Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus
dilaksanakan).Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya.Hak-hak
tersebut telah dibawa sejak lahir dan melekat pada diri manusia sebagai makhluk Tuhan. Setiap
manusia memiliki derajat dan martabat yang sama . Pada masa yang lalu, manusia belum
mengakui akan adanya derajat manusia yang lain sehingga mengakibatkan terjadinya penindasan
antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Contoh yang paling kongkret dapat dilihat pada
penjajahan dari satu bangsa ke bangsa yang lain. Indonesia yang dijajah dengan sangat tidak
berperikemanusiaan oleh kaum kolonialisme dengan menindas, dan menyengsarakan bangsa
ini.Sehingga, dilakukan perjuangan terus menerus untuk tetap mempertahankan hak asasi
manusia yang dimilikinya.

Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu
kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM).
Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan
menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia ,
harga diri. Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak asasi
manusia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, adalah:

1. Hak untuk hidup,

2. Hak untuk berkeluarga,

3. Hak mengembangkan diri,

1
4. Hak keadilan,

5. Hak kemerdekaan,

6. Hak berkomunikasi,

7. Hak keamanan,

8. Hak kesejahteraan, dan

9. Hak perlindungan

B. Rumusan Masalah

Pengertian Kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Contoh – Contoh Kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Contoh – Contoh Kasus Pelanggaran Kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Analisis Mengenai Pelaksanaan Kewajiban Dan Hak Asasi Manusia

C. Tujuan Masalah

Untuk mengetahui pengertian kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Untuk mengetahui apa saja contoh-contoh kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Untuk mengetahui apa saja kasus pelanggaran kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Agar kita Mengetahui apa saja analisis pelaksanaan pelaksanaan kewajiban dan Hak
Asasi Manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewajiban dan Hak Asasi Manusia

1. Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus
dilaksanakan).Ketika lahir, manusia secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap
manusia mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung pada hal-hal tertentu
misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul
Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya
menunjukkan hukum dalam arti objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-
undang, aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi
kepentingan umum (hukum dalam arti Law, bukan right).Ketika lahir, manusia secara hakiki
telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang

3
berbeda, tergantung pada hal-hal tertentu misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat.
Antara hak dan kewajiban bagaikan dua sisi mata uang yang tidak mungkin bisa
dipisahkan.Anehnya, orang lebih banyak menuntut hak dari pada melakukan kewajiban.

Maka dikenallah istilah Hak Asasi Manusia (HAM), yang kerapkali diteriakkan,
diperjuangkan, dan dibela mati-matian sehingga para pejuang dan pembela HAM tersebut sering
disebut “aktivis HAM”. Sementara Kewajiban Asasi Manusia nyaris terabaikan.Padahal, antara
keduanya mesti seimbang, ketika menuntut hak, maka kewajiban jangan ditinggalkan.Istilah
Kewajiban Asasi Manusia memang langka terdengar.Namun, jika ditelusuri lebih jauh, dalam
kehidupan di dunia yang fana ini, manusia memiliki kewajiban yang asasi.Setiap manusia yang
hidup memiliki haknya yang wajib untuk dilindungi dan dipenuhi oleh negara. Akan tetapi,
dalam kenyataannya seringkali manusia tidak sadar bahwa hak yang dimilikinya bisa juga
melanggar hak orang lain. Manusia terkadang selalu mengingat hak, tanpa sadar adanya
kewajiban yang mengikuti bahkan mendahului hak tersebut.Bagaimana seseorang yang telah
diberikan kesempatan menjadi seorang Pejabat, malah mempergunakan jabatannya itu untuk
mengurangi bahkan merampas hak orang lain (korupsi).Bagaimana seseorang yang memiliki hak
hidup, tega untuk merampas hak hidup orang lain (membunuh, menggugurkan bayi).Bagaimana
seseorang yang memiliki ilmu, justru mempergunakan ilmunya untuk menyakiti orang lain.

2. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang
sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena
telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di dalam perjalanan sejarah,
tema hak relatif lebih muda usianya dibandingkan dengan tema kewajiban, walaupun
sebelumnya telah lahir . Tema hak baru “lahir” secara formal pada tahun 1948 melalui Deklarasi
HAM PBB, sedangkan tema kewajiban (bersifat umum) telah lebih dahulu lahir melalui ajaran
agama di mana manusia berkewajiban menyembah Tuhan, dan berbuat baik terhadap sesama.

Hak asasi manusia merupakan hak yang bersifat asasi.Artinya hak-hak yang dimiliki manusia

4
menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya.Jadi, hak asasi manusia adalah
hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa. Jika memperhatikan UUD 1945 hasil amandemen IV, maka jaminan terhadap HAM
diatur dalam Pasal 27, 28 28A – 28I, 29, 30, dan 31.

B. Contoh-Contoh Kewajiban Dan Hak Asasi Manusia

Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Sudah sangat jelas bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi
pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya
memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Untuk
mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita
sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau
pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam
hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka
kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.

Contoh-contoh Kewajiban Asasi Manusia

Kewajiban untuk Menjalankan Ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing

Kewajiban untuk menjauhi segala larangan yang di larang oleh agama

Kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua, terutama orang tua sendiri

Kewajiban untuk Menghargai orang lain

Kewajiban bersikap adil terhadap semua orang

Kewajiban untuk memebahagiakan Orang tua

5
Mematuhi Perintah orang tua

Contoh-contoh Hak Asasi Manusia:

Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.

Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.

Hak untuk hidup

Hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran.

Hak untuk mendapatkan pekerjaan.

Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.

Hak atas identitas budaya

Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda

Hak atas jaminan social

Hak bebas dari perlakuan diskriminatif.

Hak memperoleh keadilan hukum

Hak untuk memajukan diri

Hak membentuk keluarga

Hak untuk menjadi warga Negara

Hak atas penghidupan yang layak

Hak bela Negara

C. Contoh – Contoh Kasus Pelanggaran Kewajiban Dan Hak Asasi Manusia

Dalam sejarah peradaban manusia telah banyak peristiwa dan penindasan terhadap
manusia, baik yang terjadi di wilayah publik maupun pada wilayah domestik yang di dalamnya
terjadi tindakan pelanggaran HAM.Sebagai contoh; Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda dan

6
Jepang, oleh karena itu muncullah bentuk-bentuk perlawanan untuk melindungi HAM dengan
melakukan perlawanan terhadap para penguasa yang menindas. Adanya bentuk pertentangan
yang terjadi antara penjajah dengan yang dijajah, yang berkuasa dengan rakyat, mayoritas dan
minoritas, kaya dan miskin serta tuan dan budak. Berdasarkan hal tersebut maka kita dapat
mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi diseluruh dunia.berikut
contoh kasus pelanggaran HAM terbesar di dunia yang umum terjadi, diantaranya sebagai
berikut :

Contoh kasus pelanggaran HAM di dunia internasional :

Bentuk penjajahan yang terjadi pada masa lalu yang dilakukan oleh negara-negara
imperialis (Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang).

Pembantaian Suku atau kaum Minoritas (pembantaian suku Kurdi dan pembantaian
warga Bosnia).

Pembantaian Ras (yang dilakukan oleh NAZI pada masa Hitler).

Kejahatan perang yang dilakukan oleh suatu rezim atau elite politik yang berkuasa.

Penindasan Ras kulit hitam di Afrika.

Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia :

1. Kasus Pembunuhan Munir

Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis HAM yang pernah
menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, 8 Desember 1965. Munir
pernah menangani kasus pelanggaran HAM di Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah,
kasus Timor-Timur dan masih banyak lagi. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di
dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam,
Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir
meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni.Namun, sebagian orang
percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau
minumannya saat di dalam pesawat.

7
2. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah

Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang
terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan
teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk
menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993.Dia aktif dalam aksi unjuk rasa
buruh.Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan
sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia.

3. Penculikan Aktivis 1997/1998

Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus penculikan aktivis
1997/1998.Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi, sekitar
23 aktivis pro-demokrasi diculik.

4. Penembakan Mahasiswa Trisakti

Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada
para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer.

5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili

Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian
yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di Pemakaman
Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991.

6. Peristiwa Tanjung Priok

Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok, Jakarta
Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang mengakibatkan bentrok antara warga
dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.

7. Pembantaiaan Rawagede

Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta pembunuhan

8
terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang,
Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya
Agresi Militer Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan
dibunuh tanpa alasan yang jelas.

D. Analisis Mengenai Pelaksanaan Kewajiban Dan Hak Asasi Manusia

Sebagai Warga Negara Indonesia kita memiliki hak dan kewajiban, warga yg sudah
berusia 17 tahun atau lebih akan memiliki kartu identitas yaitu Kartu Tanda Pendduk (KTP).
Dengan kartu Identitas resmi tersebut kita dapat menggunakannya untuk kegiatan dan keperluan
sehari-hari kita contohnya untuk melaksanakan hak dan kewajiban Warga Negara Indonesi.UUD
45 memberikan hak yang lebih banyak dibandingkan kewajiban dan Undang-Undang Dasar juga
menjamin hak dan kewajibansetiap warga Negara Indonesia.Hak adalah sesuatu yang mutlak
menjadi milik kita dan penggunanya tergantung kepada diri kita sendiri. Dari pengertian tersebut
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hak hendaknya dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain jadi harus pihak yang menerimannya lah
yang melakukan itu. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan.Disini
kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus
melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu.Kewajiban juga berarti sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yaitu
hak mendapatkan pendidikan. Setiap warga Negara mempunya hak mendapatkan pendidikan
salah satunya kita sebagai mahasiswa, kita berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas hal
tersebut bertujuan untuk membuat Negara kita maju dan lebih baik kedepannya karena kita
semua adalah asset Negara yang sangat penting.Selain itu ada beberapa contoh lagi salah satunya
dalam proses diskusi di kelas bersama teman dan dosen, dalam keadaan tersebut kita berhak
untuk mengemukakan pendapat kita supaya dalam proses diskusi tersebut kita mendapatkan
jalan keluar yang sama-sama menguntungkan. Selain itu mahasiswa juga berhak mendapatkan
nilai dari dosen setelah melaksanakan kewajibannya yaitu mengerjakan tugas yang diberikan
dosen atau melaksanakan ujian.

Dari pejelasan diatas dapat kita ketahui jumlah kewajiban lebih sedikit dibandingkan hak

9
sebagai warga Negara Indonesia.Secara statistik, hak dan kewajiban empat berbanding
satu.Sebagai warga Negara Indonesia yang baik selayaknya kita melaksanakan kewajiban
terlebih dahulu dibandingkan melaksanakan hak kita.Hal tersebut bertujuan agar Negara ini
aman, nyaman dan sejahtera.

BAB III

PENUTUP

10
A. Kesimpulan

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus
dilaksanakan).Ketika lahir, manusia secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap
manusia mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung pada hal-hal tertentu
misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul
Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya
menunjukkan hukum dalam arti objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-
undang, aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi
kepentingan umum (hukum dalam arti Law, bukan right).

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

B. Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan


Kewajiban dan Hak Asasi Manusia kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati
dan menjaga Hak Asasi Manusia orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran Hak
Asasi Manusia tersebut . Dan jangan sampai pula Hak Asasi Manusia kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga Hak Asasi Manusia kita harus mampu menyelaraskan
dan mengimbangi antara Hak Asasi Manusia kita dengan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Johan Yasin. 2009. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum
Positif Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum. Vol 11 (2): 1-18

11
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Kurniawan Kunto Yuliqrso, Nunung prajarto. 2005. Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia:
Menuj u Democratic Goaernances. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu politik. Volume B, Nomor 3,
(291, _ 308)

Febrian, Lingga. 2012. Hak Asasi Manusia. Diakses dari


:http://mugetsuryan.blogspot.com/2012/06/definisi-ham-hak-asasi-manusiamenurut.html. Jumat,
27 September 2019

CRITICAL BOOKS REVIEW

DAFTAR ISI

12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 13
B. Tujuan 13
C. Manfaat 14

IDENTITAS BUKU

A. Buku Utama 15
B. Buku Pembanding 1 15
C. Buku Pembanding 2 15

BAB II ISI RINGKASAN BUKU

A. Ringkasan Buku Utama 16


B. Ringkasan Buku Pembanding 1 19
C. Ringkasan Buku Pembending 2 23

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahsan Isi Buku 26
B. Kelebihan Dan Kelemahan Buku 27

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 29
B. Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 31

BAB I

PENDAHULUAN

13
A. LATAR BELAKANG.

Hak asasi manusia ( HAM ) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia,

yang tanpa manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan lindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Warga negara dalam bahasa inggris disebut “citizen”, dalam bahasa yunani “civis”
(asal katanya civicus) yang berarti penduduk sipil (citizen). Dalam penentuan
kewarganegaraan ada dua asas atau pedoman, yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan. Tetapi dalam berbagai
literatur hukum dan dalam praktek, dikenal adanya tiga asas kewarganegaraan, masing-
masing adalah ius soli, ius songuinis dan asas campuran.

Hak asasi manusia (HAM) adalah segala hak yang dimili ki manusia serta
pelekat pada diri nya karena isa manusia. Hak berkembang sesuai dengan bakat, cita-
cita serta martabatnya. Gagasan yang terpintas tampak sederhana ini memili ki akibat
politik dan sosial yang mendalam. Hakhak asasi manusia, karena hak-hak itu
berdasarkan kemanusiaannya, bersifat universal, merata dan tidak dapat dilahirkan.
Hak-hak tersebut dimili ki oleh seluruh umat manusia secara universal.

B. TUJUAN

Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran warga negara.

Untuk meningkatkan sikap kewarganegaraan bagi generasi muda penerus bangsa


untuk lebih memaknai pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia.

Untuk menjadi warga negara yang baik.

Untuk parsitipasi yang bermutu serta bertanggung jawab di dalam kehidupan


berpolitik dan bermasyarakat.

14
Memiliki kemampuan untuk berfikir secara kritis dan rasional serta kreatif
berkenaan mengenai isu tentang kewarganegaraan.

C. Manfaat

Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dalam cbr

Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari buku yang yang kita kritik

Mengetahui alasan cbr tersebut di buat

Untuk menambah wawasan tentang pentingnya HAM di indonesia, serta menambah


pengetahuan baru tentang pelanggaran HAM apa yang terjadi di masyarakat

15
IDENTITAS BUKU

Buku utama

1. Judul buku : pendidikan kewarganegaraan.

2. Penulis : Apiek Gandamana, S.Pd.M.Pd.

3. Penerbit : CV Harapan Cerdas.

4. Tahun terbit : 2019

5. Kota terbit : Medan

6. Isbn : 978-602-5799-42-6

Buku pembanding I

1. Judul buku : pendidikan kewarganegaraan

2. Penulis : A.Ubaedillah Dan Abdul Rozak

3. Penerbit : kencana prenada media grup

16
4. Tahun terbit : 2008

5. Kota terbit : jakarta

6. Isbn : 973-3465-03-4

Buku pembanding II

1. Judul buku : Anwar Husnel Matondang

2. Penulis : Tim Mpk

3. Penerbit : Perdana Publishing

4. Tahun terbit : 2019

5. Kota terbit : Medan

6. Isbn : 978-602-6462-34-3

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

KONSEP WARGA NEGARA.

Warga negara dalam bahasa inggris disebut “citizen”, dalam bahasa yunani “civis”

17
(asal katanya civicus) yang berarti penduduk sipil (citizen). Menurut arristoteles yang
disebut warga negara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam
kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang yang diperintah
dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah (Sri Wuryan dan Syaifullah,
2009:108). Selanjutnya, sri wuryan dan syaifullah (2009”108) menjelaskan bahwa warga
negara dibagi kedalam dua gologan, yaitu

Yang menguasai atau yang memerintah.

Yang dikuasai atau yang diperintah. Warga negara yang dikuasai haruslah memiliki
kebajikan dalam keutamaannya yakni sifat kebaikan dan kearifan.

Lebih lanjut as hikam (1999:166) mendefenisikan bahwa warga negara (citizenship) adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Oleh karenanya,
kewarganegaraan menurut as hikam harus mencakup tiga dimensi yang utama yaitu :

Dimensi keterlibatan aktif dalam komnitas,

Dimensi pemenuhan hak-hak dasar yaitu hak politik, ekonomi, dan hak sosial kultural.

Dimensi dialog dan keberadaan ruang publik yang bebas.

Lebih lanjut turner menegaskan bahwa warga negaara adalah anggota dari suatu kelompok
yang hidup dalam aturan-aturan pemerintah.

WARGA NEGARA INDONESIA.

Yang menjadi warga negara indonesia dalam pasal 5 ayat 1 UU No.12 tahun 2006 adalah

Anak warga negara indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18
tahun atau belum kawin di akui secara sah oleh ayahnya berkewarganegaraan asig tetap
diakui sebagai warga negara indonesia.

Anak warga negara indoneisa yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai
anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai
warga negara inodnesia.

18
Karena ketentuan diatas, maka akan berakibat anak berkewarganegaraan ganda, karena itu,
maka setelah berusia 18 tahun atau sudah kawin, anak tersebut harus menyatakan memilih
salah satu kewarganegaraan.

ASAS KEWARGANEGARAAN.

Dalam penentuan kewarganegaraan ada dua asas atau pedoman, yaitu asas
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
Tetapi dalam berbagai literatur hukum dan dalam praktek, dikenal adanya tiga asas
kewarganegaraan, masing-masing adalah ius soli, ius songuinis dan asas campuran.

Ius soli adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tepat atau daerah atau
kelahiran seseorag. Ius songuinis adalah asas ini menetapkan seseorang mendapat warga
negara jika orang tuanya adalah warga negara suatu negara. Asas campuran adalah asas yang
bersifat campuran sehingga dapat menyebabkan terjadinya apatride (tanpa kewarganegaraan)
atau bipatride (kewarganegaraan ganda).

Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 asas kewarganegaraan umum terdiri dari 4 asas yakni

Asas kelahiran.

Asas keturunan.

Asas kewarganegaraan tunggal.

Asas kewarganegaraan ganda terbatas.

Asas kewarganegaraan khusus adalah atas yang terdiri dari beberapa macam asas atau
pedoman kewarganegaraan, yaitu :

Asas kepentingan nasional.

Asas perlindungan maksimum.

Asas persamaan didalam hukum dan pemerintahan.

Asas kebenaran substansi.

19
Asas non diskriminatif.

Asas pengakuan dan permohonan terhadap HAM.

Asas keterbukaan.

Asas publisitas.

CARA MEMPROLEH DAN KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA.

Cara memproleh status kewarganegaraan anaya terdiri atas dua catra, yaitu status
kewarganegaraan dengan kelahiran di wilayah hukum indonesia dan dengan cara
pewarganegaraan atau naturalisasi. Di india misalnya telah dikembangkan 5 praktek sejak
tahun 1950. Bahkan di ingris terdapat 9 kategori kewarganegaraan (Jimly Assiddiquie,
2006:146). Adapun 5 prosedur atau metode perolehan status kewarganegaraan yang dikenal
dalam praktik tersebut adalah.

1. Citizenship by birth.

Adalah cara perolehan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran.

2. Citizenship by descent.

Adalah cara perolehan kewarganegaraan berdasarkan keturunan.

3. Citizenship by naturalisation.

Adalah pewarganegaraan orang asing melalui permohanan menjadi warga negara setelah
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan.

4. Citizenship by registration.

Adalah perolehan kewarganegaraan bagi mereka yang telah memenuhi syarat-syarat


tertentu dianggap cukup dilakukan melalui prosedur administrasi pendaftaran yang lebih
sederhana dibandingkan dengan metode naturalisasi yang lebih rumit.

5. Citizenship by incorporation of ternito.

Adalah proses pewarganegaraan karena tejadinya perluasan wilayah negara.

20
KONSEP DASAR HAK ASASI MANUSIA (HAM).

Undang – undang republik indonesia nomor 39 tahun 1999 tentang HAM,


khususnya dalam pasal 1 ayat 1 menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa dan
merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilinduni oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan hrkat dan
martabat manusia.

HAM meliputi nilai-nilai ideal yang mendasar, yang tanpa nilai-nilai dasar itu
orang tidak dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Dikatakan HAM ialah karena hak-hak iu bersumber pada hakikat manusia sendiri yang
diberikan oleh tuhan yang maha esa (Sanusi, 2006 :201) HAM itu bukan karena diberikan
oleh negara atau pemerintah. Karena itu hak-hak itu tidak boleh dirampas dan diasingkan
oleh negara dan oleh siapapun. Denan demikian, maka HAM buka sekedar hak-hak dasar
yang dimiliki oleh setiap manusia sejak dilahirkannya kedunia, tetapi juga merupakan
standar normatif yang bersifat universal bagi perlindungan hak-hak dasar itu dalam
lingkup pergaulan nasional, regional dan global.

SEJARAH HAK ASASI MANUSIA.

1. Piagam madinah (madinah 622)

Pada masa kenaabian, sikota madinah disusun sebuah piagam madinah. Piagam
ini merupakan dokumen kesepakatan masyarakat madinah untuk melindungi dan
menjamin hak – hak sesama warga masyarakat tanpa memandang latar belakang, suku,
dan agama. Menurut musthafa kamal pasha (pasha, 2002: 126). Terdapat dua landasan
pokok bagi kehidupan bermasyarakat diatur dalam piagam madinah yaitu

Semua pemeluk indonesia islam satu umat walupun mereka berbeda suku dan bangsa.

Hubungan natar komunitas muslim dan non muslim didasakan pada prinsip-prinsip :

Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga.

Saling membantu dan menghadapi musuh bersama.

21
Saling menasehati.

Menghormati kebebasan agama.

2. Magna Charta (inggris 1215).

Dikawasan eropa, pada tahun 1215 lahir magna charta. Piagam ini merupakan
perjanjian astara raja john dari inggris dan sejumlah bangsawan. Melalui piagam ini, raja
harus mengakui beberapa hak dari para bangsawan sebagai imbalan untuk dukungan
mereka dalam membiayai penyelenggaraan pemerintah dan kegiatan perang. Hak yang di
atur dalam perjnjian iu meliputi hak-hak sipil dan politik mendasar, seperti hak untuk
diperksa di uka hakim.

3. Declaration of independence (revolusi amerika 1276

Perkembangan HAM yang lebih modren ditandai dengan lahirnya Declaration of


independence yang merupakan deklarasi kemerdekaan amerika dari tangan inggris 4 juli
1776. Piagam ini disusun oleh Thomas Jefferson yang berseumber dari ajaran
Montesquieu. Deklarasi ini menekankan pentingnya kemerdekaan, persamaan dan
persaudaraan.

4. Declaration des droits de’i lhomme et du citiyon (revolusi prancis 1789).

Di prancis, pada tahun 1789 lahir pernyataan declaration des droits de’i ihomme
et du citoyen atau pernyataan hak-hak manusia dan warga negara. Piagam ini dicetuskan
pada permulaan revolusi prancis yang menekankan perlunya ditegakkan tiga dasar
penghormatan terhadap manusia, yaitu kemerdekaan, persamaan dan persaudaran.
Piagam ini banyak dipengaruhi oleh declaration pf independence karena jasa lafayette,
seorang jenderal dari prancis yang ikut berperang di amerika pada waktu negeri tersebut
membebaskan diri dari penjajahan inggris.

kembalinya ke prancis, lafayette berjuang untuk melahirkan piagam hak asasi


manusia dan warga negara di negerinya. Piagam ini merupakan dasar dari rule of law
yang melarang penangkapan secara sewenang-wenangnya.

PRINSIP-PRINSIP HAK ASASI MANUSIA (HAM).

22
Prinsip universal, bahwa HAM itu berlaku bagi semua orang.

Prinsip tidak dapat dilepaskan, yaitu siapapun, dengan alasan apapun, tidak dapat dan
tidak boleh mengambil hak asasi seseorang.

Prinsip ini tidak dapat di pisahkan, artinya bahwa hak-hak sipil dan politik maupun hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya serta hak pembangunan.

Prinsip saling tergantung, yaitu bahwa disamping tidak dapat dipisahkan, hak-hak asasi
itu saling tergantug satu sama lainnya.

Prinsip keseimbangan, artinya bahwa perlu ada keseimbangan dan keselarasan diantara
HAM perorangan dan kolektif di satu pihak denga tanggung jawab perorangan terhadap
individu yang lain, masyarakat dan bangsa di pihak lainnya.

Prinsip pertikularisme, yaitu bahwa kekhususan nasional dan regional serat berbagai latar
belakang sejarah, budaya, dan agama adalah sesuatu yang penting dan harus terus
menjadi pertimbangan.

HAM DALAM UUD NKRI 1945

Dalam pembukaan uud 1945 alinea kesatu dinyatakan bahwa “kemerdekaan ialah hak
segala bangsa” dalam pernyataan tersebut terkandung pengakuan secara yuridis hak asasi
manusia tentang kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam deklarasi universal hak-hak
asasi manusia PBB pasal 1.

Melalui pembukaan uud 1945 dinyatakan dalam alinea keempat bahwa negara indonesia
sebagai suatu persekutuan bersama bertujuan untuk melindungi warganya terutma dalam
kaitannya denga perlindungan hak-hak asasinya.

Adapun tujuan negara yang merupkan tujuan yang tidak pernah berakhir adalah sebagai berikut :

Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia.

Untuk memajukan kesejahteraan umum.

Mencerdaskan kehidupan bangsa.

23
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilah sosial.

BUKU PEMBANDING I

( Hak Asasi Manusia)

1.Pengertian Ham

Hak asasi manusia ( HAM ) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang
tanpa manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan lindungi oleh negara, hukum,
pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

2.Perkembangan HAM di Eropa

Para ahli HAM menyatakan bahwa sejarah perkembangan HAM bermula dari kawasan
Eropa. Wacana awal HAM di Eropa dimulai dengan lahirnya Magna Charta yang membatasi
kekuasaan absolut para penguasa atau raja-raja. Perkembangan HAM selanjutnya ditandai oleh
munculnya wacana empat hak kebebasan manusia di Amerika Serikat pada 6 Januari 1941.

3.Setelah deklarasi universal HAM 1948

Perkembangan tentang HAM pada perang Dunia II dibagi menjadi empat generasi, antara
lain :

1. Menurut generasi ini pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik.

2. Pada generasi ini lahir dua konvensi HAM Internasional di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya, serta konvensi bidang sipil dan hak-hak politik sipil.

3. Generasi ini menyerukan wacana kesatuan HAM antara hak ekonomi, sosial, budaya,
politik, dan hukum dalam satu bagian integral yang dikenal dengan istilah hak-hal
melaksanakan pembangunan.

4. Pada generasi ke empat ditandai oleh lahirnya pemikiran kritis HAM yang dipelopori

24
oleh negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi HAM yang
dikenal dengan Declaration of the basic duties of asia people and goverment.

Perkembangan Ham di Indonesia

Perkembangan ham di indonesia dibagi ke dalam dua periode, yaitu :

1. Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)

2. Periode setelah kemerdekaan

5.Hak asasi manusia : antara unuversalitas dan relativitas

Perdebatan antara universalitas dan partikular HAM tercermin dalam dua teori yang
saling berlawanan yaitu antara teori relativisme kultural dan teori universalutas HAM.
Universalitas ( HAM ) yang berpegang pada teori radikal universalitas HAM berargumen bahwa
perbedaan kebudayaan bukan berarti membenarkan perbedaan konsepsi HAM.

6.Pelanggaran dan pengadilan ham

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang
dijamin oleh undang-undang, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan baik oleh aparatur negara maupun warga negara.

Pengadilan HAM berkedudukan di daerah tingkat 1 ( provinsi) dan daerah tingkat 2 (kabupaten)
yang meliputi daerah hukum pengadilan umum yang bersangkutan.

7.Islam dan Ham

Islam adalah agama universal yang mengajarkan keadilan bagi semua manusia tanoa
pandang bulu. Sedangkan ham adalah hak kodrati.

Ada tiga bentuk hak asasi manusia (HAM) dalam islam, antara lain :

Hak dasar (hak daruri)

25
Hak sekunder

Hak tersier

Konsepsi Islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama Islam, yaitu Al-Qur’an dan
Hadis. Sedangkan implementasi HAM dapat dirujuk pada praktik kehidupan sehari-hari Nabi
Muhammad SAW.

BUKU PEMBANDING II

HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI

A. Hak asasi manusia (HAM)

Hak asasi manusia (HAM) adalah segala hak yang dimili ki manusia serta
pelekat pada diri nya karena isa manusia. Hak berkembang sesuai dengan bakat, cita-
cita serta martabatnya. Gagasan yang terpintas tampak sederhana ini memili ki
akibat politik dan sosial yang mendalam. Hakhak asasi manusia, karena hak-hak itu
berdasarkan kemanusiaannya, bersifat universal, merata dan tidak dapat dilahirkan.
Hak-hak tersebut dimili ki oleh seluruh umat manusia secara universal.

Adapun prinsip-prinsip hak asasi manusia dalamaj aran islamadalah sebagai berikut :

1. Hak pendiidkan dan ilmu pengetahuan.

Salah satu dari hak asasi manusia yang terpentning adalah hak untuk memproleh
pendidikan. tidak seorang pun dapat dibatasi haknya belaj ar dan mendapatkan
pengetahuan dan pendidikan, sepanj ang ia memili ki kuali fi kasi untuk itu.

2. Hak dalamhubungan dengan kehidupan.

Hak untuk hidup adalah suatu prinsip moral yang di dasarkan pada keyakinan
bahwa seseorang manusia memili ki hak untuk hidup, dan terutama tidak seharusnya
dibunuh oleh manusia lainnya. Konsep mengenai hak untuk hidup timbul dalam
pembahasan tentang isu-isu hukuman mati, perang, aborsi, eutanasia.
Pembunuhan
yang dapat dibenarkan dan meluas sehingga perawatan kesehatan publik.
3. Hak persamaan dan keadilan di depan
hukum.
26
Satu prinsip asasi lainnya dalam aj aran islam adalah bahwa di depan hukum
semua manusia adalah sama. Ketentuan hukum harus diperlakukan secara mutlak
tanpa diskriminasi, yakni j ika segala persyaratan utk itu telah terpenuhi.

4. Hak kebebasan memili h


agama.
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan, yang berkewaj iban mengabdi kepadanya,
untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat. Sej alan dengan
peradaban manusia, kehidupan beragam mengalami perkembangan yang
diwarnai
denga sering terj adinya persinggungan antar pemeluk agama yang beragama.
5. Hak memproleh perlindungan.

Manusia sebagai makhluk sosial selalu berhubungan satu dengan yang li an. Oleh
karena itu, hubungan sesama manusia harus selalu dibina, agar tercipta
keharmonisan hidup sesama manusia di dunia. Tidak terbinanya hubungan harmonis
di antara sesama manusia akan megakibatkaan terj adinya berbagai penindasan
oleh
manusia yang kuat kepada manusia yang lemah.
6. hak untuk bekerj a.

Manusia perlu memenuhi kebutuhan hidupnya untuk kelangsungan hidupnya di


dunia. Oleh karena itu manusia perlu bekerj a, sebaba dengan bekerj a manusia kana
memanusiakan diri nya dengan iktiarnya sebagai
makhluk Allah yang pali ng
sempurna dari seluruh ciptaannya. Bekerj a adalah hak asasi manusia dewasa sebagai
upaya menj aga deraj at kemnausiaan dan memenuhi kebutuhan hidup. Negara
dan
masyarakat harus menj amin hak setiap manusia untuk bekerj a dan tidak
membedakan hak tersebut antara satu dengan yang lain.

27
BAB III

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI BUKU

Pada buku utama yang ditulis oleh Apiek Ganda, S.Pdmenjelaskan tentang HAM.
Hak asasi manusia ( HAM ) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang
tanpa manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk

28
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan lindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

Perkembangan tentang HAM pada perang Dunia II dibagi menjadi empat generasi,
antara lain :

Menurut generasi ini pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik.

Pada generasi ini lahir dua konvensi HAM Internasional di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya, serta konvensi bidang sipil dan hak-hak politik sipil.

Generasi ini menyerukan wacana kesatuan HAM antara hak ekonomi, sosial, budaya,
politik, dan hukum dalam satu bagian integral yang dikenal dengan istilah hak-hal
melaksanakan pembangunan.

Pada generasi ke empat ditandai oleh lahirnya pemikiran kritis HAM yang dipelopori
oleh negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi HAM yang
dikenal dengan Declaration of the basic duties of asia people and goverment.

Perkembangan Ham di indonesia

Perkembangan ham di indonesia dibagi ke dalam dua periode, yaitu :

Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)

Periode setelah kemerdekaan

Sedangkan pada buku pertama yang Menurut arristoteles yang disebut warga negara adalah
orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu orang
yang bisa berperan sebagai orang yang diperintah dan orang yang bisa berperan sebagai yang
memerintah (Sri Wuryan dan Syaifullah, 2009:108). Selanjutnya, sri wuryan dan syaifullah
(2009”108) menjelaskan bahwa warga negara dibagi kedalam dua gologan, yaitu

Yang menguasai atau yang memerintah.

Yang dikuasai atau yang diperintah. Warga negara yang dikuasai haruslah memiliki
kebajikan dalam keutamaannya yakni sifat kebaikan dan kearifan.

29
Lebih lanjut as hikam (1999:166) mendefenisikan bahwa warga negara (citizenship) adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Oleh karenanya,
kewarganegaraan menurut as hikam harus mencakup tiga dimensi yang utama yaitu :

Dimensi keterlibatan aktif dalam komnitas,

Dimensi pemenuhan hak-hak dasar yaitu hak politik, ekonomi, dan hak sosial kultural.

Dimensi dialog dan keberadaan ruang publik yang bebas.

Dan pada buku pembanding yang terakhir Hak asasi manusia (HAM) adalah segala hak yang
dimili ki manusia serta pelekat pada diri nya karena isa manusia. Hak berkembang sesuai
dengan bakat, cita-cita serta martabatnya. Gagasan yang terpintas tampak sederhana ini
memili ki akibat politik dan sosial yang mendalam. Hakhak asasi manusia, karena hak-hak itu
berdasarkan kemanusiaannya, bersifat universal, merata dan tidak dapat dilahirkan. Hak-hak
tersebut dimili ki oleh seluruh umat manusia secara universal.

B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

Kelebihan

Buku utama

Memiliki banyak pendapat para ahli sehingga kami sebagai yang mereview.
.bertambah akan pengetahuan kami tentang materi yang kami bahas.

Buku ini menggunakan kalimat EYD.

Buku ini juga menjelaskan tentang sejarah HAK ASASI MANUSIA.

Buku pembanding II

Memiliki ringkasan buku per bab.

Menjelaskan tentang kaitan HAM dengan islam.

Menjelaskan HAM di negara lain.

Buku pembanding III

30
Memiliki ayat setiap materi.

Menjelaskan prinsip-prinsip HAM.

Kekurangan

Buku utama

Tidak memiliki kesimpulannya per bab.

Tidak memiliki inti pengertian tersebut seperti, pengertian warna negara dan lain
sebagainya.

Banyak yang menggunakan tanda baca yang berlebihan.

Buku pembanding II

Tidak menjelaskan tentang larangan yang terdapat dalam melanggar HAM dalam
agama islam.

Tidak banyak mengunakan pendapat para ahli.

Buku pembanding III

Tidak banyak membahas HAM.

Materi yang sangat sedikit.

31
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hak asasi manusia ( HAM ) adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia,
yang tanpa manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan lindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. Warga negara dalam bahasa inggris disebut
“citizen”, dalam bahasa yunani “civis” (asal katanya civicus) yang berarti penduduk sipil
(citizen). Dalam penentuan kewarganegaraan ada dua asas atau pedoman, yaitu asas
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan. Tetapi dalam berbagai literatur hukum dan dalam praktek, dikenal adanya
tiga asas kewarganegaraan, masing-masing adalah ius soli, ius songuinis dan asas
campuran.

B. SARAN

Seharusnya buku utama dan pembanding lebih menjelaskan secara detail tentang
hak asasi manusia dan warga negara agar kami sebagai mahasiswa yang meriview buku
ini dapat memahami lebih dalam lagi.

32
DAFTAR PUSTAKA

Gandamana Apiek, pendidikan kewarganegaraan, j anuari, 2019,cv harapan cerdas.

Anwar Husnel Matondang,pendidikan agama islam, j uli,2019, perdana publishing.

Abdul rozak ubaidillah, pendidikan kewarganegaraan, kencana predana media grup,2008 j akarta

33
LAMPIRAN

BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING II

BUKU PEMBANDING III

34
CRITICAL JURNAL REVIEW

1.Kelengkapan Jurnal

Judul Jurnal 1 : Penegakan Hukum Mengenai Hak Asasi


Manusia (Ham) Menurut Hukum Positif Di Indonesia.

Jurnal 2 : Iplementasi Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia


Di Indonesia

Jurnal 3 : Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia

(Ham) Di Indonesia

Nama Jurnal/Penerbit Jurnal 1 :jurnal al-azhar indonesia seri pranata sosial

Jurnal 2 : Jurnal inovatif

Jurnal 3 : Jurnal legal standing

Download Jurnal 1 : https://jurnal.uai.ac.id

Jurnal 2 : https://online-journal.unja.ac.id

Jurnal 3 : journal.umpo.ac.id

35
Volume Dan Halaman Jurnal 1 :Vol . 2, No. 3,dan halaman 151-168

Jurnal 2 : Volume VIII Nomor I,dan halaman 72-94

Jurnal 3 : Vol.2 No.2,dan halamam 113-121

Tahun Jurnal 1 : Maret 2014

Jurnal 2 : Januari 2015

Jurnal 3 : September 2018

Penulis Jurnal 1 :Bambang Heri Supriyanto

Jurnal 2 : Fauzan Khairazi, SH., M.H

Jurnal 3 :Susani Triwahyuningsih

Reviewer Sri Risdiyanti

Nadia manullang

Rupidah

Wina Romadona

Tanggal Di Reviewer 20 September 2019

2.Pendahuluan Jurnal 1 :Masalah penegakan HAM selalu beriringan dengan


masalah penegakan hukum, di mana hal ini menjadi salah
satu hal krusial yang paling sering dikeluhkan oleh warga
masyarakat pada saat ini. Yaitu lemahnya penegakan
hukum. Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia bagi negara
Indonesia telah ada dari jaman dahulu namun baru di
ikrarkan pada pedoman dasar negara ini yaitu yang berada
di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.yang di
dalamnya terdapat hak-hak asasi selaku manusia baik
manusia selaku mahluk pribadi maupun sebagai mahluk

36
sosial yang di dalam kehidupannya itu semua menjadi
sesuatu yang inheren, serta dipertegas dalam Pancasila dari

sila pertama hingga sila kelima.HakAsasi Manusia bangsa


Indonesia lebih dahulu terbentuk dari pada Hak-Hak Asasi
Manusia PBB yang baru terbentuk pada tahun 1948. Dalam
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, pengaturan mengenai hak asasi manusia
ditentukan dengan berpedoman pada Deklarasi Hak Asasi
Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita, Konvensi
Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hak-hak Anak, dan
berbagai instrument internasional lain yang mengatur
mengenai hak asasi manusia.

Jurnal 2 :Negara hukum merupakan konsep bernegara yang


telah berkembang dari beberapa dekade lalu. Di
Indonesia,pengaturan bahwa Indonesia adalah negara
hukum terdapat dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945(UUD 1945)
yang mengatur negara Indonesia adalah negara hukum.
Menurut Jimly Asshiddiqie“ Indonesia diidealkan dan dicita
-citakan oleh the founding fathers sebagai suatu negara

hukum (Rechtsstaat/The Rule of Law.

Salah satu hak dasar warga Negara tersebut adalah hak


demokrasi dan kebebasan atas penyelenggaraan,
pemenuhan, dan penggunaan hak demokrasi itu sendiri.Dan
pilar demokrasi adalah prinsip trias politicayang membagi
ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatifdan
legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga

37
negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam
peringkat yang sejajar satu sama lain.

Jurnal 3 :HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia


yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu
anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan
dilingungi. Hakekat HAM sendiri adalah merupakan upaya
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh
melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum.HAM ada dan
melekat pada setiap manusia, oleh karena itu bersifat
universal, artinya berlaku dimana saja dan untuk siapa saja
serta tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan
manusia selain untuk melindungi diri dan martabat
kemanusiaannya juga digunakan sebagai landasan moral
dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Dalam menggunakan HAM, kita wajib untuk
memperhatikan, menghormati dan menghargai hak asasi
yang dimiliki oleh orang lain, Kesadaran terhadap HAM,
harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya yang sudah
ada sejak manusia itu diahirkan dan merupakan hak kodrati
yang melekat pada diri manusia. Istilah Hak Asasi Manusia
(HAM) tidak terdapat baik dalam Pembukaan, Batang
Tubuh maupun Penjelasannya, tetapi tercantum Hak Warga
Negara dan Hak Penduduk yang dikaitkan dengan
kewajibannya, antara lain tercantum dalam pasal 27, 28, 29,
30, dan 31.

Tujuan Penelitian Jurnal 1 : Untuk mengetahui penerapan hukum pada

pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Jurnal 2 : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

38
bagaimana konsep demokrasi suatu Negara yang
berdasarkan hukum tata Negara.

Jurnal 3 : Untuk mengetahui upaya perlindungan dan


penegakkan HAM di Indonesia.

Subjek Penelitian Jurnal 1 :

Jurnal 2 : Subjek dalam penelitian ini adalah warga Negara.

Jurnal 3 : Subjek dalam penelitian ini adalah warga Negara.


Assesment Data
Jurnal 1 :penelitian ini adalah penelitian normative untuk
mencari informasi dalam penegakan hukum mengenai
HAM.

Jurnal 2 : Jurnal ini mencoba untuk menginventarisir


persoalan terkait dengan demokratisas.

Jurnal 3 : Jurnal ini menggunakan metode penelitian untuk


melihat permasalahan yang ada guna untuk memperoleh
landasan hukum yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti.

3.Metode

Metode Penelitian Jurnal 1 :penelitian dengan menggunakan metode deskriptif


analisis dengan menggunakan bentuk penelitian
kepustakaan (library research).

Jurnal 2 :Menggunakan metode pengamatan

Jurnal 3 :Library Research(penelitian kepustakaan)

Langkah Penelitian Jurnal 1 :Langkah penelitian ini menggunakan pendekatan


yuridis normatif,dengan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

39
Jurnal 2 : Langkah penelitian ini menggunakan pelaksanaan
tindakatan (action),dan observasi.

Jurnal 3 : Langkah penelitian yang digunakan adalah dengan


melakukan observasi.

Teknik Pengumpulan Data Jurnal 1 :Menggunakan data sekunder sebagai pendekatan


penelitian normatif yang mencari dan menggunakan bahan
kepustakaan.

Jurnal 2 : Teknik pengumpulan data menggunakan teknik


deskriptif kualitatif

Jurnal 3 :Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah


dengan menggunakan Penelitian hukum normatif berupa
data-data yang diperoleh dari studi kepustakaan.

4.Hasil Dan Pembahasan

Analisa Jurnal 1 :Pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia telah ada


Pembahasan/Penyelesaian sejak di sahkannya Pancasila sebagai dasar pedoman negara
Masalah Indonesia, meskipun secara tersirat baik yang menyangkut
mengenai hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa, maupun hubungan manusia dengan manusia.
Pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia ditentukan
dengan berpedoman pada deklarasi Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa bangsa.Definisi pelanggaran Hak Asasi
Manusia dideskripsikan sebagai setiap perbuatan seseorang
atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
maupun tidakdisengaja atau kelalaian yang secara melawan
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak

mendapatkan atau di khawatirkan tidak akan memperoleh

40
penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku (pasal 1 ayat 6).
Pengadilan Hak Asasi Manusia bertugas menyelesaikan
perkara pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat dalam
hal ini adalah kejahatan genosida yaitu penghancuran atau
pemusnahan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama dengan melakukan
perbuatan membunuh anggota kelompok. Pengadilan Hak
Asasi Manusia di Indonesia sekarang telah memasuki babak
baru dengan telah diselesaikannya Amanat Undang-Undang
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang
menegaskan pemerintah sebagai penyelenggara negara dan
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai badan legislatif guna
membuat suatu perundang-

undangan yang berkaitan dengan pengadilan terhadap para


pelaku pelanggaran kejahatan Hak Asasi Manusia di
Indonesia. Penerapan peradilan Hak Asasi Manusia (HAM)

bersifat ad hoc sesuatu yang baru dalam peradilan di


Indonesia, yang tidak saja mendapat perhatian di tanah air
bahkan sampai manca negara.Demi kredibilitasdan jati diri
yang berwibawa dan adil dari peradilan Hak Asasi Manusia
Indonesia.

Jurnal 2 : Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki


oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Hak-
hak tersebut telah dibawa sejak lahir dan melekat pada diri
manusia sebagai makhluk Tuhan. Setiap manusia memiliki
derajat dan martabat yang sama .Prinsip pengakuan dan
perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, merupakan
bagian dari prinsip perlindungan hukum.Demokratisasi

41
biasanya terjadi ketika ekspektasi terhadap demokrasi
muncul dari dalam Negara sendiri, karna warga negaranya
melihat system politik yang lebih baik,seperti yang berjalan
dinegara demokrasi lain yang telah mapan, akan bisa juga
dicapai oleh Negara tersebut. Dengan kata lain, pengaruh
internasional datang sebagai sebuah inpirasi yang kuat bagi
warga Negara di dalam Negara dan permasalahan yang
terkait dengan komponen infrastruktur politik belum
efektifnya peran lembaga-lembaga tersebut demi
kepentingan rakyat, dan terkadang Justru pelaksanaannya
hanya demi kepentingan kelompok atau individu.

Jurnal 3 :Prinsip perlindungan terhadap HAM antara negara


satu dengan negara lain adalah sama, tetapi secara subyektif
dalam pelaksanannya tidak demikian, artinya pada suatu
waktu ada persamaan hakikat terhadap apa yang sebaiknya
dilindungi dan diatur, tetapi pada saat yang bersamaan ada
perbedaan persepsi HAM antara negara yang satu dengan
yang lain. Keadaan ini lebih disebabkan oleh adanya
perbedaan latar belakang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan juga perbedaan kepentingan nasional dari
masing-masing Negara. Kemajuan dalam perlindungan
HAM telah menjadi salah satu program pemerintah sejalan
dengan proses reformasi dan pemantapan kehidupan
berdemokrasi yang sedang berlangsung, upaya perlindungan
terhadap HAM di Indonesia di antaranya adanya bentuk
hukum tertulis yang memuat aturan-aturan tentang HAM.
Upaya perlindungan HAM penekanannya pada berbagai
tindakan penegakan terhadap terjadinya pelanggaran HAM.
Perlindungan HAM terutama melalui pembentukan
instrumen-instrumen dan kelembagaan HAM.

42
Kekuatan Penelitian Jurnal 1 : Pada jurnal menggunakan sejarah dalam
terbentuknya penegakkan HAM agar para pembaca dapat
memahami isi dari jurnal tersebut.

Jurnal 2 : Pada jurnal ini lebih menekankan pada demokrasi


Indonesia agar dapat berjalan dengan baik.

Jurnal 3 : Pada jurnal ini lebih menjelaskan tentang


bagaimana cara meningkatkan perlindungan dan penegakan
HAM yang berguna untuk mengembangkan pribadi manusia
untuk berpatisipasi dalam berbagai kehidupan.

Kelemahan Penelitian Jurnal 1 : Jurnal ini lebih banyak membahas tentang awal
mula terbentunya HAM di Indonesia.

Jurnal 2 :Dalam jurnal ini kurang menjelaskan tentang


apakah demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik
dan benar.

Jurnal 3 : Dalam jurnal ini tidak menjelaskan tentang apakah


HAM sudah dilindungi agar tidak ada lagi terjadinya
pelanggaran HAM.

5.Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan Jurnal 1 :Penerapan hukum kepada pelanggaran Hak Asasi


Manusia di Indonesia ini berpedoman pada Undang-Undang
No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia,
di mana dalam Undang-undang tersebut disebut tentang
pengadilan ad hoc yang dipakai untuk mengadili para
pelanggar Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Jurnal 2 :Demokratisasi dan kebebasan warga Negara sudah


harus digulirkan, hal ini untuk mendemokratiskan kembali
kebebasan itu sendiri dan menuju hasil demokrasi yang

43
berkualitas pula. Konsepnya dalam tataran konseptual
hukum tata Negara, perlu penerjemahan kebebasan yang
sesuai dengan kultur dasar Indonesia yang bersumber dari
hukum nasional yang hidup di tengah masyarakatJurnal 3
:Dengan adanya perlindungan dan penegakan HAM, maka
kehidupan bangsa Indonesia yang beradab, tenteram, damai,
dan sejahtera dapat diwujudkan.

LAMPIRAN JOURNAL

Jurnal I Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol . 2, No. 3, Maret 2014

Penegakan Hukum Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Hukum Positif
di Indonesia

Bambang Heri Supriyanto


Akademika & Praktisi Hukum, Law Office BHS,
Jl. Astana Jari Ba, Jakarta, 13410
Penulis untuk korespondensi/E-mail: cri1_one@yahoo.com
Abstrak – Artikel ini membahas tentang penegakan hukum mengenai hak asasi manusia di indonesia
berdasarkan undang-undang nomor 39 tahun 1999. Adapun penulis memilih judul ini karena hingga saat
ini penegakan hukum khususnya terkait dengan hak asasi manusia di Indonesia masih kurang maksimal
utamanyadikarenakan sampai saat ini Negara Indonesia masih dalam zona transisi yang masih diwarnai
dengan ketidak pastian hukum. Pokok permasalahan dalam artikel ini adalah:bagaimana penerapan
hukum pada pelanggaran Hak Asasi Manusia, Lembaga manakah yang mengadili para pelanggar Hak
Asasi Manusia, apakah sarana penyelesaian yang dipakai dalam kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di
Indonesia, serta bagaimanakah prinsip hukum Islam tentang Hak Asasi Manusia. Kesimpulan dari
permasalahan yang di bahas adalah Penerapan hukum kepada pelanggaran Hak Asasi Manusia di
Indonesia ini berpedoman pada Undang- Undang No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi
Manusia, di mana dalam Undang-undang tersebut disebut tentang pengadilan ad hoc yang dipakai untuk
mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia di Indonesia. Lembaga yang mengadili para pelanggar Hak
Asasi Manusia adalah pengadilan Ad Hoc Hak Asasi Manusia, yang tidak beda dengan pengadilan biasa,
khususnya pengadilan pidana. Sebab pada hakekatnya pengadilan pidana juga mengadili pelanggaran Hak
Asasi Manusia yang bersifat khas adalah bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia berkaitan dengan
kesepakatan internasional. Untuk menyelesaikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di
wilayah Indonesia yaitu melalui pengadilan Ad Hoc apabila waktu terjadinya pelanggaran Hak Asasi

44
Manusia sebelum Undang- Undang No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia dan
apabila terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut setelah Undang-undang ini maka diselesaikan
melalui pengadilan Hak Asasi Manusia dan apabila terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut
sebelum Undang-undang ini dapat juga diselesaikan melalui alternatif penyelesaian yaitu melalui Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Hak Asasi Manusia menurut prinsip
Islam tidak dapat terlepas dari Al Qur’an dan As Sunnah karena dari kedua sumber tersebut menjadi suatu
kaidah-kaidah petunjuk dan bimbingan bagi seluruh umat manusia. Metodologi yang dipakai dalam
penelitian ini adalah penelitian normatif, dimana akan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan yuridis normatif, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kata Kunci – Penegakan Hukum, Hak Asasi Manusia, Indonesia
Abstract – This article discusses the enforcement of human rights in Indonesia based on Law No. 39 of
199. The authors chose this title because until now, law enforcement, especially related to human rights in
Indonesia is still less than the maximum mainly due to the current State of Indonesia still in the transition
zone which is still marked by legal uncertainty. The main problem in this article are: how the application
of the law on human rights violations, the Institute Which prosecute human rights violators, whether the
means of settlement which is used in cases of human rights violations in Indonesia, as well as how the
principles of Islamic law on Human Rights. The conclusion of the issues discussed is the application of
the law to human rights violations in Indonesia is guided by the Law No. 26 of 2000 on Human Rights
Court, where in the Act called on an ad hoc court used to prosecute human rights violators in Indonesia.
Institution who prosecute the violators of Human Rights is the Ad Hoc Human Rights, which no different
to ordinary courts, particularly criminal court. Cause, essentially criminal courts also prosecute violations
of human rights that is typical is that of human rights violations related to international agreements. To
resolve the case of human rights violations that occur in Indonesia is.

Jurnal II Implemetasi, Demokrasi, Hak Asasi Manusia Jurnal Inovatif, Volume VIII Nomor I
Januari 2015 72 IMPLEMENTASI DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Oleh :
Fauzan Khai razi , SH., M.H. Abstrak Keberadaan Hak Asasi Manusia dalam konsepsi Negara hukum
dalam demokrasi di Indonesia suatu hal yang pali ng mendasar. Namun konsepsi pengaturan hak
asasi manusia oleh negara tersebut bukan berarti terj adinya pengekangan hak asasi manusia oleh
Negara, namun dalam konsepsinya adalah pengaturan oleh Negara. Dalam suatu Negara yang
berdemokrasi, Implementasi Hak Asasi Manusia merupakan suatu keharusan. Tingkatan
implementasi demokrasi dan hak asasi manusia j uga dipengaruhi oleh peran Negara. Implementasi
demokrasi dan Hak asasi manusia yang berkedaulatan rakyat merupakan cita-cita yang hendak
dicapai.

Kata Kunci : Implemetasi , Demokrasi , Hak Asasi Manusi a I. PENDAHULUAN

Keberadaan hukumdan Negara dalamkonsepsi Negara hukummerupakan dua sisi yang tidak dapat

45
dipsahkan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan suatu Negara yang mengkultuskan
system ketatanegaraannya sebagai Negara hukum tentunyatidak dapat dipisahkan dari eksistensi
hukum dalam penyelenggaraan Negara dan pemerintahan di Negara tersebut. Negara hukum
merupakan konsep bernegara yang telah berkembang dari beberapa dekade lalu. Hal ini terbukti
dari keberadaan pemikiran mengenai konsep-konsep negara hukum yang telah ada dan berkembang
j auh sebelum konsep negara hukum telah tersusun dan tertata seperti saat sekarang ini.
Berkaitan dengan hal tersebut menurut Ji mly Asshi ddi qi e: Ide negara hukum sesungguhnya telah
lama dikembangkan oleh para fi lsuf dari zaman yunani kuno. Plato, pada awalnya dalam the
Republic berpendapat bahwa adalah mungkin

jurnal III J U R N A L H U K U M LEGAL STANDING

Vol.2 No.2, September 2018

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya
berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dalam interaksinya antara
individu atau instansi. HAM adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan.
HAM dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat pada kodrat hidup sebagai manusia. Hak ini
dimiliki oleh manusia semata-mata ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian
negara. Maka HAM itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau negara
lain. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi daripada era
sebelumnya. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang
lain dalam usaha memperoleh atau pemenuhan HAM pada kita sendiri.
Kata Kunci: Perlindungan, Penegakan, Hak Asasi Manusia

PENDAHULUAN
Secara teoritis HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilingungi. Hakekat
HAM sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu pula upaya
menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab
bersama antara invididu. Pemerintah (aparatur pemerintah baik sipil maupun militer) dan negara1.
HAM diperoleh dari penciptanya yaitu Tuhan Yang Maha Esa, merupakan hak yang tidak dapat
diabaikan sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai yang tinggi. HAM ada dan melekat
pada setiap manusia, oleh karena itu bersifat universal, artinya berlaku dimana saja dan untuk siapa
saja serta tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi
diri dan martabat kemanusiaannya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia. Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu selain ada
HAM, ada juga kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksananya atau tegaknya HAM.

46
MINIRISET

DAFTAR ISI

PENGARUH PEMAHAMAN HAM TERHADAP SIKAP KEMANUSIAN MAHASISWA


PGSD UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 44

B. Rumusan Masalah 45

C. Tujuan Penelitian 45

BAB II LANDASAN TEOR

A. Pengertian Hak Asasi Manusia 46

B. Kemanusiaan 47

C. Peran Mahasiswa dalam Penegakan Hak Asasi Manusia 48

BAB III METODE PENELITIAN

47
A. Jenis Penelitian 50

B. Tempat dan Waktu Penelitian 50

C. Subjek Penelitian 50

D. Teknik Pengumpulan Data 50

E. Teknik Analisis Data 50

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 52

B. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya sejak lahir, dengan tidak membedakan bangsa, ras, suku, agama,
maupun jenis kelamin serta bersifat universal. Hak asasi manusia pada hakikatnya
adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Disebut asasi, karena tanpa hak tersebut
seseorang tidak dapat hidup sebagaimana layaknya manusia. Hakikat manusia tidak lain
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi penalaran yang tinggi dan kepekaan
terhadap makhluk disekitarnya. Inilah perbedaan esensial antara manusia dengan
makhluk lainnya. Hak asasi manusia juga selalu berhubungan dengan kewajiban asasi
manusia, bahkan kewajiban asasi tersebut harus terlebih dahulu dilakukan agar hak-hak
asasi dapat terpenuhi. .

48
Pendidikan yang baik semakin dituntut perannya disini untuk dapat menghasilkan
manusia indonesia yang berkualitas, dapat menghargai dan saling menghormati antar
sesamanya. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam menentukan masa
depan sebuah bangsa. Dengan adanya pendidikan yang memadai dalam suatu bangsa
maka kualitas sumber daya manusianya pun akan baik, karena itulah pendidikan sangat
penting dalam kehidupan agar seseorang dapat mencapai tujuan hidup yang dimilikinya.
Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun
bangsa dan negara.Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan suatu bangsa tersebut.

HAM yang seharusnya menjadi tolak ukur seseorang untuk bertingkah laku dan
memperlakukan sesamanya dengan baik, kadang disalah artikan dengan tindakantindakan
pelanggaran HAM yang merugikan orang lain. Pelanggaran HAM tidak hanya terjadi
diruang lingkup masyarakat luas, ruang lingkup terkecil seperti sekolah pun tidak luput
dari tindakan-tindakan pelanggaran HAM yang tidak manusiawi baik berupa pelanggaran
fisik maupun psikis. Memiliki sikap kemanusiaan yang tinggi, menghargai hak dan
pendapat orang lain serta dapat saling menghormati antar sesamanya adalah salah satu
pendidikan mengenai HAM yang harus ditanamkan oleh guru kepada siswa, agar mereka
tumbuh sebagai anak bangsa yang bebudi luhur, berkarakter dan berakhlak mulia, serta
memiliki kecerdasan, kecakapan dan kemauan bekerja keras. Selain beberapa hal
mengenai sikap kemanusian tersebut, sikap kemanusian yang harus juga ditanamkan
kepada siswa dalam pembelajaran HAM ini adalah bagaimana mereka lebih peka
terhadap keadaan.

Memahami nilai-nilai Hak Asasi Manusia adalah bagian dari proses perubahan
sosial-politik kearah negara yang demokratis, maka mahasiswa sebagai calon elit bangsa
jelas merupakan kelompok penting yang tak boleh terlupakan dalam upaya menanamkan
nilai-nilai yang mendukung proses demokrasi. Sehingga jelas ada urgensi bagi
lingkungan pendidikan tinggi untuk secepatnya menyelenggarakan pendidikan Hak Asasi
Manusia.Karena perguruan tinggi, sesuai fungsi dan misinya, jelas merupakan
lingkungan pendidikan yang sangat strategis dalam upaya mengembangkan pendidikan
Hak Asasi Manusia secara kurikuler. Dengan menempatan HAM sebagai salah satu mata

49
kuliah di perguruan tinggi ,

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh pemahaman HAM terhadap sikap kemanusian dari Mahasiswa.

Bagaimana peran mahasiswa dalam penegakan HAM?

Seberapa perlukah mahasiswa dibekali pemahaman HAM?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana sebenarnya


pemahaman mahasiswa mengenai HAM. Agar dapat menghormati nilai-nilai universal
HAM juga penelitian ini bertujuan agar para pembaca dapat menkonstruksikan nilai-nilai
hak asasi manusia melalui kegiatan yang memungkinkan terjadinya internalisasi nilai hak
asasi manusia.Salah satu caranya ialah mengikuti pendidikan Hak Asasi
Manusia.Pendidikan Hak Asasi Manusia sebagaimana pendidikan pada umumnya adalah
upaya meneruskan pengetahuan tentang Hak Asasi Manusia sekaligus mengkonstruksi
sikap dan perilaku sesuai nilai-nilai Hak Asasi Manusia.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Menurut Undang-undang No. 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan bahwa HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatannya, serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

50
Hak asasi pada hakikatnya berakar dari filsafat individualisme yang lahir di Eropa
jaman revolusi industri.John Locke salah satu tokoh individualisme berpendapat bahwa
negara terbentuk atas perjanjian masyarakat pendukungnya.John Locke menggambarkan
bahwa kehidupan manusia yang asli sebelum bernegara (state of nature) memiliki hak-
hak dasar perorangan yang alami.Hak-hak alamiah itu meliputi hak untuk hidup, hak
kemerdekaan, dan hak milik.Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara,hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999
tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).

Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang atau


kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang
-undang, dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka
6 Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).

Telah dijelaskan dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 termuat hak-
hak asasi manusia atau sebagai individu maupun sebagai warga negara.Hal ini diatur di
dalam pasal 27-34. Selain pasal-pasal pada batang tubuh Undang-Undang Dasar 1995,
terdapat peraturan undang-undang yang mengatur tentang hak asasi manusia yaitu :

1. Lahirnya Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia.

2. Undang-Undang No.39 Tahun 1999 terdiri dari 106 pasal sampai diberlakukannya
undang-undang tersebut.

3. Undang-Undang No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia.

Dari beberapa pengertian mengenai HAM dapat disimpulkan bahwa HAM(Hak Asasi
Manusia) adalah Hak-hak yang melekat pada diri manusia sejak lahir, dan tanpa hakhak
itu manusia tidak dapt hidup layak sebagai manusia. Hak asasi manusia wajib dihormati,

51
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

B. KEMANUSIAAN

Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yakni makhluk ciptaanTuhan Yang Maha
Esa, yang memiliki potensi, pikir, rasa, karsa dan cipta.Karena potensi ini manusia
mempunyai, menempati kedudukan dan martabat yang tinggi. Kata adil mengandung
makna bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas ukuran norma-norma yang
obyektif, dan tidak subyektif, sehingga tidak sewenang-wenang. Kemanusiaan
merupakan sebuah sikap universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia
yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang
bersifat manusiawi.

Dalam menerapkan sikap kemanusian pada generasi muda dapat dilakukan


melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti PMR, Bakti sosial dan Kepedulian meraka
terhadap sesamanya. Dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh siswa ,
kegiatan harus dilakukan dengan penuh penghayatan dan mengamalkan pancasila yaitu
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, karena melalui kegiatan kemanusiaan
tersebut proses penyerapan nilai-nilai kemanusiaan dapat dicerna oleh siswa dengan rasa,
hati nuraninya, akal dan kehendaknya untuk berbuat baik. Kegemaran melakukan
kegiatan kemanusiaan dapat membuat siswa terbiasa melakukan hal-hal yang baik
sehingga dengan pengelolaan jiwanya akan menghasilkan kehendak, sikap dan perbuatan
yang dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Dengan begitu proses
pengembangan sikap kemanusiaan dapat terus dibina dan dikembangkan melalui kegiatan
-kegiatan kemanusiaan yang secara langsung siswa mampu merasakan dan berbuat untuk
kemanusiaan sehingga mampu menumbuhkan manusia yang adil dan beradab terhadap
sesamanya.

C. PERAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA.

52
HAM memiliki dua rumpun, yaitu hak-hak sipil dan politik (sipol) dan hak-
hakekonomi, sosial, dan budaya (ekosob).Hak sipol disebut juga hak negatif
dimananegara tidak boleh melakukan intervensi.Semakin negara bertindak, maka
potensipelanggran HAM makin besar.Kebebasan berpendapat dan berekspresi
termasukrumpun hak sipol, sehingga semakin kecil intervensi negara dalam
penghormatan hakini, maka peluang penikmatan HAM makin besar.Sebaliknya, hak
ekosob disebut sebagai hak positif dimana pemenuhan hak ini sangat tergantung pada
seberapa besar intervensi negara. Pemenuhan hak ekosob akan makin terjamin jika
Negara mengambil langkah-langkah yang memadai dengan cara realisasi progresif.
Dalam hukum HAM nasional, tepatnya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, dibentuk
Komnas HAM yang bertugas sebagai pemantau pelaksanaan kewajiban HAM oleh
negara. pemerintah untuk memastikan bahwa negara memenuhi kewajiban-kewajibannya
di bidang HAM.

Komnas HAM tak dapat bekerja sendiri dalam pemajuan dan penegakan HAM di
tanah air.Keterlibatan kelompok-kelompok dalam ruang sosial yang ada, termasuk
mahasiswa, kemudian menjadi penting.Apalagi peran mahasiswa dalam perubahan
politik di negeri ini, sebagaimana diuraikan di atas, sangat signifikan.Sebagai kekuatan
penekan, mahasiswa dapat memainkan peran dalam penegakan HAM dengan pilihan
strategi dan taktik berikut:

a) Menggunakan parlemen jalanan sebagai sebuah taktik gerakan ketika pelanggaran HAM
terjadi. Demonstrasi dapat menjadi pilihan sejauh ditempuh dengan cara-cara damai dan
beradab. Sebagai bagian dari HAM, demonstrasi merupakan ekspresi ketidakpuasan
warga yang harus dihormati Negara. Namun pembatasan atas pelaksanaan hak dan
kebebasan berekspresi termasuk demonstrasidiijinkan. Dalam Pasal 28J UUD 1945
dinyatakan bahwa pembatasan hak diijinkan jika ditetapkan dengan undang-undang
untuk menjamin penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan
nasional, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. Spirit pasal ini
diturunkan dari Pasal 19 DUHAM dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan
Politik yang sudah diratifikasi melalui UU No. 12 Tahun 2005. Semangat yang sama

53
ditegaskan Pasal 73 UU No. 39/1999 tentang HAM.

b) Membangun jejaring gerakan HAM dengan lembaga-lembaga yang relevan danpenting,


misalnya Komnas HAM, Komisi Hukum DPR RI, Mahkamah Konstitusi,LSM, dan
kelompok-kelompok mahasiswa di berbagai universitas.

c) Melakukan advokasi kebijakan untuk memastikan bahwa pola, struktur dankelembagaan


negara betul-betul ramah terhadap penghormatan HAM. Kelompok-kelompok mahasiswa
yang belajar di Fakultas Hukum lebih mudah mengaplikasikanhal ini. Namun mereka tak
dapat bekerja soliter. Mereka harus membangun jejaringdan sinergi dengan mahasiswa
dari berbagai fakultas untuk melakukan tinjauan-tinjauan kritis-akademik terhadap
berbagai UU atau RUU yang sedang dibahas diDPR RI untuk memastikan bahwa
regulasi yang telah atau sedang disusun olehlembaga legislatif itucomplay dengan norma
dan prinsip HAM.

Kemudian hasil telaahkritis-akademik itu disebarkan, didialogkan, dan dikampanyekan ke


lembaga-lembaga yang relevan (Komnas HAM, DPR, MK) dan jejaring HAM yang
dibentuk.Model gerakan semacam ini lebih elegan dan strategis, namun hingga kini
belumdilakukan secara massif dan terorganisir oleh kelompok-kelompok dan gerakanmahasiswa
pada umumnya. Model ini sesungguhnya dapat menjadi alternatif darigerakan parlemen jalanan
yang cenderung lebih reaksioner, temporer, sporadis, dankurang menusuk pada akar persoalan.
Model ini memang tidak populer dan tidakmenarik perhatian media. Namun model gerakan
semacam ini lebih strategis karenabekerja untuk perubahan-perubahan mendasar pada tingkat
pola (kebijakan) danstruktur (lembaga, ideologi,kultur, dan nilai).

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

54
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk mini riset dengan menggunakan wawancara,
yang dimana pada metode wawancara dengan membahas pemahaman mahasiswa
mengenai HAM serta bagaimana rasa kemanusiaan dari mahasiswa tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Universitas Negeri Medan, Jl. Williem Iskandar


Muda, Medan Estatae. Waktu Penelitian yaitu Jummat, 27 September 2019 dengan cara
berbincang-bincang sambil mewawancarai mahasiswa.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya yaitu beberapa Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar,


Terkhusus Kelas PGSD A Reguler 2018.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan kesimpulan dari


wawancara yang dilakukan dengan mahasiswa yang bersangkutan.

E. Teknik Analisi Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan cara wawancara
dari mahasiswa yang ada di kelas tersebut. Metode wawancara merupakan metode
pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis
dan berlandaskan kepada tujuan penelitian.

55
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa setiap manusia memiliki hak asasi manusia masing-
masing, namun manusia juga memiliki kewajiban dalam pelaksanaan asasi manusia
tersebut.Kewajiban asasi juga dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia.HAM
yang sudah didapatkan oleh semua manusia harus dihargai dan dihormati oleh sesama manusia
yang lain. Selain itu HAM erat hubungannya dengan kewajiban asasi manusia, dimana jika
kewajiban seseorang terpenuhi maka haknya juga terpenuhi baik dari kewajiban orang tersebut
maupun orang lain. Hak dan kewajiban asasi manusia harus saling seimbang dan tidak melewati
batas karena dapat menimbulkan pertentangan.Dalam menegakkan HAM sendiri juga
terkandung dalam nilai-nilai Pancasila yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari
serta erat hubungannya dengan kelima sila Pancasila.

Mahasiswa berasal dari dua kata yaitu MAHA dan SISWA, MAHA bisa diartikan
sebagai (tinggi diatas rata-rata) sedangkan SISWA bisa diartikan sebagai (pelajar). Jadi
Mahasiswa merupakan tataran pelajar yang paling tinggi atau juga bisa diartikan sebagai calon
sarjana yang terlibat di instansi perguruan tinggi yang memiliki pola pikir yang aktif,kritis dan
inovatif dan berjiwa sosial.Pada mahasiswa selain di tuntut untuk aktif, kritis dan inovatif, kita
juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi, sebab jika kita tidak memiliki jiwa sosial kita tidak
akan pernah mempunyai sifat kepedulian terhadap orang lain.

Melalui wawancara dari beberapa teman-teman mahasiswa di Universitas Negeri Medan


ter khususnya di kelas Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Aregular. Mahasiswa sudah
dapat memahami Hak Asasi Manusia yang sebenanya. Karena mahasiswa PGSD A adalah calon
seorang guru, dimana sebagai calon guru mereka harus paham akan Hak Asasi Manusia dan
paham bagaimana sikap kemanusian, sebab kelak mereka akan memberi pengetahuan kepada
peserta didik mereka agar tidak terjadinya pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia dan
pelanggaran terhadap sikap kemanusian.

56
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil wawancara dengan mahasiswa PGSD kelas A regular 2018mahasiswa


sudah memahami materi HAM itu sebenarnya. Mahasiswa juga memiliki kepekaan yang
tinggi pada persoalan-persoalan sosial yang ada di sekelilingnya. Mahasiswa sudah
mengetahui bahwa peran mereka adalah sebagai kelompok penekan yang perannya harus
diperhitungkan. Tetapi tidak semua mahasiswa paham akan Hak Asasi Manusia tersebut.
Karena masih ada mahasiswa yang memilih untuk tidak ambil pusing terhadap persoalan-
persoalan sekitar.

Pengaruh sikap kemanusiaan mahasiswa masuk kedalam kategori baik, karena


mahasiswa sudah menghargai nilai kemanusian yang ada dan mengamalkan sikap
kemanusiaan yang mereka miliki dengan baik dan benar, seperti kepedulian terhadap
teman seperjuangannya karena mahasiswa memeliki jiwa sosial yang tinggi.Ini
menunjukkan bahwa anggapan atau pendapat mereka sudah mengetahui dan memahami
dengan baik tentang isi dari Hak Asasi Manusia Tersebut.

B. SARAN

Untuk dapat lebih memehami mengenai HAM disarankan kepada kampus agar
mengadakan sosialisasi mengenai HAM agar tidak terjadinya hal-hal yang tdak di
inginkan dan mahasiswa dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar mengenai hak-hak
yang terkandung di dalam HAM

57
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Todung. 2000. Perkembangan Pemikiran dan Perdebatan HAM Dalam Diseminasi

Johan Yasin. 2009. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum
Positif Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum. Vol 11 (2): 1-18

Kurniawan Kunto Yuliqrso, Nunung prajarto. 2005. Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia:
Menuju Democratic Goaernances. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu politik. Volume B, Nomor 3, (291,
_ 308)

Febrian, Lingga. 2012. Hak Asasi Manusia. Diakses dari :


http://mugetsuryan.blogspot.com/2012/06/definisi-ham-hak-asasi-manusiamenurut.html . Jumat,
27 September 2019

58
REKAYASA IDE

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Permasalahan 55
B. Tujuan Rekaya Ide 56
C. Manfaat Rekayasa Ide 56

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


A. Permasalahan Umum 57
B. Identifikasi Masalah 58

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN


A. Solusi 60

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 62
B. Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 63

59
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PERMASALAHAN

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak yang dimiliki manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya sejak lahir, dengan tidak membedakan bangsa, ras, suku, agama,
maupun jenis kelamin serta bersifat universal. Hak asasi manusia pada hakikatnya adalah
hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Disebut asasi, karena tanpa hak tersebut seseorang
tidak dapat hidup sebagaimana layaknya manusia. Hakikat manusia tidak lain adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi penalaran yang tinggi dan kepekaan terhadap
makhluk disekitarnya. Inilah perbedaan esensial antara manusia dengan makhluk lainnya.
Hak asasi manusia juga selalu berhubungan dengan kewajiban asasi manusia, bahkan
kewajiban asasi tersebut harus terlebih dahulu dilakukan agar hak-hak asasi dapat
terpenuhi.

Kita dapat mengambil satu contoh tentang Kekerasan dalam rumah tangga,
khususnya kekerasan terhadap istri mendominasi tindak kekerasan terhadap perempuan
dan semakin mendapat perhatian global sebagai salah satu isu sosial dan pelanggaran hak
asasi manusia. Komisi Nasional Perempuan menunjukkan angka tindak kekerasan oleh
suami terhadap istri merupakan bentuk utama kekerasan terhadap perempuan Indonesia
dengan jumlah kasus dilaporkan meningkat setiap tahunnya. Misalnya, pada tahun 2009
terdapat 143.586 laporan kasus, naik menjadi 279.688 kasus pada tahun 2013kasus dan
lebih dari 90% merupakan bentuk kekerasan suami terhadap istri (Komnas Perempuan,
2010, 2014). Kecenderungan yang sama juga dilaporkan dalam survey nasional pertama
mengenai Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang diselenggarakan pada
tahun 2006. Dari hasil wawancara dengan perempuan dewasa yang berasal dari 68.000
rumah tangga di 33 provinsi di Indonesia disimpulkan bahwa tindak kekerasan fisik
terhadap istri oleh suami merupakan bentuk kekerasan yang paling umum ditemukan
(Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Biro Pusat Statistik, 2006).

60
Pengaruh sikap kemanusiaan mahasiswa masuk kedalam kategori baik, karena
mahasiswa sudah menghargai nilai kemanusian yang ada dan mengamalkan sikap
kemanusiaan yang mereka memiliki dengan baik dan benar, seperti kepedulian terhadap
teman seperjuangannya karena mahasiswa memeliki jiwa sosial yang tinggi.Ini
menunjukkan bahwa anggapan atau pendapat mereka sudah mengetahui dan memahami
dengan baik tentang isi dari Hak Asasi Manusia Tersebut.

B. TUJUAN PENULISAN REKAYASA IDE

Tujuan utama penulisan tugas rekayasa ide ini adalah untuk melatih mahasiswa
dalam menganalisis suatu permasalahan yang kemudia di tuangkan dalam suatu ide yang
kiranya dapat menuntaskan masalah yang ada. Kemudian penulisan rekayasa ide ini juga
bertujuan agar mahasiswa dapat berpikir secara kritis dan logis, dalam suatu
permasalahan.

C. MANFAAT REKAYASA IDE

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa

2. Melatih mahasiswa untuk merealisasikan ide yang telah dikemukakan menjadi suatu
hal yang dapat menuntaskan masalah yang ada.

61
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. PERMASALAHAN UMUM

Hak Asasi Manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri
mausia sejak dia lahir. Permasalahan HAM tidak habis habisnya di perbincangkan di
dalam masyarakat terutama pada sikap mahasiswa.Sikap merupakan cara pandang
seseorang yang bersifat positif, negative atau ambigu terhadap suatu kondisi atau keadaan
yang dapat mempengaruhi respon individu tersebut (Albarracin dkk, , 2005). Berbagai
studi mengenai persepsi tentang tindak kekerasan umumnya memfokuskan pada
penggalian mengenai konseptualisasi individu (definisi) atau penilaian terhadap suatu
perilaku atau objek. Hak asasi itu sendiri melingkupi beberapa hak dasar yaitu hak atas
kebebasan berpendapat, hak atas kecukupan pangan, hak atas rasaaman, hak atas
penghidupan dan pekerjaan, hak atas hidup yang sehat serta hak-hak lainnya. Selain itu
hak asasi memiliki kewajiban-kewajiban dasar dan pokok yang harus dijalankan oleh
manusia dalam kehidupan bermasyarakat seperti kewajiban taat pada peraturan
perundang-undangan, dan kewajiban untuk bekerja demi kelangsungan hidup manusia.
Apabila orang menuntut hak-hak asasinya terpenuhi, maka pada saat yang sama pula
terdapat keharusan agar orang tersebut melaksanakan kewajiban-kewajiban asasinya.
Dimana seharusnya, tuntutan atas hak-hak asasi harus disertai pelaksanaan kewajiban-
kewajiban asasi.

Pendidikan yang baik semakin dituntut perannya disini untuk dapat menghasilkan
manusia indonesia yang berkualitas, dapat menghargai dan saling menghormati antar

62
sesamanya. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam menentukan masa
depan sebuah bangsa. Dengan adanya pendidikan yang memadai dalam suatu bangsa
maka kualitas sumber daya manusianya pun akan baik, karena itulah pendidikan sangat
penting dalam kehidupan agar seseorang dapat mencapai tujuan hidup yang dimilikinya.
Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun
bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan suatu bangsa tersebut.

HAM yang seharusnya menjadi tolak ukur seseorang untuk bertingkah laku dan
memperlakukan sesamanya dengan baik, kadang disalah artikan dengan tindakantindakan
pelanggaran HAM yang merugikan orang lain. Pelanggaran HAM tidak hanya terjadi
diruang lingkup masyarakat luas, ruang lingkup terkecil seperti sekolah pun tidak luput
dari tindakan-tindakan pelanggaran HAM yang tidak manusiawi baik berupa pelanggaran
fisik maupun psikis. Biasanya pembentukan sikap kemanusiaan yang baik harus juga
mendapatkan dukungan dari orang tua dan lingkungan sosial mereka, agar penerapan dari
pemahaman siswa tentang HAM dapat terlaksana secara optimal.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Ketidak seimbangan antara hak mereka untuk mendapatkan dan memperoleh


perlakuan yang baik inilah yang membuat saya melakukan penelitian tentang pengaruh
pemahaman materi hak asasi manusia terhadap sikap kemanusian. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Sikap

o Pengalaman Pribadi
o Pengaruh Orang lain yang dianggap penting
o Pengaruh Kebudayaan
o Media Massa
o Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
o Faktor Emosional

Kemanusiaan merupakan sebuah sikap universal yang harus dimiliki setiap umat
manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan
hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Dalam menerapkan sikap kemanusian pada

63
generasi muda dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti PMR, Bakti
sosial dan Kepedulian meraka terhadap sesamanya. Dalam kegiatan-kegiatan
kemanusiaan yang dilakukan oleh siswa , kegiatan harus dilakukan dengan penuh
penghayatan dan mengamalkan pancasila yaitu dalam sila kemanusiaan yang adil dan
beradab, karena melalui kegiatan kemanusiaan tersebut proses penyerapan nilai-nilai
kemanusiaan dapat dicerna oleh siswa dengan rasa, hati nuraninya, akal dan kehendaknya
untuk berbuat baik. Dalam hak asasi manusia ini ada banyak permasalahan yang di
hadapi oleh masyarakat terutama mahasiwa jugamerasakan dampak yang negatif,adapun
Contoh-contoh Hak Asasi Manusia yang bebas mereka miliki yaitu

Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.

Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.

Hak untuk hidup

Hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran.

Hak untuk mendapatkan pekerjaan.

Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.

Hak atas identitas budaya

Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda

Hak atas jaminan social

Hak bebas dari perlakuan diskriminatif.

Hak memperoleh keadilan hukum

Hak untuk memajukan diri

Hak membentuk keluarga

Hak untuk menjadi warga Negara

Hak atas penghidupan yang layak

64
Hak bela Negara

BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah di jabarkan sebelumnya, terdapat beberapa solusi
yang diajukan :

1. Kita selagi manusia dan selagi masyarakat indonesia harus menaati peraturan HAM
dengan nilai-nilai kemanusiaan. Terdapat butir pancasila yang sila ke 2 yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradap, kemudian di tinjau dari segi hukum bahwasanya
penegakan keadilan harus ditegakkan sesuai dengan peraturan yang di buat sesuai UUD
1945. Dan melihat kembali dari segi politik bahwasanya kemerdekaan bagi setiap orang
mempunyai hak mnegkritik terhadap pemerintahannya.

2. Mahasiswa Seharusnya ikut serta dalam pemberantasan kekerasan yang terjadi di


masyakarat terutama pada kekerasan di rumah tangga,

65
3. Mengadakan reformasi dalam tubuh aparat huku dan peradilan

4. Mengeluarkan UU yang mempunyai kekuatan hukum untuk menindak praktik


pelanggaran HAM

5. Membentuk lembaga untuk mengurus perlindungan saksi dan korban yang terpisah dari
aparat hukum.

6. Harus adanya keadilan yang benar, sehingga tidak terjadi kekerasan rumah tangga

7. Adanya respon yang baik kepada masyarakat

8. Manusia seharusnya dibiarkan bebas berpendapat, asal tidak merugikan manusia yang
lain.

Pemenuhan hak asasi manusia merupakan suatu keharusan agar warga negara dapat
hidup sesuai dengan kemanusiaanya. Hak asasi itu sendiri melingkupi beberapa hak dasar
yaitu hak atas kebebasan berpendapat, hak atas kecukupan pangan, hak atas rasa aman, hak
atas penghidupan dan pekerjaan, hak atas hidup yang sehat serta hak-hak lainnya. Selain itu
hak asasi memiliki kewajiban-kewajiban dasar dan pokok yang harus dijalankan oleh
manusia dalam kehidupan bermasyarakat seperti kewajiban taat pada peraturan perundang-
undangan, dan kewajiban untuk bekerja demi kelangsungan hidup manusia. Apabila orang
menuntut hak-hak asasinya terpenuhi, maka pada saat yang sama. Memiliki sikap
kemanusiaan yang tinggi, menghargai hak dan pendapat orang lain serta dapat saling
menghormati antar sesamanya adalah salah satu pendidikan mengenai HAM yang harus
ditanamkan oleh guru kepada siswa, agar mereka tumbuh sebagai anak bangsa yang bebudi
luhur, berkarakter dan berakhlak mulia, serta memiliki kecerdasan, kecakapan dan kemauan
bekerja keras. Selain beberapa hal mengenai sikap kemanusian tersebut, sikap kemanusian
yang harus juga ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran HAM ini adalah bagaimana
mereka lebih peka terhadap keadaan dilingkungan sekitar mereka, misalnya saja kepedulian
mereka terhadap teman yang sedang sakit, kepedulian sosial atau sikap sosial mereka
terhadap sesama yang sedang mendapatkan musibah merupakan beberapa contoh kecil dari
sikap kemanusiaan yang harus mereka miliki. pula terdapat keharusan agar orang tersebut
melaksanakan kewajiban-kewajiban asasinya. Dimana seharusnya, tuntutan atas hak-hak

66
asasi harus disertai pelaksanaan kewajiban-kewajiban asasi.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan yang baik semakin dituntut perannya disini untuk dapat menghasilkan
manusia indonesia yang berkualitas, dapat menghargai dan saling menghormati antar
sesamanya. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam menentukan masa
depan sebuah bangsa. Dengan adanya pendidikan yang memadai dalam suatu bangsa
maka kualitas sumber daya manusianya pun akan baik, karena itulah pendidikan sangat
penting dalam kehidupan agar seseorang dapat mencapai tujuan hidup yang dimilikinya.

67
Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun
bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan suatu bangsa tersebut.

HAM yang seharusnya menjadi tolak ukur seseorang untuk bertingkah laku dan
memperlakukan sesamanya dengan baik, kadang disalah artikan dengan tindakantindakan
pelanggaran HAM yang merugikan orang lain. Pelanggaran HAM tidak hanya terjadi
diruang lingkup masyarakat luas, ruang lingkup terkecil seperti sekolah pun tidak luput
dari tindakan-tindakan pelanggaran HAM yang tidak manusiawi baik berupa pelanggaran
fisik maupun psikis. Biasanya pembentukan sikap kemanusiaan yang baik harus juga
mendapatkan dukungan dari orang tua dan lingkungan sosial mereka, agar penerapan dari
pemahaman siswa tentang HAM dapat terlaksana secara optimal.

B. SARAN

Saran dari kelompok saja, di zaman sekarang ini, seharusnya HAM lebih di
tegaskan dan lebih di perhatikan lagi, karena penegasan HAM sangat penting terutama
bagi pelajar yang mempelajari tentang hak asasi manusia. Bayangkan saja kalau HAM
tidak ada di dunia, pasti manusia akan semena mena dalam bertindak atau dalam
melakukan hal dengan sesuka hati.

DAFTAR PUSTAKA

Amsia, Tontowi. 2008. Kewarganegaraan Dalam Ketahanan Nasional. Bandar Lampung:


FKIP Unila.
Andi. 2012. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. Diakses dari:
http://wawanandi.blogspot.com/2012/03/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan.html.
Rabu, 10 April 2013.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
cipta.

68
Erwin, Muhammad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia (Edisi Revisi).
Bandung: PT Refika Aditama.

PROJECT

BAB I

PENDAHULUAN

BAGAIMANA MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN HAM


A. Permasalahan Dan Penegakan Ham Di Indonesia

Pada pasal 27 ayat 1 permasalahan ham di indonesia adalah

Ringannya hukuman bagi orang yang korupsi dibandingkan kasus yang lain,

69
misaknya pencurian, penipuan dan lain-lain.

Memberikan fasilitas mewah bagi pejabat yang dipenjara. Misalnya : kasus


arthalyta suryani.

Kasus yang menimoa rakyat yang tidak punya kuasa. Isalnya: kasus yang
menimpa prita mulyasari

Kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak kecil

Pasal 27 ayat 2: tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupn yang layatk
bagi kemanusiaan.

Sedikitnya lapangan pekerjaan yaang tersedia.

Banyaknya pengangguran.

Masih banyak jenis pekerjaan yang pekerjanya dibagi dibawah umur.

Permasalahan HAM di indonesia

Januari-nopember 2011

Hak atas rasa aman 15%

Hak atas keadilan 42%

Hak atas kesejahteraan 43%

B. Analisis faktor penyebab

Aparat hukum yang berlaku sewenang –wenang.

Telah terjadi krisis moral di indonesia.

Kurang adanya penegakan hukum yang benar.

Cara penanggulangan pelanggaran HAM.

Pemerintah membuat hukuman yang setegas tegasnya terhadp pelaku pelanggaran.

70
Mengoptimalisasikan kinerja badan yang mengurusi masalah HAM.

Mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang terkait tentang HAM.

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai
anugerah tuhan yang dibawa sejak lahir.

Ham setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain, dalam kehidupan bernegara ham diatur
dan lindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM akan diadili
dalam peradilan HAM.

C. Penegakan ham di indonesia

Sebagai negara yang memiliki keberagaman dan kemajemukan yang menyebar


diseluruh negeri. Penegakan hak asasi manusia merupakan salah satu cara merawat
kemajemukan bangsa indonesia. Seperti yang kita ketahui masyarakat yang tinggal di
indonesia memiliki karakteristik yang ber macam-macam. Hal ini berarti memiliki hak-
hak yang tidak dapat disamakan antara kelompok masyarakat yang satu degan yang
lainnya. Namun secara umum, hak-hak asasi warga negara indonesia dapat
dikelompokkan menjadi enam seperti yang dipaparkan dalam pragraf pertama artikel ini.
Oleh karena itu demi menegakkan hak asasi manusia yang dimiliki oleh warga negara
indonesia, pemeritah perlu melakukan beberapa upaya guna menjaga dan melindungi hak
asasi warga negaranya sebagai sala satu bentuk penerapan tujuan pemerintah yang
berdaulat kedalam dan keluar. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah
untuk upaya pemerintah dalam menegakkan ham bagi warga negara indonesia antara lain:

Penegakan melalui undang-undang

Undang-undang merupakan produk hukum yang dimiliki oleh pemerintah


indonesia yang digunakan sebagai pedoman atau aturan maian dalam pelaksanaan suatu
kebijakan atau tindakan yang menyangkut kehidupan bermasyarakat dan beregara di
indonesia. Undang-undang sebagai pedoman dan acuan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara juga mempunyai beberapa kaitan dengan hak asasi manusia.

Pembentukan komisi nasional.

71
Dalam upaya pemerintahan dalam menegakkan ham terdapat hak asasi manusia
bagi warga negara indonesia, pemerintahan membentuk beberapa komisi nasional guna
membantu pemerintah dalam menegakkan hak asasi manusia. Adapun komisi nasional
tersebut antara lain: komisi nasioal perempuan, komisi perlindungan anak indonesia,

Pembentukan pengadilan HAM.

Keberadaan pengadilan HAM di indonesia merupakan salah satu upaya


pemerintah dalam menegakkan hak asasi manusia bagi setiap warga negara indonesia.
Pegadilan HAM ini dibentuk berdasarkan UU NO. 26 tahun 2000 tentnag pengadilan
HAM dan menjalankan perannya. Pengadilan ini berperan khusus dalam mengadili
kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Penegakan melalui proses pendidikan

Penegakan hak asasi manusia juga dapat dilakukan melalui proses pendidikan,
baik itu pendidikan melalui formal, informal dan non formal. Proses penegakan yang
dilakukan melalui proses pendidikan merupakan penanaman konsep tentang ham itu
sendiri kepada peserta didik yang ikut dalam proses pendidikan.

Jika penegakan itu dilakukan dalam pendidikan formal yaitu sekolah, penegakan
ham tentang penanaman konsep ham kepada peserta didik dapat dilakukan melalui tujuan
dari mata pelajaran pkn dan agama. Melalui penanaman konsep ham melalui pendidikan,
peserta didik dapat melakukan pnegakan ham secara sederhana misalnya dengan
melakukan penerapan pancasila dalama kehidupan bermasyarakat sebgai berikut :

Di indonesia sendiri, hak asasi manusia di junjung tinggi di dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila sebgai dasar
negara kita.

Pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di dalam masyarakat telah
dilakukan dari zamaan nenek moyang kita meskipun dulu belum mengenal dengan betul
apa itu hak asasi manusia.

Nenek moyang kita di indonesia mengenal hak asasi manusia sebagai hak-hak

72
sebagaimana umumnya seperti hak yang tercantung dalam UUD 1945.

Setiap warga negara indonesia mempunyai hak untuk memperjuangkan hak-hak asasinya
jika hak-hak asasi tersebut belum terpenuhi secara maksimal.

Setiap warga negara indonesia tidak perlu merasa takut atau sungkun dalam menutut hak
asasinya karena terdapat dasar hukum ynag mengatur itu semua.

D. Realitas penegakan ha di indonesia

Pembukaan UUD 1945 alenia ke 1 dan 4

UUD 1945 pasal 28 A sampai 28 J.

Batang tubuh UUD 1945.

UU NO 39 tahun 1999 tentang HAM, dimana UU mencakup ham, perlindungan ham,
dan menghargai hak asasi orang lain, serta peran komnas ham.

UU NO 26 tahun 2000 tentang pengadilan ham,pengadilan untuk tindakan pidana ham
berat.

Hak asasi manusia merupakan hak yang paling hakiki yang dimiliki manusia. Siapapun
tidak dibolehkan untuk mengganggu atau mencampuri hak asasi orang lain, karena hak asasi
ini sifatnya sangat personal dan tidak dilepaskan dari keberadaan manusia dalam perjalanan
kehidupan manusia, hak asasi manusia digolongkan menjadi beberapa macam yaitu:

Hak asasi pribadi.

Hak asasi politik.

Hak asasi hukum.

Hak asasi ekonomi.

Hakasasi peradilan.

Hak asasi sosial budaya.

73
E. Peran mahasiwa dalam penegakan HAM

Adanya peran mahasiswa dalam upaya-upayanya untuk menegakkan ham adalah sangat
penting. Tidak menutup kemungkinan hanya mahasiswa saja tetapi hingga berbagai
kalangan ikut berpartisifasi dalam upaya menegakkan ham. Peran tersebut sangat
diperukan karena begitu banyak kasus kasus pelanggaran ham yang telah terjadi di sekitar
kita. Ham adalah haka –hak dasar yang trdapat dan begitu melekatnya pada diri seseorang,
tanpa adanya hak-hak tersebut, seseorang itu tidak dapat hidup layak sebagai mnausia
pada umumnya.

Kita sebagai mahasiswa maka upaya yang dapat dilakukan para mahasiswa dalam menegakkan
ham antara lain sebagai berikut :

1. Dengan mengecamnya tindakan-tindakn yang telah melanggar hak asasi manusia

2. Dengan mendukungnya atas upaya-upaya lembaga yang terkait dan berwenang dalam
menindak secara tegas para pelaku pelanggrana HAM.

3. Dengan mendukung dan ikut berpartisipasi dalam setiap upaya-upaya yang dilakukan
pemerintah dan masyrakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

74
BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Hak-
hak tersebut telah dibawa sejak lahir dan melekat pada diri manusia sebagai makhluk
Tuhan. Setiap manusia memiliki derajat dan martabat yang sama . Pada masa yang lalu,
manusia belum mengakui akan adanya derajat manusia yang lain sehingga
mengakibatkan terjadinya penindasan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Contoh yang paling kongkret dapat dilihat pada penjajahan dari satu bangsa ke bangsa
yang lain. Indonesia yang dijajah dengan sangat tidak berperikemanusiaan oleh kaum
kolonialisme dengan menindas, dan menyengsarakan bangsa ini. Sehingga, dilakukan
perjuangan terus menerus untuk tetap mempertahankan hak asasi manusia yang
dimilikinya.

Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu
kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia
(HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan,
menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain. Kesadaran
akan hak asasi manusia , harga diri. Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah

75
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak asasi manusia yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, adalah:

1. Hak untuk hidup,

2. Hak untuk berkeluarga,

3. Hak mengembangkan diri,

4. Hak keadilan,

5. Hak kemerdekaan,

B. REKOMENDASI

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan


Kewajiban dan Hak Asasi Manusia kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati
dan menjaga Hak Asasi Manusia orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran Hak
Asasi Manusia tersebut . Dan jangan sampai pula Hak Asasi Manusia kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga Hak Asasi Manusia kita harus mampu menyelaraskan
dan mengimbangi antara Hak Asasi Manusia kita dengan orang lain.

76
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Intan.2017. Pendidikan KewarganegaraanUntuk Perguruan Tinggi. Jakarta:PT.Diretrorat


Jendrel Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan
Tinggi.

77
78

Anda mungkin juga menyukai