Anda di halaman 1dari 4

HAK DAN KEWAJIBAN

KELOMPOK 4

A. DEFINISI HAK
1. Secara Umum : segala sesuatu yang harus didapatkan oleh se�ap orang yang telah
ada sejak lahir. Sehingga dapat diar�kan bahwa hak adalah sesuatu yang dimiliki oleh
manusia sejak lahir dan harus didapatkan atau terpenuhi untuk se�ap orang yang memiliki
hak tersebut.
2. Menurut KBBI : hak memiliki penger�an tentang suatu hal yang benar, milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan, untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan
oleh undang-undang dan aturan), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Dapat disimpulkan bahwa hak adalah suatu hal
yang dimiliki dan dipunyai oleh seseorang sesuai dengan peraturan perundangundangan
untuk menuntut suatu hal yang memang harus didapatkannya.
3. Menurut Para Ahli :
a) Srijan� : “hak merupakan unsur norma�f yang berfungsi pedoman berperilaku,
melindungi kebebasan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya.”
b) Notonegoro : “hak merupakan kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semes�nya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan �dak dapat dilakukan oleh
pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.”
Berdasarkan ku�pan pendapat para ahli, dapat diar�kan bahwa hak adalah suatu hal yang
dimiliki oleh manusia untuk menjaga kesejahteraannya dan menerima atau melakukan
suatu hal yang semes�nya untuk dirinya sendiri.

B. HAKIKAT HAK
Hakikat hak asasi manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepen�ngan perseorangan dengan
kepen�ngan umum. Begitu upaya menghorma�, melindungi, dan menjunjung �nggi Hak Asasi
Manusia menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara indvidu, pemerintah
(Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara. Berdasarkan beberapa
rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa sisi pokok
hakikat hak asasi manusia yaitu:
1) HAM �dak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secara otoma�s.
2) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan poli�k atau asal usul sosial, dan bangsa.
3) HAM �dak bisa dilanggar, �dak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang �dak melindungi atau melanggar HAM.
C. JENIS-JENIS HAK
1. Hak Absolut
Hak yang memiliki mutlak atau telak tanpa pengecualian, hak absolut dapat berlaku di
mana saja asalkan �dak dipengaruhi oleh situasi serta keadaan tertentu. Namun perlu
diketahui bahwa ternyata hak �dak ada yang absolut. Menurut para ahli bidang e�ka,
mayoritas hak yang ada merupakan hak jenis prima facie atau hak yang terjadi pada
pandangan pertama. Ini memiliki ar� bahwa hak itu memiliki batas waktu alias hak
tersebut hanya berlaku sampai dikalahkan oleh hak lain yang lebih terbuk� dan kuat.
Contoh: hak absolut dapat dimisalkan dengan hak asasi manusia, tapi itu bukanlah hak
absolut.
2. Hak Posi�f dan Nega�f
Hak Nega�f adalah jenis hak yang memiliki sifat nega�f, hak ini dapat dijabarkan dengan
permisalan seper� jika saya memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu atau memiliki
sesuatu, maka orang lain �dak boleh menghalangi saya untuk melakukan atau memiliki
hal tersebut. Contoh: hak untuk hidup dan menjalani kehidupan, hak menyampaikan
pikiran serta pendapat.
Hak posi�f adalah jenis hak yang memiliki sifat posi�f, hak ini dapat dijabarkan dengan
permisalan seper� jika saya memiliki hak bahwa orang lain boleh berbuat sesuatu untuk
saya. Contoh: hak menerima pendidikan, hak menerima pelayanan, dan hak menerima
perawatan kesehatan.
3. Hak Legal dan Hak Moral
Hak legal merupakan jenis hak yang menjadikan hukum menjadi dasar serta landasan
dalam membentuk hak tersebut. Pembicaraan yang terdapat dalam hak legal ini sebagian
besar membicarakan tentang kebenaran hukum. Contoh: pengeluaran aturang mengenai
anggaran tunjangan yang diterima oleh veteran �ap bulannya. Sedangkan untuk hak
moral adalah jenis hak yang menggunakan prinsip serta aturan etnis sebagai landasan
yang digunakan untuk membentuk hak tersebut. Hak moral memiliki karakteris�k yang
cenderung lebih bersifat individu atau solidaritas. Contoh: terjadinya pemberian gaji yang
�dak sama rata padahal keduanya memberikan performa kerja yang sama-sama baiknya.
Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa atasan ini berhasil melaksanakan hak
legal yang dimilikinya tetapi dia gagal melaksanakan hak moral dengan melanggar hak
tersebut. Menurut T.L. Beauchamp, memang benar bahwa ada hak yang bersifat legal dan
moral, hak ini bisa dipanggil dengan sebutan hak-hak konvensional.
4. Hak Khusus dan Hak Umum
Hak khusus muncul dalam suatu hubungan tertentu yang terjadi antara beberapa individu
atau karena memiliki kegunaan khusus yang dimiliki oleh satu individu terhadap individu
lain. Contoh: jika Si A meminjam Rp. 35.000 dari Si B. Lalu Si A menjanjikan akan
mengembalikan uang tersebut dalam waktu �ga hari, maka Si B akan mendapat hak yang
dimiliki Si A. Hak Umum bisa dimiliki oleh seorang individu bukan disebabkan oleh relasi
atau kegunaan khusus, tapi karena ia adalah seorang individu. Hak umum dapat dimiliki
oleh semua individu tanpa membeda-bedakan aspek apapun. Nah seper� yang sudah kita
singgung diawal, hak ini disebut juga dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
5. Hak Individu dan Hak Sosial
Hak individu diar�kan sebagai hak yang dimiliki individu-individu terhadap Negaranya.
Negara dilarang keras untuk menghalangi atau mengganggu individu yang juga warga
negaraan dalam mewujudkan serta meraih hak-hak yang individu tersebut milki. Contoh:
hak untuk memiliki beragama, hak mengiku� kata ha�nya, hak menyampaikan pikiran
serta pendapat. Hak Sosial memiliki hubungan bukan sekedar hanya untuk hak
kepen�ngan terhadap Negara saja, akan tetapi hak ini juga menyangkut individu sebagai
anggota masyarakat bersama dengan individu lainnya. Contoh: hak untuk mendapatkan
serta melakukan pekerjaan, hak mendapatkan pendidikan, hak menerima pelayanan
kesehatan.

D. DEFINISI KEWAJIBAN
1. Secara umum : Kewajiban adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh seseorang,
baik itu individu atau kelompok. Tindakan yang dilakukan, baik legal maupun moral,
merupakan bentuk tanggung jawab penuh atas masalah yang �mbul.
2. Menurut KBBI : kewajiban adalah (sesuatu) yang diwajibkan atau sesuatu yang
harus dilaksanakan atau keharusan.
Kewajiban adalah tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan dan diselesaikan dengan
benar dan dengan memikul kewajiban, kita akan memperoleh hak. Misalnya, setelah
karyawan menyelesaikan pekerjaan yang merupakan kewajibannya maka dia akan
menerima gaji yang adalah haknya sehingga tunjangan dapat di�ngkatkan.

E. HUBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN


Ada filsuf yang berpendapat bahwa selalu ada hubungan �mbal balik antara hak dan
kewajiban. Pandangan yang disebut “teori korelasi” itu terutama dianut oleh pengikut
u�litarianisme. Menurut mereka, se�ap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang
lain, dan sebaliknya se�ap hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk
memenuhi hak tersebut. Hak yang �dak ada kewajiban yang sesuai dengannya �dak pantas
disebut hak.
1. Dipandang dari Segi Kewajiban
Filsuf Inggris abad ke 19, John Stuart Mill (1806-1873), mengemukakan pembedaan yang
pantas diperha�kan. Ia membedakan antara kewajiban sempurna, dan kewajiban �dak
sempurna. Kewajiban sempurna selalu terkait dengan hak orang lain, dan didasarkan atas
keadilan, sedangkan kewajiban �dak sempurna �dak terkait dengan hak orang lain, dan
�dak didasarkan atas keadilan, tetapi mempunyai alasan moral. Contoh:
a) Kewajiban sempurna : Jika saya meminjam uang dari seorang teman, dan saya berjanji
akan mengembalikannya akhir bulan, maka saya mempunyai kewajiban terhadapnya
dan teman saya mempunyai hak supaya uangnya diberikan kepadanya pada waktu
yang disepaka� itu.
b) Kewajiban �dak sempurna : Berbuat baik atau kemurahan ha�. Pengemis tertentu
�dak berhak atas bantuan saya, biarpun saya berkewajiban untuk berbuat baik.
2. Dipandang dari Segi Hak
Korelasi antara hak dan kewajiban paling jelas terlihat pada hak khusus. Secara umum,
hak nega�f menyiratkan kewajiban pada orang lain untuk �dak mengganggu atau
menghalangi, sedangkan hak posi�f lebih rumit, terutama hak sosial seper� hak atas
pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan. Hak-hak ini �dak selalu terkait dengan kewajiban
individu tertentu, melainkan kewajiban masyarakat atau pemerintah untuk memas�kan
hak-hak ini terpenuhi. Di Indonesia, misalnya, kons�tusi menyatakan bahwa pemerintah
bertanggung jawab untuk merawat orang miskin dan anak ya�m, tetapi hal ini �dak
berar� bahwa individu memiliki kewajiban tertentu untuk memberi mereka bantuan.
Namun, pemerintah memiliki kewajiban besar untuk menangani masalah kemiskinan dan
anak ya�m di negara tersebut. Hak sosial setara dengan keadilan sosial, dan menjadi
tanggung jawab pemerintah untuk menciptakan tatanan sosial di mana hak-hak sosial
warga negara dapat terpenuhi.
3. Kewajiban terhadap Diri Sendiri
Kita memiliki kewajiban terhadap diri kita sendiri, seper� menjaga kehidupan atau
mengembangkan bakat. Namun, kewajiban terhadap diri sendiri �dak terlepas dari
hubungan kita dengan orang lain, dan seringkali terkait dengan dimensi religius. Jika kita
melanggar kewajiban terhadap diri sendiri, kita juga melanggar kewajiban terhadap orang
lain dan Tuhan. Contoh:
a) Melanggar kewajiban diri sendiri : Merusak kesehatan dengan kebiasaan buruk seper�
merokok, minum alkohol berlebihan, dan makan makanan �dak sehat secara terus-
menerus.
b) kewajiban terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan orang lain : Menjaga
kesehatan dan kebugaran tubuh agar dapat berkontribusi secara op�mal dalam
pekerjaan atau tanggung jawab sosial. Dengan menjaga kesehatan, seseorang dapat
lebih produk�f dalam bekerja dan membantu masyarakat secara lebih efek�f.

Anda mungkin juga menyukai