif
terapi terapi
d. Prognosis (upaya penyembuhan)
e. Cara kerja dokter dalam proses tindakan medis
f. Keuntungan dan kerugian tiap alternatif terapi secara luas
g. Semua resiko yang mungkin terjadi
h. Kemungkinan rasa sakit
B. Hak atas persetujuan
Dihubungkan dengan tindakan medis maka hak untuk menentukan diri sendiri
diformulasikan dengan apa yang dikenal sebagai persetujuan atas dasar informasi
(informed consent). Hak ini adalah hak asasi pasien untuk menerima atau
menolak
tindakan medis yang ditawarkan oleh dokter. Setelah dokter memberi informasi,
seperti dalam pasal 2 ayat (1) Permenkes No. 585/1989 yang berbunyi “semua
tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan
persetujuan”
C. Hak atas rahasia kedokteran
Keterangan yang diperoleh dokter dalam melaksanakan profesinya dikenal
dengan nama rahasia kedokteran. Dokter berkewajiban untuk merahasiakan
keterangan tentang pasien dan penyakit pasien. Kewajiban dokter ini menjadi hak
pasien. Hak atas rahasia kedokteran adalah hak individu dari pasien. Hak individu
akan dikesampingkan jika masyarakat menuntut.
D. Hak atas pendapat kedua
Kenyataan menjadi bukti kadang-kadang terjadi perbedaan pendapat antar
dokter pertama dan dokter kedua. Bisa saja seorang pasien diamdiam pergi
sendiri ke dokter kedua tanpa sepengetahuan dokter pertama. Yang dimaksud
dengan pendapat kedua adalah adanya kerja sama antara dokter pertama dan
kedua. Dokter pertama akan memberikan seluruh hasil kerjanya kepada dokter
kedua. Kerja sama ini bukan atas inisiatif pasien. Dengan dilembagakannya hak
atas pendapat kedua ini sebagai hak pasien maka keuntungan yang didapat pasien
sangat besar. Pertama, pasien tidak perlu mengulangi pemeriksaan rutin lagi.
Kedua, dokter pertama dapat berkomunikasi dengan dokter kedua sehingga
dengan keterbukaan dari para pakar yang setingkat kemampuannya dapat
menghasilkan yang lebih baik.
E. Hak untuk melihat rekam medik
Membuat rekam medik menjadi kewajiban dari dokter/rumah sakit sejak
diundangkannya Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Rekam Medik Nomor
749a Tahun 1989. Pengertian rekam medik dalam Permenkes Nomor 749a Tahun
1989 disebutkan adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien
pada sarana pelayanan kesehatan. Dalam pasal 2 ditetapkan bahwa setiap sarana
pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap
wajib membuat rekam medik.
Declaration on the Rights of the Patients yang dikeluarkan oleh WMA (World
Medical Association) memuat hak pasien terhadap kerahasiaan sebagai berikut: 11
a. Semua informasi yang teridentifikasi mengenai status kesehatan pasien, kondisi
medis, diagnosis, prognosis, dan tindakan medis serta semua informasi lain yang
sifatnya pribadi, harus dijaga kerahasiaannya, bahkan setelah kematian.
Perkecualian untuk kerabat pasien mungkin mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi yang dapat memberitahukan mengenai resiko kesehatan mereka.
b. Informasi rahasia hanya boleh diberikan jika pasien memberikan izin secara
eksplisit atau memang bisa dapat diberikan secara hukum kepada penyedia
layanan kesehatan lain hanya sebatas “apa yang harus diketahui” kecuali pasien
telah mengijinkan secara eksplisit (tersurat dengan jelas).
c. Semua data pasien harus dilindungi. Perlindungan terhadap data harus sesuai
selama penyimpanan. Substansi manusia dimana data dapat diturunkan juga harus
dilindungi. Deklarasi ini juga menyatakan adanya perkecualian terhadap
kewajiban menjaga kerahasiaan apabila terdapat beberapa hal relatif tidak
masalah.
b) Kewajiban pasien
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, yang menjadi kewajiban pasien adalah :
Tercantum dalam Pasal 53, pasien dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran, mempunyai kewajiban :
a. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Tercantum dalam UU NO 44 TAHUN 2009 tentang rumah sakit kewajiban Pasien,
yakni:
Termuat dalam Pasal 31
a. Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas pelayanan yang
diterimanya.
b. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan Peraturan
Menteri.
Kewajiban pasien menurut Surat Edaran Dirjen yanmed No.YM.02.04.3.5.2504
tahun 1997 adalah sebagai berikut :
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib rumah sakit.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya
tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan/atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan
atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuat.
Menurut buku Pengantar Pendidikan Keperawatan karya A. Aziz Alimul H.,
S.Kep.,Kewajiban pasien antara lain :
1. Pasien dan keluarga berkewajiban untuk mentaati segala peraturan tata tertib
rumah sakit.
2. Pasien wajib menceritakan sejujurnya tentang segala sesuatu mengenai
penyakit yang diderita.
3. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter atau perawat
dalam rangka pengobatan.
4. Pasien beserta penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan
atas jasa pelayanan rumah sakit atau dokter.
5. Pasien dan penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi segala perjanjian
yang ditandatangani.
Sedangkan menurut M. Jusuf Hanafiah dalam buku Etika Kedokteran & Hukum
Kesehatan edisi 3, kewajiban pasien adalah :
1. Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokter.
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya.
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter.
4. Menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat di rumah sakit dan
lain – lainnya.
5. Yakin pada dokternya, dan yakin akan sembuh.
6. Melunasi biaya perawatan di rumah sakit, biaya pemeriksaan dan pengobatan
serta honorarium dokter.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak-hak pasien yang paling menonjol dalam hubungannya dengan pelayanan
kesehatan, yaitu rekam medis, persertujuan tindakan medis, rahasia medis. Kewajiban
klien antara lain, memberi informasi lengkap perihal penyakitnya mematuhi nasehat
perawat, menghormati privasi, memberi imbalan jasa. Konsumen sebagai setiap orang
pemakai barang atau jasa yang tersedia dimasyarakat, baik untuk kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk
dipedagangkan. Dalam UU ini dIjabarkan hak dan kewajiban konsumen, pelaku usaha
dan jasa yang kalau kita periksa satu-persatu semuanya dapat kita aplikasikan dalam
tatanan hubungan antara perawat dan pasien/klien.

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
https://syumanjr.blogspot.com/2015/10/makalah-hak-dan-kewajiban-perawat-
pasien.html
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hak/
https://www.gurupendidikan.co.id/hak-dan-kewajiban/
https://id.scribd.com/doc/292424636/Hak-Dan-Kewajiban-Perawat
https://www.blogperawat.net/2022/04/hak-dan-kewajiban-perawat.html
https://www.academia.edu/39219377/
KONSEP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_PERAWAT
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-kementerian-kesehatan-
surabaya/keperawatan-medikal-bedah/makalah-hak-dan-kewajiban-perawat-ratri-
martha-pramudita-p27820421037/37680706
http://repository.unimus.ac.id/2695/3/BAB%20I.pdf
Alimul H, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung
Seto.
Hanafiah, M. Jusuf dan Amir, Amri. 1991. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai